Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150349 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zelika Razna
"Sebagai respon terhadap topik Scarcity of Softscape, projek ini mengintervensi kompleks ruko 9 Walk di Bintaro, sebuah abandoned site, dengan tujuan untuk membantu proses taking over oleh alam pada site yang dibiarkan untuk hancur dengan sendirinya. Proyek ini mengutilisasi material pada site serta bangunan yang terdiri dari hardscape yang mengacu pada material keras, sebagai alat bagi spesies non-human untuk menjadi konspirator desain, sehingga, mengembalikan kembali arsitektur kepada alam. Melalui pendekatan investigasi dan eksperimen terhadap perilaku dan sistem cacing tanah, serta proses suksesi spesies tanaman, peran desainer kemudian adalah mengaplikasikan hasil riset secara metaforis pada abandoned site untuk menciptakan kondisi hidup yang sesuai dengan kebutuhan tiap spesies non-human, serta menciptakan area baru untuk manusia beraktivitas.

As a response to the topic Scarcity of Softscape, this project imagines an intervention done upon an abandoned shophouse complex in 9 Walk shopping complex in Bintaro, a suburb of South Jakarta, with the aim to assist the taking over process by nature in the abandoned site. In its current abandoned state, the site and building are left with hardscapes that the project utilises as a tool for non-human species to become architectural conspirators to successively take architecture back to nature. Through the approach of investigating and experimenting on earthworms behavior and system, as well as the succession process of plantation species, the designer's role then is to apply metaphorically the research result on the abandoned site for the liveability of these non-human species, thus, creating new areas for activities with experiences for human beings in an orderly fashion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina
"Buildings describe social and economic aspects in an environment, buildings provide shelter, space and facilities for human activities. but the implementation of a good maintenance system is not visible in some of the current government buildings in Indonesia. Unsuitable quality use can lead to construction failure. This aims of study to develop a quality management system in the implementation and monitpring process of government building maintenance work. Research method using Delphi method and survey questionnaire. The risks found in each activity are analyzed descriptively and qualitatively, resulting in the highest risk to be response. The result in this research is the risk based quality management system that can be applied in building maintenance work to improve the performance in government building environment.

Bangunan menggambarkan aspek sosial dan ekonomi dalam sebuah lingkungan, bangunan menyediakan tempat berlindung, ruang dan fasilitas untuk manusia beraktifitas. namun penerapan sistem pemeliharaan yang baik tidak terlihat dalam beberapa bangunan pemerintah di Indonesia saat ini. Penggunaan mutu yang tidak sesuai dapat menyebabkan kegagalan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem manajemen mutu pada proses pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan perawatan gedung pemerintah. metode penelitian menggunakan metode delphi dan survei kuesioner. Risiko yang ditemukan dalam setiap aktivitas dianalisa secara deskriptif dan kualitatif, sehingga menghasilkan risiko tertinggi dan responnya. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu sistem manajemen mutu berbasis risiko yang dapat diaplikasikan pada lingkungan gedung pemerintah untuk meningkatkan performa."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christiantono Tedjo
"Dalam mencapai tujuan proyek yang efektif, efisien, serta aman diperlukan perencanaan metode konstruksi yang matang. Metode konstruksi pada proyek bisa berbeda-beda tergantung deskripsi dan desain dari proyek tersebut. Perencanaan metode konstruksi pada umumnya tidak sebentar, melibatkan banyak pihak, serta perlu pertimbangan dari segi biaya, sumber daya, dan safety. Salah satu proses berkelanjutan dan berpengaruh dalam pendefinisian metode konstruksi adalah penentuan sumberdaya, alat, tahapan kerja, serta penyesuaian teknis alat berat. Ditambah perlunya karakteristik perencanaan konstruksi untuk gedung pintar pada masa ini. Machine-learning yang dikombinasikan dengan sistem blockchain merupakan salah satu instrumen yang dapat mengakomodir proses dalam metode konstruksi terutama dalam pendefinisian schedule alat dan sumberdaya, serta tahapan konstruksi. Mulai dari perencanaan sampai integrasi-evaluasi dengan basis historical data. Digunakannya instrumen tersebut dalam penelitian hasilnya mampu
mendefinisikan proses perencanaan konstruksi yang sangat cepat dengan menggunakan data spesifikasi dan biaya bangunan, sehingga dapat meningkatkan
produktiftas proses perencanaan konstruksi, serta dibandingkan metode perencanaan manual dapat memberikan hasil yang lebih efisien dari segi
penjadwalan sumberdaya dan alat, serta biayanya.

In achieving project objectives that are effective, efficient, and safe, careful planning of construction methods is required. Construction methods on projects may vary depending on the description and design of the project. Construction method planning is generally not short, involves many parties, and requires consideration in terms of costs, resources, and safety. One of the continuous and influential processes in defining construction methods is the determination of resources, tools, work stages, and technical adjustments of heavy equipment. Plus the need for construction planning characteristics for smart buildings at this time. Machine-learning combined with a blockchain system is one instrument that can
accommodate the process of construction methods, especially in defining tool and resource schedules, as well as construction stages. Starting from planning to integration-evaluation with the historical database. The use of these instruments in research results in being able to define fast construction planning process using building specifications data and budget, to increase the productivity of the construction planning process, and compared to manual planning methods can provide more efficient results in terms of scheduling resources and tools, as well as costs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riany Aldesty
"ABSTRAK
Bangunan gedung pemerintah membutuhkan pemeliharaan dan perawatan guna memperpanjang usia bangunan sehingga pelayanan kepada masyarakat secara tidak langsung dapat terpenuhi. Anggaran dikeluarkan tiap tahun oleh pemerintah untuk memelihara dan merawat bangunan, akan tetapi dalam melaksanakan pemeliharaan dan perawatan belum ada Sistem Manajemen Mutu yang menjadi dasar pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Sistem Manajemen Mutu yang berbasis risiko pada proses pemeliharaan dan perencanaan pekerjaan perawatan di Gedung Pemerintah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Delphi method dan survei responden. Dengan variable risiko yang paling dominan dipilih menggunakan kusioner dan dianalisa menggunakan SPSS agar mendapatkan hasil yang akurat. Hasil penelitian ini berupa Standar Operasional Prosedur dan Instruksi Kerja berbasis risiko yang dapat meningkatkan kualitas dan kinerja laik fungsi gedung dalam manajemen pemeliharaan dan perawatan gedung. Terdapat struktur organisaasi dan jobdesk lembaga X dengan 9 proses bisnis, 89 aktivitas berserta input dan output terkait, 11 risiko tertinggi dengan 29 tindakan pengembangan.

ABSTRACT
Government buildings require maintenance and repair to extend the life of the building so that services to the community can be indirectly met. The budget is issued annually by the government to maintain and repair the building, but in carrying out maintenance and repair there is no Quality Management System which is the basis of maintenance and repair of government buildings. This study aims to develop a Quality Management System Risk Based in the maintenance and planning repair process in Government Building. Method used in this research is Delphi method and respondent survey. The most dominant risk variables selected using questioner and analyzed SPSS. The results of the research is Standard Operation Procedures and Work Instructions risk based can improve the quality and performance of building function in the management and repair of buildings with renewable methods. Be found the organization and jobdesk of institution X, which has 9 process busniss, 89 activities with input and output related, 11 highest risks with 29 action risk based QMS Development"
2018
T50723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasyid Sulaeman
"Penelitian baru-baru ini yang menggunakan mikroskopi pump-probe pada material Sr$_{1-y}$NbO$_{3+\delta}$ menunjukkan kemampuan optical-switching yang mengarah kepada reduksi reflektansi hingga mendekati 100 %. Pada studi ini, kami mengajukan model sederhana untuk menjelaskan fenomena ini. Kami berhipotesis bahwa reduksi reflektansi ini disebabkan oleh efek korelasi yang muncul akibat interaksi elektron-elektron seiring dengan berkurangnya pengisian elektron pada pita konduksi karena tereksitasi ke pita yang lebih tinggi sepanjang waktu pump-ON. Di sini, kami memodelkan sistem material menggunakan model Hubbard satu-dimensi. Model ini kemudian diselesaikan dengan menggunakan metode fungsi Green dalam teori iterasi perturbasi termodifikasi (MIPT) untuk mempertahankan ketergantungan terhadap frekuensi pada self-energy. Hal ini penting karena self-energy ini memanifestasi hamburan elektron-elektron yang merupakan proses dinamis. Fungsi Green self-consistent yang diperoleh kemudian digunakan untuk menghitung fungsi respon optis dan reflektansi sebagai fungsi frekuensi foton. Terakhir, kami menampilkan nilai reflektansi pada frekuensi probe sebagai fungsi waktu dan membandingkannya dengan data eksperimen.

A recent experimental study of pump-probe microscopy on material Sr$_{1-y}$NbO$_{3+\delta}$ shows an optical switching that leads to the reflectance reduction up to nearly 100 %. In this study, we propose a simple model to explain this phenomenon. We hypothesize that the reflectance reduction is caused by correlation effects arising from the electron-electron interaction accompanying the decrease of electron filling in conduction band as the electrons are excited to the higher band during pump-ON period. Here, we model the system using the one-dimensional Hubbard model. We solve this model using Green function method within modified iterated perturbation theory (MIPT) to retain the frequency dependence in the self energy. This is important since the self energy manifests the electron-electron scattering which is a dynamical process. The obtained self-consistent Green function is then used further to calculate the optical response function and the reflectance as a function of photon frequency. Finally, we plot the reflectance value at the probe frequency as a function of time and compare it to the experimental data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taffi Hensan Kurniawan
"Pertumbuhan populasi yang pesat di Indonesia telah meningkatkan permintaan akan infrastruktur yang aman dan efisien, termasuk gedung bertingkat. Tingginya angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi menjadi perhatian utama, dengan lebih dari 370.000 kasus tercatat pada tahun 2023. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian ini mengembangkan sistem informasi proses audit yang mengintegrasikan BIM (Building Information Modeling) dengan WBS (Work Breakdown Structure). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan standar WBS dan RKK (Rencana Keselamatan Konstruksi) untuk proyek rancang bangun gedung bertingkat, serta mengembangkan sistem informasi audit keselamatan berbasis BIM yang terintegrasi dengan WBS. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendekatan studi kasus, analisis arsip, dan validasi dari para ahli. Data dikumpulkan melalui survei dan wawancara dengan pakar keselamatan konstruksi, serta analisis dokumen-dokumen terkait seperti Peraturan Menteri PUPR No. 10 Tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan sistem informasi proses audit yang mengintegrasikan BIM dengan WBS dapat secara signifikan meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Sistem ini memastikan setiap tahap proyek berjalan sesuai dengan standar keselamatan yang ditetapkan, mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas manajemen proyek.

The rapid population growth in Indonesia has increased the demand for safe and efficient infrastructure, including high-rise buildings. The high number of workplace accidents in the construction sector, with more than 370,000 cases recorded in 2023, is a major concern. To address these issues, this study develops an audit process information system that integrates BIM (Building Information Modeling) with WBS (Work Breakdown Structure). The study aims to identify and develop standards for WBS and RKK (Construction Safety Plan) for high-rise building design projects, and to develop a BIM-based safety audit information system integrated with WBS. The methodology used in this study includes a case study approach, archival analysis, and expert validation. Data were collected through surveys and interviews with construction safety experts, as well as analysis of relevant documents such as the Minister of PUPR Regulation No. 10 of 2021. The findings indicate that the development of an audit process information system integrating BIM with WBS can significantly improve construction safety performance. This system ensures that each project stage complies with established safety standards, reduces the risk of workplace accidents, and enhances the efficiency and effectiveness of project management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subekhan
"Anak sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa, dengan semua kekhususan sifatnya ialah generasi harapan yang kepadanya dibebankan rnasa depan bangsa dan negara. Oleh karenanya jaminan tumbuh kembangnya menjadi tanggung jawab semua komponen bangsa termasuk masyarakat dan pemerintah. Jaminan itu harus nampak dalam peraturan-peraturan hukum yang memperhatikan sifat khusus dari anak-anak sehingga dapat memberi jaminan bagi kesejahteraan anak. Memberikan jaminan tumbuh kembangnya secara wajar melalui peraturan hukum yang mengacu pada kesejahteraan anak termasuk anak yang berkonflik dengan hukum. Tulisan dengan judul penyelesaian perkara anak secara restorasi dalam penerapan sistem peradilan anak adalah suatu hasil analisa tentang praktek SPP anak dan penerapan konsep restorative justice sebagai konsep baru dalam menyelesaikan perkara anak. Dengan metode penelitian normatif empiris yang bersifat kualitatif penelitian ini memperoleh hasil diantaranya; jaminan hukum terhadap anak yang berkonflik dengan hukum yang diatur dalam Undang-Undang No. 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. belum memberikan perlindungan anak secara memadahi. Hal ini dikarenakan UU No. 3 tahun 1997 belum. rnengatur keragaman sanksi untuk dapat diterapkan kepada anak yang berkonflik dengan hukum sebagai suatu kebutuhan pembinaan anak yang sangat beragam. Ketiadaan aturan pelaksana dari sanksi hukum dalam UU No. 3 tahun 1997 adalah salah satu kekurangan dalam segi pengaturan secara normatif untuk melindungi anak berkonflik dengan hukum. Minimnya sarana dan prasarana dan budaya hukum (profesionalisme) aparat penegak hukum menjadikan penerapan SPP untuk anak, tidak mencerminkan perlindungan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum. Sedangkan munculnya konsep penyelesaian secara restorative Justice yang diharapkan dapat memberikan perlindungan kepada anak dengan menghindarkan anak bersentuhan SPP anak, ternyata tidak dapat diterapkan secara efektif. Hal itu dikarenakan belum adanya aturan hukum sebagai landasan penyelesaian model ini dan perubahan masyarakat dari gemeinschaft ke arah gesselschaft berdampak pada sulitnya rnengharapkan partisipasi masyarakat dalam penyelesaian yang bersifat restorasi tersebut. Selain dari itu, konsep restorative justice yang tidak melembagakan proses penyelesaianya berdampak pada hasil yang dicapai dalam penyelesaian restorasi tidak memberikan kepastian hukum. Beranjak dari kelemahan penerapan SPP anak dan penerapan konsep restorative justice, penulis menawarkan konsep restorative justice dalam Sistem Peradilan Pidana Anak. Konsep tersebut dihardpkari dapat rnenginrplemenLaslkan nilai-nilai yang terdapat dalam restorative justice dalam praktek SPP anak. Tawaran konsep ini mensyaratkan ketentuan dalam UU No. 3 tahun 1997 dilaksanakan oleh aparat penegak hukum yang profesional, dengan memberikan keluasan kewenangan kepada Bapas sebagai inisiator penyelesaian secara restorative justice.

Children as a gift from god, with all their characteristics is a generation of our hope and to them the future of our country and nation is been given. So that, the guarantee of their growth and development is responsible of all national elements including society and government. Seemingly, it should be realized by regulations observing their special character, then, it will ensure their prosperity. Properly, giving growth and development guarantee by regulations referring to children prosperity including for them in conflict with law. This thesis with in title of Settlement of children cases in the form of restorative justice process through the application of the juvenile justice system is result of analysis on criminal justice system (SPP} practice and application of restorative justice concept as new one for settling children case. By method of empirical normative research in qualitative nature, it obtains results among them: legal protection for children in conflict with law as provided with law No.3/1997 on juvenile juctice, it had not given children protection adequately, yet. It caused by such laws had not set forth varied sanction to be applied for children in conflict with law as any most varied building requirement for children. Normatively, the absence of operational regulations for law sanction in such laws is any lack for protecting children in conflict with law. The minim of structure and infra structure as well as legal culture (professionalism} of law enforcer had not made application juvenile justice system reflecting the children in conflict with law. Whereas, the appearance of concept of restorative justice settlement being wished to give children protection while avoiding children touch juvenile justice system, really it may not be applied effectively. It stems from regulations to base this model settlement and society changing from gemeinschaft to gesselschaft having impact the difficulty to wish society participation for such restorative justice settlement. Additionally, restorative justice concept having not institutionalized its settlement process had brought about the proceeds achieved in restoration settlement had not given legal certainty. Based on weaknesses of applying juvenile justice system and restorative justice concept, the author offer restorative justice concept in juvenile justice system. It is wished may implement the values expressed in restorative justice in juvenile justice system. This concept requires in the regulation in law No.3/1997 should be realized by professional law enforcer while giving authority to socialization association (Bapas) as initiator of restorative justice settlement."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sugiono
"Pengembangan sistem aplikasi sangat diperlukan oleh Bank X untuk memperlancar dan mempermudah proses bisnis Bank X yang vital. Walaupun demikian, pada proses pengembangan sistem aplikasi tersebut terkadang masih mendapat beberapa hambatan. Hambatan tersebut dapat berupa kualitas yang tidak sesuai standar, biaya yang melebihi anggaran dan melampaunya waktu pengembangan sistem aplikasi. Maka dilakukanlah upaya peningkatan proses pengembangan sistem aplikasi dengan menerapkan Capability Maturity Model (CMM) sebagai suatu standar proses pengembangan sistem aplikasi.
Penerapan CMM dilakukan dengan menentukan maturity level berdasarkan area proses CMM repeatable level, mengidentifikasi gap antara CMM dan proses pengembangan sistem aplikasi pada Bank X, dan merumuskan penanganan gap untuk mencapai repeatable level. Pengembangan alat ukur yang detail dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran maturity level yang lebih valid. Alat ukur tersebut terdiri dari proses wawancara dan tinjauan dokumen.
Dari proses pengukuran didapatkan hasil maturity level Bank X yaitu sebesar 87% untuk repeatable level. Sedangkan dari proses gap analysis dapat diketahui terdapat 25% key practice yang baru sebagian terlaksana dan 3% belum terlaksana. Dalam upaya penanganan gap tersebut sekaligus untuk meningkatkan proses pengembangan sistem aplikasi dirumuskan beberapa usulan yaitu pelaksanaan training dan orientasi terkait area proses CMM, standar pengukuran status pengembangan, prosedur configuration library, SCM Plan, penerapan tools pengujian sistem aplikasi, dan otomasi prosedur pengembangan sistem aplikasi.

Software engineering is urgently required by Bank X to make its important business process faster and easier. In the other hand, Bank X's software engineering process sometimes gets some troubles. Those troubles are overbudget, overtime, and inappropriate quality with the requirement. Therefore, process improvement effort is tried to be done through Capability Maturity Model (CMM) implementation as a software engineering standard process.
CMM is implemented by measuring the maturity level of software engineering based on key process area of CMM repeatable level, then identifying the gap between CMM and Bank X's software engineering process, and formulazing the gap treatment to achieve repeatable level of maturity. Developing the detail measurement tool is conducted to get more appropriate result of maturity level. The measurement tool consists interview and document review processes.
From the measument process, we can know that the maturity level of its software engineering is 87% in CMM repeatable level. Meanwhile, from gap analysis, it is showed that 25% of CMM key practices in repeatable level have been partially implemented and 3% have not been impelemented. In order to handle those gaps and to improve software engineering process, some recommendations are formulated. The recommendations are training and orientation about key process areas CMM, measurement standard of developing activity status, configuration library procedure, SCM plan, automation testing tools implementation, and automation of software engineering procedure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50286
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Nur Pratama
"Penelitian ini membahas bagaimana desain Sistem Optimalisasi Alokasi Sumber Daya dan Sumber Daya (SOAPSD) menggunakan Enterprise Architecture (EA) untuk membantu manajer proyek untuk menyelesaikan permasalahan Resource Constraint Multiple Project Scheduling Problem (RCMPSP). Dengan mengintegrasikan Sistem Informasi Manajemen Proyek (SIMP) dengan SOAPSD yang dirancang menggunakan model Random Forest dan Natural Language Programming (NLP), sistem ini memiliki akurasi ketepatan identifikasi sebesar 80% dengan waktu proses sebesar 0,029. Integrasi SIMP dan SOAPSD dapat memperbaiki waktu perencanaan sebesar 31,78 jam yang juga mengurangi biaya perencanaan sebesar Rp.5.030.000 per siklus. Integrasi SIMP dan SOAPSD juga mengurangi waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan sebesar 1,25 bulan. Sistem yang dibangun diuji dengan menggunakan uji t-pasangan untuk melihat kondisi waktu dan biaya proyek sebelum dan setelah integrasi, didapatkan hasil signifikansi waktu dan juga biaya sebesar 1,919 • 10-12 dan 1,386 • 10-17 yang bernilai di bawah alpha 0,05 yang menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada waktu dan biaya sebelum dan sesudah proses integrasi SIMP dan SOAPSD.

This study discusses how the design of the Resource and Task Allocation Optimization System (RATAOS) uses Enterprise Architecture (EA) to help project managers to solve Resource Constraint Multiple Project Scheduling Problems (RCMPSP). By integrating the Project Management Information System (PMIS) with RATAOS designed using Random Forest and Natural Language Programming (NLP) models, the system has an accuracy of 80% identification accuracy with a process time of 0.029. The integration of PMIS and RATAOS can improve planning time by 31.78 hours which also reduces planning costs by Rp.5,030,000 per cycle. The integration of PMIS and RATAOS also reduced the overall project completion time by 1.25 months. The system was tested using the t-pair test to see the time and cost conditions of the project before and after integration, resulting in time and cost significance of 1.919 • 10-12 and 1.386 • 10-17 which were valued below alpha 0.05 which showed a significant difference in time and cost before and after the integration process of PMIS and RATAOS."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maykel T.E. Manawan
"Pada penelitian ini dipelajari efek substitusi pasangan ion Ti2+-Mn4+ terhadap sifat magnetik dan sifat absorpsi gelombang mikro pada senyawa barium hexaferrite (BHF) dengan komposisi BaFe12-2xTixMnxO19 dimana x = 0.0, 0.2, 0.4, 0.6 dan 0.8. Nano partikel senyawa BHF yang telah disubstitusi pasangan ion Ti2+-Mn4+ diproses dengan teknik pemaduan mekanik (mechanical alloying) dan destruksi ultrasonik daya tinggi dari prekursor-prekursor TiO, MnO2, BaCO3 dan Fe2O3. Karakterisasi menggunakan X-ray diffraction (XRD) menunjukan bahwa sampel yang dihasilkan merupakan fasa tunggal senyawa BHF dengan volume sel dan ukuran kristalit yang meningkat dengan peningkatan substitusi. Analisis XRD menunjukan ukuran kristalit < 70 nm untuk semua sampel, sedangkan morfologi yang teramati pada Scanning Electron Microscope (SEM) memperlihatkan ukuran grain diantara 200 ? 400 nm. Hal ini menunjukan bahwa tiap grain terdiri dari beberapa kristalit atau polycrystalline.
Karakterisasi ukuran partikel proses ultrasonik menggunakan Particle Size Analyzer (PSA) menunjukan ukuran partikel 49.21 nm. Analisa data XRD dengan metode Whole Powder Pattern Modeling (WPPM) menunjukan distribusi ukuran kristalit 49.14 nm dan hasil SEM menunjukan distribusi ukuran 60.01 nm. Hal ini menunjukan bahwa partikel yang dihasilkan terdiri dari kristal tunggal. Karakterisasi magnetik menggunakan magnetometer dan analisis dengan metode Law of Approach Saturation (LAS) menunjukan kenaikan nilai saturasi sampai pada x = 0.4 dan kemudian menurun pada peningkatan nilai substitusi lebih lanjut. Nilai koersivitas memperlihatkan tren menurun untuk peningkatan nilai substitusi. Hal ini menunjukan terjadinya pemilihan posisi substitusi kristalografi (site preferential occupation).
Karakteristik absorpsi gelombang mikro pada frekuensi 8 - 12.4 GHZ (X-band) menggunakan Vector Network Analyzer (VNA) menunjukan terjadinya peningkatan serapan sampai pada x = 0.6 (-24.9 dB, 11.3 GHz) kemudian kembali menurun pada x = 0.8 (-15.7 dB, 10.5 GHz) akibat penurunan sifat magnet yang signifikan. Selain itu terjadi pergeseran frekuensi serapan ke arah frekuensi yang lebih rendah akibat nilai koersifitas yang menurun dengan peningkatan nilai substitusi.
Efek pengecilan ukuran partikel dari ~200 nm ke ~50 nm menunjukan peningkatan nilai serapan oleh karena peningkatan hamburan ke segala arah dan polarisasi destruksi akibat rasio permukaan terhadap volume yang meningkat. Pergeseran frekuensi serapan ke arah frekuensi yang lebih rendah merupakan konsekuensi penurunan nilai koersivitas akibat pengecilan ukuran partikel. Nano komposit BHF dengan material dielektrik BaTiO3 dan C serta Fe menunjukan peningkatan nilai serapan dan pelebaran frekuensi serapan dengan nilai serapan tertinggi dihasilkan oleh kombinasi BHF-Fe (32.48 dB, 10.0 GHz) yang meningkat 30.5% dari BHF pada x = 0.6.

The effect of Ti2+-Mn4+ substitution on magnetic and microwave absorption properties has been studied for BaFe12-2xTixMnxO19 ferrite, where x varies from 0.0, 0.2, 0.4, 0.6 and 0.8. Nano particles of BHF substituted Ti2+-Mn4+ ions were obtained from mechanical alloyed and sonication from TiO, MnO2, BaCO3 dan Fe2O3 precursors. X-ray diffraction (XRD) patterns for sintered samples confirmed that the materials are consisted with single phase BHF structure with unit cell volume and crystallite size was found increase with increasing x. XRD analysis shows that the crystallite size is below 70 nm for all samples, but the grain morphology from SEM shows that the grains is in range of 200 - 400 nm, which concluded that each grain are polycrystalline.
Samples from sonication is characterized by Particle Size Analyzer (PSA) shows the distribution of 49.21 nm, Whole Powder Pattern Modeling (WPPM) that employeed to analyze XRD data shows the crystallite size distribution is 49.14 nm and SEM morphology shows the size distribution of 60.01 nm. This concluded that particles from sonication consist of single crystal. Magnetic properties that charaterized using magnetometer and analyzed using Law of Approach Saturation (LAS) shows the saturation magnetization is increases up to x = 0.4 and decrease for further substitution. The coercivity remains decreases monotonically with increasing substitution. These results were interpreted in terms of the site preferential occupation.
Microwave absorption properties that characterisized by Vector Network Analyzer shows increasing absorption until x = 0.6 (-24.9 dB, 11.3 GHz) and then decrease for x = 0.8 (-15.7 dB, 10.5 GHz) because of significant decrease the magnetic properties. The absorbtion peak also shifted to lower frequency because the coercivity was decrease as the substitution increase.
As the particle size decrease from 200 ? 50 nm, the absorbtion slightly increase because of the multiple scattering and destruction polarization effect with the increasing of surface to volume ratio. The absorbtion peak shift to the lower frequency as consequence of decreasing coercivity because of decreasing particle size. Nano composite of BHF with dielectric material such as BaTiO3 and C, also Fe, shows increasing absorbtion peak and widening absorbtion frequency. The highest value generated by a combination of BHF-Fe (32.48 dB, 10.0 GHz) nano composite which increased 30.5% from the BHF at x = 0.6.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
D1487
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>