Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138933 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Agus Soedjono
"Hubungan dengan media (Media Relations) adalah salah satu aspek dari kegiatan lembaga Hubungan Masyarakat (humas) yang cukup penting dan strategis. Dikatakan demikian, karena media (diwakili oleh wartawan) sebagai mitra kerja humas memiliki fungsi penyampai informasi, mendidik dan membentuk opini publik melalui surat kabar atau majalah. Posisi media itu menjadi semakin penting bila respon publik dapat diterima dan dikomunikasikan kembali melalui media tersebut.
Namun, pada prakteknya, untuk mencapai sebuah hubungan kerja yang baik antara humas dengan media tidak semudah yang dibayangkan. Meskipun juga disadari adanya kesalingtergantungan hubungan kerja antara humas dengan media, tetapi tak jarang timbul kesalahpahaman dan koflik di antaranya. Konflik itu menjadi semakin hebat, bila humas tertimpa oleh suatu krisis citra perusahaan.
Dilatari oleh kondisi tersebutlah, penulis mencoba mengkaji aspek hubungan dengan media sebagai salah satu fungsi humas, dengan mengambil kasus Humas PT. Merpati Nusantara Airlines, dengan kajian lebih mendalam di saat Humas Merpati menghadapi krisis citra perusahaan. Contoh krisis yang diniaksud adalah ketika Merpati menghadapi musibah kecelakaan pesawat dan ketika adanya pergantian direktur utama beberapa waktu silam.
'Hasil penggalian data melalui wawancara mendalam terhadap pejabat Humas Merpati dan lima wartawan - 4 surat kabar nasional (KOMPAS, Republika, Media Indonesia, Suara Karya) dan 1 majalah Gatra - beserta observasi hubungan media secara langsung, dapat diperoleh gambaran sebagai berikut :
1. Meskipun kedudukan Humas Merpati telah berada pada posisi yang cukup ideal dan strategis di dalam tubuh organisasi perusahaannya, namun ternyata kehadirannya di dalam sistem perusahaan kurang banyak berperan. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh adanya konflik personal yang sangat mempengaruhi hubungan kerja, baik itu konflik dari luar (Departemen Perhubungan) maupun dari dalam (Manajemen).
2. Hubungan media yang dilakukan oleh Humas Merpati telah berjalan cukup baik. Namun, terlalu baiknya hubungan tersebut -- baik formal maupun informal - nampaknya Humas Merpati "memanfaatkan" hubungan tersebut dalam mempengaruhi media untuk urusan pemuatan berita.
3. Hubungan media di saat krisis, Humas Merpati belum menampakkan perannya dalam memberikan informasi kepada media massa. Dalam hal ini, Humas Merpati lebih berkonsentrasi kepada kegiatan yang bersifat internal, seperti protokoler penyelenggaraan acaranya.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Huwaida
"Penelitian ini beretujuan untuk mengetahui apakah  fungsi humas dapat dijalankan oleh sebuah perusahaan khususnya perusahaan konstruksi yang tidak memiliki departemen humas secara khusus, dengan melihat fungsi humas pada PT KMA yang mengalami krisis akibat tersandung kasus hukum. Fungsi Humas dalam manajemen isu menunjukkan bahwa organisasi terkadang tidak dapat mengelak dari masalah yang kemungkinan datang kapanpun dan berasal dari mana saja, terduga maupun tidak. Humas memiliki fungsi dan peran yang besar dalam memastikan bahwa citra organisasi di mata publik baik internal maupun eksternal tetap terjaga dengan baik.
Metodologi penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan merujuk kepada studi kasus yang terjadi pada sebuah untuk kemudian dikonseptualisasikan dan dianalisis secara empiris sebagai manifestasi dari bagian yang lebih luas. Hasil penelitian disimpulkan bahwa  PT KMA sebagai perusahaan dalam bidang konstruksi belum menjalankan fungsi humas secara maksimal dan terencana, terutama dalam kaitannya dengan manajemen isu.

The aim of this study is to find out whether the Public Relations function can be run by a company, especially a construction company that does not have a public relations department specifically, by looking at the function of public relations at PT KMA which is experiencing a crisis due to tripping over a legal case. The function of Public Relations in management issues shows that organizations sometimes can not avoid problems that might come at any time and come from anywhere, unexpected or not. Public Relations has a big function and role in ensuring that the image of the organization in the eyes of the public both internally and externally is well maintained.
The research methodology used is a qualitative approach to the method that will be used is a qualitative research method by referring to case studies that occur in a later conceptualized and analyzed empirically as manifestations of a wider section. The results of the study concluded that PT KMA as a company in the field of construction has not carried out the function of public relations maximally and planned, especially in relation to management issues.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikrima Nurfikria
"Kajian terhadap peran Public Relation Hotel regent dalam mengatasi krisis berangkat dari pemikiran bahwa Hotel Regent sebagai salah satu hotel mewah di Jakarta yang menjalankan bisnis perhotelan besar di Indonesia, memiliki posisi yang sangat strategis baik dari sisi ekonomis maupun politis, serta sifat bisnis yang padat modal dan sumber daya manusia. Tragedi banjir yang terjadi di awal bulan Februari 2002 sukses melumpuhkan Hotel Regent, salah satu hotel bintang lima yang cukup megah di kawasan Kuningan Jakarta. Jaringan hotel four seasons, yang ditingkat dunia diakui berada di lapis teratas di kalangan chain hotel international ternyata tak berkutik melawan ganasnya banjir. Hotel tersebut pun selama 18 bulan terpaksa menghentikan kegiatan operasionalnya. Krisisi tersebut membuat citra Hotel Regent sedikit banyak menjadi terancam.
Mengingat arti panting dari peran dan fungsi strategis dan unit Public Relations dalam membantu perusahaan mengatasi krisis, maka tujuan dan penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mama unit Public Relations berhasil dalam melakukan langkah-langkah untuk mengatasi krisis.
Salah satu teori yang mendasari adalah Persuasi yang menurut Cutlip & Center adalah suatu upaya menyampaikan informasi dengan cara tertentu untuk merubah pemikiran lama atau membentuk pemikiran barn pada masyarakat, sehingga berubah perilakunya. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah merubah atau menetralisir opini yang berlawanan, membentuk opini yang favourable dengan cara memperkuatnya.
Untuk memperoleh data-data yang akutrat maka dilakukan studi lapangan. Selain itu, untuk mengukur kinerja yang telah dihasilkan penulis melakukan wawancara mendalam dengan berbagai nara sumber atau key informan baik dari kalangan internal maupun eksternal. Sementara metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan teknik analisis data deskriptif dan studi yang dilakukan adalah bersifat kualitatif. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa penilaian kinerja unit Public Relations secara umum kurang positif. Masih perlu ada beberapa program yang harus diberdayakan secara lebih maksimal oleh unit Public Relations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahfany Irawati
"Krisis dalam suatu organisasi, merupakan masalah yang memerlukan perhatian dari semua pihak, baik dari pihak internal organisasi maupun dari pihak eksternal. Apalagi krisis yang kemudian berdampak pada pembentukkan citra organisasi tersebut. Bila organisasi tidak mampu mengatasi krisisnya, maka citra negatif yang akan diperoleh organisasi itu. Terutama krisis yang terjadi dalam organisasi yang dipandang memiliki suatu pengaruh dalam masyarakat. Untuk itu diperlukan bantuan dari pihak Humas organisasi itu untuk membentuk citra positif organisasi tersebut. Thesis ini membahas strategi Media Center KPU dalam menangani pemberitaan krisis pengadaan logistik Pemilu Legislatif 2004. Dipilihnya KPU dalam penulisan tesis ini, karena dalam Pemilu 2004 sekarang, kinerja KPU menjadi sorotan masyarakat terutama mengenai pengadaan logistik Pemilu. Yang menjadi kajian dalam tesis ini yaitu pengadaan logistik Pemilu Legislatif 2004, Pembentukkan Media Center KPU adalah untuk membantu tugas - tugas Biro Humas KPU, terutama dalam hal membina hubungan dengan media massa sehingga terbentuk hubungan positif dengan media. Seperti diketahui terbentuknya citra negatif KPU di publik karena akibat pemberitaan media yang selalu menyudutkan KPU. Oleh karena itu Media Center sebagai pihak yang mewakili Biro Humas, sebagai Humas, Media Center menerapkan strategi dalam membina hubungan dengan media massa agar citra negatif tidak terbentuk terus.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Wawancara dan observasi digunakan untuk mengumpulkan data primer. Informan berasal dan pihak internal yaitu Wakil Kepala Biro Humas KPU, Media Adviser UNDP, Pimpinan pelaksana Media Center, Koordinator program. Pihak eksternal yaitu wartawan dari sebuah harian ibukota. Dokumen internal dan eksternal digunakan dalam rangka pengumpulan data sekunder.
Dalam membangun citra positif KPU, Media Center berusaha mengembangkan hubungan yang baik dengan publik internal maupun publik eksternal. Hubungan dengan publik ekstemal terutama dilakukan dengan menjalin kerjasama yang berkelanjutan dengan media massa, hal ini terlihat bahwa setelah Pemilu selesai, bantuan dana dari UNDP ditiadakan, tetapi Media Center akan terus dilanjutkan keberadaannya walaupun nanti yang menjalankan Media Center adalah pars staf Biro Humas KPU sendiri bukan lagi dari pihak konsultan Public Relations. Taktik yang digunakan Media Center melalui pendekatan - pendekatan pribadi seperti pelayanan SMS broadcast. Strategi yang dilakukan Media Center sudah optimal, walaupun pemberitaan mengenai logistik Pemilu masih terus menyudutkan KPU, ini tidak lain disebabkan karena kinerja anggota KPU yang kurang optimal. Hal ini juga dikemukakan oleh seorang wartawan dari harian ibukota.
Visi dan Misi dibentuknya Media Center KPU adalah untuk membantu pihak KPU dalam membina hubungan dengan publik eksternal, khususnya wartawan. Dan juga untuk mensosialisasikan kegiatan KPU mengenai pelaksanaan Pemilu kepada publik melalui pemberitaan di media.
Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa keberadaan Media Center dipandang positif oleh wartawan. Dan kesimpulan kami menyatakan hendaknya lembaga - lembaga pemerintah maupun swasta membangun Media Center yang sejenis dengan Media Center KPU."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper trys to desceibel how to understand the crisis, to handle the crisis, and to determine the effectiveness of the role of the corporation's communication especially Public Relations (PR) in the crisis management. It agrees that each crisis had the typical characteristic.The organization of the company must prepare it self in order to be able to handle the crisis effectively"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Mulyaningrum
"Perkembangan Bank di Indonesia saagat pesat, dari masa kejayaan bank, masa krisis ekonomi, kemudian sekarang bangkit lagi. Demikian juga yang terjadi pada BD, setelah merger dengan Sembilan bank dan keluar dari BPPN, maka BD yang sekarang telah berubah dengan meningkatkan kinerja karyawan, serta meluncurkan logo baru beserta visi dan misinya pada bulan Augustus 2002. Untuk mendukung hal itu, maka humas BD mempunyai strategi komunikasi dalam membangun citra perusahaan kepada khalayaknya.
Penelitian ini melihat upaya-upaya humas BD dalam membangun strategi komunikasi citra perusahaan.
Metode penelitian ini menggunakan kajian diskriptif-kualitatif dengan pendekatan studi kasus dari Bank Danamon di Jakarta. Metodologi kualitatif sebagai prosedure penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dengan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. (Bogdan and Taylor, 1975 5). Dengan menggunakan metode wawancara, pengamatan, penelaahan dokumen, dan data yang lain untuk menguraikan suatu kasus secara rinci, dapat dilihat apa yang telah dikerjakan humas BD dalam membangun citra perusahaan, maka sesungguhnya penelitian ini juga bersifat penelitian evaluatif dampak (akhir).
Dalam penelitian ini yang dijadikan unit analisisnya adalah humas BD, sedangkan unit observasinya individu. Informasi didapat dari humas BD, karyawan BD, nasabah BD dan wartawan.
Hasil wawancara dan pengamatan mendapatkan bahwa citra sebuah bank berhubungan erat dengan kepercayaan. Diperlukan waktu yang lama untuk membentuk sebuah citra perusahaan. Citra akan teriihat atau terbentuk melalui proses penerimaan secara fisik (panca indra) masuk ke saringan perhatian (attention filter) dan dari situ menghasilkan peran yang dapat dimengerti atau dilihat (perceived message), yang kemudian berubah menjadi persepsi dan akhirnya citra (M.Wayne de Lazier, 1976: 44). Dari hasi penelitian ini didapat kesimpulan bahwa citra BD sudah positif difihat dari publik internal maupun publik eksternal.
Saran dari peneliti adalah citra BD yang positif perlu dipertahankan dan dimaintain, karena perbankan erat hubungannya dengan kepercayaan. Begitu kepercayaan nasabah terhadap suatu bank menurun, maka untuk memulihkan kepercayaan tersebut sukar sekali."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T12195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septia Winduwati
Depok: Rajawali Pers, 2022
659.2 SEP m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Berliana Febrianti
"Penelitian ini meneliti strategi public relations dalam menangani isu perusahaan pada PT XYZ. Peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan oleh public relations dalam menangani isu perusahaan. Berlatar belakang penelitian ini keingintahuan peneliti dalam penanganan manajemen isu pada suatu perusahaan production house. Peneliti ingin memperoleh gambaran tentang penanganan isu yang dilakukan oleh perusahaan XYZ ini.
Penelitian ini menggunakan konsep-konsep yang digunakan oleh James Grunig dan Todd Hunt tentang the system concept of management dan open dan closed system management yang digabungkan dengan konsep-konsep dari komunikasi organisasi, vertikal dan horizontal structure.
Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif. Penelitian ini ingin menyajikan gambaran lengkap mengenai langkah-langkah public relations dalam menangani isu perusahaan. Penelitian ini menggunakan indepth interview dengan dua informan yaitu produser pelaksana production house dan penonton dari sinetron tersebut. Subyek kajian dari sinetron ini adalah sinetron Mutiara hati yang ditayangkan di stasiun TV SCTV pada hari minggu pukul 18.00-19.00 WIB dan sinetron "Aku Hamil" di stasiun TPI setiap hari Rabu pukul 19.00-20.00 WIB. Dan waktu observasi adalah episode tiga dan episode lima. Karena menurut peneliti adegan dalam sinetron ini pada episode tersebut sangat menarik perhatian peneliti.
Penelitian ini menghasilkan bahwa dalam penanganan isu yang begitu rapi dan terstuktur dengan baik yang dilakukan manajemen production house XYZ Pembinaan hubungan yang baik dengan para jurnalis cetak maupun elektronik membuat hubungan yang kuat antara perusahaan dengan jurnalis terjalin dengan baik. Sementara stuktur yang digunakan perusahaan ini adalah horizontal dan system manajemen yang diterapkan dalam perusahaan ini adalah manajemen dengan closed system. Penggunaan manajemen ini mengingat ketatnya persaingan dengan para competitor dalam bidang usaha ini dikhawatirnkan jika menggunakan system terbuka akan mengakibatkan terbongkarnya rahasia strategi perusahaan.
Sebagai implikasi teoritis, model yang dikemukanan oleh James Grunig dan Todd Hunt tidak dapat diterapkan dalam perusahaan Walaupun demikian penerapan hubungan yang sangat baik dengan media sudah dilakukan sejak perusahaan ini berdiri.
Kelemahan penelitian adalah media elektronik televisi adalah bahwa pesan yang disampaikan oleh program televisi tidak dapat diulang kembali. Sehingga peneliti harus terus menerus mengulang tayangan sinetron tersebut.

This research concern of strategic of public relations in handling issue of company PT XYZ. Researcher want to know how strategic which is handling by public relations in handling issue of company. Background of this research is knowing of researcher in management of public relations in handling issue of company production house. Researcher want to get description about handling issue by company XYZ.
This Research use concept which is by James Grunig and Todd Hunt about the system concept of management and open and closed system management which is combined with concept from communication of organization, vertical and horizontal structure.
This study use qualitative approach with description research. This research wanted full description about steps of public relations handling issue of company. This research use in depth interview with two informan are operational producer and audience from these sinetron. Subject of study from these sinetron are Mutiara Hati and Aku Hamil on station television SCTV in Sunday at 18.00-19.00 WIB and sinetron "Alai Hamil" in Wednesday at 19.00-20.00 WIB_ And life span of observation are the third and fifth episode. Because of researcher thought that the action in these sinetron very interested attraction of researcher.
This result of research is in handling issue very neat and good structured which is did by management of production house XYZ. The best maintenance with printed journalist and electronic journalist make good relationship. Meanwhile the structure used of company is horizontal and management system is applied in company are closed system. Use of management by strictly competition with competitor in this items are worried if use open system would effected open up the secret of company strategic.
Theory implication, model of James Grunig and Todd Hunt could not applied in this company. Otherwise applied of the best relations with media had done since this company exist.
The weakness of this research is electronic media of television is message would delivered by program of television can not reverse again. Until researcher must sustainable review these sinetron.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Tiasi
"Kegiatan Humas merupakan suatu seni persuasi untuk mempengaruhi publik sasaran. Kemampuan untuk mempengaruhi keputusan publik yang berpengaruh merupakan suatu fungsi dari kemampuan lembaga untuk menangani informasi yang dimilikinya yang kemudian digabungkan dengan penampilan organisasi yang berkualitas. Tujuan paling mendasar dari kegiatan ini adalah untuk menolong organisasi di dalam membentuk, mengadakan dan memelihara hubungan yang memuaskan antara dan diantara unit-unit yang mempengaruhi kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan.
Penelitian yang diadakan di Bagian Humas Pemda Kabupaten Lampung Tengah ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang peran, tugas dan kegiatan serta penilaian publik sasaran mengenai peranan Humas Pemda Kabupaten Lampung Tengah, terutama dalam era otonomi daerah, di mana penyelenggaraan pembangunan menjadi wewenang dari pemerintah daerah yang bersangkutan dan karena itu partisipasi aktif dari masyarakat menjadi tulang punggung dari penyelenggaraan pembangunan tersebut.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan desain penelitian studi kasus. Merujuk pada kasus yang diteliti, penelitian ini bersifat single case holistic, karena hanya ada satu kasus yang akan diteliti dan hanya melihat satu unit of analysis, yaitu di level organisasi atau lembaga saja, yaitu Pemda Kabupaten Lampung Tengah, dengan satu kasus yang akan dianalisis, yaitu pelaksanaan kegiatan Humas di Bagian Humas Pemda Kabupaten Lampung Tengah. Data dikumpulkan melalui wawancara kepada sejumlah narasumber, baik secara internal maupun eksternal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Humas Pemda Kabupaten Lampung Tengah dinilai sudah cukup baik oleh sebagian besar publik sasaran, karena tugasnya baik sebagai penyampai informasi pembangunan maupun menampung aspirasi dari masyarakat sudah dilakukan dengan cukup baik. Bagian Humas bahkan dinilai cukup kooperatif di dalam memberikan informasi kepada publik. Media komunikasi yang digunakan oleh Bagian Humas juga dirasakan sudah cukup baik dan memadai, karena ketersediaan berbagai media untuk berkomunikasi dengan publik, seperti majalah dan panel foto, atau radio dan forum konsultasi.
Tetapi, posisi Bagian Humas di Pemda Lampung Tengah yang berada pada struktur organisasi level menengah membuat Bagian ini tidak dapat bergerak terlalu bebas di dalam menjalankan aktivitasnya. Rantai birokrasi yang cukup panjang ini kemudian menjadikan Bagian Humas terkendala di dalam perannya balk sebagai penyampai informasi kepada masyarakat maupun sebagai pengumpul dan pengolah informasi dari masyarakat, karena Bagian Humas tidak dapat memutuskan sendiri setiap keputusan yang akan diambil, tetapi harus membicarakannya terlebih dahulu dengan Dinas I instansi terkait. Kedudukan humas yang masih sangat lemah ini membuat tugas humas menjadi tidak jelas.
Tetapi, untuk meningkatkan peran Humas di dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah Kabupaten Lampung Tengah, secara akademik direkomendasikan perlunya pemikiran lanjutan dari para pemimpin puncak untuk merumuskan ulang peran dan wewenang yang lebih strategis bagi Humas di dalam menjalankan fungsinya sebagai Komunikator. Selain itu perlu juga ditingkatkan kemampuan kerja dan ketrampilan berkomunikasi dari para petugas Humas yang ada di Bagian Humas Pemda Kabupaten Lampung Tengah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>