Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69802 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iqro Wahyu Pratama
"Skripsi ini berusaha menjawab pertanyaan bagaimana proses dan dampak pemberian bantuan terhadap permasalahan yang memicu krisis penerima manfaat Layanan Aktif BAZNAS dalam membantu memulihkan keadaan ekuilibrium karena peristiwa krisis penerima manfaatnya. Adapun kerangka berpikir yang digunakan sebagai landasan analisis merujuk pada teori krisis. Di dalam teori krisis tersebut terdapat dua indikator yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian ini yaitu pemulihan ekuilibrium yang dipengaruhi oleh pemenuhan sumber daya yang dibutuhkan. Pada pemulihan ekuilibrium penerima manfaat mengembangkan mekanisme koping baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, serta analisis dokumen institusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerima manfaat menjalani proses pemberian bantuan mulai dari mendapatkan pengetahuan mengenai bantuan dari Layanan Aktif BAZNAS, menjalani proses layanan dalam gedung, hingga mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Dampak pemberian bantuan Layanan Aktif BAZNAS dapat memulihkan ekuilibrium secara sementara dan membantu penerima manfaatnya dalam mengembangkan mekanisme koping baru.

This thesis attempts to answer the question of how the process and the impact of providing assistance to the problems that triggered the crisis of Layanan Aktif BAZNAS beneficiaries in helping to restore equilibrium because of the crisis their beneficiaries. The framework used as the basis for analysis refers to the theory of crisis. In the crisis theory, there are two indicators used to answer this research question, namely the restoration of equilibrium which is influenced by the fulfillment of the required resources. On equilibrium restoration beneficiaries develop new coping mechanisms. This study uses a qualitative method with a descriptive approach which is carried out through in-depth interviews, observation, and analysis of institutional documents. The results showed that the beneficiaries went through the process of providing assistance starting from getting knowledge about the assistance from the Layanan Aktif BAZNAS, undergoing the service process in the building, to getting the assistance needed. The impact of providing assistance by Layanan Aktif BAZNAS can temporarily restore equilibrium and assist beneficiaries in developing new coping mechanisms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqro Wahyu Pratama
"Skripsi ini berusaha menjawab pertanyaan bagaimana proses dan dampak pemberian bantuan terhadap permasalahan yang memicu krisis penerima manfaat Layanan Aktif BAZNAS dalam membantu memulihkan keadaan ekuilibrium karena peristiwa krisis penerima manfaatnya. Adapun kerangka berpikir yang digunakan sebagai landasan analisis merujuk pada teori krisis. Di dalam teori krisis tersebut terdapat dua indikator yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian ini yaitu pemulihan ekuilibrium yang dipengaruhi oleh pemenuhan sumber daya yang dibutuhkan. Pada pemulihan ekuilibrium penerima manfaat mengembangkan mekanisme koping baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, serta analisis dokumen institusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerima manfaat menjalani proses pemberian bantuan mulai dari mendapatkan pengetahuan mengenai bantuan dari Layanan Aktif BAZNAS, menjalani proses layanan dalam gedung, hingga mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Dampak pemberian bantuan Layanan Aktif BAZNAS dapat memulihkan ekuilibrium secara sementara dan membantu penerima manfaatnya dalam mengembangkan mekanisme koping baru.
This thesis attempts to answer the question of how the process and the impact of providing assistance to the problems that triggered the crisis of Layanan Aktif BAZNAS beneficiaries in helping to restore equilibrium because of the crisis their beneficiaries. The framework used as the basis for analysis refers to the theory of crisis. In the crisis theory, there are two indicators used to answer this research question, namely the restoration of equilibrium which is influenced by the fulfillment of the required resources. On equilibrium restoration beneficiaries develop new coping mechanisms. This study uses a qualitative method with a descriptive approach which is carried out through in-depth interviews, observation, and analysis of institutional documents. The results showed that the beneficiaries went through the process of providing assistance starting from getting knowledge about the assistance from the Layanan Aktif BAZNAS, undergoing the service process in the building, to getting the assistance needed. The impact of providing assistance by Layanan Aktif BAZNAS can temporarily restore equilibrium and assist beneficiaries in developing new coping mechanisms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiatul Habibah
"Riset ini betujuan untuk menilai tata kelola dan pembuktian dampak program Bantuan Modal Usaha dari sisi penerima manfaat dengan menggunakan SWOT (Stenght, weakness, opportunity, threat) dan Social Return on Investment (SROI). Dampak kurang optimal karena minimnya pengalaman lembaga pemerintah dan belum adanya metode yang valid untuk mengukur dampak program tersebut. Nilai dampak menjadi fokus utama dalam evaluasi ini. Metode SWOT dan SROI menjadi metode yang digunaan untuk melihat tata kelola program dan pemetaan dampak serta monetisasi dampak. Hasil evaluasi menunjukan bahwa program telah cukup berhasil memberikan dampak kepada penerima manfaat. Keberhasilan program dibuktikan dengan rasio nilai dampak investasi sosial sebesar Rp. 1.73 : 1 yang memberikan timbal balik positif sebagai investasi dampak. Angka 1.73 diperoleh dari sistem tata kelola program yang tepat dan penerima manfaat yang tepat sasaran. Kemudian Hasil keseluruhan memperlihatkan bahwa keberhasilan program dipengaruhi oleh keterampilan pengelola program dan keberhasilan penerima program dalam mengembangkan usaha produktifnya.

This research aims to assess governance and prove the impact of the Business Capital Assistance program from the beneficiary side using SWOT (Stenght, weakness, opportunity, threat) and Social Return on Investment (SROI). The impact is less than optimal due to the lack of experience of government agencies and the absence of valid methods to measure the impact of the program. Impact loss is the main focus in this evaluation. SWOT and SROI methods are used to see program governance and impact mapping and impact monetization. The evaluation results show that the program has been quite successful in providing an impact to the beneficiaries. The success of the program is evidenced by the ratio of social investment impact value of Rp. 1.73 : 1 which provides positive returns as impact investment. The figure 1.73 is obtained from the right program governance system and targeted beneficiaries. Then the overall results show that the success of the program is influenced by the skills of the program manager and the success of program recipients in developing their productive businesses
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Rahayu Paramitha
"Skripsi ini membahas tentang relasi pertolongan profesional dalam pendampingan layanan rehabilitasi antara pekerja sosial dengan penerima manfaat yang ada di BRSPDSN Tan Miyat Bekasi serta kendala yang dihadapi dalam relasi pertolongan profesional tersebut. Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif serta metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa relasi pertolongan profesional dalam pendampingan layanan rehabilitasi mencerminkan 6 karakteristik relasi pertolongan dalam praktik pekerjaan sosial yaitu komunikasi yang jelas, kepedulian terhadap orang lain, tujuan empati dan penerimaan. Lalu, pekerja sosial juga menerapkan kode etik privasi & kerahasiaan, penentuan nasib sendiri, dan kompetensi budaya & keanekaragaman sosial dalam menjaga relasi yang profesional dalam pelaksanaan pendampingan. Adapun kendala yang ada dalam penjalinan relasi di antara keduanya adalah keterbatasan waktu yang dimiliki oleh pekerja sosial. Pekerja sosial juga memiliki tugas lain yang lebih luas cakupannya dari sekadar membimbing individu diantaranya menyusun rancangan sosialisasi layanan rehabilitasi balai kepada masyarakat, memberikan supervisi terhadap pekerja sosial lain dibawahnya, dan menyusun instrumen evaluasi hasil layanan rehabilitasi. Maka dari itu pekerja sosial sering tiba-tiba ditugaskan untuk dinas ke luar kota, dan kesibukan terkait dengan operasional pelayanan yang lainnya

This thesis discusses about the professional helping relationship in rehabilitation service assistance between social workers and beneficiaries in BRSPDSN Tan Miyat Bekasi, as well as the obstacles faced by both parties in establishing the professional helping relationship. The research approach used in this study is a qualitative approach and the method used is a descriptive research method. The results of this study indicate that the professional helping relationship in rehabilitation service assistance at Tan Miyat reflects the 6 characteristics of helping relationship in social work practice, the characteristic found are clear communication, concern for others, purpose, empathy, and acceptance. Social workers also apply a code of ethics in maintaining professionalism in the implementation of assistance, there are privacy & confidentiality and self-determination and cultural competence & social diversity. There was crucial obstacle in building professional helping relationship between social workers and their beneficiaries. Social worker’s time is limited due to their scope of duties in BRSPDSN Tan Miyat. Social workers not only have to take care of their beneficiaries, but also have to carry out many tasks such as drafting a dissemination plan for community rehabilitation services, providing supervision to other social workers, and developing instruments for evaluating the results of rehabilitation services. Furthermore, social workers are often suddenly assigned to other Tan Miyat’s official agenda, so they often have to cancel their schedule with their beneficiaries."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Yunitaningrum
"Conditional Case Transfer (CCT) di Indonesia diimplemantasikan sebagai Program Keluarga Harapan (PKH) bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan sekaligus berinvestasi pada kapital manusia. Tesis ini akan membahas inklusi keuangan pada implementasi transformasi bantuan sosial nontunai dalam memberikan kemanfaatan bagi keluarga penerima manfaat. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, serta studi literatur dan dokumentasi. Hasil penelitian memunjukkan penerima manfaat memiliki kemudahan dalam mengakses pada layanan keuangan yang ada di wilayah Kelurahan Mampang. Pada kualitas layanan keuangan menunjukkan keragaman jenis dan produk yang sudah dimanfaatkan oleh penerima manfaat. Terdapat pula penerima manfaat melakukan penyalahgunaan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dengan cara digadai ke rentenir. Hal ini terjadi karena tuntutan kebutuhan dasar penerima manfaat. Terakhir, penggunaan layanan keuangan menunjukkan persepsi positif penerima manfaat pada sistem nontunai karena adanya pengetahuan dan pengalaman baru khususnya bagi penerima manfaat yang sebelumnya unbanked, fleksibilitas pengambilan dana bantuan sosial, adanya kepercayaan diri dari penerima manfaat dan bantuan yang dirasa lebih personal.

Conditional Case Transfer (CCT) in Indonesia is implemented as the Family Hope Program (PKH) with the aim of alleviating poverty as well as investing in human capital. This thesis will discuss about financial inclution in the implementation of non-cash social assistance transformation in providing benefits for beneficiary families. The research was conducted with a qualitative approach with data collection methods through in-depth interview, observations, and literature and documentation studies. The results of the study show that the beneficiaries have easy access to financial services in the Mampang Village area. The quality of financial services shows the diversity of types and products that have been utilized by the beneficiaries. There are also beneficiaries who abuse the Prosperous Family Card (KKS) by pawning it to moneylenders. This happens because of the basic needs of the beneficiaries. Finally, the use of financial services shows a positive perception of beneficiaries in the non-cash system due to new knowledge and experience, especially for previously unbanked beneficiaries, flexibility in taking social assistance funds, the confidence of beneficiaries and the perceived more personal assistance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Pandu Wicaksono
"ABSTRAK
Kemiskinan adalah masalah dunia karena orang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya. Pemerintah di seluruh dunia mencoba membuat program bantuan untuk membantu orang memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Program Rastra di Indonesia diciptakan untuk membantu mengurangi beban biaya yang dikeluarkan oleh Rumah Tangga Sasaran (RTS) melalui pemenuhan beberapa kebutuhan pangan utama, yaitu beras. Pengurangan biaya yang harus dibayar oleh RTS untuk beras dapat membantu mereka mengalihkan uang yang akan mereka gunakan untuk beras, untuk kebutuhan mereka yang lain. Kebijakan bantuan makanan beras ini harus membawa manfaat jangka pendek bagi masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dasar mereka. Pada 2017 pemerintah meluncurkan program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk secara perlahan menggantikan program Rastra. BPNT mengganggu pasar beras karena metodenya sangat berbeda dari Rastra. Penelitian ini ingin melihat apakah Rastra dan BPNT berdampak pada pengeluaran per kapita dan pengeluaran makanan per kapita sebagai ukuran kekayaan, apakah kedua program memiliki hasil dampak yang berbeda, dan untuk melihat apakah pada tahun terakhir Program Rastra dengan diperkenalkannya BPNT, Program Rastra memiliki dampak yang berbeda pada pengeluaran per kapita dan pengeluaran makanan per kapita penerimanya dibandingkan sebelum BPNT diperkenalkan. Metode pengolahan data yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS) dan Propensity Score Matching (PSM) pada data SUSENAS 2017 dan 2018. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Rastra dan BPNT berdampak pada pengeluaran per kapita dan pengeluaran makanan per kapita, bahwa Rastra dan BPNT memiliki dampak yang berbeda, dan Rastra memiliki dampak yang berbeda sebelum dan setelah pengenalan BPNT.

ABSTRACT
Poverty is a worldwide problem as people cannot meet their basic needs. Governments around the world try to create relief programs to help people fulfill their daily needs. The Rastra Program in Indonesia was designed to help reduce the burden of expenses incurred by Targeted Households through meeting some of the primary food needs, namely rice. The reduced costs that the Targeted Households have to pay for rice can help them divert the money that they would have used for rice, for their other needs. This rice food aid policy should bring short-term benefits to the poor to meet their basic consumption needs. In 2017 the government launched the Cashless Food Aid (BPNT) program to replace the Rastra program slowly. BPNT disrupts the rice market as its methods significantly differ from that of Rastra. This research wants to examine whether Rastra and BPNT both impact expenditure per capita and food expenditure per capita as a measure of wealth, whether the two programs have different results in impact, and to evaluate whether in its final year with the introduction of BPNT, that the Rastra Program has a different impact on expenditure per capita and food expenditure per capita of its recipients than before BPNT was introduced. The data processing method that is used is Ordinary Least Square (OLS) and Propensity Score Matching (PSM) on SUSENAS 2017 and 2018 data. Results from this study find that Rastra and BPNT do impact expenditure per capita and food expenditure per capita, that Rastra and BPNT do have different impacts, and Rastra does have a different impact before and after the introduction of BPNT."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Nur Arini
"Penelitian ini membahas persoalan hukum yang muncul ketika kedudukan hukum kreditur separatis pemegang hak tanggungan diabaikan dalam proses kepailitan, khususnya ketika objek jaminan yang dibebani hak tanggungan dimasukkan ke dalam boedel pailit tanpa partisipasi atau pemberitahuan kepada kreditur yang bersangkutan. Fokus utama kajian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana perlindungan hukum diberikan kepada kreditur separatis yang memperoleh hak secara sah berdasarkan hukum jaminan kebendaan, namun menghadapi hambatan dalam mengeksekusi haknya akibat tindakan kurator atau kelemahan prosedural dalam sistem kepailitan. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti permasalahan hukum yang timbul ketika gugatan lain-lain yang diajukan oleh kreditur separatis untuk mempertahankan haknya ditolak oleh pengadilan, sehingga berimplikasi pada hilangnya hak eksekutorial atas objek jaminan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum doktrinal dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang bersumber dari peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, literatur hukum, serta dokumen resmi lainnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara perlindungan hukum yang dijanjikan secara normatif dengan kenyataan praktik di pengadilan, terutama dalam kasus ketika kurator tidak mencantumkan kreditur separatis dalam daftar piutang. Kondisi ini memperlihatkan celah hukum dan lemahnya pengawasan terhadap perlindungan hak-hak kreditur, yang seharusnya dijamin berdasarkan prinsip keadilan, kepastian hukum, dan proporsionalitas.
Pemenuhan kebutuhan pangan dengan gizi yang seimbang dan jumlah yang cukup merupakan salah satu dimensi dari ketahanan pangan. Penduduk di Indonesia masih mengalami hambatan dalam memenuhi kebutuhan kalori harian maupun pemenuhan asupan pangan yang layak dan beragam meskipun intervensi melalui program bantuan sosial pangan telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terhadap pemenuhan kalori harian dan makronutrien pada keluarga penerima manfaat. Data yang digunakan bersumber dari modul KOR dan konsumsi pada Susenas tahun 2022. Pengukuran dampak program dilakukan di level rumah tangga, menggunakan metode Propensity Score Matching dengan algoritma nearest neighbor with caliper serta dilengkapi dengan analisis cost-effectiveness. Hasil menunjukkan bahwa di level rumah tangga secara nasional, program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mampu meningkatkan pemenuhan kebutuhan kalori harian sebesar 47,93 kkal, meningkatkan pemenuhan karbohidrat sebesar 10,51 gram, dan meningkatkan pemenuhan protein sebesar 1,24 gram dibandingkan dengan rumah tangga dengan karakter sejenis yang tidak mendapatkan program BPNT. Pengukuran di wilayah perkotaan menunjukkan hasil bahwa program BPNT hanya memberikan dampak ke pemenuhan kalori harian dan asupan karbohidrat. Sedangkan di wilayah perdesaan, program BPNT menunjukkan hasil yang signifikan terhadap pemenuhan kalori harian maupun asupan makronutrien. Oleh karena itu, sebagai upaya meningkatkan pemenuhan kalori harian dengan pemberian asupan bergizi cukup dan seimbang, disarankan agar pemerintah secara berkelanjutan memberi edukasi kepada masyarakat terkait urgensi mengkonsumsi pangan dengan cukup dan bergizi, mempertimbangkan peningkatan jumlah bantuan pangan, menyediakan paket bahan pangan bernutrisi dengan harga terjangkau, dan lebih memperhatikan akurasi pemberian bantuan sosial pangan.

Fulfill the needs for food with balanced nutrition in sufficient amounts is one of the food security dimensions. Indonesia still face an obstacles in meeting their daily calorie needs as well as the fulfillment of adequate and diverse food intake despite interventions through food social assistance programs. This study aims to analyze the impact of Non-Cash Food Assistance Program (BPNT) on fulfilling daily caloric intake and macronutrients among beneficiary families. The data used are derived from KOR module and consumption in 2022 Susenas. Impact of the program is measured at household level using Propensity Score Matching method with the nearest neighbor with caliper algorithm, supplemented by cost-effectiveness analysis. Results show that at national household level, BPNT program can increase the fulfillment of daily caloric needs by 47,93 ccal, increase carbohydrate fulfillment by 10,51 grams, and increase protein fulfillment by 1,24 gram compared to similar households don’t receive BPNT program. Measurements in urban areas indicate that the BPNT program only impacts on daily caloric intake and carbohydrate intake. However, in rural areas, the BPNT program shows significant impacts on daily caloric intake and carbohydrate intake. Therefore, as an effort to enhance food security through providing sufficient and balanced nutrition, it is recommended to continuously educate the public regarding the urgency of consuming adequate and nutritious food, consider increasing the amount of food assistance, provide nutritious food packages at affordable prices, and pay more attention to the accuracy of providing food social assistance."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Try Kuntarto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak program bantuan sosial lansia khususnya program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT) terhadap kesejahteraan dengan proxy pengeluaran kesehatan lansia di Indonesia. Data yang digunakan adalah data Susenas Maret tahun 2020 dengan menggunakan metode ordinary least square. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa diantara kedua skema bantuan sosial bagi lansia, PKH memiliki pengaruh signifikan yang lebih besar dibanding BPNT. Peneliti juga melakukan uji robustness guna melihat pengaruh kedua program pada karakter wilayah dan individu. PKH memiliki nilai signifikan di daerah luar jawa sedangkan BPNT memiliki nilai signifikan di daerah jawa. Dari hasil uji karakter individu didapatkan hasil bahwa PKH berpengaruh signifikan pada lansia dengan pendapatan di bawah garis kemiskinan, dengan demikian program tersebut sudah tepat sasaran. Pemerintah perlu mengoptimalkan cakupan dan meningkatkan manfaat PKH dan BPNT melalui pemetaan karakteristik wilayah serta karakter individu melalui optimalisasi interopabilitas antar data.

This study aims to examine the impact of elderly social assistance programs, specifically the Family Hope Program (Program Keluarga Harapan-PKH) and the Non-Cash Food Assistance (Bantuan Pangan Non-Tunai-BPNT), on well-being using the proxy of elderly health expenditures in Indonesia. The data used is from the March 2020 National Socioeconomic Survey (Susenas) and analyzed using the ordinary least squares method. The results of this research show that among the two social assistance schemes for the elderly, PKH has a significantly greater influence compared to BPNT. The researchers also conducted robustness tests to observe the effects of both programs on regional and individual characteristics. PKH shows significant value in areas outside Java, while BPNT shows significant value in the Java region. From the results of the individual characteristics test, it is concluded that PKH significantly impacts the elderly with incomes below the poverty line, thus indicating that the program is effectively targeted. The government needs to optimize the coverage and enhance the benefits of PKH and BPNT by mapping the characteristics of regions and individuals through the optimization of data interoperability."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"A final project or Tugas akhir Program (TAP) ADPU4500 is one of the difficulties courses to be completed by students at Universitas Terbuka. It requires learning assistance that can meet the need of all UT's students. One of the learning services that is suitably developed is Compact Disk multimedia, because of its flexibilities and practicality. This research is addressed to produce Compact Disk multimedia that is easily acquired by the student and meet the student's requirements. There are several steps in developing a Compact Disk multimedia, those are needs assessment, media technological option, developmental strategy and instructional design process, prototype production process, and test-driving. Needs assessment is needed to get real students' requirement view. Script writer should be intensified in production process to get production result that suits script and avoids repeated production process requiring time and expenses. Student's perception of the Compact Disk multimedia TAP ADPU4500 appearance is that it is interesting and attractive. The contents can be easily studied, help students accomplish test exercises, and increase student's comprehension to TAP ADPU4500. However, the Compact Disk needs to be evaluated to improve the content"
JUPETJJ
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Handi Khalifah
"ABSTRAK
Relevance 7 BAZNAS Priority Program on 17 Sustainable Development Objectives This study aims to analyze the relationship of seven grand baznas to 17 Goals of Sustainable Development. The framework of sustainable development has been used by various countries in the world, because it is considered appropriate and comprehensive. Research formulates program priorities to achieve 17 more optimal objectives. This study found the priority sequence of 7 Grand Program BAZNAS on 17 Sustainable Development Objectives it is done through Analitycal Network Process ANP approach . Respondents chose the Pillar of Environmental Development TPB , with a rater agreement of W = 0.47783 . Partnerships For All Purposes W = 0.00486 andZakat Community Development with rater agreement W = 0.07367 on 7 Grand Program BAZNAS.Keywords: Zakat, Sustainable Development, Program Relevance.

ABSTRACT
Relevance of 7 BAZNAS Priority Programs on 17 Goals of Sustainable Development This Research aims to analyze the relevance of seven BAZNAS grand Program to 17 sustainable development goals SDGs . The framework of sustainable development has been used by various countries in the world, as it is considered appropriate and comprehensive. Research will formulate the priorities program to achieve 17 more optimal objectives. This research finds the priority sequence of 7 BAZNAS Grand Program on 17 Purpose of Sustainable Development SDGs through Analitycal Network Process ANP . Respondents chose the Pillar of Environmental Development SDGs , with a rater agreement of W 0.47783 . Partnership for All Purpose W 0.00486 and Zakat Community Development with rater agreement W 0.07367 on 7 BAZNAS Grand Programs.Keywords Zakat, Sustainable Development, Program Relevance"
2018
T49756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>