Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67426 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Frisly Karenina
"ABSTRAK
Sistem pengadaan publik secara elektronik (SPSE) memliki peran penting untuk menunjang ketersediaan barang/jasa dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan. Penggunaan SPSE pada belanja negara masih berada di bawah target prioritas nasional dengan efisiensi di bawah 10%. Praktik korupsi di sektor pengadaan menjadi tantangan tersendiri di tengah upaya pemerintah melakukan efisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi saat ini, merancang perbaikan proses bisnis, dan perbaikan sistem informasi SPSE yang dapat meminimalkan korupsi dan meningkatkan efisiensi pada proses pengadaan. Metode Business Process Re-engineering (BPR) dan Structured System Development (SSD) digunakan dalam penelitian ini. BPR dilakukan melalui pemodelan dan simulasi proses saat ini (As-Is) dan proses perbaikan (To-Be) menggunakan perangkat lunak iGrafx. SSD dilakukan dalam empat tahap, yaitu pembuatan entity relationship diagram (ERD), tabel relasional, use case diagram, dan data flow diagram (DFD). Penelitian ini menghasilkan tiga pilihan skenario perbaikan SPSE yang mampu memenuhi variabel voice of customer (VOC) yang berbeda, karena perbedaan solusi untuk meminimalkan korupsi. Simulasi model ketiga skenario juga menghasilkan waktu layanan yang berbeda untuk setiap skenario. Kombinasi skenario BPR best practice dan sistem informasi merupakan skenario terbaik dengan tingkat penurunan waktu sebesar 40% dari 17 hari menjadi 10 hari dan memenuhi keseluruhan variabel VOC, yaitu efisiensi dan efektivitas proses, kelengkapan, akurasi, dan timeliness data, integrasi, transparansi dan akuntabillitas dalam proses pengadaan publik. Model sistem informasi dengan metode SSD dirancang untuk mendukung proses bisnis perbaikan dengan mengadopsi model To-Be skenario ketiga yang merupakan skenario terbaik dari hasil penelitian.

ABSTRACT
Electronic government procurement system (E-GP) has an important role to support the availability of goods and services in government activities. The use of E-GP is still below the national target with efficiency less than 10%. Corruption practices in procurement sector has become a challenge in the midst of government efforts to improve the procurement process efficiency. This study aims to analyze the E-GP current conditions, design business process improvements, and E-GP information systems improvements that is able to minimize corruption and improve efficiency in the procurement process. Business Process Re-engineering (BPR) and Structured System Development (SSD) methods are used in this study. BPR is performed by modeling and simulating current and proposed processes using iGrafx software. SSD in this study consists of four stages; the creation of entity relationship diagram (ERD), relational tables, use case diagram, and data flow diagram (DFD). This study provides three choices of E-GP improvement scenarios that are able to fulfill different VOC variables, due to different solutions to minimize corruption. The simulation of the three scenario models also produce different cycle times for each scenario. The combination of BPR best practice and information system is the best scenario with cycle time reduction of 40% from 17 days to 10 days and fulfills the VOC variables of process efficiency, effectiveness, data completeness, accuracy, and data timeliness, integration, transparency and accountability in the public procurement process. The information system model using SSD method is designed to support business process improvement by adopting the third scenario model which is the best scenario from the research results."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulya Nuraini
"ABSTRAK
Proses open tender merupakan proses yang paling cocok dalam hal pengadaan barang atau jasa pada ExxonMobil Indonesia, karena proses ini dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dalam proses open tender tersebut banyak terdapat kendala yang menyebabkan waktu aktual pengerjaan proses lebih lama dari waktu yang telah direncanakan sebelumnya oleh perusahaan, sehingga banyak terjadi keterlambatan proses open tender yang menyebabkan tertundanya pengadaan barang dan jasa. Pada penelitian kali ini, digunakan metode Business Process Reengineering yang dapat digunakan untuk merekayasa ulang bisnis proses pada open tender. Perekayasaan ulang proses dilakukan dengan cara menganalisis proses yang terjadi, yang kemudian dapat digunakan sebagai dasar dalam merancang suatu proses perekayasaan ulang yang baru untuk meningkatkan efisiensi proses open tender. Hasil penelitian ini selanjutnya dapat dijadikan rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi proses open tender pada perusahaan.

ABSTRACT
Open tender process is the most suitable process in terms of procurement of goods or services at ExxonMobil Indonesia because the process can save the cost incurred by the company. In an open tender process, there are many obstacles cause the actual execution process longer than time planned by the company which bring on many delays of the next open tender processes and lead to delays in procurement of goods and services. In this research, Business Process Reengineering method is used to reengineer the business processes in an open tender. Process reengineering is done by analyzing the processes that occured, which can be used as a basis for designing a new process to improve the efficiency of an open tender process. The results of this research can be a reccomendation to improve the efficiency of an open tender process in the company.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S865
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reydita Annisa Arsy
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang kejahatan ldquo;white-collar rdquo; yang dilakukan oleh birokrat pada implementasi sistem e-procurement dalam pengadaan barang/jasa. Sebelum tahun 2012, pengadaan barang/jasa Pemerintah masih dilaksanakan secara konvensional. Tetapi pelaksanaan pengadaan tersebut memberikan berbagai permasalahan, salah satunya adalah terjadinya tindak korupsi oleh para birokrat. Maka Pemerintah kemudian berupaya melakukan reformasi birokrasi dengan menerapkan sistem e-procurement untuk mengendalikan pelaksanaan pengadaan barang/jasa. Tetapi kemudian banyak ditemukan kembali bentuk penyalahgunaan kewenangan dalam jabatannya oleh para birokrat pelaksana pengadaan. Dengan metode penelitian studi kasus, peneliti berusaha menjelaskan bagaimana tindak pelanggaran tersebut masih banyak terjadi dalam pelaksanaan pengadaan. Penelitian ini menemukan bahwa implementasi sistem e-procurement tersebut tidak membawa dampak signifikan pada permasalahan yang terjadi tersebut.

ABSTRACT
This paper aims to explain about white collar crime that is being done by the bureaucrats on the implementation of e procurement in public procurement. Before 2014, Government still doing public procurement in a conventional way. But then some problems occurred, which one of them was corruption that was being practiced by the bureaucrats. Therefore, the Government trying to do a bureaucracy reformation in order to control the practice of public procurement from any wrongdoer by implementing e procurement. However, there are still any abuse of authority that is being practiced by the bureaucrats whose in charge of the procurement. By using a case study research method, the researcher try to explain how the act of violation in public procurement still can be done. This research found that the e procurement system doesn rsquo t bring a significant impact for the problems that exist in public procurement. "
2017
S68735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Praharani
"Proses pengadaan atau procure-to-pay merupakan proses yang penting bagi perusahaan perkapalan karena berfungsi menyediakan kebutuhan pemeliharaan kapal. Untuk terus dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan tetap kompetitif, perusahaan perkapalan harus melakukan peningkatan kinerja pada proses pengadaannya. Oleh karena itu, penelitian ini dikembangkan dengan metode business process re-engineering untuk mencapai perbaikan proses secara signifikan. Unified Modeling Language (UML) digunakan untuk memetakan dan menganalisis proses pengadaan saat ini dan merancang proses pengadaan usulan. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan proses baru dan strategi bisnis yang didapatkan dari analisis permasalahan yang terjadi dengan melibatkan empat orang ekspert. Untuk menguji efektivitas proses perbaikan yang diusulkan, dibangun subuah model simulasi menggunakan Igrafx. Dengan menggunakan parameter waktu, hasil simulasi penelitian menunjukkan penurunan waktu mencapai 60%.

Procurement process or procure-to-pay is an important process for shipping company because it supplies parts and services for vessel maintenance. In order to fulfil the increasing demand and keep competitive, the shipping company should improve its procurement process. Therefore, this study was developed using business process re-engineering method to improve the procurement process dramatically. Unified Modeling Language (UML) is used to map and analyze current business process and design the future process. The outcomes of this study are a new process design and business strategies those was obtained from company problem analysis by involving four experts. To verify the re-engineering design effectiveness, a simulation model is built using Igrafx. By using time as a parameter, the simulation output shows an efficiency up to 60% in the procurement process time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Mirah Delima
"Pencegahan korupsi sangat diperlukan untuk menurunkan angka tindak pidana korupsi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan sistem informasi E- Tendering pada Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) yang transparan, efisien, dan akuntabel dalam rangka pencegahan korupsi di Indonesia serta membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Metode Manajemen Sistem Informasi dan Rekayasa Proses Bisnis digunakan pada penelitian ini. Desain sistem informasi yang diusulkan dibuat dengan metode structured system development yang memiliki 4 tahap yaitu, pembuatan entity-relationship diagram (ERD), relational database, use case diagram dan data flow diagram (DFD). Penelitian ini memberikan tiga pilihan skenario yang dimodelkan dan disimulasikan menggunakan perangkat lunak iGrafx. Skenario yang paling realistis untuk diimplementasikan saat ini adalah skenario 1 yaitu integrasi database untuk dokumen administrasi pelaku usaha dengan instansi pemerintahan terkait dengan menggunakan pendekatan BPR best practice dan juga sistem informasi. Manfaat yang didapatkan dari skenario 1 adalah penurunan average cycle time sebesar 34,20%, kemudahan melakukan evaluasi penawaran, dan menghilangkan proses tatap muka untuk mencegah terjadinya persekongkolan. Skenario yang ideal untuk diimplementasikan dalam proyek jangka panjang adalah skenario 3. Manfaat yang didapatkan dari skenario 3 adalah penurunan average cycle time sebesar 18,34%, proses evaluasi penawaran yang lebih cepat, menghilangkan proses pembuktian kualifikasi, memperketat pengawasan dengan S.M.A.R.T serta koordinasi antar APIP/KPK dengan LKPP, dan meningkatkan transparansi data dan informasi.

ABSTRACT
The number of corruptions in Indonesia can be reduced by corruption prevention initiative. The purpose of this research is to improve E-Tendering Electronic Procurement System (SPSE) to be more transparent, accountable, and efficient in order to prevent corruption in Indonesia and to support the Corruption Eradication Commission (KPK). Management Information Systems and Business Process Reengineering method are used in this study. Information system design proposed in this research made with structured system development method consists of 4 stages; the creation of entity-relationship diagrams (ERD), relational database, use case diagram and data flow diagram (DFD). This research provides three choices of scenarios that are modeled and simulated by iGrafx software. The most realistic scenario to be implemented right now is the first scenario with database integration for administrative documents related to government agencies using BPR best practice and information systems. The benefit from the first scenario are reducing average cycle time by 34.20%, faster bid evaluation process, and eliminates face-to-face processes to prevent collusion. Scenario 3 is the ideal scenario to be implemented in a long-term project. The benefit from the third scenario are reducing average cycle time by 18.34%, a faster bid evaluation process, eliminates face-to-face processes to prevent collusion, strengthen E-Tendering supervision with S.M.A.R.T and coordination between APIP / KPK and LKPP, and increase data and information transparency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danar Saputro
"ABSTRAK
Dengan semakin meningkatnya pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara
di Indonesia, maka akan menghasilkan peningkatan produksi limbah abu terbang.
Dengan menurunnya penyerapan abu terbang ke pemanfaat mengakibatkan
meningkatnya biaya pengelolaan abu terbang. Penelitian ini bertujuan untuk
memperbaiki bisnis proses pengelolaan abu terbang dengan pendekatan rekayasa
ulang bisnis proses agar mendapatkan hasil yang signifikan. Aspek perbaikan pada
bisnis proses yang baru meliputi teknis, peraturan dan finansial. Dengan bisnis
proses yang baru ini, abu terbang dikendalikan kualitasnya untuk memenuhi
persyaratan pemanfaat, meminimalisir potensi pencemaran dan rata-rata untuk
biaya pengelolaan abu terbang mengalami penurunan dari Rp 238.214,-/ton
menjadi Rp. 70.869,-/ton dan apabila produk paving blok tersebut laku dipasaran
dengan harga 50% dibawah harga pasar maka akan mendatangkan benefit untuk
perusahaan untuk pengelolaan abu terbang sekitar Rp 272.131,-/ton. Abu terbang
bukan lagi menjadi limbah namun bisa mendatangkan benefit bagi perusahaan yang
mendukung keberlanjutan bisnis Pembangkitan.

ABSTRACT
The increasing development of coal fired power plants in Indonesia, it will be
increased production of fly ash. With the decrease in the absorption of fly ash to the
beneficiaries, the cost of managing fly ash increases. This study aims to improve
the business process of fly ash management by business process re-engineering in
order to obtain significant results. Aspects of improvement in the new business
process include technical, regulatory and financial. With this new process business,
fly ash is controlled by quality to meet user requirements, minimizing potential
pollution and the average cost of managing fly ash has decreased from IDR 238,214
/ ton to IDR 70,869 / ton and if the paving block product is sold at the market at a
price of 50% below the market price, it will bring benefits to the company for the
management of fly ash around IDR 272,131 / ton. Fly ash is no longer a waste but
it can bring benefits to companies that support the power generation business
sustainability."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Palapa
"Tujuan dari penelitian ini menawarkan untuk merekayasa ulang proses pengawasan yang dilakukan oleh badan pengawas pada pengelolaan limbah di Indonesia dengan menerapkan metode Business Process Reengineering (BPR) untuk menemukan proses yang lebih baik yang diharapkan lebih efisien dan efektif dalam pengaturan limbah radioaktif. Studi ini menggunakan metode PIECES untuk analisis masalah kemudian mengidentifikasi best practice BPR untuk membentuk proses baru. Studi ini juga dilakukan dengan wawancara dengan praktisi dan ahli dari badan pengawas, fasilitas pengolahan limbah radioaktif dan lain-lain untuk mengidentifikasi masalah, analisis kebutuhan dan untuk memvalidasi proses bisnis. Studi ini juga memanfaatkan BPMN di igrafx untuk membentuk proses bisnis untuk menganalisis antara proses yangn ada dengan proses baru. Penelitian ini berhasil menemukan solusi dalam BPR praktek terbaik terkait menemukan teknologi integral, pemberdayaangunaan pihak ketiga dan komposisi tugas yang akan diterapkan dalam proses pengawasan baru yang telah direkayasa.

The purposes of this study offers to reengineer the regulatory process within the regulatory body by applying the Business Process Reengineering (BPR) method in order to find a better process which expectation more efficient and effective in regulatory for radioactive waste. This study applies PIECES method for problem analysis and then identify the BPR best practices in order to form new process. The study also conducts the interview with practitioners and experts from regulatory body, radioactive waste processing facility and etc. to identify the problem, need analysis and to validate the business process. This study also utilize the BPMN in igrafx to form a business process. This research succeeded in finding solutions in BPR Practices related to find the integral technology, empowering the third party and task compotition that will be implemented in BPR for regulatory."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Prayitno
"Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi sebagai salah satu lembaga dibawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mulai melaksanakan kebijakan pengadaan barang/jasa secara elektronik setelah dikeluarkannya Inpres No. 1 tahun 2013 pada pengadaan barang/jasa tahun 2013.Sebagai tahap akhir dari proses kebijakan, maka diperlukan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut. Evaluasi dilakukan dengan menganalisa persepsi penyedia barang/jasa di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi atas capaian tujuan-tujuan pengadaan barang/jasa secara elektronik yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan barang/Jasa Pemerintah.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan data primer melalui penyebaran kuesioner, dan studi literatur.
Hasil penelitian dilihat dari tingkat persetujuan dan modus skala rating jawaban 58 responden. Hasil penelitian menunjukkan tingkat persetujuan responden atas capaian tujuan-tujuan penerapan e-procurement di Ditjen Migas yaitu : memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time 85,34 , mampu meningkatkan transparansi 82,91 , mendukung proses monitoring dan audit 81,98 , meningkatkan akuntabilitas 80 , meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat 79,56 dan memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan 78,97 . Sehingga pelaksanaan kebijakan pengadaan barang/jasa secara elektronik di Ditjen Migas terlaksana dengan baik sesuai tujuannya.

Directorate General of Oil and Gas as one of the institutions under the Ministry of Energy and Mineral Resources began to carry out the policies of the electronic procurement of goods services after the issuance of Presidential Decree No. 1 year 2013 on the procurement of goods services in 2013.As the final stage of the policy process, it is necessary to evaluate the implementation of the policy. Evaluation is done by analyzing the perception of providers of goods services in Directorate General of Oil and Gas on the achievement of the e procurement goals which written in Presidential Decree No. 54 year 2010 on Government Procurement of Goods Services. This research uses quantitive descriptive approach with primary data trough questioneires spread and literature study.
Result of this research is seen from 58 respondens level of agreeness and rating scale mode on the answer of the quesioneire. Research result shows respondens level of agreenes on the goals of e procurement implementation at Directorate General of Oil and Gas are fulfill the need of real time information access 85,34 , able to increase transparency 82,91 , support monitoring and audit 81,98 , increase accountability 80 , increase market access and fair competition 79,56 and improve efficiency on procurement process 78,97 . So the implementation of the electronik procurement of goods services in Directorate General of Oil and Gas performing well as the goals.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T47509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Wara Rahmadhani
"ABSTRAK
Industri UKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk meningkatkan daya saing UKM secara global, maka idnustri UKM perlu memanfaatkan teknologi e-commerce yang memiliki keuntungan operasional bagi UKM. Bidang fesyen menjadi salah satu fokus pengembangan industri 4.0 di Indonesia. Pelanggan yang menggunakan e-commerce memiliki kecendrungan untuk membeli produk dengan cepat, untuk itu percepatan rantai pasok dengan menerapkan konsep lean supply chain diharapkan mampu mewujudkan hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mempercepat waktu aliran rantai pasok yang terjadi di UKM fesyen e-commerce dengan pendekatan Business Process Reengineering. Temuan waste pada aliran rantai pasok akan dihilangkan atau dikurangi dengan best practice BPR yang didapatkan berdasarkan wawancara kemudian diolah dengan metode Analytical Hierarchy Process AHP . Kemudian akan dikaitkan dengan tools lean dan menghasilkan beberapa skenario. Didapatkan skenario terbaik, yakni UKM melakukan strategi outsourcing khusus bagian produksi dengan efisiensi waktu mencapai 55,29 atau 13,89 hari.

ABSTRACT<>br>
SME industry has an important role in the economic growth of Indonesia. To improve the competitiveness of SMEs globally, SMEs need to utilize e commerce technologies that have operational advantages for SMEs. Fashion field becomes one of the focus of industry development 4.0 in Indonesia. Customers using e commerce have a tendency to buy products quickly, for that supply chain acceleration by applying the concept of lean supply chain is expected to realize it. This study aims to accelerate the supply chain time flow that occurs in SME fashion e commerce with Business Process Reengineering approach. The waste findings in the supply chain flow will be eliminated or reduced by the best practice BPR obtained based on the interview and then processed by Analytical Hierarchy Process AHP method. It will then be associated with lean tools and generate some scenarios. Obtained best scenario, the SMEs to do a special outsourcing strategy part production with the efficiency of time reached 55.29 or 13.89 days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defananda Arya Fadaldala
"Skripsi ini membahas kematangan digital dari gudang perusahaan PT SA dalam proses bisnisnya. Perancangan rekayasa proses bisnis dilakukan untuk memaksimalkan digitalisasi dan mengisi kesenjangan kematangan digital yang dimiliki oleh gudang perusahaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa gudang perlu memakai teknologi baru dalam rangka digitalisasi proses gudang untuk menerapkan otomasi dan integrasi dalam proses bisnisnya. Apabila otomasi dan integrasi dimaksimalkan, maka proses yang dilakukan dalam gudang dapat dilakukan dengan lebih cepat, mengurangi pemborosan dan mendorong digitalisasi dalam proses bisnis, serta meningkatkan kematangan digital yang dimiliki oleh gudang perusahaan.

This study discusses the digital maturity of the PT SA company warehouse in its business processes. Business engineering process design is carried out to maximize digitalization and fill the digital maturity gap in the company's warehouse. This research is qualitative research with a descriptive design. The research results suggest that warehouses need to use new technology in order to digitize warehouse processes to implement automation and integration in their business processes. If automation and integration are maximized, processes carried out in the warehouse can be carried out more quickly, reducing waste and encouraging digitalization in business processes, as well as increasing the digital maturity of the company's warehouse."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>