Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164963 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risma Setyawati Nisriina Retnadi
"Salah satu faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas adalah hazard perception, sementara hal yang dapat mempengaruhi hazard perception adalah subjective driving skill. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran subjective driving skill pada hazard perception pada pengendara sepeda motor usia muda. Penelitian dengan pendekatan non-eksperimental dilakukan bersama 155 pengendara sepeda motor berusia 17-29 tahun Partisipan diminta untuk menonton video yang terdiri atas 8 skenario jalan raya yang berisi objek hazard, dan mengidentifikasi munculnya hazard serta mengevaluasi seberapa bahaya objek hazard pada setiap skenario. Setelah selesai, partisipan diminta untuk mengisi kuesioner subjective driving skill. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjective driving skill memiliki peran yang signifikan dalam mengurangi kemampuan pengendara dalam mendeteksi bahaya  (hazard detection)dan kemampuan evaluasi pengendara terhadap bahaya yang muncul (threat appraisal (β=-.162, p < .05; β=-.246, p < .05). Hasil dari penelitian ini dapat menjadi landasan informasi bagi pembaca untuk tetap waspada terhadap bahaya lalu lintas, karena walaupun seseorang merasa bahwa ia mampu mengendalikan bahaya dan memiliki kemampuan berkendara yang diatas rata-rata, bukan berarti hal tersebut membuat seorang pengendara akan secara mutlak terhindar dari bahaya.

The essesntial factor of accidents is hazard perception, while one of the things that can affect hazard perception are subjective driving skills. This study aims to examine the role of subjective driving skills in hazard perception in young motorcycle riders. With non-experimental approach, this research includes 155 motorbike riders aged 17-29 years. Participants were asked to watch a video consisting of 8 scenarios containing hazards objects and detect the appearance of hazard and evaluate how dangerous the hazard objects are in each scenario. After completion, participants were asked to fill out the subjective driving skill questionnaire. The results of this study indicate that subjective driving skill carry out a significant role in reducing the ability of motorists to detect haszards and the capability of motorists to evaluate the hazards that arise (β=-.162, p < .05; β=-.246, p < .05). The results of this study can be a cornerstone of information for readers to remain viginant of traffic hazards, because even if someone feels he is able to control the dancger and have the ability to drive above average, it does not mean it makes rider will absolutely avoid danger.

 

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Budi Widiyanti
"Skripsi ini membahas tentang analisis persepsi keselamatan berkendara sepeda motor pada mahasiswa dan pengendara ojek di Universitas Indonesia Depok tahun 2013. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dan bersifat deskriptif analitik dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 100 orang, terdiri atas 50 orang mahasiswa dan 50 orang pengendara ojek. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan mahasiswa dengan pengendara ojek serta motivasi mahasiswa dengan pengendara ojek. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi terhadap persepsi keselamatan berkendara serta kondisi kendaraan terhadap persepsi keselamatan berkendara.

The focus of this study was analyzed of safety driving perception in undergraduate students and motorcycle riders (Ojek) at Universitas Indonesia Depok. This study used quantitative analytical descriptive by cross sectional design. The sample in this study amounted to 100 people, consisting of 50 undergraduate students and 50 motorcycle riders (Ojek). Data were collected by distributing questionnaires directly to the respondents.
The results of this study indicate that undergraduate students’ knowledge and motivation significantly difference with motorcycle riders (Ojek). In addition, perception about safety driving was found to have significant differences with motivation and motorcycle condition.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imran Irwandy Yasin MS
"Tingginya angka kecelakaan yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sebagian besar melibatkan pengendara sepeda motor. Kecelakaan yang terjadi di jalan raya antara lain disebabkan oleh kurangnya atensi terhadap hal-hal yang diamati disekitar (visual attention) yang dimiliki ketika mengendarai sepeda motor sehingga terjadi kesalahpahaman pengguna jalan bermotor dalam mengidentifikasi situasi berbahaya (hazard perception). Kepada 133 pengendara sepeda motor berusia 17-34 tahun (Mean usia = 21.56, SD = 2.36) diminta untuk mengisi kuesioner yang mengukur tentang kemampuan visual attention dan kemampuan hazard perception yang terdiri atas komponen hazard detection dan threat appraisal, yang diberikan secara daring.
Hasil penelitian menujukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara visual attention dan hazard detection maupun antara visual attention dan threat appraisal pada pengendara sepeda motor dewasa muda. Namun ditemukan bahwa adanya hubungan yang positif antara hazard detection dan threat appraisal. Analisis deskriptif menunjukkan kemampuan hazard detection yang cukup baik pada partisipan pengendara sepeda motor, namun kemampuan threat appraisal yang cenderung masih rendah. Implikasi dari temuan ini adalah diperlukannya sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kemampuan hazard perception.

For the past few years, a rising number of accidents in Indonesia involved a significant number of motorcyclists. Some of the accidents are caused by the motorcyclists lack of attention to the surrounding area when riding a motorcycle. Therefore, motorcyclists misinterpret a dangerous situation hazard perception. We asked 133 motorcyclists aged 17-34 (Mage = 21.56, SD = 2.36) to fill in an online questionnaire, which measured visual attention and hazard perception abilities. The hazard perception includes hazard detection and threat appraisal measurement.
The result of this study shows that there is no relationship between visual attention and hazard detection, also between visual attention and threat appraisal on young adult motorcyclists. However, we find a positive correlation between hazard detection and threat appraisal. Descriptive analyses show that the participants performed hazard detection quite well, but they indicated a low level of threat appraisal skill. The implication of this study is to encourage socialization to motorcyclists about the importance of hazard perception ability.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikri Yafie
"Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara sepeda motor di Indonesia didominasi oleh pengendara dewasa muda. Salah satu faktor penyebab kecelakaan dari sisi manusia adalah kemampuan untuk mempersepsi bahaya (hazard perception ability). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara visual spatial ability sebagai salah satu komponen kognitif yang berperan di dalam mengendara dan hazard perception ability. Penelitian ini melibatkan 130 pengendara sepeda motor berusia 17-34 tahun (Mean usia = 21.56, SD = 2.36). Partisipan diminta untuk mengisi alat ukur visual spatial ability yang terdiri atas tes card rotation untuk mengukur kemampuan spatial orientation, dan tes paper folding untuk mengukur kemampuan visualization, dan juga alat ukur hazard perception ability yang terdiri atas tes hazard detection, dan tes threat appraisal yang diberikan secara daring (dalam jaringan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara komponen visual spatial ability dan hazard perception ability. Semakin tinggi kemampuan spatial orientation dan visualization pengendara sepeda motor, semakin tinggi kemampuan hazard detection dan threat appraisal yang dimiliki. Implikasi dari temuan ini adalah adanya peluang mengukur hazard perception ability pada mereka yang akan mengambil Surat Izin Mengemudi (SIM) dengan mengukur visual spatial ability jika pengukuran terhadap hazard perception ability tidak dapat dilaksanakan.

Young adult riders dominate traffic accidents that involved Indonesian motorcyclists. One of the human factors which can potentially cause an accident is hazard perception ability. This study aims to investigate the role of visual-spatial skill as one of the cognitive components, which plays a role in hazard perception ability while riding on the road. The participants of this study are 130 motorcyclists aged 17-34 years old (Mage = 21.56, SD = 2.36). The participants were asked to fill in visual-spatial ability measurement tools that consisted of rotation card test to measure spatial orientation ability, and paper folding test which measured visualization ability. Also, they were asked to fill in a hazard perception ability test that consisted of hazard detection test, and threat appraisal test. All tests were done online. The results of this study show that there is a positive relationship between visual spatial ability component and hazard perception ability. The higher the motorcyclists' spatial orientation and visualization skills, the higher the hazard detection and threat appraisal abilities. The implication of these findings is the opportunity to measure hazard perception ability on driving license test takers by measuring visual-spatial skill if hazard perception ability measurement cannot be conducted.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Allysa Rahmandeyna
"Berbagai penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi adanya perbedaan kondisi lalu lintas dan perilaku berkendara sebelum dan saat pandemi sebagai dampak dari kebijakan pembatasan sosial. Sayangnya, studi yang meneliti perbedaan kondisi lalu lintas dan perilaku berkendara di Indonesia saat dan setelah pandemi masih cukup minim. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan persepsi pengendara terhadap kondisi lalu lintas, persepsi risiko, dan perilaku berkendara berisiko pada diri sendiri dan pengendara lain pada pengendara sepeda motor berusia dewasa menengah antara saat dan setelah terjadinya pandemi. Partisipan adalah 118 pengendara sepeda motor usia 26-40 tahun di Jabodetabek. Dari analisis paired sample t-test, hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lalu lintas dipersepsikan semakin negatif setelah pandemi. Di sisi lain persepsi risiko, perilaku berkendara berisiko pada diri sendiri maupun pengendara lain setelah pandemi lebih  tinggi dibandingkan saat pandemi. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperlukan adanya intervensi pada masa setelah pandemi untuk menurunkan perilaku berkendara berisiko dan mengkampanyekan perilaku berkendara yang aman, khususnya pada pengendara sepeda motor.

Previous studies have identified differences in traffic conditions and driving behavior before and during pandemic as a result of social restriction policies. Unfortunately, studies that examine differences in traffic conditions and driving behavior in Indonesia during and after the pandemic are still quite hard to find. Therefore, this study aims to examine differences in drivers' perceptions of traffic conditions, risk perception, and their own and others’ risky driving behavior in middle adult motorcyclists between during and after the pandemic. This study involved 118 motorcyclists aged 26-40 years in Jabodetabek. From the analysis of paired sample t-test, this study shows that traffic conditions are perceived to be more negative after the pandemic. On the other hand, risk perception, drivers’ own and others’ risky driving behavior after the pandemic are higher than during pandemic. Based on the results of this study, interventions to reduce risky driving behavior and campaigns for safe driving behavior are needed, especially for motorcyclists."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Raja Alfredo
"Kelelahan pengemudi merupakan salah salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh signifikansi (pengaruh) antara ketiga pendekatan yang dilakukan dengan tingkat kelelahan pengemudi sepeda motor pria saat mengemudi selama 2 jam. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat kelelahan pada kategori usia yang diteliti, dimana dalam penelitian ini akan ada dua kategori usia yaitu kategori usia produktif (16-35 tahun) dan kategori usia dewasa (35-60 tahun). Adapun ketiga pendekatan yang diterapkan adalah pendekatan kognitif, pendekatan fisiologis, dan pendekatan subjektif. Pada pendekatan kognitif akan diukur tingkat konsentrasi dan stress (ketegangan) dengan menggunakan Design Tools (Simple Reaction Time dan Stroop Test). Pada pendekatan fisiologis akan terdapat dua pengukuran, pengukuran detak jantung dengan menggunakan Polar Heart Rate Monitor dan pengukuran tekanan darah (sistol dan diastol) dengan menggunakan Omron Blood Pressure. Sementara itu, pendekatan subjektif akan menggunakan bantuan kuesioner 9-scale Karolinska Sleepiness Scale (KSS). Korelasi antara pendekatan subjektif dengan kedua pendekatan lainnya (kognitif dan fisiologis) akan diuji menggunakan uji korelasi Spearman-Rank.

Driver fatigue is one of the major causes of serious road accidents. The purpose of this research is to gain the significance between the three implemented approach and the driver fatigue while driving a motorcycle for 2 hours. Another objective of this research is to determine the differences in the level of fatigue in the studied age category, which in this study there will be two age categories namely productive age category (16-35 years old) and adult age category (35-60 years old). Three approaches that implemented in this research are cognitive, physiological, dan subjective approaches. In the cognitive approach, levels of concentration and stress (tension) will be measured by using Design Tools (Simple Reaction Time and Stroop Test). In physiological approach, there will be two measurement, measurement of heart rate using Polar Heart Rate and measurement of blood pressure (sistole and diastole) using Omron Blood Pressure. Meanwhile, subjective approach will be calculated using the 9-scale Karolinska Sleepiness Scale (KSS). Also, the correlation between the subjective approach and two other approaches (cognitive and physiological) is going tobe tested using Spearman-Rank test."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revina Putri
"Penggunaan helm sepeda motor menjadi hal yang penting karena dapat melindungi pengendara dari fatalitas jika terlibat kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran dua komponen threat perception, yaitu perceived susceptibility dan perceived severity, serta descriptive norm dalam memprediksi penggunaan helm pada pengendara sepeda motor. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur skenario mengemudi yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan alat ukur Brijs et al. (2014), Forward (2009), dan Aghamolaei, Tavafian, dan Madani (2011). Penelitian dilakukan terhadap 632 pengendara sepeda motor berusia 18-24 tahun di Jabodetabek. Berdasarkan analisis multiple regression ditemukan bahwa perceived susceptibility, perceived severity, dan descriptive norm signifikan dalam memprediksi perilaku penggunaan helm pada pengendara sepeda motor. Perceived susceptibility memiliki peran yang paling kuat dalam memprediksi perilaku penggunaan helm. Implikasi hasil penelitian ini adalah penggunaan helm pada pengendara sepeda motor tidak hanya ditentukan oleh penggunaan helm yang ditunjukkan oleh teman dan keluarga pengendara, tetapi juga kesadaran pengendara untuk melindungi diri dari risiko kecelakaan.

Helmet use on motorcycle riders are crucial as it can protect them from accident fatalities. The present study is focused on testing two components of threat perception, perceived susceptibility and perceived severity, along with descriptive norm to predict motorcycle helmet use. Driving scenario that was developed by the author based on measurement by Brijs et al. (2014), Forward (2009), and Aghamolaei, Tavafian, and Madani (2011) is used to measure all variables in this study on 632 motorcycle riders aged 18-24 years old in Jabodetabek. Based on multiple regression analysis, it is found that perceived susceptibility, perceived severity, and descriptive norm significantly predict motorcycle helmet use. Perceived susceptibility has the biggest role in predicting motorcycle helmet use. The implication of the study is that motorcycle helmet use is not only determined by the helmet use of riders’ friends and family, but also riders’ awareness to protect themselves from the risk of traffic accident."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrianto Ramadhan
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara efikasi-diri dalam berkendara dan perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor usia remaja. Partisipan penelitian ini adalah 130 pengendara sepeda motor yang merupakan siswa SMA berusia 15 sampai 18 tahun remaja, dan berdomisili Jabodetabek. Pengukuran efikasi-diri dalam berkendara menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Adelaide Driving Self-Efficacy Scale ADSES yang dikembangkan oleh George, Clark dan Crotty 2007. Sedangkan untuk pengukuran perilaku berkendara berisiko menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur Risky Driving Behavior Questionnaire yang dikembangkan oleh Chang dan Yeh 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri dalam berkendara dan perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor usia remaja. Dengan demikian, semakin tinggi efikasi-diri berkendara individu, maka semakin tinggi pula kecenderungan individu untuk melakukan perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor usia remaja.

This research aimed to examine the relationship between Driving Self Efficacy and Risky Driving Behavior Among Adolescent Motorcyclists. Participants are 130 high school students in Greater Jakarta, aged 15 to 18 years adolescence, motorcyclists. The measurement of Driving Self Efficacy using adaptation of Adelaide Driving Self Efficacy Scale ADSES developed by George, Clark and Crotty 2007 while for Risky Driving Behavior measurement using adaptation of Risky Driving Behavior Questionnaire developed by Chang and Yeh 2007. The results showed that there are positive and significant correlation between driving self efficacy and risky driving behavior among adolescent motorcyclists.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aflah Zakinov Irta
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran norma deskriptif dan trait kepribadian dalam menjelaskan perilaku melawan arah yang dilakukan oleh pengendara sepeda motor di Jakarta. Norma deskriptif merupakan faktor eksternal, dan trait kepribadian sebagai faktor internal yang diduga berkaitan dengan perilaku melawan arah pada pengendara sepeda motor. Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa diantara lima trait kepribadian Big Five, trait extraversion dan conscientiousness yang banyak ditemukan memengaruhi perilaku melawan arah. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, yang dilakukan terhadap 156 partisipan yang memiliki SIM C aktif dan berdomisili di Jakarta. Instrumen pengukuran terdiri dari lima skenario untuk mengukur norma deskriptif dan terkait perilaku melawan arah, dan skala lapor diri Big Five yang telah didaptasi kedalam Bahasa Indonesia untuk mengukur trait extraversion dan conscientiousness. Hasil penelitian membuktikan bahwa secara simultan norma deskriptif, trait extraversion dan trait conscientiousness memprediksi perilaku melawan arah. Namun, berdasarkan uji regresi berganda hanya norma deskripif yang berperan secara signifikan dalam memprediksi perilaku melawan arah. Di sisi lain, trait kepribadian extraversion dan conscientiousness tidak berperan secara signifikan dalam memprediksi perilaku melawan arah. Implikasi dari hasil temuan ini adalah diperlukan adanya upaya yang serius dari pemangku kebijakan untuk menggalakkan berlakunya norma deskriptif dalam menertibkan perilaku melawan arah pada pengendara sepeda motor.

This study aimed to investigate the role of descriptive norms and personality traits in affecting the riding against the direction (counterflow riding behavior) among motorcycle riders in Jakarta. In affecting the counterflow riding behavior, the descriptive norms were perceived as external factors whereas the personality traits as internal factors. Previous studies found that two of the five personality traits in the Big Five, i.e. extraversion and conscientiousness traits affected counterflow riding behavior. This study was a correlational study, followed by 156 participants who live in Jakarta and have an active riding license (SIM C). The measurement instrument consists of five scenarios to measure descriptive norm concerning counterflow riding behavior, and the Indonesian adapted version of the Big Five self-report to measure extraversion and conscientiousness traits. The results proved that simultaneously descriptive norms, trait extraversion and trait conscientiousness predict opposing behavior. However, multiple regression shows only descriptive norms have a significant role in predicting opposing behavior. On the other hand, extraversion and conscientiousness personality traits did not play a significant role in predicting counterflow riding behavior. The implication of this study is that the policymakers should enact the descriptive norms to discipline the riding behavior against the direction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Setyowati Masykuroh Nur Rakhmawati
"Penelitian ini membahas faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi persepsi keselamatan berkendara sepeda motor pada mahasiswa FKM UI. Faktor internal berupa pengetahuan, pengalaman, dan motivasi keselamatan berkendara, faktor eksternal adalah kondisi lingkungan, pengaruh teman sebaya, dan kebijakan UI dengan menggunakan kuesioner. Desain penelitian adalah cross sectional. Sampel adalah 69 mahasiswa yang berkendara sepeda motor.
Hasil penelitian menunjukkan persepsi baik, yaitu mengganggap keselamatan berkendara itu penting. Faktor internal yang paling dominan yaitu pengalaman, sedangkan sedangkan faktor eskternal adalah kondisi lingkungan, pengaruh teman sebaya, dan kebijakan UI. Perlu meningkatkan pengetahuan dan motivasi keselamatan berkendara sepeda motor seperti sosialisasi dan pemilihan duta safety. Kata kunci : persepsi keselamatan berkendara, faktor internal, faktor eksternal.

This study discussed the internal and external factors that affected the perception of motorcycle safety driving in FKM UI students. Internal factors such as knowledge, experience, and driving safety motivation, external factors were environmental conditions, peer influence, and UI policy by used questionnaires. The study design was cross sectional. The sample was 69 students who drive motorcycles.
The results showed good perception, that was considering the safety of driving was important. An internal factor was the most dominant experienced, while external factors were environmental conditions, peer influence, and UI policy. Need to improved the knowledge and motivation of motorcycle safety driving such as socialization and selection of ambassadors of safety Keywords perceptions of safety driving, internal factor, external factor.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>