Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140681 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purwoko Nugroho
"Maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa tentu perlu mendapat perhatian yang serius. Diperlukan sebuah langkah strategis guna mengatasi permasalahan demand ini, salah satunya adalah melalui pendidikan karakter dan pemberian motivasi. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendidikan karakter dan motivasi terhadap perubahan perilaku pelajar penyalahguna narkoba. Fokus dalam penelitian ini adalah pelajar SMP Master Kota Depok yang pernah menyalahgunakan narkoba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui alat ukur berupa 53 item pertanyaan yang tertuang dalam kuesioner, yang dilanjutkan dengan pendekatan kualitatif melalui alat berupa wawancara (mixed-methods explanatory). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 34 pelajar menggunakan purposive sampling. Data kuantitatif yang didapat akan diuji dengan uji regresi linear berganda menggunakan aplikasi SPSS 23.0. Data kualitatif yang didapat akan digunakan sebagai pelengkap data kuantitatif. Terdapat dua temuan dalam penelitian ini, dimana temuan pertama didapat bahwa variabel pendidikan karakter dan motivasi memengaruhi variabel perubahan perilaku sebesar 59.7%. Artinya masih ada variabel lain yang juga memengaruhi perubahan perilaku sebesar 40,3%. Melalui pendekatan kualitatif, penulis mencoba menggali variabel lain tersebut dan didapatkan temuan yang kedua bahwa ada variabel dukungan sosial yang juga memengaruhi perubahan perilaku namun belum diketahui seberapa besar variabel dukungan sosial memengaruhi perubahan perilaku.

The rise of drug abuse among students and students certainly needs serious attention. A strategic step is needed to overcome this demand problem, one of which is through character education and motivation. For this reason, this study aims to see the effect of character education and motivation on changes in behavior of drug abusers. The focus of this research was Depok Middle School students who had abused drugs. This study uses a quantitative approach through measuring instruments in the form of 53 items in the questionnaire, followed by a qualitative approach through mixed-methods explanatory. The sample used in this study amounted to 34 students using purposive sampling. The quantitative data obtained will be tested by multiple linear regression tests using the SPSS 23.0 application. Qualitative data obtained will be used as a complement to quantitative data. There are two findings in this study, where the first finding is that character education and motivation variables influence the behavior change variable by 59.7%. This means that there are still other variables that also affect behavior change by 40.3%. Through a qualitative approach, the author tries to explore other variables and found the second finding that there are social support variables that also influence behavior change but it is not yet known how much the social support variable influences behavior change."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pratiwi Widowaty
"Penelitian ini membahas mengenai perilaku merokok pada siswa SMP. Hal ini dilatarbelakangi meningkatnya jumlah perokok muda di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh stereotipi perokok dan konformitas terhadap perilaku merokok sebagai upaya untuk memahami faktor-faktor yang dapat menjadi prediktor perilaku merokok pada siswa SMP. Pada stereotipi perokok, peneliti menggunakan hasil penelitian terdahulu dan hasil elisitasi. Sedangkan aspek konformitas disusun berdasarkan alasan untuk melakukan dan tidak melakukan konformitas (Baron & Byrne, 2003). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain ex post facto field study. Partisipan penelitian ini adalah 120 siswa SMP di Jakarta.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa stereotipi perokok dan konformitas memberikan sumbangan yang signifikan terhadap perilaku merokok. Sehingga dapat disimpulkan bahwa stereotipi perokok dan konformitas dapat dijadikan sebagai prediktor pada perilaku merokok siswa SMP. Hasil analisis multiple regression, R =0, 631, R2 = .398, menunjukan bahwa stereotipi perokok dan konformitas secara bersama-sama menyumbang sebesar 39,8 % terhadap perilaku merokok pada siswa SMP. Di antara stereotipi perokok dan konformitas, ditemukan bahwa stereotipi perokok memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap perilaku merokok siswa SMP. Selain itu, melalui hasil analisis t-test ditemukan adanya perbedaan stereotipi perokok dan konformitas yang signifikan antara partisipan yang merokok dan yang tidak merokok.

The research studies smoking behavior among middle school students. This research's aim is to examine how much smoker stereotype and conformity influence smoking behavior on middle school students. To measure smoker stereotype the research uses the previous research and elicitation. While aspects of conformity arranged by reasons to conform and not to conform (Baron & Byrne, 2003). The design of this research is ex post facto field study. Participants of this research are 120 middle school students in Jakarta.
This research's results that smoker stereotype and conformity influence smoking behavior in middle school student. This meant that smoker stereotype and conformity was predictors toward smoking behavior on middle school students. The multiple regression analysis showed R =0, 631, R2 = .398. This meant that smoker stereotype and conformity were effectively contribution 39,4 %. Smoker stereotype had greater contribution than conformity. Beside that, this research also finds that there is a significant difference in smoker stereotype and conformity between smokers and non smokers.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Tulrahmi
"Pelajar/Mahasiswa merupakan objek yang masih dalam transisi untuk mencari jati dirinya sehingga mudah untuk terpengaruh. Perilaku penyalahgunaan narkoba pada pelajar/mahasiswa bisa terjadi dikarenakan banyaknya masalah yang ada disekitarnya terutama lingkungan keluarga yang merupakan lingkungan awal yang dikenalinya. Lingkungan keluarga dalam penelitian ini dibentuk dari 2 komponen yaitu tinggal bersama keluarga dengan riwayat narkoba keluarga, dan konflik dalam keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap perilaku penyalahgunaan narkoba pelajar/mahasiswa.
Hasil penelitian menunjukkan pelajar/mahasiswa yang tinggal bersama keluarga dan memiliki riwayat narkoba berisiko 1,7 kali lebih besar untuk menyalahgunakan narkoba. Selain itu, adanya konflik dalam keluarga berisiko 2,7 kali lebih besar bagi pelajar/mahasiswa untuk menyalahgunakan narkoba. Seluruh nilai OR sudah dikontrol oleh variabel jenis kelamin, umur, riwayat pernah ditawari narkoba, dan uang saku.

Student is an object that is still in transition to find identity so it is easy to be affected. The behavior of drug abuse in the students can occur due to the many problems around them, especially the family environment which is the initial environment that they recognize. The family environment in this study was formed from 2 components living with family and had history of drugs, and family conflict. The purpose of this study is to find the influence of the family environment towards student rsquo s drug abuse behavior.
The results showed that students living with family and had a history of drugs in it were 1.7 times more likely to abuse drugs. In addition, family conflicts are 2.7 times more likely for students to abuse drugs. All OR values are already controlled by gender variables, age, history of drugs offer, and allowance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Bagus Prakoso
"ABSTRAK
Penulisan ini secara deskriptif menarasikan pelajar yang menggunakan tempat tinggal (rumah orang tua dan rumah kost) untuk melakukan tindak pidana berupa penyalahgunaan narkoba, dimana idealnya tempat tinggal bagi pelajar haruslah dapat menjadi lokasi untuk beristirahat dan beraktifitas yang sesuai dengan keberadaan seseorang sebagai pelajar. Namun pada kenyataannya terdapat banyak kasus pelajar yang menggunakan tempat tinggal digunakan sebagai tempat untuk menyalahgunakan narkoba.
Dalam penulisan ini menjelaskan beberapa konsep place dan Place moral aspect dan persepsi masyarakat (reaksi sosial) terhadap pelaku dan tempat yang dapat menimbulkan pembacaan moral dari warga masyarakat sekitar, sehingga memunculkan redefinisi makna private dan publik.

ABSTRACT
These script in description narrated students that using living places (parents house and boarding house) to doing criminal attitude as using drugs, where the ideal living house for students must can be location to resting and activiting that suitable with someone status as a student. However in reality occur many case that students using living house for place to using drugs.
In these script describe some concept of place and Place moral aspect and community perception (social reaction) towards subject and place that can inflict moral reading from community around, that inflict redefinition private and public mean."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Heni Kusumawardani
"ABSTRAK
Anak usia sekolah merupakan kelompok yang berisiko terkena masalah kesehatan seperti penyakit diare. Namun demikian, periode anak usia sekolah merupakan titik awal pembentukan perilaku sehat sehingga menjadi sasaran strategis pendidikan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh bermain terapeutik sosiodrama terhadap perubahan perilaku pencegahan diare pada anak usia sekolah 6-12 tahun . Metode yang digunakan kuasi eksperimen dengan pendekatan pre-post with control group yang terdiri dari dua kelompok; 38 anak sebagai kelompok intervensi dan 38 kelompok kontrol. Teknik sampling menggunakan multistage random sampling untuk menentukan wilayah penelitian sedangkan target sampel penelitian menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bermain terapeutik sosiodrama berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan p value=0,000 , sikap p value=0,000 , dan keterampilan p value=0,001 pencegahan diare anak usia sekolah. Analisis lebih lanjut menunjukkan bermain terapeutik sosiodrama dipengaruhi oleh pengetahuan orang tua p value=0,001 . Bermain terapeutik sosiodrama dapat diterapkan sebagai upaya peningkatan perilaku pencegahan diare pada anak usia sekolah yang diintegrasikan dalam pelayanan keperawatan di sekolah.Kata kunci: Anak usia sekolah, bermain terapeutik sosiodrama, perilaku pencegahan diare

ABSTRACT
School age children are population at risk for health problems such as diarrhea. However, the school age children period is the starting point for developing healthy behaviors so that becomes a strategic target of health education. The study aimed to determine the effect of therapeutic sociodrama toward diarrhea preventive behavior changes on school age children 6 12 years . The study method used quasi experiment pre post with control group that consisted of two groups 38 subjects were as intervention groups and 38 subjects were as control groups. The sampling technique used multistage random sampling to determine research area while the research target sample used simple random sampling. The results showed that therapeutic sociodrama significantly effected on knowledge p value 0,000 , attitude p value 0,000 , and diarrhea prevention skills p value 0,001 . Further analysis showed therapeutic sociodrama was influenced by parental knowledge pvalue 0.001 . The therapeutic sociodrama could be applied as an effort to enhance the diarrhea preventive behavior of school age children that could be integrated in the school nursing service.Keywords Diarrhea prevention behavior, school age children, therapeutic sociodrama"
2017
T48162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aghazi Agustanzil
"Kurangnya gizi pada anak dan remaja masih menjadi masalah yang mendunia, khususnya vitamin A yang memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. Indonesia masih termasuk dalam negara dengan penduduk yang memiliki angka kecukupan gizi vitamin A yang kurang. Ini bisa disebabkan selain kondisi ekonomi mereka, tapi juga karena kurangnya pengetahuan mengenai manfaat vitamin A.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi mengenai nutrisi terhadap pengetahuan vitamin A pada sekelompok remaja. Sasaran penelitian ini adalah siswa - siswi di pesantren Tapak Sunan, Condet, Jakarta Timur dengan usia 14-19 tahun. Sebanyak 68 siswa berpartisipasi dalam penelitian ini. Data diperoleh melalui kuesioner yang diisi sebelum dan setelah diberikan edukasi nutrisi. Informasi yang didapat kemudian diuji dengan menggunakan metode Wilcoxon dan McNemar.
Hasil penelitian menunjukan bahwa edukasi nutrisi yang diberikan berpengaruh cukup signifikan dengan nilai post-test. Uji statistik Wilcoxon menunjukan bahwa pemberian edukasi memiliki peran yang signifikan dengan perubahan nilai post-test. Uji statistik McNemar juga menunjukan adanya perubahan nilai yang signifikan sebelum dan setelah pemberian edukasi (p = 0.006).
Kesimpulannya: Edukasi nutrisi yang diberikan cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang vitamin A.

The lack of nutrition amongst children and adolescence is still a worldwide problem, especially vitamin A that plays an important role in process of growth and development. Indonesia is listed as one of the country with low recommended dietary allowance of vitamin A. This can be cause not only by their economic status, but also the lack of knowledge about the benefit of vitamin A.
This research is conducted to learn the effect of nutritional education towards the knowledge of vitamin A in a group of adolescent. The research is done to a group of students in pesantren Tapak Sunan, Condet, East Jakarta with age range of 14-19 years. A number of 68 students participated in this research. Data is collected by questionnaire that is given before and after the nutritional education. The information that is obtained was then tested using the Wilcoxon and McNemar method.
The result of the research shows that the nutritional education that was given has a significant effect towards the post-test score. Data analysis using Wilcoxon shows that the nutritional education has a significant role in the changes of post-test level of knowledge (p = < 0.001). McNemar data analysis also revealed significant changes before and after the provision of education (p = 0.006).
Conclusion: The nutritional education that was given is effective in increasing the knowledge of adolescent about vitamin A.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asma Nabilah
"Pelajar/mahasiswa merupakan kelompok rentan atau berisiko untuk melakukan kenakalan remaja, salah satunya adalah penyalahgunaan narkoba. Hal ini dikarenakan pelajar/mahasiswa berada pada fase atau masa remaja dimana pelajar/mahasiswa mengalami krisis identitas, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, serta cenderung bersifat labil sehingga akan mudah dipengaruhi baik dengan hal yang positif maupun negatif oleh lingkungan disekitarnya. Salah satu lingkungan yang dapat mempengaruhi pelajar/mahasiswa adalah teman sebaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengaruh teman sebaya terhadap perilaku penyalahgunaan narkoba pada pelajar/mahasiswa di Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekumder yang berasal dari hasil Survei Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba pada Kelompok Pelajar dan Mahasiswa Tahun 2016 oleh BNN dan PPK UI dengan menggunakan desain studi cross sectional. Sampel merupakan pelajar/mahasiswa di 18 provinsi terpilih yang sesuai dengan kriteria inklusi dengan jumlah sampel sebanyak 27.939 responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelajar/mahasiswa yang memiliki teman sebaya yang menggunakan narkoba mempunyai risiko 7,4 kali lebih besar untuk memiliki perilaku penyalahgunaan narkoba dibandingkan dengan pelajar/mahasiswa yang tidak memiliki teman sebaya yang menggunakan narkoba setelah dikontrol variabel jenis kelamin, kerawanan lingkungan sekolah/kampus dan riwayat ditawari narkoba.

Students are vulnerable or risk group for juvenile delinquency, one of which is drug abuse. This is because students are in adolescence where students have an identity crisis, high curiosity, and tend to be unstable so it will be easily influenced both with positive and negative things by the surrounding environment. One of the environments that can affect students are peers.
The purpose of this study is to find the influence of peer towards students drug abuse behavior in Indonesia. This study uses secondary data from the Drug Abuse National Narcotics Board Republic of Indonesia Survey In Students 2016 by BNN and PPK UI and uses Cross Sectional design study. Sample in this study is students in 18 selected provinces that compatible with the inclusion criteria with a total sample of 27,939 respondents.
The results showed that students with peer had a history of drugs in it were 7.4 times more likely to abuse drugs after controlled by sex variable, vulnerability of the school campus environment and history of drugs offer.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Huzein
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh penerapan Google Safe Search terhadap perilaku pencarian informasi pornografi oleh pelajar SMA Negeri di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, kuesioner disebar hingga tercapai jumlah 500 orang pelajar sebagai sampel penelitian dalam rentang waktu 22 Oktober 2019 hingga 26 November 2019. Karakteristik dasar responden adalah usia remaja yakni berusia antara 14 hingga 19 tahun dan karakteristik sebagai pengguna aktif internet, dimana pelajar menghabiskan waktu berinternet tidak kurang dari 3 jam per hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan antara pengaruh penerapan Google Safe Search terhadap perilaku pencarian informasi pornografi oleh Pelajar SMA Negeri di Jakarta. Besarnya pengaruh Penerapan Google Safe Search terhadap perilaku pencarian informasi pornografi mencapai 59,6% dan sisanya sebesar 40,4% adalah kontribusi variabel-variabel lain. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pergeseran dari pola awal pencarian, pergeseran perilaku pencarian pelajar SMA Negeri di Jakarta ini adalah bentuk respon atas barrier yang muncul sebagai akibat penerapan intervening variabels berupa information filtering. Intervening variables muncul sebagai langkah kontrol terhadap apa yang dapat diakses, dipublikasikan, atau dilihat di internet yang diundangkan oleh regulator. Saran peneliti adalah dengan menyusun regulasi untuk meminimalisir perilaku pelajar dalam menembus celah keamanan google safe search dengan membatasi akses terhadap situs proxy server atau situs-situs lainnya yang berpotensi digunakan untuk menembus safe search dan penelitian lebih lanjut mengenai perilaku pencarian informasi dalam upaya memahami permasalahan-permasalahan yang melekat didalamnya.

This thesis discusses the effect of the application of Google Safe Search on the behavior of seeking pornographic information by high school students in Jakarta. This study uses quantitative methods with data collection techniques through questionnaires, questionnaires are distributed to reach the number of 500 students as research samples in the period from October 22, 2019 to November 26, 2019. The basic characteristics of the respondents are teenagers aged between 14 to 19 years and the characteristics as active internet users, where students spend no less than 3 hours on the internet per day. The results of this study indicate that there is a strong and significant influence between the effect of the application of Google Safe Search on the behavior of searching for pornographic information by State Senior High School students in Jakarta. The magnitude of the influence of the application of Google Safe Search on pornographic information seeking behavior reached 59.6% and the remaining 40.4% was contributed by other variables. From the research, it can be concluded that there is a shift from the initial search pattern, this shift in the search behavior of public high school students in Jakarta is a form of response to the barriers that arise as a result of the application of intervening variables in the form of information filtering. Intervening variables appear as control measures over what can be accessed, published, or viewed on the internet that are promulgated by regulators. The researcher's suggestion is to develop regulations to minimize student behavior in penetrating the Google Safe Search security gap by limiting access to proxy server sites or other sites that have the potential to be used to penetrate safe search and further research on information seeking behavior in an effort to understand the problems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Miladia Sari
"Angka hubungan seksual pranikah pada remaja di Indonesia tidak mengalami penurunan yang signifikan sepanjang tahun 2007 hingga 2017. Berbagai penelitian menemukan bahwa remaja usia pertengahan (pelajar SMA) lebih banyak yang melakukan hubungan seksual pranikah dibandingkan remaja usia awal (pelajar SMP). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor determinan perilaku hubungan seksual pranikah pada pelajar SMP dan pelajar SMA di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan menggunakan data sekunder Global School-based Student Health Survey (GSHS) tahun 2015. Sampel penelitian ini adalah pelajar SMP dan SMA yang berusia 11 – 18 tahun yang terdapat pada data GSHS 2015. Hasil penelitian menunjukkan 5,8% pelajar SMP dan 3,7% pelajar SMA di Indonesia pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Berdasarkan hasil penelitan, ditemukan bahwa faktor yang berhubungan dengan perilaku hubungan seksual pranikah pada pelajar SMP terdiri dari keterikatan dengan orang tua, peran teman sebaya, pendidikan seksualitas dan HIV/AIDS di sekolah, keinginan bunuh diri, dan konsumsi alkohol. Sementara faktor yang berhubungan dengan perilaku hubungan seksual pranikah pada pelajar SMA, yaitu usia, keterikatan dengan orang tua, peran teman sebaya, keinginan bunuh diri, merokok, dan konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol menjadi faktor yang paling berhubungan dengan perilaku hubungan seksual pranikah, baik pada pelajar SMP maupun pelajar SMA.

Prevalence of premarital sexual intercourse among adolescents in Indonesia did not decrease during 2007 to 2017. Various studies found that middle-aged adolescents (high school students) had more premarital sexual intercourse experience than early adolescents (junior high school students). This study was conducted to determine the determinants of premarital sexual intercourse behavior in junior high and high school students in Indonesia. This study is a quantitative study with cross sectional design and uses secondary data from the Global School-based Student Health Survey 2015. The sample of this study was junior and high school students aged 11-18 years in the GSHS 2015. The results showed 5,8% of junior high school students and 3,7% high school students in Indonesia ever had premarital sex. It found that factors related to premarital sexual behavior in junior high school students consisted of parental connectedness, role of peers, education on sexuality and HIV/AIDS at school, suicidal ideation, and alcohol consumption. Meanwhile, factors related to premarital sexual behavior in high school students, namely age, parental connectedness, role of peers, suicidal ideation, smoking, and alcohol consumption. Alcohol consumption is the most related factor to premarital sexual behavior, both in junior high school students and high school students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfa Mutiara Faizah
"Kebutuhan biomaterial akan terus meningkat, khususnya implan berbasis logam dalam aplikasi ortopedi. Implan akan berinteraksi langsung dengan jaringan tubuh dan mengalami peluruhan dalam jangka waktu tertentu. Di antara kandidat Mg dan Fe, paduan berbasis Zn merupakan salah satu biomaterial biodegradable dengan kelebihan berupa laju degradasi yang sedang dibandingkan dengan Mg dan Fe serta memiliki sifat biocompatibility yang baik. Name, paduan berbasis Zn memiliki keterbatasan dalam sifat mekanik yang inferior khususnya terkait keuletan. Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan sifat biocompatibility paduan dan membentuk paduan berbasis Zn yang lebih unggul dalam aplikasi biomaterial. Dalam penelitian ini, diteliti pengaruh penambahan kadar Mn sebesar 0,7%, 1,2%, dan 1,5% pada paduan berbasis Zn. Metode penelitian terdiri dari pembuatan master alloy dalam proses fabrikasi sampel, pengamatan mikrostruktur paduan dengan OM, SEM, EDS, dan XRD, pengujian mekanik dengan uji kekerasan microhardness Vickers, pengujian polarisasi menggunakan larutan r-SBF yang dipreparasi sebelumnya, serta pengujian XRD sampel setelah polarisasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan kadar Mn mempengaruhi bentuk partikel MnZn₁₃, memperhalus ukuran butir, meningkatkan kekerasan dan sifat mekanik paduan secara keseluruhan, menurunkan laju korosi, dan mendorong terjadinya korosi yang lebih uniform.

The demand for biomaterials is expected to continue growing, particularly for metal-based implants used in orthopedic applications. Implants directly interact with the body's tissues and gradually degrade into ions within a certain period. Among potential candidates such as Mg and Fe alloys, Zn-based alloys are considered promising biodegradable biomaterials due to their moderate degradation rate and favorable biocompatibility. However, Zn-based alloys face limitations in terms of lower mechanical properties, specifically in ductility. Therefore, this research aims to enhance their biocompatibility and develop superior Zn-based alloys for biomedical applications. This study investigates the impact of incorporating different percentages of manganese (0.7%, 1.2%, and 1.5%) into Zn-based alloys. The research methodology involves casting a master alloy during the sample fabrication process, followed by microstructure observations through OM, SEM, EDS, and XRD testing. Mechanical testing is conducted using the microhardness Vickers test, while polarization testing utilizes a pre-prepared r-SBF solution followed by another XRD testing. The findings of the analysis indicate that an increase in Mn content affects the morphology of MnZn₁₃ particles, refines the grain size, enhances hardness and overall mechanical properties, reduces the corrosion rate, and promotes more uniform corrosion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>