Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180667 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reza Novianto
"Perilaku menghindari tilang telah menjadi sebuah kebiasaan yang umum terjadi di masyarakat dan menimbulkan dampak negatif berupa social harm. Skripsi ini membahas mengenai tindakan-tindakan menghindari tilang yang dilakukan oleh pengendara kendaraan bermotor di jalanan Jakarta pada periode 2016-2018, serta social harm yang diperwujudkan oleh perilaku tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kriminologi visual untuk menginterpretasi perwujudan dalam gambar/video terkait perilaku menghindari tilang yang ada di masyarakat dan social harm yang tergambar dari fenomena tersebut.

The behavior of avoiding a ticket has become a common habit in society and has a negative impact in the form of social harm. This thesis discusses the actions to avoid ticketing done by motorized vehicle drivers on the streets of Jakarta in the 2016-2018 period, as well as the social harm embodied by this behavior. This study uses a visual criminology approach to interpret the embodiment in pictures/videos related to the behavior of avoiding ticketing in society and the social harm depicted by this phenomenon."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Irvan Olii
"Disertasi ini mengangkat isu penggunaan sepeda motor di jalan raya perkotaan sebagai pergulatan (kompetisi dan konflik penggunaan) ruang. Tujuan disertasi memberikan perspektif alternatif mencermati masalah lalu lintas. Kajian menggunakan metode campuran yang bertumpu pada pendekatan kualitatif, berupa metode visual yang disokong metode kuesioner. Metode visual diterapkan dalam tiga tahap. Tahap pertama pengumpulan data sekunder visualisasi daring situasi lalu lintas. Tahap kedua merekam situasi dan kondisi lalu lintas menggunakan kamera video. Hasil rekaman video diolah dengan memberikan kode secara tematik menggunakan perangkat lunak Maxqda 2020. Tahap ketiga merekam menggunakan kamera drone dan hasilnya diolah secara manual. Metode kuesioner digunakan untuk mendapatkan tanggapan dari pengguna sepeda motor, terutama beberapa tangkapan gambar dari tahap. Kuesioner disebarkan secara daring. Hasil analisis menunjukkan pergulatan terjadi dalam berbagai bentuk ruang jalan karena dominasi penggunaan sepeda motor. Pergulatan diperlihatkan melalui perilaku-perilaku yang mengentaskan kompetisi dan dapat menimbulkan konflik. Terdapat pula pengabaian dan ketidakpedulian baik antar sesama pengendara sepeda motor, pengguna jalan hingga para pengatur lalu lintas. Kesemua hal itu selain menimbulkan perlukaan dan kerugian sosial juga menunjukkan adanya keruntuhan sosial dan keruntuhan budaya. Pengabaian dan ketidak pedulian dari pihak yang memiliki kewenangan justru mengentaskan viktimisasi struktural.

This dissertation raises the issue of motorcycle use on urban highways as a struggle (competition and conflict over use) of space. It aims to provide an alternative perspective at traffic problems. The study uses a mixed method that relies on a qualitative approach, in the form of a visual method supported by a questionnaire method. The visual method was applied in three stages. The first stage collected secondary data of online visualization of the traffic situation. The second stage recorded the traffic using a video camera then were processed by thematically coding them using Maxqda 2020 software. The third stage recorded using a drone camera and the results were processed manually. The questionnaire, which distributed online, method was used to obtain responses from motorcycle users, especially some image captures from the second stage. The results show that struggles occur in various forms of road due to the dominance of motorcycle use. It is shown through behaviors that alleviate competition and can lead to conflict. There is also neglect and indifference among road users and traffic controllers, which in addition to shows social harm are also shows social and cultural entropy. Neglect and indifference from the authority actually alleviate structural victimization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atkinson, Rowland
"Urban Criminology offers an accessible analysis of our urban condition, viewed through the prism of crime, disorder and social harm. This book gathers cutting-edge treatments, research field reports and critical examinations of crime and harm in cities, from the disciplines of urban studies and criminology. The social, economic and political composition of cities and the various inequalities that mark out and drive the problem of crime in many cities today are foregrounded. Readers follow a series of thematic engagements, generating a deeper understanding of a range of key areas that include problems of violence, social and spatial divisions, housing, policing and the role of the urban economy in issues of financial crime. This book comes at a time of rising crime in many cities and complex responses by city administrations and communities. It presents a critical, political thesis - that crime in cities must be understood with reference to the varying social structures, political forces and economic opportunities of cities. These influences intersect to produce dramatic variations in victimisation and attempts at social control, often felt most strongly around class and gender divisions. To understand crime, we must better understand the life of the city. Urban Criminology seeks to present an integrated framework that brings to life these key issues and seeks to enthuse students of our urban condition - to locate the harms within it and to identify ways of reducing the risk of crime. This book is ideal reading for all students with an interest in cities, crime, community life, urban sociology and urban cultures."
London: Routledge, 2019
364 ATK u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahardhian Ray Nursangkamara
"Pemilihan umum atau pemilu di tahun 2019, khususnya pemilihan presiden oleh nomor urut 1 dan 2 merupakan pesta demokrasi untuk masyarakat Indonesia. Informasi seputar politik tentunya ramai di kehidupan nyata dan di ranah cyberspace. Perkembangan zaman yang maju mendukung segala penyebaran pesan kampanye politik melalui cyberspace dengan media sosial sebagai wadah berbagi informasi. Namun, pesan kampanye politik yang tersebar tidak sedikit mengandung suku, agama, ras (SARA) dan politik identitas yang tujuannya membuat konflik satu sama lain. Informasi seputar kampanye politik di ranah cyberspace yang memuat infromasi berita palsu atau hoaks. Fenomena ini kemudian, menghadirkan upaya-upaya literasi digital oleh lembaga Kepolisian RI dan Kominfo melalui cyberspace. Tulisan ini berfokus pada konten visual yang diunggah pada platform media sosial, situs resmi, dan situs berita oleh kedua instansi tersebut, sebagai upaya literasi digital. Kerangka pemikiran dan analisis pada tulisan ini dilandasi oleh tiga konsep yaitu post truth, pengendalian sosial di ranah cyberspace yang memuat legal measures, informal request, outsourcing, just-in-time blocking, patriotic hacking, targeted surveillance and social – malware attacks, dan kriminologi visual yang memuat visuality dan remaking. Hasilnya, pengendalian sosial di ruang siber pada masa pemilu 2019 oleh Kepolisian RI dan Kominfo dengan visualisasi konten yang diunggah, dapat membantu kedua instansi tersebut dalam memberikan literasi digital terkait konten hoaks ke masyarakat.

The general eletions in 2019, spesifically the presidential election number 1 and 2, is a democratic party for the people of Indonesia. Information about politics is certainly spread in real life and in the realm of cyberspace. The development of the modern era bolsters all the deployment of political campaign messages through cyberspace with social media as a platform for sharing information. Nevertheless, the political campaign messages that were spread contain a lot of ethnicity, religion, race (SARA) and identity politics with the aim of creating conflicts with each other. This phenomenon presents digital literacy efforts by the Indonesian Police and Ministry of Communication and Informatics institutions through cyberspace. This paper focuses on visual content uploaded on social media platforms, official websites and news sites by the two agencies, as a digital literacy effort. The framework and analysis are based on three concepts, namely post truth, social control in the realm of cyberspace which includes legal measures, informal requests, outsourcing, just-in-time blocking, patriotic hacking, targeted surveillance and social - malware attacks, and visual criminology that include visuality and remaking. As a result, social control in cyberspace during the election of 2019 by the Indonesian Police and Ministry of Communication and Informatics institutions with the visualization of uploaded content, it can help the two agencies in providing digital literacy related to hoax content to the society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tsani Husseina
"Kajian literatur ini membahas tentang potensi bahaya dan manfaat potensial dari penggunaan media sosial pada perilaku self harm remaja dan implikasinya pada praktik pekerjaan sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh media sosial yang telah menjadi pengaruh yang cukup signifikan terhadap perilaku self harm, dimana penggunaan media sosial ini memiliki pengaruh yang beragam, bukan hanya kepada remaja, tetapi pada kelompok usia lainnya juga. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan melakukan pencarian dan pengumpulan data melalui database online (Sage Journal, ScienceDirect, dan lain sebagainya). Berdasarkan hasil penelusuran, diperoleh sebanyak 15 jurnal yang relevan dalam rentang waktu 2007-2021. Dari sejumlah penelitian tersebut terdapat 5 penelitian empirik yang menjadi bahan acuan dalam penulisan kajian literatur ini, diantaranya adalah penelitian milik Mars, et al. (2015), Jacob, et al. (2017), Arendt, et al. (2019), Wey Lung, et al. (2020), dan Jones, et al. (2011). Penelitian ini menggunakan teknik analisis data lintas kasus dengan mengulas kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing bahan acuan. Selain itu, penelitian ini juga mengulas hasil temuan penelitian dari masing-masing bahan acuan terkait potensi bahaya dan manfaat potensial dari penggunaan media sosial pada perilaku self harm remaja. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan didapati potensi bahaya dari penggunaan media sosial pada perilaku self harm ini dapat menyebabkan depresi, gangguan kecemasan, gangguan emosional, peniruan perilaku pada pengguna yang rentan bahkan berpotensi untuk mendorong tindakan self harm yang lebih parah sehingga dapat menyebabkan eksaserbasi perilaku self harm karena normalisasi dan peningkatan paparan. Sedangkan untuk manfaat potensialnya antara lain media sosial dapat dijadikan sebagai indikator dalam upaya pencegahan perilaku self harm dan sebagai informasi pencarian situs bantuan maupun pencarian dukungan sosial empati secara online oleh para pelaku self harm. Selain itu, penggunaan media sosial dan perilaku self harm di kalangan remaja ini juga dapat berpengaruh pada tingkat kebahagian seorang individu. Hasil kesimpulan dalam kajian literatur ini menunjukkan bahwa media sosial memainkan peranan penting dalam praktik perilaku self harm di kalangan remaja. Dalam hal ini, perlu adanya pemahaman dari para tenaga profesional, termasuk pekerja sosial dalam memahami perilaku self harm dan kaitannya dengan penggunaan media sosial sebagai suatu aspek penting dalam memahami dan menangani fenomena self harm ini. Dalam penelitian ini, disajikan pula implikasi bagi praktik pekerjaan sosial, dimana terdapat beberapa saran kegiatan intervensi sosial yang dapat digunakan sebagai program promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam menangani fenomena self harm ini.

This literature review discusses the potential harm and benefit of using social media on adolescent self-harm behavior and its implications for social work practice. This research is motivated by social media, which has become a significant influence on self-harm behavior, where the use of social media has various effects, not only on adolescents but on other age groups as well. This research uses a literature study approach by searching and collecting data through online databases (Sage Journal, ScienceDirect, etc.). Based on the search results, 15 relevant journals were obtained from 2007-2021. From these studies, five empirical studies became the reference material in writing this literature review, including the research of Mars, et al. (2015), Jacob, et al. (2017), Arendt, et al. (2019), Wey Lung, et al. (2020), and Jones, et al. (2011). This study uses cross-case data analysis techniques by reviewing the advantages and disadvantages of each reference material. In addition, this study also examines the research findings of each reference material regarding the potential harm and benefit of using social media on adolescent self-harm behavior. Based on the analysis results, it was found that the potential harms presented in this study include depression, anxiety disorders, emotional disturbances, imitation of behavior in vulnerable users, and even the potential to encourage more severe self-harm so that it can cause exacerbation of self-harm behavior because of normalization and increased exposure. As for the potential benefits, among others, social media can be used as an indicator in efforts to prevent self-harm behavior and information by searching help sites and seeking online empathy also social support for the self-harm actors. In addition, the use of social media and self-harm behavior among adolescents can also affect an individual's level of happiness. The conclusion of this literature review shows that social media plays a vital role in the practice of self-harm among adolescents. In this case, it is necessary to have an understanding from professionals, including social workers, about self-harm behavior and its relation to the use of social media as an important aspect in understanding and dealing with this self-harm phenomenon. In this study, the implications for the practice of social work are also presented, where there are several suggestions for social intervention activities that can be used as promotive, preventive, curative, and rehabilitative programs in dealing with this self-harm phenomenon."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Yogas Bima Bhaskara
"Demonstrasi dan respon pemerintah terhadap demokrasi merupakan bagian utama dalam sehatnya demokrasi. Kelompok mahasiswa telah menjadi salah satu kekuatan yang menggerakkan perubahan sosial dan politik dalam banyak negara. Melalui demonstrasi atau unjuk rasa, mereka mengekspresikan aspirasi mereka, menentang ketidakadilan, dan memperjuangkan hak-hak yang dianggap mereka perlu dalam masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pandangan mahasiswa terhadap penanganan aksi demo yang dilakukan oleh kepolisian dalam konteks kriminologi visual. Penulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana menggunakan wawancara terhadap narasumber. Dalam proses wawancara, digunakan teknik photo elicitation, sejumlah foto dipilih secara acak dan ditunjukkan kepada narasumber dalam proses wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa mahasiswa menunjukkan variasi pandangan mereka terhadap peran kepolisian dalam konteks tiga paradigma protest policing. Mahasiswa juga memberikan pandangan yang berbeda terhadap foto yang ditunjukkan dalam proses pengumpulan data. Pandangan ini merupakan visualitas yang memiliki keunikannnya sendiri yang dibentuk atas dasar kepercayaan terhadap kepolisian serta pengalamannya dalam terlibat dan berinteraksi dengan kepolisian. Sehingga, tidak jarang juga ditemukan adanya perbedaan pendapat terhadap foto-foto yang diberikan oleh penulis. Perbedaan ini dapat memberikan pandangan baru berupa kontravisualitas.

Demonstrations and government responses to democracy are key components of a healthy democracy. Student groups have been one of the driving forces behind social and political change in many countries. Through demonstrations or protests, they express their aspirations, oppose injustices, and fight for the rights they deem necessary in society. The purpose of this research is to understand how students view the handling of demonstrations by the police within the context of visual criminology. This writing employs a qualitative research method, utilizing interviews with informants. In the interview process, photo elicitation techniques are used, where a number of randomly selected photos are shown to the informants during the interview. The analysis results show that students have varied views on the role of the police within the context of three paradigms of protest policing. Students also provided different perspectives on the photos shown during the data collection process. These views represent visualities that have their own uniqueness, formed based on trust in the police and their experiences in engaging and interacting with the police. Therefore, it is not uncommon to find differing opinions on the photos presented by the researcher. These differences can offer new insights in the form of counter-visualities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Shafa Humairo
"Berbagai jenis kondisi lingkungan kerja dapat memengaruhi terjadinya insurance fraud atau tindak pidana perasuransian yang dilakukan oleh agen asuransi salah satunya sistem pengendalian internal atau pemantauan perusahaan yang kurang efektif. Oleh karena itu, skripsi ini membahas mengenai pengenaan pertanggungjawaban perusahaan asuransi selaku korporasi atas tindak pidana yang dilakukan oleh agennya. Bentuk penelitian dari skripsi ini adalah yuridis-normatif menelaah dan menganalisis ketentuan hukum serta bahan pustaka lainnya yang berhubungan dengan tindak pidana perasuransian, dalam hal terjadinya insurance fraud yang dilakukan oleh agen dari suatu perusahaan asuransi. Kesimpulan yang didapat atas penelitian skripsi ini adalah (1) Pengaturan insurance fraud di Indonesia dituangkan di dalam Pasal 77 dan 78 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014, Pasal 381 dan 382 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dan Pasal 251 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang; dan (2) Suatu korporasi dapat dikenakan pertanggungjawaban pidana atas insurance fraud yang dilakukan oleh agennya dengan mengacu pada Perma No. 13/2016 tentang Tata Cara Penanganan Tindak Pidana oleh Korporasi. Dari hasil penelitian skripsi ini, badan legislatif pembuat Undang-Undang hendaknya agar dapat benar-benar merumuskan cakupan dan substansi dari Undang-Undang tersebut dengan matang dan bagi para penegak hukum untuk dapat menjadikan Perma No. 13/2016 sebagai pedoman untuk menangani perkara pidana yang melibatkan korporasi.

Various types of work environment conditions can affect the occurrence of insurance fraud carried out by insurance agents, one of which is an ineffective internal control system or company monitoring. Therefore, this thesis discusses the imposition of liability for insurance companies as corporations for criminal acts committed by their agents. The research form of this thesis is juridical-normative reviewing and analyzing legal provisions and other library materials related to insurance crimes, in the event of insurance fraud committed by an agent of an insurance company. The conclusions obtained from this thesis research are (1) The regulation of insurance fraud in Indonesia is stated in Articles 77 and 78 of Law Number 40 of 2014, Articles 381 and 382 of the Criminal Code, Article 1365 of the Civil Code , and Article 251 of the Commercial Code; and (2) A corporation may be subject to criminal liability for insurance fraud committed by its agent by referring to Perma No. 13/2016 concerning Procedures for Handling Criminal Acts by Corporations. From the results of this thesis research, the legislature that makes laws should be able to thoroughly formulate the scope and substance of the law carefully and for law enforcers to be able to make Perma No. 13/2016 as a guideline for handling criminal cases involving corporations. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Mathilda Fridauli
"Studi ini memberikan gambaran bagaimana penggambaran diri remaja dijadikan objek dalam konten visual terkait depresi ciptaan @adhimuff2. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma kritis. Terdapat tiga sampel dari unggahan
@adhimuff2 yang akan dianalisis menggunakan metode semiotika sosial, yaitu sampel yang menggambarkan bunuh diri, kondisi remaja kesepian yang melakukan perbandingan sosial, dan perundungan. Ketiga sampel dipilih karena dapat menggambarkan isu yang relevan dengan remaja. Penggambaran diri remaja dijadikan objek oleh @adhimuff2 dengan menggambarkan kesendirian, ketidakberdayaan, ketakutan, kesedihan, dan tidak ada bantuan untuk keluar dari kondisi depresi. Kondisi ini juga didukung oleh teknik pewarnaan dan pemakaian elemen-elemen yang berkaitan dengan depresi.

This study provides an overview of how self-depiction of adolescent is made as an object in the visual content related to depression created by @adhimuff2. This study uses a qualitative approach with a critical paradigm. There are three samples taken from posts by @adhimuff2 that will be analyzed using social semiotics method, which are samples that depict suicide, condition of adolescent’s loneliness that leads to social comparison, and bullying. This study found that self-depiction of adolescent was made as an object by @adhimuff, depicted by solitariness, helplessness, fear, sadness, and there was no help to get out of depression state. This condition is also supported by coloring techniques and the se of elements that are associated with depression."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Faatiha Rahmauli
"Tulisan ini membahas tentang environmental harm pada pencemaran Sungai Ciujung yang dilakukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper PT. IKPP . Konsep environmental harm digunakan karena istilah "crime" sering didefinisikan sebagai pelanggaran atas aturan-aturan. Sedangkan pencemaran Sungai Ciujung diakibatkan karena pembuangan limbah cair dari aktivitas industri yang legal dan sah karena memiliki izin dari pemerintah. Limbah cair yang dibuang ke sungai memiliki zat-zat kimia yang apabila melebihi baku mutu air akan merusak fungsi dari Sungai Ciujung. Dampak yang muncul dari pencemaran Sungai Ciujung berupa kerugian lingkungan dan masyarakat yang tinggal dan memanfaatkan keberadaan sungai.

This paper discuss about environmental harm to pollution of Ciujung River conducted by PT. Indah Kiat Pulp and Paper PT IKPP . The concept of environmental harm is used because 39 crime 39 is often defined as a violation of the rules. While the pollution of the Ciujung River is caused by the disposal of liquid waste from legal and legitimate industrial activity because it has permission from the government. Liquid waste discharged into the river has chemicals that, if exceeding the water quality standard, will impair the function of the Ciujung River. The impact that arises from pollution of the Ciujung River is the loss of the environment and the people who live and utilize the existence of the river."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Anindya Putri Andiyana
"ABSTRAK
Artikel ini menjelaskan fenomena hukuman mati yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2015. Pemerintah Indonesia memvonis mati 55 orang di tahun 2015 karena kejahatan narkotika. Di tahun yang sama, pemerintah Indonesia melaksanakan eksekusi mati kepada 14 terpidana. Ke-14 terpidana mati divonis mati karena kejahatan narkotika. Artikel ini ditulis untuk membahas hukuman mati yang dilakukan di Indonesia pada tahun 2015 dilihat dari sudut pandang kriminologi kritis. Penulis menggunakan peacemaking criminology dan teori utilitarianisme dalam membahas pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi dalam pelaksanaan hukuman mati di Indonesia. Penulisan ini menggunakan metode penelitian data sekunder melalui kajian literatur. Perbedaan penulisan ini dengan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya adalah tulisan ini membahas kaitan hukuman mati dengan kejahatan negara dengan menganalisa pelanggaran berbagai perjanjian dan hukum internasional yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Hasil analisa dari tulisan ini adalah pemerintah Indonesia telah melakukan kejahatan negara karena penolakan grasi dan permohonan pengurangan hukuman yang dilakukan oleh para terpidana mati. Pemerintah Indonesia juga melakukan kejahatan negara karena telah melanggar berbagai hukum dan perjanjian internasional yang berlaku. Dengan melaksanakan hukuman mati, pemerintah Indonesia telah melanggar hak asasi manusia, dan kejahatan narkotika juga tidak termasuk dalam kejahatan paling serius. Selain itu, hukuman mati yang dilakukan terhadap para pelaku kejahatan narkotika juga terbukti tidak efektif.

ABSTRACT
This article explains the phenomena of death penalty that were done by the Indonesian government in 2015. Indonesian government sentenced 55 people in 2015 because of drug related crimes. In the same year, the Indonesian government executed 14 people. All of the 14 people were executed for drug related crimes. This article is written to discuss death penalty that were done in Indonesia in 2015 from the critical criminology point of view. The writer uses peacemaking criminology and utilitarianism theory in discussing the human rights violation that happened in the execution of death penalty in Indonesia. This writing uses research methode of secondary data by reviewing literatures. The difference of this writing and previous researches is that this writing is discussing the connection of death penalty with state crime by analizing the violations of international law and treaties that were done by the Indonesian government. The result of the analysis is that the Indonesian government were doing state crime because of the rejection of clemency and the petition of sentence reduction that were applied by the convicts. The Indonesian governemnt also did state crime because of the violation of various international law and treaties. By executing, Indonesian government also violates the human rights, and drug related crimes are not considered as one of the most serious crimes. Besides that, death penalty that were done to convicts of drug related crimes are also proven not effective. "
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>