Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122342 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ridhasari Juliajengningtyas
"Jumlah pekerja di Indonesia saat ini didominasi oleh pekerja generasi milenial. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi perusahaan untuk mempertimbangkan karakteristik kerja generasi milenial dalam mencapai keefektifan tujuan perusahaan. Namun demikian, salah satu permasalahan yang terjadi pada pekerja milenial adalah rendahnya perilaku kewargaan organisasi di tempat kerja. Meningkatkan persepsi pekerja terhadap dukungan organisasi dapat membantu pekerja milenial dalam mengembangkan perilaku kewargaan organisasi di lingkungan kerja, dan asosiasi ini di mediasi oleh keterlibatan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran dari keterlibatan kerja sebagai mediator dalam pengaruh dari persepsi dukungan organisasi terhadap perilaku kewargaan organisasi pada pekerja milenial. Partisipan penelitian merupakan pekerja milenial (kelahiran tahun 1981-2000) dengan masa kerja selama minimal satu tahun di tempat kerja saat ini (N = 233) yang direkrut dengan teknik convenience dan snowball sampling. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dan analisis regresi digunakan untuk menguji peran mediator dari keterlibatan kerja. Perilaku kewargaan organisasi diukur dengan Organizational Citizenship Behavior Scale (OCB scale), persepsi terhadap dukungan organisasi diukur dengan Survey of Perceived Organizational Support (SPOS), dan keterlibatan kerja diukur dengan Utrecht Work Engagement Scale-9 (UWES-9). Hasil penelitian ini menemukan bahwa keterlibatan kerja berperan dalam memediasi pengaruh positif dari persepsi dukungan organisasi terhadap perilaku kewargaan organisasi pekerja milenial di perusahaan. Temuan dari penelitian ini dapat memberikan informasi bagi perusahaan untuk meningkatkan persepsi pekerja terhadap dukungan organisasi dan keterlibatan kerja untuk dapat meningkatkan kesukarelaan pekerja milenial memunculkan perilaku kewargaan organisasi di perusahaan.

The number of workers in Indonesia are currently dominated by millennial generation. This phenomenon requires companies concern to consider the work characteristics of millennial workers in order to achieve the effectiveness of organizational goals. However, one of the problems that occur in millennial workers are less likely to demonstrate organizational citizenship behavior. Improving workers' perceived organizational support can assist millennial workers in developing organizational citizenship behavior in the work environment and this association is mediated by work engagement. This study aims to examine the role of work engagement as a mediator on the influence of perceived organizational support to organizational citizenship behavior in millennial workers. Participants of this research were millennial workers (those born 1981-2000) with a minimum of one year work experience in current workplace (N = 233). They were recruited by convenience and snowball sampling techniques. This research is a correlational study and regression analysis is used to examine the mediation hypotheses. Organizational citizenship behavior is measured by Organizational Citizenship Behavior Scale (OCB scale), perceived of organizational support is measured by the Survey of Perceived Organizational Support (SPOS), and work engagement is measured by the Utrecht Work Engagement Scale-9 (UWES-9). This study found that work engagement mediates the positive impact of perceived organizational support on organizational citizenship behavior among millennial workers. Hopefully, the findings of this study can provide information for organizations to promote perceived organizational support and work engagement to increase the willingness of Millennial workers doing organizational citizenship behavior in their companies."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Benaya Mahendra
"Keluarnya karyawan dari perusahaan adalah fenomena yang selalu terjadi. Saat ini tingkat keluarnya karyawan cenderung tinggi dan terus meningkat, baik karena alasan ekonomi maupun karena pengembangan karier, terutama pada Generasi Milenial. Hal tersebut dapat merugikan karyawan dan perusahaan. Keluarnya karyawan dapat dipengaruhi oleh niat keluar dan keterlibatan karyawan. Namun, saat ini tingkat niat keluar karyawan tinggi dan keterlibatan karyawan rendah, karena ketidakpuasan terhadap gaji/upah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi niat keluar, komitmen organisasi, keterlibatan karyawan, dan kepuasan penghargaan. Penelitian dilakukan secara daring pada 176 karyawan Generasi Milenial. Hasil analisis menggunakan metode regresi dan PROCESS v4.2 menunjukkan: kepuasan penghargaan memengaruhi keterlibatan karyawan dan komitmen organisasi secara positif, serta niat keluar secara negatif; keterlibatan karyawan memengaruhi komitmen organisasi secara positif dan niat keluar secara negatif; dan keterlibatan karyawan dapat memediasi pengaruh kepuasan penghargaan terhadap komitmen organisasi, tetapi tidak terhadap niat keluar. Selain itu, ditemukan bahwa karyawan Generasi Milenial memiliki niat keluar yang rendah, keterlibatan karyawan tinggi, serta komitmen organisasi dan kepuasan penghargaan sedang. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan penghargaan yang diberikan dan memberikan peran pekerjaan yang dapat melibatkan karyawan secara aktif agar karyawan memiliki komitmen yang lebih kuat dan tidak memiliki niat untuk keluar sehingga meminimalisasi
keluarnya karyawan.

Employee turnover is a phenomenon that always occurs. Currently, employee turnover rates tend to be high and continue to increase, both for economic reasons and for career development, especially among the Millennial Generation. This can be detrimental to employees and companies. Employee turnover can be influenced by turnover intention and employee engagement. However, currently the level of employee turnover intention is high and employee engagement is low, due to dissatisfaction with salary/wages. This research aims to determine the interaction of turnover intention, organizational commitment, employee engagement, and reward satisfaction. Research was conducted online on 176 Millennial Generation employees. The results of the analysis using the regression and PROCESS v4.2 method show: reward satisfaction influences employee engagement and organizational commitment positively, and turnover intention negatively; employee engagement influences organizational commitment positively and turnover intention negatively; and employee engagement can mediate the effect of reward satisfaction on organizational commitment, but not on intention to leave. In addition, it was found that Millennial Generation employees have low turnover intention, high employee engagement, and moderate organizational commitment and reward satisfaction. In this way, companies can increase the rewards given and provide work roles that can actively engage employees so employees have stronger commitment and have no intention of leaving, thereby minimizing employee turnover."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Mulyati Febrianti
"Niat berhenti kerja pekerja milenial (lahir tahun 1980-2000) lebih tinggi dibanding dengan pekerja generasi lainnya. Berdasarkan teori job demand-resources, kesempatan berkembang berhubungan negatif dengan niat berhenti kerja melalui keterlibatan kerja. Penelitian dilakukan untuk melihat peran keterlibatan kerja terhadap hubungan antara kesempatan berkembang dan niat berhenti kerja pada pekerja milenial. Partisipan dari penelitian itu yaitu 352 pekerja milenial (berusia 20 hingga 40 tahun) dan telah bekerja selama lebih dari 6 bulan. Alat ukur yang digunakan yaitu, Turnover Intention Scale (Mobley, Homer, & Hollingsworth, 1978), Indonesian Quality of Worklife Questionnaires (Radikun, 2018) dan Copenhagen Psychosocial Questionnaire versi 3 (Burr et al., 2018). Hasil analisis menggunakan Hayess Macro PROCESS menunjukkan adanya efek mediasi sebagian dari keterlibatan kerja terhadap hubungan antar kesempatan berkembang dan niat berhenti kerja, dengan adanya signifikansi pada indirect effect dan direct effect.

The turnover intention in millennial workers (born in 1980-2000) is higher than the other generations. Based on the job demand-resources theory, the opportunity to develop is negatively related to the turnover intention through work engagement. The study was conducted to observe at the role of work engagement in the relationship between opportunity to develop and turnover intention in millennial workers. The study was conducted on 352 millennial employees, aged 20 to 40 years and had worked for more than 6 months. The instruments used are Turnover Intention Scale (Mobley, Homer, & Hollingsworth, 1978), Indonesian Quality of Worklife Questionnaires (Radikun, 2018), and Copenhagen Psychosocial Questionnaire version 3 (Burr et al., 2018). The results of the analysis using Hayess Macro PROCESS show that there is a mediating effect of the work engagement on the relationship between opportunities to develop and the turnover intention, with the significance of the indirect effect and direct effect."
Depok: 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesejahteraan karyawan generasi millenial yang berstatus karyawan outsourcing di PT. Suprabakti Mandiri. Penelitian ini menggunakan variabel training dan development untuk menganalisis pengaruh kesejahteraan karyawan generasi millenial. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan kepemimpinan sebagai variabel intervening. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan generasi millenial dan berstatus outsourcing di PT. Suprabakti Mandiri yang telah mengikuti program pelatihan dan pengembangan (training and development). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 150 karyawan dari berbagai jabatan kerja, mulai dari Helper, Teknisi dan lainnya.
Dalam penelitian ini digunakan metode penyebaran kuisioner (tertutup) yaitu dengan memberikan kuesioner kepada seluruh populasi yang berjumlah 150 orang yang terdiri dari karyawan generasi millenial yang berstatus karyawan outsourcing. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner secara online kepada para responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis SEM (Structural Equation Modelling) yang dioperasikan melalui program AMOS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel training tidak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan, namun variabel development menunjukkan hasil yang signifikan positif terhadap kesejahteraan karyawan. Lebih lanjut, variabel training menunjukkan pengaruh yang signifikan positif terhadap kepemimpinan, sedangkan development tidak berpengaruh signifikan terhadap kepemimpinan karyawan. Di sisi lain, hubungan antara kepemimpinan signifikan positif terhadap kesejahteraan karyawan.

This study aims to analyze the welfare of millennial generation employees who are outsourced employees at PT. Suprabakti Mandiri. This study uses training and development variables to analyze the improvement in the welfare of millennial generation employees. In addition, this study also uses leadership as an intervening variable. The population in this study are millennial generation employees and the status of outsourcing at PT. Suprabakti Mandiri which has participated in training and development programs. The population in this study, moving 150 employees from various positions, ranging from Helper, Technician and others.
In this study, the questionnaire distribution method (closed) was used, namely by giving questionnaires to all 150 accountable participants consisting of millennial generation employees who were outsourced employees. Data were collected using a questionnaire method that is by giving a list of questions or questionnaires to the respondents. Data analysis techniques in this study used SEM (Structural Equation Modeling) analysis which was carried out through the AMOS program.
The results showed that the training variables did not have a significant effect on welfare, but the development of variables showed significant results on employee welfare. Furthermore, the training variable shows a significant positive effect on leadership, while the development does not significantly influence employee leadership. On the other hand, the relationship between leadership is significantly positive on employee welfare.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Nur Rizqi
"Generasi milenial dikenal dengan generasi yang tidak ragu untuk keluar dari organisasinya ketika mereka tidak terikat dengan organisasi tersebut. Kebermaknaan kerja disebut-sebut sebagai salah satu faktor penyebab bertahannya generasi milenial pada suatu organisasi. Kebermaknaan pekerjaan memiliki dimensi positive meaning in work, meaning making through work, dan greater good motivation. Selain itu, dikatakan juga bahwa faktor pengikat generasi milenial di suatu organisasi adalah keterikatan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebermakaan kerja terhadap komitmen organisasi baik dimediasi oleh keterikatan kerja atau tidak. Responden dalam penelitian ini berjumlah 350 orang yang dipilih dengan metode puroposive sampling. Selain itu, analisis data ini menggunakan Structural Equation Modelling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna pekerjaan memengaruhi keterikatan kerja dengan koefisien pengaruh sebesar 0,829, makna pekerjaan memengaruhi variabel komitmen organisasional dengan koefisien pengaruh sebesar 0,361 dan variabel makna pekerjaan memiliki pengaruh tidak langsung terhadap variabel komitmen organisasional dengan koefisien pengaruh sebesar 0,334.

Millennials generation do not hesitate to leave the company when they do not feel attached to the company. Meaning of work is one way that can make employees survive in the company. Meaning of work which consists of positive meaning of work, meaning making through work, and greater good motivation is known to have a positive effect towards employee organizational commitment. Moreover, another factor that can improve organizational commitment is job engagement. The objective of this study is to determine the effect of meaning of work towards employee organizational commitment on millennial generation employees. The respondents in this study were 350 employees. The sampling technique in this study was purposive sampling.. The analysis of research data was by using Structural Equation Modelling (SEM). The results state that there is a postive effect of meaning of work around 0,829 towards employee job engagement while there is also a positive effect of meaning of work towards organizational commitment around 0,361. Lastly, there is an indirect effect of meaning of work mediated by job engagement towards organizational commitment which has 0,334 effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridhasari Juliajengningtyas
"Jumlah pekerja di Indonesia saat ini didominasi oleh pekerja generasi milenial. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi perusahaan untuk mempertimbangkan karakteristik kerja generasi milenial dalam mencapai keefektifan tujuan perusahaan. Namun demikian, salah satu permasalahan yang terjadi pada pekerja milenial adalah rendahnya perilaku kewargaan organisasi di tempat kerja. Meningkatkan persepsi pekerja terhadap dukungan organisasi dapat membantu pekerja milenial dalam mengembangkan perilaku kewargaan organisasi di lingkungan kerja, dan asosiasi ini di mediasi oleh keterlibatan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran dari keterlibatan kerja sebagai mediator dalam pengaruh dari persepsi dukungan organisasi terhadap perilaku kewargaan organisasi pada pekerja milenial. Partisipan penelitian merupakan pekerja milenial (kelahiran tahun 1981-2000) dengan masa kerja selama minimal satu tahun di tempat kerja saat ini (N = 233) yang direkrut dengan teknik convenience dan snowball sampling. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dan analisis regresi digunakan untuk menguji peran mediator dari keterlibatan kerja. Perilaku kewargaan organisasi diukur dengan Organizational Citizenship Behavior Scale (OCB scale), persepsi terhadap dukungan organisasi diukur dengan Survey of Perceived Organizational Support (SPOS), dan keterlibatan kerja diukur dengan Utrecht Work Engagement Scale-9 (UWES-9). Hasil penelitian ini menemukan bahwa keterlibatan kerja berperan dalam memediasi pengaruh positif dari persepsi dukungan organisasi terhadap perilaku kewargaan organisasi pekerja milenial di perusahaan. Temuan dari penelitian ini dapat memberikan informasi bagi perusahaan untuk meningkatkan persepsi pekerja terhadap dukungan organisasi dan keterlibatan kerja untuk dapat meningkatkan kesukarelaan pekerja milenial memunculkan perilaku kewargaan organisasi di perusahaan.

The number of workers in Indonesia are currently dominated by millennial generation. This phenomenon requires companies concern to consider the work characteristics of millennial workers in order to achieve the effectiveness of organizational goals. However, one of the problems that occur in millennial workers are less likely to demonstrate organizational citizenship behavior. Improving workers' perceived organizational support can assist millennial workers in developing organizational citizenship behavior in the work environment and this association is mediated by work engagement. This study aims to examine the role of work engagement as a mediator on the influence of perceived organizational support to organizational citizenship behavior in millennial workers. Participants of this research were millennial workers (those born 1981-2000) with a minimum of one year work experience in current workplace (N = 233). They were recruited by convenience and snowball sampling techniques. This research is a correlational study and regression analysis is used to examine the mediation hypotheses. Organizational citizenship behavior is measured by Organizational Citizenship Behavior Scale (OCB scale), perceived of organizational support is measured by the Survey of Perceived Organizational Support (SPOS), and work engagement is measured by the Utrecht Work Engagement Scale-9 (UWES-9). This study found that work engagement mediates the positive impact of perceived organizational support on organizational citizenship behavior among millennial workers. Hopefully, the findings of this study can provide information for organizations to promote perceived organizational support and work engagement to increase the willingness of Millennial workers doing organizational citizenship behavior in their companies."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Viddy Raihan Rosandya
"Penelitian tesis ini berjudul Investasi Pada Generasi Milenial: Apa Faktor Yang Mempengaruhi Minat Generasi Milenial Untuk Berinvestasi Reksadana Syariah, menggunakan Model AIDA yang terdiri dari variabel Karakteristik Responden, Informasi Produk, Risiko Investasi, Pertimbangan Perinsip Syariah, dan Pertimbangan Ekonomi terhadap Peningkatan minat investor dan persentase NAB reksadana syariah secara signifikan. Penelitian ini juga melibatkan investor generasi milenial yang telah berinvestasi pada Reksadana Syariah dengan jumlah 165 responden. Analisis data menggunakan metode metode campuran dan menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) sebagai analisis data. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa Informasi Produk dan Pertimbangan Ekonomi berpengaruh terhadap Keputusan Investasi, Risiko Investasi dan Pertimbangan Prinsip Syariah tidak berpengaruh terhadap Keputusan Investasi. Hasil penelitian kualitatif menunjukan dalam mendukung keputusan investasi, informasi produk, risiko investasi, pertimbangan prinsip Syariah, dan pertimbangan ekonomi. Dijelaskan 6 responden yang terdiri dari 3 investor reksadana syariah dan 3 reksadana konvensional memiliki kesamaan dalam faktor yang mempengaruhi dalam berinvestasi. Seluruh responden menginformasikan bahwa informasi produk dan pertimbangan ekonomi merupakan faktor penting dalam mendukung keputusan investasi, tergantung dari jenis investor dalam mengambil dan melihat peluang serta ekspektasi dalam berinvestasi di reksadana.

The research for this thesis is entitled Investing in Millennial Generation: What Factors Affect Millennial Generation's Interest To Invest in Sharia Mutual Funds, using the AIDA Model which consists of Respondents' characteristic variables, Product Information, Risk, Sharia Principles Considerations, and Economic Considerations on Increasing Investor Interest and Percentage NAV of sharia mutual funds significantly. This research also involves Millennial Generation Investors who have invested in Sharia Mutual Funds with a total of 165 respondents. Data analysis used mixed methods and used Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) as data analysis. The results of the study indicate that Product Information and Economic Considerations have an effect on Investment Decisions, Investment Risk and Sharia Principles have no effect on Investment Decisions. The results of the qualitative research show that in supporting investment decisions, product information, investment risk, consideration of Sharia principles, and economic considerations. It was explained that 6 respondents consisting of 3 sharia mutual fund investors and 3 conventional mutual funds have similarities in the factors that influence investment. All respondents stated that product information and economic considerations are important factors in supporting investment decisions, depending on the type of investor taking and the opportunities and expectations in investing in mutual funds."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Calvin Capnary
"ABSTRAK
Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen terpenting dalam perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mempunyai strategi terkait guna mempertahankan pekerja tersebut. Salah satunya dengan meningkatkan loyalitas dan kepuasan pekerja melalui fleksibilitas kerja dan work life balance. Strategi tersebut dipilih berdasarkan karakteristik unik dari mayoritas pekerja yang memasuki generasi millennial. Beberapa perusahaan sudah menerapkan strategi tersebut, termasuk perusahaan startup. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh fleksibilitas kerja terhadap loyalitas dan kepuasan pekerja melalui work life balance.Penelitian ini dilakukan menggunakan teknik convenience dan snowball sampling terhadap 121 responden dengan latar belakang generasi millennial yang bekerja di perusahaan startup di Indonesia. Data yang didapatkan dari responden kemudian diolah dan dianalisis menggunakan metode structural equation modelling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fleksibilitas kerja mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap loyalitas dan kepuasan pekerja dengan latar belakang generasi millennial pada pekerja di perusahaan startup di Indonesia. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa work life balance memediasi secara parsial hubungan antara fleksibilitas kerja dan loyalitas. Selain itu, pada penelitian ini ditemukan juga bahwa work life balance tidak memediasi pengaruh antara fleksibilitas kerja dan kepuasan pekerja dengan latar belakang generasi millennial yang bekerja pada perusahaan startup di Indonesia.

ABSTRACT
Human resources is the one of the most important elements in the company. Therefore, the company must have related strategies to retain these workers. One of them is by increasing employee loyalty and satisfaction through flexibility of work and work life balance. The strategy chosen is based on the unique characteristics of the majority of workers who entered the millennial generation. Some companies are already implementing these strategies, including startup companies. This study aims to investigate the influence of the flexibility of working on loyalty and employee satisfaction with work life balance.This research was conducted using convenience and snowball sampling technique to the 121 respondents with a millennial generation background which is worked in startup companies in Indonesia. Data obtained from respondents were processed and analyzed using structural equation modeling. The results of this study indicate that flexibility of work has significant and positive influence to loyalty and employee satisfaction. However, flexibility of work has positive and significant impact on loyalty and employee satisfaction. This research prove that work life balance have partial mediating influence in relationship between flexibility of work and loyalty. In the other hands, work life balance have no mediating a relationship between flexibility of work and the satisfaction of employee with millennial background that is worked in startup company
"
2016
T47377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Santoso
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2017
332.024 EDW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Prasetyo Mochtar
"Penelitian ini membahas potret sosial generasi milenial dalam novel Secangkir Kopi dan Pencakar Langit karya Aqessa Aninda (2016) dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Pada saat ini novel populer di Indonesia cenderung diabaikan dalam penelitian sastra karena secara kualitas dianggap rendah dibandingkan dengan sastra serius. Akan tetapi, dalam bidang keilmuan, jenis karya sastra populer tentu tidak adil jika diperlakukan secara diskriminatif. Bagaimanapun, novel populer sebagai bagian dari khazanah kesusastraan Indonesia tetap penting sebagai objek kajian. Tentu saja pengkajiannya harus berdasarkan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik karya bersangkutan. Dalam hal ini, pendekatan sosiologi sastra dengan menekankan pada upaya melihat karya itu dari aspek dinamika dan perubahan sosial dapat mengungkapkan sisi lain dari kehidupan sosial. Dengan demikian, “potret” sosial yang dimaksud dalam judul penelitian ini adalah hubungan antara teks sastra (novel) yang menggambarkan masyarakat generasi milenial dalam novel Secangkir Kopi dan Pencakar Langit dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sekarang. Oleh karena itu, melalui novel itu, akan dikaji potret sosial dari generasi milenial yang muncul dalam novel tersebut untuk mengungkapkan karakteristik generasi milenial. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan menganalisis novel tersebut berdasarkan pendekatan sosiologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat lima karakteristik kehidupan generasi menial dalam kaitannya dengan pemakaian bahasa, perilaku gaya hidup, cara berpakaian, penggunaan media sosial, dan ketergantungan pada teknologi digital. Penelitian ini mencoba mengungkapkan kelima karakteristik itu sebagai representasi generasi milenial yang terdapat dalam novel Secangkir Kopi dan Pencakar Langit.

This study discusses the millennial generation's social portrait in Aqessa Aninda's novel Secangkir Kopi dan Pencakar Langit (2016) using a sociological literary approach. Currently, popular novels in Indonesia tend to be neglected in literary research because they are considered low quality compared to serious literature. However, in the scientific field, it is certainly not fair if literary works are treated discriminatively. After all, popular novels as part of Indonesian literary treasures, remain essential as objects of study. Of course, the assessment must be based on an approach that is in accordance with the characteristics of the work in question. In this case, the sociology of literature approach by emphasizing the effort to see the work from the aspects of social dynamics and changes can reveal the other side of social life. Thus, the social "portrait" referred to in this study's title is the relationship between literary texts (novels), that describe the millennial generation of society in the novel Secangkir Kopi dan Pencakar Langit, and the reality that occurs in today's society. Therefore, through this novel, social portraits of the millennial generation that appear in the novel will be studied to reveal the millennial generation's characteristics. To achieve this goal, this study used a qualitative descriptive method and analyzed the novel based on a sociological literary approach. The results showed that there are five characteristics of the millennial generation's life in relation to language use, lifestyle behavior, dress code, use of social media, and dependence on digital technology. This research tries to reveal the five characteristics as a representation of the millennial generation contained in the novel Secangkir Kopi and Pencakar Langit"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>