Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57982 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aziza Nurul Fitri
"Mikroplastik yang terakumulasi dalam air limbah tidak mudah terdegradasi oleh mikroba sehingga akan tetap berada di lingkungan. Sementara itu, telah diketahui bahwa mikroplastik menimbulkan bahaya bagi biota air dan manusia. Pendekatan teknologi yang efektif untuk mendegradasi mikroplastik dalam instalasi pengolahan air limbah sangat diperlukan. Proses biodegradasi adalah salah satu teknik yang paling banyak diaplikasikan, namun membutuhkan waktu yang lama. Studi ini mengevaluasi proses ozonasi sebagai pre-treatment untuk mengubah struktur kimia mikroplastik polietilena menjadi lebih rentan terhadap biodegradasi. Proses ini dilakukan dengan menggunakan ozonator corona-discharge dan reaktor batch yang prosesnya divariasikan berdasarkan nilai pH (6, 7, 8, 10, 12), laju alir ozon (1, 3, 5 L / mnt), dan durasi kontak (1, 2, 3 jam). Penelitian dimulai dengan kuantifikasi radikal OH dan ozon terlarut, ozonasi mikroplastik, serta evaluasi ozonasi, yaitu dengan penurunan berat secara gravimetri dan perubahan struktur kimia mikroplastik melalui FT IR Fourier Transform Infrared Spectroscopy. Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi perubahan struktur kimia mikroplastik dengan terbentuknya ikatan karbonil dan penurunan berat mikroplastik. Kondisi optimal dicapai pada pH 12 dengan laju alir 5 L/menit yang menghasilkan penurunan berat mikroplastik sebesar 0,0482% dan intensitas karbonil mencapai 104,556% selama 3 jam ozonasi.

Microplastics accumulated in wastewater are not easily susceptible to microbial degradation thus persist in the environment. Moreover, microplastics pose a danger to aquatic biota and human. Effective technological solutions to degrade microplastics in wastewater treatment plants are desirable. Biodegradation is one of the most applied techniques but takes a long time. This study evaluates the ozonation as pre-treatment to transform the chemical structure of polyethylene microplastic into more susceptible to biodegradation. The process is done by using a corona-discharge ozonator and batch reactor which the process is varied by pH value (6, 7, 8, 10, 12), ozone flow rate (1, 3, 5 L/min), and contact duration (1, 2, 3 hours). The study began by the quantification of OH radicals and dissolved ozone, ozonation of microplastics, and evaluation of ozonation by gravimetric weight loss also the change of microplastic chemical structure through FT-IR (Fourier-Transform Infrared Spectroscopy). The results revealed chemical structural changes of polyethylene after ozonation, confirmed by the appearance of carbonyl bonds and the loss of weight. The optimum operating condition appeared at pH 12 with 5 L/min ozone flowrate which resulted in 0,0482% weight loss and carbonyl bond intensity reached 104,556% during 3 hours ozonation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Salsabilla
"Makroalga merupakan tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai sumber makanan bagi organisme laut dan manusia. Makroalga Sargassum cinereum pada bagian permukaan thalli dapat terakumulasi oleh miktoplastik yang memiliki daya akumulasi tinggi di perairan Pulau Semak Daun. Kontaminasi mikroplastik pada bagian makroalga terjadi karena adanya akumulasi mikroplastik pada tempat tumbuh makroalga. Mikroplastik dapat menempel, melilit, maupun terbungkus oleh makroalga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, warna, dan ukuran mikroplastik dan pengaruh variasi waktu pengocokkan terhadap pengurangan kelimpahan mikroplastik pada makroalga Sargassum cinereum J. Agardh 1848. Sampel pada permukaan makroalga diambil sebanyak 10 g, kemudian diberi perlakuan pengocokkan dengan perbedaan waktu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit dan disaring menggunakan kertas saring Whatman filter. Sampel yang menempel kuat pada makroalga dilarutkan dengan larutan NaOH, kemudian disaring menggunkan kertas Whatman filter. Sampel kontrol negatif di diamkan selama 15 menit, sedangkan kontrol positif langsung dilakukan penyaringan. Bentuk mikroplastik didominasi oleh fiber sebesar 58% dengan jumlah 36,5 partikel/g. Warna mikroplastik didominasi oleh biru sebesar 75%. Persentase pengurangan kelimpahan mikroplastik pada kelompok perlakuan tertinggi terdapat pada perlakuan pengocokkan selama 15 menit (K15) sebesar 70% dan terendah pada perlakuan kontrol negatif (KN) sebesar 45%. Uji One Way ANOVA membuktikan bahwa adanya perbedaan rata-rata kelimpahan mikroplastik pada kelompok perlakuan pengocokkan dengan nilai signifikan sebesar 0,002 (< 0,05). Waktu pengocokkan mempengaruhi pengurangan kelimpahan mikroplastik pada makroalga Sargassum cinereum.

Macroalgae are plants that are widely used as a food source for marine organisms and humans. Sargassum cinereum macroalgae on the surface of the thalli can be accumulated by mytoplastics which have high accumulation power in the waters of Semak Daun Island. Microplastic contamination in the macroalgae section occurs due to the accumulation of microplastics in the macroalgae growing sites. Microplastics can be attached, wrapped around, or covered by macroalgae. This study aims to determine the shape, color, and size of microplastics and the effect of variations in shaking time on the reduction of microplastics in macroalgae Sargassum cinereum J. Agardh 1848. Samples on the surface of macroalgae were taken as much as 10 g, then given shaking treatment with a time difference of 5 minutes, 10 minutes, and 15 minutes and filtered using a Whatman filter paper filter. Samples that adhered strongly to macroalgae were dissolved with NaOH solution, then filtered using Whatman filter paper. The negative control sample was allowed to stand for 15 minutes, while the positive control sample was immediately assessed. The form of microplastic is dominated by fiber by 58% with a total of 36.5 particles/g. The color of microplastic is dominated by blue by 75%. The percentage of microplastic reduction in the treatment group was highest in the shaking treatment for 15 minutes (K15) by 70% and the lowest in the negative treatment (KN) 45%. The One-Way ANOVA test proved that the difference between the mean and microplastics in the shaking treatment group had a significant value of 0.002 (< 0.05). Shaking time affects the reduction of microplastic in macroalga Sargassum cinereum."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Miftah Majduddin
"Menara Pendingin adalah suatu unit yang dapat membantu melakukan perpindahan kalor dimana kalor tersebut sudah tidak dibutuhkan lagi. Dalam operasi menara pendingin, ada beberapa faktor yang dapat dijadikan tinjauan dalam mengukur performa dari menara pendingin. Banyaknya bakteri di dalam menara pendingin menyebabkan presipitasi kerak yang dapat mengganggu efektivitas thermal dari menara pendingin dikarenakan kerak-kerak tersebut akan menghambat laju perpindahan kalor karena mempunyai resistansi thermal yang tinggi. Ada beberapa cara untuk mengurangi laju pertumbuhan dari kerak, salah satunya adalah ozonasi. Ozonasi adalah injeksi ozon pada air pendingin menara pendingin untuk mengurangi potensi dari presipitasi kerak yang akan meningkatkan performa dari menara pendingin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik efek ozonasi terharap performa dari menara pendingin dan kualitas air pendingin pada menara pendingin sistem tertutup. Metode yang digunakan untuk menguji kualitas air adalah pengujian dengan alat ukur yang dicelupkan setiap harinya dan uji laboratorium seperti AAS, Titrimetric, Gravimetrik, dan Spectrophotometric.
Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah karakterisitik laju performa setiap harinya dan laju kualitas air setiap harinya maupun saat sebelum dan sesudah ozonasi. Hasil dari nilai efektivitas yang didapat adalah 0.12 % untuk nilai terkecil dan 8.74 % untuk nilai terbesar. Ozonasi terbukti dapat meningkatkan kualitas air menara pendingin tetapi belum terbukti dapat meningkatkan performa atau efektivitas menara pendingin untuk jangka waktu ozonasi selama 15 hari.

Cooling tower is a unit or system that used for heat transfer process where the heat is not useful anymore. There is several factor in the cooling tower operations that can observed for cooling tower performance. The large amount of bacteria on cooling tower become potential of scale precipitation that can decrease the cooling tower thermal effectivity because of the scale will act as inhibitor for heat transfer rate since the scale has high value of thermal resistance. There are several method for reducing scale precipitation growth rate, one of them is ozonation or ozone injection method. The ozone will injected to the cooling water to reduce the scale precipitation growth rate that can decreases the cooling tower performance.
This research intends to find the characteristic of ozonation effect from cooling tower performance and water quality. The method for water quality checking are AAS method, Titrimetric, Gravimetric, and Spectrophotometric.
The output of this research are characteristic of cooling tower performance each day and rate of water quality before and after ozonation and each day. The effectiveness value results obtained in this research was 0.12 % for the lowest value and 8.74 % for the highest value. Ozonation has been proven to improve water quality rate of cooling towers but has not been proven to improve the performance or effectiveness of cooling towers for an ozonation period of 15 days.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Tiya Pratiwi
"Tujuan dari penelitian ini ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor faktor spesifik perusahaan yaitu profitabilitas tangibilitas dan kesempatan pertumbuhan dan juga struktur kepemilikan perusahaan terhadap struktur modal. Penelitian ini juga akan menguji pengaruh struktur kepemilikan sebagai variabel moderasi atas hubungan antara profitabilitas tangibilitas dan kesempatan pertumbuhan dengan Struktur modal. Penelitian ini dilaksanakan dengan model regresi data panel dan menggunakan 167 sampel perusahaan perusahaan non finansial di Indonesia yang terdaftar di BEI periode 2010 2014. Dengan menggunakan leverage sebagai proksi dari struktur modal hasil penelitian ini membuktikan bahwa profitabilitas dan struktur kepemilikan memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dengan leverage Adapun tangibilitas dan kesempatan pertumbuhan menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan leverage. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa struktur kepemilikan mempengaruhi hubungan tangibilitas dan kesempatan pertumbuhan dengan leverage.

The objective of this paper is to analyze the effect of Firm Specific Factors such as Profitability Tangibility and Growth Opportunities and also Ownership Structure on Capital Structure and The Effect of Ownership Structure on Firm Specific Factors and Capital Structure. This research also analyze the effect of Ownership Structure as moderating variable between Profitability Tangibility and Growth Opportunities and Capital Structure. This research use regression models with panel data and using 167 samples taken from non financial firms listed in Indonesia Stock Exchange from 2010 until 2014. The result from this research shows that profitability and ownership structure have significant negative effect on corporate capital structure which is measured by leverage. Besides that tangibility and growth opportunities show significant positive effect on capital structure. This research also show that ownership structure influence the effect of tangibility and growth opportunities on capital structure."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Anggraeni Haryono
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh non linear (kuadratik) struktur modal terhadap nilai perusahaan, pengaruh Multiple Large Shareholder Structure (MLSS) dan kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan (Tobin`s q dan ROA). Sampel penelitian adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode penelitian 2009-2012.
Penelitian menemukan bahwa struktur modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio dan long term debt to equity ratio berpengaruh secara kuadratik (concave) terhadap Tobin`s q, tetapi tidak berpengaruh secara kuadratik (concave) terhadap ROA. Penelitian ini menemukan bahwa keberadaan multiple large shareholder structure (MLSS) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tobin`s q, tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA, sedangkan kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan baik terhadap Tobin`s q maupun ROA.

The objective of this research is to empirically examine non-linear (quadratic) effect of capital structure on firm value (Tobin`s q & ROA) and also the effect of Multiple Large Shareholder Structure (MLSS) and institutional ownership on firm value (Tobin`s q and ROA). Using a sample of Indonesia`s non-financial listed companies for the period 2009-2012.
The results find that the capital structure (debt to equity ratio and long term debt to equity ratio) has a non-linear/ quadratic significant effect (concave) on Tobin`s q, but insignificant effect on ROA. It also finds that multiple large shareholders structure (MLSS) has a negative and significant effect on Tobin's q, but insignificant effect on ROA, while institutional ownership has positive effect and significant on Tobin's q and ROA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Senno Pramudika
"Air dalam sirkulasi menara pendingin sistem tertutup berperan sangat penting sebagai media penukar kalor. Kualitas air yang kurang baik akan menyebabkan timbulnya kerak akibat penumpukan kandungan garam dalam air. Ozonasi merupakan salah satu alternatif dalam menjaga kualitas air dalam menara pendingin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ozonasi terhadap kualitas air dan menghitung penghematan yang dapat dilakukan dengan menggunakan ozonasi. Penelitian ini menggunakan miniature cooling tower dengan ukuran 70 x 42,5 x 53cm. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menginjeksi ozon ke basin miniature menara pendingin. Air yang telah bersirkulasi akan diuji menggunakan HACH DR 900 dan uji laboratorium untuk mengetahui kualitas air. Data yang didapat dari pengujian kualitas air adalah pH, electric conductivity, TDS, alkalinitas, Mg, Ca, Na dan Cl. Data tersebut selanjutnya dimasukan kedalam penghitungan menggunakan metode Practical Ozone Scaling Index(POSI) untuk mengetahui kualitas air sirkulasi serta memprediksi nilai Cycle of Concentration maksimum yang aman pada sirkulasi air menara pendingin dan menghitung blowdown rate untuk penghematan air. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa air sirkulasi tanpa ozon kurang dapat mempertahankan kualitas air yang bersirkulasi karena maximum cycle dari air tersebut turun signifikan dari 15,85 menjadi 3,66 pada hari kesepuluh, sedangkan air sirkulasi menggunakan ozon mampu menjaga maximum cycle dari 8,21 cycles hingga 5,15 cycles pada hari ke sepuluh. Air sirkulasi dengan ozone terbukti dapat mempertahankan kualitas air karena dapat menahan kenaikan nilai TDS dan EC. Penggunaan ozon pada air sirkulasi dapat menghemat penggunaan air hingga 35,7% dibandingkan air sirkulasi tanpa ozon.

Water in a closed system cooling tower circulation plays a very important role as a heat exchange medium. Poor water quality will cause scale to form due to the buildup of salt content in the water. Ozonation is an alternative in maintaining water quality in cooling towers. This study aims to determine the effect of ozonation on water quality and calculate the savings can be made using ozonation. This study uses a miniature cooling tower with a size of 70 x 42.5 x 53cm. The research method used is to inject ozone into basin miniature cooling tower. Circulating water will be tested using HACH DR 900 and laboratory tests to determine water quality. The data obtained from water quality testing are pH, electric conductivity, TDS, alkalinity, Mg, Ca, Na and Cl. The data is then entered into calculations using the Practical Ozone Scaling Index (POSI) method to determine the quality of circulating water and predict the maximum safe Cycle of Concentration value in cooling tower water circulation and calculate the blowdown rate for water savings. The results obtained from this study indicate that circulating water without ozone is less able to maintain the quality of circulating water because the maximum cycle of the water decreased significantly from 15.85 to 3.66 on the tenth day, while circulating water using ozone was able to maintain a maximum cycle of 8 .21 cycles to 5.15 cycles on the tenth day. Circulating water with ozone is proven to be able to maintain water quality because it can withstand the increase in TDS and EC values. The use of ozone in circulating water can save water usage up to 35.7%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriawan Dwi Putra
"Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) merupakan salah satu jenis pengelasan tipe las busur listrik (Arc Welding) yang banyak digunakan dalam industri karena aplikasinya yang luas dan stabilitas proses yang baik. Namun kekurangan utama dalam pengelasan TIG adalah sulitnya mendapatkan penetrasi yang dalam pada pengelasan TIG single pass untuk pelat-pelat tebal diatas 6mm. Metode pengelasan dengan fluks atau A-TIG welding pertama kali dikembangkan di Paton Welding Institute pada 1960, metode ini mampu menghasilkan penetrasi yang lebih dalam dibandingkan dengan pengelasan TIG konvensional. Pada penelitian ini, dilakukan proses pengelasan pada Baja Tahan Karat SUS 304 dengan metode pengelasan Activated Flux Tungsten Inert Gas (A-TIG). Pengelasan dilakukan tanpa logam pengisi (autogenous). Fluks yang digunakan yaitu SiO2, TiO2, dan NSN308. Pengujian yang dilakukan untuk mendapatkan struktur mikro dan komposisi kimia pada daerah lasannya. Pengujian struktur mikro dilakukan dengan metode metalografi pada hasil pengelasan dengan menggunakan mikroskop optik sementara pada pengujian komposisi kimia dilakukan dengan metode Energy-dispersive X-ray spectroscopy (EDS). Dari hasil pengujian metalografi ditemukan bahwa terjadi peningkatan jumlah δ-ferrite pada daerah weld metal dari semua pengelasan yang menggunakan fluks sementara pada daerah HAZ dan logam induk struktur mikro menunjukan butir austenite yang lebih halus jika dibandingkan dengan pengelasan yang dilakukan tanpa fluks. Komposisi kimia pada weld metal dari semua jenis pengelasan tidak menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada kandungan unsur kimia.

Tungsten Inert Gas (TIG) welding is a type of electric arc welding that is widely used in industry because of its wide application and good process stability. However, the main disadvantage of TIG welding it is difficult to get deep penetration in single pass welding for plates over 6mm thick. Flux or A-TIG welding method was first developed at Paton Welding Institute in 1960, this method is capable to produce deeper penetration compared to conventional TIG welding. In this study, the welding process was carried out on SUS 304 Stainless Steel by using Activated Flux Tungsten Inert Gas (A-TIG) welding method. Welding was carried out without filler metal (autogenous). Fluxes used are SiO2, TiO2, and NSN308. Tests carried out to obtain the microstructure and chemical composition of the weld area. Microstructure testing was carried out by metallography using an optical microscope while chemical composition testing was done by Energy-dispersive X-ray spectroscopy (EDS). From the results of metallographic testing it was found that an increase in the amount of δ-ferrite in the weld metal region of all welding using flux, while in the HAZ and the base metal micro structure showed finer grain of austenite compared to welding carried out without flux. The chemical composition of weld metal of all types of welding does not show any significant difference in the content of chemical elements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Irvi Nurul Jannah
"Industri batik menghasilkan limbah cair dalam volume besar dengan kandungan organik yang tinggi. Zat warna pada limbah cair batik sukar diolah dengan proses biologis sehingga diperlukan pengolahan lebih lanjut untuk mengurangi beban pencemar sebelum dilepaskan ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kinerja dari masing-masing metode kavitasi ultrasonik, ozonasi, dan kombinasi ozonasi dan kavitasi ultrasonik untuk mengolah limbah cair batik yang terlebih dahulu diberikan pralakuan koagulasi-flokulasi dengan koagulan Polyaluminium Chloride (PAC). Variasi yang dilakukan pada penelitian adalah intensitas gelombang ultrasonik (20%, 30%, dan 60%) serta pH limbah (4, 7, dan 10). Pada penelitian ini didapatkan bahwa metode kavitasi ultrasonik dengan intensitas ultrasonik 20% menghasilkan penyisihan COD, TSS, dan warna (Pt-Co) masing-masing sebesar 65,59%, 91,51%, dan 93,41%. Pada proses ozonasi dengan pH 4 diperoleh penyisihan COD, TSS, dan warna (Pt-Co) masing-masing sebesar 70,51%, 94,35%, dan 96,10%. Adapun metode kombinasi ozonasi/kavitasi ultrasonik dengan pH 4 dan intensitas ultrasonik 20% menghasilkan penyisihan COD, TSS, dan Pt-Co tertinggi, yakni sebesar 77,02%, 95,15%, dan 94,88% secara berturut-turut.

The batik industry produces large volumes of liquid waste with high organic content. Wastewater treatment is needed to reduce pollutant load before being released into the environment. This study aims to observe the performance of each ultrasonic cavitation, ozonation, and a combination of both methods to treat batik wastewater, which is first given a coagulation-flocculation pre-treatment with Polyaluminium Chloride (PAC) coagulant. Variations made in the study are the intensity of ultrasonic waves (20%, 30%, and 60%) and the wastewater's pH (4, 7, and 10). In this study, it was found that the ultrasonic cavitation method with an ultrasonic intensity of 20% produced COD, TSS, and color (Pt-Co) removal of 65.59%, 91.51%, and 93.41%, respectively. In the ozonation process with pH 4, COD, TSS, and color (Pt-Co) removal were obtained at 70.51%, 94.35%, and 96.10%, respectively. The combined ozonation/ultrasonic cavitation method with a pH of 4 and an ultrasonic intensity of 20% produced the highest removal of COD, TSS, and Pt-Co by 77.02%, 95.1%, and 94.88%, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Amelia
"ABSTRAK
Pada penelitian ini dilakukan upaya degradasi mikroplastik polietilena dengan proses
oksidasi lanjut menggunakan metode ozonasi dan metode kombinasi ozonasi dengan
hidrogen peroksida. Kinerja dan keefektifan kedua konfigurasi metode dalam
mendegradasi mikroplastik dianalisis berdasarkan persentase penurunan berat (metode gravimetrik) yang diintegrasikan dengan analisis perubahan struktur kimia (FT-IR) dan perubahan morfologi permukaan mikroplastik (SEM) dengan memvariasikan pH awal larutan dan laju alir gas ozon. Metode kombinasi ozonasi dengan hidrogen peroksida pada pH 12 dan laju alir gas ozon 3 L/menit menunjukkan hasil yang efektif dalam mendegradasi mikroplastik polietilena ditandai dengan persentase penurunan berat mikroplastik yang paling besar. Analisis FT-IR menunjukkan bahwa terjadinya pembentukan gugus fungsi hidroksil, peroksil dan karbonil. Analisis SEM menunjukkan bahwa permukaan mikroplastik terbentuk rongga dan kerutan yang mempresentasikan terjadinya degradasi pada mikroplastik. Mekanisme degradasi mikroplastik telah diusulkan. Data saat ini menunjukkan bahwa metode kombinasi ozonasi dengan hidrogen peroksida dapat menjadi pendekatan yang potensial untuk mendegradasi limbah mikroplastik.

ABSTRACT
In this study an attempt was made to polyethylene microplastic degradation by advanced oxidation process using ozonation methods and a combination of ozonation methods with hydrogen peroxide. The performance and effectiveness of the two method configurations for microplastic degradation were analyzed based on percentage weight loss (gravimetric method) integrated with analysis of chemical structure change (FT-IR) and changes in microplastic surface morphology (SEM) by varying the initial pH of the solution and the ozone gas flow rate. The combination method of ozonation with hydrogen peroxide at pH 12 and ozone gas flow rate of 3 L/min shows effective results in degrading the polyethylene microplastics characterized by the greatest percentage of microplastic
weight loss. FT-IR analysis shows that the hydroxyl, peroxyl and carbonyl functional
groups are formed. SEM analysis shows that the surface of the microplastic is formed
cavities and wrinkles which represent the degradation of the microplastic. Mechanism of
microplastic degradation has been proposed. The present data suggest that a combination
method of ozonation and hydrogen peroxide could be a potential appoarch for degradation
of microplastic waste."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Okta Rifando
"Penelitian ini menguji apakah gender direksi dan struktur kepemilikan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi perusahaan non-keuangan di Indonesia. Pengaruh gender direksi yang diuji adalah persentase wanita dalam dewan direksi, pengaruh CEO wanita, dan pengaruh CFO wanita. Sedangkan struktur kepemilikan yang diuji adalah kepemilikan manajerial dan kepemilikan asing. Konservatisme akuntansi pada penelitian ini diukur menggunakan pengukuran berbasis akrual yang digunakan Givoly dan Hayn (2000), sampel penelitian adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2016 & 2017. Hasil penelitian menunjukan persentase wanita dalam dewan direksi dan kepemilikan asing yang memiliki pengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. CEO wanita, CFO wanita, dan kepemilikan manajerial tidak terbukti berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

This study examines whether gender directors and ownership structures affect accounting conservatism of non-financial companies in Indonesia. The gender influence of the directors tested was the percentage of women on the board of directors, the influence of female CEOs, and the influence of female CFOs. Whereas the ownership structure tested was managerial ownership and foreign ownership. Accounting conservatism in this study was measured using accrual-based measurements used by Givoly and Hayn (2000), the study sample was non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2016 & 2017. The results showed the percentage of women on the board of directors and foreign ownership who had influence significant effect on accounting conservatism. Female CEOs, female CFOs, and managerial ownership have not been shown to influence accounting conservatism.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>