Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aristides Fariz
"Berbagai produk simpanan dan pinjaman yang diberikan oleh perbankan sering kita gunakan dalam keseharian. Bank XYZ merupakan salah satu bank terbesar yang ada di Indonesia dengan berbagai produk perbankan untuk melayani masyarakat. Berbagai produk yang dimiliki oleh Bank XYZ mengharuskan adanya jaminan keamanan dan kerahasiaan data nasabah, salah satunya adalah kartu kredit. Namun, berbagai upaya yang dilakukan perbankan untuk melindungi privasi data tersebut harus disertai kesadaran nasabah terhadap data yang dimiliki agar tidak disalahgunakan, terutama data kartu kredit yang dapat menimbulkan risiko finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengukur tingkat kesadaran keamanan informasi nasabah kartu kredit Bank XYZ serta memberikan rekomendasi langkah yang perlu dilakukan untuk dapat mengurangi kasus fraud kartu kredit yang terjadi di Bank XYZ. Penilaian tingkat kesadaran keamanan informasi dihitung dengan melakukan penyebaran kuesioner yang hasilnya diolah menggunakan teknik Analytical Hierarchy Process (AHP) yang merupakan salah satu metode Multiple Criteria Decision Analysis (MCDA). Metode ini menghitung nilai total dari suatu alternatif berdasarkan nilai dan bobot beberapa kriteria yang ada. Hasil dari penelitian ini mendapatkan bahwa secara keseluruhan tingkat kesadaran keamanan informasi pemegang kartu kredit Bank XYZ telah berada di tingkat baik, namun masih terdapat beberapa sub-fokus area yang berada di tingkat sedang pada fokus area Use of Internet, Information Handling, PIN Management dan buruk pada fokus area Mobile Devices Use. Rekomendasi bagi Bank XYZ telah diberikan dimulai dari tingkat prioritas fokus area tertinggi yang telah diukur menggunakan teknik AHP untuk meningkatkan tingkat kesadaran informasi pada fokus area yang belum berada di ketegori baik.

Many various savings and loan products provided by banks we often use in our daily life. Bank XYZ is one of the largest banks in Indonesia with a variety of banking products to serve the public. Various products owned by Bank XYZ require security and confidentiality of customer data, one of them is credit card. However, various efforts that have been done by bank to protect the privacy of data must be followed by customer awareness of the sensitive data, especially credit card data that can pose financial risks. The purpose of this study is to analyze and measure the level of information security awareness of Bank XYZ credit card customers and provide recommendations that need to be taken to reduce credit card fraud cases that occur at Bank XYZ. Information security awareness level assessment is calculated by distributing questionnaires that are processed using the Analytical Hierarchy Process (AHP) technique, one of the Multiple Criteria Decision Analysis (MCDA) methods. This method calculates the total value of an alternative based on the value and weight of several criteria. The results of this study found that overall the level of information security awareness of Bank XYZ credit cardholders has been at a good level, but there are still several sub-focus areas that are at an average level in the focus areas of Use of Internet, Information Handling, PIN Management and poor on Mobile Devices Use focus area. Recommendations for Bank XYZ have been given from the highest priority focus area which has been measured using AHP techniques to increase the level of information awareness in focus areas which is in the good category yet."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Almer Krisnanda Dewantara
"Kebutuhan Supply Chain Management (SCM) yang andal dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam pengiriman kartu kredit di sektor perbankan merupakan bagian dari evolusi bisnis perusahaan. Penggunaan kartu kredit di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, mendorong sektor perbankan untuk mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk mendapatkan nasabah baru. Mengembangkan bisnisnya, perusahaan perbankan bekerja sama dengan logistik pihak ketiga untuk mengirimkan barang kartu kredit melalui sistem terintegrasi internal. Masalah muncul ketika kartu kredit yang diproduksi gagal dikirimkan ke pelanggan, dan tindakan segera diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini sehingga kebutuhan pelanggan terpenuhi. Masalah dalam akuisisi kartu kredit dan alur pengiriman dapat dianalisis secara menyeluruh menggunakan alat pengukuran manajemen kualitas dari bagan Pareto dan diagram sebab-akibat. Diskusi kelompok digunakan dalam studi kualitatif untuk menganalisis masalah, dan penelitian kuantitatif digunakan untuk menentukan prioritas terbaik dari solusi menurut perusahaan. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) membantu perusahaan untuk memprioritaskan fokusnya untuk menentukan langkah terbaik dalam peningkatan rantai pasokan perusahaan. Harmonisasi alat pengukuran kualitas manajemen dan proses pengambilan keputusan membantu perusahaan menemukan solusi terbaik untuk memecahkan masalah pengiriman kartu kredit di Indonesia.

The requirement for dependable Supply Chain Management (SCM) efforts in order to provide the best services to customers is a component of business evolution. Credit card usage in Indonesia has increased year after year, prompting the banking sector to devote more resources to acquiring new customers. In order to grow its business, the banking company collaborates with third-party logistics to deliver credit card goods through an internal integrated system. The issue arises when a manufactured credit card fails to be delivered to the customer, and immediate action is required to resolve this issue so that the customer is satisfied. Problems within the credit card acquisition and delivery flow can be thoroughly analyzed using the quality management tools of a Pareto chart and a cause-effect diagram. Focus group discussions were used in qualitative studies to analyze the problem, and quantitative research was used to determine the best priority of the solution, according to the company.Analytic Hierarchy Process (AHP) methods help the company to prioritize its focus to pinpoint the best priority in the improvement of the company's supply chain. This harmonization of quality tools and the decision making process ought to help companies find the best solution to solve the credit card delivery problem."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Karunia
"Salah satu teknologi selular generasi ketiga adalah Universal Mobile Telephone System (UMTS). Ada kebutuhan layanan keamanan yang harus disediakan oleh UMTS, antara lain adalah otentikasi mutual antara pengguna teknologi ini dengan jaringan penyedia layanan secara anonim. G¨unther Horn dan Bart Preneel merancang sebuah protokol otentikasi untuk digunakan pada UMTS yang memenuhi kebutuhan tersebut dengan mempertimbangkan keterbatasan perangkat keras yang tersedia.
Dalam tugas akhir ini, dibuat sebuah model dari protokol otentikasi Horn- Preneel tanpa pihak ketiga dengan menggunakan alat bantu AVISPA (Automated Validation of Internet Security Protocols and Applications). Model tersebut diverifikasi secara formal menggunakan pengecek model OFMC (Onthe-Fly Model Checker) yang terintegrasi dengan AVISPA.
Hasil dari verifikasi menunjukkan bahwa protokol otentikasi Horn-Preneel tanpa pihak ketiga memiliki kelemahan yang memungkinkan terjadi denial of service dari sisi pengguna. Waktu yang digunakan untuk melakukan verifikasi hanya kurang dari 1 detik menggunakan Pentium III 1,0 GHz memori 128 MB di atas sistem operasi Ubuntu Linux 5.10. Sebuah modifikasi dalam bentuk penambahan langkah baru dalam protokol tersebut diajukan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Hasil verifikasi akhir menunjukkan bahwa protokol Horn- Preneel yang sudah diperbaiki berhasil memenuhi semua sifat keamanan yang diinginkan."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sanmorino
"Pembahasan mengenai serangan distributed denial of service menjadi salah satu topik utama dalam wacana keamanan internet. Walaupun penggunaannya sudah lebih dari satu dekade dan mekanisme atau cara kerjanya sudah dipahami secara luas, namun hingga saat ini masih sangat sulit untuk mendeteksi secara dini suatu serangan distributed denial of service. Lambatnya pendeteksian serangan distributed denial of service karena sulitnya membedakan antara paket normal dan paket yang berasal dari agen distributed denial of service. Kesulitan lainnya adalah besarnya jumlah paket yang dikirim, hal ini mengakibatkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menganalisa, dan dapat menyebabkan akurasi pendeteksian serangan distributed denial of service menurun.
Melalui penelitian ini peneliti mencoba memberikan solusi yaitu berupa metode untuk mendeteksi serangan distributed denial of service. Adapun metode yang diajukan disini yaitu dengan melakukan pendeteksian secara dini ketika terjadi serangan distributed denial of service terhadap server jaringan. Dalam melakukan pendeteksian dibutuhkan metode yang efektif untuk segera memberikan peringatan atau informasi bahwa telah terjadi serangan distributed denial of service.
Metode yang peneliti ajukan adalah metode deteksi menggunakan algoritma self organizing map dengan memanfaatkan lalu-lintas flow pada jaringan dan menggunakan fitur perhitungan dari metode yang sudah ada sebelumnya, yaitu metode IP FLow. Berdasarkan hasil pengujian, metode yang diajukan berhasil meningkatkan akurasi dan mempercepat waktu deteksi serangan distributed denial of service dibandingkan metode IP Flow.

Discussion about distributed denial of service attack to be one of the main topics on the Internet security discourse. Although it appearance was more than a decade and it works has been widely understood, but it is still very difficult to detect at early stage of distributed denial of service attack. The delay of distributed denial of service attack detection due to difficulties in distinguishing between normal packets and packets originating from distributed denial of service agents. Another difficulty is the huge number of packets sent, it causes the length of time required to analyze, and could lead to decrease accuracy of detection.
Through this study, researcher tried to provide a solution in the form of methods for detecting distributed denial of service attacks. The method proposed here is to perform early detection of a distributed denial of service attacks on a network server. Doing detection certainly needed an effective method for giving immediate warning or information that distributed denial of service attacks have occurred.
The proposed method research is the detection method using self organizing map algorithm based on flow traffic on the network and by using statistical calculation taken from existing method, IP Flow method. Based on test results, the proposed method successfully improves the accuracy and speed time detection of distributed denial of service attacks than using the IP Flow method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T35536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Prayuda Juniarta Dwiyantoro
"Skripsi ini membahas tentang pengujian kapabilitas mesin deteksi dari IDS yang dikembangkan oleh ID-SIRTII, yaitu Mata Garuda dengan menggunakan framework Pytbull dan hasilnya akan dibandingkan dengan IDS lain yang sudah banyak didistribusikan di masyarakat dan bersifat open source, yaitu Snort dan Suricata. Pada skripsi ini akan dijelaskan mengenai konsep dasar dari IDS, berbagai macam bentuk serangan yang dapat menyerang jaringan, pengujian serangan pada Mata Garuda, Snort, dan Suricata, serta analisis hasil pengujian pada ketiga IDS tersebut.
Hasil pengujian menggunakan Pytbull yang dilakukan memberikan hasil bahwa akurasi deteksi Mata Garuda dan Snort secara keseluruhan (86.95%) lebih baik dibandingkan dengan Suricata (78.26%), namun dalam perbandingan ketepatan pendeteksian Suricata masih lebih unggul (73.91%) dibandingkan dengan Mata Garuda dan Snort (63.04%). Sedangkan dalam penggunaan resource CPU dan memori, Suricata lebih unggul dalam lingkungan multi core (40.67% pada core1 dan 5.39% pada core2, memori 919,917 bytes) daripada Mata Garuda (52.81% pada core1 dan 0.68% pada core2, memori 1,192,627 bytes) dan Snort (52.84% pada core1 dan 0.62% pada core2, memori 1,166,965 bytes).

This research is concerned about the capability of detection engine from the IDS that developed by ID-SIRTII, called Mata Garuda using Pytbull framework and compared the result with the other well-known open source IDS, Snort and Suricata. This research will explain about the basic concept of IDS, some example of network attacks, penetration test to Mata Garuda, Snort, and Suricata, as well as the analysis about the result of the test from the three IDS.
The result of the test using Pytbull shows that the detection accuracy of Mata Garuda and Snort overall (86.95%) is better than Suricata (78.26%), but in the comparison of full detection ratio, Suricata (73.91%) is better than Mata Garuda and Snort (63.04%). In the comparison of CPU and memory usage, Suricata is better in multi core environment (40.67% on core1 and 5.39% on core2, memory 919,917 bytes) than Mata Garuda (52.81% on core1 and 0.68% on core2, memory 1,192,627 bytes) and Snort (52.84% on core1 and 0.62% on core2, memory 1,166,965 bytes).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desinta Hatmaria
"Seiring dengan semakin tingginya kebutuhan masyarakat, semakin tinggi pula transaksi menggunakan kartu kredit yang mencerminkan makin tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kartu. Tetapi disisi lain, ratio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) kartu kredit cenderung meningkat. Sebagai salah produk perbankan yang bersifat massal, kartu kredit memiliki risiko yang tinggi biasanya penerbitannya tanpa mernerlukan jaminan atau agunan, Bank selaku penerbit harus melakukan prinsip kebati-hatian dalam menerbirkan kartu kredit dan selain itu, Bank juga harus mengantisipasi risiko kerugian kredit baik expected loss maupun unexpected loss dengan menerapkan manajemen risiko. CreditRisk+ adalah sa1ah metode yang sederhana yang dapat diterapkan untuk pengukuran risiko kredit khususnya Kartu Kredit. Meialui perbitungan dengan CreditRisk+ dapat diketahui eronomic capital yang harus dipersiapkan untuk mengantisipasi unexpected Joss. Pengujian pennodelan divalidasi dengan metode Kupiec untuk mengetahui akurasi model resiko kredit dalam memproyeksi potensi kerugiannya

The increasing needs of society reflects on the incresing number of number credit card transaction. But on the other hand. non performing loan of credit card tends to increase as well. Credit card is considered as a high risk banking product since it is a mass product and need no collateral required Bank is advised to be prudent while issuing credit card and also should anticipate either expected loss or unexpected loss by implementing risk management. In assessing credit risk especially credit card risk. CreditRisk+ is one of simple method that may be implemented Through CreditRJsk+· method, Bank will be able to detennine the economic capital in anticipating any unexpected lass. Kupiec method is used to authenticated the validation of model to ensure the accuracy of credit risk model in projecting the loss."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27169
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Ugahari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel makroekonomi terhadap pertumbuhan bisnis kartu kredit di Indonesia serta mengetahui daya substitusi kartu kredit terhadap transaksi debit maupun transaksi cash. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode statistik, sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data kredit yang diberikan (KYD), sales volume, NPL, inflasi, BI rate, impor barang konsumsi, selisih ekspor impor, transaksi debit, dan transaksi cash pada periode Januari 2008 sampai dengan Juli 2013. Metode yang digunakan digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan analisis regresi linear berganda setiap variabel makroekonomi maupun variabel daya substitusi terhadap kredit yang diberikan (KYD).
Dari hasil pengolahan data dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel makroekonomi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan KYD adalah inflasi, BI rate, impor barang konsumsi, dan selisih ekspor impor dimana masing ? masing variabel makroekonomi tersebut memiliki pengaruh yang berbeda. Dimana baik variabel BI rate maupun impor barang konsumsi memiliki hubungan negatif terhadap pertumbuhan KYD, sementara untuk variabel selisih ekspor impor memiliki hubungan positif terhadap pertumbuhan KYD. Selain itu juga berdasarkan hasil penelitian, kartu kredit belum memiliki daya substitusi terhadap transaksi kartu debit, tetapi kartu kredit masih diposisikan sebagai alat penambah daya beli masyarakat.

This study aims to determine the effect of macroeconomic variables on credit card business growth in Indonesia and determine the substitution effect of debit transaction and cash transaction to the credit card transaction. This research is a quantitative study using statistical methods, the sample used in this study include credit card receivables, sales volume, NPL, inflation, central bank rate, imports of consumer goods, the difference between exports and imports, debit transactions and cash transactions on the period of January 2008 to July 2013. The method used in this research is to conduct multiple linear regression analysis of each macroeconomic variable and substitution effect on receivables.
From the data processing can be concluded that macroeconomic variables that have an influence on the growth receivables are inflation, central bank rate, imports of consumer goods, and the difference between exports and imports where each of these macroeconomic variables have different influences. Either central bank rate or imports of consumer goods have a negative relationship to receivables growth, while exports and imports was positively related to growth receivables. In addition, based on the research, credit card can not be a substitution goods for debit card transactions, but credit still positioned as purchasing power adder.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambarita, Alexander Said Mulia
"Analisa Sikap dan Perilaku Fenggunaan Kartu Kredit Citibank. Dijaman modern ini, dikenal kartu plastik (Kartu Kredit) yang dikeluarkan oleh BAN sebagai salah satu alternatif pengganti transaksi dengan uang tunai. Perkembangan pertama didahului dengan perkembangan kartu kredit yang meningkat. Dan sekian banyak kartu kredit yang beredar, ada dua nama yang mendominasi yaitu Visa dan Master.
Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada akhir tahun 1997, hampir menghancurkan seluruh sektor usaha yang ada di Indonesia tak terkecuali bisnis kartu kredit- Bisnis ini semakin terpuruk dengan semakin meningkatnya kredit yang bermasalah ditambah dengan semakin meningkatnya suku bunga kredit. Dan akhirnya, membawa dampak menurunnya nilai transaksi dengan menggunakan kartu kredit.
Keadaan ekonomi membaik sehingga industri kartu kredit ini mulai menimbulkan optimisme baru. Tetapi dampak krisis ekonomi, sedikit banyak telah mengubah perilaku konsumen yaitu konsumen menjadi takut dengan suku bunga yang tinggi dan orang cenderung menghindari pembeiian dengan kredit karena akan menimbulkan beban dikemudian hari. Melihat perubahan perilaku konsumen tersebut timbui suatu ide untuk menerbitkan kartu kredit yang mempunyai persyaratan keanggotaan lebih mudah dan tidak tergantung pada suku bunga.
Dengan adanya kartu kredit ini tentunya motivasi yang dicari konsumen pada tiap jenis kartu tersebut berbeda walaupun semuanya mempunyai fungsi yang hampir sama. Oleh karena itu penetitian ini bertujuan mengidentifikasi sikap dan perilaku pengguna kartu kredit Citibank, dengan demikian dari identifikasi sikap dan perilaku pengguna kartu kredit Citibank tersebut dapat dlketahui apa yang menjadi motivasi konsumen menggunakan kartu kredit Citibank sebagai kartu kredit utama, dan juga tentunya mengetabui sikap dan perilaku mereka juga tehadap kartu kredit Citibank.
Desain penelitian (research design} yang digunakan datam riset ini adalah gabungan riset eksploratori (exploratory research] dan riset deskriptif (descriptive research) dengan melalui metode sample survey, dengan jumlah sampel yang diperoleh adalah 120 responden. Target populasi yang dituju adalah pengguna kartu kredit Citibank yang bertempat tinggal di Jakarta. Dari data yang telah dikumpulkan, dilakukan analisis deskriptif berupa frekwensi, Mean dan tabulasi data serta analisa inferential Anova. Pengumpulan data dilakukan dengan cara non probability sampling dengan metode judgemental samping dan disproportioned stratified sampling.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sikap dari pengguna kartu kredit Citibank mempunyai banyak persamaan antara responden satu dengan yang lainnya yaitu bahwa kartu kredit Citibank merupakan kartu kredit dengan bunga yang tinggi dan sistem penagihan yang dilakukan oleh Citibank kurang menyenangkan bagi konsumen. Namun demikian juga ternyata faktor yang dianggap penting bagi konsumen dalam memilih dan menggunakan kartu kredit Citibank adalah acceptance dan kredibilitas dari bank penyelenggara kartu kredit tersebut. Jika dilihat dari perilaku konsumen terhadap penggunaan kartu kredit Citibank, sebagian besar responden menggunakannya sebagai kemudahan dalam hal pembayaran yang kebanyakan dilakukan untuk keperiuan belanja kebutuhan sehari-hari baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat mendadak.
Dengan adanya sikap dan perilaku dari konsumen pengguna kartu kredit Citibank, Bank penyelenggara dapat mengadakan promosi/direct sales yang lebih bersifat mengedukasi konsumennya seperti mengadakan acara-acara di televisi baik itu sifatnya entertainment maupun edukasi sehingga dapat menimbulkan motivasi pada calon konsumennya terutama mengenai keuntungan dalam menggunakan kartu kredit. Dan juga dari penelitian ini dapat disarankan kepada Citibank sebagai penerbit kartu kredit untuk lebih sering menggunakan media surat kabar sebagai media komunikasi terhadap konsumennya, melihat source of brand awareness responden dalam mencari informasi mengenai kartu kredit."
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002
T278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Irawan
"Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola transaksi card holder dan mengetahui hubungan keterkaitan antara faktor-faktor yang berpengaruh pada pembentukan pola transaksi kartu kredit tersebut yang dinyatakan dengan rata-rata amount transaksi.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional (correlational research) yang menggunakan variabel terikat rata rata amount transaksi card holder bank X. Sedangkan variabel bebas terdiri dari karakteristik kartu kredit (limit, frekuensi transaksi) dart karakteristik card holder (usia, jenis kelanrin, marital status, jumlah tanggungan) serta dummy kelompok jumlah kartu lainnya (DI, D2, D3). Sampel penelitian berasal dari transaksi 86 card holder selama 2 tahun dari bulan Januari 2003 sampai dengan bulan Desember 2004. Metode Analisis yang digunakan adalah metode Ordinary Least Squares dart Pooled Least Squares dengan pengolahan data menggunakan SPSS 11.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1). analisis secara individual terhadap karakteristik kartu kredit (limit, frekuensi transaksi), dan karakteristik card holder (usia card holder, jenis kelamin card holder, setts dummy kelompok jumlah kartu lainnya (D2 dan D3) berpengaruh secara signifikan pada level signifikansi 5%, kecuali faktor marital status, jumlah tanggungan dan dummy kelompok jumlah kartu lainnya Dl, (2) analisis pengaruh secara serentak pada model 2(a) temyata karakteristik kartu kredit (limit, frekuensi transaksi) dan karaktenstik card holder (usia, jenis kelamin, marital status) serfs dummy kelompok jumlah kartu lainnya (D1, D2, D3) bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap rata-rata amount transaksi card holder sedangkan pada model 2(b) ternyata karakteristik kartu kredit (limit, frekuensi transaksi) dan karakteristik card holder (usia, jenis kelamin, jumlah tanggungan) serta dummy kelompok jumlah kartu lainnya (DI, D2, D3) bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap rata-rata amount transaksi card holder.

This research is aimed to explore factors influencing card holder transaction behavior and to analyze the relationship between factors that influencing card holder transaction behavior (card holder transaction average amount).
This study is correlation research which card holder transaction average amount as a dependent variable. The independent variables consist of credit card characteristics (limit, transaction frequency), card holder characteristics (age, sex, dependent quantity, marital status) and dummy other card quantity groups (DI, D2, D3). This research are used sample from 86 card holder transactions during January 2003 until December 2004. The method of analysis were used ordinary least square and polled least square with SPSS 11 software.
In concluding this study, findings obtained from the study are reorganized below in line with research purpose and research questions that : (1). based on individual analysis of predictors in the models, 6 independent variables those are limit, transaction frequency, age, sex, dummy other card quantity groups (D2, D3) have significantly individual impacts to card holder transaction average amount, except marital status, dependent quantity and dummy other card quantity groups (DI), (2). based on equation models 2 (a), limit, transaction frequency, age, sex, marital status, dummy other card quantity groups (DI, D2, D3) have significantly simultaneous impacts to card holder transaction average amount and 2 (b), limit, transaction frequency, age, sex, dependent quantity, dummy other card quantity groups (DI, D2, D3) have significantly simultaneous impacts to card holder transaction average amount.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy
" ABSTRAK
Kartu kredit telah lama menjadi sistem pembayaran, bahkan telah diadopsi menjadi sistem pembayaran untuk sistem perdagangan yang memanfaatkan jaringan komputer global. Pada sistem perdagangan seperti itu, sistem pembayaran digital dapat menjadi altematif selain sistem pembayaran kartu kredit Pada sistem pembayaran digital, transaksi tidak sekedar melakukan pencatatan atau akunting saja, melainkan diikuti dengan perpindahan data digital sebagai representasi alat pembayaran atau bukti pembayaran, dari satu pihak, misalnya pihak pembeli, ke pihak lain, misalnya pihak penjual. Contoh sistem pembayaran digital adalah uang digital dan kartu kredit digital anorrim. Uang digital adalah alat pembayaran secara tunai dalam bentuk digital. Kartu kredit digital anonim adalah alat pembayaran secara tidak tunai atau kredit dalam bentuk digital dimana detil pembayarannya anonim, artinya tidak ada pihak lain kecuali pembayar yang dapat menelusuri hubungan antara identitas pembayar dengan informasi pembayaran. Uang digital yang terkenal adalah uang digital David Chaum dan uang digital Stefan Brands. Kartu kredit digital anonim diusulkan oleh Steven H Low, Nicholas F Maxemchuk, dan Sanjoy Paul. Kartu kredit mereka, dalam thesis ini, selanjutnya disebut KK-Low.
KK-Low rentan terhadap kejahatan kolusi. Identitas pembayar dapat ditehisuri dari informasi pembayaran jika ada pihak-pihak tertentu yang berkolusi. Dengan kata lain, kolusi antara pihak-pihak tertentu dapat mengasosiasikan identitas pembayar dengan informasi pembayaran. Hal itu dapat merugikan pembayar karena rahasia pembayarannya diketahui pihak tain. Oleh karena itu, thesis ini bertujuan membuat kartu kredit digital anonim yang bebas kolusi.
Tujuan tersebut dicapai dengan membuat kartu kredit digital anonim baru, bukan modifikasi terhadap KK-Low. Penyebab kelemahan KK-Low dan teknik menghindari kelemahan itu dipelajari. Juga, uang digital David Chaum dan uang digital Stefan Brands dipelajari sebagai contoh sistem pembayaran digital. Kemudian, dibuat kartu kredit digital anonim dengan konsep baru.
Thesis ini menghasilkan kartu kredit digital anonim yang diberi nama SMARTCredit. SMARTCredit berbeda dengan KK-Low karena SMARTCredit bcrbasis credential token sedangkan KK-Low berbasis^und transfer. SMARTCredit bersifat bebas kolusi, artinya tidak ada kejahatan kolusi yang dapat merugikan pihak tertentu. Selain itu, SMARTCredit dapat bekerja secara offline."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>