Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20772 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, 2018
793.095 IND a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nahal Rizaq
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program Among Raga dalam mengamankan Asian Games 2018 dan dampaknya terhadap tingkat kejahatan di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya. Pendekatan penelitian ini menggunakan “mixed method”, untuk menjawab dua pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian tentang bagaimana implementasi program Among Raga digunakan pendekatan kualitatif dengan metode dekriptif analisis. Sedangkan, untuk menjawab bagaimana dampak program Among Raga terhadap tingkat kejahatan digunakan uji t statistik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi program Among Raga yang dianalisis dengan empat dimensi (komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi) telah berjalan efektif. Selanjutnya, hasil penelitian juga menunjukan signifikansi dampak program Among Raga terhadap penurunan tingkat kejahatan 3C di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya (p<0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi program Among Raga terhadap pengamanan Asian Games 2018 telah memberikan manfaat penyebaran pengawasan kejahatan (diffusion crime control enefit) sebagai strategi pencegahan kejahatan di berbagai wilayah Polres jajaran Polda Metro Jaya.

The purpose of this research was to analyze Among Raga implementation program towards the security of The Asian Games 2018 and it's impact through crime rates at Jakarta Metropolitan Regional Police. This research used mixed method to answer two research questions. Research question regarding how was the effectiveness of program implementation, answered using qualitative approach was employed. While, to answer research question regarding how the impact of Among Raga program through crime rates, the use of t test statistic analysis was applied.
Research found that Among Raga program which cover four dimensions (communication, resources, disposition, and bureaucracy structural) has been effectively implemented. Furthermore, the finding also showed the signifinance impact of Among Raga program on reducing crime rates in Jakarta Metropolitan Regional Police Juridiction. It could be concluded that the Among Raga implementation program towards the security of The Asian Games 2018 contribute diffusion crime control benefit as crime prevention strategy within Polda Metro Jaya Juridiction.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Ayu Rahimainita
"Skripsi ini menggunakan kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah 18th Asian Games 2018mendatang, sebagai studi kasus tentang bagaimana penyelenggaraan sport mega-eventmeningkatkan nation branding sebuah negara. Skripsi ini juga memaparkan strategipemanfaatan media sosial 18th Asian Games 2018 pada periode Agustus ndash; Oktober 2017dalam mengomunikasikan nation branding Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metodekualitatif dengan melakukan studi deskriptif dan paradigma konstruktivisme pada objekpenelitiannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan, administrasi,ekonomi, dan prestasi merupakan indikator utama dalam sebuah penyelenggaraan sportmega-event yang membentuk nation branding negara penyelenggaranya. Hasil penelitianjuga menemukan bahwa dengan cakupan wilayah khalayak sasaran yang begitu luas, mediasosial merupakan media yang efektif membentuk nation branding melalui penyelenggaraansport mega-event apabila melalui tahapan manajemen strategis dalam branding, yaitupenentuan dan implementasi identitas.

This thesis uses Indonesia rsquo s opportunity as the host country for the upcoming 18th AsianGames 2018 as a case study on how a sport mega event can shape and escalate nationbranding of a country. In a connection with social media marketing as concept, this thesis isalso explains the social media marketing strategy of 18th Asian Games 2018 in the period ofAugust ndash October 2017 in order to communicate nation branding of Indonesia through the18th Asian Games Jakarta Palembang 2018. This thesis conducted under qualitative approachwith descriptive study and constructivist paradigm to the object of research.
The finding of this thesis shows that management of the event, sport achievement, administrative, andeconomic are the main indicators in a sport mega event that shaped nation branding of thehost country. Besides, the finding also shows that social media is the best media to shapenation branding through a sport mega event which targeting audience from varieddemographical backgrounds.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditama
"Asian Games merupakan acara olahraga terbesar di Asia dan diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Penelitian ini menjelaskan hubungan social media marketing activities terhadap pembentukan brand awareness, brand image, dan brand loyalty Asian Games 2018 selaku acara olahraga. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan penyebaran kuesioner secara online yang berdasarkan teknik convenience sampling terhadap 400 responden. Berdasarkan analisis faktor yang telah dilakukan, social media marketing activities terbagi menjadi tujuh dimensi, yaitu pleasure of share, interaction, trendiness, customization, advertisement, information, dan word of mouth communication. Setelah dilakukan analisis linier, social media marketing activities terbukti dapat memprediksi brand awareness, brand image, dan brand loyalty secara signifikan. Dimensi yang berpengaruh secara signifikan terhadap brand awareness adalah pleasure of share dan information, pleasure of share, customization dan information pada brand image, serta pleasure of share, information dan word of mouth communication pada brand loyalty. Selain itu, ditemukan bahwa brand awareness memiliki hubungan dengan brand image yang secara bersama memiliki hubungan dengan brand loyalty.

The Asian Games is the biggest sporting event in Asia and is held every four years. This study explains the relationship of social media marketing activities to the formation of brand awareness, brand image, and brand loyalty of the 2018 Asian Games as a sports event. This research is a quantitative research by conducting online questionnaires that discuss convenience sampling techniques for 400 respondents. Based on the analysis of the factors that have been carried out, social media marketing activities are divided into seven dimensions, namely pleasure of share, interaction, trendiness, customization, advertising, information, and word of mouth communication. After linier analysis, social media marketing activities have been shown to significantly predict brand awareness, brand image, and brand loyalty. The dimensions that influence brand awareness are pleasure of share and information, pleasure of share customization, and information on brand image, as well as the pleasure of share, information, and word of mouth communication on brand loyalty. In addition, it was found that brand awareness has a relationship with brand image related to brand loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Dian Syaputra
"Asian Games merupakan kompetisi olahraga bergengsi di tingkat internasional, mencakup seluruh wilayah Asia. Pada tahun 2018, Indonesia kembali mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah. Keuntungan yang didapat dengan menyelenggarakan acara ini diperkirakan mencapai Rp 3.6 Triliun karena adanya surplus pendapatan serta efek limpahan dari kedatangan peserta, tamu, dan penonton dari banyak negara. Akan tetapi, kedatangan para tamu berdampak terhadap permintaan penggunaan jalan di Jakarta dan Palembang yang meningkat dari sebelumnya. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengestimasi dampak dari pelaksanaan Asian Games 2018 terhadap tingkat kemacetan lalu-lintas yang berada di Jakarta dan Palembang.  Data yang digunakan untuk menganalisis dampak ini berasal dari Google Matrix API pada periode sebelum, saat dan sesudah Asian Games berlangsung. Hasil temuan menunjukkan bahwa secara rata-rata, Asian Games menurunkan tingkat kemacetan, namun dampak yang dihasilkan berbeda untuk setiap ruas jalan, venue, dan ring.

The Asian Games is a prestigious sports competition held at international level covering the entire Asian region. In 2018, Indonesia was again honored to be the host of such an event. The profits obtained by hosting this event are estimated to reach Rp. 3.6 Trillion from the surplus of income generated by the arrival of participants, guests, and spectators from many countries spending their money in Indonesia during the games. However, the arrival of guests increases the traffic use in Jakarta and Palembang. Therefore, this paper discusses the 2018 Asian Games traffic policy implementation to combat the level of traffic congestion in Jakarta and Palembang. The data used to analyze this impact comes from Google Matrix API in the period before, during and after the Asian Games. On average, traffic policy implementation during Asian Games reduce the level of congestion, but the results are different for each road, venue, and ring."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Miqdad
"Dewasa ini, penyelenggaraan mega-event olahraga telah menjadi aktivitas diplomatik. Berbagai negara memperebutkan hak sebagai tuan rumah mega-event olahraga—mendemonstrasikan kapabilitas mereka dengan mengharapkan konsekuensi positif dari penyelenggaraan itu. Namun, berbagai episode sejarah membuktikan bahwa tidak ada jaminan pasti bahwa negara penyelenggara akan menemui hasil positif yang diharapkan. Keputusan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018 terlihat merupakan pilihan berisiko tinggi, seiring dengan berbagai problematika yang ia hadapi. Kendati demikian, setelah Asian Games 2018 berakhir, Indonesia dinobatkan “sukses” menyelenggarakan mega-event olahraga tersebut—menemui hasil positif yang signifikan. Melihat fakta tersebut, penulis menilai bahwa Indonesia berhasil membangun strategi diplomasi olahraga yang efektif untuk menyiasati tantangan yang hadir selama pengerjaan Asian Games 2018. Maka dari itu, skripsi ini mempertanyakan bagaimana strategi diplomasi olahraga Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Untuk meneliti hal tersebut, penulis membangun kerangka analisis yang diadopsi dari kerangka konsep networked sport diplomacy (Murray, 2018) dan strategi diplomasi olahraga (Abdi, et.al, 2018). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan data yang bersumber dari narasumber, dokumen resmi, publikasi resmi pemerintah, buku, artikel akademik, dan situs berita terpercaya. Penelitian ini menemukan bahwa sebagai tuan rumah Asian Games 2018, Indonesia berhasil mengimplementasikan strategi diplomasi olahraga yang efektif. Secara spesifik, Indonesia menciptakan strategi diplomasi olahraga yang mengedepankan inklusivitas—membangun jaringan aktor yang luas, variatif, dan kolaboratif—dengan mengakomodasi kepentingan setiap aktor yang terlibat. Strategi ini digerakkan oleh dua prinsip: pemenuhan tuntutan OCA dan prinsip diplomasi membumi. Jaringan aktor meliputi aktor negara dan non-negara, pada tingkat domestik dan internasional. Berbagai aktor terlibat berkolaborasi di bawah satu visi yang sama—Asian Games 2018 yang sukses. Berbagai interaksi tersebut memiliki peran-peran spesifik yang beragam dalam menghasilkan Asian Games 2018 yang sukses.

In recent times, the hosting of mega sporting events has become a diplomatic activity. Various countries compete for the rights to host sporting mega-events—showcasing their capabilities and expecting positive consequences from hosting them. However, historical episodes have proven that there is no guarantee that the host country will achieve the expected positive outcomes. Indonesia's decision to host the 2018 Asian Games seemed like a high-risk choice, considering the various challenges it faced. Nevertheless, after the conclusion of the 2018 Asian Games, Indonesia was hailed as a "success" in organizing the sporting mega-event—achieving significant positive results. Based on these facts, the author believes that Indonesia successfully built an effective sports diplomacy strategy to overcome the challenges encountered during the preparation of the 2018 Asian Games. Therefore, this research questions Indonesia's sports diplomacy strategy as the host of the 2018 Asian Games. To investigate this matter, the author adopts an analytical framework derived from the concept of networked sport diplomacy (Murray, 2018) and sports diplomacy strategies (Abdi, et al., 2018). This research is a descriptive qualitative study that utilizes data from source persons, official documents, government publications, books, academic articles, and reliable news websites.This research finds that as the host of the 2018 Asian Games, Indonesia successfully implemented an effective sports diplomacy strategy. Specifically, Indonesia created a sports diplomacy strategy that emphasized inclusivity—building a wide, diverse, and collaborative network of actors, accommodating the interests of all involved parties. This strategy was driven by two principles: meeting the demands of the Olympic Council of Asia (OCA) and the principle of diplomasi membumi. The network of actors includes both state and non-state actors at domestic and international levels. Various actors collaborated under a shared vision of a successful 2018 Asian Games. These interactions played diverse and specific roles in producing a successful Asian Games in 2018. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Rahayu
"Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bahwa Indonesia, dalam keadaan ekonomi yang masih memprihatinkan dan terpuruk, ada banyak konflik dan pergolakan di dalam negeri, serta terancam oleh perpecahan (disintegrasi), tetapi pemerintah Indonesia begitu berhasrat menginginkan agar Indonesia dapat menjadi tuan rumah penyelenggaraan AG IV tahun 1962. Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut, maka beberapa pertanyaan yang penting diajukan antara lain: Pertama, apa sajakah yang menjadi motivasi atau tujuan Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan AG IV? Kedua, apa saja manfaat atau keuntungan yang ingin dicapai Indonesia dengan berperan sebagai tuan rumah penyelenggaraan AG IV tahun 1962 di Jakarta?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Pertama, motif yang mendorong pemerintah Indonesia yang begitu berhasrat ingin menjadi tuan rumah AG IV tahun 1962, antara lain: 1. Untuk mengangkat nama, harkat dan martabat bangsa Indonesia di mata internasional; dan 2. Mendukung meningkatkan kemajuan prestasi olahraga yang dapat mengharumkan nama baik Indonesia di mata internasional. Oleh karena itu, apa pun persyaratan dan berapapun biaya untuk penyelenggaraan Asian Games bagi Presiden Sukarno (Bung Karno) tidak penting, tidak masalah, karena dampak politis, ekonomis dan budayanya dianggap jauh lebih besar dari semua biaya yang dikeluarkan itu. Walaupun pada akhir dari penyelenggaraan AG IV Indonesia mendapat sanksi dari federasi olahraga dunia, Internasional Olympic Commetee (IOC) karena mencampuradukkan olahraga dengan politik. Namun, secara umum langkahlangkah atau kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia justru mendapat simpati dan dukungan dari Negara-negara Dunia Ketiga. Dengan demikian, motivasi pemerintah Indonesia untuk mengangkat nama Indonesia di pentas dunia internasional dapat tercapai. Demikian pula wibawa pemerintah sedikit banyak meningkat pula.
Kedua, Pencapaian atau prestasi Indonesia dalam penyelenggaraan AG IV tahun 1962 adalah prestasi ganda karena Indonesia mampu meraih prestasi dalam dua hal, yaitu: 1. Suksesnya penyelenggaraan AG IV dengan baik, aman dan lancar; dan 2. Indonesia meraih Juara Umum ke-2 se Asia (menempati posisi tertinggi ke-2 dalam perolehan medali), dan hal ini merupakan sebuah prestasi terbaik dari empat kali keikutsertaan dalam Asian Games sebelumnya, baik pada AG I (1951), AG II (1954) dan AG III (1958). Bahkan, hingga saat ini, prestasi terbaik menjadi dua besar se-Asia atau menempati posisi kedua semacam itu belum pernah terulangi kembali.

The issue in this research is Indonesia in worst buried economic conditions and have much of problems, more than political conflict, and also in danger was be threatened of disintegration, but the Indonesian government very desire to propose or bidding necessitate Indonesia eager can to be selected to hold or can to become the host for the fourth Asian Games in 1962 at Jakarta. Some important question necessary tobe awards are: First, what kinds of motivation that push Indonesia government goals to become the host for the fourth Asian Games in 1962 at Jakarta? Seconds, what kinds of benefit can be obtained of Indonesian government to become the host for the fourth Asian Games in 1962 at Jakarta?
The result of this research had found some conclutions or shows that:
First, the motivate that pushed Indonesian government goals to hold the fourth Asian Games in 1962 at Jakarta is to increase the name and prestige of Indonesia and also to increase some progress or to advance good obtained or good achievement in sport that also can help increase the name and prestige of Indonesia in the world. Therefore, whatever or however requirements and howmuchever the cost of it according President Sukarno (Bung Karno) it?s not important to be thinking about or it?s not problems. Because, the impact of its in politics, economics and cultures is so bigger than of all the cost have been expended. Eventhough at last of the end of the fourth Asian Games festival Indonesia get some punishment from Internasional Olympic Commetee (IOC) coused of Indonesian government policy confuse to mixing or mix up the sports with politics. Nevertheless, in generally case, all of the Indonesia government policy in fact get more good respectfully or get more sympathy from some under developing countries or the third world countries. However, the motivate of Indonesia government to bring honor or to increase the name and prestige of Indonesia in the world had been success. Therefore, in this moment also make increase gradually the prestige or the authority of Indonesian government.
Seconds, the successfully of Indonesia in held the fourth Asian Games festival is double success, these are success in application of holding the fourth Asian Games festival and success in good obtained in sport competition. Indonesia can held the fourth Asian Games festival in save and peace. Beside of its, Indonesian Atletics is also get the best achievement in sport in four Asian Games festival, among others are: first Asian Games, 1951, seconds Asian Games, 1954 and thirth Asian Games 1958. Indonesian Atletics get seconds rank or seconds position in medals obtained in this fourth Asian Games festival. Till nowadays the best achievement in sport then get seconds rank or seconds position in medals obtained in Asia like above, become the winners or become the seconds champion in Asia never gets again or never been repeated."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31764
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alvi Muhayat Syah
"Para relawan memiliki peran penting dalam menciptakan acara yang sukses baik dalam small-local events maupun mega events. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model teoritis yang menganalisis hubungan antara motivasi para relawan Asian Games 2018 dan dukungan mereka pada acara tersebut. Data penelitian dikumpulkan melalui survei daring terhadap 1.866 relawan Asian Games 2018. Metode analisis Stuctural Equation Modelling (SEM) yang digunakan pada penelitian ini mengungkapkan bahwa altruisme dan motivasi intrinsik memiliki pengaruh signifikan pada kepuasan relawan, dimana akan menghasilkan pengaruh signifikan terhadap sikap pada aktivitas sukarela dan lokasi penyelenggaraan Asian Games 2018. Lalu, patriotisme ditemukan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan dan motivasi ekstrinsik memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kepuasan. Selanjutnya, sikap relawan pada aktivitas sukarela secara signifikan memengaruhi sikap relawan pada lokasi penyelenggaraan Asian Games 2018, dimana juga berpengaruh signifikan terhadap dukungan pada acara tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa altruisme dan motivasi intrinsik mampu meningkatkan dukungan pada Asian Games 2018 melalui peningkatan mediator kepuasan dan sikap. Temuan pada penelitian ini dapat menggambarkan pemahaman yang lebih luas tentang aktivitas sukarela dalam bidang olahraga dan memiliki implikasi bagi manajemen relawan olahraga.

Volunteers play prominent roles in creating a successful event either in small-local events or mega events. This study aims to develop a theoritical model analyzing the relationship between Asian Games 2018 volunteers motivation and their support for the event. The data were collected by online survey of 1,866 Asian Games 2018 volunteers. The Stuctural Equation Modelling (SEM) analysis method reveals that altruism and intrinsic motivation significantly influence volunteer satisfaction, which in turn generates a significant effect on attitudes toward volunteering and the Asian Games 2018 venue. Also, patriotism does not have significant influence on satisfaction and extrinsic motivation has negative significant influence on satisfaction. Furthermore, volunteer attitudes toward volunteering significantly affect volunteer attitude toward the Asian Games 2018 venue, which in turn have a significant effect on the Asian Games 2018 support. The study suggests that altruism and intrinsic motivation are able to leverage the Asian Games 2018 support through enhancing mediators of satisfaction and attitudes. These findings illustrate a broader and alternative understanding of volunteering in sport and have implications for the management of sport volunteers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Rianda Karissa
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai dasar hukum INASGOC selaku penyelenggara Asian Games 2018 yang mengasuransikan atlet Pra-Asian Games 2018. Suatu perjanjian asuransi ini harus memenuhi syarat salahsatu prinsip utama dalam hukum asuransi yakni prinsip kepentingan insurable interest. Kemudian, Penulis juga membahas mengenai sejauh mana pengaturan mengenai asuransi kesehatan atlet diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang keolahragaan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif. Selain itu penulis menggunakan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 INASGOC dalam mengasuransikan para atlet terkait, dasar hukumnya terlahir dari peraturan perundang-undangan yaitu Keputusan Presiden No. 15 Tahun 2017 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan ASIAN GAMES XVIII Tahun 2018 yang mana mengakibatkan timbulnya prinsip kepentingan insurable interest, 2 Peraturan perundang-undangan tentang keolahragaan belum mengatur secara khusus mengenai asuransi kesehatan bagi atlet. Dengan demikian, saran penulis dalam pembahasan ini adalah pemerintah perlu membentuk pengaturan khusus yang mengatur mengenai asuransi kesehatan atlet terlepas dari peraturan perundang-undang tentang keolahragaan.

ABSTRACT
This thesis discusses the legal basis of INASGOC as the organizer of the Asian Games 2018 which insures the athletes of Pre Asian Games 2018. The insurance agreement must meet the requirements one of the main insurance principles, namely principle of insurable interest. This thesis also discusses how far the regulation for athlete health insurance is regulated in Indonesian legislation, especially on sports. This is a judicial normative research. In addition to that, writer used quality analysis method. The result of the analysis shows that 1 INASGOC in insuring the athletes of Pre Asian Games 2018, the legal basis was born from the legislation which is the Presidential Decree of The Republic of Indonesia Number 15 of 2017 about National Committee of Asian Games XVIII 2018, which causes that INASGOC has a financial interest to insure the athletes, 2 Indonesia legislation on sport has not set specification about insurance health for athlete. So, the author rsquo s suggestion for this issues is the government needs to establish special regulation that regulates the athlete rsquo s health insurance regardless of the sport legislation regulation."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Puspitawardhani
"ABSTRAK
Banyaknya penggunaan media sosial, tentu semakin banyak konten beragam dan jenis media sosial yang perlu di audit. Salah satu acara yang hangat dibicarakan pada tahun 2018 adalah Asian Para Games 2018. Sedangkan salah satu media sosial yang paling sering digunakan, yaitu Instagram. Salah satu akun pemerintahan @kantorstafpresidenri ikut mengunggah informasi mengenai Asian Para Games 2018. Sebagai akun pemerintah penting hal tersebut di audit untuk mendapat evaluasi juga rekomendasi agar lebih baik pada masa mendatang. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah positivis dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online kepada 213 responden. Hasil penelitian ini merekomendasikan indikator peletakan logo dan dimensi community Instagram Kantor Staf Presiden diperbaiki agar lebih optimal dalam memberi informasi kepada publik.

ABSTRACT
The uses of social media, the more diverse content and types of social media that need to be audited. One of the famous events discussed in 2018 is Asian Para Games 2018. One of the most frequently used social media, is Instagram. One of the government accounts for the official office of the president, participated in uploading information about the Asian Para Games 2018. As a government account, it is important to audit the evaluation to make recommendations for better quality of information. The paradigm used in this study is positivist with a quantitative approach. Data collection was carried out using a questionnaire distributed online to 213 respondents. The results of this study recommend that the indicators for placing logos and Instagram community dimensions of the Presidential Staff Office need to be improved to be more optimal in providing information to the public."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>