Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100363 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Putu Indra Dewi
"Penandatangan Nota Kesefahaman antara KemenParekraf dan Kemenkes pada tahun 2012 dan disahkannya PMK No. 76 Tahun 2015 tentang Wisata Medis merupakan sebuah bentuk dukungan dari pemerintah terhadap program wisata medis di Indonesia. Hal tersebut pun disambut baik oleh Pemerintah Provinsi NTB dengan adanya penandatanganan Nota Kesefahaman antara 4 rumah sakit besar di Lombok pada 19 Februari 2019 dan adanya SK Gubernur tentang Pembentukan Tim Gugus Kerja Pengembangan Wisata Medis di NTB. Ikut andil di dalamnya adalah RS Harapan Keluarga sebagai salah satu rumah sakit swasta yang juga telah lama berkecimpung dalam penanganan pasien mancanegara. Dengan demikian, perlu dilakukan penetapan strategi pemasaran berdasarkan penetapan segmentasi pasar, target pasar, dan posisi pasar untuk program tersebut. Telah dilakukan wawancara pada 12 informan kemudian dilakukan analisis konten. Validasi dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode. Kesimpulan penelitian adalah kesiapan RS Harapan Keluarga dalam program wisata medis berdasarkan PMK No. 76 tahun 2015 tentang Wisata Medis masih harus dilengkapi, terutama dalam kesiapan syarat administratif. Dari segi strategi pemasaran telah ditetapkan segmen, target, dan posisi pasar, namun masih perlu dilakukan pengembangan dan dibutuhkan dukungan dalam kebijakan dan kesiapan, peningkatan kemampuan SDM dalam bahasa mandarin dan arab, pembentukan tarif dalam US Dollar, dan promosi untuk program unggulan Total Knee Replacement (TKR) di RS Harapan Keluarga Mataram.

Memorandum Of Understanding that been signed between Ministry of Health and Ministry of Tourism and Economis also the passed of PMK No. 76 2015 about Medical Tourism are the support of Indonesia goverment for medical tourism program. This support was welcomed by West Nusa Tenggara Goverment by signed the Memorandum Of Understanding from 4 big hospitals in Lombok and Governor decree about The Formation of Medical Tourism Program Workforce Team in West Nusa Tenggara. Harapan Keluarga hospital is one of the hospital that have a lot of experience with expatriat patient. Therefore, need to establish the marketing strategy by segmenting, targeting, and positioning for this program. There were twelve informan have been asked. Validation is using source and methode triangulation. Study showed that Harapan Keluarga hospital isnt ready enough, especially from the administratif aspect, refer to PMK No. 76 2015 about Medical Tourism. From marketing strategy, need more support from policy and readiness, enhacement of Mandarin and Arabic for communication, also promotion for Total Knee Replacement (TKR) as their prime service."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T54966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vrilia Adirasari
"ABSTRAK
Pada 29 November 2012 Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif menandatangani Nota Kesepakatan Bersama no
412/Menkes/SKB/XI/2012 dan NK/30/PW.202/MPEK/201 untuk mendukung
Wisata Kesehatan atau Health Tourism. Nota tersebut berlaku selama 2 tahun dan
akan berakhir pada November 2014. Indonesia menargetkan menjadi negara
tujuan medical tourism pada 2015. Untuk mengetahui implementasi medical
tourism saat ini, dilakukan analisis kualitatif dengan pendekatan studi kasus di
Wing Amerta Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali. Telah dilakukan
wawancara kepada 12 informan kemudian dilakukan analisis konten. Kecukupan
informan diperoleh dengan mekanisme “snow balling”. Validasi dengan
triangulasi melalui pengamatan dan tilik dokumen. Simpulan penelitian adalah
bahwa medical tourism sudah terlaksana di Wing Amerta Rumah Sakit Umum
Pusat Sanglah Bali sebagai proses alamiah. Tahapannya belum seperti pre dan
post prosedur diagram Deloitte 2008. Kajian implementasi yang mengacu pada
mekanisme sistem masih dalam tahap perencanaan. Membutuhkan dukungan
kebijakan, sarana, teknologi informasi, publikasi pemasaran dan otoritas
pelaksana. Program medical tourism di Bali telah dilaksanakan di beberapa
Rumah Sakit Swasta, antara lain Bali Royal Hospital dengan program unggulan
Bayi Tabung/ Fertilisasi In Vitro dan Bedah Plastik.

ABSTRAK
On 29th November 2012, Ministry of Health and Ministry of Tourism and Creative
Economics signed the Memorandum Of Understanding number
412/Menkes/SKB/XI/2012 and NK/30/PW.202/MPEK/201 to support medical
tourism or health tourism. There were twelve (12) informan have been asked.
Observation and reviewing documents were done for triangulation. Study showed
that the medical tourism has been implemented in Wing Amerta of Sanglah
General Hospital as a natural process. This medical tourism did not suit as pre
and post procedure of medical tourism from Deloitte 2008 diagram. The process
is still on the planning stage. It needs regulation support, information technology
resources, publication support and authority good will. In Bali there are private
hospitals which have medical tourism as their main services, one of them is Royal
Bali Hospital choose In Vitro Fertilization and Plastic Surgery as their prime
services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermes Santosa
"Latar belakang: Medical tourism menjadi bidang yang penting dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Perkembangan medical tourism di Indonesia, khususnya Bali memiliki potensi yang cukup tinggi karena Bali telah dikenal dengan keindahan alam serta budayanya sebagai tujuan wisata. Pre-arrival experience merupakan aspek penentu dalam pengambilan keputusan melakukan medical tourism. Tujuan Penelitian: Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pre-arrival experience dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan melakukan medical tourism. Metodelogi penelitian Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian dilakukan di RSK Bedah BIMC Nusa Dua Bali, pada Oktober-November 2023. Hasil penelitian: Faktor pre-arrival experience yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yaitu faktor reputasi rumah sakit, komunikasi, sumber infrormasi, status ekonomi, biaya layanan, kualitas layanan, kualifikasi tenaga medis, citra lokasi, dan faktor motivasi individu. Faktor pendukung dalam pengambilan keputusan sebagian besar berkaitan dengan kualitas rumah sakit, jarak yang dekat dengan negara asal, dan Word-of-Mouth (WoM). Peneliti tidak menemukan adanya faktor penghambat dalam pengambilan keputusan, namun terdapat beberapa kondisi yang membuat tourist kurang nyaman dalam pre-arrival experience yaitu faktor psikologis, kendala bahasa di luar rumah sakit, dan kekhawatiran dari lingkungan sekitar, berkaitan dengan kualitas layanan medical tourism di Indonesia. Kesimpulan: Penelitian ini menemukan beberapa faktor pre-arrival experience memberikan pengaruh besar dalam pengambilan keputusan, terutama faktor biaya layanan. Citra lokasi dan faktor motivasi individu menjadi faktor baru yang peneliti temukan.

Background: Medical tourism is an important field in the economic development of a country. The development of medical tourism in Indonesia, especially Bali, has quite high potential because Bali is known for its natural beauty and culture as a tourist destination. Pre-arrival experience is a determining aspect in decision making for medical tourism. Research Objective: This study aims to determine the factors that influence pre-arrival experience in relation to decision making to undertake medical tourism. Research methodology This research uses a qualitative design with a phenomenological approach. The research was conducted at the BIMC Surgical Hospital Nusa Dua Bali, in October-November 2023. Research results: Pre-arrival experience factors related to decision making, namely hospital reputation, communication, information sources, economic status, service costs, service quality, qualifications medical personnel, location image, and individual internal factors. Supporting factors in decision making are mostly related to hospital quality, proximity to the country of origin, and Word-of-Mouth (WoM). Researchers did not find any inhibiting factors in decision making, but there were several conditions that made tourists less comfortable in the pre-arrival experience, namely psychological factors, language barriers outside the hospital, and concerns from the surrounding environment, related to the quality of medical tourism services in Indonesia. Conclusion: This research finds that several pre-arrival experience factors have a big influence on decision making, especially the service cost factor. Location image and individual motivation factors are new factors that researchers discovered."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Okayeni
"Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar telah mengimplementasikan wisatamedis sejak tahun 2010, namun implementasi wisata medis tersebut belumdianalisis secara sistematis. Oleh karena, itu perlu dilakukan kajian lebih lanjuttentang implementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali RoyalDenpasar.Tujuan umum penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tentangimplementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar. Tujuankhusus penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tentang prosedurimplementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar;menganalisis kesesuaian prosedur implementasi wisata medis pada Rumah SakitUmum Bali Royal Denpasar dengan Permenkes No. 76/2015; menganalisiskesesuaian prosedur implementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum BaliRoyal Denpasar dengan diagram wisata medis model Deloitte 2008; danmenganalisis kepuasan wisatawan medis terhadap implementasi wisata medispada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar. Penelitian ini adalah penelitiankualitatif dengan desain deskriptif. Pelayanan wisata medis pada Rumah SakitUmum Bali Royal Denpasar mencakup pelayanan prarumah sakit, selama di rumahsakit, dan pascarumah sakit. Prosedur implementasi wisata medis pada RumahSakit Umum Bali Royal Denpasar belum sesuai dengan Permenkes No. 76/2015.Prosedur implementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali RoyalDenpasar sesuai dengan diagram wisata medis model Deloitte 2008. Wisatawanmedis belum sepenuhnya puas terhadap pelayanan wisata medis pada Rumah SakitUmum Bali Royal Denpasar.
Bali Royal Hospital Denpasar has been implementing medical tourism since2010, but the implementation of medical tourism has not been systematicallyanalyzed. Therefore, it is necessary to do further study on the implementation ofmedical tourism at Bali Royal Hospital Denpasar. The general purpose of theresearch is to obtain an overview of the implementation of medical tourism at BaliRoyal Hospital Denpasar. The specific objective of the study are to obtain anoverview of procedures for the implementation of medical tourism at Bali RoyalHospital Denpasar analyzing the appropriateness of procedures for theimplementation of medical tourism at Bali Royal Hospital Denpasar with HealthMinister Regulation No. 76 2015 analyzing the appropriateness of medical tourismimplementation procedures at Bali Royal Hospital Denpasar with the medicaltourism diagram of Deloitte 2008 model and analyzing the satisfaction of medicaltourists on the implementation of medical tourism at Bali Royal Hospital Denpasar.This research is a qualitative research with descriptive design. Medical tourismservices at Bali Royal Hospital Denpasar include pre hospital, during the hospital,and post hospital services. The implementation procedure of medical tourism at BaliRoyal Hospital Denpasar has not been in accordance with Health MinisterRegulation No. 76 2015. The implementation procedure of medical tourism at BaliRoyal Hospital Denpasar in accordance with the medical tourism diagram ofDeloitte 2008 model. Medical tourists have not fully satisfied with medical tourismservices at Bali Royal Hospital Denpasar."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gracia Risnawaty
"Perjalanan ke luar negeri untuk tujuan kesehatan, yang akrab disebut sebagai medical tourism khususnya perjalanan medis, kini sedang menjadi hal yang menarik minat banyak individu yang mencari layanan perawatan medis berkualitas di luar negeri. Malaysia menjadi salah satu destinasi terkenal bagi masyarakat Indonesia yang mencari pelayanan kesehatan internasional, dan Pulau Penang menjadi tujuan utama warga Indonesia. Sejak pandemi COVID-19 telah terjadi penurunan yang signifikan kunjungan medis ke Penang dikarenakan lock down. Namun setelah dibukanya kembali kunjungan medis di Malaysia, terjadi peningkatan yang signifikan dan hal tersebut membawa dampak kerugian nilai valuta asing yang cukup besar bagi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi kasus pemanfaatan pelayanan kunjungan medis Warga Negara Indonesia (WNI) ke Penang. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan design penelitian cross sectional. Lokasi di wilayah Indonesia dengan jumlah sampel penelitian sebesar 97 responden dengan instrumen penelitian menggunakan data primer (kuesioner). Hasil penelitian menyatakan bahwa mayoritas responden melakukan pemanfaatan pelayanan kunjungan medis berulang dan rata-rata sebanyak dua kali, dengan persepsi terhadap kualitas pelayanan yang baik. Umur, pekerjaan, pendapatan dan riwayat Penyakit memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan kunjungan medis ke Penang. Dimana variabel yang paling besar peranannya dalam mempengaruhi terhadap pemanfataan pelayanan kesehatan kunjungan medis ke Penang adalah pendapatan, meskipun memiliki kartu BPJS. Dari hasil penelitian tersebut, alasan utama adalah persepsi atas ketepatan diagnosa, biaya yang murah dan kualitas layanan. Pelayanan kesehatan di dalam negeri di masa depan harus meningkatkan kualitas pelayanan dan efisien untuk mengurangi biaya dalam pengobatan. Penelitian ini mengusulkan agar mengutamakan kepentingan pasien, ketepatan dalam pengobatan, meningkatkan pelayanan dokter, perawat dan staf yang ramah dan cekatan, dan memberikan kenyamanan fasilitas pelayanan.

The journey abroad for health purposes, commonly known as medical tourism, especially medical travel, is currently gaining interest among individuals seeking quality medical care services overseas. Malaysia has become a renowned destination for Indonesian citizens seeking international healthcare services, and Penang Island is a primary destination for Indonesian residents. Since the COVID-19 pandemic, there has been a significant decline in medical visits to Penang due to lockdown measures. However, with the reopening of medical visits in Malaysia, there has been a significant increase, leading to a substantial impact on Indonesia's foreign exchange losses. This study aims to investigate a case study of the utilization of medical visit services by Indonesian citizens in Penang. The research adopts a quantitative approach with a cross-sectional research design. The study is conducted in Indonesia with a sample size of 97 respondents, and the research instrument utilizes primary data (questionnaires). The findings indicate that the majority of respondents utilize medical visit services repeatedly, averaging twice, with a perception of good service quality. Age, occupation, income, and medical history have a significant relationship with the utilization of medical visit services to Penang. The variable with the most significant role in influencing the utilization of medical visit services to Penang is income, even though respondents have BPJS cards. The main reasons for utilizing medical visit services are perceived accuracy of diagnosis, affordability, and service quality. Future domestic healthcare services should focus on improving service quality and efficiency to reduce treatment costs. The study proposes prioritizing patient interests, accuracy in treatment, enhancing the services of doctors, nurses, and friendly and efficient staff, and providing comfortable facilities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarika Zuhri
"ABSTRAK
Wisata medis merupakan bentuk baru kombinasi antara pariwisata dan medis
yang saat ini sedang berkembang. Fenomena ini memberikan dampak positif
untuk perekonomian suatu negara dan berdampak negatif untuk negara asal
wisatawan medis. Wisata medis juga berkembang di Indonesia, salah satu
contohnya adalah warga Aceh yang sering melakukan perjalanan medis ke
Malaysia. Sehingga perlu dilakukan analisis untuk menyelidiki faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap perilaku wisata medis yang mempengaruhi loyalitas
masyarakat Aceh. Penelitian ini menggunakan Structural Equation modelling
(SEM) dan sampel yang berhasil dikumpulkan sebesar 208 kuesioner melalui
teknik non probability. Dengan menggunakan software AMOS, dapat
disimpulkan bahwa loyalitas masyarakat Aceh terhadap perjalanan medis ke
Malaysia dipengaruhi oleh perceived quality, perceived value, kepuasan,
kepercayaan, Citra Kesehatan, destination competitiveness, medical tourism in
Malaysia dan medical tourism loyalty baik secara langsung maupun tidak
langsung.

ABSTRACT
Medical tourism is a new combination of tourism and medic which is now
trending. The medical tourism phenomenon gives positive impact to the
destination country and at the same time negative impact to the country where the
tourists come from. Medical tourism is also trending in Indonesia. To cope with
this situation, deep analysis is necessary to identify factors which contribute to
medical tourism behavior, which affect loyalty of Aceh citizen. Structural
Equation Modeling (SEM) is used in this research and there are 208
questionnaires collected in total through the non-probability technique. After a
test conducted using AMOS software. So the conclusion is, the loyalty of Aceh
citizen towards medical trip to Malaysia is influenced by perceived quality,
perceived value, satisfaction, trust, image, destination competitiveness, medical
tourism in Malaysia and medical tourism loyalty, directly and indirectly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenggang Kentjana Nusjirwan
"ABSTRAK
Rumah sakit sebagai tempat yang menyediakan pelayanan kesehatan telah berubah dari suatu organisasi sosio media menjadi sosio ekonomi, dan juga terjadi perubahan dalam fungsinya dari hanya pelayanan kuratif menjadi pelayanan menyeluruh.
Dalam menghadapi perkembangan masa kini., rumah sakit makin dituntut untuk mampu menghidupi diri sendiri, dan memanfaatkan serta mengefisiensikan segala sumberdaya yang terbatas, karena itu rurnah sakit harus mampu mengembangkan seluruh unitnya agar unit tersebut dapat merupakan sumber pendapatan bagi rumah sakit.
Rumah Sakit Santo Borromeus (RSStB) sebagai rumah sakit yayasan keagamaan yang bersifat not for profit, telah mempunyai citra dan kinerja yang baik, harus mengembangkan semua unitnya agar unit tersebut dapat menjadi sumber pendapatan yang memadai. Unit Medical Check Up ( MCU) RSStB, sampai saat ini belum dapat berkembang dengan baik, pemanfaatan masih 25% dari kapasitas kerjanya. Kemampuan untuk meraih pangsa pasar di Kotamadya Bandung hanya 0,06%, dan pangsa pasar di tingkat kecamatan hanya 0,15%.
Persaingan dalam pelaksanaan MCU sangat berat sehingga perlu ditetapkan posisi strategisnya, sebelum mengembangkan strategi pemasaran.
Terdapat beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan pemanfaatan Unit MCU. Dari faktor internal dan ekstemal tersebut diidentifikasikan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dihadapi.
Sebuah analisis dilakukan untuk menetapkan posisi strategis Unit MCU sebelum mengembangkan strategi pemasaran yang akan dijalankan
Dari analisis didapatkan bahwa posisi strategi dari Unit MCU RSStB adalah dalam posisi Konservatif yang berarti dalam posisi ini masih cukup kuat dalam segi finansial, tetapi daya saingnya sangat lemah sehingga sulit berkembang.
Strategi pemasaran yang diusulkan yaitu market penetration, market development, product development dan concentric diversification.
Agar strategi yang diusulkan dapat bermanfaat, disarankan untuk memperkuat pengorganisasian Unit MCU dan memperkuat bagian pemasaran agar dapat berfungsi seperti yang diharapkan

ABSTRACT
Marketing Strategy Preparation for The Medical Check Up Unit of Saint Borromeus Hospital.
The role of hospitals as medical service provider has shifted from socio-medical organization into socio -economic, and their function in providing curative services has also transformed into institution that provide comprehensive services.
To anticipated todays development, where there are more demand for hospitals to be self reliance and able to utilize their limited resources efficiently, hospital need to be able to develop all their units to become a profit centre Santo Borromeus Hospital in Bandung, as a not for profit religious order hospital, which poses a good image and performance, has to improve its units to be able to generate adequate revenue.
The hopital's Medical Check Up Unit (MCU) has not been My exploited, its utilization level only about 25%, and the ability to reap its market share in Bandung was only 0.06%, while within its area was only 0.15%.
Competition in providing this service is very stilt therefore Borromeus' MCU needs to define its strategic position prior to developing its marketing strategy.
There were several internal and external factors that can affect the MCU utilisation. Identified from these factors are the present strengths, weaknesses, opportunities, and threats of the MCU and later analyzed to ascertain the Unit's Strategic location
Subsequent analysis found that strategic position of Borromeus's MCU is in the Conservative position, which means that it has sufficient financial strength, yet it is very weak in competition, making it difficult to grow.
The proposed Marketing Strategy consist of "market penetration, marketdevelopment, product development, and concentric diversification strategies" To make the proposed strategy useful, its recommended that the MCU needs tostrengthen its organization and its marketing for it to function as per the strategy.
Library 41 books 1984 -1997
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oka A. Yoeti
Bandung: Angkasa, 1985
338.4 OKA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Unira Daranca
"ABSTRAK
Museum sebagai pusat informasi budaya, sudah seharusnya menjadi tempat yang menarik untuk didatangi. Untuk menjadikan museum ramai dikunjungi oleh wisatawan, tentu membutuhkan strategi untuk menarik wisatawan agar datang mengunjungi museum. Berbagai strategi yang dilakukan oleh museum diwujudkan dengan terselenggaranya berbagai program kegiatan yang menarik. Adalah Museum Nasional yang menjadi objek penelitian dalam karya ilmiah ini. Lewat slogan Goes to Museum, Museum Nasional menerapkan strategi dengan mengeluarkan berbagai program-program kegiatan. Hasil dari penelitian ini adalah melihat bagaimana implementasi dari slogan Goes to Museum yang diturunkan kedalam program kegiatan.

ABSTRACT
Museum as the center of cultural information, supposed to be a wonderful place to visit with. Strategy needed to attract tourists come over and visit the museum. Many strategies had been done by the museum, through the events. The object for this research is National Museum of Indonesia in Central Jakarta. The National Museum itself has a motto or tagline, Goes to Museum. Goes to museum represents the events in museum itself. The results from this research is to show to the readers that museum has strategies to attract tourists."
2015
S59609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhari Fauzan
"Pariwisata internasional menjelma menjadi salah satu industri terbesar di dunia karena terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Melihat potensi tersebut, kini setiap negara berusaha untuk mengembangkan sektor industri pariwisata yang dimilikinya. Kekayaan alam, keragaman seni dan budaya, serta latar belakang sejarah yang panjang merupakan potensi besar sebagai objek dan daya tarik pariwisata Rusia. Namun dalam kenyataannya pariwisata Rusia masih kalah bersaing di industri pariwisata internasional. Diperlukan langkah strategis dari pemerintah Rusia, dalam hal ini Kementrian Kebudayaan Federasi Rusia untuk mengembangkan potensi pariwisata Rusia dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Rusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang menyebabkan stagnasi pariwisata Rusia dalam beberapa tahun terakhir dan strategi yang akan dilakukan oleh pemerintah Rusia dalam meningkatkan daya saing Rusia di industri pariwisata internasional. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analisis yang bersumber kepada naskah primer dan naskah sekunder terkait topik penelitian.

International tourism was transformed into one of the largest industries in the world because it continues to experience significant growth. Seeing this potential, each country is now trying to develop its tourism sector. Natural richness, the diversity of art and culture, as well as a long historical background is a great potential as a tourist attraction of Russia. But in reality the Russian tourism still unable to compete in the international tourism industry. Necessary strategic steps from the Russian government, which is Ministry of Culture of the Russian Federation to develop the tourism potential of Russia and increase tourist arrivals to Russia. This research aims to determine the causes of the Russian tourism?s stagnation problems in recent years and Russian government?s strategies in increasing Russia's competitiveness in the international tourism industry. This research use a qualitative approach, with descriptive-analytic method that comes to primary and secondary sources related to the topic of research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>