Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anastasia Branarum Ripah
"Salah satu cara orang tua berinvestasi pada pendidikan anak adalah dengan memberikan alokasi pendidikan. Tidak hanya alokasi pendidikan yang berkaitan dengan akademik, alokasi di luar akademik juga ikut berperan penting pada kelangsungan sekolah anak. Penelitian ini menggunakan data dari IFLS 4 dan 5 serta model regresi probit untuk melihat bagaimana jenis alokasi pendidikan berpengaruh pada keberlanjutan sekolah menengah. Hasil penelitian ini menemukan bahwa jenis alokasi pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan secara positif pada kemungkinan anak melanjutkan sekolah menengah di tingkatan yang berbeda. Alokasi akademik yang terdiri dari pengeluaran untuk pendaftaran, SPP, perlengkapan sekolah, dan kursus lebih berpengaruh pada kelanjutan sekolah SMP sederajat, sedangkan alokasi non akademik yang terdiri dari pengeluaran untuk transportasi dan uang saku anak lebih berpengaruh pada kelanjutan sekolah SMA sederajat. Selain itu, penelitian ini juga melihat bahwa bantuan sekolah belum dapat menjamin keberlanjutan sekolah menengah di semua tingkatan.

One way for parents to invest in their children's education is by providing education allocations. Not only educational allocations related to academic but non-academic allocations also play an essential role in the continuity of children's schools. This study uses data from IFLS 4 and 5 and a probit regression model to see how the type of education allocation affects the continuity of children's secondary schools. This study found that the type of education allocation had a significant positive effect on the likelihood of children continuing secondary school at different levels. Academic allocations consisting of expenditures for registration, tuition fees, school supplies, and courses have more effect on the continuation of junior high school, meanwhile non-academic allocations consisting of expenses for transportation and children's pocket money have more effect on the continuation of senior high school. In addition, this study also sees that school assistance does not guarantee the continuity of secondary school at all levels."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Hermawan
"ABSTRAK
Penelitian ini mengambil fokus tentang pengaruh Dana Alokasi Khusus bidang pendidikan dan belanja pemerintah serta Bantuan Operasional Sekolah terhadap nilai Ujian Nasional Murni siswa Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP , di 33 provinsi pada kurun waktu 2008 sampai 2011. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode estimasi data panel. Peneliti melakukan estimasi pooled least square, fixed effect method, dan random effect method sebagai metode estimasi regresi data panel.Persamaan regresi terdiri dari nilai UN SD dan SMP sebagai variabel terikat dan alokasi DAK Pendidikan lagt-2 serta BOS sebagai variabel bebas dan menambahkan variabel kontrol berupa PDRB per kapita dan Belanja Pendidikan untuk masing-masing provinsi. Temuan utama penelitian adalah variabel BOS berpengaruh positif terhadap nilai UN SD walaupun tidak signifikan dan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai UN SMP. Sedangkan variabel DAK pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap kedua nilai UN, baik SD maupun SMP. Adapun variabel kontrol yaitu PDRB per kapita berpengaruh positif signifikan terhadap hasil UN SD maupun UN SMP. Variabel kontrol kedua Belanja pendidikan berpengaruh positif terhadap hasil UN SD dan SMP, walaupun tidak signifikan secara statistika.Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan Pemerintah baik pusat dan daerah perlu meningkatkan kualitas persiapan hingga penyaluran BOS dan DAK Pendidikan yang tepat sasaran sebagai instrumen membantu peningkatan kualitas pendidikan. Selain itu, Pemerintah baik pusat dan daerah dapat lebih memberdayakan belanja daerah bagi peningkatan kualitas pembelajaran siswa melalui proksi Ujian Nasional tingkat SD dan SMP.

ABSTRACT
This research aim is to understanding the effect of educational specific grant DAK Pendidikan and government funding scheme school operational assistance grant BOS , toward national examination score on elementary SD and junior high school SMP across 33 provinces in Indonesian during 2008 2011. Our research uses quantitative method by utilizing estimation of panel data. The researcher runs three estimations pooled least square, fixed effect methods and random effect methodsas a method of panel fata regression.Regression equation consists of two dependent variables such as national examination score UN SD and UN SMP and also two independent variable such as DAK Pendidikan lagt 2 , BOS and added Regional GDP per capita and education spending each provinces as a control variable.The main findings are educational specific grant DAK Pendidikan has a positive significant effect toward national examination score for elementary and junior high school. However, government funding scheme school operational assistance grant BOS has a positive signifcant effect on junior high schiil national examination score, but not significant for elementary school examination score. In addition, the first control variable Regional GDP per capita has positive significantly affected on elementary national examination score and junior high school examination score. For another control variable education spending has positive significantly affected on junior high school examination score, but not positive significant for elementary school.From the findings, recommendations are as follow both central and local governments are needed to maximize BOS and DAK Pendidikan as an instrument to enhance education quality. Moreover, researcher urges the government should revitalize education spending for each provinces in order to improve the quality of education using proxies of elementary and junior high school examination score."
2015
T47265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahlia Amanda Putri
"ABSTRAK
Dalam mendukung pendidikan di Indonesia, pemerintah telah memberikan perhatian dengan cara mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, masalah pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) masih ditemukan, dimana salah satu akar permasalahannya adalah kurangnya fasilitas pendidikan. Jumlah SMA yang relatif banyak merupakan salah satu penghambat dalam penyaluran dana APBN tersebut. Dengan demikian, analisis pengelompokan SMA berdasarkan fasilitas pendidikan di Indonesia diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bagi pemerintah dalam memprioritaskan penyaluran dana APBN secara cepat dan tepat. Banyaknya observasi yang digunakan adalah 13.486 SMA dengan 9 variabel kategorik fasilitas pendidikan yang tercatat di website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada bulan Agustus tahun 2019. Adapun metode yang digunakan adalah Robust Clustering Using Link (ROCK) yang diyakini mempunyai tingkat akurasi yang baik dan mampu menangani data kategorik dalam jumlah yang besar. Untuk mendapatkan profil kelompok yang lebih jelas, metode ROCK dimodifikasi dengan melakukan Nested Clustering. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terbentuk 14 kelompok SMA yang memiliki karakteristik masing-masing. Diperoleh kelompok 3 merupakan kelompok yang relatif baik dan kelompok 1a merupakan kelompok yang relatif kurang baik. Secara umum, SMA di Indonesia membentuk kelompok yang memiliki kebutuhan fasilitas pendidikan yang berbeda dan memerlukan perhatian dari pemerintah.

ABSTRACT
The government has given attention to support education in Indonesia by allocating the state budget (APBN). However, the problem of education at the senior high school level is still found, which one of the root problems is the lack of educational facilities. The large number of senior high schools in Indonesia becomes one of the barriers to distributing APBN funds. Thus, the analysis of the grouping of senior high schools based on educational facilities in Indonesia is expected to be an alternative for the government in prioritizing the distribution of APBN funds quickly and accurately. The number of observations is 13,486 with nine categorical variables recorded on a website of the Ministry of Education and Culture in August 2019. The method used is Robust Clustering Using Link (ROCK), which is believed has good accuracy and good to handle many categorical data. To get clearer profile of cluster, ROCK method modified with do Nested Clustering. The results of this study indicate that 14 clusters were formed and have their profiles. Cluster 3 is relatively good cluster while cluster 1a is relatively poor cluster. In general, high schools in Indonesia consist of groups that have different educational facility needs and require attention from the government."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Desmawan Anselmus
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terhadap pemenuhan akses pendidikan menengah di Indonesia yang diukur dari perubahan Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). BOS SMA/SMK merupakan bantuan tunai yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada sekolah SMA/SMK baik negeri maupun swasta dengan tujuan utama untuk membantu pembiayaan operasional sekolah dan diharapkan dapat membebaskan atau meringankan biaya sekolah yang harus ditanggung oleh siswa. Sejak tahun 2017, kewenangan SMA/SMK di Indonesia telah didesentralisasikan kepada pemerintah provinsi. Analisis menggunakan metode Fixed Effect pada data panel 34 provinsi di Indonesia dari tahun 2017 hingga 2021. Hasil estimasi menunjukkan bahwa BOS SMA/SMK tidak berpengaruh terhadap perubahan APM SMA/SMK, sedangkan belanja pendidikan pemerintah provinsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan APM SMA/SMK di Indonesia.

This study aims to analyze the effect of School Operational Assistance (Bantuan Operasional Sekolah/BOS) on students’ participation in secondary education at the provincial level in Indonesia as measured by Net Enrollment Rate (NER) for General Senior High School (SMA) and Vocational Senior High Schools (SMK). BOS SMA/SMK is a transfer of funds from the central government to the local government at the provincial level in Indonesia to support the operational activities of public and private schools of SMA/SMK. The primary objective of BOS is to finance school operations to lower or exempt school fees. Since 2017, the authority of SMA/SMK in Indonesia has been decentralized to the provincial governments. The analysis applies a fixed effect method for a panel data set of 34 provinces in Indonesia from 2017 to 2021. The estimation results show that BOS SMA/SMK does not affect the change of NER of SMA/SMK, whereas the provincial government education spending has a positive and significant effect on the change of the SMA/SMK NER in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfina Dewi Roseningrum
"Skripsi ini hendak menjelaskan hubungan antara isu tingginya angka putus sekolah dengan pekerja anak di Kabupaten Cilacap dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, hendak dikaji terkait dengan intervensi dari pemerintah sebagai upaya penanggulangan putus sekolah serta implementasinya di lapangan. Oleh karena itu, masalah yang akan diangkat terkait dengan bagaimana jaminan hak atas pendidikan bagi anak oleh negara, faktor-faktor apa yang mempengaruhi anak putus sekolah dikalangan keluarga nelayan di Kabupaten Cilacap terhadap banyaknya anak yang bekerja serta upaya apa yang dapat dilakukan untuk menjamin terpenuhinya hak pendidikan bagi anak. Adapun analisis akan dilakukan dengan metode socio legal studies. Metode ini digunakan untuk mengungkapkan kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat serta implementasi intervensi pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran terkait dengan apa yang harus diperbaiki, direvisi dari segi kebijakan pemerintah.

This thesis aims to explain the correlation between the high rate of school dropout and child labor in Kabupaten Cilacap and the factors that have affected it. In addition, it aims to study the government's intervention as an attempt to decrease school dropouts and its implementation in the real field. Therefore, the issues to be raised are related to how the right to education for children is secured by the state, what factors affect dropping out of school among fisherman families in Cilacap Regency, the increasing rates of child labor, and what attempts can be implemented to secure the fulfillment of the right to education for children. The analysis will be based on sociolegal studies. This method is used to reveal the socio-economic and cultural conditions of the community as well as the implementation of government intervention. The purpose of this study is to contribute ideas related to what should be improved or revised in terms of government policy. "
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiah Gadih Ranti
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengembalian investasi
pendidikan menengah antara sekolah menengah umum (SMA) dan sekolah
menengah kejuruan (SMK) dengan melakukan estimasi fungsi penghasilan
Mincer menggunakan metode two step Heckman. Proses pengolahan data diawali
dengan menganalisis probabilitas pilihan bersekolah anak dengan model
Multinomial Logit. Dari data Susenas 2013, ditemukan bahwa probabilitas pilihan
bersekolah di tingkat menengah meningkat jika individu mempunyai orang tua
dengan pendidikan tinggi dan memiliki pengeluaran rumah tangga yang tinggi.
Analisis return pendidikan antara lulusan SMA dan SMK menemukan bahwa
tingkat pengembalian investasi sekolah menengah kejuruan (SMK) lebih tinggi
dibandingkan tingkat pengembalian investasi sekolah menengah umum (SMA).

ABSTRACT
This research aims to analyze rates of returns to secondary education between
General Secondary Education and Vocational Secondary Education by estimating
Mincerian Earnings Function using two step Heckman method. The data
processing starts by analyzing the probability of student school choice with
Multinomial Logit Models. From the data of Susenas in 2013, found that the
probability of school choice at the secondary level increases if the individual has a
parent with high education and high household expenditure. Analysis of
educational return between General Secondary Education and Vocational
Secondary Education graduates finds rates of returns to Vocational Secondary
Education is higher than General Secondary Education, This research aims to analyze rates of returns to secondary education between
General Secondary Education and Vocational Secondary Education by estimating
Mincerian Earnings Function using two step Heckman method. The data
processing starts by analyzing the probability of student school choice with
Multinomial Logit Models. From the data of Susenas in 2013, found that the
probability of school choice at the secondary level increases if the individual has a
parent with high education and high household expenditure. Analysis of
educational return between General Secondary Education and Vocational
Secondary Education graduates finds rates of returns to Vocational Secondary
Education is higher than General Secondary Education]
"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fitriana Arthati
"Berpartisipasi dalam pekerjaan nonpertanian sebagai strategi diversifikasi meningkatkan probabilitas rumah tangga petani menjadi kurang rentan terhadap guncangan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan rumah tangga pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan penelitian tentang dampak partisipasi nonpertanian terhadap investasi pendidikan rumah tangga pedesaan dengan menggunakan data Indonesia. Karakteristik topografi di setiap kabupaten digunakan sebagai variabel instrumental (IV). Studi ini mengungkapkan bahwa berpartisipasi dalam pekerjaan nonpertanian secara signifikan memberikan kontribusi untuk meningkatkan pengeluaran pendidikan rumah tangga pada rumah tangga petani di perdesaan. Estimasi dasar kami menunjukkan bahwa rumah tangga yang mendiversifikasi pendapatan mereka ke sektor nonpertanian mengalami peningkatan 0,11 poin persentase terhadap pengeluaran pendidikan. Estimasi variabel instrumental kami jauh lebih tinggi, yaitu sebesar 3,39 poin persentase. Hal ini menunjukkan adanya bias negatif dalam penggunaan OLS. Terdapat heterogenitas yang relatif besar dalam dampak partisipasi nonpertanian di seluruh subsampel. Peran nonpertanian relatif lebih tinggi pada rumah tangga yang dikepalai laki-laki dan pada rumah tangga yang menjalankan usaha taninya sendiri dibantu oleh pekerja tidak tetap atau tidak dibayar. Pekerjaan nonpertanian memainkan peran penting dan lebih menonjol di Indonesia bagian timur. Diversifikasi pendapatan ke sektor nonpertanian berpotensi meningkatkan investasi pendidikan, khususnya di daerah yang relatif tertinggal, sehingga dapat mengurangi ketimpangan pendidikan di pedesaan.

Participating in nonfarm employment as a diversification strategy increases the probability of farm households becoming less vulnerable to income shocks and improves rural household welfare. This study aims to fill the research gap about the impact of nonfarm participation on rural household educational investment using nationally representative data for Indonesia. Using topographical characteristics in each district as the instrumental variable (IV), this study reveals that participating in nonfarm employment significantly contributes to enhancing household educational expenditure in rural farming households. Our baseline estimate suggests that households that diversify their income to nonfarm sectors have 0.11 percentage points increase in educational spending. Our instrumental variable estimates are considerably higher, 3.39 percentage points, suggesting that there is a negative bias in using OLS. There is considerable heterogeneity in the impacts of nonfarm participation across subsamples. The role of nonfarming is relatively higher in male-headed households and in households that run their own farm business assisted by temporary or unpaid workers. Nonfarm employment plays an essential role and is more prominent in eastern Indonesia. Income diversification to nonfarm sectors can potentially increase educational investment, particularly in relatively lagging regions, thereby reducing inequality in rural education."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Dwi Nurani
"Pelayanan pendidikan merupakan pelayanan paling mendasar yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah. Terdapat berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan, dalam hal ini di tingkat SMK Negeri di Kota Depok. Dalam rangka mencapai visi sebagai Kota Niaga dan Jasa, pemerintah Kota Depok memfokuskan kepada pendidikan kejuruan untuk menciptakan sumberdaya manusia yang siap memasuki dunia kerja.
Dari segi jumlah, saat ini jumlah SMK Negeri yang ada di Kota Depok belum mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang besar akan keberadaan SMK Negeri. Selain itu, ditinjau dari kepuasan masyarakat, angka Indeks Kepuasan Masyarakat untuk pelayanan pendidikan menengah di Kota Depok masih tergolong rendah.
Bertolak dari hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penyelenggaraan pelayanan pendidikan menengah di tingkat SMK Negeri di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan, terdapat berbagai hal yang masih harus ditingkatkan, khususnya pada sarana dan prasarana praktek di sekolah. Kendala utama yang menghambat penambahan SMK Negeri baru adalah kesulitan pembebasan lahan. Kemudian, kebijakan pemerintah Kota Depok dalam menggratiskan biaya SPP per bulan nyatanya menimbulkan dampak negatif, yaitu menurunnya kinerja guru dalam mengajar.

Educational service is one kind of basic needs and basic service which governments have the duty to provide. There are several problems in the implementation of educational service. In this case, it is the educational service in level State Vocational Middle School in Depok. In order to attain the city's vision of being City of Trade and Service, the local government of Depok is focusing on vocational education to set the qualified human resource and all ready to compete in the world of work.
Based on quantity, the number of State Vocational Middle School in Depok nowadays is not much enough to fulfill people's demand of having qualified State Vocational Middle School. On the other hand, based on people's satifaction for middle educational service, the number of People's Satifaction Index is still below the people's expectation.
Departing from this, the purpose of this research is to describe the performance of middle educational service in level State Vocational Middle School in Depok. The research aprroach used is qualitative approach and using indepth interview method and document study to gain the information.
The result of this research shows that as seen from the accomplishment of educational Minimum Service Standard aspect, there are still some things urgently need to fix, especially the practical infrastructure. The main obstacle lays on the term of State Vocational Middle School in Depok development is the land discharge. About the existence of local's governement policy of freeding the school monthly fee, in fact it also gain some bad impact, for example make the performance of the techers in teaching and giving lesson in class getting lower."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47423
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hana Muniroh
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat pengembalian investasi pendidikan yang diterima lulusan SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan MA (Madrasah Aliyyah) dengan tingkat pendapatan sebagai tolak ukurnya. Tingkat pengembalian investasi pendidikan merupakan salah satu topik penelitian yang populer dalam teori human capital atau modal manusia. Mengetahui seberapa besar tingkat pendapatan yang mungkin diterima di masa depan setelah melakukan sejumlah investasi pada tingkat dan jenis pendidikan tertentu menjadi penting, terutama bagi seseorang yang memiliki keterbatasan untuk mendapatkan tingkat dan jenis pendidikan tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari IFLS5 dan akan diolah dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Model penelitian yang akan digunakan adalah Mincerian Earnings Function dengan variabel independen tingkat pendidikan SMA dan MA serta umur dan umur2. Hasil estimasi yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa lulusan MA mempengaruhi tingkat pendapatan secara signifikan dan memiliki return to education sebesar 28.08% lebih rendah dari lulusan SMA.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>