Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177946 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bunga Vitria Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat literasi keuangan kaum muda
di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur selama pandemi COVID-19. Penelitian literasi
keuangan di kalangan dewasa muda sangat penting dilakukan karena mereka berada
dalam masa transisi hidup, dimana mereka mulai berhenti dalam pengawasan orang tua
dan mengelola masalah keuangan pribadi mereka sendiri. Di sisi lain, masih banyak kaum
muda yang finansialnya rentan dan hal ini diperparah oleh adanya pandemi COVID-19.
Variabel literasi keuangan pada penelitian ini diukur dengan financial knowledge,
financial behavior, dan financial attitude. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan metode survei dengan total responden 168 orang. Penelitian dilakukan
dengan analisis statistik deskriptif dengan alat bantu SPSS 25. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan kaum muda di Provinsi Jawa Barat dan
Jawa Timur selama pandemi COVID-19 tergolong tinggi pada dimensi financial behavior
dan financial attitude, yaitu 4,9 dari 6 dan 2,78 dari 6. Namun pada dimensi financial
knowledge menunjukkan hasil yang rendah, yaitu 0,46 dari 1.

This study aims to analyze the financial literacy level of youth in West Java and
East Java provinces during the COVID-19 pandemic. Research on financial literacy
among young adults is very important because they are in a life transition period, where
they begin to stop being supervised by their parents and manage their own personal
financial problems. On the other hand, there are still many young people who are
financially vulnerable and this is exacerbated by the COVID-19 pandemic. Financial
literacy variables in this study were measured by financial knowledge, financial behavior,
and financial attitude. This study uses a quantitative approach with a survey method with
a total of 168 respondents. The study was conducted using descriptive statistical analysis
using the SPSS 25 tool. The results showed that the level of financial literacy of young
people in the provinces of West Java and East Java during the COVID-19 pandemic was
high in the dimensions of financial behavior and financial attitude, namely 4.9 out of 6
and 2.78 out of 6. However, the financial knowledge dimension shows low results, namely
0.46 out of 1.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Nissa Cantika
"Tingkat literasi kesehatan remaja terkait COVID-19 termasuk hal yang perlu diperhatikan dalam mengoptimalkan upaya pencegahan penularan sebab remaja berpotensi untuk meningkatkan penyebaran virus corona karena adanya karakteristik taking-risk behavior. Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat literasi kesehatan remaja dalam mencari serta memahami informasi terkait COVID-19 selama masa pandemik. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah 427 siswa/i dari 10 sekolah di provinsi DKI Jakarta. Terdapat dua instrumen yang diaplikasikan dalam penelitian ini, yaitu HLS-COVID-Q22 untuk menilai tingkat literasi remaja terkait COVID-19 dan kuesioner karakteristik remaja untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi tingkat literasi kesehatan. Instrumen HLS-COVID-Q22 dibuat dan telah diuji oleh Okan, Bollweg, Berens, Hurrelmann, Bauer, dan Schaeffer (2020) (r=0.851), sedangkan kuesioner karakteristik remaja disusun serta diuji dalam penelitian Santosa (2012) (r=0.859). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara akses pelayanan kesehatan dengan tingkat literasi terkait COVID-19 pada remaja di DKI Jakarta (p < 0.05). Akses pelayanan kesehatan yang mudah akan meningkatkan literasi terkait COVID-19 pada remaja. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, bahasa, etnis, pendidikan, dan akses informasi kesehatan dengan tingkat literasi terkait COVID-19 pada remaja. Peneliti menganjurkan agar pihak sekolah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam memberikan edukasi pemanfaatan akses informasi dan pelayanan kesehatan terkait COVID-19.

The level of adolescent health literacy related to COVID-19 is one of the things that needs to be considered in optimizing efforts to prevent transmission because adolescents have the potential to increase the spread of the corona virus due to the characteristics of risk-taking behavior. This study discusses the factors related to the level of adolescent health literacy in finding and understanding information related to COVID-19 during the pandemic. This research is a type of quantitative research with an analytical design. Respondents who participated in this study were 427 students from 10 schools in DKI Jakarta. There are two instruments applied in this study, namely the HLS-COVID-Q22 to assess the literacy level of adolescents related to COVID-19 and the adolescent characteristics questionnaire to identify factors that can affect the level of health literacy. The HLS-COVID-Q22 instrument was created and tested by Okan, Bollweg, Berens, Hurrelmann, Bauer, and Schaeffer (2020) (r=0.851), while the adolescent characteristics questionnaire was compiled and tested in Santosa's research (2012) (r=0.859). The results showed that there was a significant relationship between access to health services and literacy levels related to COVID-19 in adolescents in DKI Jakarta (p < 0.05). Easy access to health services will increase literacy related to COVID-19 in adolescents. In addition, the results of the study also show that there is no relationship between age, gender, language, ethnicity, education, and access to health information with literacy levels related to COVID-19 in adolescents. The researcher suggest that schools cooperate with the Ministry of Health in providing education regarding the use of access to information and health services related to COVID-19."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfita Intan Putri Permata Damayanti
"Era inklusi keuangan digital telah membawa masyarakat Indonesia untuk menjadi tertarik pada sektor keuangan dengan mengakses literatur keuangan. Di masa Pandemi Covid-19, menurut KSEI (2021), fenomena unik terjadi di mana harga saham yang turun namun jumlah investor individu yang didominasi kaum milenial justru meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bias perilaku yang dapat mempengaruhi investor milenial Indonesia dalam proses pengambilan keputusan. Fokus utama penelitian ini adalah mengkaji kemungkinan pengaruh yang diberikan dari overconfidence, disposition effect, dan loss aversion yang dialami investor milenial Indonesia dalam pengambilan keputusan investasi selama Pandemi Covid-19, dengan juga mengkaji mediating effect untuk literatur keuangan. Dengan menggunakan purposive sampling, sebanyak 1.035 responden yang valid telah dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Google Form. Analisis Structural Equation Modeling (SEM) dilakukan sebagai metode kuantitatif yang dipilih untuk mengkaji kondisi tersebut. Overconfidence, disposition effect, dan loss aversion terbukti berpengaruh positif terhadap keputusan investasi bagi investor milenial Indonesia di masa Pandemi Covid-19. Selain itu, literatur keuangan juga terbukti menerima mediating effect dari overconfidence terhadap keputusan investasi, di atas semua variabel independen lainnya. Penelitian ini diyakini dapat memperluas wawasan investasi, terutama dalam hal proses pengambilan keputusan dan bias perilaku.

Digital financial inclusion era has bringing up Indonesian people to gain interest in financial sector by accessing more resources to financial literature. During Pandemic Covid-19, referring to KSEI (2021), a unique phenomenon occurred where the price was going down but the numbers of individual investors, dominated by millennials, were increasing. This paper aimed to examine the behavioral biases that may influence Indonesian millennial investors during decision making process. The main focus is examining possibility of given effects from overconfidence, disposition effect, and loss aversion of the Indonesian millennial investors to investment decision making during Pandemic Covid-19, by also examining the mediating effect for financial literature. Using purposive sampling, a total of 1,035 valid respondents were collected using Google Form questionnaire. Structural Equation Modelling (SEM) analysis was conducted as the quantitative chosen method to examine the condition. Overconfidence, disposition effect, and loss aversion are proven to positively affect investment decisions for Millennial Investors during Pandemic Covid-19. Additionally, financial literature is also proven to receive the mediating effect from overconfidence to investment decision, over all other independent variables. This study is believed to broaden the investment insight, especially in terms of decision making process and behavioral bias."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Laras Chanti
"Penelitian ini didasari oleh fenomena meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia pada beberapa tahun terkakhir, namun intensi menabung masyarakat justru cenderung menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan dan financial self-efficacy terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Pengukuran literasi keuangan dilakukan dengan menggunakan alat ukur Tes Pengetahuan Keuangan (Sjabadhyni dkk, 2016), pengukuran financial self-efficacy dilakukan menggunakan Financial Self-Efficacy Scale (Lown, 2011), dan pengukuran intensi menabung dikembangkan dari Ladhari dan Michaud (2015). Partisipan berjumlah 434 karyawan dewasa muda yang diperoleh melalui teknik accidental sampling.
Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari literasi keuangan dan financial self-efficacy secara bersama-sama terhadap intensi menabung (F=8.964, p < 0.01). Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan karyawan dewasa muda untuk mampu meningkatkan literasi keuangan dan financial self-efficacy agar dapat membuat keputusan keuangan dengan lebih baik, misalnya keputusan untuk menabung di bank.

This study was based on the phenomenon towards the rising income that Indonesian citizens have recieved in recent years, but the intention of saving is likely to decline. This study was conducted to find out the influence of financial literacy and financial self-efficacy on saving intention among young adult employees. Financial literacy was measured using Tes Pengetahuan Keuangan (Sjabadhyni dkk, 2016), financial self-efficacy was measured using Financial Self-Efficacy Scale (Lown, 2011), and saving intention scale was developed from Ladhari and Michaud (2015). The participants of this study were 434 young adult employees, which were obtained through accidental sampling technique.
The main result shows that there are significant influence of financial literacy and financial self-efficacy on saving intention (F=8.964, p < 0.01). Based on this result, it is suggested for young adult employees to improve their financial literacy and financial self-efficacy in order to make financial decision better, like the decision to saving in the bank.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Larasati Dewi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan tingkat literasi keuangan Mahasiswa Universitas Indonesia antara mahasiswa tahun pertama dan mahasiswa tahun ke-empat dan mengetahui faktor terkait tingkat literasi keuangan. Penelitian ini menggunakan metode survei kepada 289 responden yang terdiri dari 202 mahasiswa taun pertama dan 187 mahasiswa tahun keempat. Literasi keuangan diukur dengan basic dan sophisticated financial literacy knowledge. Data dianalisis menggunakan Percentage Correct Score dan hasilnya menunjukan bahwa tingkat literasi keuangan mahasiswa tahun pertama lebih rendah dibandingkan tingkat literasi keuangan mahasiswa tahun keempat. Sedangkan faktor terkait literasi keuangan yaitu usia, jenis kelamin, pendapatan orang tua, pengalaman organisasi, keinginan memahami bagaimana segala sesuatu bekerja, kemampuan matematika, dan kemampuan bahasa inggris.

ABSTRACT
This study aims to analyze the comparative level of financial literacy at Universitas Indonesia students between first-year students and fourth-year students and determine factors related to financial literacy levels. This study uses a survey method to 289 respondents consisting of 202 first-year students and 187 fourth-year students. Financial literacy is measured through basic and sophisticated financial literacy knowledge. Data were analyzed using Percentage Correct Score and the results showed that the level of financial literacy of first year students was lower than the level of financial literacy of fourth year students. While factors related to financial literacy are age, gender, parental income, organizational experience, desire to understand how things work, mathematical abilities, and English abilities."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinesti Zanariasti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi keuangan mahasiswa di tiga universitas negeri dan mengidentifikasi hubungan antara variabel sosioekonomi dan demografi dengan tingkat literasi keuangan. Sampel terdiri dari 389 mahasiswa semester pertama yang terdaftar di Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Institut Teknologi Bandung. Tingkat literasi keuangan diukur berdasarkan sikap keuangan, perilaku keuangan, dan pengetahuan keuangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan survei tatap muka dengan data primer yang dianalisis menggunakan statistik deskriptif, analisis Pearson chi-square, dan analisis regresi logistik. Model logit diterapkan pada variabel sosioekonomi dan demografi, yaitu bidang studi, usia, jenis kelamin, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pendapatan orang tua, dan tempat tinggal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa dengan tingkat literasi keuangan yang rendah lebih banyak dibandingkan mahasiswa dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi. Variabel yang negatif dan signifikan adalah bidang studi; sedangkan jenis kelamin, pendidikan ibu, dan tempat tinggal positif dan signifikan terhadap tingkat literasi keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa perempuan semester pertama yang terdaftar di bidang studi Sosial dan Humaniora, tinggal di asrama atau kos, dan memiliki ibu dengan pendidikan tinggi cenderung memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi.

This study aims at determining the financial literacy level of students at three public universities and identifying the relationship between socioeconomic and demographic variables on the literacy level. The sample consists of 389 first semester students enrolled in Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, and Institut Teknologi Bandung. Financial literacy level is measured by financial attitude, financial behavior, and financial knowledge. This study uses quantitative approach and face to face survey with primary data is analyzed using descriptive statistics, Pearson chi square, and logistic regression analysis. The logit model is applied to socioeconomic and demographic variables, i.e. study subject, age, gender, father rsquo s education, mother rsquo s education, parent rsquo s income, and residential status.
The result shows that students with low financial literacy outnumber those with high literacy level. Variable that is negative and statistically significant is study subject whereas gender, mother rsquo s education, and residence are positive and statistically significant to financial literacy level. This suggests that first semester female students enrolled in Social and Humanities, are living in dormitories and whose mothers had college education are more likely to have high level of financial literacy.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devy Nurfajar Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi keuangan mahasiswa Universitas Indonesia dan mengidentifikasi hubungan dan pengaruhnya antara variabel parental influence, peer influence, dan media influence dengan tingkat literasi keuangan. Sampel terdiri dari 395 mahasiswa tingkat strata 1 Universitas Indonesia. Kuesioner di bagikan secara online dan offline dengan tatap muka secara langsung kepada mahasiswa strata 1 Universitas Indonesia. Tingkat literasi keuangan diukur berdasarkan pengetahuan keuangan (financial knowledge), perilaku keuangan (financial behavior), dan sikap keuangan (financial attitude). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan survei melalui kuesioner yang dianalisis menggunakan statistik deskriptif, analisis korelasi Spearman Rank, dan analisis regresi logistik multinomial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa tingkat strata 1 Universitas Indonesia memiliki tingkat literasi keuangan pada level Sufficient Literate. Variabel parental influence, peer influence, dan media influence memiliki hubungan dengan variabel literasi keuangan. Variabel media influence mempunyai pengaruh terhadap literasi keuangan pada kedua model logit, sedangkan variabel parental influence dan variabel peer influence mempunyai pengaruh terhadap literasi keuangan pada salah satu model logit.

This study aims to determine the level of financial literacy of University of Indonesia students and identify the relationships and their influence between variables of parental influence, peer influence, and media influence towards financial literacy. The sample consists of 395 undergraduate students at the University of Indonesia. The questionnaire is distribute online and offline with face-to-face meetings to undergraduate students at the University of Indonesia. The level of financial literacy is measured based on financial knowledge, financial behavior, and financial attitude. This study use quantitative approaches and questionaire surveys analyzed using descriptive statistics, Spearman Rank correlation analysis, and multinomial logistic regression analysis. The results of this study indicate that undergraduate students at the University of Indonesia have a level of financial literacy at the level of Sufficient Literate. Parental influence, peer influence, and media influence variables have a relationship with financial literacy variables. Media influence variable has an effect on financial literacy in both logit models, whereas parental influence and peer influence variables have an effect on financial literacy in one logit model."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tririzky Amalina Diyanti
"Penelitian ini didasari oleh fenomena rendahnya tingkat menabung masyarakat Indonesia. Penelitian ini menjelaskan pengaruh dari literasi keuangan dan trait neuroticism terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Literasi keuangan diukur dengan menggunakan alat ukur Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) dari Sjabadhyni et al. (2016) yang disusun berdasarkan teori dari Lusardi dan Mitchell (2014). Trait neuroticism diukur menggunakan instrumen Big Five Inventory (John, Donahue dan Kentle, 1991). Alat ukur intensi menabung dikembangkan dari Ladhari dan Michaud (2015). Responden adalah karyawan dewasa muda berusia 21 tahun hingga 40 tahun.
Analisis statistik multiple regression analysis menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari literasi keuangan dan neuroticism terhadap intensi menabung karyawan dewasa muda, sehingga hipotesis null (Ho) ditolak F(2, 431) = 8.262, p < 0.01, R2 = 0.037). Artinya, semakin tinggi tingkat literasi keuangan dan semakin rendah skor trait neuroticism individu maka intensi menabungnya akan semakin besar. Dengan demikian, karyawan perlu meningkatkan pengetahuan keuangannya agar dapat membuat keputusan finansial yang lebih baik.

This research is based on the phenomenon of the low level of saving in Indonesia. This research explains the effect of financial literacy and neuroticism trait to saving intention among young adulthood employees. Financial literacy was measured by using Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) developed by Sjabadhyni et al. (2016) based on the theory from Lusardi and Mitchell (2014). Neuroticism trait was measured by the Big Five Inventory (John, Donahue & Kentle, 1991). Saving intention instrument was developed from Ladhari and Michaud (2015). Respondents were 434 young adult employees ranging from 21 years old to 40 years old.
Multiple regression statistical analysis shows that financial literacy and emotional ability has a significant effect on saving intention among young adult employees, so the null hypothesis in this research is rejected F(2, 431) = 8.262, p < 0.01, R2 = 0.037. Which means, the higher the person?s level of financial literacy and the lower the person's score of neuroticism trait their saving intention will also be bigger. Therefore, employees need to increase their financial knowledge in order to make better financial decisions.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Kressan
"Didasari oleh fenomena pentingnya menabung bagi dewasa muda, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh literasi keuangan dan materialisme terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Alat ukur terdiri dari Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) yang disusun berdasarkan teori Lusardi & Mitchell (2008), Materialism Values Scale Short-Form dari Richins (2004), serta skala intensi menabung. Responden penelitian sebnyak 434 karyawan dewasa muda yang didapatkan melalui teknik accidental sampling.
Pengolahan statistik regresi linear berganda menunjukkan bahwa literasi keuangan dan materialisme, secara bersama-sama, mempengaruhi intensi menabung secara signifikan (F = 4,748, p < 0,05), dengan nilai R2 = 0,022 yang berarti sebesar 2,2% varians skor intensi menabung dapat dijelaskan oleh literasi keuangan dan materialisme. Meski demikian, hanya variabel literasi keuangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap intensi menabung. Berdasarkan hasil tersebut, edukasi keuangan dapat menjadi salah satu alternatif intervensi untuk meningkatkan intensi menabung masyarakat.

Based on the importance of savings in young adulthood phenomenon, this study is aimed to examine the effect of financial literacy and materialism on saving intention among young adult employees. The instrument consists of Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) which is based on the theory of Lusardi and Mitchell (2008), Materialism Values Scales Short-Form from Richins (2004), and saving intention scale. Respondents of this study are 434 young adult employees that obtained through accidental sampling technique.
The multiple linear regression result shows that financial literacy and materialism, together, significantly affect the saving intention (F = 4,748, p <0,05), with R2 = 0,022, which means a 2,2% variance score of saving intention can be explained by financial literacy and materialism. Nonetheless, only a financial literacy variables that significantly influence the saving intention. According to these results, financial education can be an alternative intervention to improve society?s saving intention.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rahman
"Skripsi ini membahas mengenai literasi keuangan, syariah dan konvensional, dan perilaku keuangan. Berdasarkan penelitian yang sudah lalu, literasi keuangan dan perilaku keuangan dihubungan dengan factor-faktor demografis Usia, Gender, Pendidikan Tinggi, Etnis, Pendidikan Orangtua, dan Besaran Pendapatan. Skripsi ini menggunakan metode regresi linear dan crosstab antar variable.
Hasil regresi menunjukan bahwa Pendapatan dan Usia bernilai signifikan terhadap Literasi Keuangan Syariah dan Perilaku Keuangan, namun untuk variabel Literasi Keuangan Konvensional, hanya variabel Pendapatan yang bernilai signifikan. Diharapkan penelitian ini bisa memberi penjelasan terhadap faktor apa saja yang bisa mempengaruhi literasi keuangan dan perilaku keuangan seseorang.

This research discusses financial literacy, sharia and conventional, and financial behavior. Based on past research, this minithesis will find the connection between financial literacy and financial behavior to demographic factors such as Age, Gender, Higher Education, Ethnicity, Parental Education, and Amount of Income. This research uses the method of linear regression and crosstab between variables.
Regression results show that income and age have significant value on Islamic Financial Literacy and Financial Behavior, but for Conventional Financial Literacy variables, only Income variable is significant. It is hoped that this research can provide an explanation of what factors can influence financial literacy and financial behavior of a person.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>