Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108606 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lia Gustina
"ABSTRAK
Salah satu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Indonesia (RPJMN 2015-2019) adalah meningkatkan jumlah wirausahawan di Indonesia. Kewirausahaan memiliki peran penting karena dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Namun, persentase wirausahawan dalam dekade terakhir di Indonesia cenderung menurun dibandingkan dengan dekade sebelumnya dan sebagian besar wirausahawan di Indonesia adalah wirausahawan mikro dan belum berkembang. Beberapa penelitian di luar Indonesia menunjukkan bahwa kewirausahaan orang tua akan ditransmisikan kepada anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latar belakang orang tua terhadap kesuksesan seorang wirausahawan di Indonesia dengan menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) tahun 1993 hingga 2014. Hasil dari analisis inferensial menunjukkan bahwa wirausahawan yang memiliki orang tua dengan indeks sosial ekonomi tinggi akan memperoleh profit yang lebih tinggi
dibanding wirausahawan yang memiliki orang tua dengan indeks sosial ekonomi rendah. Selain itu, profit yang diperoleh wirausahawan akan semakin tinggi jika:kemampuan kognitif dan nonkognitif semakin tinggi, berpendidikan tinggi (SMA ke atas), berjenis kelamin laki-laki, usia semakin bertambah, menggunakan internet, dan tinggal di daerah perkotaan.

ABSTRACT
One of the Government of Indonesia's Medium-Term Development Plans (RPJMN 2015-2019) is to increase the number of entrepreneurs in Indonesia. Entrepreneurship has an important role because it can reduce unemployment and poverty. However, the percentage of entrepreneurs in the last decade in Indonesia has tended to decline
compared to the previous decade and most entrepreneurs in Indonesia are micro and undeveloped entrepreneurs. Some research outside Indonesia shows that entrepreneurship of parents will be transmitted to their children. This study aims to determine the effect of parental background on the success of an entrepreneur in Indonesia by using Indonesian Family Life Survey (IFLS) data from 1993 to 2014. The
results of the inferential analysis show that entrepreneurs who have parents with a high socioeconomic index will get benefits higher than entrepreneurs who have parents with a low socioeconomic index. In addition, the profits earned by the entrepreneurs will be even higher if: cognitive and non-cognitive skills are higher, is highly educated, male,
age increases, use the internet, and living in urban areas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridhwan
"Penelitian ini membahas kondisi NEET (Not In Employment, Education or Training) di kalangan penduduk muda usia 15-29 di Indonesia yang umumnya rentan memasuki pasar kerja bahkan menghambat transisi kehidupan mereka. Eksistensi pemuda NEET memiliki dampak buruk kepada potensi pemuda itu sendiri sehingga semakin terpinggirkan. Berbeda dengan studi terdahulu yang menekankan penyebab NEET pada latar belakang individu dan kondisi pasar kerja, kali ini pengamatan lebih mendalam terhadap latar belakang keluarga orang tua dengan menggunakan indeks sosial ekonomi orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kecenderungan latar belakang orang tua memengaruhi pemuda berstatus NEET dengan mengunakan data longitudinal individu dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) tahun 2007 dan 2014. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa peningkatan sumber daya orang tua (human capital dan finansial) berupa indeks sosial ekonomi dapat meningkatkan peluang anaknya menjadi NEET dikarenakan dapat mendorong anaknya untuk menahan diri dari pekerjaan atau lebih selektif mencari pekerjaan.

This study discusses the condition of NEET (Not In Employment, Education or Training) among young people aged 15-29 in Indonesia who are generally vulnerable to entering the labor market and even hinder their life transition. The existence of this NEET youth has a bad impact on the potential of the youth itself so that they are increasingly marginalized. In contrast to previous studies which emphasized the causes of NEET on individual backgrounds and labor market conditions, this time a more in-depth look at the family background of parents using the parents socioe-conomic status index. This study aims to determine how parental background trends affect youth with NEET status by using individual longitudinal data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) in 2007 and 2014. The results of this study explain that the increase in parental resources (human capital and financial) with The socio-economic status index can increase the chances of a child becoming a NEET because it can encourage children to refrain from work or be more selective in looking for work."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Nabilah Qonitah
"Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kondisi kadar glukosa darah yang tinggi karena ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara normal atau untuk memproduksi insulin yang cukup. Dalam kurun waktu 5 tahun, prevalensi diabetes melitus pada penduduk berusia ≥ 15 tahun meningkat dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh obesitas terhadap DM tipe 2 di Indonesia, dengan desain penelitian kohort retrospektif. Data yang digunakan berasal dari IFLS-1 dan IFLS-5 dengan sampel sebesar 4.707 dan dianalisis menggunakan uji cox regression. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 7,4% sampel mengalami diabetes tipe 2. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat pengaruh obesitas dan umur pada tahun 1993 terhadap kejadian DM tipe 2 tahun 2014; dan terdapat hubungan antara konsumsi fast food, konsumsi soft drink, konsumsi buah, aktivitas fisik, dan wilayah tempat tinggal pada tahun 2014 dengan DM tipe 2. Sedangkan, konsumsi cemilan gorengan, konsumsi cemilan manis, konsumsi sayur dan status gizi pada tahun 2014, kebiasaan merokok pada tahun 1993, tidak berhubungan yang bermakna dengan DM tipe 2. Kesimpulan dari penelitian ini adalah status gizi obesitas berisiko 5,62 kali terkena DM tipe 2 dibandingkan dengan status gizi normal setelah dikontrol oleh variabel usia, status gizi tahun 2014, dan wilayah tempat tinggal sebagai confounding

Type 2 diabetes mellitus (DM) is a disease characterized by high blood glucose levels due to the body's inability to use insulin normally or to produce enough insulin. Within 5 years, the prevalence of diabetes mellitus in the population aged 15 years and above increased from 6.9% in 2013 to 8.5% in 2018. This study aims to determine the effect of obesity on type 2 DM in Indonesia, with a research design retrospective cohort. The data used comes from IFLS-1 and IFLS-5 with a sample of 4,707 and analyzed using cox regression test. The results of this study showed that 7.4% of the sample had type 2 diabetes. The results of the bivariate analysis showed that there was an effect of obesity and age in 1993 on the incidence of type 2 diabetes in 2014; and there is a relationship between consumption of fast food, consumption of soft drinks, consumption of fruit, physical activity, and area of ​​residence in 2014 with type 2 DM. Meanwhile, consumption of fried snacks, consumption of sweet snacks, consumption of vegetables and nutritional status in 2014, habits smoking in 1993, was not significantly associated with type 2 diabetes. The conclusion of this study is that the nutritional status of obesity has a 5.62 times risk of developing type 2 diabetes compared to normal nutritional status after controlling for variables of age, nutritional status in 2014, and the area of residence as confounding."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Indrastuty
"Stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya melampaui defisit -2 standar deviasi di bawah median panjang atau tinggi badan. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada balita mulai dari faktor gizi sampai faktor sosial ekonomi. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir, praktik pemberian air susu ibu, umur kepala rumah tangga, usia ibu pertama kali melahirkan, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, pendapatan rumah tangga, daerah tempat tinggal, dan juga sarana sanitasi. Multi dimensi faktor yang menyebabkan stunting memiliki dampak bagi kehidupan balita dan mempengaruhi perekonomian bangsa akibat meningkatnya pembiayaan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak stunting terhadap sosial ekonomi rumah tangga di Indonesia, menggunakan data panel Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 1993 dan IFLS 2014. Unit analisis penelitian ini adalah individu bayi usia 0-59 bulan (balita) dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 1.295 individu. Analisis multivariat pada data dilakukan dengan pendekatan Propensity Score Matching (PSM) untuk melihat pencocokan nilaikedekatan antar dua kelompok. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, tempat tinggal, sanitasi pembuangan kotoran manusia dan pendapatan rumah tangga memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian balita stunting. Dampak stunting terhadap pendidikan anak ketika dewasa sebesar 2,3%, dampak stunting terhadap status pekerjaan sebesar 3,7% dan dampak stunting terhadap status ekonomi sebesar 8,3%.

Stunting is a problem of growth and development in children under five who are malnoutrished because children lack -2 deviation standart below the median length or height. Many factors improve nutrition in toddlers ranging from nutrition to socio-economic factors. Malnutrition occurs from the womb baby and at the beginning of life after birth, the practice of giving mothers milk, the age of the housewife, the age of the mothers first childbirth, the mothers education level, mothers employment status, household income, housing, and sanitation facilities. Multi-dimensional factors that cause stunting have an impact on the lives of toddlers and have an impact on improving state finances to improve publi finances. This study aims to analyze the impact of stunting on household socioeconomics in Indonesia, using a panel data of Indonesian Family Life Survey IFLS) in 1993 and 2014. The unit of analysis of this study was individuals aged 0-59 months with a number of samples fulfilled the inclusion and exclusion criteria of 1,295 individuals. Multivariate analysis of the data was carried out with the aim of Propensity Score Matching (PSM) to see the value of proximity between two groups. The results of research obtained from maternal education factors, maternal employment status, place of residence, sanitation of human waste and household income have a significant relationship to the incidence of stunting in children under five. Stunting effect the education of adult is 2.3%, stunting effect on employment status is 3.7% and stunting effect on economic status is 8.3%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Utami
"Status pekerjaan kontrak merupakan hubungan kerja tidak standar dan kerap ditemukan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pekerja kontrak pada umumnya memiliki jaminan perlindungan kerja yang lemah dan upah yang rendah dibandingkan pekerja tetap. Berdasarkan motivasinya, sebagian besar pekerja kontrak menjadikan pekerjaan kontrak sebagai stepping stone untuk dapat diangkat menjadi pekerja tetap. Dengan demikian pekerja kontrak akan menampilkan performa terbaiknya yang akan berdampak pada produktivitas kerja yang tinggi. Penelitian ini akan mempelajari bagaimana perubahan status pekerja dari pekerja kontrak menjadi pekerja tetap terhadap produktivitas kerja. Dengan menggunakan data IFLS 4 dan 5, hasil regresi tobit standar menunjukkan bahwa perubahan status pekerja berasosiasi negatif terhadap produktivitas pekerja tetap di tahun 2014. Pengaruh perubahan status pekerja menjadi semakin kecil setelah dikontrol oleh variabel karakteristik individu dan karakteristik pekerjaan. Variabel lain yang secara signifikan berpengaruh terhadap produktivitas pekerja di Indonesia yaitu jenis kelamin, pendidikan, status kesehatan, tingkat stres, kepuasan kerja, upah/gaji dan sektor lapangan usaha.

Contract employment status is a non-standard employment relationship and often occurs in many countries, including Indonesia. Contract workers generally have weak guarantees of work protection and lower wages compared to permanent workers. Based on his motivation, most of the contract workers make contract work as a stepping stone to be appointed as permanent workers. Thus contract workers will display their best performance which will have an impact on high work productivity. This study will study how the change in employment status from contract workers to permanent workers on work productivity. By using IFLS 4 and 5 data, the results of the standard tobit regression show that changes in the employment status are negatively associated with the productivity of permanent workers in 2014. The effect of changing employment status becomes smaller after being controlled by variables of individual characteristics and job characteristics. Other variables that significantly influence the productivity of workers in Indonesia are gender, education, health status, stress level, job satisfaction, wage and sectors of business field."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Wibowo
"Investasi human capital melalui sektor pendidikan menjadi pilihan negara berkembang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Kemampuan kognitif merupakan output penting dalam proses pendidikan. Berbagai studi empiris telah banyak dilakukan dalam mengkaji pengaruh kemampuan kognitif terhadap penghasilan.
Tujuan dari studi ini adalah mengkaji tentang pengaruh kemampuan kognitif terhadap besarnya penghasilan yang didapatkan oleh seorang individu di Indonesia. Metode two step Heckman digunakan sebagai dasar analisis studi ini.
Studi ini memberikan kesimpulan bahwa dampak kemampuan kognitif terhadap penghasilan bersifat ambigu. Penghasilan individu dalam penelitian ini lebih dipengaruhi tempat tinggal, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan sektor pekerjaan.

Human capital investment through education sector becoming the choice of many developing countries to promote economic sector. Cognitive ability is an important ouput of eductional process. Various emperical studies have been caried out to examine the effect of cognitive ability on earning.
The purpose of this study is to examine the effect of cognitive ability on the amount of individual income in Indonesia. Heckman two steps method is used as the basis of analysis of this study.
This study concludes that the impact of cognitive ability on earning is ambiguous. Earning in this study are influenced by place of residence, educational level, occupation and sector of employment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Kusnali
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara religiositas orang tua dengan status imunisasi dasar pada anak dikarenakan masih banyaknya anak yang tidak diberikan imunisasi secara lengkap di Indonesia. Sampai saat ini, informasi tidak dilakukannya imunisasi dasar karena alasan agama masih terbatas dan gambaran cakupan imunisasi di antara pemeluk agama di Indonesia secara aktual belum dapat diketahui. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sumber data Indonesia Family Life Survey (IFLS) Tahun 2007 dan 2014 dengan unit analisis keluarga yang memiliki anak usia 1-5 tahun dan dianalisis menggunakan regresi ordered logistic. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara religiositas terhadap keputusan orang tua untuk melakukan imunisasi dasar pada anaknya. Perbedaan pola religiositas tahun 2007 dan 2014 dapat menggambarkan adanya perubahan perilaku beragama individu terhadap program imunisasi dasar. Perubahan tersebut dapat terjadi melalui dukungan sosial keagamaan.

This study aims to examine the relationship between parental religiosity and basic immunization status on children because there are still many children who are not fully immunized in Indonesia. Information on the absence of basic immunization due to religious reasons and the general overview of immunization coverage among religious adherents in Indonesia are very limited. This study uses a cross sectional data of the Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2007 and 2014 with the unit of analysis for families having children aged 1-5 years. Our estimations using ordered logistic regression confirm that there is a relationship between religiosity on the parents' decision to perform basic immunization on their children. The differences of religiosity pattern in 2007 and 2014 can illustrate changes in individual religious behavior towards the basic immunization program. These changes can occure by religious social support."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maesera Idul Adha
"[ABSTRAK
Penelitian ini menghasilkan bukti empiris dampak migrasi terhadap kesejahteraan
rumah tangga di Indonesia, menggunakan data panel Indonesia Family Life
Survey (IFLS) tahun 2000 dan 2007, dan metode difference-in-differences dengan
propensity score matching. Penelitian ini mengestimasi dampak migrasi pada
rumah tangga migran kerja dan rumah tangga migran nonkerja dalam hal
pendapatan perkapita, beberapa variabel pengeluaran perkapita dan aset perkapita
rumah tangga. Hasil penelitian menemukan bahwa migrasi kerja berdampak
terhadap total pengeluaran perkapita rumah tangga, pengeluaran murni pangan
perkapita rumah tangga, dan pengeluaran rutin nonpangan perkapita rumah tangga.
Sedangkan migrasi nonkerja berdampak terhadap pendapatan perkapita dan aset
perkapita rumah tangga. Penelitian ini juga menganalisis dampak migrasi terhadap
remitansi pada rumah tangga dengan menggunakan data transfer sebagai proksi.
Migrasi kerja menunjukkan dampak yang signifikan terhadap pengeluaran transfer
perkapita rumah tangga, namun tidak terbukti memiliki dampak terhadap nett
transfer perkapita rumah tangga. Sementara migrasi nonkerja menunjukkan
dampak yang signifikan terhadap nett transfer perkapita rumah tangga. Penelitian
ini juga menganalisis dampak migrasi terhadap suplai tenaga kerja rumah tangga
dimana ditemukan bahwa migrasi kerja membawa dampak signifikan, namun
migrasi nonkerja tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap suplai
tenaga kerja rumah tangga.
Kata Kunci: Evaluasi Dampak.

ABSTRACT
This study provides empirical evidence on the impact of migration on migrantsending
household in Indonesia, using data panel from Indonesia Family Life
Survey (IFLS) 2000 and 2007, and difference-in-differences with propensity score
matching method. This study estimates the impact of work migration and nonwork
migration on percapita income, some of per capita expenditures variables,
per capita asset, migrant-sending household. It is found that work migration have
impact on total per capita expenditure, per capita pure food expenditure, and per
capita non food routine expenditure. Non-work migration have impact on per
capita income and per capita asset. This study also analyze migration impact on
remittance using transfer data as proxi. Work migration showing impact
significantly on per capita out transfer, but there is no evidence have impact on
per capita nett transfer. Non-work migration showing impact significantly on per
capita nett transfer. This study also analyze migration impact on household labor
supply. It is found that work migration have impact significantly on household
labor supply. But non-work migration have no significant impact on household
labor supply.;This study provides empirical evidence on the impact of migration on migrantsending
household in Indonesia, using data panel from Indonesia Family Life
Survey (IFLS) 2000 and 2007, and difference-in-differences with propensity score
matching method. This study estimates the impact of work migration and nonwork
migration on percapita income, some of per capita expenditures variables,
per capita asset, migrant-sending household. It is found that work migration have
impact on total per capita expenditure, per capita pure food expenditure, and per
capita non food routine expenditure. Non-work migration have impact on per
capita income and per capita asset. This study also analyze migration impact on
remittance using transfer data as proxi. Work migration showing impact
significantly on per capita out transfer, but there is no evidence have impact on
per capita nett transfer. Non-work migration showing impact significantly on per
capita nett transfer. This study also analyze migration impact on household labor
supply. It is found that work migration have impact significantly on household
labor supply. But non-work migration have no significant impact on household
labor supply.;This study provides empirical evidence on the impact of migration on migrantsending
household in Indonesia, using data panel from Indonesia Family Life
Survey (IFLS) 2000 and 2007, and difference-in-differences with propensity score
matching method. This study estimates the impact of work migration and nonwork
migration on percapita income, some of per capita expenditures variables,
per capita asset, migrant-sending household. It is found that work migration have
impact on total per capita expenditure, per capita pure food expenditure, and per
capita non food routine expenditure. Non-work migration have impact on per
capita income and per capita asset. This study also analyze migration impact on
remittance using transfer data as proxi. Work migration showing impact
significantly on per capita out transfer, but there is no evidence have impact on
per capita nett transfer. Non-work migration showing impact significantly on per
capita nett transfer. This study also analyze migration impact on household labor
supply. It is found that work migration have impact significantly on household
labor supply. But non-work migration have no significant impact on household
labor supply., This study provides empirical evidence on the impact of migration on migrantsending
household in Indonesia, using data panel from Indonesia Family Life
Survey (IFLS) 2000 and 2007, and difference-in-differences with propensity score
matching method. This study estimates the impact of work migration and nonwork
migration on percapita income, some of per capita expenditures variables,
per capita asset, migrant-sending household. It is found that work migration have
impact on total per capita expenditure, per capita pure food expenditure, and per
capita non food routine expenditure. Non-work migration have impact on per
capita income and per capita asset. This study also analyze migration impact on
remittance using transfer data as proxi. Work migration showing impact
significantly on per capita out transfer, but there is no evidence have impact on
per capita nett transfer. Non-work migration showing impact significantly on per
capita nett transfer. This study also analyze migration impact on household labor
supply. It is found that work migration have impact significantly on household
labor supply. But non-work migration have no significant impact on household
labor supply.]"
2015
T43471
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiqurrahman Saleh
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh stres dalam bekerja dan religiusitas terhadap konsumsi rokok seseorang. Stres dalam bekerja digunakan sebagai faktor pendorong konsumsi rokok. Sedangkan religiusitas digunakan sebagai faktor pencegah konsumsi rokok. Namun, apakah benar religiusitas dapat mencegah perokok yang mengalami stres kerja untuk mengurangi konsumsi rokoknya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan metode ordinary least square (OLS) dan menggunakan data IFLS 5. Konsumsi rokok digunakan sebagai variabel dependen berdasarkan pengeluaran komoditas rokok dan jumlah batang rokok yang dihisap. Sementara itu, variabel independen utama yang digunakan berupa stres dalam bekerja dan religiusitas berdasarkan subjektivitas individu. Kebaruan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah pekerja yang mengalami stres dan memiliki sifat religius terbukti memiliki kecenderungan untuk mengurangi konsumsi rokok dibandingkan mereka yang tidak religius. Variabel lainnya yang signifikan berkontribusi terhadap konsumsi rokok adalah lama waktu merokok, kondisi kesehatan, pendapatan per kapita, status pernikahan, jenis kelamin, usia, dan usia kuadrat.

This research aims to determine the influence of job stress and religiosity on an individual's cigarette consumption. job stress is used as a driving factor for cigarette consumption, while religiosity is used as a preventive factor. However, can religiosity truly prevent smokers experiencing work-related stress from reducing their cigarette consumption? To answer this question, this study employs the ordinary least squares (OLS) method and utilizes data from IFLS 5. Cigarette consumption is used as the dependent variable based on expenditure on tobacco commodities and the number of cigarettes smoked. Meanwhile, the main independent variables used are job stress and religiosity based on individual subjectivity. The novelty found in this study is that workers who experience stress and possess religious characteristics have been proven to tend to reduce cigarette consumption compared to those who are not religious. Other significant variables contributing to cigarette consumption include duration of smoking, health condition, per capita income, marital status, gender, age, and squared age."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulthan Abyan Nurihsan
"Migrasi dari pedesaan ke perkotaan telah menjadi fenomena global yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk kesehatan mental. Di Indonesia, percepatan urbanisasi memicu perubahan demografis dan sosial yang signifikan. Studi ini menginvestigasi dampak migrasi internal terhadap kesehatan mental, mengungkap faktor-faktor yang berkontribusi seperti stres ekonomi, isolasi sosial, dan adaptasi budaya. Metodologi yang digunakan melibatkan analisis regresi logistik menggunakan data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) yang mencakup riwayat migrasi dan indikator kesehatan mental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduduk yang tinggal atau migrasi ke perkotaan cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih buruk dibandingkan perdesaan. Migrasi memiliki dampak ganda; di satu sisi meningkatkan akses terhadap peluang ekonomi dan sosial, sementara di sisi lain meningkatkan risiko masalah kesehatan mental akibat tekanan adaptasi dan isolasi sosial. Studi ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam kebijakan urbanisasi yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tapi juga integrasi sosial dan dukungan kesehatan mental untuk migran

Migration from rural to urban areas has become a global phenomenon affecting various aspects of community life, including mental health. In Indonesia, accelerated urbanization triggers significant demographic and social changes. This study investigates the impact of internal migration on mental health, revealing contributing factors such as economic stress, social isolation, and cultural adaptation. The methodology used involves logistic regression analysis using data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS), which includes migration history and mental health indicators. The findings indicate that residents who live or migrate to urban areas tend to have worse mental health compared to rural areas. Migration has a dual impact; on one hand, it increases access to economic and social opportunities, while on the other, it increases the risk of mental health issues due to adaptation pressures and social isolation. This study emphasizes the importance of a holistic approach in urbanization policies that not only focus on economic growth but also on social integration and mental health support for migrants"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>