Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159092 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agita Novi Sulistiawati
"Perkembangan teknologi dalam konteks Revolusi Industri 4.0 semakin mengalami peningkatan dan berdampak pada kinerja organisasi yang semakin kompleks. Hal ini mendorong mahasiswa sebagai calon karyawan untuk mempersiapkan kemampuan yang dapat memberikannya keterampilan untuk mengaplikasikan gagasan baru dalam penyelesaian masalah dan bertahan di dalam lingkungan kerja yang penuh dengan tantangan, yaitu perilaku kerja inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara resiliensi dengan perilaku kerja inovatif. Data diperoleh dari populasi mahasiswa dengan sampel mahasiswa Universitas Indonesia program sarjana (S1). Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling berdasarkan kedekatan dan kemudahan peneliti dengan populasi. Setiap variabel yang ada dalam penelitian ini diukur dengan skala Innovative Work Behavior (IWB) dari Janssen (2000) dan Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) dari Connor & Davidson (2003) yang telah diadaptasi terhadap konteks perkuliahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa resiliensi memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku kerja inovatif. Berdasarkan hasil tersebut, resiliensi terbukti berhubungan dengan perilaku kerja inovatif, saat mahasiswa memiliki tingkat resiliensi yang tinggi maka akan cenderung memperlihatkan perilaku kerja inovatif yang juga tinggi. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk merancang program pelatihan yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa lebih awal, mempersiapkan mereka untuk sebelum masuk ke lingkungan kerja dalam organisasi.

The rapidly increasing technology in the context of Industrial Revolution 4.0 affects all the aspects of organizational performance as it gets more complex. This condition challenges college students as future employees to prepare the skill that can give them the ability to apply new strategies for problem solving and be resilient in the dynamic working environment of an organization, that is innovative work behavior. The intention of this research paper is to analyze the correlation between resilience and innovative work behavior in college students. The data is collected from the population of college students with the sample college students of Universitas Indonesia. Sampling technique that is applied is convenience sampling based on the proximity and convenience of the researcher. Both variables in this study are measured using Innovative Work Behavior (IWB) Scale from Janssen (2000) and Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) from Connor & Davidson (2003) that has been reviewed and adapted with college contexts. The result of this study shows that resilience has a significant correlation with innovative work behavior. Based on that result, resilience is proven to be correlated with innovative work behavior, when a college student has a high score on resilience that means they tend to show innovative work behavior that is also high. This result can be used as a reference for training programs to build the competence of college students early before they get into an organization working environment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devika Nur Shabrina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepemimpinan pemberdayaan dan perilaku kerja inovatif pada karyawan di perusahaan digital Indonesia. Dengan semakin berkembangnya perusahaan digital di Indonesia, maka daya saing antar perusahaan digital semakin ketat. Salah satu cara penting yang dapat dilakukan oleh karyawan pada perusahaan digital di Indonesia untuk menghadapi persaingan tersebut adalah berinovasi. Pada penelitian ini terdapat 217 responden yang berasal dari beberapa perusahaan digital di Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur perilaku kerja inovatif oleh Janssen 2000 yang telah diadaptasi oleh Etikariena dan Muluk 2014 dan kepemimpinan pemberdayaan dari Amundsen dan Martinsen 2014.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan pemberdayaan dan perilaku kerja inovatif pada karyawan perusahaan digital di Indonesia r= 0.56, n = 217, p < 0.01. Selain itu, hasil juga membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi dukungan otonom r=0.57, n=217, p.

This research aims to examine the relation between empowering leadership and innovative work behavior on employees in Indonesia rsquo s digital enterprises. With the increasing development of digital enterprises, the competitiveness between each company becomes more rigorous. Therefore, one of the most important things that the employees in digital enterprises can do is to innovate. There are 217 respondents from several digital enterprises in Indonesia within this research.
The method used in this research is quantitative method in which the author uses Janssens 2000 innovative work behaviour instruments and Amundsen and Martinsens 2014 empowering leadership instruments to measure the data. The analysis technique used in this research is Pearsons Product Moment.
The result shows that there is a significant relation between empowering leadership and innovative work behavior on employees in Indonesias digital enterprises r 0.56, p 0.01, autonomy support and innovative work behavior r 0.57, n 217.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dania Agusta Dwiastuti
"ABSTRACT
Globalisasi berdampak pada ketatnya persaingan yang terjadi antar perusahaan di dunia. Inovasi adalah hal penting bagi perusahaan untuk dilakukan. Inovasi dalam perusahaan dapat dilakukan oleh karyawan sehingga karyawan yang dapat berinovasi menjadi sumber daya penting bagi organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara sikap hypercompetitive dan perilaku kerja inovatif di antara karyawan. Pengambilan data akan dilakukan untuk karyawan tetap perusahaan yang memprioritaskan inovasi. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 53 orang yang telah menjadi karyawan tetap. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif di mana peserta diminta untuk mengisi Skala Perilaku Kerja Inovatif (α = .92) dan Skala Sikap Hypercompetitive (α = .74). Hasilnya menunjukkan bahwa sikap hiperkompetitif tidak berkorelasi signifikan dengan perilaku kerja inovatif (r =, 04, n = 53, p>, 05, dua sisi). Penelitian ini membahas alasan teoritis dan metodologis untuk hasil ini dan menawarkan arah penelitian di masa depan. Hasil penelitian dibahas sesuai dengan tujuan penelitian. Keterbatasan dan saran diberikan untuk studi lebih lanjut

ABSTRACT
Globalization has an impact on the intense competition between companies in the world. Innovation is an important thing for companies to do. Innovation within the company can be done by employees so that employees who can innovate become important resources for the organization. This study aims to examine the relationship between hypercompetitive attitudes and innovative work behavior among employees. Data retrieval will be done for permanent employees of companies that prioritize innovation. The number of participants in this study were 53 people who have become permanent employees. This research is a quantitative study in which participants are asked to fill in the Innovative Work Behavior Scale (α = .92) and the Hypercompetitive Attitude Scale (α = .74). The results show that hypercompetitive attitude does not significantly correlate with innovative work behavior (r =, 04, n = 53, p>, 05, two sides). This study discusses theoretical and methodological reasons for these results and offers future research directions. Research results are discussed in accordance with the objectives of the study. Limitations and advice are given for further study."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Yoanita
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gaya kepemimpinan autentik dengan perilaku kerja inovatif pada karyawan perusahaan digital di Indonesia. Mengingat inovasi merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk terus bertahan menghadapi kondisi pasar terkini. Penelitian ini bersifat korelasional dengan menggunakan sampel karyawan perusahaan digital yang telah bekerja selama minimal tiga bulan dengan atasan yang sama N = 217.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur gaya kepemimpinan autentik adalah Authentic Leadership Questionnaire ALQ, sedangkan perilaku kerja inovatif diukur melalui Skala Perilaku Inovatif di tempat kerja yang diadaptasi oleh Etikariena dan Muluk 2014 berdasarkan Innovative Work Behavior Scale IWB Scale Janssen 2000. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan R = .47, n = 217.

Innovation was known to be a critical value for companies to survive in todays hyper competitive market. This research was carried to examine the relationship between authentic leadership and innovative work behavior upon digital companies employees in Indonesia. This is a correlational study with scientific support from digital companies employees sample who have worked for at least 3 months under a common manager N 217.
To measure the authentic leadership style, this research used Authentic Leadership Questionnaire ALQ as its research instrument. Furthermore, innovative work behavior was measured in Skala Perilaku Inovatif which is an adapted instrument by Etikariena and Muluk 2014 upon Innovative Work Behaviour Scale IWB Scale Janssen 2000. The researchs results suggested that there is a positive and significant relationship between the two variables R .47, n 217.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Maulana Kusuma
"Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh Revolusi Industri bagi Modernisasi pengolahan tebu di Tegal khususnya pabrik gula Doekoewringin dan Kemanglen dari tahun 1841-1853. Pabrik gula ini dibangun pada tahun 1841 oleh seorang veteran tentara Belanda yang bernama Theodore Lucassen. Pabrik gula Doekoewringin dan Kemanglen merupakan pabrik gula pertama yang menggunakan sistem uap tercanggih dan berasal dari perusahaan Derosne et Cail. Pabrik gula ini menjadi salah satu bentuk modernisasi mesin-mesin pabrik gula di Hindia Belanda pada masa cultuurstelsel (tanam paksa). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modernisasi pengolahan tebu di Jawa dengan contohnya pabrik gula Doekoewringin dan Kemanglen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Sumber-sumber yang digunakan adalah sumber primer berupa arsip nasional dan arsip dari Delpher. Sumber sekunder yang digunakan berupa buku dan jurnal. Berdasarkan sumber yang diperoleh, pabrik gula Doekoewringin dan Kemanglen adalah pabrik gula pertama yang melakukan pengolahan tebu menggunakan mesin uap yang sama seperti pabrik gula di Karibia. Hal ini tentu menjadi sebuah contoh mengenai perkembangan teknologi dan industri yang ada pada pabrik gula di Jawa.

This study explains the influence of the Industrial Revolution on the modernization of sugarcane processing in Tegal, especially the Doekoewringin and Kemanglen sugar factories from 1841-1853. This sugar factory was built in 1841 by a veteran of the Dutch army named Theodore Lucassen. The Doekoewringin and Kemanglen sugar factories were the first sugar factories to use the most advanced steam system and came from the Derosne et Cail company. This sugar factory became a form of modernization of sugar factory machines in the Dutch East Indies during the cultuurstelsel (forced cultivation) period. This study aims to determine the modernization of sugar cane processing in Java with the example of the Doekoewringin and Kemanglen sugar factories. The method used in this study is the historical method. The sources used are primary sources in the form of the national archives and archives from Delpher. Secondary sources used in the form of books and journals. Based on the sources obtained, the Doekoewringin and Kemanglen sugar factories were the first sugar factories to process sugar cane using the same steam engine as sugar factories in the Caribbean. This is certainly an example of technological and industrial developments in sugar factories in Java."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Kusumaningtyas
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara leader-member exchange (LMX) dan perilaku inovatif di tempat kerja. Responden penelitian ini adalah 103 karyawan dari PT.X. PT.X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pertambangan batu bara yang juga menerapkan inovasi di tempat kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Innovative Work Behavior Scale (IWB Scale) dari Janssen (2000) dan Leader-Member Exchange Multidimensional (LMX-MDM) dari Liden dan Maslyn (1998). Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment correlation, Simple Regression, dan Multiple Regression.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LMX memiliki hubungan positif secara signifikan dengan perilaku inovatif di tempat kerja pada PT.X (r = .324, p < .01). Penelitan ini juga menemukan bahwa LMX berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku inovatif di tempat kerja (R2 =.105, p < .01). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dari keempat dimensi LMX, hanya satu dimensi yang berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku inovatif di tempat kerja yaitu contribution (β = .383, p < .01). Di sisi lain, dimensi affect, loyalty, dan professional respect tidak berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku inovatif di tempat kerja.

This study was conducted to examine the relationship between leader-member exchange (LMX) and innovative work behavior. The respondents of this study were 103 employees of PT.X. PT X is a company that engaged in the coal mining industry and also implements innovation in the workplace. This research is a quantitative research that used Innovative Work Behavior Scale (IWB Scale) from Janssen (2000) and Leader-Member Exchange Multidimensional (LMX-MDM) from Liden and Maslyn (1998). This study used Pearson Product moment correlation, Simple Regression, and Multiple Regression as the analysis technique.
The result showed that LMX has significant relationship with the innovative work behavior in the workplace (r =.324, p < .01). This research also found that LMX contributed to innovative work behavior (R2 =.105, p < .01). In addition, this study showed that from the four dimensions of LMX, only one dimension that contributed to innovative work behavior significantly, namely contribution (β =.383, p < .01). On the other hand, affect, loyalty, and professional respect did not contribute significantly to innovative work behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Kartika Poundrianagari
"Berkembangnya teknologi informasi dan masuknya Indonesia ke dalam fase revolusi industri 4.0 mengakibatkan perubahan pola dan sistem kerja yang diterapkan oleh para pekerja di Indonesia. Adanya internet menghilangkan batasan jarak dan komunikasi dalam bekerja sehingga pekerja dapat menyelesaikan pekerjaannya tanpa harus datang ke kantor untuk bertatap muka. Hal ini dikenal dengan istilah remote work. Saat ini beberapa tenaga kerja di Indonesia memanfaatkan teknologi internet untuk bekerja secara remote dengan perusahaan yang berdomisili di luar wilayah Indonesia. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah pertama tentang bagaimana hubungan hukum antara pekerja remote dengan perusahaan asing di luar wilayah Indonesia, kedua tentang perlindungan hukum bagi para pekerja remote tersebut dan ketiga tentang bagaimana kebijakan dari pemerintah terkait fenomena remote work. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian yuridis normatif terhadap sumber data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan hukum yang timbul antara pekerja remote dan perusahaan pemberi kerja dari luar wilayah Indonesia merupakan hubungan kemitraan berdasarkan jenis perjanjian yang dianalisis. Berkaitan dengan perlindungan hukum, perlindungan bagi pekerja remote bergantung pada klausul yang diatur dalam perjanjian kemitraan. Hingga saat ini belum terdapat kebijakan khusus dari pemerintah Indonesia mengenai pekerja remote yang bekerja dengan pemberi kerja di luar Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, kekuatan posisi tawar dari pekerja saat negosiasi dan akan menandatangani perjanjian menjadi hal vital bagi perlindungan hukum pekerja remote. Saran yang diberikan adalah adanya sosialisasi dan pelatihan dari Kementerian Ketenagakerjaan yang diselaraskan dengan rencana strategi Kementerian Ketenagakerjaan untuk mempersiapkan tenaga kerja menghadapi revolusi industri 4.0 khususnya di bidang digital.

The development of information technology and the entering of industrial revolution 4.0 in Indonesia create changes in the working patterns and systems applied by workers in Indonesia. The existence of the internet eliminates distance and communication barriers at work so that workers can complete their assignments without having to come to the office to meet face to face. This is known as “remote working”. Currently, several workers in Indonesia utilize internet technology to work remotely with companies domiciled outside the territory of Indonesia. The problems studied in this study are, first on what is legal bond arises between remote workers and foreign company outside Indonesia, then second on what is the legal protection for the said remote workers and the last on what is the government policies regarding the phenomenon of remote working. This research was conducted with qualitative methods using normative juridical research on secondary data sources. The results of this study indicate that the legal bond between remote workers and foreign company is a partnership agreement, based on the analyzed type of agreements. In relation with the legal protection, protection for remote workers depends on the clauses regulated in partnership agreement. Until now, there is no specific policy from the Indonesian government regarding remote workers who work with foreign company outside Indonesia. Therefore, the bargaining power of the employees during the negotiation and execution of the agreement is vital for the legal protection of remote workers. Recommendation for this research are Ministry of Manpower to conduct socialization and training that in line with strategic plans of Ministry of Manpower to prepare Indonesian manpower facing revolution industry 4.0 especially on digital area."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafla Sasqia Putri
"

ABSTRAK

 

Selama ini, teknologi merupakan sebuah bahasan minor dalam diskusi ilmu hubungan internasional. Padahal, teknologi selalu menjadi salah satu pemicu bagi dinamika antar aktor hubungan internasional, seperti pada Revolusi Industri pertama, atau pada space race antara Rusia dan Amerika Serikat dalam perang dingin yang menjadi pemicu ditemukannya internet. Tulisan ini secara spesifik membahas mengenai bagaimana Teknologi Informasi (TI), atau teknologi informasi digital (non-analog seperti radio / telepon) yang terkomputerisasi. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk meninjau bagaimana diskusi-diskusi hubungan internasional mengenai teknologi informasi berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Penulis membagi tulisan ini ke dalam tiga periode yang ditandai dengan tiga milestone. Periode pertama dimulai sejak ditemukannya transistor digital pada tahun 1947 dan berakhir pada 1990, dimana tulisan-tulisan yang muncul dalam periode ini bersifat prediktif terhadap dampak TI terhadap HI. Periode kedua (1991-2012) dimulai dengan milestone dipublikasikannya internet secara massal kepada masyarakat global, sehingga diskusi yang berkembang terpusat dengan bagaimana internet mengubah dinamika HI. Periode ketiga (2013 sampai sekarang) ditandai dengan sebuah milestone, yaitu terungkapnya tiga fenomena kontroversial yang telah mengubah narasi yang berkembang mengenai TI dalam HI, yaitu: (1) Terungkapnya pengawasan massal global yang dilakukan oleh National Security Agency (NSA) Amerika Serikat oleh Edward Snowden (2) Perbudakan buruh yang dilakukan Apple-Foxcon (3) Manipulasi politik tim kampanye Donald Trump melalui Facebook-Cambridge Analytica. Tinjauan pustaka ini berupaya untuk menemukan konsensus dan perdebatan dalam sepanjang evolusi diskusi TI dalam HI dari periode ke periode. Tinjauan pustaka ini menemukan beberapa tren dalam topik ini: (1) Diskusi-diskusi TI dalam HI bersifat optimis sampai periode kedua, dan mulai mengarah pada pesimisme di periode tiga. (2) Aktor bisnis menjadi aktor yang paling mendominansi diskusi TI dalam HI, baik itu dibahas dalam sudut pandang positif ataupun negatif (3) Paradigma liberal mendominansi diskusi pada periode kedua, sementara paradigma Marxisme mendominansi diskusi pada periode tiga. (4) Prediksi Fouccoult mengenai panopticonisme menjadi yang paling akurat dalam diskusi TI dalam HI di era saat ini. (5) Teknologi informasi merupakan sebuah source of power baru dalam HI. Di bagian akhir, Tinjauan Pustaka ini memberikan rekomendasi bagi Indonesia yang sedang dalam proses transformasi digital, serta menekankan penelitian lanjutan pada tulisan ini.

 

Kata kunci: Teknologi Informasi, Digital, Hubungan Internasional dan Teknologi Informasi


 

ABSTRACT

 

Technology has been a minor discussion in International Relations (IR). From Industrial Revolution to the space race in the cold war, technology has always become a trigger of change in its actor dynamics. This literature review would like to take focus only on the Information Technology (IT), or the computed-digital and non-analog technology (that excludes telephone, radio, etc.). This writing is aimed to review how the discussion of IR about IT evolves and develops throughout the years. This literature review will be divided into three time periods, marked by three great milestones. The first period started after the invention of the digital transistor at 1947 and ended in 1990, in which the discussion inside this periods mostly predicts the effects of IT in IR in years to come. The second period (1991-2012) is marked by the global publication of the internet, that which discussions in this period focuses on how internet impacts IR. Lastly the third period (2013 until now) is marked by three controversial phenomenon that later would change the direction of the discussion about IT in IR, those are: (1) The global mass surveillance of National Security Agency of USA leaked by Edward Snowden (2) The modern slavery of digital labor by Apple-Foxcon (3) The Trump’s campaign team political manipulation through Facebook-Cambridge Analytica. This literature review tried to see the debates and consensus throughout the evolutions of discussion of IT in IR. This literature review has also identified following trends regarding this topic, which are: (1) The discussion of IT in IR has been positive and affirmative in the second period, and it changes into being skeptical and critical in the third period of time (2) The business actors has always dominated, be it’s in the positive or negative framing (3) The liberal paradigm dominated the discussion in the second period, while the Marxist dominated in the third one (4) Fouccoult’s prediction regarding panopticonism has been the most accurate to picture nowadays IT era (5) Information Technology has become a new source of power in International Relations. This literature review also gives several recommendation to Indonesia which in the middle of the process of digital transformation.

 

Key words: Information Technology, Digital, International Relations and Information Technology

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dany Cahyadi
"Dalam penyelenggaraan infrastruktur di Indonesia di era revolusi industri 4.0, Kementerian PUPR telah mengadopsi beberapa teknologi yaitu antara lain teknologi building information modeling (BIM), teknologi augmented reality (AR), teknologi virtual reality (VR) dan teknologi mixed reality (MR)."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2023
690 MBA 58:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Safira Aulianisa
"

Revolusi industri memiliki dampak yang luar biasa terhadap ekonomi global dan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali sektor industri asuransi. Munculnya disrupsi teknologi dan era digital berdampak pula pada terjadinya substitusi tenaga kerja, terutama pada bidang pekerjaan yang melibatkan tenaga manual dan dikerjakan secara repetitif, yang mana dalam hal ini adalah profesi underwriter asuransi yang menjadi terotomatisasi. Di samping asuransi digital yang tengah tumbuh dan menjamur dengan pesat, saat ini telah berkembang pula sistem underwriting otomatis di Indonesia. Automated Underwriting System merupakan proses underwriting yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk membantu proses pengkajian risiko dengan mengandalkan penggunaan sistem analisis komputer dan pemrosesan oleh teknologi yang diharapkan dapat menjadi lebih akurat, efisien dan mempersingkat waktu. Melalui metode yuridis-normatif, skripsi ini bertujuan untuk menganalisis aspek hukum dan pengaturan terkait automated underwriting system ditinjau dari hukum perasuransian di Indonesia, sekaligus mengetahui kesesuaian implementasi automated underwriting system terhadap pemenuhan aspek kehati-hatian dalam proses seleksi risiko dan praktik perasuransian yang berlaku umum di Indonesia, serta mengetahui bagaimana peran atau tindakan yang dapat dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan terhadap Perusahaan Asuransi penyelenggara automated underwriting system di Indonesia.


The industrial revolution has a tremendous impact on the global economy and affects various aspects of life, including the insurance industry sector. The emergence of technological disruption and the digital era also has an impact on labor substitution, especially in areas of work involving manual labor and repetitive work, which in this case is the insurance underwriter profession that becomes automated. In addition to digital insurance that is growing and develop rapidly, an automatic underwriting system has also developed in Indonesia. Automated Underwriting System is an underwriting process that is integrated with artificial intelligence to help the risk assessment process by relying on the use of computer analysis systems and processing by technology which is expected to be more accurate, efficient and shorten time. Through the juridical-normative method, this thesis aims to analyze the legal and regulatory aspects related to automated underwriting system in terms of insurance laws in Indonesia, as well as to determine the suitability of the implementation of an automated underwriting system to fulfill the prudential aspects in the process of risk selection and insurance practices that are generally applicable in Indonesia. Indonesia, as well as knowing how the roles or actions that can be carried out by the Financial Services Authority (OJK) against Insurance Companies organizing automated underwriting system in Indonesia.

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>