Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59067 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asep Wahyudin
"Efektifitas sistem dan teknologi informasi dalam suatu organisasi tidak lagi hanya sebagai isu, tetapi sudah terbukti memiliki korelasi yang tinggi dengan performa organisasi bisnis. Disisi lain, proses perencanaan strategis sistem informasi (PSSI) tidaklah mudah untuk dilakukan karena merupakan kerja dengan latar belakang multidisiplin dalam keilmuan, teknis dan praktis. Tiga kategori dihasilkan dari penelitian awal terkait dengan klasifikasi proses PSSI. Kategori pertama adalah penyelarasan strategi dan dampak bisnis dengan fokus pada implementasi strategi bisnis untuk mencapai faktor kompetitif. Kategori kedua yaitu, pengembangan metode dan framework dengan fokus pada pengembangan metode dan teknik yang berhubungan dengan kebutuhan yang bersifat kekinian atas perkembangan organisasi bisnis dan teknologi. Kategori ketiga, evaluasi atas tingkat kematangan, kesiapan dan tingkat keberhasilan, dengan fokus perhatian pada usaha untuk meningkatkan performa organisasi dengan melakukan identifikasi atas faktor-faktor kesiapan dan keberhasilan implementasi. Analisis dari ketiga kategori ini menyimpulkan bahwa  proses perencanaan strategis sangat akan dipengaruhi oleh sumber daya manusia dengan pengetahuan dan partisipasinya, sementara metode yang tersedia belum cukup untuk menjelaskan secara holistik dan berkesinambungan tentang partisipasi aktif dari setiap stakeholder dalam proses PSSI. Pendekatan kolaboratif berkelanjutan yang mengintegrasikan strategi bisnis, strategi TI dan strategi inovasi layanan berbasis TI, diusulkan sebaga alternatif metodologi dalam PSSI. Pendekatan kolaboratif ini akan menekankan serta menguatkan penyelarasan strategi bisnis dan strategi sistem informasi secara berkelanjutan. Pendekatan mixed method, systematic literature review, grounded theory, expert judgment dan focus group discussion merupakan bagian dari pembangunan dan validasi terhadap framework. Melengkapi hasil evaluasi, dilakukan pengujian statistik untuk hasil kuesioner yang disebar kepada responden secara acak. Selanjutnya data dianalisis dengan teknik confirmatory factor analysis dan juga melalui analisis penilaian pakar, menghasilkan muatan faktor yang sebagian besar memiliki tingkat yang tinggi. Operasional framework dan implementation toolkit disusun untuk memudahkan pemanfaatannya. Sebagai implikasi penelitian,  penelitian ini juga menghasilkan definisi IS competency  yang merujuk pada sifat dan kemampuan, atau kompetensi unik yang dibutuhkan dalam PSSI berdasarkan proses kolaboratif berkelanjutan, klasifikasi penelitian bidang PSSI dan model asesmen untuk menentukan tingkat kematangan keselarasan bisnis-SI (strategic alignment maturity level model)  berdasarkan technology driver, business driver, dan management & customer driver sebagai faktor dinamis lingkungan organisasi.

The effectiveness of systems and information technology in an organization is no longer just an issue but has been proven to have a high correlation with the performance of business organizations. On the other hand, the Strategic Information Systems Planning (SISP) process not easy to do because it is a work with a multidisciplinary background in scientific, technical and practical. Three categories resulted from initial research related to the classification of the SISP process. The first category is the alignment of strategy and business impact with a focus on implementing business strategies to achieve competitive factors. The second category, namely, the development of methods and frameworks with a focus on developing methods and techniques related to the needs of the present nature of the development of business organizations and technology. The third category, evaluating the level of maturity, readiness, and level of success, with a focus of attention on efforts to improve organizational performance by identifying factors of readiness and successful implementation. Analysis of these three categories concludes that the strategic planning process will be strongly influenced by human resources with their knowledge and participation, while the available methods are not sufficient to explain holistically and continuously about the active participation of each stakeholder in the SISP process. A collaborative continuity approach that integrates business strategy, IT strategy, and IT-based service innovation strategy, is proposed as an alternative methodology in SISP. This collaborative continuity approach will emphasize and strengthen the sustainable alignment of business strategy and information systems strategy. Mixed-method, systematic literature review, grounded theory, expert judgment and focus group discussion approaches are part of the development and validation of the framework. Complementing the results of the evaluation, a statistical test was carried out for the results of the questionnaire distributed to respondents. Furthermore, the data is analyzed with confirmatory factor analysis and also through expert judgment analysis, resulting in a factor load that mostly has a high level. The operational framework and the implementation tools kit are compiled to facilitate their use. As a research implication, this study also yields a definition of IS competency that refers to the nature and abilities, or unique competencies needed in SISP based on continuity collaborative processes, classification of research in SISP and the strategic alignment maturity level model based on technology drivers, business drivers, and management & customer drivers as a dynamic factor in the organizational environment."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daru Widya Kusumo
"ABSTRAK
Laporan Gartner pada tahun 2014 merilis grafik Hype Cycle Technology dan tahapan era bisnis akibat dari perkembangan teknologi, terdapat enam era yaitu tahap analog, web, e-business, pemasaran digital, bisnis digital dan autonomous. Laporan Gartner mendefinisikan bisnis digital sebagai seperangkat teknik yang dimungkinkan oleh teknologi sehingga organisasi dapat terlibat dalam perkembangan bisnis yang dinamis dengan pelanggan, dan akhirnya untuk memperoleh target bisnis dan mempertahankan pelanggan. Laporan Gartner menjelaskan bahwa karakteristik bisnis digital adalah cepatnya organisasi melakukan adaptasi terhadap ketidakpastian lingkungan, proses yang berubah, dan target bisnis yang berubah. Menurut hasil survey Gartner menunjukan bahwa pendekatan kerangka kerja renstra SI/TI yang ada sampai saat ini belum mengakomodasi karakteristik bisnis digital. Berdasarkan hal tersebut maka penulis melakukan pendefinisian terhadap karakteristik bisnis digital dengan mencari penelitian-penelitian sebelumnya. Ketidakpastian lingkungan, proses dan target bisnis yang berubah dipengaruhi oleh faktor penentu manajemen perubahan. Teori manajemen perubahan yang digunakan adalah organizational development (Drucker, 2005). Penelitian-penelitian terdahulu terkait dengan organizational development digunakan sebagai faktor penentu terhadap karakteristik bisnis digital, sehingga dihasilkan proses yang berubah dipengaruhi oleh faktor kemampuan TI (Azzahro, 2014) dan target bisnis yang berubah dipengaruhi oleh faktor organizational agility (Lu & Ramamurthy, 2011). Untuk ketidakpastian lingkungan dipengaruhi oleh faktor ketidakpastian lingkungan (Teo & King, 1997).
Hasil pendefinisian didapatkan 12 sub komponen ketidakpastian lingkungan, 35 sub komponen proses yang berubah dan 8 sub komponen target bisnis yang berubah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh McGee, Morello dan Weldon (2014) menjelaskan enam langkah kunci sukses untuk masuk ke bisnis digital dan terdapat kriteria kemampuan organisasi, yaitu sustainability, agility, innovation, dan opportunity, yang kemudian dilakukan analisis kriteria kemampuan organisasi terhadap kumpulan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan renstra SI/TI maka dapat disimpulkan bahwa dalam iklim persaingan bisnis manfaat implementasi SI/TI kerap dikaitkan dengan konsep value dalam bisnis. Kerangka kerja renstra SI/TI yang digunakan adalah Be Vissta Planning (BVP). Hasil pemetaan kerangka kerja renstra BVP terhadap karakteristik bisnis digital adalah BVP memiliki kekurangan dan perlu penambahan/penyempurnaan terhadap Fase 1 BVP yaitu menelaah kebutuhan bisnis dan informasi, Fase 2 BVP yaitu menentukan target bagi SI/TI dan Fase 4 BVP yaitu rencana implementasi.

ABSTRACT
Gartner report 2014 released Technology Hype Cycle chart and the phases of the business era as a result of technological developments, there are six stages of the analog era: web, e-business, digital marketing, digital business and autonomous. Gartner's report defines a digital business as a set of techniques made possible by technology that makes organizations able to involve in the development of a dynamic business with customers, acquire a business target and retain customers. Gartner report explains that the characteristics of the organization?s digital business are the rapid adaptation to environmental uncertainty, process changes, and changing business targets. According to the Gartner survey, the IS/IT strategic planning framework approach does not yet accommodate the characteristics of the digital business. Under these conditions, the author defined the characteristics of digital business by comparing previous studies.
Environmental uncertainty, processes and changing business targets are influenced by determinants of change management. Change management theory used in this research is organizational development (Drucker, 2005). Previous studies related to organizational development used as determinants of the characteristics of the digital business. The result is changing process influenced by the ability of IT (Azzahro, 2014) and the changing business target is influenced by organizational agility (Lu & Ramamurthy, 2011). Environmental uncertainty is influenced by environmental uncertainty factors (Teo & King, 1997).
Definition acquired is 12 sub-components of environmental uncertainty, 35 sub-components of changing process and 8 sub-components of changing business targets. Research conducted by McGee, Morello and Weldon (2014) describes six key steps of successful entry into the digital business, these six steps are also the criteria of organizational capabilities: sustainability, agility, innovation, and opportunity. These criteria of organizational capabilities then compared to a collection of previous research related to the strategic plan of IS/IT. It can be concluded that in competitive bussiness climate, the benefits of the implementation of the IS/IT is often associated with the concept of value in the business. IS/IT Strategic planning framework used is Be Vissta Planning (BVP). The result of strategic planning framework BVP mapping on the characteristics of the digital business is BVP has shortcomings and needs additions / improvements in Phase 1 BVP which is examining the business needs and information, Phase 2 BVP which is setting targets for IS/IT and Phase 4 BVP which is implementation planning.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Ramdhani Eryanto
"PT. Z adalah organisasi yang bergerak di bidang asuransi kecelakaan lalu lintas, pemanfaatan TI bagi PT. Z adalah untuk mempercepat proses bisnis dan meningkatkan kualitasi penyediaan pelayanan, PT. Z dalam pengelolaan TI harus dapat mengantisipasi risiko yang ada. Pengelolaan terhadap manajemen risiko yang baik bagi PT. Z adalah termasuk kedalam penerapan GCG, untuk BUMN GCG berpedoman kepada Permen BUMN No. PER-02/MBU/2013 yang di rekomendasikan untuk di ikuti oleh semua BUMN, pada GCG PER-02/MBU/2013 salah satu deliverable nya adalah mengenai kebijakan pengelolaan manajemen risiko yang dapat menghasilkan prosedur kerangka kerja pengelolaan risiko TI, selain itu PT. Z memang ingin mengadopsi standar keamanan TI.
Dalam penelitian ini, dipilih aplikasi utama dari PT. Z untuk dilakukan perancangan manajemen risiko yang sesuai, aplikasi pelayanan adalah salah satu aplikasi utaman bagi PT. Z dalam menjalankan bisnis nya. Rancangan manajemen risiko pada aplikasi ini memakai framework ISO27005 seperti penentuan konteks, kriteria dasar pengelolaan risiko, penentuan ruang lingkup, penilaian risiko, penanganan dan penerimaan risiko itu sendiri, aset utama dan aset pendukung pada aplikasi ini semua dilakukan penilaian risiko nya dan untuk menghitung nilai risiko menggunakan NIST SP 800-30, pada tahap penanganan risiko mengaplikasikan kontrol - kontrol yang ada pada ISO 27002.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 13 risiko yang akan diterima dan 48 risiko yang akan dilakukan pengurangan dengan mengaplikasikan kontrol yang di rekomendasikan berdasarkan kepada ISO 27002.

PT. Z is an organization which run their business for accident insurance, IT Utilization for PT. Z is to accelerate the business processes and to improve the quality of service for their customers. A proper way to managed the risk management for PT. Z is including at implementation of Good Corporate Governance (GCG), GCG at PT. Z is guided by PERMEN BUMN No. PER-02/MBU/2013 which recommended to follow and comply by all of government companies. In PER-02/MBU/2013 one of its deliverable is about the policy of risk management that can give the result of framework IT risk management, in addition PT. Z want to adopt IT security standards.
In this study, has been choosen the main application of PT. Z to do risk management plan and design that appropriate and suitable for PT. Z, one of the key application that they had is “aplikasi pelayanan” to support their main business. Risk management plan and design for this application is using ISO27005 framework for determining the risk context, risk criteria, determining the scope, risk identification, risk estimation, risk evaluation, risk treatment and risk acceptance. Risk estimation using NIST SP 800-30 framework and for risk evaluation using control from ISO27002.
Concluding from this research is that is 13 risks that will accept and 48 risks that want to do a reduction by applied control that recommended by ISO 27002.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Tri Laksmana
"Sistem informasi strategis dibutuhkan oleh setiap organisasi dalam menentukan strategi organisasinya. Rumah sakit XYZ sebagai rumah sakit swasta berbadan hukum perseroan terbatas dengan nama PT. DKP juga memerlukan informasi strategis guna menentukan strategi bisnis di dalam persaingan industri rumah sakit.
Selama ini, pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi rumah sakit XYZ dilakukan secara Ad-hoc, tanpa memperhatikan keselarasannya dengan kebutuhan bisnis.Sehingga menyebabkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan kepada dewan direksi dan manajemen akibat tidak adanya integrasi antar aplikasi bisnis.Selain tidak adanya panduan pengembangan sistem informasi, rumah sakit XYZ juga tidak memiliki organisasi sistem informasi. Oleh karena itu, perlu dikembangkan rencana strategis sistem informasi yang mengatur tentang arah pengembangan sistem informasi, berupa aplikasi bisnis, infrastruktur teknologi informasi, organisasi, anggaran dan proses sistem informasi yang sejalan dengan visi, misi dan strategi bisnis rumah sakit XYZ.
Pengembangan rencana strategis sistem informasi dilakukan dengan melakukan penelitian kualitatif menggunakan metodologi Anita Cassidy. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan review dokumen bisnis dan sistem informasi. Untuk analisis situasi bisnis menggunakan metode PEST, Five Competitive Force, Value Chain, SWOT dan analisis kebutuhan informasi, yang lebih komprehensif dibandingkan metode milik Cassidy.Penelitian dilanjutkan dengan analisis kondisis sistem informasi dengan menggunakan langkah-langkah pada fase Analysis Cassidy, sehingga diperoleh kondisi sistem informasi terkini dan solusi alternatif perbaikan sistem informasi.
Berdasarkan usulan-usulan tersebut kemudian dikembangkan menjadi arahan dan rekomendasi pengembangan sistem informasi rumah sakit XYZ, yang dijelaskan dalam bentuk roadmap implementasi sistem informasi dan pengembangan Business Case sistem informasi rumah sakit XYZ.

Strategic Information System needed by every organization to develop their organizational strategies. XYZ hospital, a private hospital with PT. DKP as their legal entity, also need strategic information when developing their organizational strategies to compete in hospital industry.
So far, XYZ hospital?s information system & technology developed with ad-hoc approachment, without alignment with business needs. As the results, it took more time to develop an operational report to Board of Director and management caused by lack of integration between business application. Beside lack of guidance in developing information system, XYZ hospital doesn?t have information system organization in their structure. Therefore rumah sakit XYZ need an Information System Strategic Planning which will contain direction to develop business application, IT infrastructure, organization, budgeting, and process related to information system, which aligned with rumah sakit XYZ?s vision, mission, and strategies.
The development of information system strategic planning in XYZ hospital is done by using qualitative research with Cassidy? methodology as a guidance. PEST, Five Competitive Forces, Value Chain and SWOT method, has been used to analyse business situation rather than using Cassidy method because of their comprehensiveness. Research continued by analyzing information system situation using step mentioned in Cassidy?s analysis phase. As the result of this phase are summary of current information system situation and alternative solution recommendations.
Based on those alternative solutions, directions and recommendation for developing XYZ hospitals?s information system was developed, which described by information system implementation roadmap and development of information system?s business case.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reynold Oktavian
"Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat di kalangan masyarakat, mulai dimanfaatkan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk menerapkan pemerintahan berbasis elektronik atau e-Government. Hal ini dilakukan dengan harapan bisa menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan berjalan efektif serta efisien. Pemerintah kota Padang Panjang menanggapi hal ini dengan menetapkan pengembangan sistem informasi pemerintah sebagai salah satu pekerjaan utama untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen tata kelola yang baik, yang transparan dan accountable. Sayangnya penerapan yang dilakukan cenderung berjalan lambat, dengan masih rendahnya implementasi sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam proses bisnisnya. Belum adanya perencanaan strategis SI/TI ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya hal tersebut.
Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses dari pengembangan rencana untuk penggunaan SI/TI dalam organisasi dengan pemakaian biaya yang efektif dan selaras dengan kebutuhan yang diutamakan dalam manajemen dan operasional organisasi. Ada beberapa metodologi yang bisa digunakan sebagai kerangka dalam membangun sebuah perencanaan strategis SI/TI. Metodologi Anita Cassidy adalah salah satu metodologi yang banyak dipakai dan juga penulis gunakan dalam penelitian untuk menyusun perencanaan strategis SI/TI pada pemerintah kota Padang Panjang. Metodologi ini mengakomodir penggunaan banyak metode dan teknik untuk membantu proses analisis yang dilakukan dalam perencanaan.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah perencanaan strategis SI/TI berupa visi dan misi SI/TI, prinsip-prinsip SI/TI yang menjadi kerangka dalam pengembangan dan implementasi proyek SI/TI, rencana proyek SI/TI dan roadmap beserta analisis risiko proyek SI/TI untuk implementasi rencana proyek SI/TI yang bisa dijadikan acuan bagi pengembangan dan implementasi SI/TI di pemerintah kota Padang Panjang dimasa yang akan datang.

The enhancement of information and communication technology that is rapidly increasing among the people, began to used by the Indonesian government to implement electronic-based government or e-Government. This is done to creating a effective, efficient and good governance. Padang Panjang city government responded by setting government information systems development as one of the major work to apply management principles of good governance, transparent and accountable. Unfortunately, the application which do tend to be slow, with the low implementation of information systems and information technology (IS/IT) in city government business processes. Lack of IS/IT strategic planning is suspected to be one of the causes of it.
IS/IT Strategic Planning is a process of developing a plan for use IS/IT in the organization with cost-effective use and aligned with the priority needs in the management and operations of the organization. There are several methodologies that can be used as a framework for building a IS/IT strategic planning. Anita Cassidy methodology is one of methodologies that is widely used and is also author use for study in IS/IT strategic planning of Padang Panjang city government. This methodology accommodates the use of multiple methods and techniques to assist in the analysis carried out in the planning.
The end result of this study is IS/IT strategic planning in the form of the vision and mission of IS/IT, the principles of IS/IT to be a framework for the development and implementation of IS/IT projects, IS/IT project plans and project risk analysis and its roadmap of IS/IT project plan for the implementation of IS/IT can be used as a reference for the development and implementation of IS/IT in the city of Padang Panjang government in the future.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Pandhu Dewantoro
"Saat ini persaingan Perguruan Tinggi swasta untuk menjaring mahasiswa semakin ketat. oleh karena itu setiap perguruan tinggi harus memiliki strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan ini. STIKES MH Thamrin, STMIK MH Thamrin, dan STIE MH Thamrin sebagai perguruan tinggi swasta yang ingin bergabung menjadi Universitas MH Thamrin juga harus memiliki perencanaan serta sistem yang baik agar dapat mencapai visi dan misinya serta untuk dapat menang dalam persaingan. Peran Sistem Informasi dan Teknologi Informasi untuk membantu pencapaian visi dan misi di ketiga sekolah tinggi yang bernaung dalam Yayasan Pendidikan MH Thamrin masih sangat minim. Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) masih bersifat support dan tidak ada perencanaan pengembangan sistem sehingga sistem yang dikembangkan masih bersifat parsial dan tidak ada rancangan sistem secara menyeluruh. Oleh karena itu diperlukan perencanaan strategis sistem informasi yang cocok untuk Universitas MH Thamrin kedepan. Penulis melakukan konstruksi metodologi dari Ward & Peppard dan Cassidy. Pada bagian akhir perencanaan strategis sistem informasi ditambahkan RACI Chart sebagai panduan bagi stakeholder untuk menentukan peran dan tangungjawab masing-masing. RACI Chart ini diadopsi dari pedoman praktis yang ada dalam VAL-IT Framework 2.0 dari IT Governance Institute (ITGI), kemudian pada tahap keluaran dilakukan analisis biaya, analisis manfaat, dan analisis risiko sehingga didapatkan metodologi baru yang lebih lengkap dari sisi proses masukan, Analisis dan implementasi data, keluaran, dan roadmap implementasi. Penelitian ini menghasilkan roadmap implementasi pengembangan SI dimana terdapat 11 aplikasi baru yang diusulkan. Dalam penyusunan prioritas pengembangan aplikasi berdasarkan pada analisis manfaat dengan menggunakan model keuangan payback period, Return of Investment (ROI), dan Net Present Value (NPV) dilanjutkan dengan analisis risiko menggunakan Key Risk Indicators (KRI) kemudian dipetakan kembali dalam kuadran dari matrik McFarlan, sehingga dihasilkan prioritas pengembangan aplikasi yang tertuang dalam roadmap implementasi pengembangan SI dalam jangka waktu empat tahun kedepan.

Nowadays, competition of private universities to recruit students increasingly stringent. therefore every college should have the right strategy to face this competition. STIKES MH Thamrin, STMIK MH Thamrin, and STIE MH Thamrin as private colleges who want to merge become the University of MH Thamrin also must have a plan and a good system in order to achieve its vision and mission as well as to be able to win in the competition. The Role of Information Systems and Information Technology to help achieve the vision and mission in all three college under MH Thamrin Education Foundation is still very minimal. Information System/ Information Technology (IS/IT) role is still as a support and still no development planning system so that the system developed are still partial and no complete system design. Therefore we need a strategic planning information system suitable for MH Thamrin University. Authors undertook the construction methodology of Ward & Peppard and Cassidy. At the end of the strategic planning of information systems added RACI Chart as a guidance for stakeholders to determine the role and responsibility of each. The RACI Chart adopted from the VAL-IT Framework 2.0 key management practice from the IT Governance Institute (ITGI), in the output stage conducted cost analysis, benefit analysis, and risk analysis to obtain a new methodology which is more complete in terms of the input process, analysis and implementation of the data, output, and implementation roadmap. This research resulted in the development of IS/IT implementation roadmap where there are 11 new applications are proposed. In prioritizing application development is based on the benefits analysis using a financial model of the payback period, return on investment (ROI), and the Net Present Value (NPV) followed by risk analysis using Key Risk Indicators (KRI) and then remapped into quadrant of the McFarlan matrix, that resulting application development priorities set out in the implementation roadmap of IS development in a period of four years."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah
"Di saat era globalisasi, persaingan bisnis semakin hari semakin ketat, para pelaku bisnis harus senantiasa dituntut terus untuk menemukan cara dan strategi agar bisa unggul menghadapi persaingan di bidangnya masing?masing. PT Bank XYZ yang merupakan perbankan yang sedang berkembang juga ikut dalam persaingan di dunia perbankan. Pelaku perbankan berlomba-lomba dalam meningkatkan teknologinya dalam mendukung bisnis perusahaan agar bisa bertahan dan memenangkan kompetisi. Akan tetapi PT XYZ memiliki masalah terkait aplikasi pemberi usulan strategis yaitu aplikasi Business Intelligence (BI). BI yang diharapkan dapat menampilkan usulan solusi dari analisis semua data, akan tetapi kurang optimal dikarenakan aplikasi BI terletak di masing-masing divisi yang berdiri secara terpisah sehingga analisis datanya pun dilakukan terpisah. Kondisi lainnya terletak pada penegrajaan proyek SI/TI yang tidak mencapai target pada dua tahun terakhir. Maka dari itu dibutuhkan suatu metode untuk menyelesaikan permsalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan hasil observasi dan wawancara sebagai data primernya. Setiap tahapan analisis di penelitian menggunakan metode Ward & Peppard, value chain, PESTEL, SWOT, CSF, tren teknologi, dan portofolio McFarlan. Hasil dari penelitian ini berupa Perencanaan Strategis SI/TI yang meliputi strategi SI, strategi TI, dan strategi manajemen SI/TI yang selaras dengan strategi bisnis dan menghasilkan BI yang terintegrasi serta penyusunan program kerja berdasarkan prioritas.

In the current era of globalization, the competition is getting increasingly tough, the actor of the business is required to find a way to forward the strategy and facing competition in their fields. PT Bank XYZ, as a growing banking that participated in competition of the banking world. The Bankers is struggling in improving its technology in support of the company's business in order to survive and win the competition. However, PT Bank XYZ has a problem regarding the application provider's proposed strategic applications of Business Intelligence (BI). BI expected to display the proposed solutions from the analysis of all data, but less than optimal due to the application of BI lies in each Division that stood separately so that the data analysis was done separately. The other condition is situated on SI/TI projects workmanship which did not reach the target in the last two years. Therefore it needs a method to resolve such issue. This study uses the results of observation and interviews as the primary data. Each stage of analysis in the research emphasis on using the method of Ward & Peppard, value chain, PESTEL, SWOT, CSF, technology trends, and McFarlan's portfolio. The results of this research represent planning strategy in the form of SI/TI that includes the SI strategy, IT strategy, and Management strategy of SI/TI that are aligned with business strategy and produce an integrated BI as well as the preparation of a work program based on the priority."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fenroy Yedithia
"Universitas Palangka Raya sebagai perguruan tinggi terbesar di Kalimantan Tengah yang menjunjung disiplin ilmu yang luas dan ingin tampil sebagai kampus yang modern, komprehensif, terbuka, multibudaya, dan humanis. Universitas Palangka Raya terus berusaha untuk meningkatkan implementasi teknologi informasi secara terencana untuk peningkatan kualitas layanan. Oleh karena itu, dengan dasar untuk meningkatkan kualitas layanan, perlu adanya penggunaan teknologi informasi yang tepat guna. Berdasarkan Rencana Strategis Universitas Palangka Raya periode 2015-2019, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut adalah menjadi Universitas pembelajaran bermutu berbasis ICT yang efisien, akuntabel dan transparan dan menjadi Universitas yang mandiri serta bertata kelola baik good university governance . Namun pada kenyataannya, kedua tujuan tadi belum terlaksana dengan maksimal karena kurangnya pemanfaatan SI/TI. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan strategis sistem informasi untuk membantu mewujudkan Universitas Palangka Raya menjadi perguruan tinggi yang modern dan inovatif agar dapat terus bersaing dengan perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rumusan rencana strategis SI/TI bagi Universitas Palangkaraya yang selaras dengan strategi bisnis. Metodologi Ward dan Peppard digunakan sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan strategis sistem informasi. Hasil yang diharapkan adalah rumusan rencana strategis SI/TI dan pemetaan aplikasi masa depan sehingga dapat membantu tercapainya sasaran ICT dari Universitas Palangka Raya.

University of Palangka Raya continues to strive to improve the implementation of information technology in a planned manner for improved quality of service. Therefore, with a basis to improve quality of service, the need for the use of appropriate information technology. Based University of Palangka Raya Strategic Plan 2015 2019 period, there are several objectives to be achieved. The goal is to become a university with ICT based quality learning that efficient, accountable and transparent along to become independent universities and good governance good university governance . But in fact, both goals had not been implemented due to lack of maximum utilization of IS IT. Therefore, the information systems strategic planning is necessary to help realize University of Palangka Raya into a modern colleges and innovative in order to continue to compete with other universities in Indonesia. This study aimed to formulate a strategic plan of IS IT for the University of Palangka Raya are aligned with business strategy. Ward and Peppard methodology is used as a reference in the strategic planning of information systems. The expected result is the formulation of a strategic plan of IS IT and mapping of future applications that can help achieve the ICT goals of Palangkaraya University.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcholis Ramlan
"Pemanfaatan teknologi informasi telah menjadi keharusan bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan tata kelola pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik. Pemerintah Kabupaten Lebak memiliki sasaran strategis yaitu meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditempuh melalui beberapa kebijakan umum. Salah satu kebijakan umumnya adalah mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi yang mendukung penyelenggaran pemerintahan dengan program prioritas optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi. Namun sampai saat ini beberapa permasalahan seperti belum optimalnya pemanfaatan SI/TI, terbatasnya sarana, prasarana dan sumber daya manusia SI/TI masih menjadi isu strategis organisasi. Beberapa faktor telah diidentifikasi seperti kurangnya integrasi antar aplikasi, investasi TI yang tidak mendukung tujuan bisnis dan kurangnya sumber daya manusia TI.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu perencanaan strategis sistem informasi Pemerintah Kabupaten Lebak yang selaras dengan tujuan dan sasaran strategis organisasi. Kerangka kerja yang digunakan adalah Peppard dan Ward dengan alat analisis seperti Business Model Canvass, Value Chain, SWOT, Balanced Scorecard, Critical Success Factor, PEST Analysis dan McFarlan Strategic Grid. Sedangkan analisis tematik digunakan sebagai metode analisis datanya. Penelitian ini menghasilkan perencanaan strategis sistem informasi yang terdiri dari strategi SI, strategi TI dan strategi manajemen SI/TI yang selaras dengan tujuan bisnis organisasi.
Strategi SI yang dihasilkan berupa pembangunan dan pengembangan 37 aplikasi yang dapat mempercepat proses layanan, mengotomasi proses bisnis, memangkas birokrasi serta mudah di akses. Strategi TI yang diusulkan adalah pembangunan pusat data pada Dinas Komunikasi dan Informatika, penambahan infrastruktur serta peningkatan keamanan data dan jaringan internal organisasi. Sedangkan strategi manajemen SI/TI meliputi kebijakan SI/TI yang terpusat, perubahan struktur organisasi SI/TI serta penataan sumber daya manusia TI. Hasil tersebut diatas menjadi rekomendasi dalam melaksanakan prioritas pengembangan, sumber daya dan investasi TI terhadap pencapaian tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten Lebak.

Nowdays, information technology utilization has become a necessity for local governments in improving public service-oriented governance. The Government of Lebak Regency has a strategic objective of improving the performance of local government through several general policies. One of the common policies is to optimize the utilization of information technology that supports the implementation of government with priority program optimization of information technology utilization. But until now some problems such as limited facilities, infrastructure and human resources of IS/IT still become strategic issue of the organization. Several factors have been identified such as lack of integration between applications, IT investments that do not support business goals and lack of IT human resources.
This paper aims to create a strategic planning information system of Lebak Regency Government that aligns with the goals and objectives of the strategic organization. The Peppard and Ward framework was used with analytical tools such as Business Model Canvass, Value Chain, SWOT, Balanced Scorecard, Critical Success Factor, PEST Analysis and McFarlan Strategic Grid. While thematic analysis is used as a method of data analysis. This research resulted in strategic planning of information system consisting of SI strategy, IT strategy and management strategy of IS/IT that aligned with organizational business objectives.
The IS strategy is the development of 37 applications that can accelerate the service process, automate business processes, cut bureaucracy and easily access. The proposed IT strategy consist of the development of data centers at the Office of Communications and Information, the addition of infrastructure and increased security of data as well as internal network of the organization. While the IS/IT management strategy includes a centralized IS/IT policy, changes in organizational structure of IS / IT as well as IT human resource management. These become a recommendation in prioritizing IT development, investment and resources in order to achieve the goals and objectives of the Lebak Local Government.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Permata Dewi
"ABSTRAK
Dalam penanganan isu strategis dan menghadapi tantangan di sektor perdagangan, Kementerian Perdagangan perlu menyusun perencanaan strategis sistem informasi. Hal ini diperkuat dengan hasil evaluasi sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) yang diselenggarakan Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) pada tahun 2017-2019 yang menunjukkan banyaknya permasalahan SI/TI di bidang Perdagangan Dalam Negeri. Permasalahan tersebut antara lain pemanfaatan aplikasi yang belum optimal dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan, duplikasi aplikasi, kurangnya sumber daya manusia, pertumbuhan aplikasi yang tidak efektif dan efisien, serta penggunaan domain tidak resmi pada aplikasi. Kondisi tersebut merupakan dampak dari pelaksanaan SI/TI yang tidak mengacu pada rencana strategis sistem informasi. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan rencana strategis sistem informasi Perdagangan Dalam Negeri periode tahun 2020-2024 dengan menggunakan metodologi Ward & Peppard dan beberapa alat analisis seperti Mission Model Canvas, Value Chain, SWOT, Critical Success Factor, PESTEL, dan McFarlans Strategic Grid. Penelitian ini menghasilkan rumusan rencana strategis sistem informasi Perdagangan Dalam Negeri yang terdiri dari strategi SI, strategi TI, dan strategi manajemen SI/TI, serta Roadmap SI/TI. Pada strategi SI didapatkan total 47 aplikasi yang terdiri dari 7 aplikasi strategic, 4 aplikasi high potential, 14 aplikasi key operational, dan 22 aplikasi support. Pada strategi manajemen SI/TI terdapat rekomendasi usulan Tata Kelola TI yang mengacu pada SPBE, penetapan CIO dan CISO, pembentukan tim-tim SI/TI, usulan kebijakan SI/TI, implementasi Government Service Bus, pengembangan kompetensi, serta rekomendasi penghapusan aset tak berwujud. Kemudian pada strategi TI terdapat rekomendasi pemindahan server ke pusat data PDSI, pengelolaan pusat data mengacu pada TIA-942, penambahan bandwitdh jaringan, implementasi private cloud computing, konfigurasi web application firewall, dan implementasi keamanannya. Hasil akhir dari ketiga strategi tersebut adalah peta jalan SI/TI periode 2020-2024.

In handling strategic issues and facing challenges in the trade sector, the Ministry of Trade needs to prepare an strategic information system planning. This is supported by the results of the evaluation of information systems and information technology (IS/IT) held by the Center for Data and Information Systems (CDIS) in 2017-2019, which shows the many problems of IS/IT in the field of Domestic Trade. These problems include the use of applications that are not yet optimal in policy formulation and decision making, application duplication, lack of human resources, ineffective and inefficient application growth, and the use of unofficial domains in applications. This condition is the impact of the implementation of IS/IT that does not refer to the strategic information system planning. This study aims to formulate a strategic information system planning for Domestic Trade for the 2020-2024 period using the Ward & Peppard methodology and several analytical tools such as Mission Model Canvas, Value Chain, SWOT, Critical Success Factor, PESTEL, and McFarlans Strategic Grid. This research resulted in the formulation of a strategic plan for the Domestic Trade information system consisting of the IS strategy, the IT strategy, and the IS/IT management strategy, as well as the IS/IT Roadmap. In the IS strategy, a total of 47 applications were identified, consisting of 7 strategic applications, 4 high potential applications, 14 key operational applications, and 22 support applications. In the IS/IT management strategy, there are recommendations for IT Governance proposals that refer to SPBE, the establishment of CIOs and CISOs, the formation of IS/IT teams, proposed IS/IT policies, the implementation of the Government Service Bus, competency development, and recommendations for the elimination of intangible assets. Then in the IT strategy, there are recommendations for moving all server to the CDIS data center, managing the data center according to TIA-942, adding network bandwidth, implementing private cloud computing, configuring a web application firewall, and implementing its security. The final outcome of the three strategies is the IS/IT Roadmap for the 2020-2024 period."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>