Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166162 dokumen yang sesuai dengan query
cover
David P.
"Salah satu proses evaluasi yang dilakukan untuk menentukan kelulusan siswa SMA di Indonesia adalah melalui ujian nasional (UN) dan ujian sekolah berbasis nasional (USBN). UN maupun USBN tidak terlepas dari berbagai kecurangan akademik. Dari berbagai penelitian terdahulu, sebagian besar siswa pernah melakukan kecurangan akademik dalam berbagai bentuk. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi perilaku kecurangan akademik diantaranya adalah academic self-efficacy dan takut akan kegagalan. Academic self-efficacy merupakan salah satu prediktor dan memiliki hubungan negatif dengan kecurangan akademik. Di sisi lain, takut akan kegagalan memiliki hubungan positif dengan perilaku kecurangan akademik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh keduanya secara bersama-sama pada perilaku kecurangan akademik. Partisipan dalam penelitian berjumlah 875 siswa SMA kelas 12 dari 146 sekolah, 56 kota dan 22 provinsi di Indonesia. Analisis dilakukan dengan uji multiple regression dan factorial anova. Diketahui bahwa academic selfefficacy dan takut akan kegagalan memiliki pengaruh signifikan yang bertolak belakang terhadap perilaku kecurangan akademik. Takut akan kegagalan ditemukan cenderung memiliki pengaruh yang lebih dominan dibandingkan academic self-efficacy terhadap perilaku kecurangan akademik. Kolaborasi dukungan guru serta orang tua untuk meningkatkan academic self- efficacy dan menurunkan derajat takut akan kegagalan diharapkan dapat mengurangi potensi perilaku kecurangan akademik pada siswa SMA kelas 12.

One of the evaluation processes carried out to determine high school student graduation in Indonesia is through national examination (UN) and national based school examination (USBN). Both of them are inseparable from possibilities of academic dishonesty behavior. From previous studies, most student had committed academic dishonesty in various forms. There are many factors that influence academic dishonesty including academic self-efficacy and fear of failure. Academic self-efficacy is a predictor and has a negative relation with academic dishonesty. On the other hand, fear of failure has a positive relation with academic dishonesty. The purpose of this study is to find out the effect of both variables collectively on academic dishonesty. Participant in this study were 875 12 grade high school students from 146 schools, 56 cities and 22 provinces in Indonesia. The analysis was performed using multiple regression and factorial anova test. Result showed that academic self-efficacy and fear of failure have a significant and opposite effect on academic dishonesty. Fear of failure tends to have more dominant influence than academic self-efficacy on academic dishonesty behavior. Collaboration of support from teachers and parent to improve academic self-efficacy and reduce fear of failure is expected to minimize the academic dishonesty behavior potential in 12 grade high school student."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Tiara
"Performa akademik siswa dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara jenis pemberian umpan balik sebagai faktor eksternal dan academic self-efficacy sebagai faktor internal terhadap performa akademik siswa. Penelitian eksperimen terhadap 101 siswa SMA kelas X dalam setting alamiah di kelas. Siswa diminta untuk mengerjakan soal ulangan harian pelajaran Kewarganegaraan. Selanjutnya, hasil ulangan harian akan dikoreksi dan diberikan umpan balik.
Siswa dibagi menjadi dua kelompok secara acak yaitu sebagian mendapat umpan balik deskriptif berisi tentang informasi spesifik mengenai apa yang sudah benar dan kurang dari hasil ulangan harian yang dikerjakan dan siswa lainnya akan mendapat umpan balik evaluatif berisi tentang ringkasan mengenai seberapa baik siswa dalam mengerjakan ulangan, diberikan dalam bentuk poin nilai dan komentar singkat. Selanjutnya siswa diminta untuk merevisi hasil ulangan berdasarkan umpan balik yang diberikan. Setelah melakukan revisi, siswa diminta untuk mengisi kuesioner yang mengukur academic self-efficacy dari skala Academic Self-Efficacy Subscale from Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C) dengan koefisien Cronbach?s Alpha sebesar α = 0.725.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis umpan balik signifikan mempengaruhi performa akademik siswa F (101)= 45.28, p < .05. Sedangkan, tidak ditemukan pengaruh yang signifikan dari academic self-efficacy terhadap performa akademik siswa F (101)= 0.01, p > .05, begitu juga interaksi antara jenis umpan balik dan academic self-efficacy terhadap performa akademik F (101)=0.146, p>.05. Hasil analisis tambahan menunjukkan jenis kelamin, durasi belajar, nilai UAS semester lalu, dan kesukaan terhadap pelajaran kewarganegaraan berkorelasi dengan performa akademik.

Student's academic performance is influenced by external and internal factors. Experimental research was conducted to determine whether there is influence between the type of feedback as external factors and academic self-efficacy as an internal factor of the student's academic performance. The participants of this experiment are 101 high school students of class X conducted in a natural setting. Students were asked to do an essay test of Citizenship lessons. Furthermore, the results of tests will be corrected and given feedback.
Students were divided into two groups randomly, students who get descriptive feedback contains specific information about how to improve the answer and the others receive evaluative feedback contains a brief comment and point on each answers. Furthermore, students were asked to revise the test based on the feedback given. Once revised, students were asked to fill out questionnaires that measure academic self-efficacy on a scale of Academic Self-Efficacy subscale from Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C) with Cronbach's Alpha coefficient of α = 0.725.
The results showed that the type of feedback significantly effect a student's academic performance F (101) = 45.28, p <.05. Meanwhile, there was no significant effect on academic self-efficacy on student's academic performance F (101) = 0.01, p> .05. Also, there is no significant effect interaction between the type of feedback and academic self-efficacy on academic performance F (101) = 0146, p> .05. Results of additional analyzes indicate gender, duration of study, score final exam in last semester, and interest in Citizenship lessons correlated with academic performance.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamilia Rahadyani
"Siswa yang berada di tingkat akhir sebuah jenjang, seperti siswa kelas 12 SMA, memiliki kecenderungan stres akademik yang tinggi. Hal ini disebabkan karena siswa di tingkat akhir menerima frekuensi ujian lebih tinggi dan mencemaskan masa depan yang jauh lebih dekat, sehingga permasalahan stres akademik menjadi permasalahan penelitian. Di samping permasalahan tersebut, peneliti menemukan
manfaat mindfulness untuk para siswa, seperti membantu meningkatkan resiliensi dan membantu regulasi emosi, sehingga peneliti juga ingin mencari tahu cara untuk membantu para siswa memiliki kondisi mindfulness. Expressive writing
adalah cara untuk menurunkan stres akademik dan berpeluang menciptakan kondisi mindfulness. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh expressive writing terhadap stres akademik dan mindfulness pada siswa kelas 12 SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tipe pre-experimental design berjenis one-group pre-test post-test design serta dilaksanakan secara luring. Pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner dari alat ukur Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA) dan Five Facet Mindfulness Questionnaire (FFMQ). Total partisipan adalah 27 siswa kelas 12 SMA yang berumur 17 dan 18 tahun (M = 17.22). Hasil penelitian menunjukkan terdapat
pengaruh expressive writing terhadap penurunan stres akademik (t(26) = 7.26, p < 0.05) dan tidak berpengaruh pada kenaikan mindfulness.

Students who are in the final year of a level, such as 12th grade high school students, have a tendency to be high academic stress. This is because students in their final year receive higher frequency of exams and worried about a much closer future, so the academic stress is the research problem. In addition to these research problem, researcher found the benefit mindfulness for tudents, such as helping increase resilience, helping emotion regulation, so researcher want to
looking for the way for helping student have a state of mindfulness. Expressive writing is a way to reduce academic stress and have the opportunity to create a state of mindfulness. This study aimed to look at the effect of expressive writing on academic stress and mindfulness in grade 12th high school students. This research is a quantitative research with a type of pre-experimental design type one-group pre-test post-test design and carried out offline. Research data collection using questionnaires from Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA) and Five Facet Mindfulness Questionnaire (FFMQ) measuring instruments. The total participants were 27 grade 12th high school students aged 17 and 18 years (M = 17.22). The results showed that there was an effect of expressive writing on reducing academic stress (t (26) = 7.26, p < 0.05) and no effect on increasing mindfulness.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febita Ramadhani Nadiza
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketakutan terhadap kegagalan dan perilaku kecurangan akademik. Responden penelitian ini berjumlah 368 orang mahasiswa yang didapatkan melalui metode pengambilan data accidental sampling. Alat ukur yang digunakan adalah PFAI (Performance Failure Appraisal Inventory) yang dikonstruk oleh Conroy (2002) dengan lima konsekuensi aversif yaitu (1) ketakutan mengalami penghinaan dan rasa malu, (2) ketakutan akan penurunan etimasi diri, (3) ketakutan akan ketidakpastian masa depan, (4) ketakutan akan hilangnya pengaruh sosial, serta (5) ketakutan akan mengecewakan orang terdekat.
Kecurangan akademik diukur dengan kuesioner kecurangan akademik yang dibuat berdasarkan tiga teori yaitu Pavela (1978), McCabe dan Trevino (1997), serta Newstead, Stokes, dan Armstead (1996). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketakutan terhadap kegagalan dan kecurangan akademik (r = 0,004, p>0,05, two tailed). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat ketakutan terhadap kegagalan pada mahasiswa, maka tidak mempengaruhi banyaknya perilaku kecurangan akademik yang dilakukannya selama menjadi mahasiswa.

This study aimed to find the correlation between fear of failure and academic dishonesty. Respondents are 368 undergraduate students which obtained by accidental sampling method. The test are PFAI (Performance Failure Appraisal Inventory) constructed by Conroy (2002) with five aversive consequence: 1) experiencing shame and embarrassment experiences, 2) devaluing one‟s self-estimate, 3) having an uncertain future, 4) losing social influence, and 5) upsetting important others.
Academic dishonesty measured by Kuesioner Kecurangan Akademik which constructed from three perspective theory that is Pavela (1978), McCabe dan Trevino (1997), and Newstead, Stokes, and Armstead (1996). The result shows there were no significant correlation between fear of failure and academic dishonesty (r = 0,004, p>0,05, two tailed). That indicates the higher level of fear of failure on college students are not impacting the quantity of academic dishonesty behavior during they are being a student.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Nadya Kerenhappuch Priscilla
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran efikasi diri akademik terhadap agentic engagement. Penelitian ini dianggap penting karena mengacu pada penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa efikasi diri akademik dapat memengaruhi agentic engagement peserta didik dalam pembelajarannya di sekolah (Sokmen, 2021). Dalam penelitian ini ingin diketahui kontribusi efikasi diri akademik terhadap agentic engagement peserta didik, khususnya dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Agentic engagement adalah peran peserta didik untuk ikut terlibat serta proaktif dan berinisiatif di dalam kelas guna meningkatkan prestasi akademiknya (Reeve & Tseng, 2011). Efikasi diri akademik merupakan persepsi peserta didik terhadap keyakinan dirinya bahwa mereka dapat melakukan kontrol atas penguasaan pembelajaran mereka sendiri dalam mencapai kesuksesan dalam meningkatkan akademis mereka (Bandura, 1996). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan AES (Reeve & Tseng, 2011) untuk mengukur agentic engagement dan PALS (Midgley dkk., 2002) untuk mengukur efikasi diri akademik. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik statistika regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri akademik memiliki peran yang signifikan dan positif terhadap agentic engagement pada peserta didik kelas XII SMA Negeri Jabodetabek, dimana kontribusi yang diberikan oleh efikasi diri akademik sebesar 22% (R = .46, p<0.05).

This study aims to examine the role of academic self-efficacy on the agentic engagement. This research is considered important because it refers to previous research which conclude that academic self-efficacy can affect the student’s agentic engagement in their learning at school (Sokmen, 2021). This study will further deepen how much contribution is made by academic self-efficacy to the student’s agentic engagement. Academic self- efficacy is define as perception of students who believe the control of their learning mastery to achieve success in improving their academic performance (Bandura, 1996). The agentic engagement is defined as the role of students to be proactive and take initiative in the classroom to improve academic achievement (Reeve & Tseng, 2011). The measuring instrument used in this study was AES (Reeve & Tseng, 2011) to measure agentic engagement and PALS (Midgley et al., 2002) to measure academic self-efficacy. This study analysis was using a simple linear regression statistical technique. The results showed that academic self-efficacy has a significant and positive role in agentic engagement in class of 12th-grade public high school in Jabodetabek during online learning, which the contribution given by academic efficacy was 22% (R = .46, p<0.05).
"
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Annisa Utari
"Tujuan utama dari tesis ini adalah untuk mencari tahu apakah faktor yang bersifat akademis memiliki kontribusi terhadap kepuasan hidup siswa SMA. Variabel-variabel dari faktor akademis yang diteliti adalah academic self-efficacy dan iklim sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang melibatkan 221 responden dari SMAN 5, SMAN 6, dan SMAN 7 Depok. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi bermakna dari academic self-efficacy dan iklim sekolah terhadap kepuasan hidup siswa baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri. Ditemukan juga bahwa tidak terdapat perbedaan penilaian kepuasan hidup yang signifikan antara responden perempuan dengan laki-laki.

The main focus of this study is to investigate the contribution of factors related to academic to high schools students? life satisfaction. The variables of academic factors being investigated are academic self-efficacy and school climate. This study is using quantitative approach involving 221 respondents from SMAN 5, SMAN 6, and SMAN 7 Depok. The data is collected by using questionnaires. The results indicates that academic self-efficacy and school climate have significant contribution to students life satisfaction, both simultanously and partially. There is no significant difference found in life satisfaction measurement between female and male respondents.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T33163
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eunike Theofilla
"Selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), para siswa mengalami berbagai tantangan yang dapat menurunkan semangat untuk belajar. Situasi pembelajaran yang baru dan terbatasnya interaksi fisik dengan orang lain menyebabkan siswa perlu beradaptasi untuk menjaga performanya di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi dari persepsi dukungan sosial dan efikasi diri akademik secara bersamaan terhadap motivasi akademik, serta variabel yang berkontribusi lebih besar pada motivasi akademik siswa SMA selama PJJ. Motivasi akademik mengacu pada self-determination theory dan diukur menggunakan Academic Motivation Scale (AMS), persepsi dukungan sosial diukur menggunakan Social Provisions Scale (SPS), dan efikasi diri akademik diukur menggunakan Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C). Partisipan penelitian adalah 223 siswa SMA berusia 15-18 tahun yang sedang menjalani PJJ (N laki-laki = 23, N perempuan = 200). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi dukungan sosial dan efikasi diri akademik berpengaruh signifikan secara bersamaan, serta berkontribusi sebesar 20,1% terhadap motivasi akademik siswa SMA. Selain itu, penelitian ini menunjukan bahwa kontribusi varians efikasi diri akademik lebih besar dibandingkan persepsi dukungan sosial terhadap motivasi akademik. Berdasarkan hasil tersebut, motivasi akademik siswa SMA dapat lebih meningkat ketika memiliki efikasi diri akademik dan mampu mempersepsikan dukungan yang didapatkannya.

During distance learning, students experience various challenges that can reduce their enthusiasm for learning. With this new learning situation and the limited physical interaction with other people, students need to make adaptations to keep their performance at school. This study aims to investigate the contribution of perceived social support and academic self- efficacy simultaneously to academic motivation, as well as variables that contribute more among senior high school students' academic motivation during distance learning. Academic motivation refers to the self-determination theory and was measured with the Academic Motivation Scale (AMS), perceived social support was measured with the Social Provisions Scale (SPS), and academic self-efficacy was measured with the Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C). The participants of this study were 223 high school students aged 15- 18 years who are currently going distance learning (N male = 23, N female = 200). Results of this study shows that students’ perceptions of social support and their academic self-efficacy simultaneously affect academic motivation. The two variables contributed to 20,1% of academic motivation among senior high school students. In addition, this study also found that academic self-efficacy has more contribution to academic motivation than perceived social support. Based on these results, high school students show better academic motivation when they have academic self-efficacy and can perceive the support they get."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Ramadhanty Setiawan
"

Kecurangan akademik merupakan fenomena yang sering terjadi di lingkungan akademik. Fenomena tersebut merupakan perilaku yang biasa dilakukan oleh peserta didik Sekolah Menengah Atas (McCabe, 1999). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kecurangan akademik memiliki hubungan dengan efikasi diri akademik dan hubungan tersebut apakah dimoderasi oleh dukungan guru. Sebanyak 136 peserta didik Sekolah Menengah Atas (106 perempuan dan 30 laki-laki) ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Analisis korelasional pada penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis Pearson’s correlation dan analisis regresi linear berganda dilakukan menggunakan program PROCESS v3.5 untuk melihat efek moderasi dukungan guru pada hubungan efikasi diri akademik dengan kecurangan akademik. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara efikasi diri akademik dengan kecurangan akademik, dan tidak terdapat hubungan antara dukungan guru dengan kecurangan akademik. Lebih lanjut, dukungan guru tidak dapat memperkuat atau memperlemah hubungan efikasi diri akademik dengan kecurangan akademik pada peserta didik Sekolah Menengah Atas. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi praktisi sekolah untuk membuat program-program pendidikan yang dapat mengurangi kecurangan akademik di Indonesia.

 


Academic dishonesty is a phenomenon that often occurs in the academic environment. This phenomenon is a behavior commonly practiced by high school students (McCabe, 1999). This study aims to determine whether academic dishonesty has a relationship with academic self-efficacy and whether the relationship is moderated by teacher support. A total of 136 high school students (106 girls and 30 boys) participated in this study. Correlational analysis in this study conducted with Pearson's correlation analysis technique and multiple linear regression analysis performed using PROCESS v3.5 to see the effect of teacher support moderation on the relationship of academic self-efficacy with academic dishonesty. This study found that there was a significant negative relationship between academic self-efficacy and academic cheating, and there was no relationship between teacher support and academic cheating. Furthermore, teacher support cannot strengthen or weaken the relationship between academic self-efficacy and academic dishonesty on high school students. This results can be useful for school practitioners to create educational programs that can reduce academic dishonesty in Indonesia.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadeth Deminiz
"Lulusan SMK menyumbangkan angka pengangguran tertinggi di Indonesia. Penyebab tingginya angka pengangguran tersebut adalah rendahnya keyakinan diri pada siswa SMK dan kebingungan dalam menentukan karir yang tepat sehingga menyebabkan kesulitan dalam pengambilan keputusan karir. Fenomena ini berkaitan dengan efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir (CDSE) yang dimiliki seseorang. CDSE dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, dua diantaranya adalah kecerdasan emosional (EI) dan kepribadian proaktif (PP).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah EI dan PP berpengaruh terhadap CDSE pada siswa SMK kelas 12. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 866 siswa kelas 12 yang berasal dari 9 SMK di Jakarta dan Depok. Pengukuran dilakukan dengan Career Decision Self-Efficacy Scale Short Form, Trait Emotional Intelligence Questionnaire, dan Proactive Personality Scale.
Analisis regresi berganda yang dilakukan dengan mengkontrol variabel jenis kelamin dan usia menunjukan hasil bahwa EI dan PP memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap CDSE (F(1,865) = 65,510, p=0,000, <0,001) dengan koefisien determinan sebesar 0,229. Hal ini menunjukan bahwa 22,9% varians CDSE dapat dijelaskan oleh EI dan PP. Hasil analisis juga menunjukan bahwa PP (β=0,406) diketahui memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap CDSE dibandingkan dengan EI (β=0,160).

Vocational high school graduates contribute the highest unemployment rates in Indonesia. Some of the cause of high unemployment rate are the low self-confidence in vocational students and confusion in determining the right career which causes difficulties in making career decisions. This phenomenon is related to career decision making self-efficacy (CDSE) that someone has. CDSE can be influenced by various factors, two of which are emotional intelligence (EI) and proactive personality (PP).
This study aims to find out the effect of EI and PP on CDSE in 12th grade vocational high school students. Participants in this study were 866 12th grade students from 9 vocational high schools in Jakarta and Depok. The measurements used are Career Decision Self-Efficacy Scale Short Form, Trait Emotional Intelligence Questionnaire, and Proactive Personality Scale. Multiple regression analysis conducted to see the effect of EI and PP on CDSE with gender and age as control variables.
The result showed that the EI and PP had a positive and significant contribution to CDSE (F (1,865) = 65,510, p = 0,000, <0,001) with determinant coefficient of 0,229. This shows that 22.9% of CDSE variants can be explained by EI and PP. The results of the analysis also showed that PP (β = 0.406) was known to have a greater effect on CDSE compared to EI (β = 0.160).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Saraswati Kusuma
"Universitas menjadi wadah untuk dapat mengembangkan diri agar mahasiswa dapat menghasilkan performa akademik yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran antara mindfulness dan academic self-efficacy terhadap performa akademik mahasiswa. Mindfulness diukur menggunakan alat ukur Mindfulness Awareness and Attention Scale MAAS dari Brown dan Ryan 2003 . Academic Self-Efficacy diukur menggunakan alat ukur College Academic Self-Efficacy Scale CASES dari Owen dan Froman 1988. Performa akademik diukur menggunakan skor Indeks Prestasi Kumulatif IPK pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini berjumlah 194 Mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Berdasarkan hasil analisis perhitungan simple regression dapat disimpulkan bahwa terdapat peran yang positif dan signifikan antara mindfulness R=.160.

University becomes a place for college students to be able to develop themselves in order to produce good academic performance. This study aims to examine the role between mindfulness and academic self efficacy with students academic performance. Instrument used in this study are Mindfulness Awareness and Attention Scale MAAS from Brown and Ryan 2003 and College Academic Self Efficacy Scale CASES from Owen and Froman 1988. Academic performance is measured using the GPA Grade Point Average students score. Participants of this study amounted to 194 undergraduate students from Universitas Indonesia. Simple Regression analysis result, there is positive and significant role between mindfulness R .160.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>