Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208853 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Faza
"Adanya pembatasan interaksi fisik dan pembelajaran tatap muka akibat pandemi COVID-19 menyebabkan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran melakukan transisi pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Pihak fakultas menilai bahwa pembelajaran daring dapat menimbulkan tantangan dan memberikan peluang, khususnya apabila dilihat dari sudut pandang dosen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan serta peluang dalam penyelenggaraan pendidikan secara daring berdasarkan sudut pandang dosen. Proses identifikasi dilakukan dengan melakukan survei dengan kuesioner yang bersifat open-ended questions dengan panduan pertanyaan merujuk pada identifikasi tantangan dan peluang hasil systematic literature review (SLR). Hasil survei kemudian dilakukan analisis tematik untuk mengidentifikasi tema-tema tantangan dan peluang. Analisis tematik menghasilkan empat tema tantangan dan tiga tema peluang. Tema tantangan meliputi: Tantangan Pelaksanaan Perkuliahan, Tantangan Institusi, Tantangan Individu, dan Tantangan Teknologi. Tema peluang meliputi: Peluang Individu, Peluang Perkembangan Metode Pembelajaran, dan Peluang Akses Eksternal.
.....Face-to-face interaction was prohibited by the government caused by COVID-19 pandemic. Due to prohibition of face-to-face interaction, online learning was used as alternative for conducting learning activities at Faculty of Social and Political Sciences Padjadjaran University. During transition period, faculty member identified several challenges and opportunities on online learning that came from lecturers' perspective. This study aim to identified challenges and opportunities that came from online learning based on lecturers' perspective. Systematic literature review (SLR) was used to identified challenges and opportunities of online learning from previous studies. Then, survey was conducted with lecturers that teach in higher educational institution as respondents. Open-ended questions was formed based on literatures and used to collect lecturers' opinion about challenges and opportunities of online learning. Thematic analysis was used to analyzed and identified pattern and theme of challenges and opportunities that emerged from lecturers' opinion. Four themes found regarding challenges including: courses delivery and evaluation, institutionals, individuals, and technological challenges. Three themes regarding opportunities including: individuals, development of teaching method, and external accessibility."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faza
"Adanya pembatasan interaksi fisik dan pembelajaran tatap muka akibat pandemi COVID-19 menyebabkan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran melakukan transisi pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Pihak fakultas menilai bahwa pembelajaran daring dapat menimbulkan tantangan dan memberikan peluang, khususnya apabila dilihat dari sudut pandang dosen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan serta peluang dalam penyelenggaraan pendidikan secara daring berdasarkan sudut pandang dosen. Proses identifikasi dilakukan dengan melakukan survei dengan kuesioner yang bersifat open-ended questions dengan panduan pertanyaan merujuk pada identifikasi tantangan dan peluang hasil systematic literature review (SLR). Hasil survei kemudian dilakukan analisis tematik untuk mengidentifikasi tema-tema tantangan dan peluang. Analisis tematik menghasilkan empat tema tantangan dan tiga tema peluang. Tema tantangan meliputi: Tantangan Pelaksanaan Perkuliahan, Tantangan Institusi, Tantangan Individu, dan Tantangan Teknologi. Tema peluang meliputi: Peluang Individu, Peluang Perkembangan Metode Pembelajaran, dan Peluang Akses Eksterna.

Face-to-face interaction was prohibited by the government caused by COVID-19 pandemic. Due to prohibition of face-to-face interaction, online learning was used as alternative for conducting learning activities at Faculty of Social and Political Sciences Padjadjaran University. During transition period, faculty member identified several challenges and opportunities on online learning that came from lecturers' perspective. This study aim to identified challenges and opportunities that came from online learning based on lecturers' perspective. Systematic literature review (SLR) was used to identified challenges and opportunities of online learning from previous studies. Then, survey was conducted with lecturers that teach in higher educational institution as respondents. Open-ended questions was formed based on literatures and used to collect lecturers' opinion about challenges and opportunities of online learning. Thematic analysis was used to analyzed and identified pattern and theme of challenges and opportunities that emerged from lecturers' opinion. Four themes found regarding challenges including: courses delivery and evaluation, institutionals, individuals, and technological challenges. Three themes regarding opportunities including: individuals, development of teaching method, and external accessibility."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianti Primata Ayu
"Latar Belakang: Pemberlakuan pembelajaran secara dalam jaringan (daring) dilakukan sebagai upaya penghambatan COVID-19 di institusi pendidikan. Perubahan ini, menimbulkan perbedaan persepsi dari dosen khususnya dalam bidang kedokteran gigi terkait keterampilan ilmu teknologi informasi (TI) dan persiapan, efektivitas, tantangan, serta keuntungan dari pembelajaran daring. Belum terdapat analisis tentang hubungan sosiodemografi dosen dengan persepsi pembelajaran daring di bidang kedokteran gigi Indonesia. Tujuan: Mengetahui persepsi dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) terhadap pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Metode: Penelitian analitik potong lintang menggunakan kuesioner pada dosen aktif FKG UI. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik SPSS. Hasil: Sebanyak 105 dosen (85,3%) berpartisipasi. Responden (>50%) merasa mereka mempunyai keterampilan ilmu TI yang baik, memerlukan persiapan yang lebih, terdapat tantangan dan keuntungan, namun responden meragukan efektivitas dari pembelajaran daring. Responden (84,7%) menyatakan pembelajaran daring tidak lebih baik dari pembelajaran luar jaringan. Responden (81%) memilih pembelajaran bauran setelah mengalami pembelajaran daring selama masa pandemi COVID-19 di kedokteran gigi. Persepsi dosen FKG UI tentang keterampilan ilmu TI dan persiapan, serta tantangan dalam pembelajaran daring dipengaruhi oleh sosiodemografi, kecuali efektivitas dan keuntungan. Usia, lama mengajar, dan jabatan akademik berhubungan dengan persepsi tentang keterampilan TI dan persiapan pembelajaran daring. Pengalaman pelatihan pembelajaran daring berhubungan dengan persepsi tentang tantangan pembelajaran daring. Kesimpulan: Dosen FKG UI mempunyai persepsi yang baik terhadap pembelajaran daring selama pandemi COVID-19 terkait keterampilan ilmu TI dan persiapan, keuntungan dan tantangan, kecuali efektivitasnya yang diragukan. Selanjutnya, mayoritas dosen FKG UI memilih pembelajaran bauran sebagai metode yang dipakai di bidang kedokteran gigi setelah masa pandemi COVID-19

Background: The implementation of online learning is carried out as an effort to inhibit COVID-19 in educational institutions. This change has led to different perceptions from lecturers, especially in the field of dentistry, regarding information technology (IT) skills and preparation, effectiveness, challenges, and advantages of online learning. There has been no analysis of the sociodemographic relationship between lecturers and perceptions of online learning in Indonesian dentistry. Purpose: To find out the perceptions of lecturers at the Faculty of Dentistry, University of Indonesia (Dentistry UI) towards online learning during the COVID-19 pandemic. Method: A cross-sectional analytic study using a questionnaire on active lecturers at Dentistry UI. Data were analyzed using SPSS statistical software. Results: A total of 105 lecturers (85.3%) participated. Respondents (> 50%) feel they have good IT skills, require more preparation, there are challenges and advantages, but respondents doubt the effectiveness of online learning. Respondents (84.7%) stated that online learning was no better than offline learning. Respondents (81%) chose hybrid learning after experiencing online learning during the COVID-19 pandemic in dentistry. Dentistry UI lecturers' perceptions of IT skills and preparation, as well as challenges in online learning are influenced by sociodemography, except for effectiveness and benefits. Age, length of teaching and academic position are related to perceptions of IT skills and online learning preparation. The experience of online learning training is related to perceptions of the challenges of online learning. Conclusion: Dentistry UI lecturers have a good perception of online learning during the COVID-19 pandemic in terms of IT skills and preparation, advantages, and challenges, except for the effectiveness which is doubtful. Furthermore, the majority of Dentistry UI lecturers chose hybrid learning as the method used in dentistry after the COVID-19 pandemic."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Irviana Nawir
"Latar Belakang: Perubahan dalam lingkungan belajar (pandemi COVID-19 sebagai
masalah kesehatan masyarakat) menyebabkan mahasiswa kedokteran gigi melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring yang membutuhkan adaptasi pada sistem pembelajaran di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Metode: Penelitian dengan desain cross-sectional dilakukan secara daring dengan 783 mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada bulan September hingga Oktober 2020. Seluruh responden diminta untuk melengkapi kuesioner yang berisi 39 pertanyaan meliputi profil responden,
kepuasan sebelum dan sesudah pembelajaran jarak jauh dilaksanakan, dan evaluasi terhadap pembelajaran daring. Uji Wilcoxon digunakan untuk analisis statistik. Hasil: Penelitian ini menghasilkan tingkat respons 85,4%. Evaluasi pembelajaran daring mulai dari aspek pendidikan, pengajaran, konten dan kegiatan serta sumber pembelajaran dinilai baik oleh 90,91% mahasiswa. Aktivitas forum diskusi yang dilakukan secara daring sudah cukup baik dengan dosen yang mendorong partisipasi mahasiswa dalam jalannya diskusi, aktivitas tanya
dan jawab dinilai buruk oleh 15% mahasiswa. Sebesar 18,9% mahasiswa menganggap
integrasi antara ilmu teoritis dan praktik melalui mediasi pengetahuan buruk. Secara umum, kepuasan mahasiswa kedokteran gigi sebelum dan sesudah PJJ berbeda pada 5 dari 10 pernyataan (p value < 0.05). Selain itu, terdapat perbedaan kepuasan mahasiswa terhadap jenis kelamin, durasi pendidikan dan program studi mahasiswa. Kesimpulan: Dalam penelitian ini, evaluasi pembelajaran daring yang berjalan di FKG UI secara keseluruhan sudah baik. Beberapa faktor yang dapat ditingkatkan kualitasnya adalah aktivitas tanya jawab dalam forum diskusi, integrasi ilmu teoritis dan praktik, dan beban studi pendidikan.
Perbedaan kepuasan antara sebelum dan sesudah PJJ menekankan pada komponen
karakteristik kelas dan instruktur, dan kepuasan mahasiswa dipengaruhi oleh jenis kelamin, durasi pendidikan dan program studi mahasiswa.

Background: Changes or disruptions in the learning environment (COVID-19 as a public health problem) have caused dental students perform online distance learning (DL) which requires adaptation to the learning system at the Faculty of Dentistry, University of Indonesia. Methods: A cross-sectional survey was conducted online, including 783 dentistry students University of Indonesia from September to October 2020. All the respondents were asked to fill in a questionnaire with 39 questions that assessed the subjects’ background
information, satisfaction before and after distance learning was implemented, and evaluation of online learning. Wilcoxon test was used for statistical analysis. Results: This study yielded a response rate of 85,4%. Evaluation of online learning from the aspects if education, teaching, content and activites, and learning resources was rated ‘great’ by 90.91% of
students. Discussion forum activities online are quite good with lecturers encouraging student participation, yet question and answer activities are rated ‘bad’ by 15% of students. 18.9% of students rated the integration between theoretical dan practical in knowledge mediation
‘bad’. In general, dental students satisfaction before and after distance leraning differed in 5 out of 10 statements (p value < 0.05). In addition, there are differences in student satisfaction with gender, year of study and student’s study program. Conclusion: Through this study, the
overall evaluation of online learning at Faculty of Dentistry University of Indonesia is great. Several factors that can be improved are question and answer activities in discussion forums, integration of theoretical and practical knowledge mediation, and workload of the course
educational units. The difference in satisfaction between before and afer distance learning emphasizes the characteristic components of the class and instructors, and is influenced by gender, year of study and student’s study program.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi Jati Azizah
"Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan penetrasi internet yang tinggi di kalangan pelajar, pendidikan telah bertransformasi dari pembelajaran konvensional menjadi interactive learning atau biasa disebut sebagai pendidikan daring. Berbagai aplikasi education technology berbasis mobile mulai bermunculan. Namun, menawarkan jasa atau produk dari education technology masih merupakan sebuah tantangan untuk dapat terus bertahan dan diterima masyarakat dalam hal ini siswa. Perusahaan perlu untuk mengetahui kualitas produk dan layanan yang diberikan saat ini dari perspektif pengguna melalui ulasan pengguna. Penelitian ini melakukan Opinion Mining multibahasa untuk ulasan berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris dari Google Play Store pada empat aplikasi yaitu Zenius, Quipper, Rumah Belajar, dan Ruangguru. Dua pendekatan antara lain Aspect-Based Sentiment Analysis dengan algoritma Support Vector Machine dan Text Clustering dengan algoritma K-Medoids Clustering dilakukan dalam mengekstraksi informasi yang berguna dari data teks yang tidak terstruktur ke dalam klasifikasi aspek dan sentimen. Evaluasi performa klasifikasi memberikan hasil bahwa ulasan berbahasa Inggris menghasilkan nilai akurasi yang lebih tinggi dibandingkan ulasan berbahasa Indonesia. Penelitian ini juga menghasilkan gambaran topik pada setiap aspek dan sentimen dalam bentuk klaster-klaster yang memiliki nilai DBI mendekati nol. Penelitian ini menghasilkan analisis yang komprehensif yang dapat dijadikan konsiderasi perusahaan dalam meningkatkan produk dan layanannya.

With the rapid development of technology and high internet penetration among students, education has transformed from conventional learning to interactive learning, or usually known as daring education. Various mobile-based education technology applications had begun to emerge. However, offering service and product of education technology still remains a challenge in order to sustain and be accepted by the community, especially students. In this case, the company needs to know the quality of product and service they provide from the perspective of customers through customer reviews. This research conducts a multilingual Opinion Mining for Indonesian and English reviews from Google Play Store on four applications: Zenius, Quipper, Rumah Belajar, and Ruangguru. Two approaches are carried out, Aspect-Based Sentiment Analysis with Support Vector Machine Algorithm and Text Clustering with K-Medoids Clustering Algorithm in extracting useful information from unstructured text. The results of classification performance evaluation show that English reviews produced higher accuracy than Indonesian reviews. This research also depicts the topics discussed in each sentiment and aspect in the form of clusters which have DBI value close to zero. This research has produced a comprehensive analysis that can be used as a consideration for companies in improving their products and services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritandiyono
"Penelitian ini bermula dari pemikiran penulis bahwa secara teoritis dan hasil penenelitian beberapa pakar psikologi ditemukan prestasi belajar siswa dipengaruhi variabel-variabei non-intelektual, diantaranya adalah variabel kemandirian dan kecerdasan emosional. Selain itu, penulis juga melihat adanya usaha pemenntah dan lembaga pendidikan swasta melakukan uji coba program percepatan belajar untuk melayani pendidikan siswa berbakat, dan sebagai satan satu usana bangsa dan negara Indonesia menyiapkan generasi muda yang siap menghadapai pemberlakuan pasar bebas dunia. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, penulis tertarik untuk menelitii apakah ada hubungan antara kemandinan dan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa program percepatan belajar dan program reguler Seberapa besar peranan bermakna yang diberikan kemandirian dan kecerdasan emosional terhadap prastasi belajar pada siswa program percepatan belajar dan program reguler Apakah ada perbedaan kemandirian pada siswa program percepatan belajar dan program reguler. Dalam penelitian ini siswa yang dipilih sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas 3 program percepatan belajar dan program reguler dari SMUN 81 dan SMU Lab School Jakarta Timur. Selanjutnya untuk menetapkan sampel masing-masing sekolah dilakukan secara accidental sampling dengan mempertimbangkan berimbangnya jumlah (n) siswa program percepatan belajar dan program reguler. Jumlah seluruh subjek penelitian adalah 65 siswa. Kepada mereka diberikan Skala Kemandirian, dan Skala Kecerdasan Emosional (yang diadaptasi dari Ell yang disusun oleh Lanawati (1999)). Prestasi beiajar diperoleh dari nilai rapor caturwulan II tahun ajaran 2001/2002 dari siswa kelas 3 program percepatan belajar dan program reguler. Skala Kemandirian disusun berdasarkan aspek-aspek kemandirian: percaya diri kontrol diri, tanggung jawab, kebebasan, ketegasan diri, inisiatif, dan pengambilan keputusan. Skala Kemandirian memiliki 45 item valid, dengan koeisien validitas berkisar 0,3220 sampai 0,6956, dan koetisien reliabilitas 0,9064 Skala Keoerdasan Emosional disusun berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosional yaitu: kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati, dan ketrampilan sosia1 Skala Kecerdasan Emosional memiliki 69 item yang valid, dengan koefisien validitas berkisar 0,3070 sampai 0,710B, dan koefisien reliabilitas 0,95014. Hasil penelitian menunjukkan: 1).Ada hubungan yang bennakna antara kemandirian dengan prestasi belajar siswa program percepatan belajar (r = 0,749 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05)). 2). Ada hubungan yang bermakna antara kemandirian dengan prestasi belajar siswa program reguler (r = 0,528 dengan nilai signitikansi 0,001 (p < 0,05)). 3). Ada hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa program percepatan belajar (r = 0,873 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05)). 4). Ada hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa program reguler (r = 0,776 dengan nilai signiiikansi 0,000 (p < 0,05)) 5). Ada peranan yang bermakna dari kemandirian dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa program percepatan belajar (F = 54,619 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05)). Penelitian ini menemukan bahwa variabel kemandirian dan kecerdasan emosional secara bersama-sama memiliki peranan sebesar 79,6% terhadap prestasi belajar siswa program percepatan belajar. 6). Ada peranan yang bennakna dan kemandirian dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa program reguler (F = 24,754 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05)). Penelitian ini menemukan bahwa variabel kemandirian dan kecerdasan emosional secara bersama-sama memiliki peranan sebesar 61,5% terhadap prestasi belajar siswa program reguler. Tetapi secara sendiri-sendiri hanya variabel kecerdasan emosional yang memiliki peranan yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa program reguler 7). Ada perbedaan kemandirian yang bermakna pada siswa program percepatan belajar dan program reguler (t = 2,363 dengan nilai signiikansi 0,021 (p < 0,05)). Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa siswa program percepatan bela§ar oenderung lebih mandiri dibandingkan dengan siswa program reguler. Saran bagi guru, yaitu hendaknya guru memasukkan aspek-aspek kemandirian dan kecerdasan emosional di dalam pengajaran, menciptakan kondisi belajar yang kondusif untuk berkembangnya kemandirian dan keoerdasan emosional siswa. Guru diharapkan dapat menjadi model yang mandiri. Perlu adanya pelatihan-pelatihan khusus bagi guru tentang bagaimana meningkatkan kemandinan dan keoerdasan emosionai guru dan siswa. Saran bagi orang tua, yaitu diharapkan menerapkan pola asuh demokratis, memiliki hubungan yang kuat dengan anak, menghargai perasaan anak dan tidak terlalu membebaskan anak untuk mengungkapkan perasaannya. Saran bagi masyarakat yaitu masyarakat diharapkan mengembangkan lingkungan sosial dan nilai-nilai budaya masyarakat yang dapat mengembangkan kemandirian dan keoerdasan emosional wanganya. Saran bagi peneliti seianjutnya yaitu hendaknya menelili siswa keias satu atau dua program percepatan belajar dan program reguler. Peneliti selanjutnya perlu melakukan uji validitas ekstemal dengan menemukan hubungan alat ukur di dalam penelitian ini, yaitu Skala Kemandirian dan Skala Kecerdasan Emosionai, dengan alat ukur lainnya. Akhirnya sebagai penutup perlu ditekankan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan adanya peranan yang bermakna dari kemandirian dan kecerdasan emosionai terhadap prestasi belajar pada siswa program percepatan belajar dan program reguler. Maka dengan usaha meningkatkan kémandinan dan kecerdasan emosional siswa, baik dalam pendidikannya maupun bimbingan di sekolah, prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan. Program percepatan belajar merupakan Salah satu bentuk layanan pendidikan yang demokratis bagi siswa berbakat. Pada saat ini, program percepatan belajar yang diselenggarakan dalam kelas khusus mempakan layanan pendidikan siswa berbakat yang paling mungkin dilaksanakan di Indonesia, meskipun dengan segala keterbatasannya. Program percepatan belajar yang diselenggarakan dalam kelas khusus mempakan Iayanan pendidikan siswa berbakat yang masih memungkinkan siswa berbakat untuk berinteraksi bertumbuh, dan berkembang bersama-sama teman sebayanya baik teman sebaya yang berbakat maupun iidak berbakat. Kondisi tersebut dapat meminimalkan segala kelemahan-kelemahan dari program percepatan belajar."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hakim
"Dari pengalaman saya dalam mempelajari Bahasa Inggris di Universitas saya, saya melihat banyak sifat dan kekhasan dalam bagaimana kelas mengaplikasikan pembelajaran Inggris. Tiap guru menggunakan approach pembelajaran dan pengajaran Bahasa Inggris secara berbeda, dengan banyak variasi dan tidak ada standar untuk semua kelas. Tiap approach berbeda dan tergantung terhadap sifat pengajar dan ketertarikan mahasiswa dalam topik kelas. Menurut saya, hal ini membuat proses pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggris menjadi tidak efektif. Harus ada study yang didedikasikan untuk mencari approach yang paling efektif untuk pembelajaran dan pengajaran Bahasa Inggris; yang sekaligus efektif dan bisa diterima oleh dosen dan mahasiswa. Untuk mencari solusi atas masalah ini, artikel ini mempresentasikan hasil literature review tentang approach pembelejaran dan pengajaran Bahasa Inggris yang efektif, serta hasil survei yang meneliti topik ini. Survey ini dilakukan dengan mengirimkan kuestioner ke mahasiswa dan dosen Program Sastra Inggris di Universitas X Depok. Hasil dari analisis menunjukkan konklusi yang baru dan menarik. Mahasiswa dan dosen tidak memiliki preferensi kuat untuk approach yang spesifik. Mereka lebih tertarik dengan approach campuran yang menggunakan elemen dari berbagai approach yang berbeda. Mereka juga ingin approach ini terbuka, tidak dibatasi oleh kurikulum yang ketat dan dapat beradaptasi berdasarkan kebutuhan dosen dan mahasiswa. Hasilnya, masih banyak perhatian yang perlu diberikan untuk meningkatkan standar kelas Bahasa Inggris supaya approach pembelajaran dan pengajaran yang baru dapat diimplementasikan secara efektif dan meluas.

rom my experiences when learning English at my University, I noticed some peculiarities in how the class approach English learning. The way each teacher used English learning and teaching approaches was very different, with a lot of variations and no clear standard for each class. The approach used depended on individual teacher and the interest of learners on each topic. In my opinion, the different approaches that were used often resulted in learning and teaching processes that were not as effective as they should be. There needs to be a study dedicated on finding the most effective approach to English learning and teaching; one that is effective and well-received by both students and teachers. To find a solution to this problem, this paper presents the results of a literature review on effective English learning and teaching approaches and the results of a survey about this particular topic. The survey was conducted by sending a questionnaire to the students and teachers of the English Studies Program at University X in Depok. The results of the analysis show new & interesting conclusions. Students and teachers have no strong preference for any specific approaches. Instead, they are more interested in mixed approaches that have many elements from different approaches. They also want these approaches to be open, not limited to a rigid curriculum and are able to adapt based on students’ or teacher’s needs. More care and attention are needed to improve English classroom standard as a whole to make sure that these new approaches to learning & teaching are implemented in as many classes as possible."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dahniar Syifaizza Hariyono
"Latar Belakang: Pandemi Covid-19 menyebabkan pembatasan seluruh aktivitas manusia. Di bidang pendidikan, penerapan moda pembelajaran teori IKGA menggunakan PBL yang biasanya tatap muka digantikan oleh pembelajaran daring selama pandemi Covid-19.
Tujuan: Menganalisis persepsi mahasiswa terhadap perubahan moda pembelajaran teori IKGA di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia selama masa pandemi Covid-19.
Metode: Penelitian cross-sectional pada mahasiswa FKG UI. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa FKG UI angkatan 2017 - 2019. Teknik pengambilan sampel secara random sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui Google Form.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan persepsi mahasiswa terhadap moda pembelajaran selama pandemi Covid-19 baik dan perbedaan bermakna antar tiga kelompok hanya pada persiapan mahasiswa menuju program profesi (P-value = 0,023) dan kepercayaan diri mahasiswa memasuki program profesi (P-value = 0,000).
Kesimpulan: Persiapan mahasiswa menuju program profesi dan kepercayaan diri mahasiswa memasuki program profesi lebih baik dalam pembelajaran luring daripada pembelajaran daring.

Background: The Covid-19 pandemic has led to resctriction all of human activities. In education, the application of theorical of pediatric dentistry using PBL that are usually face-to-face was replaced by online learning during Covid-19 pandemic.
Purpose: The aim of this study was to assess dental students perceptions towards theorical of pediatric dentistry learning mode during the Covid-19 pandemic in Faculty of Dentistry at the University of Indonesia.
Methods: This study used a cross-sectional analysis and conducted on dental students of Faculty of Dentistry Univeristy of Indonesia batch 2017 - 2019. The sampling technique was random sampling and data collection used a questionnaire via Google Form.
Results: From a total of 150 respondents, all student perception mostly good and there were significant differences between students in preparation for clinical programs (P-value = 0.023) and confidence in entering clinical programs (P-value = 0.000).
Conclusions: Dental students of Faculty of Dentistry University of Indonesia have good perception towards learning mode during COVID- 19 pandemic. Student preparation for clinical programs and confidence in entering clinical programs are way better in offline than online learning
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murti Bandung
"Efektivitas Penggunaan Media E-Learning berbasis Kahoot dalam Penguasaan Gramatika Mahasiswa PBI Universitas Negeri di Kalimantan Timur = The Effectiveness of e-Learning Media Application Kahoot-Based in Mastering Grammar For English Language Student of State University in East Kalimantan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T51737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vellia Hasanah Anggraini
"Penelitian ini membahas metode pembelajaran bahasa Arab secara daring dan tingkat keefektifannya. Objek penelitian ini, peserta lembaga bimbingan belajar bahasa Arab Darul Lughah Al-Arabiyah (DLA) level pertama yang berpusat di Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2021. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode campuran. Di mana metode kualitatif dilakukan dengan wawancara dan mengikuti kelas online tersebut. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan media kuesioner dan nilai ujian peserta.Penelitian ini juga menggunakan teori keefektifan Slavin (1985). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pembelajaran yang digunakan oleh Darul Lughah Al-Arabiyah dan tingkat keefektifannya. Berdasarkan hasil penelitian, metode pembelajaran yang digunakan oleh Darul Lughah Al-Arabiyah menggunakan metode langsung (thariqah mubasyarah) dan dinilai efektif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa khususnya kemampuan berbicara.

This paper discussed the method of learning Arabic online and its level of effectiveness. The object of the study was Darul Lughah Al-Arabiyah (DLA) level one students. DLA is an Arabic tutoring institution based in Banda Aceh, Indonesia. The study was conducted from February to March 2021 and uses a mix of qualitative and quantitative methods. The qualitative method was carried out by interviewing the students and taking DLA's online classes while the quantitative method was carried out using a questionnaire and the test scores of participants. Slavin's theory of effectiveness (1985) was used in analyzing the data that was collected. This study was conducted to determine the learning methods used by DLA and its level of effectiveness. Based on the results, the learning method used by DLA is the method of tariqah mubasyarah or the direct method. This method is considered by the authors as effective in inmproving language skills, especially speaking or oral skills."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>