Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108244 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Didik Bintoro Jati
"Seluruh rangkaian aktivitas pekerjaan pada suatu proyek konstruksi dapat mengalami gangguan yang dikarenakan oleh berbagai hal, yang pada akhirnya tentu dapat mengakibatkan terjadinya keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Identifikasi dan analisis awal potensi risiko pada setiap paket pekerjaan, metode pelaksanaan, aktivitas pekerjaan, dan
sumber daya yang ada pada Work Breakdown Structure (WBS) dapat mencegah terjadinya
keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Dengan demikian kebutuhan terhadap standarisasi WBS sangat penting dalam menyajikan penilaian risiko, penyebab, dampak, dan tindak lanjut
yang timbul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko dalam meningkatkan kinerja waktu pada proyek konstruksi kereta cepat. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS konstruksi kereta cepat, variable risiko dominan yang berpengaruh terhadap kinerja waktu pelaksanaan pekerjaan, dan rekomendasi pengembangan standar WBS berbasis risiko, sebagai suatu upaya dalam meningkatkan kinerja waktu pada proyek konstruksi kereta cepat.

The whole series of work activities on a construction project can be disrupted due to various things, which in turn can certainly lead to delays in completion of work. Initial identification and analysis of potential risks in each work package, construction methods, work activities, and resources available in the Work Breakdown Structure (WBS) can prevent delays in completion of work. Thus the need for WBS standardization is very important in presenting risk assessments, causes, impacts, and follow-ups that arise. The purpose of this study is to develop a risk-based standardized WBS in improving time performance on highspeed railway construction projects. The results of this study are a standardized WBS for highspeed railway construction, dominant risk variables that affect the time performance of construction work, and recommendations for the development of risk-based standardized WBS, as an effort to improve time performance on highspeed railway construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adnin Fairuzy Putri
"Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan salah satu program dari Proyek Strategis Nasional Indonesia yang memiliki urgensi tinggi untuk dapat direalisasikan dalam kurun waktu yang singkat. Namun pada kenyataannya, banyak faktor signifikan yang muncul selama pelaksanaan pekerjaan mekanikal dan elektrikal yang menyebabkan keterlambatan pada proyek pembangunan PLTU di Indonesia. Oleh karena itu, kontraktor perlu untuk melakukan perencanan lingkup yang matang dengan mengantisipasi semua kemungkinan sehingga potensi keterlambatan dapat diminimalisir. Dengan WBS, risiko yang memengaruhi kinerja waktu dapat diidentifikasi pada elemen terkecil hingga level sumber daya untuk menghindari pembengkakan waktu penyelesaian pekerjaan secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja waktu pekerjaan mekanikal dan elektrikal proyek pembangunan PLTU. Data dikumpulkan menggunakan survey dari sejumlah kontraktor yang terlibat dalam proyek pembangunan PLTU dan dianalisis menggunakan metode Delphi dan analisis risiko kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS pekerjaan mekanikal dan elektrikal proyek pembangunan PLTU yang menstrukturkan lingkup pekerjaan hingga 8 level. Penelitian ini juga mengidentifikasi 47 respon terhadap 13 risiko tertinggi yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek sebagai masukan pengembangan standar WBS berbasis risiko dalam upaya untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan potensi peristiwa yang dapat memperlambat selesainya proyek pembangunan PLTU.

The construction of a Coal-Fired Steam Power Plant in Indonesia has a high urgency to be realized in a short period. However, many significant factors arise during mechanical and electrical works that cause delays. Therefore, contractors need to plan the project carefully by anticipating all possibilities to minimize potential delays. With WBS, delay risks can be identified in smaller elements up to the resources level to avoid project time overrun effectively. This study aims to develop a risk-based WBS standard to improve mechanical and electrical works' time performance in Coal-Fired Steam Power Plant Construction Projects. Data was collected using questionnaire surveys from contractors involved in Coal-Fired Steam Power Plant Construction Projects and analyzed using the Delphi method and qualitative risk analysis. The result of this study is a WBS standard for mechanical and electrical works of a Coal-Fired Steam Power Plant Construction Project that contains the scope of works up to 8 levels. This study also identifies 47 responses of the 13 highest risks which affect project time performance as input for risk-based standardized WBS development to prevent, reduce, or eliminate possible events that can delay the completion of the Construction Project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Budiarto
"Keberhasilan suatu proyek sangat dipengaruhi oleh tahap pendefinisian proyek, lingkup proyek dan pembuatan work breakdown structure (WBS). WBS merupakan suatu proses perincian deliverable dan pekerjaan proyek menjadi komponen yang lebih kecil dan dapat dikelola. Kesesuaian dengan spesifikasi kualitas merupakan pengukuran penting kinerja dari setiap proyek konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Standar WBS yang berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja kualitas pada proyek saluran/irigasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis risiko kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan standar WBS berbasis risiko untuk proyek saluran/irigasi yang terdiri dari 6 level dan 10 variabel risiko dominan terhadap kinerja kualitas mutu proyek, dan rekomendasi respon risiko sebagai pengembangan WBS standar.

The success of a project is greatly influenced by the stage of defining the project, the scope of the project and the creation of a work breakdown structure (WBS). WBS is a process of detailing deliverables and project work into smaller and manageable components. Compliance with quality specifications is an important measurement of the performance of each construction project. This study aims to develop a risk-based WBS Standard to improve quality performance in channel / irrigation projects. This research was conducted with qualitative risk analysis methods. The results of this study indicate a risk-based WBS standard for channel / irrigation projects consisting of 6 levels and 10 dominant risk variables on the performance of project quality quality, and risk response recommendations as the development of standard WBS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T52593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Daniel Tampak Raja Tua
"Proyek pengembangan pelabuhan udara termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional Indonesia yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden no.58 / 2017. Pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur dan salah satunya dengan menggerakkan sektor ekonomi yang harus didukung oleh salah satunya adalah pembangunan pelabuhan udara di daerahdaerah yang dapat memacu dampak ekonomi. Namun dalam prakteknya, sering ada keterlambatan dalam proses pelaksanaan pembangunan pelabuhan udara yang berdampak negatif terhadap pemangku kepentingan yang terkait dengan proyek. Pada kajian dari beberapa literatur didapat bahwa pelaku konstruksi masih belum terlalu familiar membuat WBS yang benar.
WBS yang umum dilakukan pada praktik pengelolaan proyek WBS yang tidak formal yang hanya mengacu pada Bill of Quantity sehingga menimbulkan persepsi yang tidak akurat dan sama antar pihak dalam mengelola proyek. Jadi dibutuhkan manajemen proyek konstruksi pelabuhan udara yang baik dan tepat untuk menghilangkan fenomena ini agar tercipta keseragaman pemahaman mengenai harapan terhadap konstruksi bandar udara dan pengelolaan yang lebih baik dan detail. Work Breakdown Structure (WBS) adalah dekomposisi aktivitas proyek yang dipecah menjadi beberapa elemen kerja berdasarkan hirarki. WBS membuat manajemen proyek lebih spesifik sehingga risiko terhadap kelemahan kinerja waktu dapat diantisipasi dan dikelola di tingkat sumber daya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja waktu konstruksi proyek bandara. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS pelabuhn udara yang berisi hingga level paket pekerjaan,level metode pelaksanaan, level aktivitas, dan level sumber daya material, peralatan, dan tenaga kerja, serta respon monitoring terhadap potensi risiko tertinggi yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyeksebagai upaya dalam mencegah, mengurangi atau menghilangkan potensi peristiwa yang dapat memperlambat selesainya proyek pembangunan pelabuhan udara. Dihasilkan 6 level WBS hingga kepada sumber daya dengan metode sebagai penghubung antara paket pekerjaan dengan aktivitas. Penelitian ini juga menghasilkan 13 variabel risiko dominan yang mempengaruhi kinerja waktu proyek dan rekomendasi respon risiko yang menjadi dasar pengembangan WBS standar. 

The airport development project is included in the list of Indonesian National Strategic Projects stipulated in Presidential Regulation no.58 / 2017. The government is committed to realizing economic independence by increasing infrastructure development and one of them is by moving the economic sector which must be supported by one of them areas that can spur economic impacts. But in practice, there are often delays in the process of implementing airport development which has a negative impact on stakeholders related to the project. In a study from several literature, it was found that construction actors are still not too familiar to make the correct WBS.
A common WBS is carried out in the informal management practices of the WBS project which only refers to the Bill of Quantity, giving rise to inaccurate and similar perceptions between parties in managing the project. So it is necessary to have a good and appropriate airport construction project management to eliminate this phenomenon in order to create a uniform understanding of airport construction and better and more detailed management. Work Breakdown Structure (WBS) is a decomposition of project activities that is broken down into several work elements based on hierarchy. WBS makes project management more specific so that risks to weaknesses in time performance can be anticipated and managed at the resource level.
This study aims to develop risk-based WBS standards to improve the performance of airport project construction times. The results of this study are the WBS standards for air ports that contain up to the level of work packages, the level of implementation methods, the level of activity, and the level of material resources, equipment, and labor, and monitoring responses to the highest potential risks that affect project performance prevent, reduce or eliminate potential events that can slow the completion of an airport development project. Produced 6 levels of WBS to resources with methods as a link between work packages and activities. This study also produced 13 dominant risk variables that affect project time performance and risk response recommendations which are the basis for developing standard WBS.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T52599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Anggraini
"Work Breakdown Structure (WBS) membentuk dasar dari sebagian besar proses manajemen proyek. Terlepas dari keunikan masing-masing proyek, sebagian besar bangunan mengandung pilihan unsur yang serumpun yang menjadikannya dasar bagi banyak struktur. Ini dapat distandarisasi dan digunakan sebagai dasar program universal untuk pekerjaan konstruksi. Aktivitas kerja dalam proyek konstruksi dapat mengalami gangguan yang mungkin disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah terjadinya kecelakaan kerja. Pencegahan kecelakaan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi dan analisis awal potensi bahaya di setiap paket kerja, metode, aktivitas, sumber daya, dan lingkungan WBS. Ini memunculkan kebutuhan akan WBS standar yang menjadi dasar penyajian penilaian risiko, dampak, dan frekuensi kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk perencanaan keselamatan pembangunan stadion. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS, metode implementasi, kegiatan, sumber daya, potensi risiko bahaya dan perencanaan keselamatan menggunakan WBS berbasis risiko dari pekerjaan konstruksi stadion. Selain itu, standar WBS berbasis risiko akan membantu mencegah, mengurangi, menghilangkan, dan bahkan menihilkan risiko kecelakaan yang terjadi dalam pekerjaan konstruksi.

The Work Breakdown Structure (WBS) forms the base of most project management processes. Despite the uniqueness of each project, most buildings contain cognate, elemental options that makes for the bases of many structures. These can be standardized and used as the basis of a universal program for construction works. Work activities in construction projects can suffer disruptions that may be caused by numerous factors. One of these factors is the occurrence of work accidents. The prevention of said accidents can be done by conducting an identification and early analysis of potential hazards in every work package, method, activity, resource and environment of the WBS. This brings up the need for a standardized WBS from which the presentation of risk, impact, and frequency assessments of workplace accidents will be based. This study aims to develop a risk-based WBS standard for the safety planning of stadium construction. The outcome of this study are the WBS standards, implementation methods, activities, resources, potential hazard risks and safety planning using risk-based WBS of a stadium construction work. Furthermore, the risk-based WBS standard will help to prevent, reduce, eliminate and even nullify the risk of accidents occuring in the construction work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmanita Ayu Amini
"Penyediaan jalan memberikan akses bagi masyarakat pedesaan dan kelautan terhadap kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan layanan sosial lainnya yang dibutuhkan. Sebuah proyek konstruksi jalan dengan WBS Work Breakdown Structure sebagai hasil dari perencanaan yang buruk dapat mempengaruhi kualitas proyek. WBS sangat penting dalam proses perencanaan manajemen dengan merubahnya menjadi tahapan, dan paket kerja.
Standarisasi WBS berbasis risiko merupakan hal yang dapat menjadi acuan dalam proyek konstruksi jalan agar tercapai kualitas proyek. Variabel risiko yang paling dominan dipilih menggunakan kuisioner dan dianalisa menggunakan SPSS Statistical Package for Social Science kemudian ditambahkan kedalam susunan WBS agar mendapatkan hasil yang hasilnya akurat. Hasil tersebut berupa 4 level utama dan 2 level pelengkap, yang kemudian direkomendasikan dengan respon risiko.

Provision of roads provides access for rural and marine communities to health, education, employment and other necessary social services. A road construction project with the WBS Work Breakdown Structure as a result of poor planning can affect the quality of the project. WBS is very important in the management planning process by turning it into phases, and work packages.
Risk based WBS standardization is one that can be a reference in road construction projects to achieve project quality. The most dominant risk variables were chosen using questionnaires and analyzed using SPSS Statistical Package for Social Science then added to the WBS arrangement in order to obtain results that were accurate results. The results are 4 main levels and 2 complementary levels, which are then recommended with a risk response.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T52611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Pradipta Hudoyo
"Pada perencanaan sebuah proyek keberadaan Work Breakdown Structure tidak dapat dihindari, sebab WBS merupakan tahap awal dari manajemen proyek yang membagi kegiatan menjadi paket-paket pekerjaan kecil sehingga mudah untuk dikelola. WBS sangat penting dalam perencanaan proyek karenanya diperlukan adanya standarisasi WBS. Penelitian ini memiliki tujuan untuk pengembangan standarisasi WBS berbasis risiko terhadap kinerja biaya pada proyek konstruksi pelabuhan laut dalam perspektif kontraktor. Metode penelitian ini menggunakan metode survei kepada para pakar pelabuhan laut untuk mengetahui standar WBS. Menggunakan analisis risiko yang telah disurvei dan divalidasi oleh para pakar sebagai dasar dalam pengembangan standar WBS. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan standar WBS pada proyek konstruksi pelabuhan laut.

In the planning of a project Work Breakdown Structure existence can not be avoided because the WBS is the initial stage of the project management activities are split into smaller work packages making it easy to manage. WBS is very important in project planning therefore necessary to standardize the WBS. This research has the goal of developing standards-based WBS risks to performance fees on the sea port construction project in the perspective of the contractor. This research method uses a survey method to sea port experts to find out WBS standards. Using risk analysis which has been surveyed and validated by experts as the basis for the development of WBS standards. This study is expected to be a reference standard WBS at sea port construction project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Propezite Nurhutama Mustain
"Dalam proyek konstruksi bendungan khususnya pada proyek bendungan urugan tanah dikatakan sukses jika dilakukan pendefinisian lingkup proyek sesuai dengan persyaratan. WBS (Work Breakdown Structure) merupakan penguraian pekerjaan menjadi lebih kecil dan mudah dikendalikan. Standarisasi WBS sangat penting karena akan sangat berpengaruh terhadap estimasi biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan WBS Bendungan. Metodologi yang digunakan berdasarkan peraturan Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Bendungan Urugan Ditjen SDA (2004) dan BOQ (Bill of Quantity) proyek bendungan yang berada di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS terdiri dari 6 level dengan menganalisa variabel risiko dominan yang mungkin terjadi yang berpengaruh terhadap pengendalian biaya proyek dan pengembangan WBS standar dengan dilakukan rekomendasi respon risiko. Sebagai hasilnya, penelitian ini akan mengusulkan standar WBS yang berbasis risiko untuk proyek-proyek bendungan urugan tanah yang dapat meningkatkan estimasi biaya proyek.

Dam construction project especially earthfill dam can be successful if the scope of works is defined in accordance with the requirement. Work Breakdown Structure (WBS) divides tasks into smaller items which makes them easier to be controlled. WBS standardization has critical impact on the cost of project. The purpose of this research is to develop WBS of dam construction project. The methodology used to develop the WBS of dam is based on the regulation and guidelines related to the implementation of dam construction such as The General Specification of Earthfill Dam, Ministry of Public Works and Public Housing Indonesia (2004) and bill of quantity from earthfill dam projects in Indonesia. The research is conducted by making a questionnaire survey for dam project contractors. The output of this study is WBS standard which comprises of 6 levels by analyzing dominant risk variables that may affect project cost control and WBS standard development with risk responses recommendation. As a result, this research will propose a risk-based WBS standard for earthfill dam projects that can improve the cost estimate of the project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T51950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmanta Tri Atmaja
"Suatu proyek konstruksi tidak terlepas dari rangkaian kegiatan yang berupa aktivitas. Aktivitas yang berlangsung pada suatu proyek dapat terganggu dikarenakan berbagai hal, Salah satu penyebab terganggunya aktivitas proyek
adalah terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi. Risiko kecelakaan konstruksi dapat dicegah dengan adanya identifikasi dan analisa awal akan potensi bahaya yang ada pada setiap aktivitas yang terdapat dalam WBS. Kebutuhan akan WBS yang terstandar secara terintegrasi mulai dari tahap perancangan dan pembangunan berbasis risiko sangat berperan penting dalam mencegah terjadinya risiko kecelakaan konstruksi karena akan menyajikan penilaian risiko, dampak, dan frekuensi yang timbul akibat kecelakaan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS pada pekerjaan struktur tahap perancangan dan pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi secara terintegrasi dengan kontrak rancang-bangun berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan strategi penelitian berupa analisis arsip, survei dengan kuesioner untuk validasi kepada pakar serta studi kasus. Adapun hasil dari penelitian ini adalah standar WBS berbasis risiko tahap perancangan dan pembangunan terinterasi pada pekerjaan struktur Gedung bertingkat tinggi, identifikasi risiko yang mempengaruhi kinerja keselamatan, dan pengembangan WBS berbasis risiko yang sudah terstandarisasi. Dengan adanya standar WBS berbasis risiko akan mempengaruhi peningkatan pada lima indikator kinerja keselamatan konstruksi sebagai wujud pencegahan, mengurangi bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accidents) dalam pelaksanaan proyek konstruksi.

A construction project is inseparable from a series of tasks in the form of Activities. Activities that take place on a project can be disrupted due to various Reasons, one of the causes of the disruption of project activities are accidents on Construction projects. The risk of workplace accidents can be prevented with early identification and analysis of the potential danger that exist in every activity contained in the project’s WBS. The need for Standarized WBS in an integrated manner starting from the stage of design and risk-based development plays an important role in preventing the risk of construction accidents, because it would present a risk assessment, impact and frequency arising from construction workplace accidents. This study aims to develop WBS standars on the design and construction structure work of High-Rise Buildings in an integrated manner with risk-based for design and build contracts to improve construction safety performance. The method used in this study is descriptive qualitative approach, with research strategies in the form of archive analysis, surveys with questionnaires for validation to experts and case studies. The results of this study are risk-based WBS standars at the stage of design and construction structure work interned on high-rise building projects, identification of potential risks of danger, standarized WBS development with additional activities. The existence of risk-based WBS standards will affect the improvement of five construction safety performance indicators as a form of prevention, reduce and even eliminate the risk of work accidents (zero accidents) in the implementation of construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tomy Aziz Susiawan
"Sebuah proyek konstruksi terdiri dari banyak kegiatan. Agar lebih mudah dikelola, kegiatan dibagi menjadi lebih kecil yang disebut paket pekerjaan. Sementara pekerjaan pada proyek konstruksi dan unsur-unsurnya relatif sama dan ini dapat distandardisasi dan digunakan sebagai dasar untuk program universal untuk pekerjaan konstruksi. Standarisasi WBS akan memungkinkan otomatisasi proses perencanaan proyek dan karenanya akan meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi. Tujuan dari penerapan ini adalah untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk proyek pelabuhan, mengidentifikasi sumber risiko yang berpotensi bahaya dapat terjadi dan untuk mengembangkan rencana keselamatan menggunakan WBS berbasis risiko standar, ini akan menjadi cara untuk mencegah, mengurangi dan menghilangkan risiko kecelakaan kerja untuk mendapatkan kecelakaan nol di lokasi konstruksi. Metode penelitian ini menggunakan metode survei kepada para pakar pelabuhan laut untuk mengetahui standar WBS. Menggunakan analisis risiko yang telah disurvei dan divalidasi oleh para pakar sebagai dasar dalam pengembangan standar WBS. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan standar WBS pada proyek konstruksi pelabuhan laut.

A construction project consist of many activities. In order to make it easier to manage, the activities broken down into smaller one that called work package. Meanwhile the work on the construction project and its elements is relatively similar and this can be standardized and used as the basis for a universal program for construction works. Standardization of the WBS will enable the automation of the project planning pprocess and hence will minimize the occurence of work accidents on construction project. The aim of this sudy is to develop a risk based WBS standard for seaport project, identify source of potentially dangerous risk may occur and to develop safety plan using a standardized risk based WBS, this will be a way to preventing, reducing and nullifying the risk of workplace accidents to obtain zero accidents in a construction site. This research method uses survey method to sea port experts to know WBS standard. Using pareto analysis to determine the predominant risk based on Bill of Quantity of some previous port project. It is expected that this research can become a standard reference of WBS in sea port construction project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T52622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>