Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71972 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Salemba Medika, 2018
616.979 2 ASU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusi Mutia A.
"Di Indonesia, jumlah kasus HIV-AIDS dari tahun ke tahun melaju cepat dan tidak pernah menunjukkan penurunan. Hingga Maret 2008 silam, jumlah kasus HIVAIDS di Indonesia mencapai 17.998 kasus (Ditjen PPM & PL Depkes RI, 2008). Sementara itu pada tahun 2007 sendiri terdapat 3874 kasus HIV-AIDS, dari jumlah tersebut 80% nya adalah pria dan 90% nya berada di usia produktif antara 20-49 tahun (Ditjen PPM & PL Depkes RI, 2007). Dapat diperkirakan sebagian besar penderita HIV-AIDS dari kelompok usia produktif ini merupakan para pekerja yang berada di tempat-tempat kerja seperti perusahaan, pabrik, pelabuhan, terminal, dsb. Para pekerja yang termasuk ke dalam kategori mobile migrant population merupakan salah satu kelompok pekerja yang berisiko terhadap penularan HIVAIDS.
Karena tuntutan pekerjaan, mereka biasanya sering berpindah-pindah, menetap di suatu tempat dalam waktu yang relatif singkat, serta jauh dari pasangan atau keluarga. Buruh bangunan merupakan salah satu sektor pekerjaan yang termasuk ke dalam kategori mobile migrant population ini, dimana biasanya buruh bangunan berasal dari luar daerah, jauh dari pasangan atau keluarga, serta pada umumnya kurang informasi mengenai HIV-AIDS.
Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran perilaku seksual berisiko terkait HIV-AIDS dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada buruh bangunan di proyek P perusahaan konstruksi K, Jakarta tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian yang digunakan yaitu Cross Sectional.
Penelitian dilakukan terhadap buruh bangunan di proyek P perusahaan konstruksi K, Jakarta yang diambil secara acak dengan metode simple random sampling (SRS) pada Mei 2008. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer menggunakan alat bantu kuesioner. Data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan program statistik komputer (EpiData dan SPSS) serta dianalisis secara univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian didapat bahwa 18% buruh bangunan yang menjadi responden melakukan perilaku seksual berisiko. Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square belum menunjukkan hubungan yang signifikan antara informasi, motivasi, ketrampilan berperilaku, umur, pendidikan, status pernikahan, frekuensi pulang ke daerah asal, dan keterpaparan terhadap penyuluhan dengan perilaku seksual responden. Hal ini mungkin disebabkan karena jumlah sampel penelitian tidak terlalu besar, walaupun begitu sudah terlihat kecendrungan hubungan diantara beberapa variabel tersebut.
Perilaku seksual berisiko pada para pekerja, terutama buruh bangunan, ini perlu mendapat perhatian yang serius karena dapat menjadi jembatan penyebrangan HIV dari kelompok yang berisiko tinggi (PSK) ke kelompok yang berisiko rendah (ibu rumah tangga dan anak-anak). Oleh karena itu perlu dilakukan upaya penyebarluasan informasi yang benar dan jelas mengenai HIV-AIDS secara luas dan berkesinambungan dengan melibatkan semua pihak yang terkait. Selain itu penyuluhan akan pentingnya penggunaan kondom dan ketrampilan untuk menggunakannya juga dapat dilakukan untuk mengurangi perilaku seksual berisiko yang memungkinkan penyebaran HIV."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irsanty Collein
"Penelitian ini bertujuan memperoleh pemahaman mendalam tentang makna spiritualitas pada klien HIV/AIDS dalam konteks asuhan keperawatan.Rancangan penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi dengan desain deskriptif eksploratif. Penelitian ini memperoleh lima tema yaitu (1) mendekatkan diri kepada Tuhan, (2) menghargai hidup pasca diagnosis HIV, (3) butuh dukungan dari orang terdekat, (4) mempunyai harapan untuk kehidupan yang lebih baik di hari depan,dan (5) kebutuhan spiritual yang tidak terpenuhi. Sebanyak 7 partisipan berpartisipasi menceritakan pengalamannya. Metode wawancara mendalam dan pengamatan lapangan merupakan alat bantu pengumpulan data. Data di analisis menggunakan metode Collaizi (1978). Hasil penelitian menyarankan perawat perlu melakukan pengkajian spiritual pada klien HIV/Aids selama di rawat di RS sehingga perawat dapat memberikan intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu klien

This study aims to explore the meaning of spirituality in HIV / AIDS patients in the nursing care at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. This research is a qualitative research phenomenology design with descriptive explorative. There were five themes in this research including more attach to God, respect for life after HIV diagnosis, need a support system, hope for a better life and patient's spiritual need?s were not fulfilled. Seven participants were recruited in this study 7 participants.In-depth interviews, field note and the observation sheet were used to collect data. The seven procedural steps proposed by Collaizi (1978) were utilized in data analysis.The result suggested nurses are supposed to make an assessment for spiritual needs as a nursing intervention and optimize nursing curriculum."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29407
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risyda Zakiyah Hanim
"Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis yang berdampak pada upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan. Praktek ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai penelitian. Model Adaptasi Roy dan Teori Sosial Kognitif Bandura di RSUP Fatmawati Jakarta. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktek residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based nursing practice), dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi lahan yang menjadi tempat praktek residensi. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, mahasiswa residensi telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy pada 1 kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunitis. Sebagai peneliti, mahasiswa residensi telah mengaplikasi penerapan skrining malnutrisi pada pasien HIV/AIDS menggunakan Modiffied Subjective Global Asessessment dan hasil dari evidence based nursing ini menunjukkan bahwa kuisioner MSGA-HIV akurat dan reliable untuk menilai status resiko malnutrisi khusus pada pasien HIV. Sedangkan sebagai innovator, telah dilakukan inovasi edukasi pengetahuan terkait pencegahan infeksi oportunistik yang mana media edukasi juga dibetuk dapat barcode dan hasil penerapan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi peningkatan pengetahuan dalam melakukan pencegahan infeksi oportunistik pada ODHA.

Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of specialist nurses which has an impact on efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through various studies. Roy's Adaptation Model and Bandura's Cognitive Social Theory at Fatmawati General Hospital, Jakarta. The three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing nursing practice based on scientific evidence (evidence-based nursing practice), and carrying out nursing innovation projects that are useful for the land where the residency is practiced. As nursing care providers, residency students have provided nursing care using Roy's adaptation theory approach in 1 main managed case and 30 resume cases of HIV/AIDS patients with various opportunistic infections. As researchers, residency students have applied the application of malnutrition screening to HIV/AIDS patients using the modified Subjective Global Assessment and the results of this evidence- based nursing show that the Modified SGA HIV questionnaire is accurate and reliable for assessing the risk status of specific malnutrition in HIV patients. Meanwhile, as an innovator, innovative knowledge education has been carried out related to the prevention of opportunistic infections in which educational media has also been formed to be barcoded and the results of implementing this innovation project show very significant benefits for increasing knowledge in preventing opportunistic infections in PLHIV."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fauzi Rahman
"Berdasarkan data terakhir dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan per Desember 2014, secara kumulatif jumlah kasus HIV dan AIDS berdasarkan provinsi telah mencapai angka 32.711 kasus HIV dan 5.494 kasus AIDS, pada periode tersebut DKI Jakarta menempati posisi pertama, disusul Jawa Timur, dan Jawa Barat. Pengobatan bagi pasien HIV/AIDS untuk meningkatkan mutu dan harapan hidupnya adalah dengan menjalani Terapi ARV. Skripsi ini membahas hubungan antara Faktor Predisposisi (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan status marital), Faktor Pemungkin (jarak ke layanan kesehatan), Faktor Penguat (faktor risiko, lama terapi dan dukungan keluarga) dengan Ketidakpatuhan Pasien HIV/AIDS dalam meminum obat ARV. Penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien yang aktif terapi ARV sampai dengan Januari 2015 sebagai data sekunder dengan desain studi cross sectional. Subjek penelitian dalam penelitian ini berjumlah 105 pasien HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jatinegara dan Kramatjati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 34,3% pasien tidak patuh dalam berobat. Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan ketidakpatuhan pasien adalah status bekerja (Bekerja, PR= 2,6, 95%CI=1,0-6,7) dan status marital (Belum Menikah, PR=0,3, 95%CI=0,1-0,7). Banyaknya pasien HIV/AIDS dengan status bekerja tidak patuh dalam minum obat ARV diperlukannya peningkatan akses pengambilan obat di layanan kesehatan, dengan waktu pengambilan obat diluar jam pelayanan diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan minum obat ARV pada pasien HIV/AIDS dengan status bekerja.

Based on the latest data from the Directorate General of disease control and environmental health Ministry of health per December 2014, cumulatively the number of cases of HIV and AIDS on the basis of the province has reached 32711 cases of HIV and AIDS cases, 5494 from the Jakarta ranked first, followed by East Java and West Java. Treatment for HIV/AIDS patients to improve the quality of its life expectancy and is to undergo Therapy ARV. In all regions of Indonesia in HIV treatment HIV amounted to 166,919 people, and are eligible to receive ARV therapy as much as 119,017 people or about 71,30%, receive ARV therapy as much as 93964 or 78.95% of all HIV sufferers who are eligible to receive ARV therapy, and amounted 21.05% 25053 or haven't received ARV therapy. This research discuss the relation about lot of factor, predispositions factors (age, sex, education, job status and marital status), enabling factors (distance to health services), Amplifier Factors (Risk Factor, length of therapy and family support) with the Non-Adherent HIV/AIDS patients following ARV Therapy. This research conducted using secondary data just as medical record with the design of study Cross Sectional. This research recorded 105 HIV/AIDS patients as sample at Puskesmas Jatinegara and Puskesmas Kramatjati. Result of this research is 34,3% patients is disobey the ARV Therapy. Result show 2 variable had association with non-adherent is working status (p=0,045, OR= 3,6) and marital status (p=0,001,OR=6,7)."
Universitas Indonesia, 2016
S62010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Welly Vitriawan
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
T24844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Perwita Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model analisis data HIV AIDS dan
IMS untuk secara optimal dimanfaatkan pada program HIV AIDS dan IMS di
Puskesmas Karawaci Baru, Kota Tangerang. Metodologi penelitian menggunakan
desain kualitatif operasional research, dengan informan 4 orang. Instrumen yang
digunakan adalah data HIV AIDS dan IMS dari aplikasi SIHA offline tingkat
puskesmas, dengan cara wawancara mendalam. Hasil analisis adalah belum
optimalnya luaran aplikasi SIHA dalam mendukung proses analisis data sesuai
kebutuhan. Perlu dilakukan evaluasi ulang pada data input, proses dan output dari
sistem aplikasi SIHA.
ABSTRACT
The study aims to create a model of data analysis HIV AIDS, and STDs in
Puskesmas Karawaci Baru, Kota Tangerang. Research methodology using design the
qualitative of operational research, with informant 4 people. Instruments used is data
HIV AIDS, and STDs of offline SIHA applications from puskesmas, by means of indepth
interviews. The results of the analysis is not optimal the SIHA application
outcome in support of the process of data analysis as needed. Re-evaluation needs to
be done on the data input, process and output of the application system SIHA."
2014
S61232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Dewi Suriani A.
"Kasus AIDS (Acquired lmmuno Deficiency syndrome) merupakan kumpulan gejaia akibat infeksi HIV yang dapat menurunkan kekebalan tubuh penderita, saat ini semakin banyak ditangani oleh RSUD kota Bekasi. Masih adanya kecelakaan kerja berupa Iuka tusuk jarum bekas pasien, adanya perilaku tidak aman seperti pemakaian APD yang tidak kontinu dan pembuangan jarum bekas pakai tidak pada tempat semestinya yang dilakukan oleh tenaga keperawatan, merupakan hal yang tidak diharapkan.
Heinrich (1941), memperkenalkan konsep penyebab terjadinya kecelakaan kerja, umumnya adalah faktor periiaku manusia (unsafe actlbehavior) sekitar 88%, faktor kondisi tempat kerja (unsafe condition) sekitar 10%, dan sisanya sekitar 2% disebabkan oleh faktor takdir, sedangkan Petersen (1988), menyebutkan bahwa umumnya seorang karyawan cenderung melakukan peri- Iaku tidak aman karena beberapa hat, yaitu tingkat persepsi yang buruk terha- dap adanya bahaya atau risiko di tempat keria, menganggap remeh tentang kemungkinan terjadinya kecelakaan kelja, dan menganggap rendah biaya yang harus dikeluarkan jika terjadi kecelakaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran persepsi risiko mengenai HIV/AIDS pada tenaga keperawatan di RSUD kota Bekasi, sehingga rumah sakit dapat mengambil sikap yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi saat ini. Oleh karena itu penutis ingin melakukan penelitian agar mendapatkan gambaran mengenai persepsi risiko tenaga keperawatan mengenai HIV/AIDS. Penelitian ini merupakan stucii analisis deskriptif dengan metode pene- litian C/oss Sectionaf, yang ditakukan di RSUD kota Bekasi pada bulan April sampai dengan Juli 2007. Pengambilan data primer berupa kuesioner dilakukan pada 144 tenaga keperawatan fungsional, karena merupakan pekerja rumah sakit yang paling sering melakukan kontak dengan pasien.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat persepsi risiko yang kurang baik mengenai kerentanan penularan HIV/AIDS, dan persepsi risiko yang baik mengenai keparahan HIV/AIDS, pencegahan/perilaku hati-hati dan keuntungan pemakaian APD dalam penoegahan penularan HIV/AIDS. Penelitian mengenai persepsi risiko berdasarkan variabel masa kerja menunjukkan adanya persepsi risiko mengenai kerentanan terhadap HIV/AIDS yang kurang baik pada semua kelompok masa kerja, terutama pada kelompok masa kerja dibawah 1 tahun. Berdasarkan variabel pengetahuan menunjukkan adanya persepsi risiko mengenai kerentanan terhadap HIV/AIDS yang baik pada kelompok yang memiliki pengetahuan tinggi, dan persepsi nsiko kurang baik pada kelompok yang memiliki pengetahuan sedang dan rendah. Berdasarkan variabel sikap menunjukkan adanya persepsi risiko mengenai kerentanan terhadap HIV/AIDS yang kurang baik pada semua kelompok yang enggan merawat pasien HIV/A!DS, Hepatitis B dan Hepatitis C, terutama pada kelompok yang tidak bersedia merawat pasien HIV/AIDS.
Berdasarkan variabel pengalaman menunjukkan adanya persepsi risiko mengenai kerentanan terhadap HIV/AIDS yang kurang baik pada semua kelompok pengalaman mendapatkan Iuka tusuk jarum. Berdasarkan variabel karakteristik tenaga keperawatan, ditemukan adanya angka kejadian Iuka tusuk jarum yang masih tinggi, adanya pemakaian APD yang tidak kontinu, adanya transfer informasi yang kurang efektif, dan adanya kekha-watiran pada tenaga keperawatan akan penularan HIV/AIDS.
Pihak RSUD kota Bekasi perlu membentuk panitia K3RS (Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit) yang berperan dalam pembinaan program keselamatan dan kesehatan kerja, meningkatkan persepsi risiko tenaga keperawatan di RSUD kota Bekasi dengan cava memberikan edukasi berupa penyuluhan, pemahaman dan informasi yang tepat. Melakukan pengawasan terhadap kinelja tenaga keperawatan di RSUD kota Bekasi, terutama yang berkaitan dengan perilaku iidak aman saat bekerja, dan melakukan pembaharuan atas berbagai informasi menyangkut petunjuk pe iaksanaan atau SOP dan melakukan sosialisasi yang efektif. Meningkatkan rasa kepercayaan dan rasa aman saat bekeria pada tenaga keperawatan dengan menyediakan sarana, prasarana dan kebijakan-kebijakan yang dapat melindungi pekerja.

Over the last few years there is an increase of HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus that caused Acquired lmmuno Deficiency Syndrome) cases at Bekasi Public Hospital. Similarly accidental cuts and wounds cause by carelessly disposal hypodermic needle and discontinue application of PPE (Personal Protective Equipment) were among the unacceptable behavior by the healthcare worker (nurse and midwive).
Heinrich (1941), introduce the main cause of work accident is about 88% due to unsafe actlbehavior, 10% due to unsafe working condition and about 2% is fate. On the other hand Petersen (1988) stated that the tendency of workers unsafe act/behavior were mainly caused by level of perception on risk/danger on the work place, ignorance of possible work accident and perception that accidental cost is cheap.
The objective of this study is to obtain information on HIVIAIDS risk perception by the healthcare worker at the Bekasi Public Hospital to enable the hospital undertake necessary action and policy improve the current condition. Descriptive analysis using Cross Sectional Method is used on the study by obtaining primary data using questioners for 144 functional healthcare worker(nurse and midwive) as the main personnel in hospital in close contact with the patient.
The result of the study indicated that there is a low level risk perception on susceptibility of HIV/AIDS infection and high level risk perception on the severity of HlVlAlDS infection, prevention/carefull behaviour and the advantage or benefit uses of PPE to prevent HIV/AIDS infecion. The study also indicated that based on the susceptibility of HIV/AIDS infection there is a low level risk perception among all health workers grouped by their work periode, and especially very low for the less than 1 year work periode group. Furthermore, there is a high level risk perception among the high level of knowledge group, but low level risk perception for the medium and low level of knowledge group. There is also a high level risk perception among all group who is unwilling to care patient with HIVIAIDS, Hepatitis B dan Hepatitis C, especially who is unwilling to care HIV/AIDS patient.
Based on the experience variable, there is a low level risk perception on susceptibility of HlV/AIDS infection among all group. Furthermore, there is a high case of accidental cuts, discontinue uses of PPE, ineffective transfer of information and fear of HIVIAIDS infection among the nurses and midwive.
There is an urgent need on establish a Comettee on Hospital Occupational Safety and Health at Bekasl Public Hospital, to undertake initiative on healthy and safety work, increase the risk perception level among the health worker through education program, includes: guidence and proper information.
Undertaking monitoring on the health worker, especially on the unsafety behaivor during work and information changes on SOP, and effective socialization. Improvement the self confidence during work period among health workers by providing equipment, facilities and policy needs to protect the healthcare workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Devianti
"Praktek Keperawatan residensi yang di laksanakan di Rumah Sakit Fatmawati adalah suatu proses dalam Pendidika yaitu Profesi Keperawatan yang mana diharapkan dapat mengaplikasikan sebagaimana mestinya. Peran perawat spesialis sangat berdampak pada peningkatan kualitas layanan keperawatan yang berdasarkan Evidennce base nursing. Perawat Spesialais harapkan juga dapat menjadi seorang Clinical Care Manager (CCM), yaitu sebagai perawat konsultan dalam pemberian asuhan keperawatan untuk kubutuhan dasar manusia dimana teori ini menunjukan peran sebagai perawat pemberi asuhan keperawatan dalam membantu dan menolong pasien baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit, dimana induvidu dapat berusaha melakukan beberapa aktifitas untuk mendukung penyembuhan dan menjaga kesehatan sehingga menyiapkan kematian dengan damai. Tiga kompetensi yang harus di capai dalam praktik residensi yaitu memberikan Asuhan Keperawatan menerapkan Implementasi keperawatan yang berbasis bukti Ilmiah (Evidennce base nursing), dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang dapat di gunakan di tempat lahan praktek residensi.Mahasiswa residensi telah melakukan penerapan mindfulness pada pasien HIV khusunya perempuan yang mengalami kualitas hidup yang menurun dan dalam kondisi seperti ini pasien mengalami kesendirian atau kesepian. Hasil dari evidence based nursing menunjukan bahwa intervensi mindfulness dapat meningkatkan kualitas hidup khusunya pada wanita yang terdiagnosa HIV. Sedangkan proyek inovasi yang telah di lakukan oleh residensi keperawatan tentang edukasi dalam meningkatkan kedisiplinan minum AR dimana media edukasi yang akan di berikan kepada psien HIV ber bentuk wab page sehingg dapat di akses melalui barcode dan hasil dari penerapan proyek inovasi dapat menunjukan manfaat yang terlihat secara signifikan dalam meningkatkan pengetahuan dan dalam pencegahan infeksi oportunitik pada ODHA.

Spesialis keperawatan HIV, teori Keperawatan HendersonResidency nursing practice carried out at Fatmawati Hospital is a process in education, namely the nursing profession, which is expected to be applied properly. The role of specialist nurses has a big impact on improving the quality of nursing services based on Evidence-based nursing. Specialist nurses are also expected to become Clinical Care Managers (CCM), namely as consultant nurses in providing nursing care to improve the quality and quality of nursing care. In providing nursing care to managed cases, namely patients with HIV who are affected by opportunistic infections and 30 resume cases that use Henderson's theory where there are 14 basic human needs where this theory shows the role of a nurse providing nursing care in assisting and assisting patients both in good health and in a state of illness, where individuals can try to carry out several activities to support healing and maintain health so as to prepare for a peaceful death. The three competencies that must be achieved in residency practice are providing nursing care, implementing scientific evidence-based nursing implementation (Evidence-based nursing), and carrying out nursing innovation projects that can be used in residency practice areas. Residency students have implemented mindfulness with HIV patients especially women who experience a decreased quality of life and in conditions like this the patient experiences solitude or loneliness. Results from evidence-based nursing show that mindfulness interventions can improve the quality of life, especially for women diagnosed with HIV.Meanwhile, the innovation project that has been carried out by the nursing residency is about education in improving AR drinking discipline where the educational media that will be given to HIV patients is in the form of a web page so that it can be accessed via barcode and the results of implementing the innovation project can show significant visible benefits. in increasing knowledge and in preventing opportunistic infections in PLWHA."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Jati Andri
"Penelitian ini memuat situasi yang melatarbelakangi ketergantungan seseorang terhadap penggunaan narkoba, sikap yang ditampilkan setelah terinfeksi HIV/AIDS serta cara partisipan memaknai kondisi diri dan lingkungan/keluarga terdekatnya serta tindakan-tindakan yang dilakukan ketika menyelesaikan masalah. Teori explanatory style dari Peterson & Seligman (1987) digunakan berdasarkan dimensi internal-external, stability-unstability/transient dan global-specific melalui penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Bertujuan untuk melihat pemahaman mereka terhadap kondisi yang ada hingga cara-cara yang dilakukan untuk memaknai masalah tersebut. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar dari mereka menggunakan pola eksternal, stability dan global dalam memahami ketergantungannya pada narkoba, mereka masih mengalami kesulitan untuk melepaskan diri dari ketergantungannya terhadap narkoba walaupun sadar akan dampak yang ditimbulkan. Kesulitan untuk memahami keadaan diri terinfeksi HIV/AIDS disebabkan oleh banyak faktor. Seperti dukungan sosial, keadaan partisipan saat ini, adanya stigma di masyarakat yang membatasi gerak hidup mereka. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penggunaan partisipan yang hanya diambil pada satu buah panti rehabilitasi narkoba. Padahal pemahaman yang muncul dapat berbeda bila diteliti pada panti rehabilitasi lain, partisipan perempuan ataupun individu yang tidak mengikuti program rehabilitasi. Selanjutnya ditemukan pula bahwa rasa tanggung jawab pada diri sendiri dapat menjadi kekuatan tersendiri bagi pengguna narkoba yang terinfeksi HIV/AIDS untuk memahami kebutuhan dirinya sendiri.

This study analyzise the background of people?s situation on drugs dependency, their attitudes emerge after infected by HIV/AIDS, and ways to give self-meaning to themselves and their surroundings including actions to deal with their life problems. Style explanatory theory from Peterson & Seligman (1987) which is based on internal-external dimension, stability-unstability/transient dan global-specific dimentions was used. This study was a in qualitative research with case study method. The objective is to explore the understanding of drug users with HIV/AIDS. The outcome from this research shows that most of the subjects were using external, stabilized and global patterns from explanatory theory in order to understand their dependecies on drugs and how hard for them to release from it eventhough they knew that is harmful. The drug users who were infected by HIV/AIDS were hard, to understand their situations. This was caused by many factors such as social support, their physical and psychological conditions, public stigma that limit ways to facing their life. The constraints in this research were that all subjects were from one rehabilitation centre. Whereas, other understanding can be different in other rehabilitation centres which is women participant, or people who were not under any rehabilitation program. Furthermore, the researcher found that a sense of responsibility to oneself can be a moral support for any subject to understand his/her needs and conditions."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>