Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22893 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pande Made Wisnu Tirtayasa
"Background: resistive index (RI) is highly utilised to assess the graft function using Doppler ultrasonography. The RI has been shown as the best ultrasound parameter to assess kidney allograft dysfunction. Several studies have established the role of the RI as a predictor of transplant failure. However, these studies were using RI measurement in the later stages post transplantation. The present study has conducted to identify the association between early RI measurement and early graft function represented as delayed graft function (DGF) and immediate graft function (IGF), as well as long-term graft survival.
Methods: an evidence based clinical review of studies published before May 2018 was conducted from Medline, Science Direct, EMBASE and Cochrane databases. Studies on early measurement of RI whereby the primary or secondary goals of the study related to graft function and/or graft survival were included. Studies using late RI measurement and without RI value groups were excluded. The Mantzel Haenzel method was used to analyse pooled risk ratio and 95% confidence interval, while the heterogeneity of the study was calculated through I2 value. Data analysis was performed using Review Manager 5.3.
Results: nine studies with a total of 1802 patients who had undergone a kidney transplant were analysed. DGF was found in 19% (193/1015) of the low RI group and in 42.8% (337/787) of the high RI group (RR 2.04 (95% CI 1.72 - 2.41), p < 0.00001, I2 = 28%). IGF was found in 39.5% (62/157) of the low RI group and in 10.5% (28/268) of the high RI group (RR 0.26 (95% CI 0.17 0.40), p < 0.00001, I2 = 0%). Long term graft survival, with follow up between 60 144 months, was found in 83% (701/845) of the low RI group and in 69.4% (395/569) of the high RI group (RR 0.82 (95% CI 0.72 0.93), p = 0.002, I2 = 63%).
Conclusion: the results of this study emphasise the association between early measurement of RI and early graft function, and longterm graft survival. An elevated RI provides the chance of recognizing the patients with poor longterm prognosis, from the first moment after kidney transplant.

Latar belakang: pemeriksaan Resistive Index (RI) sering dilakukan untuk menilai fungsi organ transplant dengan menggunakan alat Doppler ultrasonography. Hasil pemeriksaan RI merupakan parameter terbaik untuk menilai disfungsi ginjal transplant. Beberapa studi telah menunjukkan peran RI sebagai prediktor kegagalan transplantasi namun studi-studi tersebut menggunakan hasil RI yang tidak segera pasca transplantasi. Tujuan studi ini untuk mengidentifikasi hubungan antara hasil pemeriksaan RI yang dilakukan segera pasca transplantasi dengan fungsi awal ginjal transplant yang direpresentasikan oleh delayed graft function (DGF) dan immediate graft function (IGF) beserta angka kelangsungan hidup ginjal transplant dalam jangka waktu lama.
Metode:artikel yang merupakan tinjauan klinis berbasis bukti dilakukan pada penelitian yang dipublikasikan sebelum Mei 2018 menggunakan sumber dari Medline, Science Direct, EMBASE dan Cochrane. Penelitian yang mengukur hasil RI segera pasca transplantasi dimana tujuan utama atau tujuan sekundernya berkaitan dengan fungsi ginjal transplant dan/atau angka kelangsungan hidup ginjal transplant dimasukkan ke dalam studi ini. Penelitian yang mengukur hasil RI tidak segera pasca transplantasi dan tanpa kelompok tingkat RI, tidak dimasukkan ke dalam studi ini. Metode Mantzel-Haenzel digunakan untuk menganalisis pooled risk ratio dan 95% interval kepercayaan, sementara heterogenitas dianalisis melalui tingkat I2. Analisis menggunakan program Review Manager 5.3.
Hasil:analisis dilakukan pada sembilan penelitian dengan total pasien sebanyak 1802 pasca transplantasi ginjal. DGF ditemukan pada 19% (193/1015) pasien di kelompok RI rendah dan 42.8% (337/787) pasien di kelompok RI tinggi (RR 2.04 (95% IK 1.72-2.41), p < 0.00001, I2 = 28%). IGF ditemukan pada 39.5% (62/157) pasien di kelompok RI rendah dan 10.5% (28/268) pasien di kelompok RI tinggi (RR 0.26 (95% IK 0.17-0.40), p < 0.00001, I2 = 0%). Ginjal transplant yang masih berfungsi ditemukan pada 83% (701/845) pasien di grup RI rendah dan 69.4% (395/569) pasien di grup RI tinggi (RR 0.82 (95% IK 0.72-0.93), p = 0.002, I2 = 63%), dengan follow-up antara 60-144 bulan.
Kesimpulan: hasil studi ini menegaskan hubungan antara hasil pemeriksaan RI yang dilakukan segera pasca transplantasi dengan fungsi awal ginjal transplant dan kelangsungan hidup ginjal transplant dalam jangka waktu lama. Peningkatan RI memberikan peluang untuk mengenali pasien dengan prognosis jangka panjang yang buruk, bahkan disaat-saat awal pasca transplantasi ginjal
"
Jakarta: University of Indonesia. Faculty of Medicine, 2019
610 UI-IJIM 51:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bingley, England: Emerald Publishing Limited, 2023
657.3 MEA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Salma Putri Bima Anakku
"Laporan magang ini menyajikan gambaran komprehensif mengenai kegiatan magang di KAP IKN, yang berfokus pada evaluasi praktik penyajian laporan keuangan PT BSI pasca-kombinasi bisnis. Evaluasi mencakup tujuan, metode peninjauan perhitungan, aspek tata bahasa, format penulisan, serta penyajian kembali laporan sesuai teori dan PSAK 338 (2022): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa praktik penyajian laporan keuangan PT BSI setelah kombinasi bisnis dan prosedur peninjauan oleh KAP IKN telah sesuai dengan teori dan standar yang berlaku. Laporan magang ini juga membahas analisis refleksi diri atas pengalaman yang diperoleh selama magang di KAP IKN.

This internship report presents a comprehensive overview of internship activities at KAP IKN, which focuses on evaluating the practice of presenting PT BSI's financial reports post-business combination. The evaluation includes objectives, calculation review methods, grammatical aspects, writing format, and restatement of the report in accordance with theory and PSAK 338 (2022): Business Combinations of Entities Under Common Control. The findings indicate that the presentation practices of PT BSI's financial statements post-business combination and the review procedures by KAP IKN comply with the relevant theories and standards. Additionally, this report includes a self-reflective analysis of the experiences gained during the internship at KAP IKN."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widyo Ari Nugroho
"Latar Belakang : Stroke iskemi adalah penyebab kematian ketiga terbesar dan merupakan penyebab disablitias terbesar di Amerika Serikat dan negara negara industri. CT scan adalah modalitas pertama yang dapat digunakan untuk menilai terjadinya perubahan iskemik awal tersebut. ASPECTS dikembangkan untuk meningkatkan manfaat dari pemeriksaan CT dengan melakukan penggolongan yang dapat diulang untuk menilai perubahan iskemik awal (< 3 jam onset) pada pemeriksaan CT sebelum tata laksana dengan stroke iskemik akut dari sirkulasi anterior. Di RSUPN Cipto Mangunkusumo belum terdapat nilai kesesuaian inter obeserver terhadap nilai ASPECTS pada pasien stroke iskemi.
Tujuan : Mengetahui tingkat kesesuaian inter observer penilaian Alberta Stroke Program Early CT score pada pasien stroke iskemi di RSUPN Citpto Mangunkusumo, Jakarta
Metode : Penelitian ini merupakan studi analitik komparatif menggunakan desain potong lintang dengan data sekunder dari PACS. Sampel penelitian berjumlah 47 pasien penderita stroke iskemik yang menjalani pemeriksaan CT scan kepala di Departemen Radiologi RSUPN Cipto Mangunkusumo periode Januari 2012 hingga November 2018. Penelitian dilakukan sejak Februari hingga Maret 2019. Penilaian ASPECT score dilakukan pada 3 windowing WL 40 WW 7, WL 40 WW 40, WL 32 WW 8 oleh 3 observer yand dilakukan secara random.
Hasil : Terdapat kesesuaian yang baik antara 3 observer pada wndowing WL 40 WW 70 dengan K > 0,9 (p < 0,001) dan WL 40 WW 40 dengan K 0,82 - 0,92 (p < 0,001). Sementara windowing dengan WL 32 WW 8 memiliki kesesuaian yang buruk antara 3 observer dengan K 0,02 (P = 0,849), K 0,22 (P < 0,01) dan K 0,23 (P = 0,01).
Kesimpulan : Terdapat kesesuaian interobserver yang tinggi dengan windowing WL 40 WW 70 dan WL 40 WW 40 pada pasien stroke iskemi di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Terdapat kesesuaian interobserver yang rendah pada penggunaan windowing WL 32 WW 8.

Background : Ischemis stroke is third leading cause of death and disability in US and developed countries. CT scan is the first modality of choice that can be used to evaluate those ischemic changes. ASPECTS developed for increasing the benefit from CT scan examination by categorizing that can be repeated to evaluate early ischemic changes (< 3 hours of onset) in CT scan examination pre treatment of acute ischemic stroke from the anterior circulation. There have been no inter observer conformity for ASPECTS of ischemic stroke in Cipto Mangunkusumo Hospital.
Purpose : To evaluate inter observer conformity of Alberta Stroke Program Early CT Score of ischemic stroke in Cipto Mangunkusumo Hospital.
Method : This study used cross sectional design with secondary data from PACS. There are 47 samples of ischemic stroke patients that undergoes head CT scan in Radiology Department Cipto Mangunkusumo Hospital from periods of January 2012 to November 2018. This study conducted from February to March 2019. ASPECT score evaluated with 3 windowing WL 40 WW 7, WL 40 WW 40, WL 32 WW 8 by 3 observer at random.
Result : There are good conformity between 3 observers in windowing WL 40 WW 70 with K > 0,9 (p < 0,001) and WL 40 WW 40 with K 0,82 -0,92 (p < 0,001). While windowing WL 32 WW 8 with poor conformity between 3 observers with K 0,02 (P = 0,849), K 0,22 (P < 0,01) and K 0,23 (P = 0,01).
Conclusion : There are high inter observer conformity in windowing WL 40 WW 70 and WL 40 WW 40 on stroke ischemic patient in Cipto Mangunkusumo Hospital, while there are poor conformity in windowing WL 32 WW 8.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Adea Benedicta
"Resume medis sebagai salah satu bentuk dokumentasi yang di produksi oleh rumah sakit bertanggung jawab secara klinis, moral, maupun hukum oleh tenaga kesehatan dalam memberikan seluruh informasi terkait pasien dari awal hingga akhir perawatan dan dinyatakan dapat pulang. Walaupun resume medis sebagai salah satu bentuk dokumentasi yang umum diproduksi oleh rumah sakit, resume medis masih dibangun secara tidak tepat dalam prosesnya. Hal ini dapat berdampak terhadap salah satu isu dunia kesehatan yaitu keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran risiko atas ketidaklengkapan resume medis terhadap keselamatan pasien. Lebih lanjut, penelitian ini dapat digunakan untuk membantu pihak rumah sakit merumuskan kebijakan pencegahan terhadap kejadian yang mengancam keselamatan pasien saat menerima perawatan di rumah sakit atau perawatan dalam transisi. Penelitian ini menggunakan metode scoping review. Hasil penelitian akan disajikan secara kualitatif naratif dengan memanfaatkan basis data PubMed, Cochrane, Proquest, CINAHL, Google Scholar, Library UI, dan Library FKM UI. Temuan penelitian menunjukkan bahwa risiko potensial yang ditemukan melalui bukti studi yang disertakan maupun hasil tinjauan lain adalah kesalahan pengobatan, penerimaan kembali, kegagalan atau keterlambatan perawatan, literasi pasien, dan keberlanjutan perawatan. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan kesalahan pengobatan adalah kejadian keselamatan pasien yang paling berisiko terjadi atas ketidaklengkapan resume medis. Hal tersebut menunjukkan perlu dilakukan tindakan pencegahan melalui evaluasi serta pelaksanaan program berkelanjutan terhadap dokumentasi resume medis

Discharge summary as a form of documentation produced by the hospital is responsible clinically, morally, and legally by health workers in providing all information related to patients from the beginning to the end of treatment until they recover and get permission from their doctors to back to home. Although a discharge summary is one of the most common forms of documentation produced by the hospital, in reality, it has been still incorrectly recorded in the process. This matter can impact on one of the world's health issues, specifically on patient safety. This study aims to gain descriptive of risks of incomplete discharge summaries for patient's safety. Furthermore, this study can be used to help the hospital formulate preventive policies for the occurrence that threaten patient safety while receiving care at the hospital or care in transition. This study used a scoping review method. The results of this study will be presented in a narrative qualitative by using PubMed, Cochrane, Proquest, CINAHL, Google Scholar, Library UI, and FKM UI Library databases. Study findings revealed that potential risks found through study evidence included and the results of other literature reviews were medication errors, admissions, failure or delayed treatment, patient literacy, and continuity of care. This study concludes that medication error is the patient's safety occurrence most at risk of incomplete medical resumes. It is necessary to take precautionary measures through the evaluation and implementation of the sustainable discharge summary documentation program"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Wintarsih
"Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) merupakan lembaga
intelijen keuangan yang bertugas untuk mencegah dan memberantas tindak pidana
pencucian uang di Indonesia. Dalam menjalankan fungsinya, PPATK melibatkan banyak data dan dokumen negara yang bersifat rahasia dan sangat rahasia. Kewajiban PPATK maupun pegawai PPATK dalam menjaga kerahasiaan informasi tertuang pada Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang maupun Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara. Untuk menjaga kerahasiaan data dan dokumen negara, PPATK senantiasa melakukan sosialisasi kesadaran keamanan informasi secara rutin kepada pegawai PPATK, khususnya pegawai yang mengelola maupun mengakses data dan dokumen negara secara
langsung. Namun hasil simulasi internal menggunakan metode social engineering yang dilakukan terhadap pegawai PPATK secara acak pada Desember 2017 menunjukkan
bahwa masih terdapat pegawai yang terpancing dan memberikan informasi yang tidak
seharusnya diberikan kepada orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa ada beberapa
pegawai yang belum memiliki kesadaran keamanan informasi yang tinggi sesuai dengan kebutuhan PPATK, dan dapat menimbulkan citra buruk terhadap PPATK dan
mengganggu fungsi PPATK untuk mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian
uang. Secara hukum, kelalaian yang diakibatkan oleh kurangnya kesadaran informasi dapat dikenakan pidana denda maupun pidana penjara sesuai dengan yang tertera dalam Undang-Undang yang disebutkan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesadaran keamanan informasi pegawai PPATK pada tiap-tiap fokus area berdasarkan pedoman keamanan informasi yang telah dimiliki oleh PPATK, dengan menggunakan teori Knowledge, Attitude, Behavior (KAB), serta untuk mengetahui aspek mana saja yang masih perlu dilakukan peningkatan kesadaran keamanan informasi sehingga diharapkan seluruh pegawai PPATK dapat memiliki tingkat kesadaran keamanan informasi yang tinggi dan kerahasiaan data dan
dokumen negara yang dikelola oleh PPATK dapat terjaga dengan baik. Hasil penelitian dari 159 responden menunjukkan bahwa tingkat kesadaran keamanan
informasi pegawai PPATK berada pada kategori Sedang dan masih membutuhkan
peningkatan kesadaran keamanan informasi, khususnya di area Pertukaran Informasi, Pengendalian Akses Informasi dan Manajemen Insiden Keamanan Informasi. Selain itu, analisis yang dilakukan juga membuktikan bahwa pengetahuan memberikan pengaruh yang positif terhadap sikap dan perilaku seseorang, sehingga PPATK dapat meningkatkan tingkat kesadaran keamanan informasi pegawai dengan menanamkan pengetahuan yang lebih banyak.

Indonesia Financial Transaction Reports and Analysis Center (INTRAC/PPATK) is a financial intelligent agency that prevent and eradicate money laundering in Indonesia. As an intelligent unit, PPATK handles a lot of confidential and highly confidential state documents. Therefore, PPATK as an institution and its employees holds an obligation to keep confidentiality as stated in Law of the Republic of Indonesia Number 8 Year 2010 regarding Countermeasure and Eradication of Money Laundering and Law of the Republic of Indonesia Number 17 Year 2011 regarding State Intelligence. In order to keep confidentiality, PPATK routinely holds information security awareness events for its employees, especially for those who have direct access to data and/or state documents. Even so, internal social engineering simulation result in December 2017 shows that some of the employees still willing to give information to unauthorized party.
This means that there are employees that did not meet PPATKs information security awareness standard. It can deliver negative impact for PPATKs image in society. Furthermore, it can interupt PPATKs role as a financial intelligent unit. By law, a negligence caused by lack of information security awareness can be charged by fine penalties or even jail as stated in Law of the Republic of Indonesia Number 8 Year 2010 regarding Countermeasure and Eradication of Money Laundering and Law of the Republic of Indonesia number 17 Year 2011 regarding State Intelligence. This research aims to measure information security awareness of PPATKs employees on each focus area based on PPATK information security policy by using Knowledge, Attitude, Behavior (KAB) theory, and also to understand which focus area that still needs improvement to be able to increase PPATK employees information security awareness level and maintain confidentialy in their work. The result of this research gained from 159 respondents answers shown that the level of PPATK employees information security awareness is Average and there are 3 areas that are lack of awareness, which are Information Trading, Information Access Control and Information Security Incident Management. This research also concluded that a better knowledge affects positively to a better attitude and behavior, thus PPATK can develop their employees awareness by providing them with better knowledge in information
security.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masitoh
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kegiatan CSR dalam perspektif Islam yang digambarkan dalam pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) yang dilakukan perusahaan di Industri manufaktur dengan kinerja keuangannya. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis hubungan enam tema kegiatan ISR: (1) pendanaan dan investasi, (2) produk dan jasa, (3) tenaga kerja, (4) masyarakat, (5) lingkungan, dan (6) tatakelola dengan kinerja keuangan perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan data sekunder dari hasil content analysis laporan tahunan sampel. Teknik pengujian yang digunakan adalah ordinary least square dengan regresi berganda dengan menggunakan data cross section dan software STATA 12. Dalam penelitian ini indeks pengukuran yang digunakan untuk mengukur ISR adalah penyesuaian dari indeks yang dibuat oleh Othman et al (2009). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan ISR yang dilakukan perusahaan manufaktur berhubungan positif dengan kinerja keuangan perusahaan. Akan tetapi, hubungan positif antara ISR dengan kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur hanya didukung dari adanya hubungan positif tema tatakelola perusahaan saja dan tidak dari lima tema lainnya.Minimnya hubungan antara keduanya dimungkinkan karena masih relatif kurangnya kesadaran perusahaan terdaftar di ISSI untuk melaksanakan atau mengungkapkan kegiatannya yang sesuai syariah Islam.

This study analyzes the correlation of CSR in Islamic Perspective called by Islamic Social Reporting and financial performance of manufacturing companies. This study also aims to provide analysis of the correlation between ISR elements: (1) finance and investment, (2) products and services, (3) employees, (4) society, (5) environment, and (6) corporate governance, and company's financial performance.The method used in this study is quantitative approach with secondary data from content analysis of companies annual reports. This study used ordinary least square test with multiple regression from cross section data and also used STATA 12. In this study, the index used to measure ISR is adopted from index arranged by Othman et al (2009). The result shows that the ISR done by manufacturing companies have positive relationship with financial performance. However, this positive correlation is supported only by the corporate governance element. The reason behind this relation mignt because of the awareness of the companies listed in the ISSI to behave and disclose their Islamic activities is relatively low."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Mardiana
"ABSTRAK
Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pcmeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan Rekam Medis di rumah sakit meJiputi penerimaan pasien sampai pelaporan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Rl No 269/MENKESIPERIIIU2008 menyatakan bahwa setiap sarana pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan Rekam Medis. Untuk rawat inap, pengembalian berkas Rekarn Medis yang telah diisi dengan lengkap dan benar adalah sangat penting, saiah satunya untuk penagihan kepada pihak ketiga yang harus disertai resume medis. Berdasarkan pengamat.an pra penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Qadr Tangerang selama bulan Juli dan Agustus tahun 20 l 0, terdapat berkas Rekam Medik: yang belum terisi Iengkap dan menghambat proses penagihan . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas informasi rekam medls dengan waktu proses penagihan pada pasien rawat inap jaminan pihak ketiga. Subyek penelitian terdirl 220 rekam medis yang kembali darl ruang rawat inap dan disiapkan untuk diproses penagihannya. Variabel peneiitlan meliputi kelengkapan informasi rekam medis yang meliputi identitas pasien, bukti rekaman, keabsahan rekaman dan tata cara mencatat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi logistik. Hasil penelitian mernperlihatkan bahwa hubungan antara kualitas infonnasi rekam medis denganwaktu proses penagihan pasien rawat inap adalah signifikan. Hal lni menggambarkan bahwa faktor-faktor informasi rekam medis berperan penting dalam proses penagihan pasien jaminan pihak ketiga khususnya waktu penagihan pada pasien rawat inap.

ABSTRACT
Medical Record is a file that contains records and documents concerning patient identification, examination, treatment. action and other services to patients in health care facilities. Organizing Medical Records at the hospital include patient reception to reporting. Based on the Regulation of the Minister of Health of Indonesia No.269/MENKESIPER/IIl/2008 states that every health care facility must hold the Medical Record. For inpatient. Medical Record file returns that have been filled out completely and correctly is significant, one for billing to third parties who must be accompanied by medical resume. Based on the pre study observation which is conducted in Tangerang Qadr Hospital during July and August of20IO, there was a medical records file that has not been completed and obstructs the process of patient billing by a third patty guarantee. The objective of this study is to investigate the relationship between medical record information quality with billing process times on inpatients third~ party guarantees. Research subjects comprised two hundred twenty medical records that back from the inpatient unit to medical record and billing is p-prepared to be processed by the billing. Research variables included the completeness of medical] record information including patient identification, record evidence. the validity of records and procedure notes. This study uses a quantitative approach to regression analysis. The results shown that the relationship between medical record information quality with patient billing process times is significant This illustrates that the factors of medical record information has an important role in the process of billing patients, especially when third-party insurance billing in-patient. "
2011
T33694
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhila Putri Rachma
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai hubungan antara kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien rawat jalan BPJS Kesehatan di RS BMC.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif.Hasil dari penelitian ini adalah memperlihatkan bahwa terdapat nya hubungan antara dua variabel yaitu kualitas pelayanan dan tingkat kepuasan.Selain itu penelitian ini juga memcari tahu seberapa kuat hubungan atau korelasi antara dua varibel itu dari rendah hingga sangat kuat,dimana hasilnya adalah kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang sedang terhadap tingkat kepuasan pasien rawat jalan BPJS Kesehatan di RS BMC.Hal ini sudah dapat terlihat dari dimensi-dimensi varibelnya yang seluruhnya memiliki nilai sedang.

ABSTRACT<>br>
This research discusses the relationship between service quality to outpatient of BPJS Kesehatan satistification level in BMC Hospital. The research method used in this research is a quantitative approach with descriptive research type. The result of this research shows that there is a relationship between two variables that is service wuality and level of statisfaction. In addition, this study also finds out how strong the relationship or correlation between the two variables is from low to very string, where the result is the quality of service has a moderate effect on the level of satisfaction of outpatient BPJS Kesehatan in BMC Hospital. This can already be seen from the dimensions of the variable that all have a medium value."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Suzana
"Keselamatan pasien merupakan hal yang sangat mendasar dalam pelayanankepada pasien di rumah sakit. Sebagai langkah awal dalam upaya meningkatkankeselamatan pasien di rumah sakit adalah dengan mengukur budaya keselamatanpasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepemimpinantransformasional, kerjasama tim, dan kesadaran individual dengan budaya keselamatanpasien di Rumah Sakit Prima Medika RSPM Denpasar. Metode yang digunakanadalah metode campuran mix method. Pendekatan kuantitatif menggunakan jenispenelitian potong-lintang cross-sectional. Kuesioner dibagikan kepada sampelsebanyak 218 responden. Pada pendekatan kualitatif dilakukan penelusuran lebih lanjutterhadap hal-hal yang dirasa masih belum terjawab, untuk melengkapi penjelasan hasilpenelitian kuantitatif.
Analisis statistik menggunakan Structural Equation Modelling SEM, dengan program STATA-SE 12.1. Wawancara mendalam dilakukan denganDireksi RSPM dan pegawai yang terkait, untuk konfirmasi hasil penelittian. Hasilanalisis menunjukkan variabel independen yang saling berhubungan yaituKepemimpinan Transformasional, Kesadaran Individual, dan Kerjasama Tim, danketiganya berhubungan secara bemakna dengan variabel dependen BudayaKeselamatan Pasien p.

Patient safety is very basic in the service to patients in the hospital. As a firststep in improving patient safety in hospitals is by measuring the patient 39 s safety culture.The purpose of this research is to know the relationship of transformational leadership,teamwork, and individual awareness to patient safety culture at Prima Medika Hospital RSPM Denpasar. The method used is mix method. The quantitative approach usescross sectional research. Questionnaires were distributed to a sample of 218respondents. In a qualitative approach, further searches on things that remainunanswered, to complement the explanation of the results of quantitative research.
Statistical analysis using Structural Equation Modeling SEM, with STATA SE 12.1program. In depth interviews were conducted with the RSPM Board of Directors andrelevant employees, to confirm the results of the study. The results of the analysis showthat the independent variables are Transformational Leadership, Individual Awareness,and Team Cooperation, and all three are related significantly to the dependent variableof Patient Safety Culture p.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>