Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50940 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diandra Fairuza Desliara
"Pemerintah berupaya merancang kota yang layak dan berkualitas bagi masyarakat
dengan penyediaan ruang dan fasilitas kota melalui konsep beautifikasi.
Beautifikasi dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta
memperbaiki citra kota. Namun, sering kali beautifikasi meninggalkan stigma
negatif akibat dianggap terlalu memikirkan estetika dan terkesan ‘gegabah’
sehingga perancangan tidak sesuai dengan kebutuhan warganya. Skripsi ini akan
membahas produk perancangan kota yang berfokus pada konsep beautifikasi, baik
yang ‘gagal’ maupun ‘berhasil’ dalam menciptakan ruang kota yang sesuai bagi
masyarakat.

The government seeks to design a decent and good quality city for the community
by providing spaces and facilities through the concept of beautification.
Beautification is done in order to improve the quality of people's lives and improve
the image of the city. However, it often leaves stigma due to considered being too
concerned with aesthetic pleasure and seems ‘rash’ that the design is irrelevant with
the needs of its people. This thesis will discuss urban design products that focus on
the concept of beautification, both 'failed' and 'successful' ones in creating urban
spaces that are suitable for the community.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiya Syakara
"Tari merupakan salah satu perwujudan ruang yang memanfaatkan gerak tubuh sebagai media utamanya. Seni penyampaian komunikasi melalui gerak tubuh manusia itulah yang menjadi wujud bahasa keruangan tari yang dinamis. Kosmos (semesta) adalah wujud ruang tanpa batas; ruang bagi bumi, ruang bagi pulau, ruang bagi bangunan, ruang bagi manusia. Kosmologi Bali mempercayai bahwa perwujudan semesta terdiri dari unsur dualitas makrokosmos dan mikrokosmos. Tubuh yang hadir dalam ruang skala besar (makrokosmos) adalah aktor dari ruang skala kecil (mikrokosmos). Dualitas makro-mikro terwujud karena adanya keterlibatan spiritual, yakni Dewa Siwa sebagai penjaga keharmonisan semesta. Tari kreasi Siwa Nataraja adalah pencerminan dari tarian kosmis konsep dwi tunggal Dewa Siwa sekaligus Nrtyamurti (kekuatan nari dan menata tari) tergabung menjadi sosok yang mewujudkan keseimbangan semesta. Studi kasus Tari Siwa Nataraja dikaji dengan pengetahuan akan tubuh, ruang, dan waktu penari tradisional Bali yang terjadi dalam keselarasan spiritual dan kosmologi Bali. Hasil dari studi kasus ini memperlihatkan bahwa adanya kehadiran ruang kosmologi tradisional Bali dalam wujud ruang tari tradisional Bali.

Dance is a manifestation of space that uses body movement as its main medium. The art of communicating through human body movements is the form of dance’s spatial language. Cosmos (universe) is a form of infinite space; space for earth, space for islands, space for buildings, space for humans. Balinese cosmology believes that the universe contains the duality of macrocosmos and microcosmos. Human bodies that exist in a large-scale space (macrocosmos) are actors from a small-scale space (microcosmos). The duality of macro-micro is involved by the spiritual existence, namely, Lord Shiva, as the guardian of the harmony of the universe. The traditional dance “Siwa Nataraja'' reflects the dual concept of Lord Shiva’s cosmic dance as well as Nrtyamurti (the power of dancing and arranging dance) combined into a figure that embodies the balance of the universe. This Siwa Nataraja Dance case study is approached with the knowledge of human body, space, and time within traditional Balinese dancers that is in tune with the spiritual and Balinese cosmology concept. Results of this case study show that there is the existence of the traditional Balinese cosmology concept within the form of Balinese traditional dance’s space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihite, Hermina Agnes Jessica
"Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota cerdas atau smart city diharapkan menjadi kota yang efektif dan efisien berbasis teknologi untuk mendukung seluruh aktivitas warga kota tersebut. Salah satu prioritas teknologi yang diterapkan untuk mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai smart city adalah manajemen bangunan cerdas pada sistem perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi sistem pada bangunan cerdas sebagai hunian di Ibu Kota Nusantara. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif dengan mempelajari dokumen terkait baik peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah ataupun berita terkait Ibu Kota Negara, melakukan wawancara, serta penelitian-penelitian terdahulu yang dapat menjawab pertanyaan penelitian ini. Sistem yang direkomendasikan pada penelitian ini merupakan hasil pemetaan antara hubungan driver dan sistem pada bangunan cerdas dan kebutuhan penerapan bangunan cerdas pada IKN. Driver yang dipilih berdasarkan hasil wawancara dan peraturan pemerintah yang mencantumkan bahwa fokus utama dalam pembangunan bangunan cerdas di IKN adalah energi dan kesehatan penghuni gedung. Kedua driver tersebut memiliki hubungan paling potensial pada sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), lighting, dan pendeteksi kebakaran. Maka dari itu, rekomendasi yang diberikan pada penelitian ini berupa desain sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), lighting, dan keamanan yang memiliki pendeteksi kebakaran. Rekomendasi ini dapat memberi masukan sesuai dengan tujuan IKN sebagai kota rendah emisi dan juga memperhatikan kesehatan penghuni gedung.

Ibu Kota Nusantara (IKN) as a smart city is expected to be an effective and efficient technology-based city to support all the activities of the city's residents. One of the technology priorities implemented for IKN as a smart city is smart building management in urban systems. This research aims to provide system recommendations for smart buildings as residences in IKN. In this study the method used was qualitative: studying documents related to regulations issued by the government or news related to IKN, conducting interviews, as well as previous studies that could answer this research question. The system recommended in this study is the result of a mapping between the relationship between drivers and systems in smart buildings and the needs for implementing smart buildings in IKN. The drivers were selected based on the results of interviews and government regulations, which stated that the main focus in the construction of smart buildings in IKN is energy and health. The two drivers have the most potential relationship with the HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) system, lighting system, and fire detection system. Therefore, the recommendations given in this study are designs of HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) system, lighting system, and safety system that contain fire detection. This research can provide recommendation in accordance with the goals of IKN as a low emission city and care about the health of occupants."
Jakarta: Fakultas Ilm Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Fitri Yanti
"Skripsi ini mengkaji tentang keterhubungan aksesibilitas dan partisipasi dalam membentuk actualized affordances sebagai salah satu bentuk interaksi manusia dengan lingkungan pada ruang interior urban. Partisipasi dan aksesibilitas menjadi penting dalam pembahasan ruang interior urban sebagai bagian dari ruang publik. Dalam prosesnya, partisipasi pengguna membuat adanya hubungan interaktif antara tubuh manusia, objek, dan lingkungan. Hubungan interaktif yang dua arah tersebut tidak terlepas dari persepsi manusia sebagai pengguna terhadap lingkungan yang diokupansi, sehingga menimbulkan terjadinya beberapa tingkatan affordances pada suatu ruang interior urban. Analisis pada studi kasus menunjukkan bahwa situasi interaktif antara tubuh, objek, dan lingkungan pada salah satu ruang interior urban dapat membuat potential affordances pada ruang tersebut teraktualisasikan / mencapai actualized affordances.

This thesis examines the relationship between accessibility and participation in shaping actualized affordances as a form of human-environment interaction in urban interior spaces. Participation and accessibility are crucial in the discussion of urban interior spaces as part of public space. In this process, user participation establishes an interactive relationship between the human body, objects, and the environment. This two-way interactive relationship is inseparable from human perception as users towards the occupied environment, resulting in the emergence of various levels of affordances in an urban interior. The analysis of a case study demonstrates that the interactive situation between the body, objects, and the environment in one urban interior can actualize the potential affordances of that space, thereby achieving actualized affordances."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Yoga Sulistyo
" ABSTRAK
Fenomena pasar kaget sering kali muncul di dalam kota dengan mengisi ruang-ruang di tepian jalan atau di antara bangunan, yang merupakan bagian dari bentuk solid-void kota. Pasar kaget dapat diterima sebagai bagian dari kehidupan kota bukan hanya karena mampu menyediakan kebutuhan warga kota namun juga karena mampu menyesuaikan dengan solid-void kota yang sudah ada. Penyesuaian pasar kaget dapat dilakukan melalui penempatan display melalui linkage atau perekatan visual, struktural dan kolektif. Selain itu, perekatan pasar kaget ke dalam ruang solid-void kota memberikan makna serta keunikan pasar kaget sehingga membentuk place atau tempat yang menarik. Kualitas ruang pasar kaget dapat dilihat secara fisik dari sistem encoding-decoding. Encoding merupakan hubungan ruang pasar kaget dengan ruang kota yang sudah ada sedangkan decoding merupakan ruang pasar kaget yang dihasilkan yaitu melalui negosiasi ruang. Skripsi ini mencoba melihat pasar kaget dan hubungannya dengan bentuk solid-void kota serta bentukan tambahan seperti display pedagang pasar kaget serta perekatan dengan bentuk fisik kota. Sebagai hasil pengamatan adalah bagaimana bentuk solid-void kota memengaruhi terciptanya karakter dan variasi display pedagang yang menghasilkan kualitas ruang unik bagi pasar kaget.Kata kunci : solid dan void kota, linkage, tipe display, encoding-decoding
ABSTRACTThe phenomenon of pasar kaget or street bazar happens in the city as a result of using spaces along the streets and between buildings, which is also occupying solids and voids of the city. Nowadays, Pasar kaget can be easily accepted as a part of the city life not only because it provides the needs of city inhabitats but also the arrangement of pasar kaget can adapt to the existing solid void of the city. The adaptation of pasar kaget rsquo s displays is through visual, structural, and collective linkages. The result of these linkages of the displays to the city solid void creates a unique character of the street bazar. Physically, the quality of pasar kaget can be understood through encoding decoding system. Encoding is the relation between pasar kaget with the existing space of the city, including the solid void relation. Decoding is the place for pasar kaget created as the result of space negotiation in the city. This thesis analyzes the relationship between solid void of the city with pasar kaget and how the sellers put their displays and create a certain kind of linkage to the existing solid void. The findings of this thesis show how solid void of the city affects variations on the pasar kaget rsquo s displays and creates a unique character for pasar kaget. Keywords solid void city, linkage, display type, encoding decoding"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S63557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Egin Setya Efendi
"Sebuah bagian dari usulan rancangan baru kawasan kampung Luar Batang yang secara historis memiliki peran yang cukup signifikan dalam pertumbuhan kota Batavia dan perencanaan kawasan Kota Lama Jakarta pada saat sekarang. Kampung Luar Batang adalah salah satu yang masih bertahan diantara sejumlah kampung bersejarah di Jakarta, yang sudah punah digantikan pusat-pusat kegiatan bisnis. Meskipun saat ini kondisi kampung Luar Batang tidak begitu teratur akibat padatnya perumahan penduduk di sekitar lokasi, namun secara garis besar kawasan kampung Luar Batang merupakan salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi. Tipe rumah-rumah nelayan yang dilengkapi oleh berbagai jenis perahu kecil merupakan salah satu objek tersendiri. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengembangan pariwisata yang terintegrasi dengan potensi di sekitar sehingga dapat memperkuat ekistensi kampung Luar Batang di masa mendatang.
Dengan mengangkat ekistensi kapal pinisi sebagai warisan cagar budaya di kawasan, maka Luar Batang Cultural Center ini diperuntukkan sebagai sarana pengetahuan dan pembelajaran seni budaya untuk turis yang berkunjung maupun masyarakat lokal dengan tujuan mempertahankan nilai historis kawasan kampung Luar Batang, implementasinya berupa pameran dan galeri seni, area komunitas dan tentunya kelas budaya dengan terjun langsung mempelajari seni peran, seni musik, seni tari dan lainnya.

A part of the proposal for a new design of Luar Batang village area which historically has a significant role in the growth of the city of Batavia and the planning of the Jakarta Old Town area at present. Luar Batang village is one that still survives among a number of historic villages in Jakarta, which have already become extinct and are replaced by business centers. Even though the condition of the Luar Batang village is not so regular due to the dense housing around the location, in general the Luar Batang village area is one of the interesting places to visit. The type of fishing houses that are equipped by various types of small boats is one of its own objects. Therefore, integrated tourism development efforts are needed with the potential around so that it can strengthen the existence of the Luar Batang village in the future.
By raising the existence of the Pinisi ship as a cultural heritage in the region, Luar Batang Cultural Center is intended as a means of knowledge and learning of cultural arts for tourists who visit and the local community with the aim of maintaining the historical value of the Luar Batang village area, its implementation in the form of exhibitions and art galleries, the community area and of course the culture class by jumping into direct study of acting, music, dance and more.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sherine Chairuna Arifayahya
"Eco house atau rumah ramah lingkungan merupakan salah satu usaha manusia untuk menyelamatkan dampak negatif pembangunan bangunan hunian terhadap bumi karena dengan semakin banyaknya manusia, semakin sedikit pula lahan untuk pembangunan sehingga harus terus mengorbankan lahan hijau yang ada untuk pembangunan hunian. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap ekosistem alam. Selain itu, material bangunan dapat memberikan dampak negatif pula jika dalam pembuatannya dapat menghasilkan karbon yang dapat memanaskan permukaan bumi. Naskah ringkas ini bertujuan untuk mengetahui kualitas Eco house terhadap kenyamanan termal didalam rumah. Penulisan ini menganalisis Rawhaus, sebuah rumah yang menggunakan styrofoam (EPS) daur ulang sebagai objek studi kasus dengan mengukur suhu udara di luar dan di dalam ruangan serta bagaimana suhu tersebut berhubungan dengan kenyamanan fisik dan mental manusia. Hasil studi kasus menunjukan bahwa Rawhaus merupakan Eco house yang memiliki kenyamanan termal yang baik pada wilayah sejuk, namun perlu adanya penyempurnaan desain jika akan dibangun di wilayah panas.

Eco house or eco-friendly house is one of the human efforts to save the negative impact of residential building construction on earth because with the increasing number of people, there is also less land for development so they must continue to sacrifice existing green land for residential development. This can give negative impacts on natural ecosystems. In addition, the building materials can also give negative impacts if they are producing carbon when manufactured which can rise the heat of the earth's surface. This journal aims to determine the quality of the Eco house on thermal comfort in the house. This paper analyzes Rawhaus, a house that uses recycled Styrofoam (EPS) as a case study object by measuring the air temperature outside and inside the room and how this temperature relates to human physical and mental comfort. The results of the case study show that Rawhaus is an Eco house that have good thermal comfort in cool location, but need to improve the design if it is to be built in hot location.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Maharani Eka Buana
"Setiap manusia membutuhkan kenyamanan untuk menunjang aktivitas kesehariannya di dalam ruangan. Kenyamanan khususnya dalam arsitektur dapat dilihat melalui beberapa indikator yang saling terkait, seperti kenyamanan termal dan akustik. Tingkat kenyamanan setiap manusia berbeda-beda, tak terkecuali bagi para lansia, khususnya di panti werdha. Di panti werdha, beberapa faktor kenyamanan dianggap menjadi pertimbangan lebih berkaitan dengan penurunan atau perubahan yang terjadi pada lansia itu sendiri. Untuk memahami kriteria kenyamanan termal dan akustik di panti werdha, maka dilakukan studi kasus di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1. Penelitian dalam studi kasus ini dilakukan dengan melakukan kunjungan lapangan. Pengamatan dilakukan dengan mengukur dan menghitung parameter secara langsung. Kemudian dilakukan simulasi untuk mendukung data pengukuran dan menilai keefektivitasnya. Berdasarkan hasil kunjungan studi ditemukan masih terdapat beberapa kondisi ruangan yang belum memenuhi standar kenyamanan termal dan akustik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti material yang digunakan, orientasi bangunan, sistem bukaan atau ventilasi, buffer zone, dan aktivitas di dalamnya. Dalam menanggapi hasil ini, tiga hal yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan kenyamanan termal dan akustik, yaitu jenis material, bukaan, dan penghalang (barriers).

Every human being needs comfort to support their daily activities in the room. Comfort, especially in architecture, can be seen through several interrelated indicators, such as thermal and acoustic comfort. The comfort level of every human being is different, not least for the elderly, especially in panti werdha. In panti werdha, several comfort factors are considered more related to the decline or changes that occur in the elderly themselves. In a way to understand the criteria for thermal and acoustic comfort in panti werdha, a case study was conducted at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1. The research in this case study was conducted by conducting study visits. The observations were made by measuring and calculating parameters directly. Then, simulations are carried out to support the measurement data and assess its effectiveness. Based on the results of the study visit, it was found that there were still some room conditions that did not meet the thermal and acoustic comfort standards. In this case, there are influencing factors such as the material used, the orientation of the building, the opening or ventilation system, the buffer zone, and the activities in it. Three things can be considered to increase thermal and acoustic comfort in response to these results: the type of material, openings, and barriers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Farah Indrianti
"Perpustakaan di zaman ini sudah banyak yang memiliki fungsi lain selain fungsi utamanya yaitu untuk membaca dan belajar. Kedua fungsi tersebut memiliki kebutuhan aural yang berbeda. Untuk itu diperlukan pertimbangan akustik dalam mendesain sebuah perpustakaan. Skripsi ini membahas permasalahan akustik yang sering dirasakan oleh pengguna perpustakaan. Metode yang dilakukan dalam mengetahui permasalahan akustik adalah dengan pendekatan soundscape. Pendekatan ini dilakukan untuk menganalisis persepsi dan pengalaman pengguna pada suatu ruang. Setelah mendapatkan permasalahan akustiknya, dapat dianalisis kriteria akustik yang diperlukan untuk mendesain suatu perpustakaan. Kriteria akustik yang dibutuhkan bagi perpustakaan di era modern adalah dengan mempertimbangkan penggunaan material yang dapat menyerap gelombang bunyi dan susunan tata letak ruang yang dapat memisahkan dua fungsi dengan kebutuhan akustik yang berbeda.

Libraries in this era have many other functions besides their main function, namely to read and study. The two functions have different aural needs. For this reason, acoustic considerations are needed in designing libraries. This thesis discusses acoustic problems that are often felt by library users. The method used to find acoustic problems is the soundscape approach. This approach is used to analyze the user's perception and experience in a space. After finding the problem in acoustic, the acoustic criteria needed to design a library can be analyzed. The acoustic criteria needed for libraries in the modern era is to consider the use of materials that can absorb sound waves and the arrangement of space layouts that can separate two functions with different acoustic needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhita Trie Oktaviani
"Skripsi ini membahas gagasan hodological space berbasis path, objek dan barier sebagai dasar analisis pergerakan manusia. Melalui gagasan hodological space, ruang pergerakan manusia dianalisis untuk mendapatkan informasi keruangan serta proses terjadinya interaksi spasial antara manusia dengan objek dan barier pada path. Hodological space menjelaskan preferred path berisi objek dan barier yang dilewati manusia secara sekuensial menuju poin destinasi yang menjadi tujuan pergerakan. Studi kasus mengungkap potensi pengalaman ruang berupa interaksi spasial pengguna kursi roda terhadap barier yang ada serta hubungan antara path, barier dan objek dalam ruang. Informasi keruangan yang didapat berupa pengaruh posisi dan jenis barier serta objek terhadap sekuens pergerakan manusia dalam menjalani path. Interaksi spasial yang terjadi diawali dengan pembentukan mental map yang menghubungkan poin awal dan destinasi. Saat manusia bergerak, manusia akan bertemu barier dan objek dan menyesuaikan keberadaan keduanya melalui pergerakan tubuh.

This thesis discusses the notion of hodological space based on path, object and barrier as basic analysis of human movement. Through the notion, human movement in space is analysed to obtain spatial information and the process of spatial interaction between human, object and barrier in path. Hodological space describes the preferred path that contains objects and barriers is experienced by human sequentially to the destination point as the goal of movement. The case study uncovers the potential for spatial experience in the form of wheelchair user interactions with existing barriers and the relationship between path, barriers and objects. The spatial information that is obtained is the impact of position and type of barrier and object on the sequence of human movement in path. The spatial interaction that occurs begins with the formation of a mental map that connects the starting point and destination point. When human moves, human will interact with barriers and objects and adjust their existence through body movements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>