Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68045 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elfazrina Mahmudi
"Skripsi ini membahas tentang gambaran tantangan-tantangan yang dihadapi oleh ibu dalam proses pengasuhan anak disabilitas netra dan resiliensi ibu dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut beserta faktor pendukungnya. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu studi literatur dan wawancara mendalam. Penelitian ini dilaksanakan selama 16 bulan dimulai dari bulan September 2019 hingga Desember 2020. Berdasarkan waktu tersebut, penelitian ini dilakukan sebelum dan selama masa pandemi COVID-19. Oleh sebab penelitian dilaksanakan sebelum dan selama pandemi COVID-19 maka berdampak pada kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini, khususnya pada kegiatan wawancara mendalam. Kegiatan wawancara mendalam dilakukan melalui dua cara yaitu secara tatap muka langsung (sebelum pandemi COVID-19) dan melalui telepon (semasa pandemi COVID-19). Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan utama yaitu ibu dengan anak disabilitas netra dan informan pendukung yaitu suami dari informan utama. Informan diperoleh melalui metode purposive sampling dimana setiap informan merupakan orangtua murid di SLB-A Tan Miyat Bekasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa ibu menjumpai tantangan-tantangan dalam aspek psikologis, fisik, finansial, dan sosial. Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut ibu menggunakan kemampuan resiliensi diantaranya emotional regulation, impulse control, optimism, causal analysis, empathy, self-efficacy, dan reaching out. Kemampuan resiliensi ibu dipengaruhi oleh faktor pendukung seperti spiritualitas, emosi positif, harga diri, dan dukungan sosial

This study discusses the description of the challenges faced by mothers in the process of caring for children with visual impairment and the resilience of mothers in facing these challenges and their supporting factors. The approach taken in this research is a qualitative approach with case study research. Data collection techniques in this research are literature study and in-depth interviews. This research was conducted for 16 months starting from September 2019 to December 2020. Based on that time, this research was conducted before and during the COVID-19 pandemic. Because the research was carried out before and during the COVID-19 pandemic, it had an impact on data collection activities in this study, especially in in-depth interviews. In-depth interviews were carried out in two ways: face-to-face (before the COVID-19 pandemic) and by telephone (during the COVID-19 pandemic). The informants in this study consisted of main informants: mothers of children with visual impairment, and supporting informants: the husbands of the main informants. Informants were obtained through the purposive sampling method where each informant was the parent of the student at SLB-A Tan Miyat Bekasi. The results of this study explain that mothers face challenges in psychological, physical, financial, and social aspects. In facing these challenges, mothers use resilience abilities including emotional regulation, impulse control, optimism, causal analysis, empathy, self-efficacy, and reaching out. Mother's resilience ability is influenced by supporting factors such as spirituality, positive emotions, self-esteem, and social support"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ajeng Susanandari
"Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran penyesuaian diri ibu dan perkembangan kemampuan anak tunaganda-netra. Subjek terdiri dari tiga orang ibu dari anak tunaganda-netra taraf ringan hingga sedang. Gambaran penyesuaian diri ibu diperoleh melalui wawancara dengan ibu. Sementara gambaran perkembangan kemampuan anak (kognitif, bahasa, sosial-emosional, motorik kasar, motorik halus, orientasi-mobilitas, visual, bina-bantu diri) diperoleh melalui asesmen menggunakan alat ukur perkembangan kemampuan anak tunaganda-netra.
Berdasarkan hasil penelitian, reaksi dan masalah yang dialami ketiga subjek, sehubungan dengan kehadiran anak tunaganda-netra, memiliki persamaan dan perbedaan satu sama lain. Dalam penelitian ini, dua subjek sudah mampu menerima kondisi anak tunaganda-netra, sedangkan satu subjek belum mampu menerima. Satu subjek yang sudah mampu menerima kondisi anak menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan anaknya secara umum cenderung baik. Sedangkan, satu subjek yang belum mampu menerima kondisi anak menunjukkan, bahwa perkembangan kemampuan anaknya, secara umum masih perlu mendapat perhatian. Subjek lain yang sudah mampu menerima kondisi anak menunjukkan, bahwa perkembangan kemampuan anaknya tidak jauh berbeda dengan subjek yang belum mampu menerima kondisi anak. Hal ini disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri ibu, seperti sumber daya pribadi, hubungan pernikahan, karakteristik ketunaan, sumber daya sosial, serta parent support-group.

This research is aimed to describe the mother`s adjusment and skills development of multiple disabilities and visual impairment children. The three respondents are mothers who have multiple disabilities and visual impairment child. Data about mother`s adjusment was taken from interview with mother. Data about children`s skills development (cognitive, language, social-emotional, gross motor, fine motor, orientationmobility, visual, self-help) was taken from assesment used by skills development measuring tools for multiple disabilities and visual impairment children.
Based on the result, those three respondents have some similarity and differences between each other, in reactions and problems that experienced by mothers with multiple disabilities and visual impairment child. In this research, two respondents already have accepted the multiple disabilities and visual impairment children`s condition, while one respondent have accepted yet the child. One of the respondents who already has accepted the child`s condition shows, that the child generally have a good skills development. Whereas, one respondent who has accepted yet the child`s condition shows, that child tend to have skills development which generally need to get attention. Another respondent who has accepted the child`s condition show, that the child skills development doesn`t too much differ with the respondent who has accepted yet the child`s condition. These condition caused by some factors that influence mother`s adjusment, such as personal resources, marital relationship, characteristic of the disabled children, social resources, and parent support-group."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
155.2 DWI g
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rahmawati
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai peran guru dan perkembangan kemampuan anak tunaganda-netra. Subjek dari penelitian ini adalah tiga orang guru yang mengajar anak tunaganda-netra. Gambaran mengenai peran guru diperoleh peneliti dari hasil wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Selain itu, penelitian ini juga memberikan gambaran mengenai perkembangan kemampuan anak tunaganda-netra pada delapan aspek perkembangan (kognitif, bahasa dan komunikasi, sosial, motorik kasar, motorik halus, orientasi-mobilitas, visual, bina-bantu diri). Gambaran tersebut diperoleh dengan melakukan asesmen pada anak. Karakteristik ketunaan siswa berbeda satu sama lain, tetapi mereka sama-sama mengalami ketunaan berupa tunanetra-tunarungu.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa ketiga subjek telah menjalankan ketiga perannya (pengajar, manajer, dan konselor) dalam membantu perkembangan kemampuan anak tunaganda-netra. Perbedaan karakteristik siswa pada ketiga subjek membuat pelaksanaan peran menjadi berbeda. Dalam menjalankan peran-perannya, ketiga subjek melakukan metode yang berbeda dari guru kebanyakan seperti melakukan strategi pemaksaan untuk mengajarkan bahasa isyarat, menerapkan pengobatan herbal dan diet glutin untuk menangani epilepsi dan gangguan emosi, serta penerapan sudut individual bagi siswa yang sedang marah.

The purpose of this research is to get description about teacher`s role and skills development of Multiple Disabilities and Visual Impairment (MDVI) children. Respondent of this research are three teachers who teach MDVI children. Description about teacher`s role is got by the researcher from interview, observation, and document analysis. Beside that, this research also give the description about skills development of MDVI children in eight aspect of development (cognitive, language and communication, social, gross motor, fine motor, orientation-mobility, visual, and self-help). The description is got by doing assessment to the child. Characteristics if student`s impairment are different from one to another, but they have similarities that they are suffering deaf-blind.
From this research is knew that the three subjects already done the three teacher`s role (instructional expert, manajer, and counselor) in helping skills development of MDVI children. Differences of children`s characteristics make the role implementation become different too. When implementing their roles, those three respondent doing methods that differ from most of other teachers like doing forcing strategy to teach sign language, applicating herbal medical treatment and glutine diet to handle epilepsy and emotional disturbance, and also applicating individual corner for angry student."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Latif Indra
"Dalam menghadapi tantangan kebencanaan yang kian kompleks, kita harus mampu mengintegrasikan tiga elemen utama: ruang, risiko, dan resiliensi. Pemahaman yang mendalam mengenai karakteristik ruang atau wilayah rawan bencana, pemetaan risiko yang tepat, serta penguatan kapasitas resiliensi masyarakat adalah kunci utama dalam merancang strategi mitigasi yang lebih efektif dan adaptif. Dengan riset yang mendalam, saya bersama tim mencoba memberikan solusi berbasis data yang dapat memperkuat ketangguhan masyarakat dan meminimalisir dampak bencana."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
P-pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Ganis Indriati
"Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Penderitanya harus transfusi darah secara rutin dan teratur serta mendapat terapi kelasi besi. Ibu merupakan caregiver utama bagi anak dengan thalasemia. Penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif ini, bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu dalam merawat anak dengan thalasemia. Penelitian ini menemukan 6 tema yaitu 1)tidak menerima kenyataan, 2)usaha mengobati anak, 3)menjadi caregiver untuk anak, 4)tantangan yang dihadapi dalam merawat anak, 5)keberhasilan sebagai caregiver, dan 6)dukungan yang diterima ibu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, pengetahuan, dan masukan kepada praktisi kesehatan terutama perawat anak, sehingga pelayanan keperawatan yang diberikan kepada anak dengan penyakit kronik dan keluarganya dapat meningkat.

Thalassemia is an herited blood disorder disease. Patients with thalassemia should have regular blood transfusions and regular iron chelation therapy. Mother is a main caregiver for children with thalassemia. This qualitative study used a descriptive phenomenology method, which aims to explore the experiences of mothers in caring the children with thalassemia. This research found six themes: 1)do not accept reality, 2)attempt to caring the children, 3)be a caregiver for children, 4)the challenges faced in caring, 5)success as a caregiver, and 6)support received from others. The result of this study expected to provide information, knowledge, and inputs to pediatric nurse practitioners, thus increasing the nursing services for children with chronic illness and their families."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Vania Ardhiningrum
"Studi ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis bagaimana tantangan pengasuhan dan strategi Ibu dalam menghadapi manajemen konflik sibling rivalry saudara kandung non-Autism Spectrum Disorder (non-ASD) dan anak yang memiliki Gangguan Spektrum Autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD). Ruang lingkup penelitian ini adalah sosiologi keluarga, menggunakan konsep Strategi Manajemen Konflik yang saling melengkapi dengan konsep Family Conflict. Studi ini mengembangkan penemuan terdahulu dengan meneliti manajemen konflik ibu dalam menghadapi sibling rivalry yang mengutamakan pemenuhan kebutuhan anak atas distribusi sumber daya berharga dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menemukan bahwa sibling rivalry anak non-ASD dan anak ASD terjadi karena anak non-ASD merasakan kelangkaan distribusi sumber daya. Untuk itu, manajemen konflik dapat dilakukan dengan strategi yang dapat mengatasi penyebab konflik tersebut, yaitu dengan memenuhi kebutuhan anak non-ASD dan memberikan keadilan dalam distribusi sumber daya. Strategi dapat dilakukan dalam bentuk mediasi, negosiasi, serta bujukan (imbalan, persuasi, dan koersi). Strategi ini didukung oleh model penyelesaian konflik berupa akomodasi, kolaborasi, kompromi, dan penghindaran konflik. Penggunaan berbagai strategi ini harus mampu mengatasi kelangkaan distribusi yang dirasakan anak non-ASD dengan mengutamakan pemahaman atas perspektif anak serta menyesuaikan dengan kondisi anak.

This study aims to understand and analyze the challenges and strategies employed by mothers in managing sibling rivalry conflicts involving non-Autism Spectrum Disorder (non-ASD) children and their siblings with Autism Spectrum Disorder (ASD). The scope of this research is family sociology, using the concept of Conflict Management Strategy which complements the concept of Family Conflict. This study enriches previous findings by examining mothers’ sibling rivalry conflict management that emphasizes in fulfilling children's needs of valuable resource distribution in family. This research adopts a qualitative approach, employing in-depth interviews with four mothers who have non-ASD and ASD children. The findings indicate that sibling rivalry between non-ASD and ASD children arises due to the perceived scarcity of resource distribution by non-ASD children. Therefore, conflict management can be implemented through strategies aimed at addressing this perceived scarcity, such as meeting the needs of non-ASD children and ensuring fairness in resource distribution. Strategies include mediation, negotiation, and inducement (reward, coercive, and persuasion). These strategies are supported by conflict modes, including accommodation, collaboration, compromise, and conflict-avoidance. The application of these various strategies must effectively address the perceived scarcity experienced by non-ASD children by prioritizing an understanding of the child's perspective and adapting to the child's conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Awaliyah Mardiani
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara keberfungsian keluarga dan resiliensi pada ibu yang memiliki anak Autistic Spectrum Disorder. Pengukuran keberfungsian keluarga menggunakan alat ukur family assessment device (Epstein, Bishop, & Levin, 1978) dan pengukuran resiliensi menggunakan alat ukur resiliet quotient (Reivich & Shatte, 2002). Partisipan berjumlah 40 ibu yang memiliki karakteristik sebagai ibu yang memiliki anak ASD.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara keberfungsian keluarga dan resiliensi pada ibu yang memiliki anak ASD (r = 0.507; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, semakin tinggi keberfungsian keluarga, maka semakin tinggi resiliensi pada ibu yang memiliki anak ASD. Berdasarkan hasil tersebut, maka dukungan dari keluarga untuk ibu yang memiliki anak ASD sangat penting agar dapat meningkatkan kapasitas resiliensinya sehingga mampu bangkit dari trauma yang dialaminya dan mampu menghadapi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.

This research was conducted to find the correlation between family functioning and reseiliece on mother who have children with Autistic Spectrum Disorder (ASD). Family functioning was measured using a modification instrument named family assessment device (Epstein, Bishop, & Levin, 1978) and resilience was measured using a modification instrument named reseilient quotient (Reivich & Shatte, 2002). The participants of this research are 40 mother who have children with ASD.
The main results of this research show that family functioning positively correlated significantly with resilience (r = 0.507; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01). That is, the higher family functioning, the higher showing resilience. Based on these results, the support of the family for mothers of children with autistic spectrum disorder is important in order to increase her resiliece capacity so as able to rise from the trauma and able to face difficulties in everyday life.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Syarif
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran resiliensi pada anak jalanan, serta ingin menggali faktor-faktor apa saja yang membentuk resiliensi pada anak jalanan. Pengertian resiliensi yang digunakan merujuk pada lima karakteristik resiliensi dari Wagnild (2010) yaitu meaningfulness, perseverance, equanimity, self reliance dan existential aloness. Skala sikap RS-14 (Wagnild & Young, 2009) digunakan untuk memperoleh gambaran resiliensi dan wawancara mendalam dilakukan guna mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat membentuk resiliensi pada. Penelitian ini dilakukan di jalanan ibukota Jakarta. Partisipan penelitian terdiri dari 31 orang dengan rentang usia 12-17 tahun dan untuk wawancara mendalam jumlah partisipan adalah tiga orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata partisipan mendapatkan skor resiliensi tinggi. Faktor yang mempengaruhi adalah faktor internal yaitu terutama keinginan mereka untuk memperoleh masa depan yang lebih baik, dan faktor eksternal yang juga mempunyai pengaruh besar bagi anak jalanan untuk bertahan adalah teman-teman. Sejumlah saran untuk penelitian selanjutnya juga turut disertakan.

This study was conducted in order to get an overview of resilience in street children, and wanted to explore what are the factors that build up the resilience of street children. Definition of resiliense used refer to the five characteristics of resilience Wagnild (2010), namely meaningfulness, persevarance, equanimity, self reliance, and existential aloness. Resilience scale RS-14 (Wagnild & Young, 2009) is used to obtain a picture of resilience and in depth interviews conducted to obtain information about factors that may build resilience. The research was conducted on the sreets of the capital city of Jakarta. Study participants consisted of 31 persons, and the age range is 12-17 years and for in depth interviews participants consisted three people. The result showed that on average participants get high scores of resiliency. Factors that affect the internal factor is their own desire to get a better future, and external factors which have a major influence for street children to survive are peers. A suggestions for future research were also included.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Danimartianda Muninggar
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan parenting stress dengan persepsi terhadap pelayanan family-centered care pada orang tua anak tunaganda-netra. Anak tunaganda adalah mereka yang karena intensitas masalah fisik, mental, atau emosional, membutuhkan pelayanan pendidikan, sosial, psikologis, dan medis melebihi program pendidikan khusus yang biasa. Penelitian ini dianggap penting karena orang tua anak tunaganda ditemukan mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan orang tua anak normal. Dengan adanya pemahaman mengenai berbagai kesulitan yang dialami orang tua anak tunaganda, tenaga profesional dapat memahami secara lebih mendalam tentang berbagai masalah yang ada dan membantu untuk mengarahkan pilihan intervensi dalam menangani anak.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Model operasional penelitian ini menggunakan adaptasi Parenting Stress Scale (PSS) untuk menggambarkan parenting stress dan skala Measure of Processes of Care versi Indonesia (MPOC-Indonesia) untuk menggambarkan persepsi orang tua terhadap pelayanan family-centered care. Penelitian ini dilakukan pada 52 orang tua anak tunaganda yang sedang menerima pelayanan pengasuhan dari tenaga profesional. Pengumpulan data dilakukan melalui metode kuesioner, sedangkan untuk analisis data digunakan perhitungan korelasi dengan teknik Pearson product-moment.
Berdasarkan analisis terhadap hasil pengolahan data, penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara parenting stress dengan persepsi terhadap pelayanan family-centered care. Dengan kata lain, tidak terdapat hubungan antara parenting stress dengan persepsi terhadap pelayanan family-centered care pada orang tua anak tunaganda-netra.

The purpose of this study is to better understand whether there is a relationship of parenting stress and perception of family-centered care service in parents of children with multiple disabilities and visual impairment. Children with multiple disabilities are those who because of the intensity of their physical, mental, or emotional problems need educational, social, psychological, and medical service beyond those which are traditionally offered by regular special education program. This research was considered to be crucial since parents of children with multiple disabilities have been found experience higher levels of stress than parents of normal children. Through knowledge about difficulties faced by parents of children with multiple disabilities, professionals can get a greater understanding of their problems and may help guide the intervention chosen for the children.
This study is a quantitative research with a correlational design. Operational model of this study used the adaptation of Parenting Stress Scale (PSS) to describe parenting stress and the scale of Measure of Processes of Care in Indonesian version (MPOC-Indonesia) to describe parents? perception of familycentered care service. This study was held among 52 parents of children with multiple disabilities who were receiving family-centered care service from the professionals. The data was collected by using questionnaire method, and it was analyzed by using Pearson product-moment correlation technique.
By analyzing the result of data processing, the research found that there was no significant correlation between parenting stress and perception of family-centered care service. In other words, there is no relationship of parenting stress and perception of family-centered care service in parents of children with multiple disabilities and visual impairment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
649.1 MUN h
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kezya Indriani
"Penelitian ini membahas gambaran tentang burnout yang dialami oleh caregiver yang memberikan perawatan pada penyandang penyandang disabilitas ganda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi pustaka, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumber burnout yang dialami caregiver yaitu berasal dari beban kerja, konflik di tempat kerja, dan minimnya upah yang diberikan oleh lembaga. Sedangkan strategi/ coping yang dilakukan caregiver dalam menyelesaikan masalah adalah mencari dukungan sosial, mencari pekerjaan tambahan, berdoa dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, melakukan aktivitas yang menyenangkan, dan menghindari masalah.

This study discusses the description of burnout that helps caregivers who provide care for multiple disabilities. This research uses a descriptive qualitative approach. The data techniques used were interviews, observation, literature study, and documentation study. The results of this study indicate that the sources provided by caregivers come from workloads, conflicts in the workplace, and the minimum wage given by the institution. Meanwhile, the caregivers coping strategies in solving problems are seeking social support, seeking additional work, praying and surrendering to God Almighty, doing fun activities, and avoiding problems."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>