Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79372 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tambunan, Toman Sony
"ABSTRAK
Pengembangan Kepariwisataan merupakan faktor pendukung dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi daerah secara khusus dan bagi Indonesia secara umum. Pemerintah Pusat telah menetapkan kebijakan nasional untuk mendorong perkembangan kepariwisataan di Indonesia dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011. Danau Toba sebagai aset paling berharga yang dimiliki oleh Indonesia, dimana Danau Toba memiliki potensi kekayaan alam berlimpah yang dapat dimanfaatkan dan dikelola untuk meningkatkan perekonomian, meningkatkan kesejahteraan masyarakat; menciptakan lapangan pekerjaan; menumbuhkan sektor usaha kecil dan menengah; serta sekaligus untuk menjaga dan memperkenalkan nilai-nilai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan objek wisata alam Danau Toba. Data yang dikumpulkan melalui survey pendahuluan, studi kepustakaan kemudian di analisis secara deskriptif untuk menentukan strategi pengembangan objek wisata Danau Toba melalui pendekatan analisis SWOT. Kesimpulan dari tulisan ini menyatakan bahwa untuk strategi pengembangan objek wisata alam Danau Toba, diantaranya adalah: Pertama, dengan membangun berbagai sarana prasarana (infrastruktur) yang mendukung kepariwisataan, seperti akses jalan, transportasi, dan fasilitas akomodasi penginapan yang memadai. Kedua, aktif melaksanakan acara pagelaran budaya dan event olah raga. Ketiga, melakukan promosi objek wisata secara berkelanjutan hingga ke luar negeri. Keempat, mengembangkan berbagai produk wisata. Kelima, melibatkan partisipasi masyarakat dan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pengelolaan objek wisata. Keenam, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia para pelaku kepariwisataan."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM 41 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Budidaya ikan dengan karamba jaring apung (KJA) di suatu perairan, akan bernilai positif selama dalam batas kapasitas daya dukungnya. Hal ini karena budidaya ikan dengan KJA berdampak terjadinya peningkatan hara, bersumber dari sisa pakan dan feses ikan, yang meningkatkan kesuburan perairan. Danau Toba di Sumatera Utara, merupakan salah satu andalan pariwisata nasional. Pengembangan KJA di Danau Toba harus memperhatikan kapasitas daya dukungnya yang tidak mengancam kegiatan pariwisata. Daya dukung perairan untuk pengembangan KJA merupakan suatu kriteria tingkat produksi maksimum yang dapat dicapai berdasarkan kadar total fosfor (TP; Total Phosphor) yang masih dapat diterima sesuai kepentingan pemanfaatan perairan tersebut. Telah dilakukan kajian daya dukung (DD) perairan Danau Toba untuk budidaya ikan dengan KJA. Perhitungan DD tersebut mengikuti beberapa skenario, yaitu: i) penetapan TP rata-rata yang dapat diterima ([P]f) pada kondisi oligotrofik; ii) penetapan ([P]f) pada kondisi oligo-mesotrofik, dan iii) penetapan ([P]f) pada rata-rata TP pengukuran 2009. Kadar TP yang dapat diterima perairan Danau Toba berdasarkan skenario I, II, dan III masing-masing adalah 324,4 ton/tahun, 973,3 ton/tahun, dan 1.297,76 ton/tahun, dengan tingkat produksi ikan/tahun yang dapat dicapai masing-masing 35.282 ton, 101.933 ton, dan 141.130 ton. Daya dukung Danau Toba untuk produksi ikan pada KJA yang aman untuk aktivitas pariwisata adalah mengacu pada kondisi oligotrofik (skenario I), yaitu 35.000 ton/tahun bahkan di bawahnya."
551 LIMNO 18:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Sitor, 1923-2014
Jakarta: Pustaka Jaya, 1981
808.831 SIT d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Malik Maharaya
"[Tesis ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan pada objek wisata Taman Safari I Cisarua, dengan melihat strategi pengembangan yang dilakukan
oleh pengelola melalui sudut pandang Porter Diamond Model. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitan menunjukkan bahwa sebenarnya strategi pengembangan yang dilakukan oleh pengelola Taman Safari I Cisarua sudah cukup baik, namun demikian agar Taman Safari dapat berkembang lebih pesat diperlukan bantuan pemerintah agar Taman Safari dapat lebih dikenal luas, lebih memiliki fungsi edukasi, serta mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah Taman Safari.;The aim of this thesis is to determine Developing Strategy of Taman Safari I Cisarua from the Porter Diamond Model point of view. This research uses qualitative approaching with descriptive methods. The result of this study is, basically Taman Safari I Cisarua Developing Strategy has quite enough. However
to get further improvement Taman Safari I required Government Support to
promote, had more educational functionand able to make society around Taman Safari gain more economical advantage, The aim of this thesis is to determine Developing Strategy of Taman Safari I Cisarua from the Porter Diamond Model point of view. This research uses qualitative approaching with descriptive methods. The result of this study is, basically Taman Safari I Cisarua Developing Strategy has quite enough. However
to get further improvement Taman Safari I required Government Support to
promote, had more educational functionand able to make society around Taman Safari gain more economical advantage]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Suprijadi
"ABSTRAK
Danau Toba adalah salah satu objek pariwisata yang sangat potensial bagi pemasukan devisa negara. Melalui serangkaian program peningkatan eksploitasi dan pengembangan sektor industri jasa pariwisata di kawasan ini, dicanangkan tidak kurang data. 500.000 wisatawan pertahun diharapkan datang ke Danau Toba pada Repelita VI. Dengan demikian diharapkan juga dapat mendorong ke arah pengembangan jasa-jasa di sektor lain, balk sebagai pendukung peningkatan program kepariwisataan tersebut ataupun sebagai produk-produk ikutan lainnya.
Usaha-usaha gencar yang telah dilakukan Pemda Sumatera Utara pada akhirnya menghasilkan pengembangan fisik kawasan dari segi akomodasi, yang untuk selanjutnya disusul pula oleh pengembangan kegiatan lain-lainnya untuk memperluas pangsa pasar yang mampu membangkitkan demand di samping atraksi objek-objek pariwisata alamiah yang dimiliki Danau Toba yang memang sangat unik. Sayang sekali dalam perjalanannya, pengembangan kawasan ini tidak atau kurang diikuti kebijaksanaan penataan wilayah yang baik, sehingga pada akhirnya menghasilkan akumulasi pertumbuhan yang sangat terpusat dan bertumpuk-tumpuk di sepanjang tepian danau yang membenikan dampak negatif terhadap fisik lingkungan danau serta pada keasrian pemandangan yang ada.
Seperti dimaklumi, di samping faktor atraktif dari suatu objek daerah tujuan wisata, ada faktor esensial lainnya yang perlu diperhatikan, yaitu masalah pengolahan sistem lingkungan khususnya masalah sanitasi lingkungan di kawasan tersebut.. Kelengahan perhatian pada masalah ini pada akhirnya melahirkan juga faktor penghambat wisatawan berkunjung, di samping faktor kerusakan alam lingkungan sebagai akibat bahan-bahan buangan cair dan padat yang berasal dari aktivitas domestik, restoran, hotel, pasar, bengkel dan sebagainya.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk melakukan introduksi langkah-langkah penanggulangan secara komprihensif sesuai dengan kondisi yang ada saat ini di Danau Toba sehingga dapat menjaga kawasan ini agar tetap asri dan tetap potensial bagi pemasukan devisa negara. Secara khusus penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data tentang kualitas air Danau Toba dan melihat bagaimana kecenderungan deviasi yang terjadi pada kondisi fisik badan air Danau Toba dengan membandingkannya pada nilai-nilai baku yang ada saat ini.
Hasil yang diperoleh menunjukkan kualitas air Danau Toba ditinjau.dari segi fisis sudah menunjukkan adanya pencemaran yang cukup besar dengan diperolehnya kandungan minyak dan lemak berkisar antara 7.535 mg l. Hal ini akan memberikan gangguan bagi pemanfaatan air Danau Toba bagi rekreasi air disamping penurunan nilai estetika dari badan air.
Secara biologis air Danau Toba juga sudah menunjukkan adanya pencemaran dengan terukurnya kehadiran bakteri patogen sebagai faecal coliforni dan total coliform masing-masing sudah melebihi 1000 mpn 100 ml dan 20000 mpn 100 ml.
Hasil pengukuran secara kimiawi secara umum menunjukkan kondisi air Danau Toba masih dibawah ambang batas yang diijinkan.
Hasil penelitian juga mendapati bahwa pengelolaan lingkungan kawasan pariwisata Danau Toba masih bersifat sektoral. Untuk itu perlu dibentuk suatu badan pengelola kawasan Danau Toba dimana badan pengelola tersebut bertindak sebagai institusi koordinator pengelola seluruh lingkungan kawasan Danau Toba, yang akan mempunyai ruang lingkup internal, yaitu yang berhubungan dengan unit pelaksana operasional lapangan, serta eksternal yaitu unit penugasan yang berhubungan berkoordinasi dengan instansi-instansi lain.
Untuk itu disini diperlukan adanya peraturan pengelolaan lingkungan sebagai landasan hukum yang akan mencakup kewenangan organisasi pengelola, aturan mengenai manajemen organisasi serta aturan main yang menyatakan tanggung jawab, tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, termasuk masalah pendanaan didalamnya
Penelitian ini juga memandang perlunya dilakukan perencanaan pengembangan kawasan alternatif sebagai kawasan pengalih yang bertujuan untuk mencegah aglomerasi kegiatan yang ada saat ini di kota Parapat, yang untuk itu terpilih disini daerah Ajibata yang letaknya bersebelahan dengan kota Parapat.
Strategi pengembangan yang ditempuh adalah :
1. Pengembangan pusat-pusat atraksi baru dan budaya setempat, atau disebut dengan amenity core.
2. Pengembangan pelayanan transport yang memenuhi demand dari beberapa segmen wisatawan.
3. Pengembangan sarana akomodasi yang baik.
4. Pengendalian gugus bangunan untuk menjaga keseimbangan antara lingkungan buatan dan alam.
Dengan demikian akan menjawab sekaligus permasalahan pokok perencanaan tapak yang dihadapi kota Parapat saat ini yang berupa :
a. Garis sempadan tepian pantai Danau Toba.
b. Garis sempadan bangunan.
c. Kepadatan bangunan.
d. Segi-segi arsitektural budaya bangunan-bangunan setempat.
Sebagai kesimpulan dari hasil penelitian ini ialah bahwa Danau Toba sudah mulai tercemar. Pengembangan industri pariwisata di Danau Toba memang perlu dilanjutkan, dikembangkan dan ditingkatkan, tetapi pelestarian lingkungan Danau Toba dan upaya untuk menjaga keseimbangan ekologinya juga perlu dilakukan demi keberlanjutan sumberdaya alamnya dan pembangunan pariwisata itu sendiri.

ABSTRACT
Toba Lake is one of tourism objects highly potential for receipt of foreign exchange. Through a series of programs intended to develop the tourism industry in this area, it is expected that no less than 500,000 tourists every year will visit Toba Lake during the National Development VI (Repelita VI). It will in turn encourage the development of services in other sectors both as a support to enhancement of the existing tourism programs and other resulting products.
Intense efforts having been made by North Sumatera Regional Administration will eventually develop the area physically in terms of accommodation. It is then followed by other activities for expansion of the market share able to stimulate demand, in addition to unique natural tourist attractions peculiar to Toba Lake.
Unfortunately, the development is lacking appropriate policies on the arrangement of the area. This situation results in a rapid growth of buildings centered on and crowded along the lake causing an adverse impact on the physical environment of the lake and the splendor of the landscape.
As we all know, in addition to the factors of attraction peculiar to a tourist destination, greater attention should be paid to some other essential factors. One is the issue of preparation of an environmental system, especially that of environmental sanitation. Negligence will in the end result in some other factors like tourists being distracted from visiting the lake, not to mention the factor of damage to the environment as a result of waste liquid and solid generated by activities of houses, restaurants, hotels, (super)markets, workshops and the like.
Thus, it is essential to apply control in order to keep -the area conserved and potential for receipt of foreign exchange.
General objectives of this study is to introduce preventive steps in comprehensive manner based on the present situation in Toba Lake and thereby allowing it to keep the beautiful and potential object as a. source of foreign exchange.
In particular, this study is intended to gather data of the lakes water quality on to observe a deviation tendency occurs in the physical condition of the lake water compare with the present standard values.
The results shows that the quality of the lake water, viewed from the physical aspect, has been relatively high polluted by finding oil and fatty contents range 7.535 mg l. It will result in threats of the using the lake water for water recreation in addition to reduction of water body aesthetic values. Biologically, the water of Toba Lake, however, shows pollution by the presence of pathogen bacteria such as Faecal Coliform and Total Coliform of 1000 mpn/100 ml and 20,000 mpn ml respectively. By means of chemical .measurement, it shows that the general condition of the lake water remains below the allowed threshold.
Furtheremore, result the study also show that the environmental management of Toba Lake tourism area remains sectoral. Therefore, there must be a separate board for managing its area, that serves a Coordinating Institution for the entire Toba Lake Area Management, internally and externally, concerning field operation managing unit and assigning unit related to a coordination with other public authorities.
Accordingly, there should be an Environmental Management Regulation as an order for managing organizational authority, organizational management rules and rules of responsibility, objectives and target including funds.
This study considers an importance of Alternative Area Development planning as an alternative area for pre-venting the present agglomerated activities at Parapat town where we select Ajibata near it.
Development strategies are belows :
a. New attraction centers and local cultures development as so-called amenity core.
b. Transportation services development to satisfy demands of tourism segments.
c. Appropiate accomodation facilities development.
d. Building integrated control to keep man-made environment and nature in balance.
And therefore, it will solve at once the following main problems of site planning facing Parapat town todate :
a. Line of demarcation by Toba Lake.
b. Line of building demarcation.
c. Building density.
d. Cultural-architectural aspect of local buildings.
As a conclusion of this study is that the Toba lake is polluted. Tourism industry by it needs carrying on, developing and improving in addition to its environmental conservation and ecological equilibrium for persistent natural recourses and tourism development.
E. Total of References : 20 (1983-1992)
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Sofian Dedi S.
"Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang memiliki potensi wisata dan nilai ekonomi yang sangat tinggi. Keindahan alam yang dimiliki Danau Toba menjadikannya salah satu objek wisata alam di Kabupaten Toba Samosir yang sangat digemari dan sering dikunjungi oleh wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola nilai permintaan wisata alam Danau Toba Kabupaten Toba Samosir dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai permintaan tersebut. Penilaian wisata alam Danau Toba Kabupaten Toba Samosir dilakukan dengan pendekatan metode biaya perjalanan, yang prinsipnya menggunakan biaya perjalanan untuk menghitung nilai dari mamfaat rekreasi atau wisata yang diperoleh. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai permintaan wisata alam Danau Toba Kabupaten Toba Samosir bervariasi. Semakin tinggi biaya perjalanan yang rela dikeluarkan oleh wisatawan dan semakin tinggi jumlah penduduk daerah asal sebagai penikmat jasa wisata, maka semakin tinggi nilai permintaan wisatanya. Nilai permintaan wisata dari kabupaten/kota dalam Pulau Sumatera didominasi oleh kelas rendah atau < Rp. 720.000.000, sedangkan dari Kabupaten/kota Luar Pulau Sumatera didominasi kelas sangat tinggi atau > Rp. 2.160.000.000.

Lake Toba is the largest lake in Indonesia which has tourism potential and very high economic value. Natural beauty of Lake Toba makes it become one of the very popular natural attractions and frequently visited in the district of Toba Samosir. This study aimed to determine the pattern of demand for the natural attractions of Lake Toba Toba Samosir and factors that affect the value of the demand. Assessment of natural attractions of Lake Toba Toba Samosir is done by travel cost method approach, which principally using the travel costs to calculate the of recreation value obtained. The method of analysis used in this study is spatial analysis.
The results indicate that the demand for natural attractions of Lake Toba Toba Samosir is vary. The higher the travel costs incurred by travelers who are willing and the higher the population of the area of origin of tourism services connoisseur, the higher the value of tourism demand. Value of tourism demand from the district / city in the island of Sumatra is dominated by low-grade or Rp. 2.16 billion.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42998
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sardi
"Penelitian ini untuk menjawab permasalahan rendahnya kinerja keuangan yang menimbulkan image bahwa Perusahaan Daerah tidak dikelola secara profesional. Dengan adanya permasalahan tersebut, perlu adanya pengukuran baik aspek keuangan maupun aspek non keuangan.
Aspek-aspek yang diteliti (dalam mengukur kinerja PD. Wisata Niaga Jaya untuk menentukan strategi bersaing) meliputi aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek proses internal bisnis, dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan. Data diperoleh melalui survey, observasi, wawancara, dan pengumpulan data sekunder dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah alur pikir Balanced Scorecard.
Hasil pengukuran kinerja perusahaan memang menunjukkan kinerja keuangan tidak sehat, namun demikian kinerja pelanggan, kinerja proses internal bisnis, dan kinerja pembelajaran dan pertumbuhan masing-masing, cukup sehat. Ketidaksehatan kinerja keuangan, disebabkan oleh pembelanjaan perusahaan yang kurang memperhatikan prinsip-prinsip (keuangan, likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas).
Hasil analisis strategi perusahaan dari aspek keuangan, terlihat manajemen menerapkan strategi yang agresif yaitu terlalu banyak menggunakan pinjaman. Untuk pelanggan, manajemen melakukan strategi tarif rendah pada hotel bintang dan strategi focus diferensiasi pada hotel non bintang. Sedangkan untuk proses internal bisnis, manajemen melakukan strategi pengembangan produk baru, dan melakukan efisiensi harga pokok. Di bidang pembelajaran dan pertumbuhan manajemen, melakukan diktat sesuai dengan core bisnis perusahaan.
Untuk memperbaiki kinerja perusahaan, manajemen perlu melakukan restrukturisasi keuangan, dengan mencairkan uang kepesertaan dari Pemda DKI Jakarta atau menjual Hotel Bintang Empat Cempaka untuk menutup pinjaman dari Bank serta menjual asset-asset yang tidak produktif. Selain itu, perlu dilakukan efisiensi-efisiensi biaya."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Sukabumi, which is located between Jakarta and Bandung, is one of tourism area in West Java. The beach and mountain range, especially in South Coast Sukabumi, has been becoming a tourist attraction. Tourist can spend their time in the beach for diving, surfing, fishing, and boating. The mountain range is becoming "Suaka Margasatwa" which protecting scarce animals and tourists can see those animals closely. The abundance of Sukabumi nature sources must use for the Indonesia tourism development. In the fact, that nature sources which can become a tourist attraction, spreads in many area. Those causes the tourist attractions are not use optimally by the tourist or by the society. The government must take a serious step. One-step, which can take, is compiling those areas and after that, the government can build a good settlement. "
790 JUKIN 3:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asnah Rumiawati
"Pengelolaan air limbah pada masyarakat permukiman pedesaan pada umumnya masih menjadi permasalahan, tak terkecuali di kawasan permukiman tepi danau toba di Provinsi Sumatera Utara. masih banyak dijumpai rumah tangga yang tidak dilengkapi kamar mandi / WC di rumahnya, sehingga melakukan pembuangan ke MCK umum, semak-semak dan selokan yang mengalir ke danau."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2020
690 MBA 55:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>