Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154955 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naura Khansa Priono
"Media digital membuka ruang publik baru dan memberikan kesempatan bagi individu untuk dapat mengeksplorasi dan menghasilkan konten milik mereka sendiri. Kemampuan untuk mengkostumisasi dan memproduksi konten atas kemauan pribadi ini kemudian memberi kesempatan individu untuk bisa melakukan presentasi diri secara daring dan membangun kesan tertentu di benak para penikmat kontennya. Youtube dan Instagram sebagai salah satu bentuk media baru dengan konsep media sharing menjadi sarana untuk bisa merealisasikan hal tersebut. Studi ini ingin melihat dan menganalisis praktik presentasi diri yang dilakukan oleh Idol Korea Selatan melalui kanal Youtube dan Instagram pribadi mereka dengan studi kasus pada salah seorang member EXO, Park Chanyeol. Sebagai publik figur yang gerak-geriknya pastinya akan selalu menjadi sorotan masyarakat, situasi ini dapat dimanfaatkan untuk bisa menunjukkan sisi tertentu dari diri mereka untuk menciptakan kesan positif dengan tujuan membangun kedekatan dan keterikatan dengan para penikmat kontennya. Studi ini dilakukan untuk menganalisis teknik-teknik apa saja yang digunakan oleh Park Chanyeol dalam mempresentasikan dirinya di Instagram dan Youtube dengan mengacu pada konsep taktik presentasi diri milik Jones & Pittman (1982) melalui studi literatur dan analisis konten sosial media sederhana. Hasil menunjukkan bahwa Ingratiation, self-promotion, dan exemplification adalah tiga taktik yang terlihat dalam konten-konten Instagram dan Youtube milik Chanyeol. Meskipun pada Instagram dan Youtube terdapat perbedaan bentuk penyampaian, namun pesan presentasi diri yang disampaikan tetap dapat menciptakan positive image dan affinity pada audiens.

Digital media opens up new public spaces and provides opportunities for individuals to explore and produce their own content. This ability to customize and produce content on their own accord gives individuals the chances to be able to present themselves online and build a certain impression on the minds of the content viewers. Youtube and Instagram as a form of new media with the concept of media sharing are the means to make this happen. This study wants to see and analyze the self-presentation practices carried out by South Korean idols through their personal Youtube and Instagram channels with a case study on one of the EXO members, Park Chanyeol. As a public figure whose movements will undoubtedly always be in the public spotlight, this situation can be used to be able to show a certain side of themselves to create a positive impression with the aim of building bonds, affinity and relationships with audience. This study was conducted to analyze the techniques used by Park Chanyeol in presenting himself on Instagram and Youtube by using the concept of Jones & Pittman's (1982) self-presentation tactics through literature studies and social media content analysis. The results show that Ingratiation, self-promotion, and exemplification are three tactics seen in Chanyeol's Instagram and Youtube content. Even though there are differences in the way of transmitting messages on Instagram and Youtube, the self-presentation message that is conveyed can still create a positive image and affinity for the audience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Khansa Priono
"Media digital membuka ruang publik baru dan memberikan kesempatan bagi individu untuk dapat mengeksplorasi dan menghasilkan konten milik mereka sendiri. Kemampuan untuk mengkostumisasi dan memproduksi konten atas kemauan pribadi ini kemudian memberi kesempatan individu untuk bisa melakukan presentasi diri secara daring dan membangun kesan tertentu di benak para penikmat kontennya. Youtube dan Instagram sebagai salah satu bentuk media baru dengan konsep media sharing menjadi sarana untuk bisa merealisasikan hal tersebut. Studi ini ingin melihat dan menganalisis praktik presentasi diri yang dilakukan oleh Idol Korea Selatan melalui kanal Youtube dan Instagram pribadi mereka dengan studi kasus pada salah seorang member EXO, Park Chanyeol. Sebagai publik figur yang gerak-geriknya pastinya akan selalu menjadi sorotan masyarakat, situasi ini dapat dimanfaatkan untuk bisa menunjukkan sisi tertentu dari diri mereka untuk menciptakan kesan positif dengan tujuan membangun kedekatan dan keterikatan dengan para penikmat kontennya. Studi ini dilakukan untuk menganalisis teknik-teknik apa saja yang digunakan oleh Park Chanyeol dalam mempresentasikan dirinya di Instagram dan Youtube dengan mengacu pada konsep taktik presentasi diri milik Jones & Pittman (1982) melalui studi literatur dan analisis konten sosial media sederhana. Hasil menunjukkan bahwa Ingratiation, self-promotion, dan exemplification adalah tiga taktik yang terlihat dalam konten-konten Instagram dan Youtube milik Chanyeol. Meskipun pada Instagram dan Youtube terdapat perbedaan bentuk penyampaian, namun pesan presentasi diri yang disampaikan tetap dapat menciptakan positive image dan affinity pada audiens.

Digital media opens up new public spaces and provides opportunities for individuals to explore and produce their own content. This ability to customize and produce content on their own accord gives individuals the chances to be able to present themselves online and build a certain impression on the minds of the content viewers. Youtube and Instagram as a form of new media with the concept of media sharing are the means to make this happen. This study wants to see and analyze the self-presentation practices carried out by South Korean idols through their personal Youtube and Instagram channels with a case study on one of the EXO members, Park Chanyeol. As a public figure whose movements will undoubtedly always be in the public spotlight, this situation can be used to be able to show a certain side of themselves to create a positive impression with the aim of building bonds, affinity and relationships with audience. This study was conducted to analyze the techniques used by Park Chanyeol in presenting himself on Instagram and Youtube by using the concept of Jones & Pittman's (1982) self-presentation tactics through literature studies and social media content analysis. The results show that Ingratiation, self-promotion, and exemplification are three tactics seen in Chanyeol's Instagram and Youtube content. Even though there are differences in the way of transmitting messages on Instagram and Youtube, the self-presentation message that is conveyed can still create a positive image and affinity for the audience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Minarsha Atina Malik
"Kemajuan teknologi telah menjadikan media sosial sebagai sebuah sarana komunikasi yang baru dan mumpuni. Saat ini, perusahaan ataupun organisasi tidak lagi dapat hanya mengandalkan media tradisional untuk menjangkau audiens mereka, tidak terkecuali untuk komunitas. Penting bagi komunitas untuk berhubungan secara aktif dengan audiens mereka melalui media sosial, agar dapat mencapai brand awareness yang diinginkan. Penelitian ini membahas tentang strategi penggunaan penggunaan media sosial, khususnya Instagram sebagai sarana untuk meningkatkan brand awareness Garuda not Yet sebagai komunitas hobi. Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan melalui wawancara daring dengan presiden dan pengelola media sosial komunitas tersebut, juga melalui analisis halaman media sosial dari komunitas tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa Garuda not Yet menggunakan Instagram sebagai platform satu-satunya untuk pemasaran media sosial mereka. Klasifikasi konten yang ada dalam Instagram mereka terbagi menjadi enam, yaitu: Konten informatif, konten mendidik, konten dokumentasi, konten pernyataan resmi komunitas, konten tambahan, serta konten live bulanan Instagram mereka. Masing-masing jenis dari konten tersebut memiliki tujuan yang saling melengkapi satu sama lain, dengan sasaran akhir meningkatkan brand awareness dari Garuda not Yet sebagai komunitas.

The advances in technology have made social media a new and powerful medium for communications. Nowadays, companies or organizations can no longer rely solely only on traditional media to reach out to their audience, and it is no exception for communities. It is crucial for communities to actively engage with their audience through social media, in order to reach the desired brand awareness. This research studies the strategies for the use of social media, more specifically Instagram as a platform to raise Garuda not Yet’s brand awareness as a hobby community. The data collection for this research was done through online interviews with the community’s president & social media handler, and through analysis of the community’s social media page. The research has found that Garuda not Yet uses Instagram as their only social media marketing platform. Classifications of the daily contents on their Instagram can be divided into six categories, namely: Informative content, educational content, documentation content, community’s official statement content, extra contents, and also their monthly Instagram live content. Each type of the contents has their own objectives that complements each other, with the ultimate goal of increasing brand awareness of Garuda not Yet as a community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Anandara Amir
"Social media marketing has become one of the most influential type of marketing nowadays as technology has advanced to become apart of our everyday lives to communicate and seek for information through online platforms. Instagram, as the second biggest social network in Indonesia by April 2017, has become one of those online platforms where companies use to execute marketing purposes.
The aim of this study is to examine the influence of social media marketing that is used by Cotton Ink, an Indonesian clothing company, on its brand equity and customer response, based on its marketing activities on Instagram. For this purpose, a conceptual model was developed based on previous researchs by Godey B. et al (2016) and Seo, E., & Park, J. (2017). The new model was analyzed through Structural Equation Modelling (SEM) based on survey collected from Instagram users who have interacted with Cotton Ink on Instagram in the last six months. 
The results confirm that entertainment, interaction, trendiness, customization, and perceived risk, as the characteristics that define social media marketing, has a positive effect towards brand equity, and brand image, as a part of brand equity, has a positive effect on customer response. Managerials implications and recommendations are discussred for any further research.

Pemasaran media sosial telah menjadi salah satu jenis pemasaran yang paling berpengaruh yang dikarenakan teknologi yang telah berkembang menjadi hal esensial dari kehidupan sehari-hari, untuk berkomunikasi dan mencari informasi melalui platform online. Instagram, sebagai jaringan sosial terbesar kedua di Indonesia pada April 2017, telah menjadi salah satu platform online tempat perusahaan menggunakan untuk menjalankan tujuan pemasaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemasaran media sosial yang digunakan oleh Cotton Ink, sebuah perusahaan pakaian Indonesia, pada ekuitas merek dan respons pelanggan, berdasarkan aktivitas pemasarannya di Instagram. Untuk tujuan ini, model konseptual dikembangkan berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Godey B. et al (2016) dan Seo, E., & Park, J. (2017). Model baru ini dianalisis melalui Structural Equation Modeling (SEM) berdasarkan survei yang dikumpulkan dari pengguna Instagram yang telah berinteraksi dengan Cotton Ink di Instagram dalam enam bulan terakhir. 
Hasilnya mengkonfirmasi bahwa entertainment, interaction, trendiness, customization, dan perceived risk, sebagai karakteristik yang mendefinisikan social media marketing, memiliki hubungan positif terhadap brand equity, dan brand image, sebagai bagian dari brand equity, memiliki hubungan positif terhadap customer response. Implikasi dan rekomendasi manajerial didiskusikan untuk penelitian lebih lanjut.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Silvia
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran dari sikap terhadap review yang berada di media sosial dalam niat kunjungan pelanggan ke restoran melalui review yang diberikan oleh Ria SW melalui Youtube channel-nya. Peningkatan media sosial memengaruhi electronic word of mouth (e-WOM) dan adanya e-WOM memengaruhi niat seseorang dalam menentukan keputusannya. Ria SW merupakan salah satu youtuber dengan kategori food vlogger. Sampel dari penelitian ini merupakan subscribers dari Ria SW. Terdapat sebanyak 259 responden dengan menggunakan purposive sampling. Data yang didapat diolah dan dianalisis menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam perceived usefulness, perceived ease of use, trustworthiness, dan information quality secara signifikan memengaruhi sikap konsumen terhadap review media sosial. Kemudian, sikap konsumen tersebut memengaruhi intensi konsumen dalam mengunjungi restoran.

This study aims to explain the role of attitude toward social media reviews in customers’ restaurant visit intention through reviews provided by Ria SW through her Youtube channel. The sample of this research is a subscriber from Ria SW. The increase in social media affects electronic word of mouth (e-WOM) and the existence of e-WOM affects a person's intention in making a decision. Ria SW is a YouTuber in the food vlogger category. There were 259 respondents using purposive sampling. The data obtained was processed and analyzed using Partial Least Square - Structural Equation Method (PLS-SEM). The results of this study reveal that perceived usefulness, perceived ease of use, trustworthiness, and quality of information significantly influence consumer attitudes toward social media reviews. Furthermore, attitude toward social media reviews directly contributes to the intention to visit restaurants."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Rhenardy
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh aktivitas pemasaran media sosial terhadap ekuitas merek dan respons pelanggan gen z pada Instagram Bittersweet by Najla pada masa pandemi COVID-19. Peneliti menggunakan variabel aktivitas pemasaran media sosial sebagai variabel independen, dan variabel ekuitas merek serta respons pelanggan sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa survei. Jumlah sampel dari penelitian ini sebanyak 200 orang yang berusia 17 sampai 25 tahun yang menggunakan Instagram, mengikuti akun Instagram Bittersweet by Najla, dan pernah membeli dessert box Bittersweet by Najla. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang meliputi analisis regresi linier sederhana dan uji sobel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas pemasaran media sosial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ekuitas merek dan respons pelanggan

This study aims to analyze the effect of social media marketing activities on brand equity and gen z customer response on Bittersweet by Najla’s Instagram during the COVID-19 pandemic. Researcher used social media marketing activity variable as an independent variable, and brand equity and customer responses variable as a dependent variables. This study uses a quantitative approach with data collection techniques in the form of surveys. The number of samples from this study were 200 people aged 17 to 25 who used Instagram, followed the Bittersweet by Najla’s Instagram account, and had bought the Bittersweet by Najla’s dessert box. The research data were analyzed using descriptive statistics analysis and inferential statistics which included simple linear regression analysis and sobel test. The results showed that social media marketing activities had a positive and significant effect on brand equity and customer response"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ayu Krisna Shanti Dewi
"Tulisan ini menganalisis penggunaan media sosial Instagram @gojekindonesia sebagai strategi membangun brand personality. Gojek merupakan perusahaan berbasis teknologi yang memiliki beberapa layanan seperti transportasi, logistik, layanan pembiayaan, pesan makanan, dan belanja. Layanannya yang berbasis teknologi membuat Gojek aktif berkomunikasi kepada khalayak dan stakeholder lainnya melalui media sosial. Salah satu media sosial yang aktif digunakan adalah Instagram, melalui akun @gojekindonesia. Konsep yang dianalisis pada tulisan ini adalah brand personality, dimana terdapat lima dimensi yaitu sincerity, excitement, competence, sophistication, dan ruggedness. Dengan metode analisis konten, tulisan ini melihat brand personality yang ditunjukan pada akun @gojekindonesia. Hasil analisis menunjukan bahwa pada akun @gojekindonesia menampilkan seluruh karakteristik brand personality. Berdasarkan temuan dari tulisan ini karakteristik yang paling ditonjolkan adalah competence, dimana Gojek menampilkan karakter yang dapat diandalkan, aman, dan cerdas.

This paper analyzes the use of social media Instagram @gojekindonesia as a strategy to build brand personality. Gojek is a technology-based company that has several services such as transportation, logistics, financing services, food ordering, and shopping. Its technology-based services make Gojek actively communicate with the public and other stakeholders via social media. One of the social media that is actively used is Instagram, via the account @gojekindonesia. The concept explained in this article is brand personality, there are five dimensions, namely sincerity, excitement, competence, sophistication, and ruggedness. With the content analysis method, this article analyzed the brand personality shown on the @gojekindonesia account. The results of the analysis show that the @gojekindonesia account has all of the characteristics of brand personality. Based on the findings from this paper, the most highlighted characteristic is competence, Gojek shows a character that is reliable, safe, and intelligent."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Rizki Alfandi
"Penelitian ini berfokus untuk menjelaskan perilaku konsumtif generasi Y akibat paparan iklan di media sosial. Studi terdahulu tentang consumption behavior menunjukkan hubungan yang saling terkait dengan social media marketing. Akan tetapi penelitian terdahulu tidak membahas secara khusus faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumtif dalam konteks pemasaran produk melalui media sosial. Peneliti memilih Instagram sebagai media penelitian disebabkan memiliki intensitas dan pengguna yang lebih tinggi dibanding dengan media sosial lainnya. Pada penelitian sebelumnya juga dijelaskan bahwa generasi Y merupakan kelompok usia yang paling sering terpapar iklan di media sosial dan menunjukkan perilaku konsumtif pada barang-barang tertentu. Terciptanya perilaku konsumtif generasi Y tidak terlepas dari faktor sosial dan bentuk iklan yang ada di media sosial. Dengan begitu penelitian ini berfokus pada perilaku konsumtif generasi Y yang disebabkan oleh iklan suatu barang di media sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Untuk mencegah konsumsi produk yang berlebihan sangat penting untuk menganalisis fenomena social media marketing dalam menjelaskan perilaku konsumtif generasi Y. Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa pemasaran melalui Instagram dapat mempengaruhi perilaku konsumtif generasi Y. Pada umumnya mereka lebih tertarik pada iklan di Instagram yang mampu menunjukkan konsep yang berbeda dan detail produk. Selain itu, tindakan prosumption menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan followers di Instagram. Perilaku konsumtif yang terjadi memang didorong akan fitur iklan di Instagram, namun generasi muda dapat mencegah itu dengan menentukan skala prioritas kebutuhan.

On social media. Previous studies about consumptive behavior show an interrelated relationship with social media marketing. However, previous studies did not specifically discuss the social factors that influence consumptive behavior in the product marketing context through social media. Instagram is the main focuse for the social that is used in this research, which it is based on the high intensity of advertising on Instagram compared to other social media. In previous studies, it was also explained that generations Y are the age group most often exposed to advertisements on social media and show consumptive behavior on certain products. The creation of consumptive behavior of generations Y cannot be separated from social factors and forms of advertising on social media. Individuals who are often exposed to advertisements on social media will be stimulated to buy some product.The advertising content and social factors become the main factors that cause a person to become consumptive of certain products. This research is using qualitative method by collecting datas through observation, interviews, and literature study. To prevent excessive consumption, it is very important to analyze the phenomenon of social media marketing to explain the consumptive behavior of generations Y. Based on the results of this study, it shows that marketing through Instagram can affect the consumptive behavior of Generation Y. In general, they are more interested in advertising on Instagram, which is able to show different concepts and product details. In addition, the act of prosumption is one of the factors that influence followers' decisions on Instagram. Consumptive behavior that occurs will indeed assess the advertising features on Instagram. The younger generation can prevent it by determining the priority scale of needs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Iman Rachmadi
"Penelitian ini berfokus untuk mengamati pengaruh Interaksi Pengguna di Media Sosial terhadap Brand Awareness dan Purchase Intention pada Kasus Halaman Instagram Starbucks Indonesia dan Kopi Kenangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk kedua merek, annoyance pada brand page berpengaruh negatif signifikan terhadap brand page commitment dan brand awareness, sedangkan annoyance pada brand awareness tidak berpengaruh terhadap word of mouth. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa untuk Starbucks, gangguan dengan brand awareness berpengaruh positif signifikan terhadap purchase Intention, sedangkan untuk Kopi Kenangan gangguan dengan brand awareness tidak berpengaruh terhadap Purchase Intention. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk kedua merek, brand page commitment berpengaruh positif signifikan terhadap brand awareness, word of mouth, sedangkan brand page commitment tidak berpengaruh terhadap purchase Intention untuk kedua merek. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa untuk kedua merek, brand awareness berpengaruh positif signifikan terhadap word of mouth dan purchase Intention. Terakhir, hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk kedua merek, word of mouth berpengaruh positif signifikan terhadap purchase Intention.

This research focuses on observing the impact of User Interaction in Social Media on Brand Awareness and Purchase Intention for the Case of Starbucks Indonesia and Kopi Kenangan’s Instagram page. The result of this research shows that for borth brands, annoyance with the content of a brand page has a significant negative effect on brand page commitment and brand awareness, while annoyance with the content of a brand page has no effect on word of mouth. The result of this research also shows that for Starbucks, annoyance with the content of a brand page has a significant positive effect on purchase intention, while for Kopi Kenangan annoyance with the content of a brand page has no effect on purchase intention. In addition, the result of this research shows that for both brands, brand page commitment has a significant positive effect on brand awareness, word of mouth, while brand page commitment has no effect on purchase intention for both brands. The result of this research also shows that for both brands, brand awareness has a significant positive effect on word of mouth and purchase intention. Lastly, the result of this research shows that for both brands, word of mouth has a significant positive effect on purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivin Arbianti Gautama
"Tesis ini membahas mengenai teknik penyusunan pesan pada media sosial Instagram oleh organisasi yaitu Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dalam Kampanye Transformasi Lampaui Batas. Adanya disrupsi inovasi di dunia finansial, sedikit banyak memacu industri asuransi jiwa untuk terus berinovasi dan memperbaiki diri. Persaingan kini bukan lagi sesama perusahaan asuransi namun semakin meluas menghadapi persaingan dengan industri finansial lainnya seperti bank dan fintech. Tantangan lain yang dihadapi oleh industri asuransi jiwa adalah masalah reputasi yang kurang baik akibat dari kegiatan usaha perusahaan asuransi yang mengalami kendala. Citra industri asuransi jiwa beberapa waktu belakangan tercoreng dengan beberapa kasus yang dialami oleh nasabah. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan terhadap industri asuransi jiwa. Kurangnya pemahaman terhadap asuransi jiwa dengan tingkat literasi yang masih rendah serta inklusi yang juga masih rendah dapat menimbulkan kesalahpahaman pada masyarakat. Hal ini mendorong AAJI melakukan melakukan Kampanye Komunikasi. Untuk mendukung kampanyenya AAJI juga memanfaatkan media sosial yaitu Instagram. Teknik penyusunan pesan yang berimbang dan tepat sasaran diperlukan agar tujuan kampanye komunikasi tercapai yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai asuransi jiwa dan manfaatnya. Dalam penelitian ini ingin diketahui peran AAJI dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai asuransi jiwa dengan Teknik Penyusunan Pesannya melalui komunikasi kampanye “Transformasi Lampaui Batas” dengan memanfaatkan media sosial. Teknik penyusunan pesan seperti apa yang sebaiknya digunakan AAJI dalam menyampaikan pesan terkait asuransi jiwa kepada masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian metode kombinasi dengan menggunakan teknik analisis isi dan wawancara. Hasil penelitian menjelaskan peran AAJI dalam melakukan Kampanye Komunikasi Transformasi Lampaui Batas dan membuktikan bahwa AAJI menggunakan kombinasi teknik penyusunan pesan persuasif, informatif, dan edukatif di media sosial Instagram AAJI pada kampanye Transformasi Lampaui Batas. Teknik penyusunan pesan edukatif adalah yang banyak mendapatkan respon dari para pengikut Instagram AAJI.

This thesis discusses the technique of composing messages on Instagram social media by an organization, namely the Indonesian Life Insurance Association (AAJI) in the Transformation Beyond Borders Campaign. The disruption of innovation in the financial world has, more or less, spurred the life insurance industry to continue to innovate and improve itself. Competition is now no longer between insurance companies but is increasingly widespread in facing competition from other financial industries such as banks and fintech. Another challenge faced by the life insurance industry is the problem of unfavorable reputation as a result of the insurance company's business activities experiencing problems. The image of the life insurance industry has recently been tarnished by several cases experienced by customers. This can reduce confidence in the life insurance industry. Lack of understanding of life insurance with low literacy levels and low inclusion can lead to misunderstandings in the community. This prompted AAJI to conduct a Communication Campaign. To support its campaign, AAJI also utilizes social media, namely Instagram. Techniques for compiling messages that are balanced and on target are needed so that the purpose of the communication campaign is achieved, namely to provide understanding to the public about life insurance and its benefits. In this study, we want to know the role of AAJI in providing understanding to the public about life insurance with the technique of compiling messages through the communication campaign "Transformation Beyond the Limits" by utilizing social media. What kind of message preparation technique should AAJI use in conveying messages related to life insurance to the public? This research uses combination method research using content analysis and interview techniques. The study’s results show the role of AAJI in carrying out the Transformation Beyond Borders Communication Campaign and prove that AAJI uses a combination of persuasive, informative, and educative message preparation techniques on AAJI's Instagram social media in the Transformation Beyond Borders campaign. The technique of compiling educational messages is the one that gets the most responses from AAJI's Instagram followers."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>