Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rendang Widya Putri
"ABSTRAK
Setelah melewati berbagai krisis, mulai dari kekalahan pada Perang Dunia II hingga krisis ekonomi, saat ini dapat dikatakan Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh cukup kuat di dunia, terutama di Asia. Hal ini berkaitan dengan produk-produk budaya populer Jepang seperti anime, manga, kuliner hingga fashion yang saat ini menjadi soft power Jepang. Dari produk-produk budaya tersebut kemudian Jepang menyusun sebuah strategi/kebijakan Cool Japan yang digunakan sebagai alat diplomasi budaya. Berdasarkan hal tersebut, tugas akhir ini akan membahas mengenai bagaimana pengaruh yang muncul dari kebijakan Cool Japan. Penelitian menggunakan metode kualitatif menggunakan analisis dokumen dan studi literasi. Analisis akan dilakukan dengan menggunakan teori soft power dari Joseph S. Nye dengan memfokuskan pada konsep diplomasi budaya. Konsep diplomasi budaya yang digunakan untuk menganalisis tujuan, bentuk hingga sarana diplomasi budaya yang digunakan oleh Jepang. Berdasarkan data serta analisis yang dilakukan, diplomasi budaya yang digunakan memiliki dampak yang sangat signifikan bagi perkembangan Jepang dalam berbagai sektor seperti pariwisata dan juga memberikan citra yang baik bagi negara Jepang.

ABSTRACT
After suffered from many crisis situations before, from the defeat in World War II, until the crisis economy, now Japan has become one of the countries that has a strong influence in the world, especially in Asia. This is related to Japanese popular culture such as anime, manga, culinary, until fashion which currently has become a Japans soft power. From these cultural products, Japan developed a Cool Japan strategy / policy that was used as a tool for cultural diplomacy. Based on that issues, this final project will discuss how the influence that emerged from Cool Japan policy. The study used qualitative methods using document analysis and literacy studies. The analysis will be carried out using the soft power theory of Joseph S. Nye by focusing on the concept of cultural diplomacy. The concept of cultural diplomacy is used to analyze the purpose, form, and cultural diplomacy tools that Japan used. Based on data and results of analysis, cultural diplomacy that has been used, has a very significant impact on Japans development in various sectors such as tourism and also provides a good image for Japan."
Depok: Fakultas ilmu Pengetahuan Budaya, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Adrian Romano
"ABSTRAK
AKB48 (Akihabara48) merupakan kelompok musik Jepang yang didirikan oleh Akimoto Yasushi pada tahun 2005. AKB48 beranggotakan perempuan remaja dengan usia rata-rata 20 tahun dan memiliki cabang di berbagai negara di Asia. Tugas Akhir ini akan membahas mengenai pengaruh kebijakan Cool Japan melalui AKB48 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan konsep Cool Japan yang dijelaskan oleh Douglas McGray serta menjelaskan alasan AKB48 disebut sebagai alat untuk menyebarkan budaya Jepang di dunia. Analisis akan dilakukan dengan memaparkan data primer dari penelitian-penelitian sebelumnya untuk menjelaskan pengaruh AKB48 terhadap penggemar di Indonesia.

ABSTRACT
AKB48 (Akihabara48) is a Japanese music group founded by Akimoto Yasushi in 2005. AKB48 consists of teenage girls with an average age of 20 years and have branches in different countries in Asia. This Final Project will discuss the effects of Cool Japan policy through AKB48 in Indonesia. This research uses the Cool Japan concept described by Douglas McGray and explains why AKB48 is called a tool to spread Japanese culture around the world. The research will be carried out by presenting primary data from previous research to explain AKB48's influence on fans in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Prawira Utama
"Tesis ini membahas tentang fenomena idol group JKT48 sebagai bagian dari diplomasi publik Cool Japan Jepang yang muncul di Indonesia. Dengan menggunakan nilai-nilai ala Jepang, yang disadur dari sister group mereka yang berada di Jepang, AKB48, JKT48 menemukan popularitasnya di Indonesia. Fans-fans berat JKT48 pun bermunculan di Indonesia. Ini adalah pertanda dari berhasilnya diplomasi publik Cool Japan Jepang di Indonesia. Idol group JKT48 sebagai bagian dari diplomasi publik Jepang di Indonesia dianalisis menggunakan metode studi pustaka dan wawancara. Studi pustaka yang dilakukan sendiri berkenaan dengan diplomasi publik Jepang, soft power dari Joseph Nye, hingga idology dari Patrick Galbraith.

Idol group JKT48 is a part of Japanese?s Public Diplomacy dubbed as the Cool Japan Program. With the Japanese value extracted from their Japanese sister group, AKB48, JKT48 rise into popularity in Indonesia. This is one of the sign on how succesful Japan's Cool Japan diplomacy in Indonesia. The subject was analyzed using literature review and interviews. The literature review includes Joseph Nye's soft power and Patrick Galbraith's idology. This research conclude that the nature of Indonesian people are suitable for Japanese public diplomacy to spread nicely."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T44925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Fitrian Yudoprakoso
"Cool Japan merupakan bagian dari kebijakan Jepang dalam menguatkan citra baiknya di mata dunia. Sejak 2004, Cool Japan digunakan sebagai instrumen dalam diplomasi publik Jepang. Hingga 2009 Cool Japan diberdayakan dalam berbagai kegiatan diplomasi publik oleh MOFA. Namun sejak 2011, Cool Japan menjadi komoditas dan strategi dalam pengembangan industri kreatif Jepang. Perkembangan ini menarik untuk dikaji. Cool Japan diketahui memiliki keunggulan sebagai alat diplomasi publik Jepang. Cool Japan juga ternyata memiliki keunggulan kompetitif yang dapat menghasilkan profit. Lebih jauh, penelitian ini menemukan penggunaan Cool Japan oleh METI menggabungkan kedua keunggulan sekaligus, keunggulan dalam ekonomi dan dalam diplomasi publik Jepang.

Cool Japan is part of Japan's policy to enhance its prestige globally. Since 2004, Cool Japan is instrument for Japan's public diplomacy. Up to 2009 MOFA used Cool Japan in several public diplomacy activities. In 2011, Cool Japan is being assigned to METI, being used as commodity and for enhanching Japan's creative industry. Cool Japan has been widely used for the benefit in public diplomacy attempts. It is also acknowledged as profit generator. This research found that METI's Cool Japan gives double advantages for Japan. Cool Japan benefits Japan on public diplomacy as well as on creative industry."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Desti
"Penelitian ini membahas tentang praktik diplomasi publik Jepang dalam melaksanakan sebuah program pertukaran pemuda antara Jepang dengan negara-negara anggota ASEAN bernama JENESYS. JENESYS sebagai alat diplomasi publik Jepang bertujuan untuk memengaruhi opini publik tentang Jepang, sehingga Jepang memiliki reputasi yang baik di kalangan khalayak internasional. Penelitian ini menggunakan teori diplomasi publik abad 21 yang dikemukakan oleh Gyorgy Szondi untuk menganalisis program JENESYS pada tahun 2007 hingga 2014 dengan kegiatan-kegiatan di dalamnya, dan menjelaskan hubungan antara JENESYS dengan nation branding. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ditemukan bahwa JENESYS berkepentingan untuk mempromosikan budaya Jepang sekaligus memengaruhi publik asing dalam meningkatkan reputasi Jepang.

This study discusses about the practice of Japan 39s public diplomacy in the implementation of JENESYS mdash a youth exchange program between Japan and the member states of ASEAN. JENESYS as a tool of Japanese public diplomacy aims to influence public opinion about Japan, so Japan has a good reputation amongst international audiences. This study uses the 21st century public diplomacy theory pointed out by Gyorgy Szondi in analyzing the JENESYS program from 2007 until 2014 and its activities, and explains the relationship between JENESYS and nation branding. Qualitative descriptive study is the method of this study. The result of this study indicates that JENESYS has a national interest to promote Japanese culture as well as to influence foreign public in enhancing Japan 39s reputation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bul, Michal Daliot
"The production of a new and attractive ‘Japan Brand’—one that resonates with the emerging global image of ‘Cool Japan’ associated with Japan's popular culture—is a national project incorporated in the Japanese Intellectual Property Strategy promoted by the state since 2002. This article critically examines the Japan Brand Strategy as a government-owned production site of Cool Japan imagery and as a cultural policy designed to promote a specific sense of cultural identity. Detailed reconstructions of the selective appropriation of cultural products in order to create a new cultural imagery for Japan, of the meanings attached to this imagery and of the tactics devised to spread it, highlight how problematical it is to appropriate market-made images of Cool Japan for national ends. Furthermore, by examining the various functions attributed to this national strategy, I show that while it is primarily promoted as a means for enhancing Japan's industrial policy and cultural diplomacy, it is also devised as a mechanism to mobilize the nation during unsettled times. Through examining the Japan Brand Strategy, this article highlights the challenges faced today by cultural policy makers, questioning the contemporary relevance of the modernistic approach to the state as a regulatory cultural planning apparatus."
Oxford: Institute of Social Science, University of Tokyo, 2009
SSJJ 12:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Afrianti Wulandari
"Tesis ini menganalisis kreativitas, kebersamaan dan pendidikan dalam Jak-Japan Matsuri 2009-2013 sebagai diplomasi budaya Jepang. Dengan menggunakan teori soft power didukung oleh konsep diplomasi budaya, konsep kebudayaan dan konsep sosialisasi. Dalam lima tahun terakhir, pemerintah Jepang secara aktif menggelar perayaan pekan budaya Jepang di Jakarta yang dinamai Jak-Japan Matsuri. Penyelenggaraan perayaan ini berisikan kegiatan pertunjukan budaya Jepang dan Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan dengan adanya bekerjasama antara warga negara Jepang di Jakarta didukung oleh pemerintah Jepang bekerjasama dengan Indonesia melalui pemerintah daerah khusus ibu kota Jakarta. Jak-Japan Matsuri dapat dikatakan telah menciptakan ketertarikan dan kekaguman masyarakat Indonesia yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, dilihat dari jumlah pengunjung yang selalu padat tiap tahunnya.

This thesis analyzes of creativity, unity and education in the Jak-Japan Matsuri Japan 2009-2013 as cultural diplomacy. By using the soft power theory is supported by the concept of cultural diplomacy, cultural concepts and the concept of socialization. In the last five years, the Japanese government is actively held a celebration of Japanese culture week in Jakarta, called Jak-Japan Matsuri. This festival consists of performances of Japanese culture activities and Indonesia. This event was organized with the collaboration between Japanese citizens in Jakarta, supported by the Japanese government in cooperation with the Indonesian government through capital city of Jakarta government. Jak-Japan Matsuri Can be said to have created the interest and admiration of the people of Indonesia who live in Jakarta and surrounding areas, judging from the number of visitors each year who are always crowded.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meirna Larasati
"Strategi Cool Japan merupakan sebuah strategi yang dikelola oleh pemerintah Jepang dengan fokus terhadap budaya populer dan industri kreatif. Tujuan utama dari Cool Japan adalah menarik perhatian dunia secara positif. Pada mulanya Cool Japan berada di bawah pengawasan Kementrian Luar Negeri Jepang atau MOFA. Hingga pada tahun 2011 Cool Japan menjadi bagian dari program kerja Kementrian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang atau METI. Penelitian ini menemukan formulasi teori nation branding yang dikemukakan Simon Anholt dalam program-program yang dilaksanakan oleh Cool Japan.

'Cool Japan rdquo is a Japan's goverment strategy which is focused on pop culture and creative industry. The main aim of'Cool Japan rdquo is attract the world in positive way. At first'Cool Japan rdquo is being supervised by Ministry of Foreign Affair MOFA . Up to 2011'Cool Japan rdquo is being a part of Ministry of Economy, Trading, and Industry or METI's program. This research found that nation branding's theory by Simon Anholt formulated in Cool Japan's activities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathma Ilmi Anindita Iskandar
"Penelitian in berfokus pada diplomasi Jepang terhadap ASEAN dalam isu keamanan siber. Beberapa tahun belakangan ini, isu keamanan siber menjadi salah satu fokus baru bagi Jepang dan ASEAN dalam mengembangkan kerja sama bidang keamanan kedua negara. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai kepentingan Jepang dalam memberikan dukungan terkait masalah keamanan siber di Kawasan ASEAN, serta bagaimana Jepang melakukan upaya-upaya dukungan dalam konteks pengembangan kapasitas keamanan siber di Kawasan ASEAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Teknik penelitian studi kepustakaan digunakan dengan mengolah data yang berkaitan dengan kebijakan Jepang dalam isu keamanan siber di Kawasan ASEAN. Hasil penelitian ini adalah diplomasi siber dalam bentuk dukungan terkait isu keamanan siber di Kawasan ASEAN dilakukan Jepang sebagai salah satu langkah untuk menjamin keamanan nasional Jepang. Upaya-upaya dukungan yang telah dilakukan Jepang dalam konteks pengembangan kapasitas keamanan siber di Kawasan ASEAN di antara lain adalah penyelenggaraan Dialog tentang Kejahatan Siber Jepang-ASEAN, pemberian pelatihan tentang manajemen keamanan informasi untuk para pejabat pemerintah ASEAN, bekerja sama dengan Interpol dalam ASEAN Cyber Capacity Development Project (ACCDP), serta pembangunan Pusat Pengembangan Kapasitas Keamanan Siber ASEAN-Jepang.
This research focuses on Japan`s diplomacy towards ASEAN on the issue of cybersecurity. In recent years, the issue of cyber security has become a new focus for Japan and ASEAN in developing security cooperation between the two countries. The problem discussed in this study is about Japan`s interest in providing support related to cyber security issues in the ASEAN Region, as well as how Japan is making support efforts in the context of cybersecurity capacity building in the ASEAN Region. This research uses descriptive analysis method. The literature study research technique is used by processing data related to Japan`s policy on cybersecurity issues in the ASEAN Region. The results of this study are cyber diplomacy in the form of support related to cybersecurity issues in the ASEAN Region carried out by Japan as one of step to ensure Japan's national security. Supporting efforts that have been undertaken by Japan in the context of cybersecurity capacity building in the ASEAN Region include organizing Dialogues on Japanese-ASEAN Cyber Crimes, providing training on information security management for ASEAN government officials, cooperating with Interpol in the ASEAN Cyber Capacity Development Project (ACCDP), and establishing the ASEAN-Japan Cyber Security Capacity Building Center (AJCC-BC)."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Utami Seminar
"Penelitian ini berfokus pada kebijakan domestik yang diterapkan Jepang untuk persiapan pelaksanaan Olimpiade Tokyo 1964, yaitu Sport Promotion Act, Tokyo Olympic Education, dan Nation Beautifying Movement. Kebijakan domestik ini bertujuan untuk membentuk perilaku masyarakat Jepang yang sesuai dengan standar internasional. Bagi penulis, hal ini berhubungan dengan upaya pencapaian tujuan diplomasi kebudayaan Jepang pasca Perang Dunia II. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana Jepang menggunakan Olimpiade sebagai sebuah alat untuk mencapai tujuan diplomasi kebudayaannya.
Tesis ini menggunakan metode kualitatif, dengan penggunaan data primer dari laporan-laporan resmi dari kementerian-kementerian Jepang. Penelitian ini menemukan bahwa Jepang memanfaatkan Olimpiade untuk mendidik rakyatnya agar berperilaku sesuai dengan standar-standar internasional dan memberikan citra positif bagi Jepang setelah kekalahannya di Perang Dunia II.

This study focuses on Japan's domestic policies regarding the preparation of Tokyo Olympics 1964 such as: Sport Promotion Act, Tokyo Olympic Education, and Nation Beautifying Movement. These policies aimed to mold the Japanese behavior accordant to international standards. These efforts are considered as attempts to achieve Japan?s cultural diplomacy post World War II. The purpose of this study is to analyze how Japan use Olympics as a tool to achieve its cultural diplomacy.
This study used qualitative method with primary data such as reports and guidebooks issued by Japan ministries. This study shows that Japan utilized Olympics to educate the citizens to behave accordant to international standards and also creating positive image after the lost in World War II."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>