Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196325 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cut Nabila Saraziva
"Selama krisis, profitabilitas bank cenderung menurun. Oleh karena itu, manajemen berusaha untuk meminimalisir inefisiensi dalam mengoperasikan bisnisnya. Dengan 35 bank di Indonesia, penelitian ini menganalisis dampak krisis pada skor efisiensi bank sebelum dan setelah krisis 2008. Penelitian ini menggunakan data envelopment analysis (DEA), Wilcoxon test, dan analysis of variance yang diterapkan pada data dari tahun 2006 hingga 2019. Berdasarkan data envelopment analysis (DEA), mayoritas bank (43% - 69%) belum efisien dari tahun 2006 hingga 2019. Mayoritas bank di Indonesia belum menjalankan fungsinya sebagai intermediasi sehingga kurang efisien dalam memanfaatkan inputnya untuk menghasilkan output pada tingkat tertentu. Di samping itu, penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan antara efisiensi bank sebelum dan sesudah krisis berdasarkan uji Wilcoxon. Hal ini menunjukkan bahwa regulasi dan model bisnis pasca krisis tahun 2008 berdampak signifikan terhadap efisiensi perbankan di Indonesia. Beberapa variabel (total aset, biaya operasional, total pendapatan, dan pendapatan bersih) menunjukkan pertumbuhan yang meningkat bahkan setelah krisis. Di sisi lain, penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara efisiensi bank berdasarkan BUKU (Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha) atau bank berdasarkan kegiatan usaha dengan uji analysis of variance. Rata-rata, bank besar lebih efisien bahkan selama krisis keuangan. Penelitian ini pun menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara efisiensi bank berdasarkan capital adequacy ratio buffer dengan uji analysis of variance. Namun, penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara efisiensi bank berdasarkan mayoritas kepemilikan saham. Bank dengan mayoritas kepemilikan saham oleh lokal ditemukan lebih efisien. Studi ini menunjukkan bahwa kerangka kebijakan memiliki peran krusial pada efisiensi bank. Pembuatan kebijakan dapat bisa lebih kompatibel dan fleksibel dalam kaitannya dengan isu yang sedang berlangsung. Regulator dan pengawas bank perlu membuat kebijakan perbankan yang dapat mendorong kinerja bank dan meningkatkan ukuran bank, tetapi di saat yang sama mengendalikan efisiensinya. Oleh karena itu, kebijakan perbankan harus mendorong profitabilitas, permodalan, dan pertumbuhan sekaligus mengendalikan efisiensinya.

During financial crisis, the profitability of businesses tends to decline. Therefore, managements aim to minimize inefficiencies in running their businesses. Using 35 banks in Indonesia, we analyze the crisis effect on bank’s efficiency before and after crisis in 2008. This study utilizes data envelopment analysis (DEA), Wilcoxon test, and analysis of variance which applied to accounting data spanning from 2006 to 2019. Based on data envelopment analysis (DEA), most banks (43%-69%) are not efficient yet from 2006 to 2019. The majority of banks in Indonesia have not yet performed their function as an intermediary wherein they are not efficient enough to utilize their inputs to produce a certain level of output. This study shows significant differences between bank efficiency before and after crisis based on Wilcoxon test. This indicates that regulations and business models after crisis in 2008 have a significant impact on bank efficiency in Indonesia. Some variables (total assets, operating expenses, total revenues, and net income) show an increasing growth even after the crisis. On the other hand, this study shows there is no significant differences between bank efficiency based on BUKU (Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha) or bank based on business activities based using analysis of variance. On average, large banks are more efficient even during the financial crisis. This study also shows there is no significant differences between bank efficiency based on capital adequacy ratio buffer using analysis of variances. However, this study shows that there is significant differences between bank efficiency based share ownership. Bank with majority of local ownership is found to be more efficient. This study shows that the regulatory framework play a crucial role in the banks’ efficiency configuration. The policy design can be more compatible and flexible in relation with the issues raised. Regulators should adopt policies that can promote bank performance and increase the size of banks but at the same time controlling the efficiency. Therefore, banking policy should promote profitability, capitalization, and growth while at the same time controlling its efficiency."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli indrawati
"Skripsi ini membahas efisiensi bank umum di Indonesia periode 2004-2007 dengan menggunakan data 127 bank umum. Metodologi yang digunakan adalah non parametrik, Data Envelopment Analysis, untuk menganalisis efisiensi teknikal. Analisis efisiensi dilakukan secara keseluruhan dan per kelompok bank berdasarkan kepemilikannya. Kemudian, menggunakan uji Korelasi Spearman untuk melihat determinan efisiensi. Hasilnya menunjukkan bahwa bank umum di Indonesi relatif belum efisien dengan rata-rata nilai efisiensi sebesar 0,569 selama periode penelitian 2004-2007. Hasilnya juga menunjukkan bahwa bank milik Pemerintah menjadi kelompok bank yang paling efisien. Hasil lainnya juga menunjukkan bahwa profitabilitas dan aset bank berhubungan positif dengan efisiensi.

This thesis investigate the efficiency of the Indonesian Banking Industry between 2004-2007. Methodologhy utilises is the on-parametric approach, Data Envelopment Analysis, to analyse the technical efficiency. Efficiency analysis is conducted across individual banks and bank types. We then used Spearman Correlation test to investigate the determinants of efficiency. Our Results indicates that bank efficiency in Indonesia is relatively low with average efficiency score 0,569 for period 2004-2007. The results also found that state?s banks are the most efficient group in the last four years 2004-2007. The results also suggest that profitability and bank?s assets is significantly and positively correlated to efficiency measures."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6627
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Febri Rahel
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi Bank Umum Konvensional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan intermediasi, produksi dan profit. Penelitian ini membagi bank-bank umum konvensional berdasarkan kepemilikannya dan menggunakan analisis non-parametrik Data Envelopment Analysis (DEA) untuk menganalisis tingkat efisiensi bank, Penelitian ini melakukan uji Kruskal Wallis untuk mengetahui apakah ada perbedaan efisiensi pada kepemilikan bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, ketiga pendekatan di atas menghasilkan nilai efisiensi yang berbeda-beda. Selain itu, nilai efisiensi untuk setiap kategori kepemilikan juga menghasilkan nilai yang berbeda-beda.

The objective of this study is to analyze the efficiency score of commercial banks which are listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) by using three approaches: intermediation, production and profit approach. This study divides banks according to the banks? ownership and measures the banks? efficiency score by using Data Envelopment Analysis (DEA). This research also used Kruskal Wallis test in finding the difference of efficiency in banks? ownership. The results found that, generally, the three approaches reveal different efficiency scores. In addition, the efficiency score is also different for each ownership categories."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Maria Liana
"Skripsi ini membahas efisiensi bank umum yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 dengan menggunakan data 29 bank umum. Metode yang digunakan untuk mengukur efisiensi bank adalah metode Data Envelopment Analysis dengan 2 pendekatan; pendekatan produksi dan pendekatan intermediasi. Analisis efisiensi dilakukan secara keseluruhan dan berdasarkan kepemilikan serta berdasarkan peraturan Bank Indonesia mengenai Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU). Untuk mengukur perubahan produktivitas antar periode digunakan indeks Total Factor Productivity yang dihitung dari score DEA. Sedangkan untuk mengurutkan performance efisiensi bank dilihat dari score super efficiencynya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kepemilikannya, kelompok bank swasta nasional non devisa selama 2009-2013 relatif paling efisien. Berdasarkan BUKU, BUKU III merupakan kelompok bank yang paling efisien dari pendekatan produksi, dan BUKU II yang paling efisien dari pendekatan intermediasi.

This paper discusses efficiency of commercial banks listed on BEI period 2009-2013 using 29 commercial bank. The method used to measure efficiency of bank is Data Envelopment Analysis with two approaches; production approach and interediation approach. Efficiency analysis done as a whole and based on ownership, and also based on Indonesian Bank regulation about general based business activities (BUKU). To measure productivity changes overtime, total factory productivity index are calculated from DEA scores. Then, to rank the performance of the efficient banks seen from super-efficiency scores. The result of this research showed that based on the ownership, privately-owned non-devisa banks during 2009-2013 relatively most efficient. Based on BUKU, BUKU III is the most efficient bank group from the production approach, and the most efficient of the intermediation approach is BUKU II."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S58262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Eka Puspita
"Perkembangan sektor perbankan dunia menunjukkan bahwa pengukuran efisiensi dengan rasio keuangan dan indikator profitabilitas seperti Return on Assets (ROA) atau Return on Equity (ROE) tidak cukup untuk menunjukkan performansi bank. Saat mengukur profitabilitas, harus dianalisis juga risiko yang terkait dengan indikator profitabilitas. Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) maka risiko dapat dimasukan kedalam pengukuran efisiensi dengan tetap mempertimbangkan profitabilitas. Selain itu DEA memungkinkan benchmark efisiensi pada Dual Banking Systems seperti yang diterapkan di Indonesia. DEA juga memungkinkan pengukuran efisiensi dengan multiple input dan output sehingga banyak faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pengukuran. Dengan DEA, dilakukan pengukuran efisiensi dengan 4 model yang berbeda.
Model pertama adalah NIM dengan input DEA berupa risiko likuiditas dan risiko pembiayaan dengan output berupa NIM. Model kedua adalah model ROA dengan input berupa risiko operasional dan output ROA, model ketiga adalah model ROE dengan input berupa risiko leverage dengan output ROE, model terakhir adalah model ALL dengan input semua risiko pada ketiga model dan output semua indikator profitabilitas pada ketiga model. Setelah diukur efisiensi ketiga model dilakukan uji beda Mann Whitney untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada keempat model tersebut.
Hasil pengukuran membuktikan bahwa antara bank syariah dan konvensional tidak terdapat perbedaan signifikan pada model NIM, terdapat perbedaan signifikan pada model ROA yang disebabkan oleh perbedaan total aset, terdapat perbedaan pada model ROE yang disebabkan oleh perbedaan total ekuitas, dan tidak terdapat perbedaan pada model ALL.

The development of the banking sector of the world shows that the measurement of the efficiency with financial ratios and profitability indicators such as Return on Assets (ROA) or return on equity (ROE) is not sufficient to demonstrate the performance of the bank. When measuring profitability, should be analyzed also the risks associated with indicators of profitability. Using Data Envelopment Analysis (DEA), the risk can be incorporated into the measurement of efficiency while considering profitability. In addition it allows the DEA efficiency benchmarks on Dual Banking Systems as applied in Indonesia. DEA also allows the measurement of the efficiency with multiple inputs and outputs so many factors that can be considered in the measurement. With DEA, the efficiency measured with 4 different models.
The first model is the NIM model with liquidity risk and financing risk as input and NIM as output. The second model is ROA model with operational risk as input and ROA as output, third model is ROE with risk leverage as input and ROE as output, the last model is ALL model with all the risk in three models as input and indicators of profitability in all three models as output. Having measured the efficiency of the three models, Mann Whitney test is needed to see whether there are significant differences in four models.
The measurement results prove that the Islamic banks and conventional no significant differences in NIM models, there are significant differences in ROA models caused by differences in total assets, there is a difference in ROE models caused by the difference in total equity, and there is no difference in ALL models.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf-
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kresnasyafar Armanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia karena profitabilitas bank berperan penting bagi terwujudnya Stabilitas Sistem Keuangan. Peran penting ini tercermin dari penguasaan 75% total aset industri keuangan oleh perbankan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bank-bank umum yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia dari tahun 2002-2011 sehingga jenis datanya adalah unbalanced panel data. Model yang digunakan adalah model efek tetap (MET) dengan treatment Generalized Least Square (GLS).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor internal bank yang terdiri dari permodalan, risiko kredit, dan reserve memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap profitabilitas bank umum di Indonesia. Faktor eksternal bank memiliki pengaruh yang berbeda, namun semuanya signifikan. Tingkat konsentrasi, pertumbuhan ekonomi, dan krisis keuangan global 2007 memberikan pengaruh negatif terhadap profitabilitas bank umum di Indonesia, sementara inflasi dan market-based financial development memberikan pengaruh positif terhadap profitabilitas bank umum di Indonesia.

The purpose of this study is to examine the internal and external factors that affects profitability of conventional banks in Indonesia. Banking profitability is an important ingredient for stability of financial system in Indonesia. This important role is reflected in conventional banks taking nearly 75% of financial industry`s total assets. The data used in this study are financial statements of conventional banks that are listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2002-2011 so this study used unbalanced panel data. The model used in this study is fixed effect with generalized least square (GLS) treatment. The findings showed that all of the internal factors that consists of equity, credit risk, and reserve positively and significantly affect banks` profitability. All of the external factors also significantly affect banks` profitability but they affect differently. While market concentration, economic growth, and 2007 financial crisis affect bank`s profitability negatively, inflation and market-based financial development affects bank`s profitability positively."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vitha Chiristina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi operasional pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa untuk tahun operasional 2015-2016 dengan menggunakan metode DEA (Data Envelopment Analysis). Variabel yang menjadi obyek penelitian adalah variabel input yang terdiri dari Beban Bunga, Beban Operasional Lainnya, serta Beban Non Operasional dan variabel output terdiri dari Pendapatan Bunga, Pendapatan Operasional Lainnya, dan Pendapatan Non Operasional. Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah dipublikasikan. Keberadaan Bank Umum Swasta Nasioanl Devisa dan Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa sebagai lembaga intermediasi keuangan, tentunya sangat diharapkan peran dari pemerintah Indonesia dalam menyentuh sektor perbankan. Pemanfaatan dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat hendaknya juga turut disalurkan kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan produksi dalam meningkatkan perekonomian nasional.

This study aims to measure the level of performance at the National Private Non-Foreign Exchange Private Bank and Private National Bank Foreign Exchange for the operational year 2015 - 2016 using DEA (Data Envelopment Analysis) method. The variables that become the objects are the variables consisting of Interest Expense, Other Operating Expenses, and Non Operational Expenses and Variable Variable consists of Interest Income, Other Operating Income, and Non-Operating Income. Research data which is secondary data from Financial Services Authority (OJK) which has been published. The existence of Private Foreign Exchange National Banks and Non-Foreign Exchange National Private Banks as a financial intermediary institution, it is necessary role of the Indonesian government in creating the banking sector. Utilization of funds that have been collected from the public should also be distributed to the community to conduct production activities in improving the national economy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Fahmi
"Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis perbandingan penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan RGEC (Risk profile, GCG, Earning, Capital) dan CAMELS (Capital, Aset, Managenet, Earning, Liqudity, Sensitivity to market risk). Penelitian ini dilakukan dalam bentuk studi kasus di PT Bank X dengan menggunakan data tahun 2011.Hasil dari penelitian menunjukkan hasil penilaian tingkat kesehatan PT Bank X pada tahun 2011 menggunakan pendekatan RGEC maupun CAMELS, menghasilkan PT Bank X dalam kondisi Sehat atau pada nilai komposit 2 (dua). Peningkatan tingkat kesehatan PT Bank X yang tadinya Cukup Sehat pada tahun 2010 menjadi Sehat pada tahun 2011 menunjukan PT Bank X mengalami peningkatan nilai fundamental karena baik berdasarkan pendekatan CAMELS dan RGEC yang memiliki penilaian yang lebih komprehensif dibandingkan CAMEL, menghasilkan tingkat kesehatan yang sama.

The purpose of this study is to analyze the comparative assessment of the bank health rating based RGEC (Risk profile, GCG, Earning, Capital) and CAMELS (Capital, Assets, Managenet, Earning, Liqudity, Sensitivity to market risk), in PT Bank X. The results of this study showed that PT Bank X health rate in 2011 with CAMELS and RGEC approach, is PT Bank X in the condition Healthy or on a composite score of 2 (two). Improved health of PT Bank X that was on reasonably healthy in the year 2010 to be Healthy in 2011 showed that PT Bank X has increasing fundamental value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Ulima Sofiana
"Sebuah penelitian terdahulu menyebutkan bahwa internet banking memberikan dampak negatif terhadap kinerja bank di Indonesia. Penelitian ini merupakan tindakan lanjut untuk mengetahui pengaruh internet banking terhadap kinerja setiap bank penyedia layanan tersebut pada tahun 2013. Metode DEA digunakan untuk menghitung efisiensi yang menjadi indikator kinerja bank. Model DEA yang digunakan ialah model variable return to scale berorientasi input. Metode PCA digunakan untuk membuat component loading yang dapat memetakan kinerja setiap bank beserta pengaruh internet banking-nya. Hasil penelitian ini berupa pemetaan yang diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi bank agar dapat menentukan keputusan dan strategi terkait dengan layanan internet banking-nya.

A previous study said that internet banking gave negative impact on Indonesian bank performance. This is a follow-up study to determine the impact of internet banking toward each bank performance in 2013. DEA is used to calculate efficiency which is used as indicator of bank performance. The DEA model used is variable returns to scale - input oriented model. PCA is used to generate component loading for depicting performance of each bank along with its internet banking impact. The result of this research is a mapping which is expected could be a reference for banks in order to determine the decisions and strategies related to its internet banking service."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardanu Bagas Wicaksono
"Skripsi ini membahas efisiensi dari BPRS di Jabodetabek dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis model CCR dari tahun 2011-2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan dua model input-output yaitu berbasis perbankan konvensional dan BMT. Penelitian ini juga menggunakan malmquist index untuk melihat pertumbuhan produktivitas BPRS.
Hasil dari penelitian ini adalah BPRS di Jabodetabek sudah bisa disebut efisien dengan nilai rata-rata 0,881 dan 0,958. BPRS Harta Insan Karimah adalah BPRS di Jabodetabek yang paling efisien dengan nilai akumulatif 0,989. Dalam 5 tahun tersebut, BPRS tidak banyak mengalami pertumbuhan produksi dengan kenaikan 0,7 pada model pertama dan penurunan 0,1 pada model kedua.

This thesis discusses the efficiency of SRB Social Rural Bank in Jabodetabek using Data Envelopment Analysis CCR model from 2011 2015. This research is a quantitative research that uses two input output model that is each based on conventional banking and BMT. This research also uses malmquist index to analyze production growth of the BPRS in Jabodetabek.
Results from this study shows that SRB in Jabodetabek can be called efficient with an average value of 0.881 on the 1st model and 0.958 on the 2nd model. BPRS Harta Insan Karimah is the most efficient SRB in Jabodetabek with accumulative value of 0.989. In 5 years, the SRB has not shown a lot of production growth with 0.7 increase on the first model and a decline of 0.1 in the second model.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>