Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200462 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Almas Pradana
"Pada era digital sekarang, pengguna telepon selular dan internet meningkat akan tetapi profitabilitas dan return on asset perusahaan telekomunikasi cenderung menurun. Return on asset ROA memiliki kekurangan hanya menggunakan satu pembilang dan satu penyebut sehingga tidak dapat menganalisis bagian mana yang dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan membandingkan efisiensi industri telekomunikasi di Indonesia dengan tepat dan menentukan faktor apa saja yang paling berpengaruh terhadap nilai efisiensi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Envelopment Analysis dan Tobit Regression. Data yang digunakan adalah data primer, data didapatkan dari laporan keuangan Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren. Faktor input yang digunakan untuk menghitung efisiensi adalah aset, liabilitas, dan beban. Sedangkan untuk faktor output yang dihitung adalah pendapatan data, pendapatan SMS dan telepon, pendapatan interkoneksi dan pendapatan. Sedangkan faktor operasional yang diukur antara lain biaya karyawan, biaya penjualan, biaya administrasi, biaya operasional, biaya investasi, pendapatan SMS dan telepon, serta pendapatan data. Hasil dari penelitian ini adalah Telkomsel memiliki efisiensi tertinggi selama 10 tahun dan akan dianalisis faktor apa yang paling berpengaruh.

In the digital era, mobile phone and internet users are increasing, but profitability and return on assets of telecommunications companies tend to decrease. Return on asset ROA has the disadvantage of only using one numerator and one denominator so that it cannot analyze which parts can be improved. This study aims to measure and compare the efficiency of the telecommunications industry in Indonesia appropriately and determine what factors most influence the value of that efficiency. The method used in this research is Data Envelopment Analysis and Tobit Regression. The data used are primary data, data obtained from the annual reports of Telkomsel, Indosat, XL and Smartfren. Input factors used to calculate efficiency are assets, liabilities, and expenses. Whereas the output factors calculated are data income, SMS and voice revenue, interconnection revenue and others revenue. While operational factors measured include employee costs, sales costs, administrative costs, operational costs, investment costs, SMS and voice revenue, and data revenue. The results of this study are Telkomsel has the highest efficiency for 10 years and will be analyzed what factors are most influential."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fery Andriyanto
"Layanan 4G bukan dongle di Indonesia pertama kali digelar pada tahun 2014 oleh Telkomsel. Layanan 4G bukan dongle di Indonesia hingga saat ini telah disediakan oleh 6 operator seluler. Pengukuran tentang QoE pada layanan 4G di Indonesia belum pernah dilakukan. QoE berbeda dengan QoS, di mana QoS mengukur kualitas layanan berdasarkan parameter teknis jaringan sedangkan QoE mengukur kualitas layanan sesuai dengan persepsi pengguna layanan. Peningkatan pengguna layanan 4G di masa depan memberikan motivasi pengukuran QoE pada layanan 4G saat ini di Indonesia perlu dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur layanan 4G di DKI Jakarta sebagai sampel dari populasi penduduk Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei. Survei menggunakan sampel berupa purposive sampling, metode pengambilan sampel yang dilakukan untuk tujuan meneliti masalah tertentu pada suatu kelompok populasi. Responden survei dalam penelitian ini berjumlah 422 orang dengan kriteria pemakai telepon seluler menggunakan layanan 4G yang beraktivitas di DKI Jakarta.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa performa semua operator layanan 4G signifikan berbeda dan lebih baik dibandingkan dengan 3G. Penelitian juga menemukan bahwa 213 responden lebih sering menggunakan telepon seluler sebagai modem/tethering/personal hotspot, 72,75 responden lebih sering melakukan panggilan voice atau video dengan aplikasi text messenger, 188 responden lebih sering menggunakan kamera ponsel disertai peningkatan aktivitas mengakses aplikasi media sosial yang lebih sering dengan menggunakan layanan 4G saat ini dibandingkan dengan saat menggunakan layanan 3G, dan 86 dari 153 responden pengguna Telkomsel menyatakan bahwa tarif layanan 4G Telkomsel mahal.

First 4G mobile service roll out in Indonesia was held in 2014 by Telkomsel mobile operator. 4G mobile services have been provided by 6 mobile operators in Indonesia. A measurement of 4G mobile service Quality of Experience QoE never been conducted in Indonesia. QoE is different from Quality of Service QoS , QoS focuses on technical parameters while QoE focuses on end user perceptive measures. 4G subscribers growth triggers the importance of QoE measurement in Indonesia.
This research aims to measure QoE of 4G in DKI Jakarta as the sample of Indonesian subscribers population. Data is collected by survey method. Survey employed purposive sampling, sampling method that aims to conduct specific reseach issues on a specific population. Survey conducted to 422 respondents with main activity engaged in Jakarta and using any 4G mobile telecommunication operator.
Research found all of Indonesian mobile operators provide 4G mobile service that significance better than the old 3G mobile service. Research also found that 213 respondents use cell phone as personal hotspot, 72,75 respondents call using messenger application, 188 respondents use cell phone camera with increases social media accessing with 4G mobile data service more frequent than 3G data service, and 86 of 153 respondents using Telkomsel service operator state that 4G service tarrif is expensive.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fariz
"Efisiensi merupakan suatu hal yang sangat diperhatikan oleh setiap organisasi, terlebih bagi industri perbankan, efisiensi menjadi suatu tolak ukur dari kinerja manajemen bank. Tolak ukur dari kinerja manajemen sering dikaitkan dengan hasil serta kemampuan bank dalam mendapatkan profit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh efisiensi yang di ukur menggunakan metode DEA terhadap rasio ROA dan ROE bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonseia periode 2011-2015. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk menentukan sampel yang akan diuji. Dari metode tersebut terpilih 20 bank umum konvensional yang akan menjadi sample penelitian ini. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear sederhana serta statistik deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa variabel efisiensi secara konsisten tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dan ROE. Secara konstan variabel efisiensi yang dihasilkan dari pengolahan metode DEA tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA dan ROE.

Efficiency is a matter of great concern to every organization, especially for the banking industry, efficiency becomes a benchmark of bank management performance. The benchmark of performance management is often associated with the results as well as the ability of banks to earn profits. The purpose of this research is to know the effect of efficiency measured using DEA method to ROA and ROE ratio of conventional bank listed in Indonesia Stock Exchange period 2011 2015. This research uses purposive sampling method to determine the sample to be tested. And will be selected 20 conventional commercial banks that will be the sample of this study. The analysis was done by using simple linear regression method and descriptive statistic. The results of the study found that efficiency variables consistently have no significant effect on ROA and ROE. Constantly the efficiency variables resulting from the DEA method of processing did not significantly affect the ROA and ROE variables."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Suryanegara
"Mobile technology is continuously evolving towards the development of fourth generation (4G) cellular telephony. Many countries are anticipating such a new technological deployment while developing countries may also see it as the opportunity for catching up. Within the orientation of innovation building, 4G may act as the medium for triggering country’s innovation policies. This paper aims to identify the windows of opportunity from the upcoming implementation of 4G mobile technology. The methodology is constructed based on the perspective of an innovation system in which mobile cellular is regarded as a series of technological innovations. By utilizing the relevant data of 3G and 4G standard development, we predicted the 4G implementation profile. They consist of a set of technologies which can be the main area of science and technology (S&T) as well as research and development (R&D) activities in a developing country. Policymakers may utilize such opportunities to foster the acquisition and generation of the relevant knowledge in both manufacturing and service industries."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2012
UI-IJTECH 3:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Astika Ayuningtyas
"Produktivitas manusia yang semakin meningkat diiringi dengan perkembangan jaman yang semakin maju berdampak pada kebutuhan komunikasi dan bertukar data yang semakin cepat dan mudah, salah satunya menggunakan mobile smartphone. Aplikasi Ngresiki merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk melaporkan penumpukkan sampah. Penumpukan sampah merupakan permasalahan yang sering ditemui salah satunya di obyek wisata Gunungkidul sehingga perlu adanya solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satu solusi itu adalah dengan memanfaatkan teknologi Global Positioning System (GPS) dan Firebase untuk membuat sebuah aplikasi pelaporan sampah. Penggunaan GPS dapat memudahkan dalam pelaporan penumpukan sampah di suatu tempat dengan memanfaatkan teknologi geo tagging dan kompleksitas fitur yang terdapat pada Firebase memberikan kemudahan pengguna baik dari segi pengembangan aplikasi maupun penggunaan fitur dalam aplikasi yang dapat memudahkan pelapor dan penerima laporan sampah. Semua fungsi pada Aplikasi Ngresiki berjalan sesuai perancangan. Pengujian di lapangan dapat menunjukkan lokasi penumpukkan sampah dengan foto yang dikirim dengan selisih ketepatan lokasi terjadinya laporan penunumpukan sampah 1,38 meter dari titik lokasi yang dikirimkan oleh aplikasi. Kemampuan transfer data upload Aplikasi Ngresiki ratarata sebesar 1161,8 ms untuk bagian pelapor dan 1004,2 ms untuk bagian petugas kebersihan. Pengujian fungsional foto yang di-upload ke Firebase telah melalui proses pengkompresan foto secara otomatis dengan presentase nilai rata-rata 61,22% dari ukuran foto yang di-upload"
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2021
620 JIA XIII:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Heriyanto Agung Putra
"Bagi setiap organisasi yang sadar akan kelangsungan dan perkembangan usahanya, membuat strategi yang menjamin kestabilan usahanya merupakan keharusan. Berbagai macam strategi dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menunjang kelangsungan dan perkembangan usahanya. Namun, dalam kenyataannya tidak semua perusahaan dapat membuat kebijakan berdasarkan kondisi internal perusahaan dan faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dan penyebab dilaksanakannya proses spin off atas unit bisnis Maintenance Facility, serta untuk mengetahui hasil dari proses spin-off dan ukuran keberhasilan proses spin-off. Penelitian difokuskan pada kondisi perusahaan 5 (lima) tahun terakhir.
Berdasarkan hasil spin-off yang telah dilakukan ternyata unit usaha hasil spin-off lebih terpacu terlihat dengan persentase pertumbuhan proporsi customer lain, lebih flexible dan memberikan kontribusi positif serta meningkatnya kinerja perusahaan induk dengan dilaksanakannya spin off. Terlihat adanya penurunan biaya maintenance dari tahun 2000 ke 2001 dan pasca spin off tahun 2002 yang cukup berarti. Sehingga mengurangi beban operasional perusahaan induk, sekaligus dapat meningkatkan kemampuan perusahaan induk untuk memenuhi kewajiban terutama kepada kreditor yang telah memberikan kesempatan untuk restrukturisasi. Mengingat sebagian besar customer dari unit usaha hasil spin-off adalah pesaing-pesaing yang baru tumbuh, sehingga dapat memberikan peluang tambahan kepada unit usaha baru untuk mengembangkan usahanya.
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat digunakan manajemen dalam pengambilan keputusan di masa mendatang, agar lebih fokus kepada kompetensi utama perusahaan, serta segera melakukan proses spin-off unit bisnis pendukung lainnya seperti cargo, avialion training ataupun kesehatan. Manajemen perusahaan induk juga dapat memberikan target yang lebih ketat kepada unit usaha baru agar memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan induk agar daya saing perusahaan induk lebih besar, disamping juga harus tetap mendukung unit usaha baru dengan memberikan contra work dan contra benefit pada kerjasama dengan perusahaan lainnya. Dengan demikian diharapkan implementasi dari konsep organisasi avialion business model dapat tercapai.
VI Bab + 101 halaman + 7 tabel + 7 Gambar + 8 lampiran + Daftar Pustaka 47 buku (1978- 2003) + Annual Report"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hifzi Nurfahma
"Industri farmasi merupakan salah satu industri strategis yang memiliki pertumbuhan rata-rata sebesar 14% per tahun. Namun pertumbuhan tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan belanja kesehatan yang juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Terlebih lagi pada tahun 2015 Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk itu perlu diketahui tingkat efisiensi dan produktivitas industri farmasi Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa tingkat efisiensi teknis industri farmasi Indonesia masih relatif rendah. Selama periode 2008-2011 tingkat efisiensi rata-rata industri farmasi sebesar 61,1%. Disamping itu tingkat total faktor produktivitas industri farmasi mengalami peningkatan sebesar 15,2% selama periode penelitian. Sumber utama peningkatan TFP adalah peningkatan perubahan efisiensi, sementara perubahan teknologi justru mengalami penurunan.

Pharmaceutical industry is one of the strategic industries that have an average growth of 14% per year. However, this growth has not been able to meet the needs of health expenditure which is also increased every year. Moreover, in 2015 Indonesia will face the ASEAN Economic Community (AEC). For that it is important to know the level of efficiency and productivity of the pharmaceutical industry in Indonesia. The study found that the level of technical efficiency of Indonesian pharmaceutical industry is still relatively low. During the period 2008-2011 the average efficiency rate of pharmaceutical industry was only 61.1%. However, the level of total factor productivity of the pharmaceutical industry has increased by 15.2% during the study period. The main source of the increase in TFP is an increase in efficiency change, while technological change has decreased eventually."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Muqorobin
"Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teontls merupakan salah satu kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah organisasL Efisiensi dalam dunia perbankan adalah salah satu parameter kinerja yang cukup populer, banyak digunakan karena merupakan jawaban atas kesulitan-kesulitan dalam mengh!tung ukuran~ukuran kinerja perbankan. Pengukuran efisiensi perbankan dapat dilakukan dengan 3 pendekatan yaitu ~ Data Envelopment Analysis (DBA), Stochastic Frontier Approach (SF A), dan Distribution Free Approach (DFA).Secara umum ada 3 pendekatan konsep dasar model efisiensi sector financial yaitu cost efficiency, standard profit efficiency, dan alternative profit efficiency. Penelitian ini metode yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis {DEA) dengan principal component analysis dan hierarchical cluster analysis. Input digunakan dalam penelitian ini adalah Biaya tenaga kerja, Dana Pillak Ketiga, Aktiva tetap, dan outputnya adalan Fee Based Income (Pendapatan Jasa perbankan), pengumpulan dana nasabah dan penyaluran kredit Hasil peneHtian ini menunjukkan bahwa bank-bank asing lebih efisien karena mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh pendapatan fee based income danpada bank~bank umum nasional. Lima besar bank-bank di Indonesia yllng mempunyai dana pihak ketiga yang cukup besar masih belum dioptimalkan secara maksimal untuk penyaluran !credit kepadn masyarakat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25601
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alaia Aidan Putri Taher
"Makalah ini menganalisis secara kritis praktik manajemen rantai pasokan Toyota Motor Corporation, dengan fokus pada efisiensi, manajemen risiko, dan keberlanjutan. Melalui aliansi strategis, strategi pengadaan yang maju, dan outsourcing, Toyota telah mengoptimalkan rantai pasokannya dengan menerapkan operasi lean dan mengelola risiko. Studi ini mengkaji bagaimana tantangan internasional Toyota dan tujuan sosial serta lingkungan diatasi melalui teknologi inovatif dan kemitraan. Rekomendasi diberikan untuk lebih meningkatkan ketahanan dan praktik keberlanjutan rantai pasokan Toyota.

This paper critically analyses Toyota Motor Corporation's supply chain management practices, focusing on efficiency, risk management, and sustainability. Through strategic alliances, advanced procurement, and outsourcing strategies, Toyota has optimised its supply chain for lean operations while mitigating risks. The study examines how Toyota's international challenges and social and environmental objectives are addressed through innovative technologies and partnerships. Recommendations are provided to further enhance Toyota's supply chain resilience and sustainability practices."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Purwanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat efisiensi relatif dari 31 Unit
Pelaksana Teknis Badan Pengawas Obat dan Makanan (UPT BPOM) tahun 2013
dan 2014 dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA).
Pemilihan metode DEA dikarenakan kelebihannya mengolah lebih dari satu input dan output. Input terdiri dari 3 variabel, yaitu jumlah pegawai, jumlah peralatan laboratorium, dan jumlah anggaran. Output terdiri dari 8 variabel, yaitu jumlah sarana produksi dan distribusi obat dan makanan yang diperiksa, jumlah sampel produk obat dan makanan yang diuji, jumlah iklan yang diawasi, jumlah kasus, jumlah pengaduan, jumlah sertifikasi, jumlah Sekolah Dasar yang diintervensi, jumlah komunikasi, edukasi dan informasi. Hasil perhitungan dengan pendekatan output menunjukkan pada tahun 2013 secara teknis terdapat 24 efisien dan 7 UPT BPOM tidak efisien. Sedangkan tahun 2014, secara teknis terdapat 23 yang efisien dan 8 UPT BPOM yang tidak efisien. Bagi UPT BPOM yang belum efisien secara teknis dapat diperbaiki nilai efisiensinya dengan meningkatkan output berdasarkan hasil perhitungan DEA.

ABSTRACT
This research is to analyze the relative efficiency level of 31 Technical
Operational Unit The Nasional Agency of Drug and Food Control (UPT BPOM)
in 2013 and 2014 using Data Envelopment Analysis (DEA). DEA chosen is
because is abble to handle more input and output. Inputs use 3 variable are
numbers of employees, numbers of laboratory equipment, and budget. Outputs use 8 variable is numbers of site production and distribution drug and food, numbers of sample product drug dan food tested, numbers of advertisement supervised, , numbers of case, numbers of complaint and quetions, numbers of sertification, numbers of primary school intervention and nuber of communication, education and information. The results using output oriented showed in 2013, 24 classified as technically efficient and 7 classified as technically inefficient. In 2014, 23 classified as technically efficient and 8
classified as technically inefficient. For UPT BPOM which are tehcnically inefficient, is necessary to repair the efficiency with improve output variabel
based on DEA.
"
2016
T46053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>