Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Oktaviani
"Mayoritas bayi prematur akan mengalami perawatan yang lama di ruang intensif, sehingga terpapar sejumlah prosedur menyakitkan berulang yang menimbulkan respon nyeri salah satunya pengambilan darah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh penerapan facilitated tucking terhadap respon nyeri berupa parameter fisiologis dan lama menangis selama dilakukan pengambilan darah. Desain penelitian adalah quasi experimental dengan nonequivalent control group pretest-posttest design. Empat puluh bayi pada sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok; kelompok intervensi (n= 20) dengan facilitated tucking dan kelompok kontrol (n= 20) tanpa facilitated tucking, diambil secara consecutive sampling. Analisis menggunakan uji General Linear Model+post hoc, Mann-Whitney, dan Independent T-Test. Ada perbedaan signifikan rerata frekuensi nadi, saturasi oksigen, dan lama menangis antara kedua kelompok selama pengambilan darah. Lama menangis pada kelompok intervensi menjadi lebih singkat. Facilitated tucking efektif mengurangi nyeri dan lama menangis selama pengambilan darah. Facilitated tucking dapat diterapkan sebagai bagian dari asuhan perkembangan untuk mendukung program pengendalian nyeri pada neonatus.

Most preterm infants often need to be hospitalized more than one week in intensive care, so they undergo numerous repeated painful procedures such as blood collection. The study aimed to identify the effect of facilitated tucking for pain respond that is physiological parameter and duration of crying in preterm infants during blood collection. The study design was quasi experimental with nonequivalent control group pretest-post test design. Fourty babies were divided into two groups; the intervention group (n= 20) who received facilitated tucking during blood collection and the control group (n= 20) without facilitated tucking, with consecutive sampling technique. Statistical analyses used were General Linear Model+post hoc, Mann-Whitney, and Independent T-Test. There were significant means the difference in the heart rate, oxygen saturation, and duration of crying infants between non-intervention and intervention group. Duration of crying infants in intervention is shorter than the control group. Facilitated tucking is effective in pain reduction and crying time during blood collection. This finding implies a part of developmental care and should be attention for promoting pain management infants."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 UI-JKI 21:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Efa Apriyanti
"Studi literatur menyebutkan bahwa kebutuhan keluarga saat mendampingi anak dirawat di PICU sangatlah kompleks dan bersifat subjektif sehingga pengkajian kuesioner dirasa belum mampu mewakili gambaran kebutuhan keluarga yang sebenarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan persepsi perawat PICU dengan keluarga pasien PICU mengenai prioritas kebutuhan keluarga dari anak yang dirawat di ruang rawat intensif. Penelitian ini meng-gunakan mixed method approach dengan pendekatan kuantitatif menggunakan desain cross sectional di tahap pertama pengumpulan data, dilanjutkan dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan cara wawancara mendalam di tahap ke dua. Data kuantitatif diperoleh dengan menggunakan Critical Care Family Need Inventory yang telah di-modifikasi. Hasil analisis data menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara persepsi perawat dan keluarga dalam menilai kebutuhan keluarga pasien PICU. Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum perawat PICU di dua rumah sakit yang menjadi sampel dalam penelitian ini lebih mampu memahami kebutuhan keluarga pasien dibandingkan dengan perawat dalam penelitian-penelitian sebelumnya.

The literature review indicated that factors affecting parents needs in a PICU are interrelated and not easily, or appropriately, assessed by using an inventory. Therefore, the objective of this study was to explore the needs of parents whose child has been an in-patient in a PICU, not only from the parents, but also from the perspective of nurses. A mixed method approach has been employed in this study. Quantitative data has been collected by using modified version of Critical Care Family Need Inventory, while the qualitative data was gained through in-depth interview. Â The result of data analysis showed that there were no significant differences between the perception of the nurses and parents regarding the needs. The finding suggests that in general, PICU nurses in these two hospitals have better understanding about the parents' needs in comparation with most of nurses in the previous studies."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 UI-JKI 21:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sartika
"Self efficacy perawat penting dalam penggunaan sistem informasi keperawatan karena dapat menentukan keberhasilan penggunaan, meningkatkan kualitas dokumentasi keperawatan dan kualitas pelayanan keperawatan. Penelitian fenomenologi ini bertujuan untuk mengeksplorasi self efficacy perawat dalam penggunaan sistem informasi keperawatan (SIMPRO) di RSIA Bunda Jakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada sepuluh perawat dan dianalisis dengan metode Colaizzi. Hasil penelitian ditemukan beberapa tema yaitu respon menggunakan SIMPRO, keuntungan menggunakan SIMPRO, kepercayaan diri menggunakan SIMPRO, upaya-upaya untuk mampu menggunakan SIMPRO, kendala dalam menggunakan SIMPRO, faktor-faktor yang meningkatkan kepercayaan diri menggunakan SIMPRO, dan harapan dalam menggunakan SIMPRO. Hal baru yang ditemukan pada penelitian ini yaitu waktu munculnya kepercayaan diri menggunakan SIMPRO, bentuk kendala dari rekan kerja, hal-hal yang dilakukan dalam menghadapi kendala serta harapan tentang reward dapat meningkatkan self efficacy perawat dalam menggunakan SIMPRO. Direkomendasikan kepada perawat untuk meningkatkan self efficacy melalui mempelajari SIMPRO, dan mengikuti pelatihan tentang SIMPRO serta melanjutkan pendidikan agar dapat mengoptimalkan peran dan fungsi-fungsi manajemen untuk meningkatkan self efficacy perawat dalam menggunakan SIMPRO.

Nurse’s self efficacy was an important aspect for nursing information system as it can determine the success of its use, improve the quality of nursing documentation and the quality of nursing services. A phenomenology study was carried out to explore the nurse’s self efficacy in utilizing nursing information system (SIMPRO) in Bunda Mother and Child Hospital Jakarta. The method of data collection was indepth interview in ten nurses and data was analyzed by Colaizii’s method. The study found several themes that use SIMPRO responses, the advantages of using SIMPRO, self efficacy in using SIMPRO, efforts to use SIMPRO, barriers in using SIMPRO, factors that increase self efficacy and expectations in using SIMPRO. The newly found in this study were the emergence of self efficacy in using SIMPRO, the shape constraints of co workers, things were done in the face of barriers and expectations about the rewards can increase self efficacy in using SIMPRO. Recommended for nurses to enhance self efficacy by learning SIMPRO, often using SIMPRO, training and continues the education, and the managers in order to optimize the role and management functions to enhance self efficacy in using SIMPRO nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
610 JKI 17:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
A.A. Ayu Rani Puspadewi
"Setiap orang dapat mengalami depresi, salah satunya adalah lansia, dimana lansia memiliki konsekuensi fungsional yang lebih serius dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan lainnya, mulai dari kualitas hidup yang negatif hingga bunuh diri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara depresi dengan kualitas hidup lansia. Sampel penelitian adalah lansia ≥ 60 tahun yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Jakarta, mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, serta bersedia menjadi responden. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode simple random sampling yang melibatkan 101 lansia. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia (p=0,017; α=0,10). Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu keperawatan di masa yang akan datang terkait peningkatan kualitas hidup lansia dengan cara menangani depresi lansia.

Depression could experienced by anyone, such as elderly whose fuctional consequences is experienced more serious such as low quality of life and the worst one is suicidal. The purpose of this research was to find  the relationship between depression and quality of life in elderly. The research sample was elderly aged 60 and over who live at Institution of Elderly Budi Mulia 01 Jakarta, speak Bahasa, and willing to be a respondent. This research used cross sectional study design with simple random sampling method which involved 101 elderly. The result of this study showed that there was significant relation between level of depression and quality of life in elderly (p=0.017; α=0.10). This research is expected to be useful for nursing science development in the future, spesificly on preventive of quality of life decreased by handling depression in elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 UI-JKI 20:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adam
"Penurunan fungsi ekstremitas atas merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien pasca stroke yang mengalami hemiplegia sebagai akibat dari kelemahan dan keterbatasan rentang gerak sendi pada bahu. Akupresur bermanfaat dalam memperbaiki fungsi ektremitas atas dengan melancarkan pergerakan aliran qi (energi vital) di dalam tubuh namun belum banyak penelitian yang mengkaji pengaruh akupresur untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak ekstremitas atas pada pasien pasca stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh akupresur terhadap kekuatan otot dan tentang gerak ekstremitas atas pada pasien stroke pasca rawat inap. Penelitian ini menggunakan quasi-experimental design dengan pendekatan pre-post test design pada 34 responden (n kontrol= n intervensi= 17). Kelompok intervensi diberi akupresur setiap hari 10 menit selama tujuh hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada kekuatan otot dan rentang gerak ekstremitas atas antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p= 0,001 dan p= 0,000; α= 0,05). Akupresur merupakan intervensi yang efektif untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak pada pasien pasca stroke yang mengalami hemiparesis. Rekomendasi pada penelitian ini adalah diperlukan adanya perawat yang menguasai akupresur dan memodifikasi standar asuhan keperawatan dengan memasukkan terapi komplementer akupresur dalam asuhan keperawatan pasien stroke yang mengalami kelemahan dan keterbatasan rentang gerak ekstremitas atas."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
610 JKI 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Era Dorihi Kale
"Luka tekan merupakan luka karena tekanan yang berlangsung lama pada kulit dan jaringan yang dapat berakibat pada kondisi yang lebih serius. Luka tekan dapat dideteksi dengan menggunakan skala Braden. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keefektifan menggunakan skala Braden dalam memprediksi kejadian luka tekan pada pasien yang dirawat di ruang perawatan bedah dan penyakit dalam, sebuah RSU di Kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode prospektif, yang melibatkan 28 pasien yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa skala Braden mempunyai validitas prediksi yang baik dengan nilai sensitifitas 88,2% dan spesifitas 72,7%. Hasil ini menunjukkan bahwa skala Braden efektif dalam memprediksi kejadian luka tekan. Oleh karena itu, skala Braden disarankan untuk digunakan sebagai alat skrining terhadap risiko terjadinya luka tekan terutama pada pasien yang mengalami perawatan yang lama

The Use of Braden Scale Proven Effective in Predicting the Incident of Pressure Ulcer. Ulcer pressure is a wound which occurs due to long pressure on skin and tissues resulting on more seriously condition. Pressure ulcer is preventable through early detection with Braden scale. This study aims to identify the effectiveness of Braden scale in predicting incident of pressure ulcer of patients in Medical-Surgical Ward at a General Hospital in Kupang. This prospective study involved in 28 subjects selected by consecutive sampling method. The result showed that Braden scale has validity in prediction with 88.2% sensitivity and 27.2% specificity. Braden scale is effective in predicting pressure ulcer and recommended to use as a screening tool to predict the incident of pressure ulcer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
600 UI-JKI 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Tania
"Pasien stroke merupakan kelompok risiko tinggi terhadap kejadian aspirasi, baik akibat penurunan kesadaran maupun gangguan menelan. Perawat berperan penting dalam mencegah terjadinya aspirasi pada pasien stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku perawat dalam mencegah aspirasi pada pasien stroke di salah satu Rumah Sakit tipe A di Jakarta. Penelitian menggunakan metode deskriptif dan pendekatan cross sectional, terhadap 78 perawat yang pernah merawat pasien stroke yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perawat memiliki tingkat pengetahuan cukup (43,6%), bersikap positif (96,2%), dan melakukan tindakan dengan baik (60,3%). Perilaku perawat berperan penting dalam mencegah terjadinya aspirasi pada pasien stroke. Upaya peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan perawat perlu dilakukan lebih baik lagi, untuk menghindari terjadinya aspirasi pada pasien stroke.

Judul artikel dalam bahasa inggris. Patients with stroke were high-risk groups on incidence of aspiration, either due to loss of consciousness or swallowing disorder. Nurses behavior plays an important role to prevent aspiration in stroke patients. The purpose of this study was to describe the behavior of nurses in preventing aspiration in stroke patients in a type A hospital in Jakarta. This study used a descriptive cross sectional method approach, with purposive sampling technique, to 78 nurses who had care stroke patients. The result of study showed most of nurses had sufficient level of knowledge (43,6%), positive attitude (96,2%), and good action (60,3%) to prevent aspiration in stroke patients. The programs to increase knowledge, attitudes, and action of nurses needed to avoid the occurance of aspiration in stroke patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
600 UI-JKI 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elida Riris
"Angka kejadian flebitis di Rumah Sakit masih cukup tinggi dan meningkat setiap tahunnya, padahal angka ini merupakan salah satu indikator mutu pelayanan RS. Pengetahuan dan perilaku perawat dalam pencegahan flebitis penting untuk menurunkan angka kejadian flebitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang terapi intravena dengan perilaku pencegahan flebitis (mekanik, kimia, dan bakterial). Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional ini melibatkan 101 perawat ruang rawat inap yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang pengetahuan terapi intravena dan perilaku pencegahan flebitis (r Alpha=0.657). Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang terapi intravena dan perilaku pencegahan flebitis bakterial (p<0.001; OR=5.23, CI 95% 1.9-13.8). Peningkatan pengetahuan perawat tentang terapi intravena melalui pelatihan dan ronde keperawatan perlu diprogramkan secara teratur.

The Knowledge the incidence of phlebitis is one indicator of good hospital care. Nurses knowledge and behavioral prevention are important to reduce incidence of phlebitis. This study aimed to determine the relationship among level of knowledge about intravenous therapy and nurses characteristics (age, education, employment, training, and unit where they work) and behavioral prevention of phlebitis. This descriptive analytic study used cross sectional approach and involved 101 ward nurses that were selected by stratified random sampling technique. The instrument used was validated questionnaires on knowledge of intravenous therapy and behavioral prevention of phlebitis (r Alpha = 0.657). Data were analyzed using chi square tests. The results showed relationship between the level of nurses' knowledge of intravenous therapy and behavioral prevention of bacterial phlebitis (p<0.001; OR=5.23 CI 95% 1.9-13.8). It is recommended to increase nurses' knowledge of intravenous therapy through training and nursing rounds more regularly programmed."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
600 UI-JKI 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dhika Ayu Kurnia
"Hipoglikemia merupakan salah satu efek samping pemberian terapi insulin pada pasien Diabetes Melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji keefektifan lembar pemantauan insulin terintegrasi dalam memantau kejadian hipoglikemia pada pasien DM tipe 2 yang mendapatkan terapi insulin analog. Hasil menunjukkan rerata kejadian hipoglikemia lebih tinggi saat makan pagi (t (18)= 2,9732; p= 0,0059) dan sore (t (18)= 3.0956; p= 0,0043) setelah pemberian rapid-acting insulinmelalui pemantauan lembar insulin terintegrasi Namun, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara pemantauan asupan kalori, dosis insulin, dan perubahan pola tidur dengan kejadian hipoglikemia. Sehingga lembar pemantauan insulin terintegrasi tidak efektif dalam mencegah kejadian hipoglikemia. Penelitian ini merekomendasikan perawat untuk lebih memahami pengkajian hipoglikemia dalam lembar pemantauan insulin terintegrasi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 UI-JKI 21:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rosmina
"Penggunaan pembalut yang kurang tepat dapat berimplikasi pada terjadinya berbagai masalah kesehatan reproduksi. Perilaku penggunaan pembalut diinisiasi oleh domain pengetahuan dan sikap. Remaja putri merupakan kelompok paling rentan dimana terdapat kecenderungan mengembangkan stigma negatif terhadap menstruasi sehingga berimbas pada kekurangterpaparan terhadap informasi higienitas menstruasi. Penelitian ini dikembangkan untuk mengonfirmasi pengetahuan dan sikap dalam menginisiasi pembentukan perilaku penggunaan pembalut pada remaja putri di daerah pedesaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Pemilihan lokasi dan sampel penelitian ditentukan secara purposive dengan memasukkan seluruh siswi Sekolah Menengah Per-tama Negeri X Tondong Tallasa yang telah mengalami menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan remaja putri memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan pembalut yang masih kurang dengan persentase berturut-turut 57,45%, 57,45%, dan 70,21%. Temuan lain dalam penelitian ini mengindikasikan adanya perbedaan perilaku penggunaan pem-balut pada remaja putri menurut pengetahuan dan sikap. Meskipun demikian, tidak ditemukan adanya signifikansi pengetahuan dan sikap dalam perilaku penggunaan pembalut pada responden (p> 0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap tidak menunjukkan asosiasi dengan perilaku penggunaan pembalut pada remaja putri di daerah pedesaan. Pada penelitian berikutnya diharapkan menyertakan variabel kontributor yang lain dengan me-libatkan jumlah sampel yang lebih besar.

Inappropriate use of pads may lead to various reproductive health problems. Behavior of pad use is initiated by knowledge and attitude domain. Female adolescents are the most vulnerable group in which there is a tendency to develop negative stigma against menstruation so that impact on lack of exposure to the menstrual hygiene information. This study aims to determine association between knowledge and attitude in shaping behavior of pad use among female adolescents in rural. The type of research used was analytic observational with cross-sectional design. Location and sample of the study were determined purposively by taking all students of SMPN X Tondong Tallasa who have experienced menstruation. This study found that female adolescents still had poor knowledge, attitudes, and behaviors in pad use with a percentage of 57,45%, 57,45%, and 70,21% respectively. Other findings in this study showed there was difference in behavior of pad use in female adolescents according to knowledge and attitude. Nevertheless, there was no significance of knowledge and attitude in the behavior of pad use on respondents (p> 0,05). Conclusions in this study found that knowledge and attitudes do not show association with behavior of pad use in female adolescents in rural area. In the next study, it is expected to include other contributory variables by involving larger sample size."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 UI-JKI 21:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>