Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204831 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Rahayu
"Hubungan manajemen pemasok adalah salah satu kegiatan terkait rantai pasokan yang paling penting bagi sebagian besar perusahaan yang bekerja dengan banyak pemasok. Pembelian dan manajemen persediaan berpengaruh signifikan terhadap keunggulan kompetitif perusahaan pembeli. Purchasing Portfolio Matrix (PPM) - Supplier Portofolio Matrix (SPM) memungkinkan pembuat keputusan untuk mensegmentasikan pemasok berdasarkan karakteristik pemasok dan hubungannya dengan perusahaan pembeli. Segmentasi pemasok menggunakan segmentasi gabungan PPM-SPM dalam industri manufaktur Indonesia yang diamati untuk dapat mengelola hubungan pemasok. Penelitian ini mengusulkan pendekatan integratif yang mencakup variabel supplier risk, profit impact, kemauan pemasok, dan kemampuan pemasok sebagai kriteria dimensi untuk segmentasi pemasok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Best-Worst Method (BWM) untuk memperoleh bobot kriteria evaluasi pemasok, Hasil penelitian ini adalah rekomendasi strategi manajemen hubungan dengan supplier yang sesuai untuk setiap segmen pemasok.

The supplier management relationship is one of the most crucial supply chain-related activities for most firms working with multiple suppliers. Purchasing and supply management significant influence on the competitive advantages of a buying company. Purchasing Portfolio Matrix (PPM)-Supplier Portfolio Matrix (SPM) framework allows decision-makers to segment suppliers based on supplier characteristics and their relationship with the buying company. Supplier segmentation use combined PPM-SPM segmentation in the Indonesian manufacturing industry observes to be able to manage supplier relationships. This paper proposes an integrative approach that includes variables regarding supplier risk, profit impact, supplier willingness, and supplier capabilities as dimensions criteria for segmenting suppliers. The method used in this study is the Best-Worst Method (BWM) to obtain the weight of supplier evaluation criteria. The results of this study are the evaluation of relationship management strategies with suppliers that are appropriate for each supplier segment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Gunawan
"[ABSTRAK
Departmen pembelian telah bergeser dari sekedar kegiatan administrasi
menjadi suatu fungsi strategis dalam perusahaan. Kemampuan departmen
pembelian dalam membeli barang atau jasa secara strategis memungkinkan
perusahaan untuk melakukan efisiensi biaya dan di saat bersamaan akan
berkontribusi terhadapa daya saing perusahaan melalui kerjasama strategis dengan
penyedia jasa atau barang. Salah satu alat yang umum digunakan dalam menyusun
strategi pembelian ialah dengan menggunakan purchasing portfolio matrix untuk
mengetahui strategi yang tepat untuk masing-masing komoditas.
PT.XYZ ialah salah satu perusahaan minyak dan gas bumi mencoba untuk
menyusun strategi pembelian mereka. Untuk membatasi jumlah komoditas yang
akan dianalisa, maka dilakukan analisa pengeluaran untuk mendapatkan daftar 25
komoditas yang memiliki nilai pembelian terbesar dalam 3 tahun terakhir. Dua
parameter digunakan untuk menyusun purchasing portfolio matrix ialah resiko
ketersediaan dan faktor keuntungan. Berdasarkan kedua parameter, PT.XYZ dapat
menyusun strategi pembelian mereka untuk masing-masing komoditas.

ABSTRACT
Purchasing has shifted from clearical function into strategic function.
Purchasing department ability to purchase material and services in more strategic
way will enable company to save a lot of money and at the same time enable
company to achieve competitive advantage through strategic partnership. The most
common tool to define purchasing strategy is by using purchasing portfolio matrix
to define which strategy is suitable for specific commodity.
PT.XYZ which was one of oil and gas company is trying to develop their
purchasing strategy. To limit the commodity type, spending analysis is performed
to obtain top 25 commodities that contribute to highest purchasing value within last
three years. Two parameters are used when developing purchasing portfolio matrix
are supply risk and profit impact. Based on those parameters, those 25 commodities
is mapped into purchasing portfolio matrix depend on the value of profit impact and
supply risk for each specific commodity. Based on the matrix result, PT.XYZ can
define better purchasing strategy for each commodity, Purchasing has shifted from clearical function into strategic function.
Purchasing department ability to purchase material and services in more strategic
way will enable company to save a lot of money and at the same time enable
company to achieve competitive advantage through strategic partnership. The most
common tool to define purchasing strategy is by using purchasing portfolio matrix
to define which strategy is suitable for specific commodity.
PT.XYZ which was one of oil and gas company is trying to develop their
purchasing strategy. To limit the commodity type, spending analysis is performed
to obtain top 25 commodities that contribute to highest purchasing value within last
three years. Two parameters are used when developing purchasing portfolio matrix
are supply risk and profit impact. Based on those parameters, those 25 commodities
is mapped into purchasing portfolio matrix depend on the value of profit impact and
supply risk for each specific commodity. Based on the matrix result, PT.XYZ can
define better purchasing strategy for each commodity]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhinta Dwimar Dhanti
"Masyarakat Indonesia merupakan pengonsumsi susu terendah di Asia Tenggara. Dengan peluang pasar ini, perusahaan susu di Indonesia perlu meningkatkan keunggulan kompetitifnya agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan lain dan salah satu caranya adalah pengelolaan hubungan dan pengembangan supplier yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang strategi hubungan dan pengembangan supplier yang melihat dari segmen supplier serta prioritas dari sub-variabel Capability maupun Willingness. Dalam penelitian ini, digunakan metode Delphi untuk memilih variabel dengan memberikan kuesioner kepada 4 orang Expert, lalu digunakan Best Worst Method (BWM) dengan bantuan 3 Expert untuk mencari bobot dari masing-masing sub-variabel hingga pada akhirnya dilakukan segmentasi supplier. Dari segmentasi supplier didapatkan bahwa terdapat delapan supplier dengan nilai Capability serta Willingness yang tinggi, satu supplier yang memiliki nilai Capability tinggi namun Willingness rendah , dan terdapat empat supplier yang memiliki nilai Capability rendah namun Willingness tinggi. Strategi untuk masing-masing supplier dibuat dalam matriks strategi supplier.

Indonesia's milk consumption level is the lowest in Southeast Asia. With this market opportunity, milk based companies in Indonesia need to have competitive advantage and one of the options is to have good management of supplier's relationship and development. The aim of this research is to design supplier's relationship and development strategies that focus on supplier?s segment and priority of Capability and Willingness sub-variabel. In this research, Delphi Method was used to obtain variables by giving out questionnaires to 4 Experts, then Best Worst Method was used with the help of 3 Experts to find weight of each sub-variabel and to segment suppliers. From supplier segmentation, there are 8 supplier which have high Capability and Willingness, 1 supplier has high Capability and low Willingness, and 4 suppliers which have low Capability and high Willingness. The strategy for each supplier then was made by using strategy matrix."
2016
S62076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Ghassari
"Kegiatan pengadaan bahan baku merupakan salah satu bagian yang memiliki peran strategis dalam kesuksesan alur rantai pasok perusahaan manufaktur. Apabila kegiatan pengadaan berjalan dengan baik, maka produk yang dihasilkan baik pula dari segi ketepatan waktu maupun kesesuaian dengan keinginan pelanggan. PT. Samudra Montaz Packaging Industries merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam bisnis kemasan fleksibel. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan ini terkait dengan kegiatan pengadaan adalah seringnya terjadi retur bahan baku yang diberikan oleh pemasok akibat kualitas yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal dengan perusahaan. Selain itu, beberapa pemasok tidak menerapkan kebijakan klaim sehingga kerugian produksi ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan.
Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah menentukan strategi pengadaan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi perusahaan. Dalam hal ini, penentuan strategi pengadaan akan didasarkan pada posisi titik koordinat dari sembilan bahan baku yang diteliti pada keempat kuadran dari Kraljics Portofolio Matrix yang terdiri atas dimensi supply risk dan profit impact. Menggunakan metode AHP, dilakukan penentuan bobot dari setiap kriteria; dan metode TOPSIS untuk menentukan titik koordinat dari setiap bahan baku berdasarkan pada nilai relative closeness C.
Hasil pemetaan bahan baku pada Kraljic's Portofolio Matrix menunjukkan bahwa terdapat dua bahan baku pada kuadran non-critical item, satu bahan baku pada kuadran leverage item, satu bahan baku pada kuadran bottleneck item dan terakhir, terdapat lima bahan baku pada kuadran strategic item. Kemudian didapatkan bahwa bahan baku tinta merupakan bahan baku yang paling kritis sehingga dilakukan analisis lebih lanjut pada strategi pengadaan untuk bahan baku ini yaitu dengan membuat action plan pada pembuatan kontrak dengan pemasok bahan baku tinta.

Procurement activities of raw materials is one part that has a strategic role in the success of the supply chain in manufacturing companies. If the procurement activities run well, then the resulting product is also good in terms of timeliness and conformity with customer desires. PT. Samudra Montaz Packaging Industries is one of the private companies engaged in flexible packaging business. Problems that occur in this company related to procurement activities is often the return of raw materials supplied by the supplier due to quality that is not in accordance with the initial agreement with the company. In addition, some suppliers do not impose a claim policy so that production losses are borne entirely by the company.
Therefore, the purpose of this study is to determine the procurement strategy to overcome the problems faced by the company. In this case, the determination of procurement strategy will be based on the coordinate point position of the nine raw materials studied in the four quadrants of Kraljic' s Portfolio Matrix consisting of supply risk and profit impact dimensions. Using AHP method, determining the weight of each criterion and TOPSIS method to determine the coordinate point of each raw material based on the value of relative closeness C.
The result of raw material mapping on Kraljic's Portfolio Matrix shows that there are two raw materials in the non critical item quadrant, one raw material in the leverage quadrant item, one raw material in the quadrant bottleneck item and lastly, there are five raw materials in the strategic item quadrant. Then it was found that the raw material of ink is the most critical raw material so that further analysis on the procurement strategy for this raw material is by making an action plan on contracting with the supplier of ink.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muningrum
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengategorikan barang dan jasa yang diminta oleh sebuah kapal di perusahaan pelayaran Indonesia menggunakan model portofolio Kraljic. Saat ini, perusahaan mengelompokkan barang dan jasa (komoditas) berdasarkan sifat dan kritikalitas fungsi. Namun, pengelompokan saat ini tidak menggambarkan strategi pembelian ketika perusahaan ingin memperoleh masing-masing komoditas. Dalam penelitian ini, skor komoditas untuk risiko supply dan dampak profit didapat melalui fuzzy multi-attribute. Tiga ahli pengadaan di perusahaan terlibat dalam penilaian attribute risiko supply dan dampak profit. Empat orang tambahan-total tujuh orang responden memberikan nilai untuk setiaps kelompok komoditas, yang digunakan untuk mengetahui skor kinerja sehubungan dengan risiko supply dan dampak profit. Komoditas kelompok kemudian ditempatkan dalam model portofolio Kraljic dengan penskalaan multidimensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap kelompok barang masuk kedalam salah satu kuadran kategori Kraljic dan perlu adanya sistem pengelolaan vendor. Pengategorian akan membantu perusahaan untuk membuat jenis hubungan yang tepat antara perusahaan dengan pemasok sehingga proses pengadaan bisa lebih andal dan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang menjadi lebih pendek.

ABSTRACT
The goal of the study is to categorize the goods and services requested from a ship in an Indonesian shipping company into four quadrants using Kraljic's portfolio model. Currently, the company groups the goods and services (commodities) based on its critical nature and functionality. However, current grouping does not signify the purchasing strategy when the company wants to acquire each commodity. In this study, the commodity scores for their supply risk and potential profit impact through Fuzzy multi-attributete. Three procurement experts in the company are involved in scoring the supply risk and profit impact attributes. An additional four persons-a total of seven respondents scores identification of a list of group commodities, and used for finding out the performance scores with respect to supply risk and profit impact dimension. The group commodities are then placed in the Kraljic's Portfolio Model with multidimensional scaling. The results showed that each group of goods belonged to one of the Kraljic category quadrants and the necessity of vendor management system. The categorizing will help the company to make a proper type of relationship with the supplier so the procurement process can be more reliable and the time needed for acquiring goods become shorter."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Hana
"ABSTRAK
Pemanasan global, emisi karbon, dan menipisnya sumber daya alam telah menandai perubahan signifikan dalam cara industri memenuhi permintaan pasar. Dalam konteks ini penghijauan rantai pasokan telah mendapatkan perhatian para praktisi di banyak negara. Menurut laporan World Resources Institute pada 2014 rangking Indonesia sebagai negara penghasil emisi karbon (CO2) tertinggi dunia di bawah China, Amerika Serikat, Uni Eropa, India, dan Rusia. Total emisi karbon yang dihasilkan Indonesia adalah 2,05 miliar ton. Pemerintah juga telah mengatur regulasi terkait ini. Penelitian ini mendorong industri untuk memperluas sudut pandang kepedulian lingkungan dengan menerapkan konsep green supply chain management yang menekankan industri untuk menggunakan supplier yang juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Industri kaca harus mulai memikirkan bahwa semua material yang diperoleh yang berasal dari supplier telah menerapkan green process. Hal tersebut tercermin dalam adanya kriteria pemilihan green supplier dalam seleksi supplier. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk pembobotan dan perangkingan alternatif kriteria dalam pemilihan supplier yang menerapkan green process dan ramah lingkungan. Supplier dengan bobot prioritas tertinggi dipilih sebagai pemasok terbaik

ABSTRACT
Global warming, carbon emissions, and depletion of natural resources have marked significant changes in the way industry meets market demand. In this context, greening the supply chain has gained the attention of practitioners in many countries. According to the report the World Resources Institute in 2014 ranked Indonesia as the worlds highest carbon emitter (CO2) under China, the United States, the European Union, India and Russia. The total carbon emissions produced by Indonesia are 2.05 billion tons. The government has also regulated these related regulations. This research encourages industry to expand the viewpoint of environmental concern by applying the green supply chain management concept which emphasizes the industry to use suppliers who also have environmental concerns. The glass industry must begin to think that all materials obtained from suppliers have implemented a green process. This is reflected in the existence of green supplier selection criteria in supplier selection. The Analytical Hierarchy Process (AHP) method is used for weighting and ranking of alternative criteria in selecting suppliers that implement green processes and are environmentally friendly. The supplier with the highest priority weight is chosen as the best supplier
"
2019
T53791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Situasi pasar dan lingkungan bisnis yang cenderung tidak stabil dan berubah secara mendadak dengan arah yang sering tak terduga serta krisis ekonomi yang berkepanjangan yang melanda Indonesia sekarang ini pada akhirnya memaksa perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia untuk selalu menyesuaikan konsep dan strategi perusahaannya dengan situasi dan kondisi yang ada agar dapat tetap bersaing dalam persaingan yang begitu ketat di dalam memperebutkan pangsa pasar. Bagi perusahaan besar di Indonesia yang memiliki pangsa pasar lokal yang baik, kondisi seperti ini merupakan tantangan yang serius. Pengembangan strategi pemasaran yang tepat menjadi hal yang mutlak dalam kondisi seperti sekarang ini. Salah satu perusahaan yang menghadapi kondisi ini dan yang menjadi studi kasus dalam penelitian ini adalah PT X, yang mana salah satu bisnis utamanya adalah bergerak dalam bidang industri deterjen. Industri deterjen di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat dan persaingan yang ketat. Setiap perusahaan harus berusaha untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tepat agar dapat menyesuaikan diri dan bersaing dalam situasi dan kondisi yang ada sekarang ini. Dalam studi kasus ini, pengembangn strategi pemasaran yang tepat haruslah dikaitkan dengan identifikasi dan analisis lingkungan industri dimana bisnis deterjen PT X bersaing (analisis Five Force Porters); analisis dan evaluasi lingkungan internal dan eksternal PT X untuk mengetahui faktor-faktor yang merupakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki PT X serta faktor-faktor yang merupakan peluang dan ancaman yang akan dihadapi PT X di dalam menjalankan bisnis detejennya (analisis SWOT); serta identifikasi posisi atau kekuatan persaingan suatu perusahaan dalam industri (portfolio matrix) dan bauran pemasaran yang dimilikinya (marketing mix). Dalam analisis pengembangan strategi pemasaran dengan menggunakan portfolio matrix yang dikembangkan oleh General Electric (GE) dan Mc kinsey Co., penelitian ini dapat mengidentifikasi bahwa deterjen A dan B produksi PT X berada pada posisi yang kuat dalam persaingan bisnis dan daya tarik industri deterjen di Indonesia. Berdasarkan posisinya tersebut, maka strategi yang diusulkan untuk dilakukan PT X sesuai dengan strategi yang diusulkan dalam matriks GE adalah melakukan investasi untuk tumbuh dan melindungi posisi bagi masing-masing unit bisnis deterjen tersebut. Dengan demikian, maka dalam hal ini PT X harus menetapkan suatu strategi pemasaran yang tidak hanya dapat mempertahankan posisi dan pangsa pasar yang telah dikuasainya sekarang, melainkan juga dapat meningkatkan pangsa pasar lokal untuk produk deterjennya, yaitu dengan mengembangkan strategi yang tepat yang berkaitan dengan bauran pemasaran (marketing mix) untuk produk deterjennya sesuai dengan lingkungan industri/lingkungan bisnis (five force porters) yang dihadapi dan SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang dimilikinya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alfi Yusra
"Manajemen klaim adalah proses penggunaan dan koordinasi sumber daya untuk memajukan klaim dari identifikasi dan analisis melalui persiapan, dan presentasi, sebelum melanjutkan ke negosiasi dan penyelesaian. Kasus klaim di Indonesia masih cukup banyak yang mengalami beberapa kendala dalam proses pengajuan klaim. Persentase nilai klaim yang disetujui atau tingkat keberhasilan klaim masih sangat rendah. Karena banyaknya klaim dalam beberapa proyek, diperlukan strategi untuk memprioritaskan klaim yang akan diajukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor Manajemen Portofolio Proyek (PPM) yang diterapkan untuk memprioritaskan klaim dalam manajemen klaim multi proyek guna untuk meningkatkan keberhasilan klaim yang diajukan oleh kontraktor. Penelitian ini menggunakan studi literatur dan metode survei yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden kontraktor spesialis di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor & kriteria Manajemen Portofolio Proyek (PPM) dapat diterapkan dalam memprioritaskan klaim dalam manajemen klaim untuk meningkatkan keberhasilan klaim.

Claims management is the process of using and coordinating resources to advance claims from identification and analysis through preparation, and presentation, before proceeding to negotiation and settlement. There are still quite a number of claims cases in Indonesia where there are several obstacles in the claim submission process. The percentage of approved claim value or claim success rate is still very low. Due to the significant number of claims in multiple projects, a strategy is needed to prioritize claims that will be submitted according to the specified criteria. This study aims to determine the factors of Project Portfolio Management (PPM) that are applied to prioritize claims in multi-project claim management in order to increase the success of claims submitted by contractors. This study uses a literature study and survey method conducted by distributing questionnaires to respondents in specialist contractors in Indonesia. The results of this study indicate that the Project Portfolio Management (PPM) factors & criteria can be applied in prioritizing claims in to increase the success of claims."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azelia Puteri
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan prosedur kerja atau Standard Operating Procedure (SOP) rancangan sistem pemantauan kualitas supplier yang mempertimbangkan level non-conformity. Sistem yang ada di manufaktur elektronik sebagai tempat penelitian belum cukup efektif, penanganan untuk semua non-conformity yang terjadi menggunakan Corrective Action Request (CAR) form. Untuk merancang sistem ini, metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quality Function Deployment (QFD).
Penelitian ini menggunakan historical data dari non-conformity yang terjadi selama bulan Juli – Desember 2021. Dari penelitian ini dihasilkan sebuah sistem pemantauan kualitas supplier berupa prosedur kerja atau SOP yang mengklasifikasikan level non-conformity berdasarkan critical level yang merujuk pada dampak non-conformity tersebut pada bisnis perusahaan dan juga dihasilkan corrective action yang sesuai dengan level non-conformity.

The purpose of this study is to obtain working procedures or Standard Operating Procedures (SOPs) of supplier quality monitoring system designs that consider the level of non-conformity. The existing approach used in electronics production is ineffective in handling all non-conformities that occur utilizing the Corrective Action Request (CAR) form. The key method employed in this research to design this system is Quality Function Deployment (QFD).
This research used the non-conformities data that happened between July and December 2021. This study yielded a supplier quality monitoring system in the form of work procedures or SOP, which classifies the level of non-conformity based on the critical level, which refers to the impact of the non-conformity on the company's business and also produces corrective actions based on the level of non-conformity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Sukmawati
"Industri manufaktur merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia. Banyaknya isu lingkungan yang terjadi menyebabkan menigkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan. Hal tersebut menjadi tatangan tersendiri dalam industri manufaktur dan mengharuskan perusahaan untuk melakukan penerapan green supply chain management (GSCM). Salah satu strategi yang terdapat dalam GSCM adalah green supplier selection. Kriteria pemilihan pemasok umunya hanya didasarkan pada aspek biaya, pengiriman dan kualitas. Dalam studi ini, digunakan kriteria ekonomi (tidak hanya biaya) dan lingkungan serta mengusulkan model pemilihan pemasok ramah lingkungan yang komprehensif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah AHP dan Fuzzy TOPSIS. AHP digunakan sebagai bobot kriteria dan subkriteria, sedangkan Fuzzy TOPSIS digunakan untuk menentukan prioritas alternatif yang dekat dengan solusi ideal positif.

The manufacturing industry is one of the fastest-growing industries in Indonesia. The number of environmental issues that occur has led to increased public awareness of the importance of environmental sustainability. This is a challenge in the manufacturing industry and requires companies to implement green supply chain management (GSCM). One of the strategies contained in GSCM is green supplier selection. Supplier selection criteria are generally only based on aspects of cost, delivery, and quality. In this study, economic and environmental criteria are used and propose a comprehensive model for selecting environmentally friendly providers. The method used in this research is AHP and Fuzzy TOPSIS. AHP is used as the weight of the criteria and sub-criteria, while Fuzzy TOPSIS is used to determine the priority of alternatives that are close to the positive ideal solution."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>