Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72374 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Santy Yanuar Pranawati
"Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk memahami secara mendalam tentang bagaimana dinamika keterlibatan remaja perempuan dalam prostitusi, melalui kajian teori pengambilan keputusan terbatas. Keterlibatan remaja di sini, bukan karena dipaksa atau di bawah ancaman pihak lain, terlibat prostitusi sebelum usia 18 tahun, dan berasal dari keluarga yang tidak mengalami kesulitan ekonomi saat terlibat prostitusi. Studi pendahuluan dilakukan menggunakan pendekatan etnografi, dengan pengumpulan data melalui observasi partisipatif selama lebih kurang 3 bulan dan wawancara mendalam terhadap 3 remaja perempuan yang terlibat prostitusi. Selain itu peneliti juga hidup bersama dengan partisipan dalam satu kamar kos selama 1 bulan. Hasil studi pendahuluan menunjukkan adanya gambaran yang kompleks pada remaja dalam dunia prositusi, khususnya terkait interaksi dengan keluarga, lingkungan temannya, juga kondisi psikologis yang membuat remaja rentan terlibat prostitusi. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih dalam tentang dinamikan keterlibatan remaja ke dalam prostitusi, maka dilakukan studi utama dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Pada studi utama dilakukan wawancara mendalam terhadap 5 remaja perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja perempuan memiliki beberapa kondisi yang membatasi rasionalitasnya dalam proses mengambil keputusan sehingga rentan untuk terlibat prostitusi. Kondisi-kondisi tersebut adalah pengalaman hidup remaja, karakteristik tahapan usia remaja, dan kondisi tidak perawan pada remaja perempuan.

This qualitative study was conducted to investigate the dynamics of female adolescents in prostitution through the bounded rationality model of decision-making theories. These girls were not subject to threats or pressure from any party upon entering the world of prostitution, who were involved in prostitution before the age of 18, and whose parents were not financially insufficient when the girls entered prostitution. We used the ethnographic research approach in the preliminary study, conducted participatory observation for 3 months and in-depth interviews with 3 prostituted adolescents. In addition, researchers stayed with participants in a boarding room for a month. The preliminary study uncovered a certain complexity, specifically related to interactions with family, friends, and psychological conditions that catalyzed adolescents vulnerability toward being prostituted. Consequently, in order to obtain a more comprehensive understanding of the dynamics of prostituted adolescents, we conducted in-depth interviews with 5 prostituted adolescents in the main study, and using a case study approach. Results of this study showed that the girls had several conditions that bounded their rationality in their decision-making processes, so they were vulnerable to being prostituted. These conditions included adolescent life experiences, characteristics of the adolescent developmental phase, and the chastity value internalized by girls."
2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Riska Avi Amanda
"ABSTRAK
Kehamilan remaja sering digambarkan secara negatif di media. Melihat dari beberapa film Hollywood tentang kehamilan remaja, ibu remaja cenderung terlihat tidak dewasa dan tidak mengerti ketika membuat keputusan dan berurusan dengan bayinya. Hal ini disebabkan pengaruh orang tuanya dan lingkungan mereka. Film Juno 2007 merupakan film yang menampilkan perlawanan terhadap stereotip ibu remaja di masyarakat. Dalam film, Juno, remaja yang hamil di usia 16 tahun, memilih untuk menjaga bayinya dan menempatkannya untuk diadopsi. Menggunakan analisis tekstual agensi seorang perempuan mdash;ibu remaja mdash;melalui film, penelitian ini menunjukkan bahwa Juno mewakili kedewasaan di luar usianya ketika dia sedang dalam proses pengambilan keputusan. Melalui ideologi pro-kehidupan dan pro-pilihan yang ditampilkan dalam beberapa karakter dalam film, Juno menunjukkan agensinya yang mengarahkan dirinya pada keputusan akhir.

ABSTRACT
Teenage pregnancy is often portrayed negatively in the media. Looking from some Hollywood movies about teen pregnancy, teenage mothers tend to be seen as immature and clueless in dealing and making decision of the baby since they often make decision based on their parents and surroundings. Juno 2007 somehow counters the stereotypes of teenage mothers in the society and media nowadays through the character of Juno, a 16 year-old pregnant teenager, who chooses to keep her baby and place it for an adoption. Using a textual analysis of female agency of teenage mother in the film, this research shows that Juno represents maturity beyond her age when she is in the process of making decision. Through the ideologies of pro-life and pro-choice which are represented in some characters in the film, Juno shows her agency that makes her come to the final decision."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Ayusha Laksmi
"Selama ini muncul anggapan bahwa anak tidak memiliki pengaruh dalam keluarga dan hampir semua keputusan diambil oleh orangtua. Sedangkan anak tidak dapat berpendapat dan hanya mengikuti keputusan tersebut. Padahal sebenarnya, kini banyak orangtua yang mulai terbuka dan mau melibatkan anak dalam pengambilan keputusan meskipun bukan sebagai pengambil keputusan utama. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif ingin melihat bagaimana keterlibatan anak dalam pengambilan keputusan terkait kebutuhan anak serta kaitannya dengan gaya pengasuhan orangtua. Gaya pengasuhan yang diterapkan dalam keluarga dapat menentukan apakah anak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atau tidak karena anak membutuhkan dukungan dari orang dewasa untuk dapat berpendapat. Orangtua yang menerapkan gaya pengasuhan authoritative dan permissive akan terbuka dan mau melibatkan anak dalam pengambilan keputusan.

There is presumption arises that the children do not have any influence or power in familyand almost all the decision made by the parents. While children can not argue and just follow the decision. In fact, now many parents are open and willing to involve children in any decision making, although not as the primary decision maker. This research was conducted in qualitative methods and want to see if children really involved in decision making related to their needs and its relation to parenting style. Parenting style that applied in family can determine whether the child has the opportunity to participate in decision making or not because to be able to participate. Parents who apply authoritative and permissive parenting style will be open and willing to involve children in decision making.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014;2014
S55349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cinta Noor Maharani Shanaya
"Keterlibatan perempuan menikah dalam pengambilan keputusan keluarga dapat dipengaruhi oleh anggota keluarga lain dalam rumah tangganya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana coresidence dengan ibu mertua memengaruhi keterlibatan perempuan menikah dalam pengambilan keputusan keluarga dengan menggunakan data IFLS 2014. Hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa kecenderungan perempuan menikah untuk mengambil keputusan sendiri lebih rendah ketika tinggal bersama ibu mertua dibandingkan tidak tinggal bersama ibu mertua. Faktor lainnya seperti karakteristik perempuan menikah, suaminya, dan rumah tangga juga berasosiasi secara signifikan terhadap keterlibatan perempuan menikah dalam pengambilan keputusan.

Married women's involvement in family decision-making can be influenced by other family members in the household. This research aims to examine how co-residing with mothers-in-law affects the involvement of married women in family decision-making using IFLS 2014. The results of binary logistic regression show that married women's likelihood to make independent decisions is lower when living with mothers-in-law compared to not living with them. Other factors such as characteristics of married women, their husbands, and households are also significantly associated with married women's involvement in decision-making."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Aulia Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan ayah, baik domain afektif (father nurturant) maupun domain perilaku (reported father involvement), di sepanjang kehidupan anak dan kesulitan pengambilan keputusan karir pada remaja madya. Keterlibatan ayah merupakan sejauh mana ayah ikut berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan anak-anak mereka (Finley, Mira, & Schwartz, 2008). Sedangkan kesulitan pengambilan keputusan karir didefinisikan sebagai hal-hal yang menghambat seseorang di saat orang tersebut harus membuat keputusan akan karirnya, memiliki kesediaan untuk menentukan karir yang dijalani, dan mampu membuat keputusan tentang karir yang tepat bagi dirinya (Gati & Saka, 2001).
Pengukuran keterlibatan ayah menggunakan alat ukur The Father Involvement and Nurturant Fathering Scales yang disusun oleh Finley dan Schwartz (2004) dan untuk pengukuran kesulitan pengambilan keputusan karir menggunakan alat ukur Career Decision-Making Difficulties Questionnaire (CDDQ) dari Gati, Krauz, dan Osipow (1996). Partisipan berjumlah 412 siswa SMA dengan usia 15 sampai 18 tahun di Jabodetabek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan yang signifikan dengan arah negatif antara keterlibatan ayah, baik pada domain afektif (father nurturant) maupun domain perilaku (reported father involvement) di sepanjang kehidupan anak dan kesulitan pengambilan keputusan karir pada remaja madya (r = -0.263, p<0.000; two-tailed; r = -0.241, p<0.000; two tailed). Berdasarkan hasil yang didapat, diharapkan ayah dapat terlibat didalam berbagai aspek kehidupan anak-anak mereka.

This research was conducted to find the relationship between father involvement which comprise of father nurturant and reported father involvement, and career decision making difficulties in middle adolescent. Father involvement is the extent to which the father participated in various aspects of their children?s life (Finley, Mira, & Schwartz, 2008). While career decision-making difficulties are defined as things that inhibit a person to make decisions on his career, have a willingness to determine his career, and able to make decisions about the right career for himself (Gati & Saka, 2001).
Measurement in this study is using an instrument named The Father Involvement and Nurturant Fathering Scales which was developed by Finley and Schwartz (2004) and to measured career decision-making difficulties using an instrument named Career Decision-Making Difficulties Questionnaire (CDDQ) from Gati, Krauz, dan Osipow (1996). The partisipants of this research were 412 high school students from age 15 to 18 years old in Greater Jakarta.
The main results of this research shows that father involvement which comprise of father nurturant and reported father involvement negatively correlated with career decision-making difficulties in middle adolescents (r = -0.263, p<0.000; two-tailed; r = -0.241, p<0.000; two tailed). Based on the results, it is expected that the father can be involved in various aspects of their children?s life.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Sriyanthi
"Karyawan terkadang menghadapi situasi dilematis dalam pelaksanaan tugas di tempat
kerja, sehingga mendorong untuk terlibat dalam mengambil keputusan etis. Perilaku
pengambilan keputusan etis karyawan dapat diprediksi oleh intensinya. Penelitian ini
terdiri dari 2 studi yaitu studi penelitian korelasional (studi 1) dan studi penelitian terapan (studi 2). Studi 1 bertujuan mengeksplorasi faktor yang berperan terhadap intensi pengambilan keputusan etis dari perspektif Teori Perilaku Terencana. Selanjutnya, studi 2 bertujuan untuk melihat efektivitas intervensi dalam meningkatkan intensi pengambilan keputusan etis. Survei dilakukan pada 250 orang Karyawan di Organisasi X dengan menggunakan metode analisis korelasi dan regresi linear berganda. Pada studi 1 digunakan alat ukur Skala Ajzen dan Fishbein, serta diperoleh hasil bahwa sikap terhadap pengambilan keputusan etis dapat memprediksi intensi untuk mengambil keputusan etis (r = .42, β = .42, p < .05, signifikan pada l.o.s 0,05), sedangkan norma subyektif dan kendali perilaku tidak dapat memprediksi intensi mengambil keputusan etis. Pada studi 2 diajukan intervensi Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dalam bentuk pelatihan, coaching dan mentoring. Intervensi yang telah dilakukan adalah pelatihan daring, sedangkan coaching dan mentoring secara tatap muka merupakan intervensi lanjutan yang direkomendasikan pada Organisasi X. Pelatihan daring bertujuan untuk memberi pengetahuan dan pemahaman tentang pengambilan keputusan etis, yang diharapkan menjadi langkah awal untuk mengubah sikap karyawan menjadi semakin positif terhadap pengambilan keputusan etis. Pelatihan daring diikuti 27 orang karyawan yang memiliki skor terendah pada variabel sikap dan menerapkan metode pre test dan post test. Ditemukan bahwa pelatihan efektif menambah pengetahuan dan pemahaman peserta tentang pengambilan keputusan etis. Pembelajaran yang diperoleh peserta setelah pelatihan dilihat dari nilai rata-rata post test yang lebih tinggi dari nilai rata-rata pre test, yang dievaluasi melalui uji paired sample t-test dan uji wilcoxon sign rank test.

Employees sometimes face dilemma situations in carrying out their duties in the
workplace, thus encouraging them to be involved in making ethical decisions. Employees' ethical decision-making behavior can be predicted by their intention. This research consists of 2 studies, namely correlational research studies (study 1) and applied research studies (study 2). Study 1 aims to explore the factors that contribute to ethical decisionmaking intention from the perspective of the Theory of Planned Behavior. Furthermore, Study 2 aims to look at the effectiveness of the intervention in increasing ethical decisionmaking intention. The survey was conducted on 250 employees in Organization X using the method of correlation analysis and multiple linear regression. In Study 1, the Ajzen and Fishbein Scale measuring instruments were used, and the results obtained that attitudes towards ethical decision making can predict the intention to make ethical decisions (r = .42, β = .42, p < .05, significant at 0.05), while subjective norms and
perceived behavioral control can not predict ethical decision-making intention. In study 2, human resource management interventions were proposed, namely training, coaching and mentoring. The intervention that has been carried out is online training, while faceto-face coaching and mentoring are further interventions recommended for Organization X. The online training aims to provide knowledge and understanding of ethical decision making, which is expected to be the first step to change employees’ attitude to become more positive towards ethical decision making. The online training was attended by 27 employees who had the lowest score on the attitude variable and it applied the pre-test and post-test methods. It was found that the training was effective in increasing the participants' knowledge and understanding of ethical decision making. The learning gained by the participants after the training was seen from the post-test average value which was higher than the pre-test average value, which was evaluated through the paired sample t-test and the Wilcoxon sign rank test.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Arras Shafara
"[Di era modern ini, terbukanya kesempatan bagi perempuan untuk mengembangkan dirinya semakin terbuk. Saat ini banyak perempuan yang memperhatikan tingkat pendidikannya demi memiliki karier yang baik di dalam dunia pekerjaan. Peningkatan karier perempuan diiringi juga dengan peningkatan penghasilan membuat perempuan memiliki peran lebih dalam memenuhi kebutuhan ekonomi di dalam keluarga. Fenomena tersebut kemudian memunculkan istilah alpha wife. Skripsi ini memberikan gambaran mengenai dinamika relasi suami istri dan pengambilan keputusan pada keluarga alpha wife. Di Indonesia, alpha wife tidak hanya memiliki penghasilan lebih besar dari suami, hal tersebut juga mempengaruhi relasi kekuasaan di dalam keluarga. Namun, hubungan di antara keduanya masih tetap dipengaruhi oleh nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

In this modern era, opening up opportunities for women to develop themselves increasingly exposed. Today women are paying attention to level of education in order to have a good career in the world of work. Career advancement of women followed by an increase in income makes women have a larger role to fulfill the economic needs of the family. The phenomenon then led to the term alpha wife. This thesis provides an overview of the dynamics of husband and wife’s relationship and decision making in alpha wife family. In Indonesia, alpha wife not only who earns more than her husband but it also affects the power relations within family. However, the relationship between husband and wife still influenced by the values and norms in society.
, In this modern era, opening up opportunities for women to develop themselves increasingly exposed. Today women are paying attention to level of education in order to have a good career in the world of work. Career advancement of women followed by an increase in income makes women have a larger role to fulfill the economic needs of the family. The phenomenon then led to the term alpha wife. This thesis provides an overview of the dynamics of husband and wife’s relationship and decision making in alpha wife family. In Indonesia, alpha wife not only who earns more than her husband but it also affects the power relations within family. However, the relationship between husband and wife still influenced by the values and norms in society.
]
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2014
S61293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Syamsi
Jakarta: Bina Aksara, 1989
658.4 IBN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho J. Setiadi
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
330.01 NUG b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>