Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160512 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Helena
"Artikel ini berfokus pada relasi interpersonal tokoh Medea dalam novel Medea i ee deti Medea dan Anak-Anaknya(1996) karya Lyudmila Ulitskaya. Artikel ini menganalisis mode eksistensi Medea sesuai konsep filosofis Martin Buber mengenai relasi dan cinta. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana Medea mencapai eksistensinya melalui relasi yang ia bangun dengan dunianya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penyusunan artikel ini adalah studi pustaka dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap toleransi Medea adalah wujud cinta sekaligus bentuk pencapaian eksistensinya.

This article focuses on interpersonal relationships of the protagonist Medea in the novel Medea and Her Children (1996) by Lyudmila Ulitskaya. This article examines Medeas modes of existence in accordance to Martin Bubers philosophical concept of relation and love. The aim is to see how Medea attains her existential authenticity through establishing relation with her world. This research uses literature study as the technique to collect the data and descriptive analysis as the method. This article ultimately argues that Medeas tolerance is an act of love, thus functions as her attainment of existential authenticity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yeremia Putra Pradana
"Untuk mencapai eksistensi, manusia memerlukan pihak lain untuk menciptakan suatu relasi sosial. Dalam proses ini, manusia hendaknya mampu menerima dan berinteraksi dengan pihak lain demi mencapai eksistensi. Di jaman modern ini, teknologi menjadi bagian penting dalam kehidupan dan sangat mungkin bagi teknologi menjadi bagian dari ‘pihak’ lain. Jurnal ini berfokus pada relasi unik yang tercipta antara manusia dan teknologi dalam film Her (2013) oleh Spike Jonze. Ketika manusia bertemu dengan teknologi, hubungan mereka menjadi lebih kompleks sebab merupakan dua ciptaan yang berbeda. Meminjam pemikiran Martin Buber tentang eksistensialisme manusia, jurnal ini melakukan analisa terhadap kemungkinan dan keterbatasan interaksi hubungan eksistensial antara manusia dan teknologi. Menilik pada emosi dan logika pikir pihak teknologi untuk menjadi sama dengan manusia, jurnal ini hendak membedah bagaimana subyek, yaitu manusia dan teknologi dapat bersatu menjalin hubungan romantis yang bergantung pada sikap seseorang dalam menghadapi masalah dan kondisi suatu hubungan.

To exist, human being needs others to create social relations. In that process, human should accept and interact with others so that they can exist. In this modern era, technology becomes a significant part of human life, and, it is possible for technology to be “the others”. Examining a movie by Spike Jonze titled Her (2013), this essay spotlights a unique relationship between human and technology. When human creates relation with technology, the problem is more complex since the relation is between two different creatures. Using Martin Buber’s theory about human existentialism, this essay will analyze the possibility as well as the limit of human-technology interaction. By criticizing the subject’s emotion and logic in the process in which technology exist like a human being, this writing will highlight how the subjects, both human being and technology could coexist and engage in romantic relations, which depends on how humans reacts to the problems and conditions of the intimacy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Nugraha
"Makalah berisi tentang analisis eksistensi Piscinine (Pi) Molitor Patel, karakter utama cerita Life of Pi (2012) karya Yann Martel. Dalam eksistensialisme, makalah ini menelusuri eksistensi Pi lewat rasa takut, cemas dan harapan bersamaan dengan perjalanan mental dan spiritual. Kombinasi elemen-elemen tersebut akan membentuk esensi Pi. Makalah ini berfokus pada perubahan aksi dan eksistensi Pi yang nantinya akan membentuk esensi Pi sebagai individual bebas.

This paper is an existential analysis of Piscine (Pi) Molitor Patel, the main character of Yann Martel’s Life of Pi (2012). On the basis of existentialism, this paper explores the existence of Pi through his fear, anxiety and hope with his spiritual and mental journey. The combination of previous elements shapes Pi’s essence. The paper focuses on the changes of Pi’s actions and existence which later shapes his essence as a free individual."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia;, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, O.E.
"Berangkat dari konsepsi individu abstrak dari Hegel, telaah ini hendak menjumpakan konsepsi di atas dengan pandangan Kierkegaard tentang individu yang konkret. Roh dengan segala manifestasinya sebagaimana dijelaskan Hegel, mendapat jawaban kritis dari Kierkegaard dengan menekankan manusia konkret, yang bereksistensi, unik dan berada dalam proses perjuangan menuju hidup yang sejati. Roh dengan elaborasi sistematisnya bukanlah segala-galanya, dan tidak dapat menjelaskan seluruh masalah hidup yang benarbenar dialami, dihayati dan selalu menegangkan, mencemaskan dan terkadang menakutkan bahkan dapat membuat putus asa. Hidup adalah hidup yang konkret, dijumpai dan dihadapi dengan segala resiko yang tampak jelas dari ungkapan suasana batin dengan segala bentuk kegelisahannya. Hidup tidak dapat dikeluarkan dari situasi aktual dan lari ke dalam sistem dan teori-teori sistematis. Ringkasnya, individu itu bereksistensi sehingga hidupnya penuh dengan konflik dan problema.
Sebelum memasuki perjumpaan kedua filsuf di atas, lebih dahulu akan diberikan penjelasan singkat atas telaah ini dalam bab pendahuluan. Kemudian, dalam bagian dua, titik tolak perjumpaan akan diuraikan dengan menjelaskan sistem filsafat Hegel dan Kierkegaard. Pada bagian berikut, diperlihatkan bagaimana seluruh elaborasi pemikiran Hegel berangkat untuk membenarkan konsep-konsep abstrak yang sekaligus menempatkan manusia dalam kerangka konsep yang jauh dari pengalaman hidup konkret. Dan bagian selanjutnya, sebagai jawaban atau perjumpaan kritis dengan Hegel, uraian manusia yang bereksistensi dengan segala masalah dan perjuangannya menuju hidup yang sejati dipaparkan. Akhirnya, sebagai penutup, diberikan sepintas rekapitulasi telaan dan sekaligus kontektualisasinya dengan situasi konkret di mana penulis hidup."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renata Mery Christian Natalia
"Fokus Utama dalam penelitian ini adalah perubahan makna teknologi dalam kehidupan manusia dalam film Spike Jonze yang berjudul "Her". Penelitian ini akan menggunakan teori Gabriel Marcel tentang eksistensialisme untuk menganalisa hubungan eksistensi manusia dan intersubjektifitas. Dengan pendekatan teori Gabriel Marcel, penelitian ini akan menganalisa hubungan interpersonal Theodore dengan Samantha berdasarkan opini, fidelitas dan harapan. Dari mesin menjadi sesuatu yang layaknya manusia, Samantha telah mengalami perubahan fungsinya sebagai sistem operasi. Studi ini menegaskan bahwa individu tidak perlu mempunyai badan untuk memiliki eksistensi di dunia. Eksistensi dapat terjadi selama manusia menganggap suatu hal sebagai subjek dan menjaga hubungan interpersonal. Her juga mengkritisasi mental manusia didunia dimana mereka sangat bergantung pada teknologi. Situasi ini telah membuat hubungan interpersonal hancur.

The main focus of this study is the shift of technology meaning in human life from Spike Jonze’s movie, “Her”. This study will use Gabriel Marcel’s theory of existentialism to analyze the correlation between human’s existence and intersubjectivity. By using Gabriel Marcel’s approach, this study examines Theodore’s interpersonal relationship with Samantha based on love, opinion, fidelity and hope. From machine to something like real human, Samantha had experience the change of her meaning as an operating system. This study confirms that individual does not need to have body to exist in the world. The existence would happen as long as people consider other as subject and keep up the interpersonal relationship. All in all, Her criticize about human mental in this world where people really depend on technology in this world. This situation has made the interpersonal relationship destroyed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Prayoga Rafila Dwikurnia
"Skripsi ini merupakan sebuah analisis filosofis terhadap eksistensialisme manusia. Dengan menggunakan Carl Allen sebagai tokoh utama dalam film Yes Man untuk dijadikan representasi, maka dapat terlihat tahapan-tahapan eksistensialisme yang dijalani oleh Carl Allen dalam kehidupannya dari pilihan-pilihan yang diambil. Analisis filosofis menaruh perhatian pada kehidupan Carl Allen sebagai manusia yang mencapai tahapan-tahapan eksistensialisme untuk dapat menemukan pemaknaan dalam dirinya. Penelitian dilakukan dengan mengamati perubahan passion yang ada dalam diri Carl Allen yang kemudian menjadi faith sebagai salah satu contoh kehidupan manusia, dan kemudian dianalisis untuk kemudian dapat diketahui tentang perpindahan tahapan-tahapan eksistensilisme yang dicapai.

This thesis is philosophical analysis towards to human existentialism. By applying Carl Allen, the main character of Yes Man, as the representation of human existentialism, we can see existentialism phases through Carl Allen’s life options. The philosophical analysis explains Carl Allen’s life as human that gets his existentialism phases to find the real of Carl Allen. This research analyzes the change of Carl Allen’s passion, which becomes faith that one of human life instances. Therefore, we can know the adjustment of the existentialism phases of Carl Allen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendi Lustanto
"ABSTRAK
Perbincangan dalam politik seringkali berfokus pada sistem politik atau pergerakan politik dalam cakupan luas. Fokus tersebut mengarah pada uaha untuk mengarahkan publik dalam percakapan Politik sebagai sebuah sistem, serta melupakan bahwa politik dibangun melalui kristalisasi ide dari individu yang memaknai kondisi togetherness di dunia. Padahal pemaknaan itu menjadi sangat penting karena sebagai titik awal dari diskursus itu tumbuh dan berkembang, sering menyebut kondisi tersebut sebagai pergulatan politik individu. Pergulatan tersebut melibatkan percakapan antara me dan myself yang kemudian diejawantahkan menjadi sebuah gagasan politik individu. Upaya untuk menguak pentingnya politik dalam kerangka pergulatan individu menjadi sangat penting ketika diskursus yang ditawarkan oleh Politik mengalami kemampatan. Kondisi tersebut dapat , berdampak pada kualitas dari Politik yang dapat menyebabkan penurunan yang signifikan, Politik bukan lagi diartikan sebagai jalan untuk mencapai sebuah keadilan, melainkan hanya menjadi sarana mengejar kepentingan semata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berdasarkan kajian teoritis dan studi pustaka terhadap pemikiran eksistensialisme dari Hannah Arendt yaitu teori Vita Activa. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah upaya rekonstruksi konsep politik dari tingkatan individu yang menjadi syarat perlu bagi manusia untuk mengada di dunia.

ABSTRACT
Discussions in politics often focus on a broad range of political systems or political movements. This focus leads to efforts to direct the public in the conversation Politics in the sense of a system, and forget that politics is built through the crystallization of ideas from individuals who interpret conditions togetherness in the world. Though the meaning becomes very important because it is the starting point of the political discourse that grows and develops, it often calls it an individual political struggle. The struggle involved a conversation between me and myself which was later embodied into an individual political idea. Efforts to uncover the importance of politics within the framework of individual struggle become very important when the discourse offered by Politics suffers. These conditions can have an impact on the quality of politics which can cause a significant decline, politics is not interpreted as a way to achieve justice, but only as a means of pursuing mere interests. This study uses qualitative methods based on theoretical studies and literature studies on the existentialism of Hannah Arendt, the Vita Activa theory. The expected result of this study itself is the effort to reconstruct the political concepts of the individual level that are necessary for human beings to be in the world."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Wulandea
"[ABSTRAK
Makalah ini membahas kebebasan tokoh Isabelle dalam film Jeune et Jolie (2013) yang dikaitkan dengan konsep kebebasan yang dicetuskan oleh Jean-Paul Sartre. Kebebasan Sartre merupakan bagian dari teori utamanya: eksistensialisme. Analisis data difokuskan pada tindakan tokoh Isabelle dan konsekuensinya, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Tindakan Isabelle memberi konsekuensi bagi dirinya baik dari segi psikologis, biologis, ekonomis, dan sosial.ABSTRACT This paper examines the figure Isabelle on Jeune et Jolie (2013), using the freedom concept by Jean-Paul Sartre. Freedom is a part of the existensialism theory. The data analysis is focused on Isabella?s actions and its consequence for herself and others. Her actions give the impact for her mental, health, economy and social life.;This paper examines the figure Isabelle on Jeune et Jolie (2013), using the freedom concept by Jean-Paul Sartre. Freedom is a part of the existensialism theory. The data analysis is focused on Isabella?s actions and its consequence for herself and others. Her actions give the impact for her mental, health, economy and social life., This paper examines the figure Isabelle on Jeune et Jolie (2013), using the freedom concept by Jean-Paul Sartre. Freedom is a part of the existensialism theory. The data analysis is focused on Isabella’s actions and its consequence for herself and others. Her actions give the impact for her mental, health, economy and social life.]
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Keisar Natanael
"Tulisan ini mengangkat tentang bagaimana musik dapat menjadi medium untuk menyingkap eksistensi subjek dengan menggunakan sudut pandang teori fenomenologi ontologi dari Martin Heidegger. Musik sendiri bukan hanya dikenal sebagai objek seni yang mampu menghibur, namun juga berkontribusi dalam sejarah. Musik berperan sebagai penanda waktu dan kultur di seluruh dunia sejak dahulu kala hingga saat ini, dan signifikansinya terhadap peradaban manusia sudah diakui oleh banyak budaya. Penulis menggunakan metode fenomenologi dengan mengkaji analisis dengan menggunakan sudut pandang fenomenologi Heidegger untuk mencari relevansi antara musik dan juga dampaknya untuk menjadi medium bagi seorang individu menyingkap eksistensinya. Dengan mengacu pada karya-karya Heidegger, penulis berusaha melihat bagaimana Heidegger melihat seni dan juga bagaimana ia menjelaskan eksistensi manusia dan bagaimana melalui teori Dasein, Heidegger menjabarkan cara untuk seorang individu menghidupi dirinya secara sepenuhnya. Melalui tulisan ini, penulis ingin menyampaikan bahwa dengan menerapkan konsep fenomenologi ontologis Heidegger dalam konteks musik, musik dapat menyediakan pengalaman eksistensial yang mendalam dan menghubungkan manusia dengan realitas ontologis.
This paper examines how music can be a medium to reveal the existence of a subject by using Martin Heidegger's ontological phenomenological point of view. Music itself is not only known as an art object that can entertain, but also contributes to history. Music has served as a marker of time and culture from the dawn of time to now, all around the world, and its significance to human civilization has been recognized by many cultures. The author uses a phenomenology method by examining the analysis using Heidegger's phenomenological viewpoint to discover the connection between music and also its path to become a medium for an individual to reveal his existence. By referring to Heidegger's works, the writer tries to see how Heidegger sees art and also how he explains human existence and how, through Dasein's theory, Heidegger describes how an individual can fully support himself. Through this paper, the writer would like to convey that by applying Heidegger's ontological phenomenological concept in the context of music, music can provide a deep existential experience and connect humans with ontological reality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Isyana Rahmadanti
"Kebebasan eksistensial merupakan suatu teori yang mendukung ide bahwa eksistensi mendahului esensi pada diri manusia. Penelitian ini membahas struktur naratif dan sinematografis yang menjadi bagian dari pembangun film Le Roi de Cœur (1966). Aspek dari struktur naratif dan sinematografis yang dipaparkan meliputi alur dan karakterisasi tokoh hingga teknik pengambilan gambar dalam film dan audio yang dimainkan. Kebebasan eksistensial yang ditemukan dalam tokoh Charles Plumpick dalam membuat keputusan dan bertindak dianalisis secara tematis menggunakan teori Jean-Paul Sartre. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya eksistensi dan esensi dalam tokoh Plumpick yang membentuk kebebasan eksistensialnya serta membedah proses penemuan kesadaran dalam dirinya untuk memperjuangkan kebebasan ini. Hasil temuan penelitian ini berupa unsur ‘eksistensi’,‘esensi’, serta pergeserannya pada tokoh utama yang didasari oleh konsep “L'existence précède l'essence” dalam teori eksistensialisme Sartre. Pergeseran esensi ini menunjukkan keberhasilan Plumpick dalam memenuhi kebebasan eksistensialnya sebagai manusia. Ia menggunakan kebebasan itu untuk menentukan bagaimana ia menjalankan hidupnya.

Existential freedom is a theory that proposes the idea that existence precedes essence in humans. This study discusses the narrative and cinematographic structure in Le Roi de Cœur (1966). Aspects of the narrative and cinematographic structure covers the plot and characterization to shooting techniques and the audio used in the film. The existential freedom found in the main character, Charles Plumpick, in making decisions and behaving is explained thematically using Jean-Paul Sartre's theory. This study uses qualitative research methods to collect and analyze data from the film. The purpose of this study is to prove the existence and essence in the main character which forms his existential freedom and to further investigate the process of finding awareness within himself to fight for this freedom. This study found the elements of 'existence' and 'essence', as well as shifts of these elements within the main character, based on the concept of "L'existence précède l'essence" in Sartre's theory of existentialism. This shift in essence shows Plumpick's success in fulfilling his existential freedom as a human. Plumpick uses this freedom to decide how he lives his life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>