Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20996 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adityarini Kusumaningtyas
"Kosakata musik di dalam bahasa Indonesia selain digunakan untuk mendeskripsikan musik juga digunakan untuk mengungkapkan berbagai konsep nonmusik. Itu berarti kosakata musik berpotensi untuk menempati ranah sumber di dalam pemetaan metafora. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kosakata musik sebagai ranah sumber ungkapan metaforis di dalam bahasa Indonesia serta menjelaskan keterkaitan makna antara ranah sumber dan ranah sasaran. Penelitian ini menggunakan ancangan kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui korpus bahasa Indonesia Sketch Engine. Data penelitian berupa kalimat-kalimat berbahasa Indonesia yang memuat kata nada, melodi, harmoni, dan dinamika untuk membicarakan segala sesuatu di luar bidang musik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik yang di dalam musikologi cenderung diteliti sebagai ranah target, ditinjau dari sudut pandang Linguistik ternyata juga dapat menjadi ranah sumber sehingga memunculkan makna polisemi pada kata nada, harmoni, dan dinamika. Dalam proses pengembangan makna itu, metafora berperan sebagai perangkat kognitif yang menghubungkan ranah sumber musik dengan ranah targetnya.

In Indonesian, music vocabulary is not only used to describe music but also use to express various no musical concepts. That means music vocabulary has the potential to occupy the source domain in metaphorical mapping. The study aims to describe the vocabulary of music as the sources domain of metaphorical expressions in Indonesian and to explain the relation of metaphorical meanings to the music field. The study was qualitative research. The data ollection of the study was conducted by the Indonesian corpus through the Sketch Engine. The data was Indonesian sentences having the vocabulary of nada, melodi, harmoni, and dinamika in which the concexts of sentences were used to talk about anything in not music field. The result of this study show that music in the field of Musichology tends to be studied as a target domain, in Linguistic perspective it can also be a source for the development of polisemic meaning in nada, harmoni, and dinamika. In the process of developing meaning, metaphor acts as a cognitive device that connect the source and target domains."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T54973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Ningsih
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas peran bahasa daerah sebagai sumber kebahasaan dalam pengayaan kosakata bahasa Indonesia di Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima KBBI V. Pembahasan tersebut ditinjau melalui analisis ranah semantis pada kosakata daerah bahasa Jawa, Minangkabau, Jakarta, Sunda, dan Madura di KBBI V. Analisis ranah semantis dilakukan dengan menggunakan sistem kategori UCREL Semantic Analysis System USAS. Selain itu, skripsi ini juga membahas daya ungkap bahasa Indonesia berdasarkan dominasi ranah semantis yang ditemukan pada kosakata daerah di KBBI V. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data 3.231 kosakata dari bahasa daerah di dalam KBBI V. Hasil penelitian ini, yaitu bahasa Jawa adalah bahasa daerah yang paling banyak memperkaya kosakata bahasa Indonesia dengan kosakata daerah berjumlah 1.247 lema. Sementara itu, daya ungkap bahasa Indonesia yang paling banyak diisi oleh kosakata daerah berada pada ranah semantis TINDAKAN SOSIAL, KEADAAN, DAN PROSES S. Dalam penelitian ini juga ditemukan beberapa kosakata daerah yang berpotensi meningkatkan daya ungkap bahasa Indonesia, dua di antaranya adalah kata uring dan oreng. Namun, berdasarkan seluruh kosakata daerah di dalam KBBI V, terdapat 43 pasang lema yang melewah atau bersifat mubazir.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the role of regional languages as the source of linguistic in enriching Indonesian vocabulary in Kamus Besar Bahasa Indonsesia KBBI V. The study is reviewed through the analysis of the semantic domain at regional vocabulary from Javanese, Minangkabau, Jakarta, Sundanese, and Madurese at KBBI V. Semantic domain analysis is done by using UCREL Semantics Analysis System USAS. Besides that, this undergaduate thesis also discusses the vocabulary coverage Indonesian language based on the dominance of the semantic domain on the regional vocabulary in KBBI V. This research is a qualitative descriptive research with data source 3.231 vocabularies from regional language in KBBI V. The results of this research show that the regional language that most enriching the vocabulary of Indonesian language is the Javanese language with a regional vocabulary amount to 1.247 entries. Meanwhile, the vocabulary coverage the Indonesian language is most widely filled by regional vocabulary is in the semantic domain of social action, condition, and process. In this research also found some regional vocabularies that has potential to improve the vocabulary coverage the Indonesian language, two of them are uring and oreng. However, based on the entire regional vocabulary in KBBI V, there are 43 pairs of redundant or pleonastic entries. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ely Agustin Pristianingrum
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas rumusan metaforis dalam ungkapan sanepa. Tujuan
penelitian ini untuk menemukan bagaimana makna metaforis dalam ungkapan
sanepa dirumuskan melalui analisis metafora. Penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif dengan tahap-tahap penelitian Sudaryanto (2015). Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori makna Leonard Bloomfield (1957),
teori komponen makna Nida (1975), dan teori metafora Lakoff dan Johnson
(1980). Penelitian menghasilkan tiga temuan, yaitu 1) ungkapan sanepa
merupakan metafora unik, 2) ungkapan sanepa merupakan metafora modifikasi,
dan 3) klasifikasi ungkapan sanepa kategori manusia dan kategori bukan manusia.

ABSTRACT
This research discusses about the metaphoric formulation in the sanepa
expression. The purpose of this research is to find how metaphoric meaning is
being formulated based on the metaphor analysis. This research uses the
qualitative method which based on the research stages of Sudaryanto (2015). The
theories which are uses for this research are the theory of meaning by Leonard
Bloomfield (1957), the theory of meaning component by Nida (1975), the
metaphor theory by Lakoff and Johnson (1980). This research produced 3
investions, they are, 1) the sanepa expression is a unique metaphor, 2) the sanepa
expression is a metaphor is being modified, and 3) the catagories of sanepa
expression included human and non-human."
2016
S64405
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilma Erfiani Baroroh
"Penelitian ini adalah penelitian semantik leksikal yang bertujuan untuk menemukan persamaan dan perbedaan makna kosakata ranah emosi takut dalam bahasa Arab Al-Qur?an. Teori yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut
adalah teori komponen makna Nida (1975), teori relasi makna dan konfigurasi leksikal (Cruse, 1986, 2004), dan teori komponen esensial emosi dari para ahli
Psikologi, yaitu Mesquita, Frijda, dan Scherer (2000), serta Berry et. al (2011). Dari tujuh kosakata ranah emosi takut dalam Al-Qur?an yang dianalisis, dihasilkan relasi hiponimi, sinonimi, dan oposisi. Leksem  /al-khauf/ menjadi hiperonim dari keenam leksem lainnya. Takut kepada Allah menjadi salah satu komponen makna penyebab emosi takut yang sangat berpengaruh hebat
bagi kehidupan manusia. Hal ini karena dalam perspektif Al-Qur?an, takut yang sebenarnya adalah takut yang dirasakan oleh orang beriman yang berpengaruh
positif bagi kehidupannya baik di dunia dan akhirat;The research is a lexical semantic one that aims to figure out similiarities and differences of the meaning of emotional domain vocabulary of fear in Qur?anic
Arabic. The theory used to achieve such an objective is Nida?s theory of meaning component (1975), meaning relation and lexical configuration (Cruse, 1986,
2004), and essential emotion component theory by experts in psychology, respectively Mesquita, Frijda, and Scherer (2000), and Berry et. al. (2011). From
the seven emotional domain vocabularies of fear in the Qur?an that are analyzed, hyponym, synonym, and oppositional relation are generated. Lexeme  /alkhauf/ becomes the hyperonim of the other six lexemes. Fear of Allah becomes one of the meaning components that trigger the emotion of fear which is
tremendously influential to human?s life. This is because in Qur?anic perspective, the real fear is the one experienced by the faithful that would bring about positive impact in his/her life in this world and in the afterlife."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Azhar
"Peribahasa merupakan produk konseptual dari sebuah kebudayaan. Peribahasa bisa bersifat metaforis dan nonmetaforis. Peribahasa bermakna metaforis menjelaskan satu hal abstrak dengan satu hal yang konkret. Peribahasa metaforis juga banyak ditemukan di dalam peribahasa Mbojo. Peribahasa Mbojo adalah peribahasa yang digunakan oleh penutur bahasa Mbojo di Bima, Nusa Tenggara Barat. Peribahasa bahasa Mbojo mengungkapkan prinsip, aturan, nasihat, dan pandangan tradisional masyarakat Mbojo. Masyarakat Bima menggunakan bahasa Mbojo sebagai bahasa sehari-harinya. Peribahasa bahasa Mbojo, sebagai produk konseptualisasi kebudayaan Mbojo, lekat dengan alam sekitarnya. Bima merupakan daerah dengan keadaan alam yang beragam karena terdapat pegunungan, dataran rendah dan tinggi, dengan batas wilayah sebagian besarnya perairan. Oleh karena itu, beberapa peribahasa penting memunculkan ranah sumber yang lekat dengan alam, seperti air, api, dan tanah. Penelitian ini menggunakan data dari Kamus Peribahasa Mbojo yang beranah sumber air, api, dan tanah. Penelitian ini merupakan penelitian peribahasa yang dilakukan dengan menggunakan teori metafora konseptual (Lakoff & Johnson, 2003). Peribahasa-peribahasa yang sudah diseleksi kemudian diklasifikasi sesuai dengan ranah sumbernya, setelah itu satu kalimat ditentukan untuk merumuskan pemetaan metafora, menentukan tipe metaforanya, termasuk tipe struktural, orientasional, atau ontologis, menentukan skema citranya, dan terakhir menjelaskan konsep representatif sesuai dengan analisis ranah sumber, target, dan skema citranya. Ditemukan sebanyak 20 peribahasa beranah air, api, dan tanah yang ditelaah secara metaforis memunculkan 13 metafora ranah sumber air, api, dan tanah.

Proverbs are conceptual products of a culture. Proverbs can be metaphorical and nonmetaphorical. Proverbs metaphorical meaning is usually used to describe an abstract thing with something more concrete. Metaphorical proverbs are also found in Mbojo's proverbs. The Mbojo proverb is a proverb used by speakers of the Mbojo language in Bima, West Nusa Tenggara. The proverb in the Mbojo language contains advice, rules, principles of life, and the traditional views of the Mbojo people. The Bima community uses the Mbojo language as their daily language. Proverbs in the Mbojo language are called Mbojo proverbs. The proverb of Mbojo, as a product of the conceptualization of Mbojo culture, is attached to the natural surroundings. Bima's surroundings is varied with high and low plains, mountains, boundaries of areas that intersect with water. Therefore, several important proverbs mentioned sources that are closely related to nature, such as water, fire, and land. The data used in this study are the Mbojo Proverbs, which are sources of water, fire, and land gained from the Mbojo Proverbs Dictionary. This research is a proverb research which is analyzed using conceptual metaphor theory (Lakoff & Johnson, 2003). Proverbs that have been selected are then classified according to the realm of their source, after which one sentence is determined to formulate a metaphorical map, determine the type of metaphor, including the structural, orientational, or ontological type, determine the image scheme, and finally explain the representative concept according to the analysis of the source domain, its target, and its image scheme. 20 proverbs stating water, fire, and land analyzed metaphorically and classified into 13 metaphor of water, fire, and land."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsan Arvian
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pemetaan metafora pada teks politik dan hukum dalam Tajuk Rencana surat kabar “Kompas”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini mengaplikasi tiga teori dalam ranah linguistik, yakni semiotik, semantik kognitif dan analisis komponen dari Cruse (2004) dan analisis komponen Nida (1974)). Proses pertama, terbentuknya metafora dari sudut perubahan tanda bahasa. Kedua, dilanjutkan dengan konsep metafora menurut pandangan metafora kognitif. Pada tahapan ini ranah sumber metafora tubuh manusia dianalisis berdasarkan kelompoknya masing-masing. Kemudian, dilanjutkan dengan analisis makna untuk menemukan atom makna ranah sumber metafora dan kemudian dipetakan ke ranah target. Hasil analisis makna menunjukkan bahwa ranah-ranah sumber metafora tubuh manusia dari ungkapan metaforis bersifat konkret dan kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari para pemakai bahasa, seperti (i) ranah sumber kaki, (ii) ranah sumber lidah, (iii) ranah sumber wajah, (iv) ranah sumber tubuh, (v) ranah sumber dagu, (vi) ranah sumber mata, (vii) ranah sumber bibir, dan (viii) ranah sumber tangan.

ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the mapping metaphor in political and law texts in Editorial of Kompas daily newspaper. This research is a qualitative method. Theory is used to analyze the data, I apply three theories in the linguistics field, namely the semiotics, cognitive semantics and componential analysis. The first, the forming process of the metaphor from the signs emergence point of view. Secondly, based on the concept of metaphor in the view of cognitive metaphor. At this stage the source domain of the metaphor of the human body is analyzed by each group into its kinds. And at last, the analysis of meaning to find the source of the atomic meaning of metaphor and then mapped to the target domain. The results of the analysis indicate that the meaning of the source domains of the human body metaphor metaphorical expression is concrete and is often encountered in the daily lives of the users of the language, namely the source domain (i) leg, (ii) tongue, (iii) face, (iv) body, (v) chin, (vi) eye, (vii) lips, and (viii) hand."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T36871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Alkautsar
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menemukan ranah sumber, menjelaskan kekerapan penggunaan ranah sumber, mengungkapkan perubahan penggunaan dan pergeseran ranah sumber, serta menyelidiki kondisi sosial yang mendasari metafora-metafora yang digunakan Kompas untuk mendeskripsikan sepakbola dalam pemberitaan Piala Dunia 1966-2014. Dalam penelitian ini, Teori Metafora Konseptual Lakoff dan Johnson 1980 diterapkan melalui metodologi linguistik korpus. Antara periode 1966-2014, ditemukan total 60 ranah sumber yang digunakan, tetapi hanya delapan yang menunjukkan tingkat kekerapan tertinggi, yakni PEPERANGAN, POLITIK INTERNASIONAL, PERMAINAN, KESENIAN, PERIODE WAKTU, SEJARAH, GERAK ROTASI, dan pemerintahan yang berkaitan dengan hegemoni maskulinitas dalam masyarakat. Penggunaan tiap ranah bersifat fluktuatif, dan pergeseran ranah hanya fenomena minor.

ABSTRACT
This study aims to find the source domains of soccer metaphors used in Kompas rsquo coverage of World Cup 1966 2014, describe the frequency of its use, examine the phenomenon of domain change, and investigate the social background these metaphors are based from. Lakoff and Johnson rsquo s Conceptual Metaphor Theory 1980 are combined with corpus linguistics. Eight source domains from 60 domains found are the most frequently used, namely WAR, INTERNATIONAL POLITICS, GAMES, ART, TIME PERIOD, HISTORY, ROTATIONAL MOTION, and GOVERNMENT which relates to hegemonic masculinity in the society. All domains are fluctuative in use, and domain shift is considered a minor phenomenon."
2017
T48677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Puspita
"

Penelitian etimologi ini dilatarbelakangi oleh tidak adanya kamus etimologi bahasa Indonesia dengan entri kosakata asal bahasa ini, yaitu bahasa Melayu Nusantara. Kamus etimologi bahasa Indonesia yang ada hingga saat ini lemanya merupakan kosakata serapan asing dan hanya berupa daftar asal usul kata. Sesungguhnya, etimologi juga berurusan dengan perubahan bentuk dan makna. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan informasi mengenai perubahan makna yang terjadi dalam kosakata Melayu ranah kekerabatan, memperkirakan waktu terjadinya perubahan makna kosakata tersebut, memberi penjelasan tentang faktor sosial, budaya, dan kognisi yang melatarbelakangi perubahan makna kosakata tersebut, dan merumuskan pola atau keteraturan dalam perubahan makna kosakata Melayu. Ranah kekerabatan dipilih karena kosakata Melayu Nusantara dalam ranah ini masih lebih banyak daripada kosakata serapan. Kosakata dari ranah ini diseleksi berdasarkan metode populasi dan sampel. Lima kosakata yang terpilih adalah bini, laki, ibu, bapak, dan nenek. Kelima kata itu dianalisis berdasarkan fungsinya sebagai nama acuan atau terms of reference dan sebagai sapaan atau terms of address. Penelitian ini menggunakan tiga metode analisis. Metode pertama adalah analisis kamus untuk membandingkan makna yang tertera pada setiap kamus yang terbit mulai dari tahun 1800-an hingga tahun 2017. Metode kedua adalah analisis konkordansi dan kolokasi dari empat korpus yang disusun secara diakronis. Analisis korpus dilakukan untuk mengetahui penggunaan kata dalam konteks dan untuk melihat kapan kata itu mulai berubah. Analisis terakhir adalah analisis kognitif untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi perubahan makna. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis perubahan makna yang terjadi pada kosakata Melayu Nusantara ranah kekerabatan adalah peyorasi, metafora, perluasan makna, dan penyempitan makna. Sebagian besar perubahan makna itu terjadi pada abad ke-19 dan abad ke-20, yaitu pada masa bahasa Melayu Baru. Faktor penyebab perubahan makna dari kosakata kekerabatan adalah faktor kedudukan bahasa Melayu terhadap bahasa asing, faktor sejarah, dan faktor situasional. Berdasarkan proses perubahan makna yang terjadi pada kelima sampel, diperoleh tiga pola. Pola ini berbeda dengan pola perubahan makna yang sudah ada sebelumnya. Ketiga pola itu diberi nama pola pengambilalihan asing, pola perluasan acuan dan sapaan, dan pola penjantinaan. Dalam data, pola pengambilalihan asing terjadi pada kata bini dan laki; pola perluasan acuan dan sapaan terjadi pada kata ibu, bapak, dan nenek; dan pola penjantinaan terjadi pada kata nenek.

 


This etymological research is motivated by the absence of an Indonesian etymology dictionary with entries of the native words of this language, namely Malay. The Indonesian etymology dictionary entries that exist to date are all loanwords and only in the form of a list of word origins. Etymology deals not only with the origin of words, but also with changes in form and meaning. This study aims to present information on changes in meaning that occur in Malay kinship words, to estimate the time of change in meaning, to explaine the social, cultural, and cognitive factors underlying the changing meaning of those words, and to formulate patterns or regularities in change the meaning of the Malay words. Kinship vocabulary was chosen because there are more Malay words in this domain than loan-words. Based on population and sample selection methods, five kinship vocabulary are selected. They are bini, laki, ibu, bapak, and nenek. The five words are analyzed based on their function as terms of reference and terms of address. Three analytical methods are used. The first is a dictionary analysis to compare the meanings of each dictionary published from the 1800s to 2017. The second method is the concordance and collocation analysis of four corpora arranged diachronically. A corpus analysis is carried out to determine the use of words in context and to see when they begin to change. The final analysis is cognitive analysis to find out what lies behind the change in meaning. The results of the analysis show that the types of changes in meaning that occur in the Malay vocabulary of kinship are pejoration, metaphor, expansion of meaning, and narrowing of meaning. Most of the changes in meaning occurred in the 19th and 20th centuries, namely in the era of New Malay language. Factors causing changes in the meaning are Malay language position towards foreign languages, historical factors, and situational factors. Three patterns of the meaning change process experienced by the five samples were obtained. This pattern is different from the pattern of changes in meaning that already existed. The three patterns are named foreign-takeover patterns, patterns of reference and address expansion, and patterns of genderization. In the data, foreign-takeover patterns are experienced by the words bini and laki; patterns of reference and address expansion experienced by the word ibu, bapak, and nenek; and the pattern of genderization experienced by the word nenek.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwit Fitriyana
"Penelitian ini merupakan penelitian interdisipliner yang menggabungkan teori Linguistik dengan teori Psikologi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perbedaan dan persamaan kosakata ranah emosi marah dalam Al Qur'an relasi makna yang terjalin serta struktur retoris al i n b subordinate clauses rhetoric Untuk menemukan persamaan dan perbedaan kosakata ranah emosi marah dalam Al Qur'an digunakan teori komponen makna dari Nida 1975 serta teori komponen esensial emosi dari Mesquita et al 2002. Adapun untuk menentukan relasi makna digunakan teori relasi makna dari Cruse 1986 dan 2004. Analisis struktur retoris al i n b subordinate clauses rhetoric menggunakan teori Al Balaghah dari Al Jarim dan Amin 2010. Analisis komponen makna menghasilkan komponen komponen makna pada kosakata ranah emosi marah yang dipicu oleh konflik konflik interpersonal dan intrapersonal. Analisis relasi makna menghasilkan relasi hiponimi dengan ga iba - marah murka'sebagai hiperonim dan relasi sinonimi dekat antara al gai u - kejengkelan'dengan sukh un - murka'serta ka mun - marah sedih'dengan asifan - marah sedih'. Terdapat enam teknik pengungkapan al i n b subordinate clauses rhetoric dalam kosakata ranah emosi marah dalam Al Qur'an. Penggunaan struktur al i n b subordinate clauses rhetoric bertujuan menunjukkan intensitas kemarahan dan untuk memberikan efek takut pada konteks ayat yang bersifat ancaman Allah SWT untuk hamba Nya.

This research is an interdisciplinary research that combines Linguistic's and Psychology's theories. The analysis on this research was made through three stages First Nida's component of meaning theory used to find out the similarities and the differences of each anger emotion domain vocabularies which is integrated with Psychology's emotion essential component theory suggested by Mesquite et al 2002. Second meaning contrast was done through scrutinized the result of meaning component so that the anger emotion domain vocabularies in Al Qur'an could be found Sense of relation theory used in this research is sense of relation proposed by Cruse 1986 2004. The last analysis is rhetoric structure analysis domain emotion anger the on itnab al subordinate clauses rhetoric vocabularies in the Al Qur'an. Analysis components of meaning produce components of meaning in the realm of anger emotion domain vocabularies triggered by interpersonal and intrapersonal conflicts. Sense of relation's analysis produce relations hyponymy with ga iba'anger wrath'as a hyperonim and near synonymy between al gai u'aggravation' with sukh un - angry'and ka mun - angry sad' with asifan - angry sad' There are six techniques disclosure al i n b subordinate clauses rhetoric in the realm of anger emotion domain vocabularies in Al Qur'an. The use of the structure al i n b subordinate clauses rhetoric aims to show the intensity of the anger and to give fear's effect in the context threat from Allah to His servants.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45537
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muzainah Nurazijah
"Emosi sebagai pengungkap perasaan dalam bahasa dapat dideksripsikan dengan lebih terukur. Pengekspresian emosi ke dalam sebuah kata di dalam Bahasa Sunda belum banyak diteliti, terutama pada ranah emosi senang. Emosi senang sebagai emosi positif di dalam Bahasa Sunda diungkapkan melalui pelbagai kata. Penelitian dalam tesis ini bertujuan menyusun alat ukur penentu kosakata emosi senang sehingga dapat diketahui perbedaan makna dari kata-kata emosi senang tersebut. Tujuan berikutnya adalah mengetahui perbedaan penggunaan kosakata ranah emosi senang oleh pria dan wanita. Data penelitian dikumpulkan melalui pencarian kata emosi senang di dalam Kamus Basa Sunda karya Danadibrata 2006 . Kata tersebut diverifikasi penggunaannya melalui kalimat yang mengandung kata emosi senang di dalam rubrik cerpen majalah Mangl Online 2013-2017 . Setelah itu dilakukan analisis terhadap kata emosi senang dan konteks yang menyertainya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan hasil penelitian disajikan secara deskriptif. Seperti yang telah dikatakan di atas, tahapan analisis pertama dilakukan dengan mengeluarkan kata emosi dari Kamus Basa Sunda tahun 2006 berdasarkan pada Teori Emosi Santangelo 2001 . Tahapan berikutnya adalah mencari komponen makna pembentuk kata emosi senang dalam Bahasa Sunda dengan melalui kalimat-kalimat pada Rubrik Carpon Mangl Online. Pencarian tersebut didasarkan pada Teori Komponen Makna Nida 1979 . Untuk memudahkan pencarian kalimat yang terdapat kata emosi senang, peneliti menggunakan aplikasi AntCon 3.4.4w 2014 sebagai alat bantu pencarian. Oleh karena itu, setiap cerpen yang ada pada Majalah Mangl Online 2013-2017 disalin dan disimpan dalam bentuk txt. Dengan tersusunnya alat ukur penentu kata emosi senang, tahap selanjutnya adalah melakukan analisis komponen makna terhadap data. Penelitian ini juga mengkaji penggunaan kosakata emosi senang pada pria dan wanita. Hasil penelitian menunjukkan adanya 1 ragam kosakata ranah emosi senang dalam Bahasa Sunda 2 susunan komponen makna pembentuk kata emosi senang 3 ragam pengungkapan penggunaan kata emosi senang oleh pria dan wanita.

Emotions as the expression of feelings in language can be more easily quantified. The expression of emotion into a word in Sundanese has not been much studied, especially in joy emotional domains. Joy emotions as positive emotion in Sundanese through various words. The research in this thesis is intended to measure vocabulary easily. The next goal is to know the use of words of joy emotion words by men and women. Research data collected through joy emotion words in Danadibrata 39 s Basa Sunda Dictionary 2006 . Those words use the use of words that are suitable for in the short story of Mangl Online Magazine 2013 2017 . Afterwards an analysis of the joy emotion words and context that accompanied them. This research uses qualitative methods and the results of the research are presented descriptively. As mentioned above, performing the first analysis is done by removing words from the Sundanese Dictionary of 2006 based on Santangelo 39 s Emotional Theory 2001 . The next step is to find the component of meaning forming words in Sundanese by using sentences in short story Mangl Online Rubric. Things found in Theory of Meaning Component Nida 1979 . To find comfortable words, researchers use the AntCon 3.4.4w 2014 , this application as a words searching tool. Therefore, every short story contained in Mangl Online Magazine 2013 2017 is copied and stored in txt form. With the compilation of the measurement tool of the word with pleasure, then the next component analysis of the meaning of the data. This study also examines the use of joy emotional vocabulary in men and women. The result of the research shows the existence of 1 the vocabulary of joy words domain in Sundanese language 2 the core composition of the word forming meaning of joy by man and woman."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T49817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>