Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210436 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elisa Jonatan
"Latar Belakang Pemenuhan nutrisi pada remaja sangat krusial. Gizi yang seimbang mampu memelihara tumbuh dan berkembang secara optimal serta index masa tubuh yang normal. Kesadaran akan diet sehat saat usia muda akan membangun kebiasaan baik yang dapat merubah gaya hidup hingga dewasa nanti.
Metode Penelitian ini dilakukan dengan metode potong lintang melalui pemberian kuesioner kepada murid di beberapa sekolah di Jakarta. Kuesioner diambil dari Survey Global Kesehatan Berbasis Sekolah tahun 2015. Ditujukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan persepsi remaja Jakarta terhadap diet sehat. Seluruh data terkumpul dianalisis menggunakan program SPSS.
Hasil Dari 390 responden, 79.3% responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang diet sehat. 47.9% dari responden dengan pengetahuan baik memiliki BMI normal, 37.9% underweight, dan sisanya overweight. Persepsi tentang membawa makanan ke sekolah, membeli jajanan dari pedagang pinggir jalan, dan konsumsi buah dan sayuran memiliki hubungan statistic (p=<0.05).
Kesimpulan Tingkat pengetahuan remaja tentang diet sehat adalah baik (73.9%). Sebagian besar remaja memiliki persepsi yang baik tentang diet sehat, dilihat melalui perilaku makan. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan BMI (p=0.0016) dan persepsi dan BMI (p=<0.05). Tingkat pengetahuan dan persepsi mungkin dipengaruhi oleh factor-faktor demografis, lingkungan, dan kebiasaan.

Background Proper nutrition intake during adolescence is crucial. Balanced diet could ensure ideal growth and development along with normal BMI. Awareness refinement toward a healthy diet during adolescence could build better habits and consequently, positive lifestyle changes.
Method This research is done by cross-sectional method through questionnaire distribution to selected schools in Jakarta. Questionnaire is adapted from Global School-based Student Health Survey 2015. It aims to assess knowledge level and perception toward healthy diet among adolescents and its relation to BMI. All the data collected is being analysed using SPSS.
Result From a total of 390 respondents, 79.3% respondents have overall good knowledge about healthy diet. From respondents who have good knowledge, 49.7% of respondents obtain normal BMI, 37.9% are underweight, and the remaining fall into the overweight category. Perceptions about bringing lunch to school, buying food from street vendors, and consumption of food and vegetables are statically relevant in explaining BMI (p=<0.05).
Conclusion Adolescence’ knowledge level about healthy diet is generally well perceived. Majority of the respondents have a good perception about a healthy diet that is being analysed through eating behaviour. There are statistically positive relations between knowledge and BMI (p=0.016), and perception and BMI (p=<0.05). Knowledge level and perception are influenced by several factors (demographic, media, environment, etc).
"
2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Permadi Sumarno
"Pada usia 60 tahun atau lebih (lansia) mulai terjadi penurunan fungsi tubuh sehingga rawan terserang berbagai penyakit. Untuk menghindarinya, lansia perlu selalu menjaga kebugaran tubuhnya dengan melakukan aktivitas fisik dan menjaga pola makan. Perkembangan teknologi khususnya di bidang informasi telah membuat perubahan pada kehidupan manusia, dengan bermunculannya aplikasi berbasis mobile termasuk aplikasi kesehatan. Akan tetapi aplikasi kesehatan yang tersedia untuk lansia dinilai masih kurang. Tujuan penelitian ini adalah membangun aplikasi kesehatan lansia berbasis mobile application agar lansia tetap dapat hidup produktif. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020 di DKI Jakarta terhadap kelompok lansia berusia 60 – 70 tahun. Hasil wawancara kebutuhan sistem didapatkan bahwa 90% lansia membutuhkan aplikasi yang mendukung kesehatan lansia. Telah dibangun aplikasi yang sesuai kebutuhan lansia yang memuat video senam untuk lansia , menu makanan sehat, video siraman rohani, fitur data kesehatan yang menginformasikan data hasil pengukuran kesehatan dan notifikasi pengingat minum obat. Penerimaan lansia terhadap aplikasi ini cukup baik, sebanyak 80% lansia menyukai aplikasi ini. Sesuai dengan hal tersebut, pemanfaatan terhadap aplikasi sehat lansiaku ini dapat dijadikan pilihan utama bagi lansia untuk dapat menjaga kesehatan dirinya. Saran untuk Kementerian Kesehatan sebagai pemangku kebijakan bagi kesehatan lansia, kiranya dapat menyediakan atau mengembangkan aplikasi kesehatan lansia yang dapat digunakan oleh lansia secara mandiri.

At the age of 60 years or more (elderly) there is a decrease in body function so that they are prone to various diseases. To avoid this, the elderly always need to maintain their body fitness by doing physical activity and maintaining a healthy diet. Technological developments, especially in the field of information, have made changes to human life, with the emergence of mobile-based applications including health applications. However, the health applications available for the elderly are still considered insufficient. The purpose of this research is to build a mobile application-based elderly health application so that the elderly can still live productively. This research was conducted in 2020 in DKI Jakarta to a group of elderly people aged 60-70 years. The results of the system requirements interview showed that 90% of the elderly need applications that support elderly health. An application that is suitable for the needs of the elderly has been built which includes exercise videos for the elderly, healthy food menus, spiritual shower videos, a health data feature that informs health measurement results and notification of medication reminders. Elderly acceptance of this application is quite good, as many as 80% of the elderly like this application. In accordance with this, the use of this healthy application can be the main choice for the elderly to be able to maintain their health. Suggestions for the Ministry of Health as a policy maker for elderly health, presumably can provide or develop elderly health applications that can be used by the elderly independently."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Fauziyana
"Diet quality among elderly could benefit to support healthy ageing, but data on these issues were still limited to be found in Indonesia. This study aimed to analyze the association between diet quality with different domains of healthy aging among elderly in urban area. A cross-sectional study was conducted among 126 elderly aged > 60 years in five community health center across Jakarta province. Diet quality was scored based on Healthy Eating Index (HEI) 2015. Healthy aging domains measured were physical function based on Activity Daily Living (ADL); cognitive function assessed by Mini-Mental State Examination (MMSE); psychological health measured by Geriatric Depressive Screening Scale (GDS); and social engagement index. General characteristics of subjects measured using a structured questionnaire to obtained data on age, sex, education, income, smoking status, disease history, and nutritional status based on Mini Nutritional Assessment – Short Form (MNA-SF). Association of diet quality with healthy aging domains was analyzed using linear regression test. The study showed the majority of subjects were early elderly (94.4%), female (57.1%), have high education (49.2%) and income of 2 million rupiahs (45.2%). Diet quality among subjects was poor with mean HEI score 46.1 + 8.5. Prevalence of functional disability (56.3%) and cognitive impairment (46.8%) were high. While the indication of depression was 9.5% and active engagement was 86.5%. There was no significant association found between HEI score with all healthy aging domains. However, improvement in diet quality, functional, and cognitive ability need to be considered. Further investigation using different approach need to be conducted in future studies.

Kualitas asupan makan pada lansia dapat mendukung status penuaan yang sehat. Namun, data yang mendukung dalam isu ini masih terbatas ditemukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kualitas asupan makan lansia dengan beberapa domain status penuaan sehat di daerah perkotaan. Studi potong lintang dilakukan pada 126 lansia usia > 60 tahun di lima Puskesmas wilayah DKI Jakarta. Kualitas asupan makan dinilai berdasarkan Healthy Eating Index (HEI) 2015. Domain status penuaan sehat yang diukur adalah kemampuan fungsional yang dinilai dengan Activity Daily Living (ADL); fungsi kognitif dinilai dengan Mini-Mental State Examination (MMSE); domain psikologis diukur dengan Geriatric Depressive Screening Scale (GDS); dan indeks keterlibatan dalam aktifitas sosial. Karakteristik subjek yang diukur antara lain usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, penghasilan, riwayat merokok dan penyakit kronis, serta status gizi yang diukur berdasarkan Mini Nutritional Assessment – Short Form (MNA-SF). Asosiasi antara kualitas asupan makan dengan domain penuaan sehat dianalisis menggunakan tes regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas subjek merupakan lansia awal (94,4%), perempuan (57,1%), tingkat pendidikan tinggi (49,2%), dan berpenghasilan 2 juta rupiah (45,2%). Kualitas asupan makan pada subjek rendah dengan rata-rata skor HEI 46,1+8,5. Prevalensi ketergantungan fungsional (56,3%) dan gangguan kognitif (46,8%) cukup tinggi, sedangkan prevalensi depresi sebesar 9,5% dan tingkat keterlibatan sosial sebesar 86,5%. Tidak ada hubungan signifikan yang ditemukan antara skor HEI dengan semua domain status penuaan sehat, namun peningkatan kualitas asupan makan, kemampuan fungsional, dan kognitif perlu diperhatikan. Penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode pengukuran dan pendekatan yang berbeda perlu dilakukan pada studi selanjutnya."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D`Adamo, Peter J.
Jakarta : Gramedia, 2006
612.11 DAD d (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
D`Adamo, Peter J.
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2004
612.11 DAD d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemenuhan diet pada usia remaja putri merupakan hal yang sangat penting dalam masa pertumbuhan remaja putri yang membutuhkan nutrisi lebih banyak dari pertumbuhan sebelumnya. Maka dari itu, pengetahuan mengenai pemenuhan diet yang ideal sangat diperlukan oleh remaja untuk memenuhi kebutuhan dietnya yang sesuai dengan standar yang ada. Secara garis besar remaja putri sering melakukan pemenuhan diet yang tidak tepat sehingga dapat mempengaruhi kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang diet yang ideal terhadap pemenuhan diet yang kurang tepat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi yang dilakukan pada remaja putri SMK Putra Bangsa Depok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Instrwnen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner penelitian yang terdiri dari pengisian data demografi, pertanyaan pilihan ganda, dan pernyataan sumber informasi dengan menggunakan pilihan ya dan tidak. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan putri mengenai diet yang ideal terhadap pemenuhan diet yang kurang tepat (α= 0,05, P=1). Rekomendasi dari penelitian ini adalah dilakukannya penelitian yang lebih spesifik lagi mengenai hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang diet yang ideal terhadap pemenuhan diet yang tidak tepat.
Kata kunci: diet; ideal; nutrisi; pengetahuan; remaja putri "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5901
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Yuningsih
"Penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang persepsi remaja puteri terhadap cara-cara pengaturan asupan makanan yang tepat di SMUN 90 Jakarta.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan responden yang diteliti sebanyak 30 orang siswi SMUN 90 Jakarta dengan kriteria responden yang diambil adalah siswi SMU yang berusia 15-18 tahun. Instrumen pengumpulan data berupa kuisioner yang terdiri dari 16 pertanyaan yang dibuat sendiri oleh peneliti.
Pertanyaan dibagi menjadi dua jenis pertanyaan yaitu 8 pertanyaan positif dan 8 pertanyaan negatif tentang cara-cara pengaluran asupan makanan yang tepat. Kuisioner digunakan untuk mengkategorikan persepsi remaja kedalarn persepsi positif dan persepsi negatif. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja puteri memiliki persepsi positif Ientang cara-cara pengaturan asupan makanan yang tepat yaitu sebesar 96,?% atau 29 orang dan yang memiliki persepsi negatif sebesar 3,3% atau 1 orang. Data yang didapat dianalisa dengan menggunakan rumus tendensi sentral rata-rata, distribusi frekuensi dan standar deviasi. Kesimpulan dari penelitian yaitu, sebagian besar (96,7%) remaja puteri memiliki persepsi positif tentang cara-cara mengaturan asupan makanan yang tepat."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5012
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Walker, Eric
London: BMJ, 1993
613.68 WAL a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Rohanta
"Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental. Waktu pelaksanaan survey pendahuluan dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2003. sampai dengan 10 Februari 2004. Sedangkan penelitian dilakukan pada tanggal 21 April 2004 sampai dengan 10 Mei 2004. Cara pengambilan sampel dengan purposive random sampling pada pasien yang sesuai dengan kriteria sampel. Hasil penelitian menunjukkan 52,8% patuh terhadap asupan zat gizi makro. Rentang usia pasien yang mengalami DM TIPE 2 berada pada 30-50 tahun sebesar 51,4%. Perempuan ditemui 70,8% merupakan kelompok terbesar mengalami DM TIPS 2 sedangkan tingkat pendidikan tinggi terbanyak mengalami DM TIPE 2 sebesar 61,1%. Terlihat hasil yang sama pada penyuluhan gizi dengan media food model atau tanpa media food model.
Sebagai kesimpulan dari penelitian ini pada asupan protein terlihat pengaruh penyuluhan gizi terhadap kepatuhan diet dengan nilai P < 0,05 sedangkan asupan energi, karbohidrat dan lemak tidak terlihat pengaruh penyuluhan gizi terhadap kepatuhan diet dengan nilai P > 0.05.
Hendaknya frekuensi pemberian penyuluhan gizi di rumah sakit ditingkatkan agar terbentuk sikap dan pengetahuan pasien terhadap gizi cukup baik untuk melaksanakan diet dengan kepatuhan yang tinggi. Profesioualisme para penyuluh harus terus ditingkatkan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, melakukan diskusi-diskusi teutang kasus yang terjadi. Kunjungan rumah yang dilakukan oleh petugas gizi 1 kali dalam sebulan berguna untuk memonitor pelaksanaan diet pada penyandang DM Tipe 2.
Kepustakaan : 60 (1985 - 2003)

Nutrient Illumination Influence Concerning Diet Compliance to NIDDM Sufferer Outpatient at Mohammad Hoesin and Palembang Bari Hospital 2004Diet compliance lower to diabetic patient not depend on insulin (NIDDM) is shown an unknowingly patient's circumstance, not has a high attitude and knowledge yet, healthy attitude to diet compliance. It is appear at patient who not capable to decrease amount of food calorie and incompliance for doctor's suggestion and other healthy official. Therefore, is needed to illuminate nutrient approach in order that NIDDM patient has a healthy attitude, to bring about food arrangement with orderly, discipline and compliance.
This research purpose to observe nutrient illumination influent that use food model nor not use food model toward diet compliance NIDDM patient at M. Hoesin and Palembang Hospital BARI 2004 also to see other factors influent such as age, sex, education, food reserve and diet consumption.
This research used quasi-experimental method. Initial survey carry out period begins at December 6, 2003 until February 10, 2004. Meanwhile, research progress at April 21, 2004 to May 10, 2004. Carry out sample by purposive random sampling way on patient as proper as with sample criterion. The result of research shown 52,8% macro nutrient reserve with compliance at total energy. Patient's age part of the way in NIDDM at 30-50 is 51,4%. Woman found 70,8% as biggest group as NIDDM, meanwhile education level as biggest in NIDDM is 61,1%. Shown as same as at nutrient illumination with media food model or non-media food.
As conclude from this research at total energy and protein reserve appears nutrient illumination on diet compliance as value P < 0,05 while energy reserve, carbohydrate and fat not appear nutrient illumination effluent toward diet compliance in value P > 0,05.
Be desirable that nutrient illumination giving frequency in hospital can improve it in order to form patient attitudes and knowledge toward nutrient is good enough to bring about diet with high compliance. Illuminators professionalism has to improve with trainings, discussion on cases happened. Home visit done/conducted by gizi officer once in a month good for monitoring diet execution at patient DM Type 2.
Bibliography: 60 (1985 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Gabe
"Pengaruh dari media sosial serta permasalahan terkait penampilan dan citra tubuh yang dialami remaja putri membuat mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk mendapatkan berat badan ideal serta penampilan diri yang menarik dengan cara yang mudah dan cepat (fad diets). Namun, umumnya fad diets tidak didasari oleh dasar ilmiah yang jelas (pseudoscientif) sehingga keamanannya tidak terjamin dan dapat menyebabkan masalah gizi seperti malnutrisi dan anemia yang dapat mengarah ke status gizi serta prestasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paparan informasi fad diets di media sosial dan faktor lainnya terhadap perilaku diet mahasiswa fakultas non kesehatan di Universitas Indonesia pada tahun 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional melibatkan 175 responden dari mahasiswa fakultas non-kesehatan Universitas Indonesia semester 2 dan 4. Data diambil dengan pengisian kuesioner online dan diolah menjadi analisis data univariat, bivariat, dan multivariat berupa uji Chi Square dan uji Regresi Logistik Ganda yang dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian menunjukkan 74,3% responden pernah atau sedang melakukan upaya penurunan berat badan dengan metode fad diets. Hasil analisis bivariat menyatakan bahwa jenis kelamin, citra tubuh, dorongan diet dari keluarga, dorongan diet dari teman sebaya, frekuensi paparan infromasi fad diets di media sosial, serta pengaruh paparan informasi fad diets di media sosial secara signifikan berhubungan dengan perilaku fad diets. Variabel citra tubuh merupakan faktor dominan dari perilaku fad diets dengan OR sebesar 9,6 setelah dikontrol dengan variabel frekuensi paparan informasi fad diets di media sosial sebagai variabel perancu.

The influence of social media and problems related to appearance and body image experienced by young women make them have a strong desire to get ideal body weight and attractive appearance in an easy and fast way (fad diets). However, generally, fad diets are not based on a clear scientific basis (pseudoscientific) so their safety is not guaranteed. It can cause nutritional problems such as malnutrition and anemia that can lead to nutritional status and learning achievement. This study aimed to determine the relationship between exposure to fad diets information on social media and other factors on the dietary behavior of non-health faculty students at the University of Indonesia in 2022. The research design used was cross-sectional involving 175 respondents from non-health faculty students at the University of Indonesia. semesters 2 and 4. The data were taken by filling out online questionnaires and processed into univariate, bivariate, and multivariate data analysis in the form of Chi Square test and Multiple Logistics Regression test which were carried out using SPSS software. The results showed that 74.3% of respondents had or are currently trying to lose weight using the fad diet method. The results of the bivariate analysis stated that gender, body image, dietary encouragement from family, dietary encouragement from peers, frequency of exposure to fad diets information on social media, and the influence of exposure to fad diets information on social media was significantly related to fad diets behavior. Body image is the dominant factor in fad diet behavior with an OR of 9.6 after controlling for the frequency of exposure to fad diet information on social media as a confounding variable."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>