Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205794 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasha Azarine Putri
"Hingga kini, semakin banyak studi yang membahas mengenai generasi milenial. Dengan dimulainya era global, semakin besar kebutuhan perusahaan akan karyawan generasi milenial. Penelitian ini berfokus pada pengaruh work-life balance, organizational commitment, dan organizational citizenship behavior terhadap intention to stay pada generasi milenial di Indonesia. Survey secara online dilakukan selama kurun waktu 1 bulan, dan pengolahan data dilakukan menggunakan software SEMLISREL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work-life balance memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap intention to stay. Organizational commitment terbukti memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap intention to stay. Organizational citizenship behavior memiliki hubungan yang positif namun tidak signifikan terhadap intention to stay. Perusahaan yang mempekerjakan karyawan generasi milenial sebaiknya memperhatikan work-life balance dan organizational commitment karyawan untuk mengetahui seberapa besar atau kecil intention to stay mereka, sehingga perusahaan dapat mengeluarkan atau memperbaiki kebijakan perusahaan yang diharapkan akan meningkatkan keinginan bertahan karyawan generasi milenial. Diskusi, implikasi manajerial, dan saran untuk penelitian selanjutnya diberikan pada akhir laporan ini.

Until now, more and more studies have discussed the millennial generation. With the start of the global era comes the greater need for companies to employ millennial generation workers. This study focuses on the effect of work-life balance, organizational commitment, and organizational citizenship behavior on intention to stay in the millennial generation in Indonesia. The online survey was conducted over a period of 1 month, and data processing was carried out using SEM-LISREL software. The results showed that work-life balance have a negative and significant relationship with intention to stay. Organizational commitment is proven to have a positive and significant relationship with intention to stay. Organizational citizenship behavior is found to have a positive relationship with intention to stay, however the relationship is not significant. Companies employing millennial generation employees should pay attention to the work-life balance and organizational commitment of employees to find out how big or small their intention to stay is, so that companies can issue or improve company policies which are expected to increase millennial generation employees’ willingness to stay. Discussion, managerial implications, and suggestions for further research are provided at the end of this report."
Jakarta: Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuko Ghia Yunita
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari work-life balance terhadap
komitmen keorganisasian karyawan. Dalam penelitian ini, variabel work-life
balance menggunakan instrumen penelitian dari Fisher (2001) dengan tiga dimensi
yaitu work interference with personal life, personal life interference with work, dan
work/personal life enhancement. Sedangkan untuk komitmen keorganisasian
menggunakan instrumen penelitian dari Allen dan Mayer (1991) yang memiliki tiga
dimensi, yaitu komitmen afektif, komitmen kontinuan, dan komitmen normatif.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan melalui
pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner terhadap 81 sampel yang
merupakan karyawan tetap non-manajerial direktorat administratif PT. X dengan
teknik penarikan sampel menggunakan sampel total. Penelitian ini menggunakan
analisis regresi sederhana dan koefisien determinasi untuk menguji pengaruh antar
variabel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 48,9% komitmen
keorganisasian karyawan dipengaruhi oleh work-life balance. Cara yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan work-life balance dan komitmen
keorganisasian karyawan adalah dengan memperketat jam kerja serta membatasi
jam kerja lembur, adanya dukungan yang diberikan organisasi pun secara tidak
langsung dapat meningkatkan komitmen keorganisasian karyawan.

ABSTRACT
This study aims to examine the impact of work-life balance on employess?
organizational commitment. In this research, work-life balance using standard
research instruments as proposed by Fisher (2001) with three dimensions that work
interference with personal life, personal life interference with work, dan
work/personal life enhancement. For organizational commitment is using standard
research instruments as proposed by Allen and Mayer (1991) which have three
dimensions that affective commitment, continuance commitment, and normative
commitment. This quantitative research is using data that collected through
questionnaires from a sample of 81 non-managerial permanent employees of PT.
X. Variables were measured using regression analysis and coefficient of
determination analysis. This study found that 48,9% of employees? organizational
commitment influenced by work-life balance. Organization can increase
employees? work-life balance and organizational commitment with tighten the
working hours and give the limit for overtime, also by perceive organizational
support that given to the employees can indirectly increase the employees?
organizational commitment."
2016
S62833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Wahyuputri
"Work-life balance merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan perusahaan. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai salah satu perusahaan perbankan yang memiliki tingkat work-life balance yang baik. Pengelolaan sumber daya manusia bagi BNI sebagai salah satu faktor utama untuk mencapai keberhasilan strategi di dunia perbankan. Salah satunya dengan memperhatikan aspek work-life balance. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh work-life balance terhadap organizational citizenship behavior melalui organizational commitment sebagai variabel mediasi pada karyawan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan melalui pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner terhadap 99 responden yang merupakan pegawai tetap di kantor pusat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif, analisis regresi, analisis mediasi (causal step) dan analisis sobel test. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh dari work-life balance terhadap organizational citizenship behavior, work-life balance terhadap organizational commitment, dan organizational commitment terhadap organizational citizenship behavior. Berdasarkan hasil uji mediasi yang telah dilakukan, tidak terdapat pengaruh mediasi organizational commitment pada pengaruh work-life balance terhadap organizational citizenship behavior.

Work-life balance is one of the factors that companies need to pay attention to. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk as a banking company that has a good work-life balance. Managing human resources for BNI is one of the main factors in achieving a successful strategy in the banking world. One of them is by paying attention to the work-life balance aspect. This study aims to analyze the effects of work-life balance on organizational citizenship behavior with organizational commitment as a mediating variable on the employees of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. This research used a quantitative approach using data by distributing questionnaires to 99 respondents who are permanent employees at the headquarters of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Data analysis in this study was conducted by descriptive analysis, regression analysis, mediation analysis (causal step) and sobel test analysis. The results of this study indicate that there is an influence of work-life balance on organizational citizenship behavior, work-life balance on organizational commitment, and organizational commitment on organizational citizenship behavior. Based on the results of mediation tests, there is no mediation effect of organizational commitment on the influence of work-life balance on organizational citizenship behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Callista Salim
"ABSTRAK
Berawal dari fenomena generasi Y (lahir tahun 1980-2000) yang sering
berpindah-pindah pekerjaan, memiliki masa kerja yang pendek, dan
memperhatikan aspek work life balance, peneliti tertarik mengetahui hubungan
perceived supervisor support pada aspek work life balance (PSS pada WLB)
dengan komitmen organisasi generasi Y. Sebagai penelitian kuantitatif, penelitian
ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data 114 responden karyawan
generasi Y dari berbagai sektor industri. Hasil korelasi Pearson menunjukkan PSS
pada WLB memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan komitmen
organisasi yaitu r (114) = . 498, p< 0.01. Dengan demikian, untuk menjaga komitmen organisasi generasi Y organisasi perlu lebih memperhatikan persepsi karyawan mengenai dukungan atasan pada aspek work life balance.

ABSTRACT
Begin with several phenomena of generation Y (born 1980 -2000) such as being a
job hopper, have short tenure, and concern about work life balance, this research
aim to examine relationship between perceived supervisor support in work life
balance with organizational commitment of generation Y. As a quantitative
study, the methodology used in this study is questionnaire to 114 generation Y
employee from several industries. The Result of Pearson correlation show that
perceived supervisor support in work life balance has positive and significant
relationship with organizational commitment, r (114) = .498, p<0.01. As a
conclusion, to maintain generation Y commitment, organizations need to put more
concern about employee perception of supervisor support in work life balance.
"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inayatussolihah
"Karyawan milenial wanita yang kini prosentasinya mulai meningkat berperan penting untuk organisasi dan membutuhkan dukungan organisasi dan supervisor untuk menjadi talent dan top executive sehingga akan meningkatkan keterlibatannya terhadap organisasi. Berdasarkan fenomena tersebut penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh dukungan organisasi dan dukungan supervisor terhadap afektif komitmen. Selanjutnya, penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji hubungan antara dukungan organisasi dan dukungan supervisor terhadap komitmen afektif yang dimediasi oleh organizational identification dan work life balance. Sampel penelitian ini sebanyak 242 responden yang bekerja di industri manufaktur. Penelitian ini dianalisis menggunakan Structural Equation Model bahwa persepsi dukungan organisasi, persepsi dukungan supervisor berpengaruh terhadap organizational identification dan work life balance. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi dukungan organisasi, persepsi dukungan supervisor tidak signifikan terhadap affective commitment, organizational identification dan work life balance berpengaruh positif terhadap komitmen afektif. Serta, organizational identification dan work life balance mampu memediasi hubungan antara persepsi dukungan organisasi dan persepsi dukungan supervisor terhadap komitmen afektif. Sehingga, penelitian ini memberikan saran manajerial yaitu komitmen afektif karyawan milenial wanita penting untuk ditingkatkan dengan memberikan kesejahteraan dan komunikasi yang rutin baik dalam bentuk reputasi organisasi yang baik dan keseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Female millennial employees are now increasing in importance to the organization and need organizational support and supervisors to become talents and top leaders so that they will increase their interaction with the organization. Based on this phenomenon, this study aims to investigate the effect of organizational support and supervisor support on affective commitment. Furthermore, this study aims at the relationship between organizational support and supervisor support for affective commitment that is mediated by organizational identification and work-life balance. The research sample was 242 respondents who worked in the manufacturing industry. This study was analyzed using a Structural Equation Model that shows the perception of organizational support, the response of supervisor support to organizational identification and work life balance. In addition, the results of this study indicate that perceptions of organizational support, perceptions of supervisor support are not significant towards affective commitment, organizational identification and work-life balance have a positive effect on affective commitment. Also, identify the organization and work life balance that are able to mediate the relationship between responses to organizational support and perceptions of supervisor support on affective commitment. Related, this study provides managerial advice, namely that affective commitment of female millennial employees is important to improve welfare and regular communication both in the form of good organizational partnerships and a balance of personal and work life."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lova Adlina Riyanatika
"Dalam pekerjaan, work-life balance dianggap sebagai salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi organizational pride dan job satisfaction. Untuk mencapai work-life balance, seorang pegawai harus mampu menyeimbangkan kehidupan di dalam dan di luar pekerjaannya. Work-life balance salah satunya dapat dipengaruhi oleh supervisor support. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara supervisor support, job satisfaction, dan organizational pride sebagai anteseden dan konsekuensi dari work-life balance. Data dari 319 responden yang merupakan bagian dari struktur organisasi pemerintah Instansi Aguna Karya berhasil dikumpulkan dan kemudian diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antar variabel dalam penelitian, yaitu supervisor support, work-life balance, organizational pride, dan job satisfaction.

In the field of work, work-life balance is considered as one of the important factors that can affect organizational pride and job satisfaction. To achieve work-life balance, an employee must be able to balance life inside and outside his work. Work-life balance can be influenced by supervisor support. This quantitative research aims to analyze the relationship between supervisor support, job satisfaction, and organizational pride as antecedents and the consequences of work-life balance. Data from 319 respondents who were part of the Ministry of Finance's organizational structure were successfully collected and then processed using the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this study indicate that there is a positive relationship between variables in the study, namely supervisor support, work-life balance, organizational pride, and job satisfaction."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradesta Mawardani
"Di era war of talent yang semakin sengit, penting bagi perusahaan untuk mengontrol tingkat turnover karyawan. Terdapat berbagai macam faktor yang menyebabkan intensi karyawan untuk meninggalkan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh quality of work life terhadap turnover intention dengan organizational embeddedness sebagai variabel mediasi. Konsep quality of work life diukur menggunakan lima dimensi yaitu compensation and benefits, career opportunities, work life balance, job characteristics, dan supervisor behavior. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarluaskan secara daring kepada karyawan tetap PT Bank Syariah Indonesia Tbk di kantor pusat DKI Jakarta. Data yang berhasil terkumpul sebanyak 103 responden dan dianalisis menggunakan PLS-SEM melalui software SmartPLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa quality of work life berpengaruh negatif dan tidak signfikan terhadap turnover intention. Sementara itu, quality of work life berpengaruh positif terhadap organizational embeddedness di mana dimensi career opportunities dan job characteristics memiliki pengaruh yang signifikan. Lebih lanjut, penelitian ini juga menunjukkan bahwa organizational embeddedness berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention. Namun, organizational embeddedness tidak memediasi hubungan antara quality of work life dengan turnover intention.

In the era of increasingly fierce war of talent, it is important for companies to control employee turnover rates. There are various factors that cause employees intention to leave the company. This study aims to analyze the effect of quality of work life on turnover intention with organizational embeddedness as a mediating variable. The concept of quality of work life is measured using five dimensions, namely compensation and benefits, career opportunities, work life balance, job characteristics, and supervisor behavior. This research uses a quantitative approach with data collection through questionnaires distributed online to permanent employees of PT Bank Syariah Indonesia Tbk at the head office of DKI Jakarta. The data collected were 103 respondents and analyzed using the PLS-SEM through SmartPLS software. The results of this study indicate that quality of work life has a negative and insignificant effect on turnover intention. Meanwhile, quality of work life has a positive effect on organizational embeddedness where the dimensions of career opportunities and job characteristics have a significant effect. Furthermore, this study also shows that organizational embeddedness has a negative and significant effect on turnover intention. However, organizational embeddedness does not mediate the relationship between quality of work life and turnover intention."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pamela Indrajati Suryoputro
"[ABSTRAK
Turnover dari Yakult Ladies di Indonesia merupakan suatu problem bagi manajemen PT Yakult Indonesia Persada. Akibat dari turnover mencakup hilangnya pekerja yang berbakat dan bertambahnya biaya rekrutment dan pelatihan dalam bentuk uang dan waktu. Kebanyakan studi terdahulu mengkaji turnover intention dari full-time employees. Studi ini menggunakan pendekatan yang berbeda dengan mengkaji turnover intention dari Yakult Ladies sebagai independent workers. Studi ini menggunakan work-life balance, psychological climate, dan customer orientation, sebagai variabel-variabel yang dapat memprediksi turnover intention. Work-life balance terbagi atas tiga dimensi, yaitu work interference with personal life, personal life interference with work, dan work/personal life enhancement. Psychological climate terbagi atas enam dimensi, yaitu supportive management, role clarity, contribution, recognition, self-expression, dan challenge. Studi ini menemukan bahwa hanya beberapa atau tidak semua dimensi dari work-life balance dan psychological climate merupakan faktor yang relevan mempengaruhi turnover intention dari Yakult Ladies. Faktor tersebut adalah work interference with personal life dan personal life interference with work, yang merupakan dimensi dari work-life balance, dan juga recognition dan self-expression, yang merupakan dimensi dari psychological climate. Peningkatan work-interference with personal life, personal life interference with work, dan self-expression akan memperkuat turnover intention; sedangkan peningkatan recognition akan mengurangi turnover intention

ABSTRACT
Turnover of Yakult Ladies in Indonesia has become an issue for management of PT Yakult Indonesia Persada. Consequences of turnover include the loss of talented workers as well as the added expense of recruitment and training in terms of money and time. Previous studies mostly examine turnover intention of full-time employees. This study takes a different approach by examining the turnover intention of Yakult Ladies as independent workers. This study uses work-life balance, psychological climate, and customer orientation, as predictors of turnover intention. Work-life balance is composed of three dimensions, which are work interference with personal life, personal life interference with work, and work/personal life enhancement. Psychological climate is divided into six dimensions, which are supportive management, role clarity, contribution, recognition, self-expression, and challenge. This study found that several, but not all dimensions of both work-life balance and psychological climate are relevant factors affecting Yakult Ladies‟ turnover intention. Those factors are work interference with personal life and personal life interference with work, which are the dimensions of work-life balance, and also recognition and self-expression, which are the dimensions of psychological climate. Increased work interference with personal life, personal life interference with work, and self-expression will increase turnover intention; whereas increased recognition will reduce turnover intention., Turnover dari Yakult Ladies di Indonesia merupakan suatu problem bagi manajemen PT Yakult Indonesia Persada. Akibat dari turnover mencakup hilangnya pekerja yang berbakat dan bertambahnya biaya rekrutment dan pelatihan dalam bentuk uang dan waktu. Kebanyakan studi terdahulu mengkaji turnover intention dari full-time employees. Studi ini menggunakan pendekatan yang berbeda dengan mengkaji turnover intention dari Yakult Ladies sebagai independent workers. Studi ini menggunakan work-life balance, psychological climate, dan customer orientation, sebagai variabel-variabel yang dapat memprediksi turnover intention. Work-life balance terbagi atas tiga dimensi, yaitu work interference with personal life, personal life interference with work, dan work/personal life enhancement. Psychological climate terbagi atas enam dimensi, yaitu supportive management, role clarity, contribution, recognition, self-expression, dan challenge. Studi ini menemukan bahwa hanya beberapa atau tidak semua dimensi dari work-life balance dan psychological climate merupakan faktor yang relevan mempengaruhi turnover intention dari Yakult Ladies. Faktor tersebut adalah work interference with personal life dan personal life interference with work, yang merupakan dimensi dari work-life balance, dan juga recognition dan self-expression, yang merupakan dimensi dari psychological climate. Peningkatan work-interference with personal life, personal life interference with work, dan self-expression akan memperkuat turnover intention; sedangkan peningkatan recognition akan mengurangi turnover intention]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Rene
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan meneliti pengaruh work-life balance terhadap komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan motivasi kerja. Penelitian juga meneliti pengaruh komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja individu. Penelitian dilakukan pada 190 karyawan di perusahaan asuransi di Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan work-life balance berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja namun work-life balance tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi dan motivasi kerja. Penelitian juga menunjukkan bahwa komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu.

ABSTRACT
Research aims to investigate the effect of work-life balance on organizational commitment, job satisfaction, and job motivation. Research also analyzes the effect of organizational commitment, job satisfaction, and job motivation on individual performance. 190 employees at insurance company in South Jakarta have been surveyed. The result showed that work-life balance has significant effect with job satisfaction but the work-life balance has no significant effect with organizational commitment and work motivation. The research also showed that organizational commitment, job satisfaction, and job motivation have significant effect on individual performance."
2019
T54008
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sedih Yuvi Ade
"Penelitian menguji peran konstruk tentang organizational citizenship behavior (OCB) di industri kemasan. Melalui metode penelitian kuantitatif, kuesioner dipakai dan dibagikan kepada 369 responden di PT. Unipack Indosystems. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa organizational commitment dan knowledge sharing memberi efek mediasi terhadap POS dan OCB. Lebih daripada itu, tujuan penelitian ini menguji perceived organizational support untuk menumbuhkan organizational commitment dan memotivasi knowledge sharing dalam organisasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa keikutsertaan karyawan dalam knowledge sharing hanya akan terjadi ketika dirasa akan meningkatkan reputasi.

This research examined the role of organizational citizenship behavior (OCB) construct in a packaging industry. Using a quantitative research, a questionnaire was developed and distributed to 369 employees at PT. Unipack Indosystems. Results suggested that role of organizational commitment and knowledge sharing play as mediating effects in the relationships between perceived organizational support (POS) and OCB. Further, this paper also examined the role of POS in fostering organizational commitment and facilitating knowledge sharing in the organization. Findings showed that the employee contribute to their knowledge sharing only when they perceive that it would enhance their reputation."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T46285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>