Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141928 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Claudia Nuke Irviana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan kapasitas organisasi di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri agar terciptanya penanganan tindak kejahatan yang lebih baik. Pendekatan post positivism dan metode pengumpulan data secara kualitatif digunakan sebagai pendekatan dalam penelitian dimana berpegang pada pemahaman teori yang didukung dengan bukti empiris untuk mengumpulkan berbagai sumber data dan informasi mengenai kapasitas organisasi yang didapat dari hasil wawancara dan studi kepustakaan. Penelitian ini mencoba memotret kapasitas organisasi yang dimiliki oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri saat ini dan melakukan pengembangan kapasitas organisasi guna meningkatkan kualitas kinerja dalam penanganan kasus perkara dan pencapaian target capaian kinerja. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri harus lebih menguatkan fungsi dari organisasi dengan mengembangkan kapasitas organisasi yang dimiliki. Dengan mengacu pada ABK, struktur organisasi Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri harus dilakukan perombakan dan pengkajian ulang sebab masih banyak ditemukan ketidakpastian dan ketidaksesuaian. Organisasi belum mampu memenuhi jumlah SDM yang ideal. Hal ini berpengaruh pada anggaran belanja barang dan pegawai yang perlu diperhatikan dan diajukan ke divisi terkait guna terpenuhinya formasi serta menutupi beberapa jabatan kosong. Selain itu penguatan fungsi teknologi yang telah ada yakni pada situs Patroli Siber perlu dikembangkan beserta fitur-fitur yang dimiliki agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dan sebagai pendukung dalam tercapainya target penyelesaian kasus.

This study aims to analyze the development of organizational capacity in the Directorate of Cybercrime, Bareskrim Polri in order to create a better handling of crimes. Post-positivism approach and qualitative data collection methods are used as approaches in research which adhere to an understanding of theory supported by empirical evidence to collect various sources of data and information about organizational capacity obtained form interviews and literature studies. This study tries to capture the organizational capacity of the current Directorate of Cybercrime, Bareskrim Polri and develop organizational capacity to improve the quality of performance in handling cases and achieving performance targets. The results of the study revealed that the Directorate of Cybercrime, Bareskrim Polri, must further strengthen the functions of the organization by developing its organizational capacity. By referring to the Workload Analysis, the organizational structure of the Directorate of Cybercrime, Bareskrim Polri, must be reformed and reviewed because there are still many uncertainties and discrepancies. The organization has not been able to meet the ideal number of Human Resources. This affects the budget for goods and personnel which need to be considered and submitted to the relevant divisions in order to fulfill formations and cover several vacant positions. In addition, the strengthening of the existing technology functions, namely the Patroli Siber site, needs to be developed along with the features it has so that it can be utilized optimally and as a supporter in achieving the target for solving cases."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Alexander
"ABSTRAK
Tugas Karya Akhir ini membahas mengenai tindak kejahatan siber Nigerian Scamming yang terjadi sejak di negara Indonesia pada periode tahun 2016 hingga (bulan Agustus) tahun 2019. Ketergantungan manusia terhadap internet dan perangkat teknologi dilihat penulis dapat membentuk kerentanan terhadap tindak kejahatan siber, salah satunya adalah tindak kejahatan Nigerian Scamming. Penulis berusaha mendeskripsikan kejahatan Nigerian Scamming yang terjadi, dengan mengumpulkan data dari instansi penegak hukum, media massa, penelitian terdahulu, dan dilengkapi dengan wawancara singkat yang dilakukan kepada salah satu pelaku. Dengan menggunakan Fraud Pentagon Model, penulis mendeskripsikan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya tindak kejahatan ini. Temuan data dan analisis menjelaskan berlakunya kelima elemen faktor penyebab penipuan Nigerian Scamming dapat terjadi di Indonesia pada periode tahun 2016-2019. Tugas Karya Akhir ini diharapkan dapat memberikan saran bagi instansi yang bertugas menegakkan hukum atas tindak kejahatan ini, serta rekomendasi bagi penulis/peneliti berikutnya yang hendak menelusuri lebih dalam mengenai tindak kejahatan penipuan siber internasional yang terjadi di Indonesia ini.

ABSTRACT
This Final Project discusses about the Nigerian Scamming of cybercrime that happened in Indonesia in the period of 2016 to (August) 2019. Human dependence on technological devices and the internet seen to be a form of vulnerability to cybercrime, one of which is a Nigerian Scamming crime. The Author tried to describe the Nigerian Scamming that occurred, by collecting data from law enforcement agencies, the mass media, previous researchs, and completing it with a brief interview to one of the perpetrators. Using the Fraud Pentagon Model, Author describes the factors that cause this crime. Data findings and analysis explain that four of the five elements that cause the Nigerian Scamming crime in Indonesia in the period of 2016-2019. This research is expected to be able to provide advice for agencies tasked to enforcing the law for these crimes, also to recommend subsequent researchers who wish to explore more deeply about this international cybercrime fraud occurring in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Habib Ramadhan
"Penanganan kasus korupsi di Indonesia seringkali melibatkan akuntan
forensik yang berperan dalam melakukan penghitungan kerugian negara. Pada
beberapa tahun terakhir, marak terjadi vonis bebas dan lepas terhadap terdakwa korupsi. Hakim menilai tidak terjadi kerugian negara, sementara akuntan forensik berkeyakinan telah terjadi kerugian negara. Di samping itu, terdapat banyak perkara korupsi dimana penetapan besaran kerugian negaranya tidak menggunakan hasil PKN akuntan forensik. Kondisi tersebut mengisyaratkan hasil PKN akuntan forensik belum sepenuhnya akurat, sehingga belum memenuhi unsur nyata dan pasti di mata hukum.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis dokumen
dan wawancara kepada praktisi akuntan forensik, ahli konstruksi, jaksa fungsional, pakar akuntansi forensik, dan mantan hakim tindak pidana korupsi. Penelitian dilakukan menggunakan kerangka Segitiga Akuntansi Forensik sebagai kriteria ideal diterimanya hasil PKN di muka persidangan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua faktor penyebab hasil PKN ditolak hakim, yaitu : (1) tidak ditemukannya niat jahat
(mens rea) pada terdakwa, dan (2) hasil ahli teknis yang mendasari PKN ditolak hakim. Adapun lima faktor penyebab nilai PKN tidak digunakan dalam penetapan kerugian negara yaitu : (1) pengembalian ke kas negara/daerah, (2) pembayaran uang titipan perkara ke aparat penegak hukum, (3) dana yang telah dikeluarkan dalam pelaksanaan kegiatan, (4) lingkup kerugian terbatas pada terdakwa, dan (5) hasil ahli teknis tidak
akurat. Hasil penelitian diharapkan mampu berkontribusi pada peningkatan kualitas PKN, sehingga menjadi pertimbangan hakim dalam memutus perkara korupsi dan menetapkan besaran kerugian negara.

Corruption case handling in Indonesia often involves forensic accountants who play a role in calculating state losses. There have been many acquittal and released sentences of corruption defendants in the last few years. The judge considered no state losses, while the forensic accountant considered there had been losses. In
addition, there are many corruption cases where the determination of the number of state losses does not use PKN results numbers. This condition implies that PKN result numbers are not yet entirely accurate, so they do not meet the real and definite elements in the eyes of the law.
This study uses a qualitative approach through document analysis and
interviews with forensic accountants, construction experts, functional prosecutors, forensic accounting experts, and former judges for corruption. The study used the Forensic Accounting Triangle as the ideal criteria for accepting PKN results in court.
The results showed that two factors caused the judge's rejection of the results of the PKN, namely: (1) no malicious intent (mens rea), and (2) the result of the technical expert that underlies the audit conclusion rejected by the judge. Five factors caused the PKN result numbers not to be used in determining state losses, namely: (1) returns to the state/regional treasury, (2) payment of case deposits to law enforcement officials, (3) funds that have been spent in carrying out activities, (4) the scope of the loss is limited to the defendant, and (5) the result of the technical expert not accurate. The research results are expected to improve the PKN's quality to become a judge's consideration in deciding corruption cases and determining the number of state losses.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Syafira Efrial
"Kondisi lingkungan pekerjaan yang saling mendukung secara sosial dan tekanan kerja yang mengakibatkan stres kerja adalah dua kondisi yang lazim dialami oleh individu karyawan swasta yang lebih dinamis, temuan dari penelitian sebelumnya menemukan dampaknya pada keinginan untuk meninggalkan pekerjaan dan tingkat kesejahteraan kerja. Penelitian saat ini mencoba melakukan integrasi dengan peran faktor adaptabilitas dalam karier dalam menjelaskan hubungan yang dan melihat bagaimana persepsi yang muncul pada karyawan yang bekerja pada sektor swasta. Penelitian ini memiliki tujuan dalam menganalisis peran mediasi adaptabilitas individu dalam karier untuk dalam pengaruh dukungan sosial dalam pekerjaan dan stres kerja ada intensi untuk melakukan dan kesejahteraan kerja karyawan. Metode Structural Equation Modeling (SEM) digunakan dalam analisis data pada 289 karyawan swasta. Pada hasil penelitian terlihat bahwa kondisi dukungan sosial dalam lingkungan kerja yang diterima oleh Individu dapat menambah kemampuan adaptabilitas dalam karier yang sebaliknya stres kerja dapat menurunkan kemampuan dalam adaptabilitas karier, kedua hal ini dapat berdampak pada keinginan untuk meninggalkan pekerjaan dan tingkat kesejahteraan kerja karyawan. Penelitian saat ini tidak dapat membuktikan peningkatan kemampuan adaptabilitas karier karyawan dapat menurunkan keinginan untuk meninggalkan pekerjaan melalui mediasi kesejahteraan kerja.

Socially supportive working conditions and high pressure that results in work stress are commonly experienced by private employees with dynamic environment, previous research has found the impact on the level of turnover intention and work satisfaction. This study tries to integrate the perceptions of career adaptability in explaining these relationship among employees who work in the private sector. This study aims to analyze the mediating role of individual adaptability in careers for the influence of social support at work and work stress there is an intention to make turnover and employee welfare. The Structural Equation Modeling (SEM) method was used in the collected data of 289 private employees. The results showed that the condition of work social support received by individuals can increase career adaptability, whereas work stress can reduce the ability in career adaptability, both have an impact on the level of turnover intention and work satisfaction. However, current findings found that work satisfaction does not mediate the career adaptability-turnover intention relationship."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Datita Charinta Ginbreta
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan peran fun at work dan social suppot terhadap organizational citizenship behavior pegawai pada Telkom Regional II. Penelitian ini juga menunjukkan variabel work engagement yang memediasi hubungan antar variabel tersebut. Total responden dalam penelitian ini berjumlah 348 orang. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai tetap pada Telkom Regional II. Penelitian ini akan menggunakan SEM-Lisrel sebagai metode analisis data. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan organizational citizenship behavior pada setiap pegawai di perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat efek mediasi work engagement antara fun at work dan social support dengan organizational citizenship behavior.

ABSTRACT
The objective of this research is to examine the influence of fun at work and social support on OCB of employees in Telkom Regional II, mediated by work engagement. Data of 348 respondents were collected using an online survey and analyzed usig SEM-Lisrel. The result showed that fun at work and social support was found to have direct and positive effect on OCB through work engagement. These findings provide information about managerial practices at state-owned enterprises to improve performance of the company by increasing the supporting factors in each variables."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sohibun
"Fertilitas menjadi sorotan hingga saat ini meskipun trennya terus menurun namun masih belum mencapai target. Keinginan memiliki anak lagi (menambah anak) adalah hal yang
berkaitan langsung dengan fertilitas yang perlu dikendalikan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor sosio-ekonomi dan demografi yang berhubungan dengan
keinginan memiliki anak lagi pada wanita usia subur di Indonesia tahun 2017. Penelitian
ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik dengan desain potong lintang. Sampel
penelitian adalah wanita usia subur usia 15-49 tahun yang memiliki satu anak atau lebih
berdasarkan data SDKI 2017. Analisis yang digunakan adalah analisis univariabel,
bivariabel dan multivariabel dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa 39,9 persen wanita ingin memiliki anak lagi. Variabel yang
berhubungan adalah variabel umur OR 0,17 (95% CI 0,16 – 0,18), jumlah anak hidup OR
0,2 (95% CI 0,19 – 0,22), tingkat pendidikan OR 1,76 (95% CI 1,57 – 1,98), status
ekonomi rendah OR 0,79 (95% CI 0,70 – 0,89), ekonomi menengah OR 0,80 (95% CI
0,71 – 0,91), ekonomi atas OR 0,74 (95% CI 0,65 – 0,84), ekonomi teratas OR 0,63 (95%
CI 0,55 – 0,72), serta variabel wilayah tempat tinggal OR 0,11 (95% CI 1,00 – 1,20).
Dalam penelitian ini, proporsi wanita WUS yang telah memiliki anak namun masih ingin
menambah anak masih tinggi, sehingga perlu dilakukan sosialisasi tentang kesehatan
reproduksi dan kesehatan ibu dan alat kontrasepsi agar wanita WUS dapat membatasi
kelahiran,

Fertility has been in the spotlight, although the trend continues to decline, it has not yet
reached the target. The desire to have more children is a matter directly related to fertility
which needs to be controlled. The research objectives to determine the socio-economic
and demographic factors associated with the desire to have more children in women of
childbearing age in Indonesia in 2017. This research is a type of quantitative analytic
study with a cross-sectional design. The research sample was women of childbearing age
aged 15-49 years who had one or more children based on the 2017 IDHS data. The
analysis used was univariable, bivariable and multivariable analysis with multiple logistic
regression. The results of this study indicate that 39.9 percent of women wish to have
more children. The variables that were related were the variable age OR 0.17 (95% CI
0.16 - 0.18), the number of children alive OR 0.2 (95% CI 0.19 - 0.22), education level
OR 1.76 ( 95% CI 1.57 - 1.98), low economic status OR 0.79 (95% CI 0.70 - 0.89),
medium economic OR 0.80 (95% CI 0.71 - 0.91) , the top economy OR 0.74 (95% CI
0.65 - 0.84), the top economy OR 0.63 (95% CI 0.55 - 0.72), and the area of residence
variable OR 0.11 (95 % CI 1.00 - 1.20). In this study, the proportion of WUS women who
have had children but still want to have more children is still high, so it is necessary to do
socialization about reproductive health and maternal health and contraceptives so that
WUS women can limit births
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frisca Silmy Elfiona
"Perubahan organisasi merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, dan dapat menjadi salah satu faktor yang membantu perusahaan mempertahankan bisnisnya. Dalam pengimplementasian program perubahan, diperlukan peran anggota perusahaan, salah satunya adalah komitmen karyawan terhadap perubahan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah keterbukaan terhadap pengalaman memiliki peran mediasi dalam hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif terhadap perubahan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode korelasional dan multiple regression. Partisipan dari penelitian ini adalah karyawan generasi langgas yang bekerja di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam mengukur variabel keterbukaan terhadap pengalaman, peneliti menggunakan Openness to Experience Inventory. Variabel kepemimpinan perubahan diukur dengan Skala Kepemimpinan Perubahan, sementara variabel komitmen afektif terhadap perubahan dengan Skala Komitmen Afektif terhadap Perubahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa keterbukaan terhadap pengalaman memediasi secara parsial hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif terhadap pengalaman. Hal ini membuat pelatihan kepemimpinan, dan program lokakarya menjadi salah satu hal yang penting dilakukan.

Organizational change is something that cannot be avoided, and instead, can be one of those factors that helps a company maintain its business. In implementing the change program, the role of company members is needed, one of which is the employee's commitment to change. The main objective of this study is to determine whether openness to experience has a mediating role in the impact of change leadership towards affective commitment to change. This research is a quantitative study that uses correlational and multiple regression methods. Participants in this study were employees from millenial generation who are currently working in state-owned companies. In measuring the openness to experience variable, researcher used the Openness to Experience Inventory. The change leadership variable is measured by the Change Leadership Scale, while the Affective Commitment to Change variable is measured by the Affective Commitment Scale for Change. The results of the analysis show that openness to experience partially mediates the relationship between change leadership and affective commitment to experience. This makes leadership training and workshop programs one of the most important things to do"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Dewi Wijayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganilisa tahapan perubahan perilaku dan faktor motivasi klien mengikuti program rehabilitasi rawat jalan serta menilai pengaruhnya dengan penyelesaian program rehabilitasi sesuai dengan rencana terapinya di Klinik IPWL Lingkup BNN di Jakarta. Penelitian ini menggunakan The Transtheorical Model tentang tahapan perubahan perilaku (Stage of Change) dan teori Health Promotion Model tentang motivasi yang dipengaruhi oleh faktor intrinsik salah satunya keyakinan dan faktor ekstrinsik yaitu pengaruh dari orang lain, faktor lingkungan dan faktor pengahargaan. Motivasi dapat mempengaruhi seseorang untuk berperilaku dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dilihat juga tahapan perubahan perilaku klien ketika pertama datang untuk mengikuti program rehabilitasi rawat jalan melalui penilaian URICA. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (mixed methods). Lokasi penelitian di Klinik IPWL Lingkup BNN di Jakarta. Data dikumpulkan melalui pengisian kuisioner yang akan dianalisis melalui uji regresi linier berganda dan wawancara sebagai data pendukung. Hasil penelitian adalah adanya pengaruh yang signifikan antara tahapan perubahan perilaku dan faktor penghargaan yang merupakan faktor dominan terhadap penyelesaian terapi rehabilitasi, tidak adanya pengaruh secara signifikan dari faktor keyakinan, lingkungan, pengaruh orang lain serta Metode dan program layanan terhadap penyelesaian terapi rehabilitasi.

This study to analyze the behavior change stages and motivational factors of clients participating in outpatient rehabilitation programs and assess their effects by completing rehabilitation programs in accordance with their planned treatment at the IPWL Clinic in the scope of BNN in Jakarta. This study use Transtheorical Model for stages of change and the Health Promotion Model theory of motivation which is influenced by intrinsic factors such as extrinsic beliefs and factors, like influence of others, environmental factors and reward factors. Motivation can influence someone to achieve the expected goals. It was also seen in behavior change stages of clients when they first came to attend an outpatient rehabilitation program through URICA`s assessment. This study used mixed methods approach. Research locations at the IPWL Clinic Scope of BNN in Jakarta. Data was collected through filling out questionnaires then to be analyzed through multiple linear regression tests and interview as supporting data. The results of the study were that there was a significant influence between the stages of behavior change and reward factors which were the dominant factors in completing rehabilitation therapy, there was no significant influence of factors of beliefs, environment, influence of other people and methods and service programs on completion of rehabilitation therapy."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T53618
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessy Noviyanti Kawi
"Studi ini mengkaji distribusi dan sebaran peluang dari durasi kejadian waktu saat awal dimulainya kredit hingga terjadinya kejadian pelunasan kredit dipercepat (prepayment) dan menjelaskan karakteristik atau faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi risiko terjadinya prepayment. Sampel dalam penelitian ini adalah debitur KKB Motor dan Mobil dari sebuah perbankan swasta di Indonesia dengan periode pengamatan adalah antara tahun 2017-2019. Hasil penaksiran dengan metode parametrik Accelerated Failure Time (AFT) - distribusi Weibull menyatakan bahwa diperkirakan terdapat peluang terjadinya prepayment oleh debitur sejak awal mulai kredit. Dapat diperkirakan probabilitas sebesar 50% dari debitur KKB Motor dan mobil akan mengalami prepayment setelah 21 bulan dan 24 bulan sejak periode awal pengajuan kredit, dan nilai taksiran semakin meningkat dimana setelah bulan ke 44 dan 68, taksiran probabilitas seorang debitur yang akan mengalami prepayment sebesar >99%. Hasil penaksiran dengan metode yang sama menyatakan bahwa faktor jangka waktu kredit, plafond kredit, pekerjaan, penghasilan, jenis kelamin, status perkawinan, usia dan jenjang pendidikan berpengaruh terhadap keragaman waktu hingga terjadinya prepayment KKB Motor. Sedangkan selain faktor yang telah disebutkan, tambahan faktor wilayah tempat tinggal juga mempengaruhi keragaman waktu prepayment KKB Mobil.

This study assesses the distribution of probability time to prepayment and also explains the characteristics or factors that can affect the prepayment risk. The samples in this study are Motor Vehicle Loan Financing debtors from a private bank in Indonesia with the observation period between 2017-2019. The results of the estimation using the parametric method of Accelerated Failure Time (AFT) - Weibull distribution state that it is estimated that there is an opportunity for prepayment by the debtor from the initial credit. It can be estimated that the probability of 50% of Motorcycle and Car Loan Financing Debtor will have prepayments after 21 months and 24 months since the initial credit application period, and after the 44th and 68th months, the estimated probability of a debtor will have prepayments is> 99%. The results of the assessment using the same method state that the factors of tenor, credit limit, job, income, gender, marital status, age, and education level have an effect on the variation in time until the Motorcycle Loan Financing prepayment occurs. Meanwhile, in addition to the factors already mentioned, the additional factor of the area of residence also affects the variation in the prepayment time for the Car Loan."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alam Pasirulloh
"Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah lembaga pemerintah non-kemeterian yang bertanggung jawab kepada Presiden, serta berkoordinasi dengan kementerian riset dan teknologi/badan riset dan inovasi nasional (RISTEK/BRIN). Para ahli di bidang penerbangan dan antariksa yang jumlahnya terbatas menjadi halangan untuk berkembangan IPTEK tersebut. Sumber daya manusia LAPAN yang banyak mendekati masa pensiun dan pegawai LAPAN yang keluar lembaga atau pindah tempat kerja. Jumlah ahli penerbangan di LAPAN sebanyak 16 orang dan bidang sains antariksa sebanyak 22 orang. Sumber daya manusia di bidang penerbangan dan antariksa juga sangat membutuhkan kemampuan, dan knowledge khusus yang perlu waktu lama untuk dipelajari dan dilatih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan rekomendasi critical knowledge di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional berdasarkan matriks pengetahuan. Metodologi penelitian ini dimulai dengan melakukan studi literatur tentang knowledge management dan critical knowledge selanjutnya dilakukan pencarian data dengan cara wawancara dengan pejabat, dan para ahli di LAPAN. Hasil wawancara tersebut akan dilakukan konten analisis dengan pengkodean untuk mencari list knowledge yang ada dalam LAPAN. Critical knowledge diidentifikasi dengan melakukan portofolio matrix untuk memetakan knowledge berdasarkan tingkat kompleksitas dan tingkat kebutuhan untuk LAPAN sendiri. Critical knowledge yang telah diidentifikasi selanjutnnya akan dibuat menjadi knowledge mapping untuk LAPAN sebagai salah satu referensi dalam pengembangan strategi Knowledge Management (KM) LAPAN. Hasilnya adalah sebagai berikut; (1) Ada 34 ilmu kritis yang ditemukan dalam penelitian ini di Badan Antariksa Indonesia. (2) Berdasarkan matriks risiko kehilangan pengetahuan, tidak ada tempat pengetahuan pada matriks terendah. (3) Beberapa rekomendasi diusulkan untuk organisasi seperti wiki, penyelarasan strategi, penghargaan dan pengakuan, dan pemetaan pengetahuan ahli.

The National Aeronautics and Space Agency (LAPAN) is a non-military government institution that is under and reports to the President and is in partnership with the ministry of research and technology / national research and innovation agency (RISTEK / BRIN). The limited number of experts in the field of aviation and space is a barrier to the development of the science and technology. LAPAN's human resources are nearing retirement and LAPAN employees who leave the institution or move to work. The number of aviation experts in LAPAN is 16 people and the field of space science is 22 people. Human resources in the field of aviation and space also need skills, and special knowledge that takes a long time to learn and train. The purpose of this study is to provide recommendations for critical knowledge at the National Institute of Aeronautics and Space based on a knowledge matrix. The research methodology began by conducting a literature study on knowledge management and critical knowledge then searching for data by interviewing officials, and experts at LAPAN. The results of the interview carried out with coding content analysis to find a list of existing knowledge in LAPAN. Critical knowledge identified by carrying out a portfolio matrix to map knowledge based on the level of complexity and the level of need for LAPAN itself. Further critical knowledge that has been identified made into a knowledge mapping for LAPAN as one of the references in developing the LAPAN Knowledge Management (KM) strategy. The result is as followed; (1) There are 34 critical knowledge that this study found in Indonesia space agency. (2) Based on knowledge loss risk matrix, there is no knowledge place in lowest matrix. (3) Several recommendation are proposed for organization such as wiki, strategy alignment, reward and recognition, and expert knowledge mapping"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>