Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202849 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mizwari
"Skripsi ini membahas mengenai politik perkotaan dengan melihat relasi kuasa antara Perum Perumnas dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengembangan Rusunami Klender Jakarta Timur tahun 2019. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif sebagai metodologi pengumpulan data. Pengembangan Rusunami Klender menjadi kewenangan Perum Perumnas selaku pemegang Hak Pengelola. Selain itu, pengembangan Rusunami Klender juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini dilihat dari izin prinsip yang dikeluarkan oleh Gubernur Anies Baswedan. Meskipun persyaratan administratif pengembangan Rusunami Klender belum diselesaikan oleh Perum Perumnas, seperti audit bangunan, persetujuan penghuni minimal 60 persen, serta penyelesaian Hak Guna Bangunan penghuni. Di samping itu, penelitian ini juga mengajukan satu pertanyaan penelitian, yakni Bagaimana relasi kuasa yang dibangun oleh Pemerintah Pusat Perum Perumnas dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengembangan Rusunami Klender tahun 2019? Sebagai unit analisis, penelitian ini menggunakan teori urban regime yang dikembangkan oleh Clarence N. Stone pada tahun 1993. Hasil temuan dari skripsi ini adalah Perum Perumnas dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun relasi kuasa untuk mempermudah rencana pengembangan Rusunami Klender. Relasi kuasa yang dibangun bertujuan untuk menyelesaikan masalah administratif terkait dengan persetujuan warga penghuni Runami Klender."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyowati
"ABSTRAK
Penelitian ini berupaya menggambarkan faktor-faktor yang dimiliki Partai Keadilan Sejahtera PKS dalam pemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini menunjukkan bahwa PKS berkontribusi terhadap kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan memanfaatkan modal sosial jaringan sosial , modal ekonomi biaya politik , serta isu politik identitas. Secara konkret, hal ini dilakukan dengan memanfaatkan jaringan sosial yang sudah dibangun hingga di tingkat akar rumput, baik jaringan internal maupun eksternal. PKS juga berperan dalam membiayai dana kampanye kandidat dengan berbagai macam pendanaan. Selain itu, PKS melalui kemampuannya menerapkan strategi riding the wave dalam momentum Aksi Bela Islam 411 dan 212 berhasil menarik lebih banyak pemilih Muslim. Penemuan dari penelitian ini adalah, ketiga faktor tersebut dominan dalam mempengaruhi kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

ABSTRACT
This research describes the factors of PKS in the winning of Anies Baswedan Sandiaga Uno in Jakarta Gubernatorial Election 2017. Using qualitative method, this research shows that PKS has contribute towards the winning of Anies Baswedan Sandiaga Uno by utilitizing social capital social network , financial economic political cost , and the issue of political identity. Concretely, this is done by utilitizing social networks that has been built until grassroots level, both internal and external. PKS also plays a role in financing the candidate rsquo s campaign with various funding. Furthermore, PKS using riding the wave strategy in the momentum of Aksi Bela Islam red 411 dan 212 mdash success to attract Muslim voters more. The finding of this research is, these three factors dominant in affect the winning of Anies Baswedan Sandiaga Uno in Jakarta Gubernatorial Election 2017.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bellinda Jasmine Miranda
"Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak tahun 2020 menjadi tantangan tersendiri bagi DKI Jakarta yang dipimpin oleh seorang Gubernur, Anies Baswedan. DKI Jakarta sebagai wilayah Ibu Kota dan pusat berbagai kegiatan membutuhkan kemampuan seorang pemimpin dalam menangani kondisi krisis. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mengkaji mengenai tingkat aktualisasi crisis leadership pada Gubernur DKI Jakarta di masa pandemi Covid-19 dengan menggunakan teknik pengumpulan data kuantitatif melalui survei, yang kemudian ditunjang dengan wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Lebih lanjut, jumlah responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 25 orang yang diperoleh melalui kuesioner, baik daring maupun luring. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat aktualisasi crisis leadership pada Gubernur DKI Jakarta adalah tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan lima dimensi yang digunakan tergolong kedalam kategori tinggi sebagaimana mengacu pada Boin et al (2016) bahwa kelima dimensi tersebut meliputi sense making, decision making and coordination, meaning making, accounting, dan learning.

The Covid-19 pandemic that has been going on since 2020 is a challenge for DKI Jakarta led by a Governor, Anies Baswedan. DKI Jakarta as the capital city area and the center of various activities require the ability of a leader to handle crisis conditions. Based on this, this study examines the level of crisis leadership actualization of the Governor of DKI Jakarta during the Covid-19 pandemic by using quantitative data collection techniques through surveys, which are then supported by in-depth interviews and literature studies. Furthermore, the number of respondents in this study was 25 people who were obtained through questionnaires, both online and offline. The results of this study indicate that the level of crisis leadership actualization of the Governor of DKI Jakarta is high. This is proven by the five dimensions used is classified as high as referred to Boin et al (2016) that the five dimensions include sense making, decision making and coordination, meaning making, accounting, and learning."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bakhrul Afif Amsak
"ABSTRAK
Tesis ini membahas Manajemen Isu yang dilakukan oleh Anies-Sandi sebagai Penantang pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Dengan sumberdaya yang paling minim dan elektabilitas yang paling rendah diawal masa kampanye, Anies-Sandi mampu keluar sebagai pasangan calon yang lolos pada pemilu tahap 1. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui proses manajemen isu penantang yang dilakukan Anies-Sandi pada masa pemilu tahap 1, serta bagaimana penggunaan media sosial untuk memanfaatkan isu positif dan mengklarifikasi isu negatif. Paradigma yang digunakan ialah post positivistik dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian ialah studi kasus, Teknik pengumpulan data menggunakan metode kualitatif, yaitu wawancara dan analisis terhadap cuitan pada akun twitter @aniesbaswedan selama periode 26 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Teknik analisa data yang digunakan ialah pengelompokan. Hasil penelitian menunjukkan, kegiatan manajemen isu yang dilakukan tim pemenangan dimulai dari Analisa, rekomendasi strategi, implementasi 1 , evaluasi, implementasi 2 dan seterusnya akan dievaluasi kembali untuk mendapatkan strategi yang semakin baik, efektif dan efisien.Kata kunci: Pasangan calon, Tim Pemenangan, Manajemen Isu, Anies-Sandi.

ABSTRACT
This thesis discusses about Issues Management conducted by Anies Sandi as a Challenger in the Jakarta Governor election 2017. With a little resources and the lowest electability in the early campaign period, Anies Sandi able to come out as a candidate who passed in the 1st election stage. This research aim is to know the process of Anies Sandi challenger issue management during the 1st election phase, and how the social media used to exploit positive issue and clarify negative issue. The paradigm used is post positivistik with a qualitative approach. The research method is case study. Data collection techniques using qualitative methods, interviews and analysis of tweets on twitter account aniesbaswedan during period 26 October 2016 until 11 February 2017. Data analysis technique used is grouping. The result of the research shows that the issue management activity conducted by the Victory team starts from the analysis, strategy recommendations, implementation 1 , evaluation, implementation 2 and so on will be re evaluated to obtain an improved, effective and efficient strategy.Keywords Candidate, Victory Team, Issue Management, Anies Sandi"
2018
T49056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremia Ronald Styward
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas analisis dan perancangan sistem informasi pengelolaan Rusunami pada DPGP Provinsi DKI Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi pengelolaan Rusunami pada DPGP Provinsi DKI Jakarta yang dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan baik oleh pengelola maupun penghuni. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan data primer dan sekunder. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara dan observasi lapangan serta studi kepustakaan. Kesimpulan penelitian ini adalah rancangan sistem informasi pengelolaan Rusunami pada DPGP Provinsi DKI Jakarta ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan baik oleh pengelola maupun penghuni agar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang teridentifikasi.

ABSTRACT
This study discusses the information system analysis and design of flats management at HGBD of Jakarta Provincial. The purpose of this study is to design information systems of flats management at HGBD of Jakarta Provincial to produce the information needed by both managers and residents. This research is a case study using primary and secondary data. The method used are interviews, field observations and literature study. The conclusion of this study is the design information systems of flats management at HGBD of Jakarta Provincial to produce the information needed by management and residents in order to solve the identified problems."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Hayati
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai perkara perpanjangan Hak Guna Bangunan atas tanah bersama yang berada di atas tanah Hak Pengelolaan. Perpanjangan Sertifikat Hak Guna Bangunan tersebut harus disetujui oleh Pemegang Hak Pengelolaan. Namun pada kasus dalam penelitian ini, PERUM PERUMNAS sebagai pemegang Hak Pengelolaan tidak memberikan persetujuan tersebut sehingga perpanjangan Sertifikat Hak Guna Bangunan atas Rumah Susun Kebon Kacang tersebut terhambat hingga sekarang. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif yang bersifat eksplanatoris analitis. Hasil penelitian menyarankan hendaknya faktor-faktor non hukum dihilangkan dalam proses perpanjangan Sertifikat Hak Guna Bangunan tersebut. Tesis ini menyimpulkan bahwa PERUM PERUMNAS tidak lagi sebagai pemegang Hak Pengelolaan karena tugas dan fungsinya telah selesai sehingga persetujuan dari PERUM PERUMNAS tersebut tidak diperlukan lagi. Hasil penelitian menyarankan hendaknya faktor-faktor non hukum dihilangkan dalam proses perpanjangan Sertifikat Hak Guna Bangunan tersebut sehingga proses perpanjangan Sertipikat Hak Guna Bangunan dapat segera terselesaikan.

ABSTRACT
This thesis is discussing about the case of building rights title extension on joint land which above the land rights management. The extension of land rights certificate must approved by the right holder. However, in this case of the research, PERUM PERUMNAS as the right holder does not give approval as of building rights title extension of Kebon Kacang flats is hampered until now. This research is using normative juridical method which is explanatory analytics. The result of this research is to recommend removing non-legal factors in the extension process of Land Rights Certificate. This thesis is concluded that PERUMNAS is no longer holding the rights management because of the working period and function has finished so the approval from PERUM PERUMNAS is no longer needed. Result of the research is recommended non-legal factors should be removed in extension process of Land Rights Certificate so the extension process immediately completed.
"
2016
T46605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Nadhira Adha
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas berbagai hal tentang upaya dan hubungan di antara pemerintah daerah dan warga lokal, serta bentuk informalitas penanggulangan bencana banjir di wilayah Gang Anwar, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan di tahun 2014 hingga 2018. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana hubungan yang terjalin di antara pemerintah daerah dan warga lokal dapat mempengaruhi bentuk informalitas penanggulangan bencana banjir. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek kepercayaan dan jaringan melalui hadirnya fenomena implementasi kebijakan normalisasi sungai Ciliwung memicu bentuk hubungan yang terjalin di antara pemerintah daerah dan warga lokal yang kemudian mempengaruhi tinggi rendahnya informalitas sebagai bentuk penanggulangan bencana banjir.

ABSTRACT
This research discusses various things about Local Government-Local Residents efforts and relationship, with the informality form of flood-disaster management in Gang Anwar, Kelurahan Kampung Melayu, East Jakarta. The purpose of this research is to explain how the Local Government-Local Residents relationship can influence the informality form of flood-disaster management. This research uses qualititative methods. The results of this study suggest that two aspects: trust and network, with the implementation of Ciliwung River Normalization Policy, has an influence on Local Government-Local Residents relationship which then influence the high and low informality of flood-disaster management.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kemal Hasan
"
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai strategi kampanye pada pemilihan kepala daerah. Fokus penelitian ini yaitu menjelaskan strategi kampanye yang digunakan oleh pasangan Anies-Sandi pada pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 dan alasan dari penggunaan strategi kampanye tersebut. Menarik diteliti karena kampanye merupakan salah satu cara kandidat untuk mendapatkan suara pemilih. Kampanye juga merupakan salah satu tahap dari suatu pemilihan. Setiap kandidat memiliki strategi kampanye yang berbeda untuk mendapatkan suara pemilihnya. Pada pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 pasangan Anies-Sandi menggunakan bentuk kampanye pra-modern, modern, dan post-modern yang didasarkan pada keterampilan individu kandidat, keterampilan tim kampanye, penggambaran di media mengenai kandidat, dan lanskap politik Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model analisa deskriptif serta teknik pengumpulan data primer dan sekunder melalui wawancara mendalam serta sumber-sumber literatur. Teori yang digunakan adalah strategi komunikasi kampanye dari Pippa Norris dan konsep yang digunakan adalah efektivitas kandidat dari Jonathan Paul Day.

ABSTRAK
This thesis discusses about campaign strategy on governor election. The focus of this research is to explain the campaign strategy used by Anies Sandi in the election of Governor of Jakarta 2017 and the reason for using the campaign strategy. Interesting to be observed because campaign is the way of candidate to get vote. The campaign is also one of the stages of an election. Each candidate has a different campaign strategy to get votes. In the 2017 Governor election of DKI Jakarta Anies Sandi use pre modern, modern, and post modern campaigns based on personal skill of the candidate, the skill of the candidate rsquo s campaign team, the media rsquo s portayal of the candidate, and the political landscape of Jakarta. This research used a qualitative approach with descriptive analysis model with techniques of collecting primary and secondary data through indepth interviews and literature sources. The theory used is the campaign communication strategy of Pippa Norris and the concept used is the candidates effectiveness from Jonathan Paul Day."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martin, editor
"ABSTRAK
Rumah adalah kebutuhan dasar manusia yang bersifat
fisik. Seperti kebutuhan dasar lainnya, kuantitas
minimum sukar dikurangi, tanpa berakibat buruk kepada
kesehatan (fisik dan jiwa), maupun mutu manusianya.
Hanya kualitas yang bisa disesuaikan dengan kondisi
Lingkungan alam, kemampuan dan tingkat budaya manusia
pendukungnya, termasuk arsitektur. Oleh karena itu,
tidak satu negara pun di dunia dimana tidak terdapat
masalah perumahan bagi masyarakatnya, terutama bagi
masyarakat golongan menengah ke bawah
Pemerintah Indonesia telah melaksanakan perumahan dalam skala
besar, terutama untuk masyarakat golongan menengah
ke bawah sejak Pelita II. Tetapi laju pembangunan masih di bawah
laju kebutuhan.
Sebagian besar pendanaan rumah?rumah tersebut di
Indonesia didukung melalui Kredit Pemilikan Rumah
Bank Tabungan Ngara (KPR?BTN ). Dalam Repelita V,
target pembangunan sebanyak 40.000 unit rumah ter
paksa diturunkan menjadi 350.000 unit, karena
pemerintah kekurangan dana. Oleh sebab itu, masalah
perumahan di Indonesia makin membesar. Di samping
itu, ternyata dari rumah?rumah tersebut setelah di
huni, banyak yang diubah, baik luasnya maupun bahan
bangunannya. Pada hal angsuran KPR sebesar 1/3 peng
hasilan keluarga sudah melebihi kemampuan masyarakat
pekerjia Indonesia untuk perumahan yang hanya 1/5
penghasilan keluarga. Ini suatu beban berat bagi
masyarakat yang kondisi ekonominya sudah sulit itu.
Bagi lingkungan, ini merupakai pemborosan sumberdaya
dan meningkatnya Iimbah. Perluasan rumah yang ter
paksa melanggar peraturan bangunan, karena terbatas
nya luas tanah kapling, akan menurunkan mutu ling
kungan fisik rumah tarsebut. Akibatnya, kanyamanan
rumah berkurang. Bila diatasi dengan kemajuan tekno
logi, akan membutuhkan tambahan biaya lagi untuk
membeli peralatan dan pembayaran rekening listrik.
Hal ini karena masalah karakteristik keluarga calon
penghuni belum dipertimbangkan dalam pembangunan
rumah secara massal tersebut. Yang dipertimbangkan
baru besar penghasilan keluarga, agar angsuran
kreditnya tidak macet.
Maksud penelitian ini adalah untuk menemukan faktor?
faktor karakteristik keluarga yang ada hubungan dan
pengaruhnya terhadap perluasan lantai rumah, berapa
luas lantai rumah rata?rata yang dibutuhkan, bahan
bangunan apa yang mereka pakai, hubungan karakteris
tik keluarga tersebut dengan penurunan rnutu lingkung
an fisik rumah, serta persepsi keluarga penghuni
terhadap rumahnya sebelum dan sesudah diubah.
Lokasi penelitian adalah di perumahan PERUMNAS Klen
der, ecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Penelitian
dilakukan pada rumah?rumah tipe D.45 dengan sampel
sebanyak 100 keluarga dan rumahnya. Teknik pengumpul
an data yang digunakan adalah kuisioner, wawancara,
observasi, pengukuran, penggambaran, dan dokumenter.
Analisa data yang digunakan adalah analisis kuantita
tif (distribusi frekuensi, deskriptif, kai?kuadrat
dan regresi linier), dan analisis kualitatif.
Secara singkat, hasil penelitian sebagai berikut:
1. Lingkungan makro kompleks perumahan PERUMNAS
Klender cukup baik dalam hal keanekaragaman dan
penyebaran penghuni, sistem jaringan Jalan, trans
portasi dan drainase, kecuali suplai air minum dan
PAM DKI Jakarta. Untuk memecahkan masalah air ini,
penduduk memompa air ber-sih, dan air tanah dangkal
dengan pompa (listrik atau tangan). Keseimbangan
lingkungan meningkat terus dengan semakin lengkap
nya fasilitas sosial, sehingga mempengaruhi per
kembangan wilayah sekitarnya. Oleh sebab itu, para
penghuni betah tinggal di sana, tidak ingin pindah
ke tempat lain, walaupun mereka belum puas dan
masih ingin mengubah bahan bangunan dan luas rumah
mereka lagi.
2 Rata?rata luas lantai rumah sudah berkembang dari
45 M2 menjadi 76 M2 dengan luas tanah kapling rata?
rata 108 M2.
3 Tingkat pendidikan Kepala?keluarga, jumlah anggata
keluarga penghuni, dan luas tanah kapling, berkore
lasi positif dalam taraf nyata berarti, dan sangat
berarti, dengan perluasan lantai rumah.
4 Hubungan tingkat pendidikan Anak tertinggi, jumlah
penghasilan keluarga, daerah asal. Kepala?keluarga
dengan perluasan lantai rumah, tidak berarti.
Diduga para penghuni menggunakan dana di luar peng
hasilan mereka untuk mengubah rumahnya.
5. Dampak dari perubahan rumah?rumah tersebut, adalah
menurunnya mutu kelancaran sirkulasi udara dan mutu
pemanfaatan terang hari ke dalam rumah. Sekarang,
74% rumah?tangga, luas halaman yang tidak diperke
ras sudah di bawah 10% dan luas tanah kaplingnya.
6. Hubungan tingkat pendidikan (Kepala?keluarga dan
Anak tertinggi), tingkat penghasilan, daerah asal
Kepala?keluarga, dan luas tanah kapling, dengan
penurunan mutu lingkungan fisik rumah-rumah
tersebut, tidak berarti.
7 Jumlah anggota keluarga penghuni rumah, ada hubung
annya dalam taraf nyata berarti dengan mutu pe
manfaatan terang hari ke dalam rumah.
8 Walaupun dalam taraf nyata tidak berarti, terdapat
derajat hubungan sedang antara daerah asal Kepala?
keluarga dengan mutu pemanfaatan terang hari dan
luas tanah kapling yang tidak diperkeras. Pada
rumah?rumah yang Kepala?keluarganya berasal dari
Sumatera, relatif lebih baik daripada rumah?rumah
yang Kepala?keluarganya berasal dari Jawa.
9 Rumah?rumah tersebut sekarang, 14% sudah ber
tingkat, 11% jemuran sudah di atas atap, 32% sudah
melanggar garis sempadan bangunan dan setengah dan
responden menyatakan, mengubah rumahnya tanpa izin.

ABSTRACT
House is a physical basic need for human. Like other
basic needs, minimum quantity is difficult to be mi
nimized without having bad impact, to health (psyche
and physical), and to human quality. It is only the
quality which is able to be adapted with natural en
vironment condition, the capability and cultural le
vel of its supporter human including the architec
ture. Therefore, we can always find housing problems
among the citizen over the countries around the
world, mainly in the middle and low class citizen.
Indonesian Government has executed housing develop
ment in large scale, mainly for low and middle class
community since Pelita II. Nevertheless the rate of
housing necesity is still above the rate of housing
development rate.
Most of housing fund in Indonesia is supported by
the house owning credit from Bank Tabungan Negara
(KPR?BTN). In Repelita V, development target as much
as 450,000 houses unit is compulsory decreased the
350,000 unit because of the shortage of housing fund
of Indonesian government. In that case, housing
problem in Indonesia is still even bigger. In
reality, most of occupied houses are changed by
them, either the area of the house and the material
of the house. Whereas, amount of KPR installment as
much as 1/3 family income has exceeded the
capability of housing income separation that reach
1/5 family incarne cl Indonesian worker community.
It is actually become a burden for the community
whose hard enough economic condition. For environ
ment, it represent a waste of resources and the
escalation of rubbish. House expansion that is com
pulsary violating house establishment regulation
because of the limited kavling land area wìIl reduce
the physical environment quality of the house. In
addition, the house convenience also reduce. If it
is excelled by technology achievement, the techno
logy itself will require extra cost for purchasing
tools arid the amount of electrical bill. The case
due to family characteristic of prospective occupant
has not yet been considered in housing develoPment
at large scale. The consideration is always the
family income that is big enough to afford credit
installment to avoid credit breakdown.
The purposes of the research are to find: family
characteristic factors that have relationship and
correlation to house floor expansion, the average of
house floor needed, what materials are used, family
charateristic relationship with the reduction of
physical environment quality of the house, and also
the occupant families perception to their house
before and after the changing.
Research location is applied to PERUMNAS Klender
Housing, Duren Sawit District, East Jakarta. The
research is conducted on type D.45 houses with sam
ples as much as 100 families and their houses. The
data collecting technic that used are: questionaire,
interview, observation, measurement, drawing and
documentary. The data analysis, cover the quantita
tive analisis (frequency distribution, descriptive,
chi?square and linier regression), and qualitative
analysis.
In short, this research has proceeded as follows:
1. Macro environment of housing at the PERUMNAS
Kiender Housing is good enough in diversity and
dispersion resident, read net system, trans
portation, drainage, except, the fact that
drinking water supply from PAM DKI jakarta is bad.
In order to solve water problem, the residents
pump clean water from shallow land water either
electrically and manually.
Environment homeostatic increase properly keeping
up with the completion of social facility, that
influence its surronding growth. Therefore, the
occupants is living comfortably, They will not
move to another place, although they are not
satisfy enough that they will still want to change
the materials and ecpand their house again.
2 The average of floor area had been expanded, from
45 m2 to 76 m2 with the average of land kavling
area is 108 m2.
3 Education Level of family head, number of family
occupant member, and kavUng land area has a
positive correlation within significant at the
0,05 and 0,01 level with house floor enlargement.
4 The relationship of the children highest education
level, amount of family income, origin region of
family head, with house floor enlargement is not
significant. It is presume the occupants use their
extra income to afford the changing of their
houses.
5 Impact of the house changing: the air circulation
quality and the utilization of indoor day light
are reducing. There are 74 % of houses whose not
hardened yard is below the number of 10 % from
kaviing land area.
6 The relationship of the highest education level
(of family head and his children), income level,
origin region of family head, kaviing land area,
with the decrease of physical environment quality
of the houses, are not significant.
7. The number of family member of house occupant, has
a relationship significant at the 0,05 level, with
the utilization of day light.
8 Although there is an insignificant, there exist a
middle degree of association among origin region
of family head with quality of daylight utiliza
tion, and not hardened kaviing land area. Such
degree of association of the houses, whose family
head coming from Sumatera, its appearance is to be
relatively better than the houses whose family
head coming from Java.
9 Nowadays from houses, there are 14 7. storied
houses, 11% of bleachfield is upstair, 32%
violated building border line, and half of the
samples claim that they had changed the houses
without pemission.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Hasanal Bolqiah
"Penelitian ini menganalisis kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang secara resmi mencabut izin 13 pulau reklamasi serta respon pengembang terhadap kebijakan tersebut. Penelitian ini memodifikasi teori oligarki Jeffrey A. Winters (2011) dengan kerangka penjelasan dari Marcus Mietzner (2014) dan Thomas B. Pepinsky (2014) untuk menganalisa dominasi dan jangkauan kekuasaan oligark beserta efektifitas counteroligarch agenda yang dilakukan oleh elite pemerintah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan sumber data primer berdasarkan wawancara yang dilengkapi dengan data sekunder. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan strategi penyesuaian kebijakan dan politik distribusional Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menimbulkan kerugian pada pengembang sekaligus memecah respon pengembang dalam melakukan gugatan. Oleh karena itu, elite pemerintah dapat memberikan ancaman secara efektif terhadap dominasi oligarki dalam penguasaan sumber daya alam.
This study analyzes policy of the DKI Jakarta Provincial Government Anies Baswedan which officially revokes the principle permit for the construction of 13 reclamation artificial islands and the developer's response to this policy. This study modifies Jeffrey A. Winters' oligarchy theory with the framework of Marcus Mietzner and Thomas B. Pepinsky to analyze the dominance and scope of oligarchs and the effectiveness of counter-oligarch agenda in government elites. The research method used is qualitative with primary data sources based on interviews equipped with secondary data. the finding shows that the adjustment policies strategy and distributional politics of DKI Jakarta Governor Anies Baswedan have resulted in losses and fragmented the response of oligarchs to filed a lawsuit. Therefore, the counter-oligarch agenda by government elite can effectively threaten the dominance of oligarchs in control of natural resources."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>