Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165886 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutapea, May Sandy Parningotan
"Studi ini berupaya menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi dan mengkonstruksi proses konflik (1992-1998) maupun sekularisasi internal, serta relasi diantara keduanya di gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Kerangka konseptual Penelitian ini merujuk pemikiran M. Chaves tentang internal secularization untuk menganalisis dan mencermati dinamika relasi antara para rohaniawan/ti (religious authority) dengan jemaat awam (agency structure) dalam konflik dan sekularisasi internal internal HKBP. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan strategi case study. Informasi hasil wawancara mendalam yang dilakukan terhadap informan terpilih merupakan data primer sedangkan dokumen-dokumen serta litertur lainnya sebagai sumber data sekunder. Hasil penelitian ini menemukan bahwa penafsiran rohaniawan/ti (religious authority) maupun jemaat awam (agency structure) atas otoritas gereja (Sahala ni Huria) memiliki resonansi dengan konsep tradisional Batak Toba (Domain Riil). Gaya kepemimpinan otokratik, rekonsiliasi semu dari konflik-konflik sebelumnya, campur tangan eksternal dan ambisi personal/kelompok atas resources (kehormatan, Pengakuan, Jabatan, fasilitas, kekayaan serta symbolic capital lainnya) menyebabkan terjadinya peristiwa konflik kekuasaan (Domain Aktual). Aturan/Peraturan yang dibuat, mendukung persaingan bebas (Darwinisme Sosial: gereja menjadi lebih sekuler) dan mendorong friksi antar kelompok (Domain Empiris). Pada domain ini juga terdapat peran dan pengaruh jemaat awam dalam pembuatan peraturan yang meng-katalisasi potensi friksi antar kelompok. Penelitian ini menemukan bahwa sekularisasi internal HKBP menyebabkan konflik dan pada gilirannya konflik menyebabkan HKBP semakin tersekularisasi.

This study aims to shed light analyses on the underlying factors and to construct the process of conflicts and internal secularization of the Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) church in the period of 1992-1998. The study employs the concept of internal secularization from M. Chaves as its conceptual framework. The study also uses Roy Bhaskars critical realism as its analytical tool to look at the dynamic relationship between religious authority structure and agency structure that shaped the conflicts and internal secularization. The approach used in this study is a qualitative case study research. The research discovers that in Domain of the Real, there are interpretation of the concept of Religious Authority (Batak: Sahala ni Huria) both of clergy (religious authority structure ) and lay church (agency structure) that resonates closely with the Batak magical concept. In Domain of the Actual, there are conflicts of power caused by a multiple of factors, namely autocratic leadership style, false reconciliation of previous conflicts, external intervention and personal ambitions on resources (glory, honor, recognition, position, gold and other symbolic capital). In Domain of the empirical, there are drafting legislation that supports free competition (Social Darwinism: The church become more secular) and creating friction among groups. In this domain are also found the role of lay church that affect drafting legislation and even catalyze friction among groups. The study finds out that internal secularization causes conflict, and conflicts in turn lead to a more internal secularization. The research suggests the need for corrections on the interpretation of religious authority to avoid its resonance with the Batak magical concept. the lack of compliance with the rules and regulations of its bureaucratic organization demand for reform (recruitment, regeneration of leader, succession mechanism, and sanction for violations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Posma Hotmer P.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S5851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Harris Baris Agustinus
"Konstitusi RI menjamin kemerdekaan setiap penduduk dalam memeluk dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya. Namun, puluhan tahun sejak kemerdekaan Republik Indonesia, konflik akibat pendirian rumah ibadat masih jamak terjadi. Beberapa kasus menunjukkan bahwa kaum minoritas di daerah mayoritas penduduk memeluk agama berbeda mengalami hambatan dalam mendirikan rumah ibadat. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui bagaimana negara memainkan peran dalam konflik yang berlangsung di tengah masyarakat dalam kasus penolakan pembangunan Gereja HKBP Filadelfia di Kabupaten Bekasi dan Gereja Katolik Santa Clara di Kota Bekasi. Disebutkan oleh Theda Skocpol, negara bersifat otonom dan negara memiliki instrumen-instrumen untuk mencapai tujuannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan standpoint dalam penanganan konflik di dua kasus tersebut memengaruhi proses penyelesaian konflik sekaligus menguji otonomi negara. Dalam kasus Gereja HKBP Filadelfia, peran "civil society" melalui kelompok kepentingan (interest groups) yang menolak pembangunan gereja memberi kontribusi negatif pada penyelesaian konflik karena berhasil menaklukkan otoritas politik demokratis, yaitu negara yang direpresentasikan oleh Pemda Kabupaten Bekasi.

The Indonesian Constitution guarantees the independence of every citizen in embracing and worshiping according to their religion and beliefs. However, decades since the independence of the Republic of Indonesia, conflicts due to the construction of houses of worship are still common. Some cases show that minorities in majority areas of different religions experience obstacles in establishing a hous of worship. The purpose of this research is to find out how the state plays a role in the ongoing conflict in society with two case studies, namely the rejection of the establishment of the Filadelfia HKBP Church in Bekasi Regency and the Santa Clara Catholic Church in Bekasi City. As stated by Theda Skocpol, the state is autonomous and the state has instruments to achieve its own goals. The method used in this research is qualitative method. The data collection techniques used in this research are interviews, and documentary studies. The results showed that the standpoint differences in conflict resolution in the two cases affected the conflict resolution process and at the same time tested state autonomy. In the case of the HKBP Filadelfia Church, the role of "civil society" through interest groups who refused the church's construction contributed negatively to conflict resolution because it succeeded in conquering democratic political authority, namely the State represented by the Bekasi Regency local government."
Depok: Universitas Indonesia, 2020
T55338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Zefania Alex Owen
"Skripsi ini membahas tentang kualitas akustik ruang yang terjadi di dalam bangunan Gereja HKBP TMII. Fokus penelitian ini adalah untuk menilai sejauh mana kriteria akustik dapat terpenuhi di dalam ruang ibadah Gereja HKBP TMII. Pendekatan penelitian dilakukan dengan mendefinisikan unsur-unsur akustik yang ada di dalam Gereja HKBP TMII dan kemudian dilakukan pengukuran parameter akustik. Parameter akustik yang dihitung adalah distribusi suara dalam ruang, tingkat kebisingan latar belakang, tingkat intensitas bunyi yang dihasilkan sumber bunyi terhadap pendengar, serta penghitungan waktu dengung di dalam ruang. Proses perhitungan melibatkan pengumpulan data secara langsung di lapangan menggunakan sound level meter serta perhitungan yang dilakukan secara manual. Hasil penelitian dalam skripsi ini mengindikasikan bahwa distribusi suara di dalam Gereja HKBP TMII berlangsung baik, namun kurangnya perhatian terhadap material bangunan menyebabkan tingginya waktu dengung yang terjadi di dalam ruang ibadah Gereja HKBP TMII. Oleh karena itu, penulis menyarankan upaya perbaikan akustik yang berfokus pada penambahan material-material absorban untuk mengoptimalkan kualitas akustik ruang tersebut.

This study delves into the acoustic quality of the space within the HKBP TMII Church building. The primary focus of this research is to assess the extent to which acoustic criteria are met within the worship space of the HKBP TMII Church. The research approach involves defining the acoustic elements present within the HKBP TMII Church and subsequently measuring acoustic parameters. Calculated acoustic parameters include sound distribution within the space, background noise levels, the intensity of sound produced by the sound source to the listener, and the calculation of reverberation time within the space. The calculation process involves collecting data directly in the field using a sound level meter and performing manual calculations. The findings of this thesis indicate that sound distribution within the HKBP TMII Church is satisfactory, but the lack of attention to building materials results in a high reverberation time within the worship space. Therefore, the author recommends acoustic improvement efforts that focus on adding absorbent materials to optimize the acoustic quality of the space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Jhosua Fransanova
"Di masa pandemi Covid-19, masyarakat mengalami perubahan dalam kehidupan sosialnya. Di Indonesia, perubahan terjadi dengan terbentuknya peraturan-peraturan baru untuk membatasi kegiatan sosial di ruang publik dalam jumlah yang besar. Dalam peraturan tersebut, salah satu pengaturan yang dilakukan adalah berkaitan dengan praktik keagamaan. Gereja HKBP Immanuel Kelapa Gading mengalami perubahan tersebut sehingga memengaruhi proses pelayanan gereja. Dengan menggnakan metode penelitian etnografi melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam, tulisan ini akan menunjukkan tentang transformasi pelayanan di gereja HKBP Immanuel Kelapa Gading di masa pandemi Covid-19 dan refleksivitas sebagai respon dari transformasi yang telah terjadi. Tulisan ini melihat dalam sudut pelayan gereja pada tiga tugas pelayanan gereja di HKBP Immanuel Kelapa Gading: Koinonia, Marturia, dan Diakonia. Hingga akhirnya, penelitian ini menunjukkan tentang peran emosi, pengalaman tubuh di dalam pelayanan yang dialami oleh pelayan itu sendiri..

During the Covid-19 pandemic, people are experiencing changes in their social life. In Indonesia, changes occur with the formation of new regulations to limit social activities in public spaces in large numbers. In this regulation, one of the arrangements made is related to religious practices. The HKBP Immanuel Kelapa Gading Church underwent these changes, which affected the church's service process. Using ethnographic research methods through participant observation and in-depth interviews, this paper will show the transformation of services at the HKBP Immanuel Kelapa Gading church during the Covid-19 pandemic and reflexivity as a response to the transformation that has occurred. This paper looks at the point of view of church servants at three church service tasks at HKBP Immanuel Kelapa Gading: Koinonia, Marturia, and Diakonia. Finally, this research shows about the role of emotions, bodily experiences in the service experienced by the servants itself."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicholas, Timothy
"Gereja memiliki fungsi sebagai tempat peribadatan bagi umat Kristen yang merupakan agama yang dibawa oleh bangsa barat. Bangunan gereja di Indonesia pada umumnya mendapatkan pengaruh dari gaya bangunan lain yang berkembang pada zaman dan tempat asalnya. Di wilayah Sumatera Utara, karena adanya pengaruh zending, maka bangunan-bangunan gereja yang didirikan sejak akhir abad 19 sebagian besar mengacu pada bangunan gaya Eropa, terutama daerah asal zending itu datang. Pengaruh ini juga tampak pada salah satu gereja yang berada di Tampahan, Toba Samosir. Penyesuaian terhadap lokasi dan bahan bangunan yang digunakan menjadi salah satu hal menarik dalam pembangunan Gereja HKBP Tampahan yang mengusung identitas bangunan gaya Eropa, dalam hal ini Jerman. Bangunan gereja ini menjadi menarik untuk diteliti lebih jauh terutama mengenai bentuk, gaya bangunan dan unsur-unsur asing maupun lokal yang terkandung pada bangunan gereja tersebut. Dengan menggunakan metode deskripsi analisis, pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui perekaman data secara verbal dan piktorial. Data yang didapatkan kemudian diolah dengan cara mengelompokkan bagian-bagian gereja yang dimulai dari fondasi, badan, atap serta ornamen-ornamen yang ada. Analisis data dilakukan dengan metode analisis bentuk, gaya, dan kontekstual. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diketahui bahwa gereja ini mengadopsi bangunan gaya half-timber sesuai dengan gaya bangunan yang berkembang di negara asal misionaris, yaitu Jerman, dan dalam pembangunannya dilakukan beberapa penyesuaian sesuai dengan kondisi alam dan pemahaman masyarakat lokal terhadap preservasi bangunan.

Church has a function as a place of worship for Christians which is a religion brought by western nations. Church buildings in Indonesia generally get influence from the styles of other buildings that developed in the era and place of origin. In the North Sumatra region, due to the influence of zending, church buildings built since the late 19th century mostly refer to European-style buildings, especially where the zending came from. This influence was also seen in one of the churches in Tampahan, Toba Samosir. Adjustment to the location and building materials used is one of the interesting things in the construction of the Tampahan HKBP Church which carries the identity of European style buildings, in this case Germany. The church became interesting to be studied further, especially regarding the style of the building and local elements which contained in the building. By using the description analysis method, the data collection in this study was done through verbal and pictorial data recording. The obtained data then processed by grouping parts of a church building, foundation, body, roof and ornaments. Data analysis was performed using the form, style and context analysis method. Based on the results of the analysis conducted, it is known that this church adopted a half-timber style building in accordance with the building style that developed in the missionary home country, namely Germany, and in its construction several adjustments were made according to natural conditions and the understanding of the local community towards building preservation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Harry Dolly
"Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman suku bangsa, bahasa, budaya, bahasa dan agama, dimana pada masa lalu keberagaman ini menjadi perekat dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah dan juga menjadi dasar negara (Bhinneka Tunggal Ika) didalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Namun saat ini, terutama pasca reformasi, dalam realitas kehidupan sehari-hari, keberagaman ini bukannya menjadi perekat diantara warga negara Indonesia didalam membangun negara dan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik,justru keberagaman ini menimbulkan benturan yang berujung kepada konflik, seperti misalnya konflik antar suku, etnis, dan konflik antar umat beragama,yang lambat laun dapat menimbulkan dampak terpecahnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta berdampak bagi Ketahanan Nasional. Konflik antar umat beragama yang terjadi banyak dipicu oleh perbedaan pandangan, konsep, dan juga masalah tempat ibadah, semakin tahun semakin mengalami peningkatan baik secara kuantitas maupun kualitas.
Pada dasarnya setiap agama idealnya memiliki tempat dan ruang untuk melakukan ritual peribadahan, dimana wilayah transedental menjadi tujuan utama mengapa masing-masing agama memerlukan tempat ibadah sebagai sarana untuk menghubungkan spiritualis manusia dengan Tuhan, namun yang terjadi adalah ketika tempat ibadah menjadi urusan negara dan urusan publik, maka perlahan-lahan fenomena tempat ibadah menjadi hal yang sangat rentan dengan konflik antar umat beragama terutama ketika dilihat dari sudut pandang kelompok mayoritas dan minoritas.
Dalam tesis ini, peneliti mencoba meneliti konflik antar umat beragama yang pernah terjadi dengan tema "Pengaruh Fanatisme Beragama Terhadap Kegiatan Kebebasan Beragama Dan Beribadah Sesuai Agama Dan Kepercayaan Yang Dianutnya, Dan Dampaknya Bagi Ketahanan Nasional" dengan Studi Kasus : Penolakan Keberadaan Tempat Ibadah Gereja HKBP di Perumahan Pondok Timur Indah Kota Bekasi dan Penolakan Pendirian Tempat Ibadah Gereja GKI di Taman Yasmin Kota Bogor.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan memanfaatkan sumber data primer, sumber data sekunder, serta studi kepustakaan yang berkaitan dengan bahan penelitian.

Republic of Indonesia is a country that has ethnic diversity, language, culture, language and religion, where in the past this diversity into the adhesive in freedom from the hands of the invaders and also the basis of the State (Bhinneka Tunggal Ika) in maintaining unity and the unity of the nation.
But this time, especially after the Reformation, in the reality of everyday life, this diversity instead of being adhesive between the citizens of Indonesia in building the country and people of Indonesia towards the better, thus this diversity gives rise to conflicts which led to conflicts, such as conflicts between the tribes, the ethnic and religious conflicts, which can gradually cause the impact of splitting the unity and the unity of the nation and affects National Security.
Thus this diversity gives rise to conflicts which led to conflicts, such as conflicts between the tribes, the ethnic and religious conflicts, which can gradually cause the impact of splitting the unity and the unity of the nation and affects National Security. Conflicts between believers which happen many triggered by differences of view, concept, and also the problem of places of worship, the more years the experience increased both in quantity and quality.
Basically every religion should ideally have a place and space to perform the ritual of religious, where the main purpose of the transedental why each religion requires places of worship as a means to connect the man to the spiritualist God, yet what happens is when a place of worship become Affairs of State and public affairs, then slowly a phenomenon a place of worship is very vulnerable with conflicts between religious especially when viewed from the perspective of the majority and minority groups.
In this thesis, the researchers tried to examine the religious conflicts that have occurred with the theme of " The Influence of Religious Fanaticism Against Freedom of Religion And Worship According To Religion And Beliefs Adhered, And The Impact of The National Security " with Case Studies: Denial of The Existence of a Place of Worship Church HKBP Pondok Timur Indah of Bekasi City And Rejection of The Establishment of Places of Worship, Church GKI Taman Yasmin of Bogor City.
This research was conducted using qualitative research methods to take advantage of primary data source, secondary data sources, as well as studies related to library research materials."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariandja, Marihot Tua Efendi
"Latar belakang penelitian ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa variabel kepemimpinan dalam organisasi gereja pada umumnya dan gereja HKBP dan HKBP Bandung Barat pada khususnya merupakan suatu variabel yang sangat penting dengan tidak mengabaikan faktor lainnya disatu pihak dan masih rendahnya partisipasi anggota gereja HKBP Bandung Barat yang dilihat dari keikut sertaan dalam kegiatan-kegiatan gereja, kesediaan untuk mengkontribusi dana gereja, disamping sering terjadinya konflik-konflik kepemimpinan di dalam gereja HKBP yang mengakibatkan pertentangan antar anggota.
Dengan latar belakang diatas ingin diketahui bagaimanakah pola kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi gereja HKBP pada umumnya dan HKBP Bandung Barat pada khususnya, Bagaimanakah persepsi anggota HKBP Bandung Barat tentang kepemimpinan, sejauh manakah pengaruh nilai-nilai budaya yang terpolakan dalam sistem kekerabatan Dalihan Na Tolu terhadap kepemimpinan dan sejauh manakah pengaruh kepemimpinan terhadap partisipasi anggota sebagaimana diartikan diatas dimana dengan ini akan tergambarkan kepemimpinan yang bagaimanakah yang efektif dalam lembaga ini.
Penelitian dilakukan dengan studi kepustakaan dan lapangan melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan tehnik pengumpulan data studi dokumen, wawancara secara mendalam, observasi partisipasi dan kuesioner.
Adapun penelitian ini menunjukkan hasil sebagai berikut :
- Pola Kepemimpinan yang diterapkan bersifat institusional dan formal yaitu terdapat beberapa orang pelaku kepemimpinan yang disebut dengan Parhalado (majelis) yang kalau dilihat untuk keseluruhan organisasi gereja HKBP terdapat disetiap tingkat, yaitu tingkat pusat, tingkat distrik, tingkat resort, dan tingkat gereja. Kemudian untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan, gereja ini menekankan pada peningkatan integritas pribadi anggota pimpinan dengan harapan mereka menjadi panutan dan berpengaruh pada perilaku anggota. Mengenai Aspek struktur, sistem otoritas formal, sistem ganjaran yang secara teoritis dapat meningkatkan efektivitas kepemimpinan tidak begitu diperhatikan.
- Aspek-aspek nilai budaya yang secara khusus nilai yang ada dalam sistem kekerabatan Dalihan Na Tolu dalam interaksi kepemimpinan sangat mempengaruhi.
- Kemudian mengenai persepsi anggota tentang atribut pemimpin yang diharapkan adalah : seorang yang memiliki pengetahuan dalam bidang agama, seorang yang pintar berkotbah, seorang yang jujur, adil, bukan pemabuk, bukan penjudi, suka membantu. Aktivitas fungsional kepemimpinan adalah : memberikan bimbingan, memberikan dorongan, memperhatikan anggota khususnya anggota yang lengah, rajin kepertemuan kelompok, dan ke gereja dan metode kepemimpinan adalah bermusyawarah, membujuk/persuasif, memberi kebebasan, dan bersedia dikritik.
- Berdasarkan kriteria sebagaimana diatas ternyata tingkat efektivitas kepemimpinan yang dijalankan masih dalam kategori kurang efektif dan berbarengan dengan itu pula tingkat partisipasi anggota yang dilihat dari kunjungan ke gereja, kunjungan ke pertemuan kelompok dan kesediaan membayar/menyumbang dana gereja masih dalam kategori kurang baik juga. Kemudian berdasarkan uji korelasi Spearman Rho mengenai hubungan kedua variabel ditemukan nilai 0,32686 yang menyatakan terdapat hubungan positif dengan kekuatan sedang. Ini menunjukkan variabel kepemimpinan merupakan salah satu variabel yang cukup penting didalam organisasi gereja HKBP.
Selanjutnya ditemukan pula bahwa ketiga sub variabel efektivitas kepemimpinan diantara yang satu dengan yang lain mempunyai hubungan positif dan dikaitkan dengan kontribusinya terhadap partisipasi aktivitas fungsional kepemimpinan mempunyai hubungan yang lebih kuat dan yang paling lemah adalah metode kepemimpinan.
Untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan perlu dilakukan pembenahan berbagai sistem organisasi teristimewa mengenai sistem penggajian (reward system), sistem pembinaan anggota pimpinan dan sistem seleksi, kemudian di dalam interaksi dengan anggota senantiasa harus memperhatikan nilai-nilai budaya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Patrick
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S8357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Erysha Minarni
"ABSTRAK
Tesis ini meneliti tentang pengembangan strategi promosi kesehatan dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit kardiovaskular di kalangan jemaat Gereja HKBP Pasar Rebo. Faktor risiko yang diteliti adalah tekanan darah, kolesterol, gula darah dan asam urat. Variabel lain yang diteliti pada penelitian ini adalah variabel perilaku dan karakteristik individu. Penelitian ini menggunakan metode gabungan, yaitu metode kuantitatif dan kualitatif dengan desain cross-sectional. Hasil analisis menyatakan bahwa mayoritas responden memiliki tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar asam urat tinggi. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik, sikap yang positif, praktik kurang baik, dan keterpaparan informasi cukup. Strategi promosi kesehatan yang direkomendasikan meliputi: 1 pengembangan kebijakan kesehatan masyarakat di Gereja HKBP Pasar Rebo, 2 peningkatan pemahaman dan kemampuan Pendeta, Sintua dan Pengurus gereja sebagai role model bagi anggota jemaat untuk berperilaku sehat, 3 peningkatan kemampuan anggota jemaat dalam merencanakan dan melakukan kegiatan yang berwawasan kesehatan masyarakat, 4 peningkatan kompetensi kesehatan masyarakat pada anggota jemaat dalam berperilaku sehat, 5 peningkatan kemampuan Pendeta, Sintua dan pengurus gereja dalam menyusun kegiatan promotif preventif dalam pelayanan klinik, dan 6 bergerak menuju pelayanan kesehatan bidang Diakonia yang lebih baik di masa depan.Kata kunci: promosi kesehatan, organisasi keagamaan, adat batak, faktor risiko penyakit kardiovaskular

ABSTRACT
This thesis focuses on developing health promotion strategies to control risk factors of cardiovascular disease among the congregation of HKBP Pasar Rebo Church. The risk factors studied are blood pressure, cholesterol, blood sugar and uric acid level. Other variables studied are behavior and congregation rsquo s characteristics. Quantitative and qualitative methods are used in this study with cross sectional design. Result shows that most of the participants have high blood pressure, high cholesterol, high blood sugar level, and high uric acid level. Many of the participants already have good knowledge, positive attitude, bad practice, and receive enough information. Health promotion strategies that can be applied are 1 developing public health policy at HKBP Pasar Rebo Church, 2 enhancing understanding and ability of Pastors, Sintua and church administrators to be role models for church congregation to have healthy behavior, 3 building capacity of church congregation to plan and conduct community health minded activities, 4 enhancing public health competence of church congregation to have healthy behavior, 5 enhancing the ability of Pastors, Sintua, and church administrators to prepare preventive promotive activites in health services clinic , and 6 moving towards better health service of Diaconian ministry in the future.Keywords health promotion, faith based organization, batak custom, risk factors of cardiovascular disease"
2017
T48691
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>