Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148410 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simorangkir, Joan Amanda Lee
"Kebanyakan wanita dewasa muda dengan tuntutan pekerjaan dan studi lanjutan terpaksa menjalani hubungan romantisnya secara LDR. Di masa kini hubungan LDR dipermudah dengan adanya bantuan teknologi komunikasi yang sudah berkembang. Namun, meskipun telah dibantu oleh kecanggihan teknologi komunikasi, pasangan LDR tetap dihadapkan pada tantangan seperti komunikasi asinkronus karena perbedaan waktu dan kegiatan. Pada masa-masa tersebut, individu seringkali harus mencukupkan dirinya sendiri ketika membutuhkan kehadiran pasangan. Untuk mencukupi kebutuhannya, individu tanpa disadari menggunakan Imagined Interactions (IIs) dalam keseharian hubungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman dan peran IIs dalam keberlanjutan hubungan LDR wanita usia dewasa muda. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini mewawancarai 4 orang wanita usia dewasa muda yang menjalani hubungan LDR dengan komitmen jangka panjang. Penelitian menemukan bahwa IIs digunakan sebagai pikiran imajiner, praktis, dan taktikal seseorang dengan frekuensi yang tinggi dan variasi yang kaya. Adapun IIs berperan pada dimensi perasaan dan interaksi seseorang.

Most young adult women with work and higher studies are forced to undergo their romantic relationships in LDR. Nowadays, LDR relationships are easier with the help of well-developed communication technology. However, even with the help of sophisticated communication technology, LDR couples are still facing challenges such as asynchronous communication due to time and activity differences. At these times, individuals often have to provide for themselves even when they need their partner’s presence. To fulfill their needs, individuals unconsciously use Imagined Interactions (IIs) in day-to-day relationships. This study aims to explore IIs’ experience and role in the sustainability of LDR relationships among young adult women. Using a qualitative approach, this study interviewed 4 young adult women who were in LDR relationships with long-term commitments. Research has found that IIs are used as a person's imaginary, practical, and tactical thoughts with high frequency and rich in variety. The IIs play a role in the dimensions of one's feelings and interactions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan
"ABSTRAK
Salah satu dari lima aspek mendasar dari sebuah kota yang layak huni yang mempengaruhi kualitas hidup adalah ruang publik yang bersemangat (Livable City, n.d.) karena ruang publik tersebut memegang peran penting dalam mengakomodasi interaksi antar strangers (Lofland, 1973). Sebuah ruang publik bisa dikatakan sebagai ruang publik yang berhasil atau sociable salah satunya diindikasikan dengan adanya interaksi (Rad & Ngah 2013), dan interaksi yang bermakna antar strangers ini menjadi sangat berpengaruh terhadap pembentukan komunitas dan kohesi sosial. Fourth places merupakan salah satu contoh ruang publik yang memiliki potensi untuk menimbulkan interaksi antar strangers (Aelbrecht, 2016). Untuk mencapai interaksi antar strangers yang bermakna, perlu dipertimbangkan elemen spasial serta fitur fisik dalam proses desainnya. Salah satu fitur fisik dari ruang publik yang sociable tersebut adalah peluang fisik untuk duduk, berhenti dan berpikir bagi orang-orang yang singgah di dalamnya (Rad & Ngah 2013). Skripsi ini bermaksud untuk melihat peran yang dimiliki oleh fitur fisik ruang publik pada interaksi antara orang yang saling tidak mengenali satu sama lain dalam konteks fourth place. Observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa interaksi antar strangers tidak semata-mata terjadi karena adanya peluang fisik untuk duduk, berhenti dan berpikir, namun, yang juga perlu diperhatikan dari fitur fisik tersebut adalah konfigurasi ruang dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku masing-masing subjek serta relasi sosial yang mungkin muncul.

ABSTRACT
One of the five fundamental aspects of a livable city that affects the quality of life is a vibrant public space (Livable City, n.d.) because public space plays an important role in accommodating interactions between strangers (Lofland, 1973). A public space can be said to be a successful or sociable public space, one of which is indicated by the existence of interactions (Rad & Ngah 2013), and these meaningful interaction between strangers are very influential on community building and social cohesion. Fourth places are one example of a public space that has the potential to induce interactions between strangers (Aelbrecht, 2016). To achieve meaningful interaction between strangers, we need to consider the spatial elements and physical features in designing the space. One of the physical features of a sociable public space is the physical opportunity to sit, pause and think for the people who are in it (Rad & Ngah 2013). This thesis intends to see the role of the public spaces physical features on the interaction between strangers in the context of a fourth place. The conducted observation indicate that the interaction between strangers is not solely due to the physical opportunity to sit, pause and think, however, what also needs to be considered from the physical features is the configuration of space and how it affects the behavior of each subject and social relations that might appear."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allgeier, Elizabeth Rice
Toronto: D.C. Heath and Company, 1984
616.69 All s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Cadwallader, Donald E.
New York: Raven Press, 1983
615.7 CAD b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fadli
"Latar belakang: Prevalensi obesitas meningkat di seluruh bagian dunia, termasuk juga pada populasi mahasiswa kedokteran. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pola diet yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik, yang dipengaruhi oleh pengetahuan seseorang.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran pengetahuan tentang gizi dan obesitas di mahasiswa kedokteran. Serta pola makan, olahraga, dan praktek gizi pada mahasiswa dalam satu tahun terakhir. Penelitian ini akan menentukan apakah ada hubungan pengetahuan dengan perilaku gizi.
Metode: Sebanyak 103 peserta mengisi kuesioner untuk penelitian cross-sectional yang dilakukan pada bulan Juni 2012. Mahasiswa kedokteran pra-klinis dari Kelas Internasional Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dinilai pengetahuan dan perilaku mereka yang berhubungan dengan gizi dan obesitas. Analisis deskriptif dilakukan pada semua data. Uji statistik chi-square dan Spearman’s rank dilakukan untuk menentukan hubungan.
Hasil: 32,4% mahasiswa berada dalam kategori overweight (IMT≥23). Dalam penilaian mengetahuan, 14 (13,6%) mahasiswa mendapat nilai Kurang, 87 (84,5%) mendapat Cukup, dan 2 (1,9%) mendapat Baik. Dalam penilaian perilaku, 17 (16,5%) mendapat nilai Kurang, 79 (76,7%) mendapat Cukup, dan 7 (6,8%) mendapat skor Baik. Ada hubungan signifikan tetapi korelasi yang lemah antara pengetahuan dan praktek tentang gizi dan obesitas (rs= 0.262; p=0.008).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku tentang gizi dan obesitas pada mahasiswa pra-klinis Fakultas Kedokteran.

Background: The prevalence of obesity is increasing in prevalence around the world and the medical students are also affected. The cause lies in increasing unhealthy diet and physical activity pattern that is influenced by the level of knowledge.
Aims: This study aims to know the dissemination of knowledge among medical students about nutrition and obesity, and their nutrition practice in the last one year. This study will determine whether there is a relation between knowledge and the student’s nutrition practice.
Methods: A cross-sectional study was carried out in Jakarta, Indonesia on June 2012, involving 103 pre-clinical medical students from the International Class of Medicine, Universitas Indonesia. Assessment of their knowledge and practice were done with questionnaires. Descriptive analyses were performed on all data and a chi-square and Spearman’s rank statistical test is conducted to determine relationship.
Result: 34,7% of students are overweight (BMI≥23). In the knowledge assessment, 14 (13,6%) students scored Poor, 87 (84,5%) scored Fair, and 2 (1.9%) scored Good. In the practice assessment, 17 (16,5%) scored Poor, 79 (76,7%) who scored Fair, and 7 (6.8%) who scored Good. There is a significant relationship but weak correlation between knowledge and practice (rs= 0.262; p=0.008).
Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and practice about nutrition and obesity among pre-clinical medical students.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanis Setyowati
"Tesis ini mengemukakan penggunaan honorifiks Jepang dan Jawa sebagai permasalahan, penelitian dilakukan dengan cara perbandingan kontrastif dengan menggunakan satu buah novel terkenal dari masing-masing bahasa Jepang dan Jawa. Penggunaan honorifiks Jepang dan Jawa tersebut dikaitkan dengan faktor hubungan sosial dan faktor status sosial partisipannya.
Persamaan :
1. Pada hubungan sosial atas-bawah, kenjougo dan krama andhap digunakan oleh penutur yang lebih rendah.
2. Pada hubungan sosial berdasarkan usia, kenjougo dan krama andhap digunakan oleh penutur yang lebih muda.
Perbedaan :
1. Di masyarakat Jepang, penggunaan kenjougo melibatkan konsep in-group, tetapi di masyarakat Jawa tidak terdapat konsep in-group.
2. Mengenai status sosial dalam profesi, di Jepang kenjougo hanya digunakan oleh penutur yang profesinya berstatus lebih rendah sehingga bersifat satu arah, tetapi di Jawa krama andhap digunakan oleh kedua-duanya, sehingga bersifat dua arah, yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi, maupun yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah.
Ada juga yang tidak bisa dibandingkan. Misalnya mengenai hubungan sosial antara penjual jasa dan pelanggan, di Jepang kenjougo digunakan oleh penjual jasa kepada pelanggannya, sehingga menimbulkan kesan"Customer is a king ", tetapi di dalam novel Jawa "Anteping Tekad" tidak diketemukan kasus bandingannya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Putri Miftahul Jannah
"Hipertensi merupakan penyakit yang banyak di temukan di Indonesia, biasanya didefinisikan dengan peningkatan kronis tekanan arteri sistemik di atas nilai ambang tertentu dan ditentukan oleh jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan resistensi arteri. Akibatnya, jantung bekerja lebih keras dan tekanan darah yang mengalir melalui pembuluh darah meningkat. Penyebab hipertensi dibedakan menjadi dua yaitu yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. hipertensi primer atau biasa disebut hipertensi esensial mendapatkan 95% penyebab hipertensi, dan 5% merupakan penyebab hipertensi sekunder yang disebabkan oleh penyakit ginjal atau biasa disebut dengan hipertensi renal. Penderita hipertensi ginjal biasanya mendapatkan jumlah obat yang lebih banyak dari penyakit hipertensi saja. Hal ini menyebabkan adanya lebih banyak interaksi obat yang terjadi, sehingga perlu dilakukan evaluasi pada setiap resep pasien dan juga pasien polifarmasi hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi interaksi obat dan memberikan solusi penanganan pada pasien poli hipertensi ginjal yang mendapatkan polifarmasi di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dengan pengumpulan data variabel untuk mendapatkan gambaran interaksi obat pada pasien polifarmasi. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif yaitu dengan melakukan penelusuran dokumen terdahulu pada resep dan web afya di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan persentasi potensi interaksi obat minor didapatkan sebanyak 65%, moderat 60%, dan mayor 15%.

Hypertension is a disease that is often found in Indonesia, usually defined by a chronic increase in systemic arterial pressure above a certain threshold value, and is determined by the amount of blood pumped by the heart and arterial resistance. As a result, the heart works harder and the blood pressure flowing through the blood vessels increases. The causes of hypertension are divided into two, namely primary hypertension and secondary hypertension. Primary hypertension or what is usually called essential hypertension accounts for 95% of the causes of hypertension, and 5% is the cause of secondary hypertension which is caused by kidney disease or what is usually called renal hypertension. Renal hypertension sufferers usually receive a greater amount of medication than those with hypertension alone. This causes more drug interactions to occur, so it is necessary to evaluate each patient's prescription and also hypertensive polypharmacy patients. This study aims to analyze potential drug interactions and provide treatment solutions for renal poly hypertension patients who receive polypharmacy at the University of Indonesia Hospital. This research was carried out by collecting variable data to obtain an overview of drug interactions in polypharmacy patients. Data collection was carried out retrospectively, namely by searching previous documents on prescriptions and the AFYA website at the Outpatient Installation of the University of Indonesia Hospital. The results of this study showed that the percentage of potential minor drug interactions was 65%, moderate 60%, and major 15%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cadwallader, Donald E.
Basle, Switzerland: Editiones Roche, 1973
615.7 CAD b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Karepesina, Muh.Yasim
"Secara garis besar penelitian ini menjelaskan tentang perkembangan terkini hubungan sosial antara antara kelompok masyarakat Islam dan Kristen pasca konflik horizontal di Propinsi Maluku Utara. Penelitian ini sangat penting dilakukan sehingga dapat diketahui secara akurat pola hubungan sosial antara kedua belah pihak yang pada akhirnya dapat diambil sejumlah kebijakan tertentu untuk memperkuat pola hubungan yang mendukung dan menetralisir pola hubungan yang menghalangi pelaksanaan pembangunan di Maluku Utara.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan diperoleh dari penelusuran kepustakaan dan hasil wawancara dengan para informan. Untuk mendukung data tersebut, penelitian ini juga dilakukan dengan metode observasi.
Dari basil penelitian menunjukkan bahwa antara kedua belah pihak telah melakukan akomodasi yang pada intinya adalah ingin membangun kembali kebersamaan seperti sedia kala. Dengan akomodasi tersebut itu pula, akhirnya mengantarkan kedua belah pihak pola hubungan selanjutnya yaitu kerja sama, persaingan dan konflik. Kerja sama antar kedua belah pihak terjadi dalam bidang - bidang sosial kamasyarakatan, ekonomi, dan politik. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki kepentingan yang sama, kemudian persaingan terjadi pada bidang ekonomi, pendidikan dan politik. Dalam bidang pendidikan dan politik, pihak Muslim lebih unggul dibandingkan dengan kelompok masyarakat Kristen. Sedangkan dalam bidang ekonomi pihak Kristen lebih unggul. Konflik yang terjadi antara mereka adalah konflik laten berupa sikap prasangka dan kebencian serta perasaan dendam.
Keterlibatan Pemerintah Daerah dan LSM dalam normalisasi hubungan antara kedua belah pihak dimulai dari pencegahan konflik untuk memelihara perdamaian, membentuk perdamaian sampai membangun perdamaian. Dalam pencegahan konflik pemerintah daerah dan aparat keamanan sedikit menggunakan paksaan yang oleh penulis disebutkan dengan keterlibatan langsung, sementara keterlibtan tidak langsung adalah dimana Pemerintah Daerah dan LSM hanya memfasilitasi dan mendorong kedua belah pihak untuk melakukan perundingan damai.
Dalam upaya normalisasi hubungan antara kedua belah pihak, terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung antara lain : 1). Adanya kesamaan nasib dan kesamaan etnis; 2). Saling ketergantungan secara ekonomi; 3). Adanya intervensi dan pihak ketiga. Sedangkan Faktor penghambat adalah: 1). Kondisi geografis Maluku Utara; 2). Adanya kebencian.dari kedua belah pihak; 3), Adanya kelompok-kelompok kepentingan yang sengaja menciptakan instabilitas.
Oleh karena itu, dalam pembangunan perdamaian yang berkelanjutan di Maluku Utara maka perlu dilakukan dialog-dialog dalam semua level masyarakat, pendistribusian sumber-sumber perekonomian yang adil dan merata Sehingga tidak terjadi kecemburuan sosial yang dapat merusak hubungan mereka sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>