Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 962 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lucky Aziza Bawazier
Jakarta: Pipinterna, 2018
616.132 LUC h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Aziza Bawazier
Jakarta: Pipinterna, 2018
616.132 LUC h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 2007
616.132 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Atang Saputra
"Dimasa mendatang masalah penyakit tidak menular akan menjadi prioritas masalah kesehatan di Indonesia. Salah satu masalah tersebut adalah masalah hipertensi Hipertensi sebagai salah satu dari penyakit tidak menular, perlu di tangani secara "nation wide" mengingat prevalensinya cukup tinggi dan umumnya sebagaian besar masyarakat tidak mengetahui dirinya menderita tekanan darah tinggi. Dan berbagai laporan penelitian didapatkan kenyataan bahwa dari seluruh penderita, 50% tidak mengetahui dirinya menderita hipertensi (Sukahatya, 1986).
Boedi Darmojo (1988), mengemukakan bahwa prevalensi penyakit hipertensi berkisar antara 5%--15%. Prevalensi hiperensi pada penduduk 20 tahun keatas diberbagai daerah di Indonesia antara tahun 1975-1985 berkisar 5-19%. Prevalensi terendah ditemukan pada penduduk pegunungan Jaya Wijaya, (0,65%), sedangkan tertinggi ditemukan di Silungkang, Sumatera Barat sebesar 19,4% (Soenarto, dkk., 1991).
Berdasarkan penyababnya, hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
Hipertensi esensial atau hipertensi primer yaitu hipertensi yang belum diketahui penyebabnya dengan pasti atau idiopatik.
Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang berhubungan atau disebabkan oleh penyakit lain.
Menurut Darmojo, proporsi penderita hipertensi primer (esensial) sebesar 95% dari seluruh penderita hipertensi, sehingga hipertensi primerlah yang merupakan problem masyarakat yang lebih panting untuk diperhatikan.
Karena pengobatannya memerlukan waktu yang lama bahkan sampai seumur hidup dan dapat menimbulkan komplikasi-komplikasi yang dapat berakibat fatal, maka hendaknya faktor-faktor resiko (adalah faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya suatu penyakit namun belum tentu merupakan penyebab langsung terjadinya penyakit) hipertensi harus di identitkasi untuk kemudian dikendalikan.
Dalam upaya penanganan hipertensi, khususnya upaya-upaya pencegahan dan promotif perlu diperhatikan faktor-faktor yang berhubungan atau mempengaruhi hipertensi.
Menurut Achmadi (1991), kondisi kesehatan masyarakat tergantung pada kondisi lingkungannya dan perilaku penduduk. Faktor-faktor lingkungan dan perilaku yang diduga berperan dalam hipertensi esensial antara lain : karakteristik individu yang terdiri dari umur, jenis kelamin, genetik (Susalit, 1991), kebiasaan merokok (Anderson, 1981), kebiasaan minum alkohol (Medika, 1992)
Berbagai penelitian hipertensi umumnya dilakukan secara sporadik, fragmated dan kecil-kecil. Untuk mendapatkan data secara "nation wide" agaknya memerlukan sumberdaya mahal.
Salah satu sumberdaya, yang didalamnya memiliki variabel hipertensi adalah SKRT atau Survey Kesehatan rumah Tangga yang dilakukan secara berkelanjutan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Kesehatan R.I. SKRT telah dilakukan sejak 1982 dan terahir adalah tahun 1995.
Data SKRT 1995, menunjukkan bahwa penyakit Sistem Sirkulasi termasuk hipertensi merupakan penyebab utama kematian (18,9%). Namun dari data SKRT 1995 belum ada analisis profil hipertensi nasional. Oleh sebab itu, perlu di susun pertanyaan : bagaimana gambaran hubungan faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan kejadian hipertensi pada kelompok umur 25 tahun keatas di Indonesia?"
Universitas Indonesia, 1999
LP1999 47
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Atang Saputra
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fenida
"Hipertensi adalah salah satu penyakit sistim kardiovaskuler dengan prevalensi tinggi di masyarakat dan dapat menimbulkan berbagai gangguan organ vital tubuh dengan akibat kelemahan fungsi organ, cacat maupun kematian.
Banyak faktor yang mempengaruhi hipertensi tidak terkendali, namun demikian faktor mana yang paling dominan, berapa besar hubungannya belum terungkap sepenuhnya. Hal ini akan diungkapkan pada penelitian ini dengan menggunakan jenis disain kasus kontrol dimana kasus dan kontrol diambil dari pengunjung poliklinik Ginjal - Hipertensi RSUPNCM dengan besar sampel 200 untuk kasus dan 200 untuk kontrol.
Sebelum dilakukan analisis ditentukan terlebih dahulu " Cut off Point " dari variabel independen. Pada analisis bivariat ternyata variabel yang menunjukkan hubungan bermakna dengan hipertensi tidak terkendali (HTT) adalah lntensitas Terapi (IT), usia dan Body Mass Index (BMI), sedangkan variabel yang menunjukkan hubungan tidak bermakna yaitu merokok dan jenis kelamin, selanjutnya dilakukan analisis multivariat untuk menentukan model, temyata variabel yang dapat dimasukkan kedalam model adalah IT, usia dan BMI.
Untuk mengurangi risiko HTT, penderita hipertensi sebaiknya menjalani terapi nonfarmakologi (penurunan berat badan bila obesitas, latihan fisik secara teratur, mengurangi makan garam menjadi < 2,3 g Natrium atau < 6 g NaCL sehari, makan Ca, K dan Mg yang cukup dan diet, membatasi asupan alkohol , kafein, kopi, teh, berhenti merokok) dan terapi farmakologi dengan sebaik mungkin.

Hypertension is a cardiovascular disease with high prevalence in the society. The disease is able to distress vital organ function even worst death. There are two kinds of hypertension; control and uncontrolled.
Uncontrolled hypertension is influenced by many factors but the significant factors and their relationship can't be determined yet. Through this research. I would try to reveal the significant factors and their relationship. The research is used the control case design with 400 sample; case and control are taken from the visitors at the Polyclinic Ginjal-Hipertensi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo.
Cut off point is determined from independent variables before we do analysis. Based on bivariat analysis, Define Daily Doses (DDD), age, and Body Mass Index (BMI) are significant variables for uncontrolled hypertension. On the other hand, gender and smoking are insignificant variables. Furthermore, model is determined by doing multivariate analysis. DDD, age, and BMI are variables that in fact can be input to the model.
To reduce the risk of uncontrolled hypertension, nonpharmacology and pharmacology should be treated to patients simultaneously.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T1869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jose Roesma
"Perhatian terhadap hipertensi mulai berkembang di Indonesia sejak akhir tahun 1950-an di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan R.S.Dr Cipto Mangunkusumo. Laporan pertama hasil penelitian terhadap kelompok penderita hipertensi disampaikan oleh Murdowo (1973) dalam Kongres Ahli Penyakit Dalam Indonesia kedua meliputi 91 penderita rawat inap di RSU Sanglah Denpasar. Laporan pertama survai mengenai hipertensi baik dari masyarakat perkotaan (Semarang) maupun masyarakat pedesaan (kabupaten Blora) disampaikan oleh Boedhi Darmojo pada Kongres Nasional Ahli Penyakit Dalam ke 3 (1975) dan kemudian diikuti oleh laporan survai di pelbagai daerah Indonesia pada kongres-kongres berikutnya. Penelitian yang berskala nasional dan meliputi beberapa daerah dilaksanakan oleh Kartari (1976,1988). Dari keseluruhan data survai yang telah dilakukan, didapatkan prevalensi hipertensi rata-rata dalam masyarakat Indonesia adalah 8.99 %."
Jakarta: UI-Press, 1991
PGB 0113
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Czeresna Heriawan Soejono
"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi hipertensi sistolik terisolasi (HST) pada populasi berusia 40 tahun ke atas di Indonesia serta faktor-faktor risiko yang ada.
Metode : Desain penelitian adalah potong lintang; subyek diperoleh dari pasien yang berobat ke dokter dan keluarga atau pengantar mereka. Dokter terpilih secara acak dari 11 kotamadya dan 11 kabupaten yang terpilih secara acak (systematic random sampling assignment) dari lima pulau besar Indonesia dan satu kepulauan Maluku. Nilai pengukuran tekanan darah menggunakan nilai baku dari 3NC VII tahun 2003.
Hasil : Subyek yang terkumpul adalah 4436 orang dan HST terdapat pada 316 subyek. Faktor yang berpengaruh terhadap HST adalah umur (OR 1,06 ; 95%CI 1,06 - 1,07), riwayat DM (OR 1,44 ; 95%CI 1,04 - 2,02) , dan riwayat gagal ginjal (OR 1,71 ; 95%CI 0,99 - 2,94). Pada subyek yang merokok, rerata lama merokok yang menderita HST adalah 28,78±14,45 bulan sedangkan yang tidak menderita HST adalah 22,33±11,80 bulan (p = 0,003).
Kesimpulan : Prevalensi HST adalah 7,12%. Terdapat hubungan antara umur, riwayat DM dan gagal ginjal dengan HST. Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan antara merokok, riwayat keluarga dengan hipertensi dan indeks massa tubuh dengan HST. Pada subyek yang merokok, ternyata lama merokok berbubungan dengan kejadian HST.
Daftar pustaka: 37 (1994-2003).

Isolated Systolic Hypertension in Indonesia, Prevalence and Risk FactorsObjective of this study was to examine the prevalence of isolated systolic hypertension (ISH) amongst Indonesia people at the age of 40 years and over with its associated risk factors.
Methods: Cross sectional study; subjects were collected from persons who visited their doctors or their families. Doctors participated in this study were randomly assigned from 11 cities and 11 district area at five big islands and archipelago also in a systematic random sampling assignment. Measurement of blood pressure were using the standard procedure stated in INC VII (2003).
Results: Of the 4436 subjects, 316 persons met the criteria of ISH. Factors associated with ISH were age (OR 1.06 ; 95%CI 1.06 - 1.07), history of DM (OR 1.44 ; 95%CI 1.04 - 2.02) , and history of renal failure (OR 1.71 ; 95%CI 0.99 - 2.94). Amongst subjects who were smoking, mean duration of smoking in ISH persons was 28.78±14.45 months while in non-ISH persons was 22,33±11,80 months ( p = 0.003).
Conclusion: The prevalence of ISH was 7.12%. Age, history of DM and history of renal failure were associated with ISH. There were no association between smoking, family history of hypertension and body mass index with ISH in this study. Amongst smoking subjects, the duration of smoking was associated with ISH.
References: 37 (1994-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The analysis of hypertension prevalence for Indonesia citizen aging of 15 years old and its risk factors has been conducted. Data of National Health Basic Survey (Riskesdas) 2007 and National Health Basic Survey (Riskesdas) 2007 and National Health Survey (Susenas) 2007 data were used...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Feni Elda Fitri
"Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang sering terjadi saat ini, dengan bertambahnya usia akan semakin meningkatkan resiko kejadian hipertensi yang dapat dipengaruhi oleh kebiasaan merokok. Tujuan penelitian hipertensi pada usia lanjut perokok untuk mengidentifikasi apakah ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan hipertensi pada usia lanjut. Penlitian ini dilakukan di Posbindu Puskesmas Kemirimuka Depok. Desain dalam penelitian ini cross sectional. Data di analisa menggunakan uji chi-square. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 82, dan dari responden yang berpartisipasi 42 (51.2%) mempunyai tekanan darah tinggi dan 75 (91.5%) mempunyai kebiasaan merokok. Rekomendasi penelitian ini agar dilakukan penelitian yang lebih lanjut Iagi untuk mengetahui faktor Iain yang dapat mempengaruhi kejadian hipertensi dengan memperbanyak responden.

Hypertension is one of the cardiovascaler disease that often occurs at this time, with increasing age will increase the risk of incident hypertension that can be influenced by smoking habits. The purpose of this study about hypertension smokers at the elderly to identify whether there is relationship between smoking habits with hypertension. The studfv took place in Posbindu Public Health Care Depok Kemirimuka. The Design of this study was cross sectional. The datas were analysed using the chi-square test. The number of subjects in this research as much as eighty two, and subjects from the participating fourty two (51.2%) have high blood pressure and seventy five (91.5%) have smoking habits. Recommendations of this research to be conducted further research to find out other factors that may affect the incidence of hypertension reproduce subjects."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5841
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>