Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127227 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dheva Oktaverina
"Coronavirus disease 19 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) yang ditemukan pada akhir tahun 2019. Covid 19 tidak hanya menimbulkan keluhan fisik tetapi berisiko tinggi menyebabkan masalah psikososial. Masalah psikososial yang banyak dialami penyintas Covid 19 adalah kecemasan. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan yaitu terapi murottal. Case report ini bertujuan untuk mendeskripsikan intervensi terapi murottal untuk menurunkan kecemasan pada pasien Covid 19. Hasil implementasi menunjukan adanya penurunan tingkat kecemasan setelah dilakukan 3 kali intervensi terapi murottal. Terapi murottal tidak hanya membuat rileks tetapi juga sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan penerapan terapi murotal untuk menurunkan kecemasan pasien yang dirawat di rumah sakit.

Coronavirus disease 19 (Covid-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) which was discovered at the end of 2019. Covid 19 not only causes physical complaints but is at high risk of causing psychosocial problems. The psychosocial problem that many Covid-19 survivors experience is anxiety. One of the interventions that can be done to reduce anxiety is murottal therapy. This case report aims to describe a murottal therapy intervention to reduce anxiety in Covid 19 patient. The results of the implementation show a decrease in the level of anxiety after 3 times of murottal therapy interventions. Murottal therapy is not only relaxing but also a way to meet the spiritual needs of the patient. Therefore, the authors recommend the application of murotal therapy to reduce anxiety in hospitalized patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Atalie
"Dukungan sosial pada mahasiswa dapat berasal dari banyak sumber, seperti orang terdekat dan bantuan dari civitas akademik. Meskipun telah mendapatkan dukungan sosial dari banyak sumber, tingkat kecemasan mahasiswa terus mengalami peningkatan. Beberapa studi terdahulu menunjukkan terdapat pengaruh trait extraversion terhadap kecemasan serta dukungan sosial pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana peran trait extraversion mempengaruhi peran dukungan sosial yang dipersepsikan dalam mengurangi kecemasan. Sebanyak 780 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menjadi partisipan dalam penelitian ini. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multidimensional Scale of Social Support (MSPSS), Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25), dan Inventory Five Factor Model (IPIP-BFM-25). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived social support berkorelasi negatif dengan kecemasan. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara skor trait extraversion yang tinggi dengan kecemasan. Melalui analisis moderasi, ditemukan bahwa trait extraversion tidak memoderasi hubungan perceived social support dan kecemasan.

Social support among college students derived from many sources, such as significant others and faculty services. However, the level of anxiety in college students continue to increase. Past studies found that extraversion trait play significant role between perceived social support and anxiety. This study involving 780 college students from various universities in Indonesia. Psychological measurements used in this study are Multidimensional Scale of Social Support (MSPSS), Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25), and Five Factor Model Inventory (IPIP-BFM-25). Results indicate a significant negative correlations between perceived social support and anxiety. However, Extraversion trait is found not significant as a moderator between perceived social support and anxiety. High Extraversion score is also found not correlated with anxiety.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dheva Oktaverina
"Coronavirus disease 19 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) yang ditemukan pada akhir tahun 2019.  Covid 19 tidak hanya menimbulkan keluhan fisik tetapi berisiko tinggi menyebabkan masalah psikososial.  Masalah psikososial yang banyak dialami penyintas Covid 19 adalah kecemasan. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan yaitu terapi murottal.  Case report ini bertujuan untuk mendeskripsikan intervensi terapi murottal untuk menurunkan kecemasan pada pasien Covid 19. Hasil implementasi menunjukan adanya penurunan tingkat kecemasan setelah dilakukan 3 kali intervensi terapi murottal. Terapi murottal tidak hanya membuat rileks tetapi juga sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan penerapan terapi murotal untuk menurunkan kecemasan pasien yang dirawat di rumah sakit.

Coronavirus disease 19 (Covid-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) which was discovered at the end of 2019. Covid 19 not only causes physical complaints but is at high risk of causing psychosocial problems. The psychosocial problem that many Covid-19 survivors experience is anxiety. One of the interventions that can be done to reduce anxiety is murottal therapy. This case report aims to describe a murottal therapy intervention to reduce anxiety in Covid 19 patient. The results of the implementation show a decrease in the level of anxiety after 3 times of murottal therapy interventions. Murottal therapy is not only relaxing but also a way to meet the spiritual needs of the patient. Therefore, the authors recommend the application of murotal therapy to reduce anxiety in hospitalized patients. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hillary Nikita Setiawan
"Saat ini, masyarakat di seluruh dunia mulai menyadari bahaya krisis iklim akibat perilaku konsumsi pakaian. Hal ini mendorong masyarakat untuk mengadopsi perilaku mengonsumsi produk ramah lingkungan. Sebelum konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian produk, konsumen perlu menaruh sikap terhadap produk tersebut. Salah satu faktor yang memengaruhi sikap terhadap produk pakaian ramah lingkungan adalah kecemasan lingkungan. Penelitian ini ingin melihat hubungan antara kecemasan lingkungan dan sikap terhadap produk pakaian ramah lingkungan pada masyarakat Indonesia yang berusia produktif. Pengukuran variabel kecemasan lingkungan dilakukan dengan menggunakan alat ukur HEAS-13, sedangkan pengukuran variabel sikap terhadap produk pakaian ramah lingkungan dilakukan dengan menggunakan alat ukur ATGP. Partisipan penelitian ini adalah masyarakat Indonesia berusia produktif (N = 487). Hasil analisis Pearson Correlation menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecemasan lingkungan dan sikap terhadap produk pakaian ramah lingkungan pada masyarakat Indonesia yang berusia produktif, r(487) = 0.378, p < 0.01, one-tailed. Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang sedang dan positif antara kecemasan lingkungan dan sikap terhadap produk pakaian ramah lingkungan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dan temuan ini menjadi penelitian dasar yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecemasan lingkungan dan sikap terhadap produk pakaian ramah lingkungan pada masyarakat Indonesia berusia produktif.

Many people around the world realized the dangers of the climate crisis that happened because of clothing consumption. This issue encourages people to adopt green consumption behavior such as purchasing green clothing. Before consumers decide to buy green products, consumers need to pay attention to their attitude toward green products. One of the factors that influence attitude towards green clothing is eco-anxiety. This study wants to examine the relationship between eco-anxiety and attitude toward green product in the productive age of Indonesians. The measurement of eco-anxiety was carried out using HEAS-13, while the measurement of attitude toward green clothing was carried out using ATGP. Both of the measurements have been adapted and used green clothing as the products. The participants of this study were the productive age of Indonesians (N = 487). The results of the Pearson Correlation analysis show that there is a positive and significant relationship between eco-anxiety and attitude towards green clothing in the productive age of Indonesians, r(487) = 0.378, p < 0.01, one-tailed. Overall, it can be said that there is a moderate and positive relationship between eco- anxiety and attitudes towards green clothing. The results of this study are in line with previous studies and found that there is a positive and significant relationship between eco-anxiety and attitude towards green clothing in productive Indonesian people"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Dwi Santi
"Kanker merupakan penyakit yang mematikan dan kecemasan yang terjadi pada pasien kanker berbeda pada setiap peristiwa yang dialami. Salah satu upaya dalam menurunkan kecemasan adalah dengan hand massage. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi efektivitas hand massage terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien yang menjalani kemoterapi pertamakali. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen pre test dan post test terhadap 34 responden yang terdiri dari 17 orang kelompok intervensi dan 17 orang kelompok kontrol. Uji perbedaan menggunakan paired t test dan pool t test. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecemasan adalah State Trait Anxiety Inventory. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan penurunan yang bermakna pada kelompok intervensi yang mendapatkan hand massage dengan p value 0,000. Peneliti merekomendasikan perawat untuk dapat meakukan hand massage untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalanikemoterapi pertama sehingga perjalanan pengobatan yang dilakukan pasien terlaksana secara berkesinambungan dan diharapkan meningkatkan motivasi pasien dalam menjalani pengobatan.

Cancer is a deadly disease and different anxiety of cancer patient on every event experienced. One of the effort done is hand massage. The study aimed to identify effctiveness hand massage to increase anxiety level of patients who underwent the first chemotherapy. This study used quasi experiment design with pre and posttest with control group,the number of sample was 34 respondents. The intervention group was 17 respondents and the control group was 17 respondents. The data was analized using paired t test and pool t test.Using State Trait Anxiety Inventory instrument to measure anxiety. The results showed a significant decrease in the intervention group that received hand massage and education with p value 0,000. The study recommend nurses to be able to perform hand massage and attempt to apply hand massage to decrease anxiety levels in patients undergoing first chemotherapy so that continuous patient treatment will be continuously and increase motivation of patients in undergoing treatment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okki Kardian
"ABSTRAK
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang sudah menyebar kehampir seluruh negara di dunia. SARS-CoV-2 menyebar sangat cepat dan progresif melalui droplet baik itu ketika penderia batuk, bersin atau berbicara. Kematian akibat Covid-19 paling banyak terjadi pada pasien usia lanjut dan pasien yang memiliki komorbid seperti diabetes mellitus, penyakit jantung dan kanker. Penurunan sistem imun (immunocompromised) pada pasien kanker baik akibat kondisi kankernya atau akibat dari terapi anti kanker yang pasien jalani, dapat mengakibatkan pasien rentan terpapar Covid-19 yang akan memperparah kondisi pasien. Pasien kanker stadium lanjut dengan Covid-19 merupakan pasien terminal dan perlu pendekatan asuhan keperawatan peacefull end of life (PEOL) untuk merawatnya. Namun kondisi yang mengharuskan pasien dirawat di ruang isolasi, yang membuat penerapan perawatan PEOL tidak dilakukan secara optimal dan dapat membuat masalah psikologis. Studi kasus ini melibatkan pasien perempuan berusia 43 tahun, dengan kanker payudara metastasis multiple tulang dan suspek covid-19. Masalah nyeri kronis dan ansietas muncul pada pasien, sehinga perlunya intervensi keperawatan untuk mengatasinya. Setelah diberikan terapi murottal selama 3x24 jam, maka pasien dapat mengontrol nyeri, tidak terdapat renjatan nyeri, dan ansietas berkurang. Penerapan terapi murottal dinilai efektif untuk menurunkan nyeri dan cemas sehingga pasien terbebas dari nyeri dan klien dapat lebih siap mengahadapi fase akhir kehidupan.

ABSTRACT
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) is a lung infection disease caused by the SARS-CoV-2 virus that has spread to almost all countries in the world. SARS-CoV-2 spreads very fast and progressively through droplets whether the person is coughing, sneezing or talking. Deaths from Covid-19 are most common in elderly patients and patients who have comorbidities such as diabetes mellitus, heart disease and cancer. Decreased immune system (immunocompromised) in cancer patients either due to the condition of the cancer or as a result of anti-cancer therapy that the patient is undergoing, can result the patient being able to be infected by SARS-CoV-2, which will worsen the patient's condition. End-stage cancer with suspect covid-19 are terminal patients and need a Peaceful End of Life (PEOL) nursing care approach to treat them. However, conditions that require patients to be treated in isolation ward, which makes the application of PEOL is not carried out optimally and can create psychological problems. This case study involved a 43-year-old female patient, with multiple metastatic breast cancer and a suspect covid-19. The problem of chronic pain and anxiety arises in patients, so the need for nursing intervention to overcome it. After patient was being given murottal therapy, the pain scale decreases, the patient can control the pain, there is no shock pain and anxiety decrease. The application of murottal therapy is considered effective in reducing pain and anxiety so that patients are free from pain and the client can be better prepared for the final phase of life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annafsul Muthmainnah
"Penyakit COVID-19 telah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Coronavirus Disease 19 disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang menyerang saluran pernapasan. Banyak pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami gangguan tidur yang disebabkan oleh berbagai faktor. Pemberian terapi murottal Al Qur’an menjadi salah satu intervensi keperawatan yang dapat membantu mengatasi gangguan pola tidur. Laporan kasus ini mengamati seorang pasien COVID-19 yang dirawat di ruang high care unit karena mengalami desaturasi dan membutuhkan alat aliran oksigen yang lebih tinggi, mengeluh kesulitan tidur di malam hari selama di ruangan karena adanya kecemasan ingin segera pulang, rasa nyeri, kedinginan, dan terganggu dengan kebisingan. Intervensi selama 3 hari dengan mendengarkan murottal Al Qur’an pada malam hari dilakukan sebagai alternatif intervensi selain dari terapi farmakologis. Terapi murottal mampu mengatasi gangguan tidur yang dialami pasien dimana keluhan sulit tidur berkurang dan kualitas tidur meningkat. Terapi murottal perlu diterapkan di ruang rawat rumah sakit maupun fasilitas lainnya guna meningkatkan kualitas tidur pasien.

The COVID-19 disease has spread throughout the world, including Indonesia. Coronavirus Disease 19 is caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), which attacks the respiratory tract. Many hospitalized COVID-19 patients experience sleep disturbances caused by various factors. The murottal Al-Qur'an therapy is one of the nursing interventions that can help overcome sleep pattern disorders. This case report observes a COVID-19 patient treated in a high care unit because she was desaturated and needed a higher oxygen flow device. She complained of difficulty sleeping at night while in the room due to anxiety about wanting to go home, pain, cold, and being disturbed by noise. Intervention for three days by listening to murottal Al Qur'an at night was carried out as an alternative intervention apart from pharmacological therapy. Murottal therapy is able to overcome sleep disorders experienced by patients where complaints of difficulty sleeping are reduced and sleep quality is increased. Murottal therapy needs to be applied in hospital wards and other facilities to improve patient sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Widodo
"Pelayanan pada pasien covid 19 di rumah sakit membutuhkan biaya perawatan yang tinggi, perlu adanya pengeloalaan yang baik dan pemantauan awal perawatan hingga pasien tersebut pulang. Agar kepastian klaim pasien tersebut layak untuk diterima atau tidak dispute, dibutuhkan adanya manajemen pengendalian klaim dan pengendalian biaya perawatan. Penelitian ini untuk menganalisis penerapan manajemen  pengendalian klaim dispute dan biaya perawatan Pasien Covid 19dari faktor Input, Proses dan Output .Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui telaah dokumen, observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan pada input :kurangnya SDM di Ruang Isolasi, kebijakan sering berubah dan berlaku surut, keterlambatan pencairan biaya yang telah dianggarkan, sarana dan prasarana yang kurang memadai, Faktor Proses : fungsi kontrol masih belum berjalan dengan baik, output yang dihasilkan : pengendalian biaya pelayanan baik namun masih terdapat klaim dispute dengan penyebabnya adalah hasil swab yang tidak terlampir, resume medis yang tidak lengkap, upload berkas tidak lengkap, input berkas tidak sesuai, berkas identitas pasien tidak lengkap. Saran dibutuhkan peningkatan pengetahuan pada kegiatan klaim covid-19 tentang persyaratan klaim covid-19 di rumah sakit prima, perlu adanya seorang person in contact (PIC) yang bertanggung jawab klaim covid-19 ,pemenuhan sarana dan prasarana, jumlah SDM dan waktu penagihan klaim lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan.

In order to ensure that the patient's claim is eligible to be accepted or not to be disputed, it is necessary to have claims control management and treatment cost control. This study is to analyze the application of dispute claim control management and treatment costs for Covid 19 patients seen from the Input, Process and Output factors. The study uses a qualitative approach through document review, observation and in-depth interviews. The results showed the inputs: lack of human resources in the Isolation Room, policies / SOPs that often change and apply retroactively, delays in disbursing budgeted costs, inadequate facilities and infrastructure, Process Factors: control functions that are still not running well, outputs that are not working properly. Resulted: service cost control is good but there are still claims of dispute with the causes being swab results that are not attached, incomplete medical resume, incomplete file upload, incorrect file input, incomplete patient identity file. Suggestions are needed to increase the knowledge of human resources involved in Covid-19 claim activities regarding the requirements for claiming COVID-19 at a prime hospital, it is necessary to have a person in contact (PIC) who is responsible for Covid-19 claims, fulfillment of facilities and infrastructure, number of human resources and time. claim collection earlier than the predetermined schedule.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Antoni
"Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang sudah menginfeksi lebih dari 200 juta di dunia dan menyebabkan lebih dari 4 juta kematian. Penyakit ini menimbulkan berbagai gangguan tidak hanya fisik namun juga secara psikologis yaitu munculnya kecemasan dan gangguan pola tidur. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis pengaruh terapi relaksasi otot progresif sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam mengatasi masalah ansietas dan meningkatkan kualitas tidur. Metode yang digunakan berupa laporan kasus yang telah dikelola selama 7 hari terhadap pasien individu yang terdiagnosis covid-19 dan sedang menjalani perawatan di ruang intensif di salah satu rumah sakit umum daerah di kabupaten Bogor. Hasil menunjukkan bahwa pasien dapat menerima terapi yang diberikan, melakukannya dengan baik dan rutin, sehingga dapat merasakan efek yang positif yaitu perasaan yang lebih nyaman dan tenang serta peningkatan kualitas tidur yang lebih baik.

Covid-19 is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) which has infected more than 200 million in the world and caused more than 4 million deaths. This disease causes various disorders not only physically but also psychologically, namely the emergence of anxiety and disturbed sleep patterns. This scientific work aims to analyze the effect of progressive muscle relaxation therapy as a nursing intervention in overcoming anxiety problems and improving sleep quality. The method used is in the form of case reports that have been managed for 7 days for individual patients diagnosed with COVID-19 and currently undergoing treatment in an intensive room at one of the regional public hospitals in Bogor district. The results show that patients can receive the given therapy, do it well and regularly, so that they can feel a positive effect, namely a more comfortable and calm feeling and an increase in better sleep quality. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meti Indriani
"Halusinasi merupakan salah satu gejala positif yang banyak terjadi pada pasien gangguan jiwa skizofrenia. Halusinasi merupakan kondisi dimana klien mengalami gangguan persepsi yang diterima melalui panca indera tanpa disebabkan oleh stimulus eksternal. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk memberikan analisis asuhan keperawatan Ny.D dengan masalah utama keperawatan halusinasi. Salah satu intervensi untuk mengontrol gejala halusinasi yaitu dengan mendengarkan sholawat dan murottal sebagai teknik distraksi. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah akhir ners ini dengan analisa kasus. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan skor tanda dan gejala halusinasi dari skor dari 27 menjadi 7 dan berdasarkan pengukuran instrumen AVHRS-Q, juga mengalami penurunan skor dari 9 menjadi 4. Penelitian ini merekomendasikan kegiatan mendengarkan sholawat dan murottal yang termasuk kegiatan spiritualitas untuk dapat diterapkan sebagai intervensi asuhan keperawatan oleh perawat sebagai teknik distraksi atau aktivitas harian pasien dalam mengontrol halusinasi.Kata  Kunci : Asuhan, keperawatan, halusinasi.

Hallucinations are one of the positive symptoms that often occur in patients with schizophrenic mental disorders. Hallucinations are a condition in which the client experiences a perceptual disturbance that is received through the five senses without being caused by an external stimulus. Writing this final scientific paper aims to provide an analysis of nursing care for Mrs. D with the main problem of nursing hallucinations. One of the interventions to control the symptoms of hallucinations is by listening to sholawat and murottal as a distraction technique. The method used in this Final Scientific Paper is case analysis. The results of this writing is the client experienced a decrease in the score of signs and symptoms of hallucinations from a score of 27 to 7 and based on the measurement of the AVHRS-Q instrument also experienced a decrease in score from 9 to 4. This writing recommends listening to sholawat and murottal activities which include spirituality activities for can be applied as a nursing care intervention by nurses as a distraction technique or daily activity of patients in controlling hallucinations. Keywords: Care, hallucinations, nursing"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>