Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179854 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Dorlan Natalina
"Hepatitis B merupakan penyebab utama penyakit organ hati kronik dan dapat menyebabkan
sirosis, gagal hati dan karsinoma hepatoselular.Transmisi penularan hepatitis B dapat
terjadi pada janin yang dikandungnya. Upaya pencegahan transmisi vertikal dapat
dilakukan berupa skrining pada ibu hamil pada trimester pertama kehamilan serta
pemberian imunoglobulin pada bayi setelah 12 jam kelahiran. Asuhan yang diberikan
kepada individu untuk pencegahan penyakit menular harus diberikan secara komprehensif
dengan tujuan klien mampu beradaptasi terhadap penyakitnya dan memiliki perilaku yang
baik. Pengelolaan ibu hamil dengan hepatitis B menggunakan Teori Adaptasi Roy dan
Health Belief Model (HBM) bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan
perilaku klien akan pencegahan penularan penyakit terhadap bayi dan keluarga lainnya.

Hepatitis B is a major cause of chronic liver disease and can cause cirrhosis, liver failure
and hepatocellular carcinoma. As many as 240 million of them have chronic hepatitis B and
780,000 people have died due to acute and chronic complications of hepatitis B.
Transmission of hepatitis B can occur in the fetus it contains. The efforts to prevent vertical
transmission can be done in the form of screening in pregnant women in the first trimester
of pregnancy as well as giving immunoglobulins to infants after 12 hours of birth. The form
of nursing care given to individuals for the prevention of infectious diseases must be
provided comprehensively with the aim of the client being able to adapt to his illness and
have good behavior. The management of pregnant women with hepatitis B using Roy's
Adaptation Theory and the Health Belief Model (HBM) aims to provide knowledge and
improve client behavior regarding the prevention of disease transmission to infants and
other families.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universiats Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Dewi Pamungkas
"Ibu hamil dengan anemia dan trombositopenia berada dalam kondisi yang berisiko mengancam kesehatan pada periode hamil, melahirkan, maupun postpartum. Pada periode hamil ibu berisiko mengalami perdarahan hingga kematian janin, oleh karena itu ibu perlu dibantu mengoptimalkan respon adaptifnya untuk mencapai kesehatan yang maksimal melalui pendekatan teori konservasi Levine yang dikombinasikan dengan teori Health Belief Model. Sedangkan pada periode post partum, ibu dengan anemia berisiko mengalami gangguan dalam penyembuhan luka laserasi perineum yang ditandai dengan rasa nyeri yang berkepanjangan. Uji coba evidence based practice nursing (EBPN) menggunakan intervensi kompres dingin pada laserasi perineum dengan melibatkan empat orang ibu postpartum. Partisipan diberikan kompres dingin menggunakan handuk yang sudah direndam dengan air dingin pada suhu 10oC, kemudian diaplikasikan pada laserasi perineum selama 20 menit. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan kompres dingin pada area laserasi perineum dapat menurunkan intensitas nyeri sebesar 45.83%.

Pregnant women with anemia and thrombocytopenia are in a condition that poses a risk to health during pregnancy, childbirth, and postpartum. During pregnancy, the mother is at risk of bleeding and fetal death, therefore the mother needs to be assisted in optimizing her adaptive response to achieve maximum health through the Levine conservation theory approach combined with the Health Belief Model theory. Meanwhile, in the post partum period, mothers with anemia are at risk for impaired healing of perineal lacerations which are characterized by prolonged pain. An evidence based practice nursing (EBPN) trial using a cold compress intervention on perineal lacerations involved four postpartum mothers. Participants were given a cold compress using a towel that had been soaked in cold water at 10oC, then applied to the perineal laceration for 20 minutes. The results showed that the use of cold compresses on the perineal laceration area could reduce pain intensity by 45.83%."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Kresna Dewi
"

Pasien penyintas kanker ginekologi mengalami masalah kesehatan yang kompleks dan memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Pasien penyintas kanker dengan masalah kekambuhan kanker mengharuskan pasien beradaptasi secara adaptif dan mendapatkan kenyamanan dalam menjalani kondisinya saat ini. Teori yang dapat digunakan pada kasus dengan kekambuhan adalah teori adaptasi Roy dan kenyamanan Kolcaba. Penerapan teori keperawatan pada lima pasien kelolaan yang mengalami kekambuhan dengan berbagai diagnosis kanker yang berbeda-beda. Dua orang didagnosis kanker serviks, dua orang lainnya kanker ovarium dan satu orang lainnya kanker vagina. Karena respon yang berbeda dari setiap pasien terhadap asuhan keperawatan yang diberikan, maka dilakukan modifikasi intervensi keperawatan. Kedua teori ini sesuai untuk diterapkan pada pasien penyintas kanker ginekologi dalam meningkatkan kenyamanan dan membantu klien beradaptasi secara fisiologis dengan kondisi yang dialaminya.

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

 

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×


Penerapan teori keperawatan Roy Adaptation dan Comfort Kolcaba pada Kanker Ginekologi. Kasus pasien kanker Ginekologi mengalami masalah kesehatan yang tidak terduga dan kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kebutuhan tersebut antara lain fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Penderita masalah kekambuhan kanker dituntut untuk beradaptasi secara adaptif dan merasa nyaman dalam menjalani kondisi mereka saat ini. Teori-teori yang dapat digunakan dalam kasus-kasus berulang adalah adaptasi Roy dan kenyamanan Kolcaba. Penerapan teori keperawatan pada lima pasien yang dirawat yang mengalami kekambuhan dengan berbagai diagnosa kanker yang berbeda. Dua orang didiagnosis menderita kanker serviks, dua lainnya menderita kanker ovarium dan satu lagi menderita kanker vagina. Karena setiap pasien memberikan respon yang berbeda terhadap asuhan keperawatan yang diberikan, maka modifikasi intervensi keperawatan harus dilakukan.

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

 

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atun Raudotul Ma`rifah
"Perawat sebagai pemberi asuhan mempunyai peran penting untuk dapat meningkatkan derajat
kesehatan perempuan. Perawat menjalankan peran dan fungsi sebagai pemberi pelayanan
keperawatan, konselor, advokat, educator, koordinator, pengelola, kolaborator, dan peneliti
dalam upaya meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan, selama melaksanakan praktek baik
di rumah sakit maupun di komunitas. Salah satu masalah reproduksi pada perempuan adalah
molahidatidosa, teori yang diaplikasikan adalah fokus penerapan adaptasi Roy dan Caring
Swanson pada ibu dengan post kuretase mola hidatidosa. Penerapan teori ini terbukti dapat
memberikan asuhan keperawatan pada klien secara komprehensif. Tujuan dari laporan ini adalah
memberikan gambaran tentang pelaksanaan praktik residensi ners spesialis dalam pengelolaan
kasus klien dengan mola hidatidosa, dan pelaporan evidence based practic nursing tentang
Spiritual Emotional Freedom Technique, Pencapaian kompetensi Perawat Spesialis Maternitas
dilakukan melalui peran perawat secara komprehensif.

Nurses, as caregivers, have important role in improving woman's health standard. Either in the
hospital or in the community, nurses also serve as caretaker, counselor, advocate, educator,
coordinator, organizer, collaborator, and researcher in order to improve the woman's
reproduction health. One of the case in womans's reproduction health is hydatidiform mole,
This study used Roy and Caring Swanson adaptation. The theory was applied on posthydatidiform
mole curettage patients. The intervention was proven to be able to give the
nursing care comprehensively. The report aimed at describing the nursing residency specialist
practice in hydatidiform mole patient management. The achievement of maternity nursing
specialist was undergone through comprehensive nurse's roles.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universiats Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Sri Wirayuni
"Praktek residensi spesialis keperawatan medikal bedah peminatan muskuloskeletal bertujuan untuk mengaplikasikan peran perawat sebagai pemberi asuhan, pengelola pendidik, dan peneliti. Peran sebagai pemberi asuhan dilakukan dengan mengelola 30 pasien dengan gangguan muskuloskeletal dan satu kasus kelolaan dengan OA HIP due Dysplasia left HIP menggunakan teori keperawatan adaptasi Roy. Penerapan intervensi keperawatan berbasis bukti ilmiah merujuk pada peran perawat sebagai peneliti dalam hal ini adalah penerapan assessment RCSQ dalam menilai kualitas tidur pasien pre operasi sebelum menjalankan operasi. Peran perawat sebagai pengelola sekaligus pendidikan teraplikasikan dalam inovasi edukasi dengan menggunakan video edukasi pre operasi pada pasien yang menjalani operasi Total Knee arthroplasty. Keseluruhan rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan kualitas asuhan keperawatan yang komprehensif.

The practice of medical surgical nursing specialist residency with muskuloskeletal specialization aims to apply the role of nurses as caregivers, educators, and researchers.The role as a caregiver is carried out by managing 30 patients with musculoskeletal disorders and managing one case with OA HIP due to Dysplasia left HIP using Roy's adaptation nursing theory. The application of scientific evidence-based nursing interventions refers to the role of nurses as researchers in this case is the application of the RCSQ assessment in assessing the sleep quality of preoperative patients before carrying out surgery. The role of nurses as managers as well as educators is applied in educational innovation by using preoperative educational videos for patients undergoing Total Knee arthroplasty surgery. This entire series of activities aims to realize the quality of comprehensive nursing care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khoirun Nisa
"Penelitian ini membahas tentang analisis kepatuhan minum metadon di klinik metadon Kota Tangerang Banten dengan pendekatan teori Health Belief Model (HBM) tahun 2014. Kepatuhan minum metadon ini dianalisis berdasarkan enam komponen Health Belief Model yaitu Perceived susceptibility (persepsi kerentanan), perceived seriousness (persepsi keseriusan), perceived benefits (persepsi manfaat), perceived barriers (persepsi hambatan), cues to action (isyarat untuk bertindak) dan self efficacy (keyakinan diri). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi.
Penelitian menunjukkan bahwa persepsi kerentanan terhadap heroin masih dirasakan meskipun pasien sudah minum metadon, persepsi keseriusan akibat penggunaan heroin membuat pasien patuh minum metadon, demikian juga dengan persepsi manfaat yang dirasakan oleh pasien setelah minum metadon membuat pasien tetap bertahan dalam pengobatan ini. Hambatan terbesar yang dirasakan pasien untuk tetap patuh minum metadon adalah karena masih sering bertemu dengan teman pengguna. Faktor pelayanan yang baik, nasihat orang terdekat seperti orang tua, anak serta keinginan untuk sembuh merupakan suatu isyarat yang dirasakan pasien untuk patuh minum metadon. Demikian juga dengan keyakinan diri untuk bisa terbebas dari heroin dengan terus mengikuti program metadon juga diungkapkan oleh pasien

This study discusses the compliance analysis of drinking methadone in methadone clinics in the city of Tangerang Banten with theory approach Health Belief Model (HBM) in 2014. Adherence to drink methadone is analyzed based on six components of the Health Belief Model, namely Perceived susceptibility, perceived seriousness, perceived benefits, perceived barriers, cues to action (cue to action) and self-efficacy. This study used qualitative research methods to conduct in-depth interviews, document review and observation.
Research shows that perceptions of susceptibility to heroin is still felt even though the patient was taking methadone, heroin use due to the perception of the seriousness of making adherent patients taking methadone, as well as perceptions of the benefits experienced by patients after drinking methadone made in the treatment of patients survive this. The biggest obstacle is perceived to remain adherent patients taking methadone is because they are often met with the user's friends. Knowledge, good service, the nearest such counsel parents, children and the desire to heal a perceived cues to adherent patients taking methadone. Likewise, the confidence to be free of heroin with a methadone program also continues expressed by patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Triyanto
"Latar belakang: kasus multiple fraktur ekstremitas menjadi permasalahan yang kompleks dengan adanya kerusakan struktur tulang, jaringan lunak, kerusakan neurovaskuler maupun dari sisi tingkat keparahan dan lokasi trauma yang terjadi. Kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah infeksi, perdarahan, mal union, amputasi hingga kecacatan permanen. Teori adaptasi roy dapat digunakan oleh perawatan sebagai salah satu pendekatan model dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan multiple fraktur ekstremitas.
Tujuan: menerapkan teori adaptasi roy dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan multiple fraktur ekstremitas.
Metode: case study dengan pembahasan melalui studi literatur
Hasil: Pengkajian melalui 4 mode adaptasi roy pada kasus dengan multiple fraktur ekstremitas didapatkan  masalah keperawatan yaitu nyeri akut, ketidakefektifan perfusi jaringan perifer, resiko infeksi luka operasi, resiko perdarahan, gangguan mobilitas fisik, defisit perawatan diri, kesiapan peningkatan konsep diri, cemas dan resiko disfungsi neurovaskuler perifer,  Intervensi diberikan pada pasien meliputi manajemen nyeri, perawatan sirkulasi: insuffisiensi arteri, manajemen sensasi, incicion site care, pencegahan perdarahan, bed rest care, traction/immobilization care, bantuan perawatan diri, peningkatan koping, peningkatan kesadaran diri dan pengurangan cemas. Evaluasi menunjukkan adanya penurunan gejala yang muncul pada pasien multiple fraktur ekstremitas.
Kesimpulan: pendekatan adaptasi roy membantu dalam mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada pasien dengan multiple fraktur ekstremitas melalui 4 mode adaptasi dengan berbagai stimulus yang ada. Pendekatan ini dapat dijadikan acuan untuk mengubah respon pasien kearah respon yang adaptif.

Background: multiple fractures of extremities become a complex problem with damage to bone structures, soft tissues, neurovascular damage as well as in terms of the severity and location of the trauma that occurred. This condition has the potential to cause problems of infection, bleeding, mal union, amputation to permanent disability. Roy's adaptation theory can be used as a model approach in providing nursing care to patients with multiple fractures of extremities.
Objective: to apply Roy's adaptation theory in nursing care for patients with multiple fractures of extremities.
Method: case study with discussion through literature study
Results: Assessment through 4 modes of Roy adaptation in cases with multiple fractures of extremities found  nursing problems: acute pain, ineffective peripheral tissue perfusion, risk of surgical site infection, risk of bleeding, impaired physical mobility, self-care deficit, readiness for enhanced self-concept, anxiety and risk for neurovascular dysfunction. Interventions given to patients include pain management, circulation care: arterial insufficiency, sensation management, incision site care, bleeding prevention, bed rest care, traction/immobilization care, self-care assistance, coping enhancement, self awareness enhancement and anxiety reduction. Evaluation shows a decrease in symptoms that appear in patients with multiple fractures of extremities.
Conclusion: Roy's adaptation approach helps in identifying the problems that arise in patients with multiple fractures of extremities through 4 modes of adaptation to various existing stimuli. This approach can be used as a reference to change the patient's response towards an adaptive response.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Reski Amallia Suci Pratiwi
"Anak dengan kanker disebabkan oleh proses penyakit kanker itu sendiri dan efek samping dari pemberian terapi. Keluhan seperti mual muntah, diare, demam, dan mielosupresi berkontribusi terhadap kejadian dehidrasi pada anak kanker. Hidrasi adalah pemenuhan air sesuai kebutuhan. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran aplikasi Model Adaptasi Roy (MAR) dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak kanker yang berisiko mengalami ketidakseimbangan cairan. Metode karya ilmiah ini adalah studi kasus yang terdiri atas lima kasus anak kanker yang mendapatkan kemoterapi yang diberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan MAR. Intervensi keperawatan berdasarkan evidence based practice adalah memberikan edukasi tentang hidrasi pada pengasuh anak kanker. Edukasi kepada pengasuh menggunakan multimedia video dan booklet terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap positif dalam mendampingi anak kanker selama menjalani kemoterapi.

Children with cancer can experience fluid imbalance disorders caused by cancer itself and the side effects of therapy. Complaints such as nausea, vomiting, diarrhea, fever, and myelosuppression contribute to the incidence of dehydration in children with cancer. Hydration is the fulfillment of water as needed. This final scientific paper aims to provide an overview of the Roy Adaptation Model (MAR) application in providing nursing care to cancer children who are at risk of fluid imbalance. The method of this scientific work is a case study consisting of five cases of cancer children who received chemotherapy and given nursing care with the MAR approach. Nursing intervention based-evidenced practice is to provide education about hydration to cancer caregivers. Education for caregivers using multimedia videos and booklets has proven to be effective in increasing knowledge and positive attitudes in assisting children with cancer during chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Permata Sari
"Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya sel yang abnormal yang bisa berkembang tanpa terkendali dan memiliki kemampuan untuk menyerang dan berpindah antar sel dan jaringan tubuh. Pengobatan dengan menggunakan tindakan kemoterapi pada pasien dengan kanker tidak hanya berdampak pada aspek fisik tetapi juga pada aspek psikologis. Rangkaian program kemoterapi yang berkelanjutan menimbulkan berbagai efek samping yang bervariasi. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan fokus penerapan teori adaptasi Calista Roy dan kenyamanan Kolcaba pada asuhan keperawatan pasien kanker serviks dengan kemoterapi. Aplikasi teori adaptasi Roy dan kenyamanan Kolcaba efektif diterapkan pada kelima kasus yang berfokus pada respon pengobatan dengan kemoterapi dalam mempengaruhi respon fisik dan psikologis pasien kanker serviks dalam masa usia reproduktif dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan pasien terhadap perawat. Dengan intervensi keperawatan yang sesuai dengan bantuan yang dibutuhkan klien dapat terpenuhi dan sehingga pasien mampu beradaptasi dengan stimulus yang ada serta mampu berespon secara adaptif.

Cancer is a disease characterized by the presence of abnormal cells that can grow uncontrollably and have the ability to invade and move between cells and body tissues. Treatment by using chemotherapy in patients with cancer not only has an impact on the physical aspect but also on the psychological aspect. A series of continuous chemotherapy programs cause various side effects that vary. The method used is a case study with a focus on the application of Calista Roy's adaptation theory and Kolcaba's comfort in the nursing care of cervical cancer patients with chemotherapy. The application of Roy's adaptation theory and Kolcaba's comfort was effectively applied to the five cases which focused on the response to treatment with chemotherapy in influencing the physical and psychological responses of cervical cancer patients in reproductive age and providing assistance according to the patient's needs for nurses. With appropriate nursing interventions, the assistance needed by the client can be met and so the patient is able to adapt to the existing stimulus and is able to respond adaptively."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pratono
"Pendahuluan: Penyakit hepatitis B merupakan masalah kesehatan utama, baik di dunia maupun di Indonesia. Secara global, pada tahun 2015, diperkirakan 257 juta orang hidup dengan infeksi HBV kronis (WHO, 2015). Dan selanjutnya menyebabkan (720.000 kematian karena sirosis) dan kanker hati primer (470.000 kematian karena karsinoma hepatoseluler) ( WHO, 2015). Prevalensi Hepatitis B wilayah Asia Tenggara adalah 2,0%. Untuk prevalensi Hepatitis B pada ibu hamil di Indonesia tahun 2017 adalah sebesar 2,7% (Berita Subdit HISP 2017). Hal ini didapatkan dari kegiatan program deteksi dini Hepatitis B yang dilakukan sejak tahun 2016 yang baru dilaksanakan di beberapa propinsi (Berita Subdit HISP, 2017). Metode: Penelitian ini adalah analitik observasional yang menggunakan rancangan penelitian cross-sectional. Sampel untuk penelitian ini sebanyak 12.475 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas-puskesmas di wilayah Jakarta Utara. Data diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dan dianalisis menggunakan Uji Regresi Logistik. Hasil: Prevalensi Hepatitis B pada ibu hamil pada penelitian ini sebesar 2,3%, Risiko ibu hamil yang serumah dengan penderita Hepatitis B 6,46 kali (95% CI 3,68-11,35) untuk terinfeksi Hepatitis B dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak pernah serumah dengan penderita Hepatitis B setelah dikontrol dengan status pekerjaan, umur kehamilan, riwayat transfusi, riwayat penasun. Kesimpulan: Serumah dengan penderita Hepatitis B merupakan faktor risiko terhadap penularan Hepatitis pada Ibu Hamil. Sehingga kegiatan Deteksi Dini Hepatitis Ibu Hamil tetap dilanjutkan dengan diintegrasikan dengan program vaksinasi Hepatitis B pada ibu hamil hepatitis B negatif dan program pengobatan Hepatitis B bagi yang sudah terinfeksi.

Introduction: Hepatitis B is a major health problem, both in the world and in Indonesia. Globally, in 2015, an estimated 257 million people live with chronic HBV infection (WHO, 2015). And subsequently caused (720,000 deaths due to cirrhosis) and primary liver cancer (470,000 deaths due to hepatocellular carcinoma) (WHO, 2015). The prevalence of Hepatitis B in the Southeast Asia region is 2.0%. The prevalence of Hepatitis B in pregnant women in Indonesia in 2017 is 2.7% (News Sub-Directorate of HISP 2017). This was obtained from the activities of the Hepatitis B early detection program carried out since 2016 which was only implemented in several provinces (News Subdit HISP, 2017). Method: This study was an observational analytic study using a cross-sectional study design. The sample for this study was 12,475 pregnant women who carried out antenatal care at health centers in the North Jakarta area. Data was obtained from the DKI Jakarta Provincial Health Office, and analyzed using the Logistic Regression Test. Results: Prevalence of Hepatitis B in pregnant women in this study was 2.3%, the risk of pregnant women at home with Hepatitis B sufferers was 6.46 times (95% CI 3.68- 11.35) to be infected with Hepatitis B compared to pregnant women who have never been at home with Hepatitis B patients after being controlled by work status, gestational age, transfusion history, IDU history. Conclusion: Houses with Hepatitis B patients are risk factors for transmission of Hepatitis in Pregnant Women. So that the activities of Early Detection of Hepatitis B Pregnant women continue to be integrated with the Hepatitis B vaccination program in negative hepatitis B pregnant women and Hepatitis B treatment programs for those who have been infected."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>