Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fidhela Setiawati Haryo Subowo
"Ada inovasi yang cepat dalam teknologi telekomunikasi seiring dengan Perkembangan internet mengakibatkan umur telepon seluler menjadi lebih pendek. Di Di Indonesia, jumlah pengguna telepon seluler meningkat sangat pesat. Fenomena ini memicu peningkatan jumlah limbah telepon seluler di Indonesia, termasuk DKI Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia. Di sisi lain, tidak ada peraturan khusus tentang peraturan Limbah Peralatan Listrik dan Elektronik (WEEE) di DKI Jakarta membuat nasib sebagian besar telepon seluler tidak lagi digunakan lagi menjadi tidak jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang informasi umum tentang aliran limbah elektronik telepon seluler di DKI Jakarta dengan menggunakan metode Material Flow Analysis. Keluaran utama dari penelitian ini adalah: model aliran limbah elektronik telepon seluler di DKI Jakarta, aliran material Ini termasuk jumlah telepon seluler yang masuk ke aliran limbah dan aliran limbah elektronik ponsel yang masuk ke dalam proses pengolahan. Selain daripada itu, Studi ini juga menganalisis faktor prioritas untuk meningkatkan aliran limbah elektronik telepon seluler di DKI Jakarta menggunakan metode Analytical Hierarchy Proses. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor informal masih mendominasi pengumpulan limbah ponsel sehingga percepatan pembuatan regulasi memainkan peran kunci dalam meningkatkan aliran pengelolaan sampah
telepon seluler di DKI Jakarta.

There is rapid innovation in telecommunications technology along with the development of the internet has resulted in the life of cell phones being shorter. In Indonesia, the number of cellular phone users is increasing very rapidly. This phenomenon triggers an increase in the amount of cellular phone waste in Indonesia, including DKI Jakarta, the capital city of Indonesia. On the other hand, there is no specific regulation on Waste Electrical and Electronic Equipment (WEEE) regulations in DKI Jakarta, making the fate of most cellular phones no longer in use, unclear. This study aims to obtain an overview of general information about the flow of cellular telephone electronic waste in DKI Jakarta using the Material Flow Analysis method. The main outputs of this research are: model of cellular phone electronic waste flow in DKI Jakarta, material flow. Apart from that, this study also analyzes the priority factors to increase the flow of cellular telephone electronic waste in DKI Jakarta using the Analytical Hierarchy Process method. The results of this study indicate that the informal sector still dominates the collection of mobile phone waste so that accelerated regulation plays a key role in increasing the flow of waste management"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Kusumastuti
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi memicu peningkatan yang signifikan pada limbah peralatan listrik dan elektronik yang dihasilkan. Transisi teknologi televisi dari Cathode Ray Tube (CRT) menjadi Liquid Crystal Display (LCD) dan Light-Emitting Diode (LED) merupakan salah satu contohnya. Di Indonesia, peningkatan jumlah limbah elektronik TV CRT tidak diikuti dengan pengembangan peraturan spesifik mengenai Limbah Peralatan Listrik dan Elektronik (WEEE). Untuk mengelola limbah TV CRT dengan aman dan efisien diperlukan informasi yang cukup mengenai aliran material dari limbah elektronik TV CRT tersebut. Penelitian ini menggunakan Material Flow Analysis (MFA) untuk mengumpulkan informasi dan menghitung aliran limbah elektronik TV CRT di DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan aliran material TV CRT limbah yang mengikuti skema limbah elektronik TV CRT di DKI Jakarta yang dikembangkan secara kualitatif dan divalidasi oleh empat orang ahli di bidang pengelolaan limbah. Aliran material limbah elektronik tersebut berupa jumlah stok aktif TV CRT, jumlah TV CRT yang memasuki aliran limbah dan aliran limbah elektronik TV CRT yang memasuki proses pengolahan. Aliran material yang didapatkan, diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan sistem pengelolaan limbah elektronik TV CRT di DKI Jakarta.

ABSTRACT
Rapid product innovation, especially for information and communication technology products and consumer equipment are giving a significant contribution to the increase of Waste Electrical and Electronic Equipment (WEEE) generated. Technology transition for television from Cathode Ray Tube (CRT) to Liquid Crystal Display (LCD) and Light-Emitting Diode (LED) is one of the cases that need to investigate. In Indonesia, increasing of waste CRT TV is not followed by a development of regulation about WEEE specifically. To manage waste CRT TVs and its impact on an environment, sufficient information about its material flow was required. This study using Material Flow Analysis (MFA) to gather about an information and calculate the flow of waste CRT TVs in DKI Jakarta. The results showed about a material flow of waste CRT TVs which following scheme of waste CRT TVs in DKI Jakarta that qualitatively decided and validated by four experts from waste management specialization. In this study, material flow of waste CRT TVs represents the quantity active stock of CRT TVs, waste flow of CRT TVs in the recycling system. The results of the research are expected to be an input for the development of recycling option and waste management CRT TVs in DKI Jakarta."
2019
T53484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pajanan radiasi gelombang telepon seluler terhadap memori dengan mengukur ketebalan lapisan CAI lamina pyramidalis hipokampus. Penelitian eksperimental ini menggunakan hewan uji mencit (Mus muculus) jantan galur Balb-C-20 ekor, umur 3 bulan, berat badan 30 gram. Mencit dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok K (kontrol), PI (terpajan gelombang telepon seluler jenis GSM monophonic), P2 (terpajan gelombang telepon seluler jenis GSM polyphonic), dan P3 (terpajan gelombang telepon seluler jenis CDMA). Kelompok perlakuan diberi pajanan gelombang telepon seluler dengan meletakkannya di dekat telepon seluler yang sedang aktif menelepon selama 120 menit perhari selama 30 hari. Pada hari ke-31 hewan uji dibedah, diambil otaknya kemudian dibuat preparat histologi. Pengamatan dilakukan dengan mengukur ketebalan CAI lamina pyramidalis hipokampus. Data dianalisis dengan metode Anova 1 jalan dilanjutkan pyramidilis mencit yang diberi perlakuan lebih besar bila dibandingkan kelompok kontrol.Dalam perhitungan statistik nilai signifikasi 0,000 (p<0.05). Hal ini menujukkan bahwa antara kelompok perlakuan radiasi gelombang telepon seluler dan kelompok kontrol berbeda secara bermakna, khususnya pada kelompok P3. Ini sekaligus membuktikan bahwa radiasi elekromagnetik mempunyai efek meningkatkan memori. "
610 MUM 10:2(2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sekarsyifa Sesarea
"ABSTRACT
Ponsel bekas saat ini menjadi salah satu sampah elektronik yang dominan dan paling banyak peningkatannya. Mengetahui disposal behavior dari pemakaian ponsel menjadi hal yang penting untuk diketahui demi membantu mencegah kenaikan jumlah sampah ponsel yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang bermain penting dalam terjadinya perilaku-perilaku menangani ponsel bekas dan apa keterkaitan antara faktor tersebut. Faktor yang diteliti adalah Kesadaran terhadap Lingkungan Hidup, Pengetahuan terhadap Lingkungan Hidup, Motivasi, Sikap, Norma Subyektif, Persepsi Kontrol Perilaku, Intensi dan Disposal Behavior. Menggunakan metode pemodelan persamaan struktural yang dikenal juga dengan SEM, didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing perilaku yakni menyimpan ponsel bekas, menjual ponsel bekas kembali, menyumbangkan ponsel bekas ke orang lain, mendaur ulang ponsel bekas dan membuang ponsel bekas yang berdampak signifikan. Pada model perilaku menyimpan, faktor yang paling berpengaruh terhadap disposal behavior menyimpan adalah Intensi, Motivasi dan Persepsi Kontrol Perilaku. Pada model perilaku menjual kembali, faktor yang paling berpengaruh terhadap disposal behavior ini secara berurutan adalah Intensi dan Motivasi. Pada model perilaku menyumbangkan dan mendaur ulang, faktor yang paling berpengaruh terhadap disposal behavior ini adalah Intensi, Motivasi, dan Pengetahuan terhadap Lingkungan Hidup. Dan pada model perilaku membuang, faktor yang paling berpengaruh terhadap disposal behavior ini adalah Intensi, Motivasi, dan Norma Subyektif. Dari penelitian ini, diharapkan bahwa faktor yang signifikan tersebut dapat menjadi perhitungan tersendiri baik ketika membuat suatu hukum manajemen sampah ponsel atau menciptakan produk ponsel baru.

ABSTRACT
Used mobile phone is currently one of the dominant portion of electric and electronic waste and it is still increasing in size. To understand the disposal behaviors from mobile phone waste is an important thing to do to help slowing down the increasing amount of the waste. This study aims to assess the important factors that influences the disposal behaviors of used mobile phone in Jakarta. The factors studied here are Environmental Awareness, Environmental Knowledge, Motivation, Subjective Norm, Perceived Behavioral Control, Attitude, Intention and Disposal Behavior. Using Structural Equation Modelling SEM , this study figures out which factors are significantly influences the disposal behavior of keeping, reselling, donating, recycling and throwing away used mobile phone. On keeping behavior, most influential factors for this behavior are Intention, Motivation and perceived Behavioral Control. On reselling behavior, most influential factors are Intention and Motivation. On donating and reselling behaviors, most influential factors are Intention, Motivations and Environmental Knowledge. While on throwing away behavior, most influential factors are Intention, Motivations and Subjective Norm. This study suggests that the revealed significant factors can be considered when Indonesian government start to propose a new law for mobile phone waste management and when a mobile producer decides to develop a new line of phone product. "
2017
S67779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylfannie Santoso
"ABSTRAK
Limbah elektronik menunjukkan pertumbuhan yang cepat setiap tahunnya dengan benua Asia sebagai penyumbang jumlah limbah elektronik tertinggi, yaitu 40,7 dari total limbah elektronik yang ada di dunia. Indonesia, sebagai salah satu negara yang terletak di Asia mempunyai kewajiban yang lebih tinggi untuk mulai mengembangkan sebuah sistem penanganan formal untuk mengumpulkan dan mengelola limbah elektronik. Penanganan dan pengelolaan yang tepat terhadap limbah elektronik dibutuhkan karena adanya kandungan material berharga dan material berbahaya yang terdapat di dalam limbah elektronik. Penelitian ini adalah penelitian pertama di Indonesia yang menggunakan metode advanced input-output analysis IOA untuk mengestimasi limbah elektronik yang dihasilkan di Indonesia. Metode advanced IOA mencoba meningkatkan kualitas dari hasil estimasi dengan mempertimbangkan semua titik data yang terdapat di sistem, yaitu sales, stocks dan lifespans pada tahap perhitungan. Data lifespan dengan jenis distribusi digunakan pada penelitian karena lebih mewakili kondisi umur pakai di Indonesia yang beragam. Selain itu, metode extended logistic function juga digunakan pada penelitian untuk meramalkan data stocks dari produk elektrik dan elektronik. Metode extended logistic function dipilih karena dapat menggambarkan produk dengan pasar saturated maupun produk dengan pasar non-saturated dengan baik. Produk yang diestimasi pada penelitian merupakan empat jenis produk elektrik dan elektronik yang paling banyak digunakan di Indonesia. Empat jenis produk tersebut diklasifikasi menjadi dua kelompok berdasarkan karakteristik pasarnya. Mesin cuci, kulkas dan televisi termasuk kelompok produk dengan jenis pasar saturated sedangkan telepon genggam termasuk kelompok produk dengan jenis pasar non-saturated. Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi dasar kuantitatif dalam proses pengambilan keputusan untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan strategi penanganan yang tepat terkait pengelolaan limbah elektronik di Indonesia.

ABSTRACT
Electronic waste e waste shows an increasing trend from time to time, with Asia contributes the largest amount, i.e. around 40.7 of e waste generated worldwide. Indonesia as a part of Asia, should start to develop a formal management system to properly collected and treated e waste, as their contents are both harmful and valuable. This study will be the first study in Indonesia that used advanced Input output analysis IOA method to estimate e waste generation. The advanced IOA method attempted to enhance the estimation results by involving all three data points, i.e. sales, stocks and lifespans in the calculation step. Distribution lifespan was used to present a more representative state of diverse e products rsquo lifespan in Indonesia. This study used the extended logistic function to predict the past and future stocks data of e products. The extended logistic function was chosen because it can capture either saturated or non saturated market growth as well. The e waste estimated is for four most common e products found in the e waste stream in Indonesia. These four products are categorized into two groups based on their market rsquo s characteristics. Washing machines, refrigerators and, television as a part of the saturated market products meanwhile mobile phones are in the non saturated market category. The result of this study is expected to provide a quantitative basis in helping policy decision makers in Indonesia to develop a formal regulation regarding e waste formal take back policies."
2018
T50271
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriana Wulan Siti Hutami
"ABSTRAK
Pengumpulan limbah elektronik oleh konsumen merupakan salah satu perkembangan signifikan yang dapat membantu untuk meningkatkan jumlah limbah elektronik terkumpul yang nantinya akan dikelola secara tepat. Untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi konsumen, dibutuhkan rencana yang baik untuk menyeimbangkan laju pertumbuhan produk elektronik dan limbah elektronik. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai bagian dari pemerintah memiliki peran penting dalam mengikat dan meningkatkan kesadaran pengguna elektronik dalam mengelola alat elektroniknya dengan bantuan organisasi peduli limbah elektronik. Kompleksitas dari sistem manajemen limbah elektronik menambah tantangan dalam menghadapi masalah ini. Penelitian ini menggambarkan model serta intervensi kebijakan untuk meningkatkan pengumpulan limbah elektronik di Indonesia dan memberikan pemahaman antara hubungan dinamis antar faktor pada sistem manajemen limbah elektronik di Indonesia.

ABSTRACT
The collection of electronic waste by consumers is one of the significant developments that can help to increase the amount of electronic waste collected which will be managed appropriately. In order to raise consumer awareness on E-waste management, it must be planned well to balance the growth of e-waste collected, and the cost invested. A good strategy is needed, with the Ministry of Environmental and Forestry as a part of the Government to engage and increase the awareness of electronic users with the help of e-waste management organizations that aware of e-waste problems. The complexity of the e-waste management system added challenges to address the problems. This conceptual model will draw the policy structure exploration with the system dynamics modeling approach to give an understanding of the relations and dynamics between the factors in the e-waste management system in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairu Annisa Hariadi
"Life Cycle Assessment merupakan analisa aliran material yang dapat digunakan untuk memodelkan aliran material pada sistem pengolahan limbah padat. Studi dilakukan pada limbah padat TPA Cipayung, Kota Depok dengan jumlah limbah padat masuk rata-rata adalah 546,70 ton/hari atau 199.544,76 ton/tahun dengan potensi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan 392.425,53 ton CO2e/tahun. Skenario pengolahan limbah padat dilakukan untuk mengurangi potensi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan, yaitu skenario kondisi eksisting, skenario perbaikan kondisi eksisting, dan skenario pengolahan sampah untuk masa yang akan datang pada tahun 2030. Rekomendasi pengolahan limbah padat untuk dapat mengurangi potensi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan adalah dengan pengomposan, daur ulang, dan Refuse Derived Fuel RDF . Pada pemodelan skenario tersebut diperoleh bahwa potensi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan pada kondisi eksisting dapat dikurangi hingga 37 yakni menjadi 246.697,87 ton CO2e/tahun. Pada tahun 2030, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan pada pengolahan limbah padat yang direkomendasikan meningkat 3,4 dari potensi emisi gas rumah kaca tahun 2016 yakni sebanyak 407.729,55 ton CO2e/tahun dengan jumlah limbah padat yang masuk meningkat 34 dari jumlah sampah tahun 2016.

Life cycle assessment is material flow analysis can be used to design material 39 s flow in waste processing of municipal solid waste. The research was done by waste in TPA Cipayung, Depok City with average amount input of waste 546.70 ton day or 199,544.76 ton year with greenhouse gas emissions potency that is produced 392,425.53 ton CO2e year. The waste processing scenario is made to reduce greenhouse gas emissions potency that is produced, such as exsisting condition scenario, exsisting condition improvement scenario, and waste processing scenario for the future in 2030. The recommendation of waste processing to reduce greenhouse gas emissions potency that is produced with composting, recycle, Refuse Derived Fuel RDF . In this scenario model conclude greenhouse gas emissions potency which is produced in exsisting condition can be reduced until 37 or 246,697.87 ton CO2e year. In 2030, greenhouse gas emissions potency that will be produced in recommended waste processing increase 3.4 from the greenhouse gas emissions potency in 2016 amount 407,729.55 ton CO2e year with total input waste amount increase 34 from total waste amount in 2016."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defiana Darmastuti
"Timbulan sampah di Tempat Rekreasi terus meningkat akibat pertambahan jumlah pengunjung wisata yang semakin meningkat setiap tahunnya. Ancol merupakan tempat rekreasi yang telah memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu TPST sebagai upaya mengurangi timbulan sampah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi daur ulang serta alur perjalanan material sampah daur ulang di TPST Ancol. Untuk pemerolehan data dapat dilakukan dengan pemilahan sampah sesuai SNI 19-3964-1994, wawancara serta survey lapangan. Dari pelaksaan penelitian diperoleh recovery rate berdasarkan literatur US EPA, 1994 adalah 89,94 , dan untuk nilai recycling rate berdasarkan literatur US EPA, 1994 adalah 20,17 walaupun nilai recycling rate dari penjualan material daur ulang mencapai 5,89. Keuntungan ekonomi yang diperoleh setiap harinya adalah Rp 131.900,- namun tidak termasuk keuntungan kompos. Perjalanan material daur ulang sampah, dimulai dari TPST Ancol, lapak besar, dan indsutri daur ulang. Residu sampah yang diperoleh di TPST Ancol, terdiri dari popok bayi, pembalut, tekstil, sterefoam, plastik kemasan, tisu, debu, kayu, serta ayakan kompos. Sedangkan upaya peningkatan daur ulang adalah dari segi kinerja TPST Ancol, pelaku daur ulang dan kualitas sampah yang dijual. Melalui nilai recycling rate eksisting menunjukkan TPST Ancol belum optimum mencapai nilai recycling rate yang seharusnya bisa diperoleh, sehingga pencapaiaan nilai ekonomi belum maksimum.

Solid waste generation amusement park continues to increase due to the increasing number of visitors are increasing every year. Ancol is a recreation place that has owned Material Recovery Facility MRF as an effort to reduce solid waste generation. This research was conducted to find out recycling rate with recycling of recycle waste material at Ancol s MRF. To obtain data can be done by sorting waste according to SNI 19 3964 1994, interview and observation. From the research, the recovery rate based on US EPA literature, 1994 was 89,94 , and for the recycling rate based on US EPA literature, 1994 was 20,17 although the recycling rate of recycled material sales reached 5,89. Economic profit earned per day is Rp 131.900, but excludes compost benefits. Flow of waste recycling materials, starting from Ancol s MRF, large stalls, and recycling industries. The waste residue obtained at the Ancol s MRF, consisting of baby diapers, bandages, textiles, sterefoam, plastic packaging, tissue, dust, wood, and compost sieve. While efforts to increase recycling is from the aspect of performance of Ancol TPST, recycling agents and quality of waste sold. Through the existing recycling rate, the Ancol TPST is not yet optimum to reach the recycling rate that should be obtained, so that the economic value is also not maximized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufika Nurani Fajri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena food loss dan food waste pada Warung Tegal di Kota Bekasi dimana dominasi food loss dan food waste di Tempat Pembuangan Akhir menyebabkan overload capacity. Warteg sebagai bisnis makanan belum mengetahui potensinya menyebabkan food loss dan food waste diabaikan. Analisa potensi timbulan food loss dan food waste menggunakan material flow cost accounting (MFCA) dari 3 (tiga) unit Warung yang menjadi obyek penelitian. Penelitian ini menggunakan neutralization dan nudge theory guna melihat perilaku Warung Tegal. Strategi penelitian berupa studi kasus dengan metode kualitatif, menggunakan instrumen penelitian berupa observasi dan wawancara. Analisis dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif, konten, tematik, dan konstan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan Warteg A menghasilkan food loss dan food waste sebesar 10,57% setara dengan Rp 568.855, Warteg B sebesar 11,68% setara Rp178.857, dan Warteg C sebesar 11,05% setara Rp 192.814. Hasil temuan penelitian menyimpulkan Warteg melakukan 3 (tiga) teknik netralisasi antara lain: denial of responsibility, denial of injury, dan appear to higher loyalty. Warteg berupaya mitigasi minimal atas food loss dan food waste melalui upaya nugding yang dilakukan pada hulu dan hilir melalui kebijakan pemasok dengan mendorong penyediaan bahan sesuai dengan standar, intervensi porsi, dorongan untuk membungkus dan evaluasi pada pelanggan.

This study aims to analyze the phenomenon of food loss and food waste at Warung Tegal in Bekasi City where the dominance of food loss and food waste in landfills causes overload capacity. Warteg as a food business does not yet know its potential to cause food loss and food waste to be ignored. Analysis of potential food loss and food waste generation using material flow cost accounting (MFCA) from 3 (three) Warung units which are the object of research. This research uses neutralization and nudge theory to see the behavior of Warung Tegal. The research strategy is in the form of case studies with qualitative methods, using research instruments in the form of observation and interviews. The analysis in this study is descriptive quantitative, content, thematic, and comparative constant. The results showed Warteg A produced food loss and food waste of 10.57%, equivalent to Rp. 568,855, Warteg B was 11.68%, equivalent to Rp. 178,857, and Warteg C was 11.05%, equivalent to Rp. 192,814. The research findings concluded that Warteg carried out 3 (three) neutralization techniques, including: denial of responsibility, denial of injury, and appear to higher loyalty. Warteg seeks to minimize minimal food loss and food waste through nudging efforts carried out upstreamĀ and downstream through supplier policies by encouraging the provision of materials according to standards, portion interventions, encouragement to package, and evaluation to customers."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defiana Darmastuti
"Timbulan sampah di Tempat Rekreasi terus meningkat akibar pertambahan jumlah pengunjung wisata yang semakin meningkat setiap tahunnya. Ancol merupakn tempat rekreasi yang memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu TPST sebagai upaya mengurangi timbulan samah. Penelitian ini dlakukan untuk mengetahui potensi daur uang serta alur perjalanan material sampah daur ulang di TPST Ancol. Untuk pemerolehan data dpat dilakukan dengan menggunakan pemilahan sampah sesuai SNI 19-3964-1994, wawancara serta survey lapangan. Dari pelaksanaan penelitian diperoleh recovery rate berdasarkan literatur US EPA, 1994 adalah 89,94 dan untuk nilai recycling rate berdasarkan literatur US EPA, 1994 adalah 5,89. Keuntungan ekonomi yang diperoleh setiap hanya adalah Rp 131.900,- namun tidak termasuk keuntungan kompos. Perjalanan material daur ulang sampah dimulai dari TPST Ancol, lapak besar, dan industri dar ulang. Residu sampah yang diperoleh di TPST Ancol terdiri dari popok bayi, pembalut, tekstil, sterofoam, plstik kemasan, tisu, dbu,kayu, serta yakan kompos. Sedangkan upaya peningkatan daur ulang adalah dari segi kinerja TPST Ancol, pelaku daur ulang dan kualitas sampah yang dijual. Melalui nilai recycling rate eksisting menunjukan TPST Ancol elum optimum mencapai nilai recycling rate yang seharusnya bisa diperoleh, sehingga pencapaiaan nilai ekonomi belum maksimum.

Solid waste generation amusement park continues to increase due to the increasing number of visitors are increasing every year. Ancol is a recreation place that has owned Material Recovery Facility MRF as an effort to reduce solid waste generation. This research was conducted to find out recycling rate with recycling of recycle waste material at Ancol's MRF. To obtain data can be done by sorting waste according to SNI 19 3964 1994, interview and observation. From the research, the recovery rate based on US EPA literature, 1994 was 89,94, and for the recycling rate based on US EPA literature, 1994 was 20,17 although the recycling rate of recycled material sales reached 5,89. Economic profit earned per day is Rp 131.900, but excludes compost benefits. Flow of waste recycling materials, starting from Ancol's MRF, large stalls, and recycling industries. The waste residue obtained at the Ancol's MRF, consisting of baby diapers, bandages, textiles, sterefoam, plastic packaging, tissue, dust, wood, and compost sieve. While efforts to increase recycling is from the aspect of performance of Ancol TPST, recycling agents and quality of waste sold. Through the existing recycling rate, the Ancol TPST is not yet optimum to reach the recycling rate that should be obtained, so that the economic value is also not maximized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>