Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31571 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Rizki Novita Sejati
"Upaya mendukung visi dan misi Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta (RSUD Koja) dalam memberikan layanan yang unggul dan terstandarisasi memerlukan desain perencanaan strategis yang baik. Penelitian ini mendukung persiapan perencanaan pemasaran strategis rawat jalan dengan bantuan desain kualitatif untuk pengembangan pemasaran di RSUD Koja. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data primer dan data sekunder. Data primer diambil melalui wawancara mendalam dengan manajemen dan survei rawat jalan langsung dengan 110 responden, sedangkan data sekunder dilakukan dengan mengeksplorasi data internal dan eksternal rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD Koja berada di sel II, yaitu dalam posisi Grow and Build, dengan strategi terbaik yang dipilih adalah strategi intensif yang meliputi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Pengembangan strategi pemasaran juga membutuhkan perubahan eksternal dan internal yang dinamis. Implementasi pengembangan rencana pemasaran strategis rawat jalan membutuhkan dukungan manajemen puncak dan kesadaran staf tentang pentingnya pemasaran, dan kemudian strategi pemasaran dapat diimplementasikan dengan benar

In supporting the vision and mission of the Jakarta Koja Regional Hospital (RSUD Koja) in providing superior and standardized services, it requires a good strategic planning design. This research supports the preparation of outpatient strategic marketing planning with the help of qualitative design for marketing development in Koja District Hospital. The study was conducted by analyzing primary and secondary data. Primary data were collected through in-depth interviews with management and direct outpatient surveys with 110 respondents, while secondary data was conducted by exploring internal and external data of the hospital. The results showed that Koja District Hospital was in cell II, which is in the Grow and Build position, with the best strategy chosen was an intensive strategy which included market penetration, market development and product development. The development of marketing strategies also requires dynamic external and internal changes. Implementing the development of an outpatient strategic marketing plan requires top management support and staff awareness about the importance of marketing, and then the marketing strategy can be implemented properly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rizki Novita Sejati
"Upaya mendukung visi dan misi Rumah Sakit Daerah Umu (RSUD) Koja Dalam menyediakan layanan yang unggul dan terstandardisasi membutuhkan rencana perencanaan strategis. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana pemasaran strategis Instalasi rawat jalan dengan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif analitik. Menganalisis faktor peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan, dalam pembangunan pemasaran Rumah Sakit Koja. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data dan data primer sekunder. Data primer diambil melalui wawancara mendalam dengan manajemen dan survei langsung kepuasan pasien di instalasi rawat jalan dengan 110 responden. Sedangkan data sekunder dilakukan dengan menggali data internal dan eksternal RSUD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD Koja berada di sel II yaitu pada posisi "Grow and Build" dengan strategi terbaik yang dipilih adalah strategi intensif yang meliputi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan produk pengembangan. Pengembangan strategi pemasaran juga diperlukan karena perubahan kondisi eksternal dan internal yang dinamis (dialami hampir setiap tahun perubahan). Pelaksanaan pengembangan rencana strategis untuk pemasaran instalasi dalam perawatan jalan tersebut membutuhkan dukungan manajemen puncak serta kesadaran dari staf tentang pentingnya pemasaran agar strategi pemasaran dapat berjalan lebih baik optimal.

Efforts to support the vision and mission of the Umu Regional Hospital (RSUD) Koja. In providing superior and standardized services, it requires a strategic planning plan. This study aims to develop a strategic marketing plan outpatient installation with a qualitative approach with a descriptive analytic design. Analyzing the factors of opportunities, threats, strengths and weaknesses in the marketing development of Koja Hospital. The research was conducted by analyzing data and secondary primary data. Primary data were collected through in-depth interviews with management and direct surveys of patient satisfaction in outpatient installations with 110 respondents. Meanwhile, secondary data is done by digging internal and external data from the RSUD.
The results showed that RSUD Koja is in cell II, namely in the "Grow and Build" position with the best strategy chosen is an intensive strategy which includes market penetration, market development and product development. Marketing strategy development is also needed due to dynamic external and internal changes (experienced changes almost every year). The implementation of the development of a strategic plan for the marketing of the installation in road maintenance requires top management support and awareness from staff about the importance of marketing so that the marketing strategy can run better optimally.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Indrawati
"ABSTRAK
Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu andalan bagi rumah
sakit dalam meningkatkan pemasukan bagi unit-unit lainnya. Tujuan penelitan ini adalah untuk mempercepat pelayanan rawat jalan di Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam RSUD Koja dengan mengetahui lead time waktu tunggu pelayanan rawat jalan dan mengetahui cycle time (value added dan non value added) di masing-masing tahapan pelayanan rawat jalan serta membuat simulasi penerapan Lean Hospital untuk menghilangkan atau meminimalisasi pemborosan (waste). Desain penelitian ini dilakukan dengan operational research melalui pendekatan Lean Hospital. Waktu tunggu pelayanan rawat jalan di Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam RSUD Koja sebesar 71.18 menit yang berarti masih melebihi standar yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Demikian pula waktu tunggu di unit farmasi sebesar 256.8 menit (obat racik) dan 154.27 menit (obat jadi).
Waktu tunggu di unit pelayanan laboratorium sudah sesuai dengan standar dari
Kementrian Kesehatan yaitu ≤ 140 menit. Penerapan upaya perbaikan
pelayanan rawat jalan di Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam RSUD Koja
adalah dengan menghilangkan waste waiting, defect/rework, transportation,
overprocessing dan overproduction di masing-masing tahapan pelayanan.
Kesimpulan penelitan ini adalah dengan menghilangkan atau meminimalisir
pemborosan (waste) dan membuat desain perpanjangan pelayanan rawat jalan
dapat mengurangi waktu tunggu pelayanan rawat jalan di Poliklinik Spesialis
Penyakit Dalam RSUD Koja.

ABSTRACT
Outpatient care is one of the mainstays for hospitals in increasing income for other units. The purpose of this research is to accelerate the outpatient service in
Polyclinic Specialist Disease Inside Koja Hospital by knowing the lead time waiting time of outpatient service and knowing the cycle time (value added and non value added) in each stage of outpatient service and make simulation of Lean application Hospital to eliminate or minimize waste (waste). This research design is done by operational research through Lean Hospital approach. Outpatient service waiting time in Polyclinic Specialist of Internal Disease of Koja Hospital amounted to 71.18 minutes which means it still exceeds the standard set by Ministry of Health in Decree of Minister of Health Number 129 / Menkes / SK / II/ 2008 regarding Minimum Service Standard of Hospital. Similarly, waiting time in the pharmacy unit is 256.8 minutes (racik drug) and 154.27 minutes (finished medicine). The waiting time in the laboratory service unit is in accordance with the Ministry of Health's standard of ≤ 140 minutes. Implementation of outpatient service improvement efforts in Polyclinic Specialist Disease In RSUD Koja is to eliminate waste waiting, defect / rework, transportation, overprocessing and overproduction in each stage of service. The conclusion of this research is to eliminate or minimize waste and make the design of service outpatient extension can reduce waiting time of outpatient service in Polyclinic Specialist of Disease in Koja Hospital."
2017
T47752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Annisa Firdaus
"Indikator Standar Pelayanan Minimal waktu tunggu pelayanan obat pada di depo farmasi rawat jalan RSUD Koja belum mencapai standar. Selisih terbesar antara pencapaian dengan standar terjadi pada pelayanan obat jadi pasien BPJS. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis waktu tunggu pelayanan obat jadi di depo farmasi rawat jalan dengan pendekatan Lean Six Sigma. Jenis penelitian ini adalah operational research dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menyatakan rata-rata waktu tunggu adalah 1 jam 21 menit 48 detik dengan kegiatan value-added sebesar 7,40% dan non- value-added sebesar 92,60%. Kategori waste terbesar ada pada kategori waiting, dan disusul oleh kategori lainnya yaitu motion, defects, overprocessing, human potential, dan inventory. Proses yang menjadi bottleneck adalah proses persiapan obat. Akar penyebab utama pada bottleneck yang dianalisis dengan fishbone adalah kategori man.
Usulan perbaikan terdiri dari realisasi perhitungan beban kerja, 5S, standarisasi pekerjaan, visual management, kaizen, perbaikan sistem, counter nomor antrian obat, perluasan ruangan, serta poli cepat dan perubahan layout. Dari usulan perbaikan, didapatkan hasil future state map yang menunjukkan waktu tunggu mengalami penurunan menjadi 49 menit 8 detik dengan value-added sebesar 12,38% dan non-value-added sebesar 87,62%.

The waiting time for medicine services in outpatient pharmacy RSUD Koja has not reached the standard. The biggest difference between achievement and standard occurs in the service of noncompounding medicine for BPJS patients. This study was conducted to analyze the waiting time of outpatient medicine services using Lean Six Sigma approach. This research is operational research with qualitative and quantitative approaches.
The results of this research that the average of waiting time is 1 hour 21 minutes 48 seconds with 7.40% of value-added and 92.49% of non-value-added. The biggest waste category is waiting, followed by other categories, such as motion, defects, overprocessing, human potential, and inventory. The bottleneck of medicine service is the process of medicine preparation with the root cause of problem using fishbone diagram is man category.
The suggestion for process improvements consist of realization of workload calculations, 5S, standardization of work, visual management, kaizen, software repairs, machine for queue number, room expansion, poli cepat and layout changes. Based on that suggestions, future state map results show that waiting time decreased to 49 minutes 8 seconds with 12.38% of value-added and 87.62% of non-value- added.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fita Kartika Ariani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja pegawai Instalasi Gizi RSUD Koja dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu variabel individu (jenis kelamin, umur, masa kerja, pelatihan, dan pendidikan), variabel organisasi (supervisi dan imbalan), dan variabel psikologis (motivasi). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan sampel seluruh pegawai Instalasi Gizi. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dengan alat bantu kuesioner. Dari hasil penelitian ditemukan tidak ada hubungan antara kinerja dengan variabel individu, variabel organisasi, dan variabel psikologis. Untuk meningkatkan kinerja para pegawainya hendaknya manajemen mengadakan pemilihan pegawai teladan untuk memotivasi para pegawainya, memberikan bimbingan dan dorongan motivasi kepada pegawai secara rutin dan berkala, dan membuat suatu sasaran atau target yang melibatkan para pegawai dalam membuatnya.

The purpose of this research is to get the illustration about Performance of Nutrition Installation's Employee on Koja General Hospital and factors that influence the employee's performance which is personal variable (sex, age, job length, training, and education), organizational variable (supervision and reward), and psychological variable (motivation). This research use cross sectional design which all of employees on Nutrition Installation as samples. Data which were collected is primary data with questioner. From the result has been found that there is no relation between performance and personal variable, organizational variable, and psychological variable. To increase employee's performances, management should establish the election of best employee to motivate them, giving supervision and motivation to the employee regularly, and make a target which involve the employee."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arismen
"

Latar Belakang : Guna miningkatkan kualitas pelayanannya, rumah sakit harus memiliki target program untuk efektivitas dan produktivitas pelayanannya dalam bentuk rencana strategis bisnis yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan dimasa yang akan datang. Penyusunan rencana strategis bisnis ini haruslah melibatkan semua pengambilan keputusan di rumah sakit dan sumber daya organisasi yang ada secara efisien dan efektif dengan memperhatikan kondisi saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan tinjauan komperhensif tentang proses penyusunan rencana strategis bisnis rumah sakit sehingga diperoleh strategi alternatif untuk 5 tahun kedepannya dan menjadi rujukan alternatif dalam proses penyusunan rencana strategis bisnis organisasi nonprofit. Metode : penelitian ini adalah penelitian operasional, penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam dan penelitian dokumen mengunakan laporan kinerja rumah sakit. Hasil : Berdasarkan analisa faktor lingkungan eksternal dan internal, strategi alternatif yang cocok dengan kondisi rumah sakit sekarang adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk layanan. Guna mewujudkan strategi ini ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian khusus yaitu keterbatasan sumber daya yang dimiliki yang meliputi ketersediaan sumber daya manusia dan dukungan keuangan serta belum tersedia sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi. Kesimpulan : Strategi alternatif yang ditetapkan dalam rencana strategis bisnis RSD Kolonel Abundjani Bangko berdasarkan pemetaan dari kondisi faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal saat ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk pelayanan. Strategi alternatif ini dijabarkan menjadi strategi terpilih dan tujuan dari strategi terpilih. Guna mewujudkan rencana strategis ini membutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh sumber daya manusia yang ada di rumah sakit dan stakeholder yang terkait, terutama dalam hal ketersediaan SDM dan ketersediaan anggaran.


Background: In order to improve the quality of its services, hospitals must have a program target for the effectiveness and productivity of their services in the form of a business strategic plan that can solve problems in the future. The preparation of this business strategic plan must involve all hospital decision-making and organizational resources efficiently and effectively by taking into account the current conditions. This study aims to provide a comprehensive review of the hospital business strategic planning process so that alternative strategies are obtained for the next 5 years and become an alternative reference in the process of preparing a business strategic plan for nonprofit organizations. Methods: This study is operational research, qualitative research with in-depth interviews and document research using hospital performance reports. Results: Based on an analysis of external and internal environmental factors, alternative strategies that are suitable for current hospital conditions are market penetration and service product development. In order to realize this strategy there are several things that must be of particular concern, namely the limited resources that are available which include the availability of human resources and financial support and there is no available integrated hospital information system. Conclusion: The alternative strategy set out in The business strategic plan RSD Kolonel Abundjani Bangko`s based on the mapping of current external and internal environmental factors is market penetration and service product development. This alternative strategy is described as the chosen strategy and the objectives of the chosen strategy. In order to realize this strategic plan requires a strong commitment from all human resources in the hospital and related stakeholders, especially in terms of human resources availability and budget availability

"
2019
T53098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Peristiana
"Penanganan program kesehatan bagi masyakat tidak mampu adalah tanggung jawab Pemerintah. Melalui subsidi diharapkan penanganan tersebut menjadi optimal sesuai dengan kebutuhan pengobatan. Agar subsidi yang ada tepat, baik secara ukuran kuantitatif maupun kualitatif maka periu dilakukan perhitungan biaya yang rill dan evaluasi terhadap penerimaan subsidi tersebut kepada pihak yang memang membutuhkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kecukupan subsidi pasien tidak mampu di lnstalasi Rawat Jalan RSUD Koja berdasarkan perhitungan biaya satuan dan bagaimana evaluasi penerimaan subsidi tersebut untuk pasien yang benar-benar tidak mampu (validasi). Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, yang pengumpulan datanya dilakukan melalui wawancara, pengumpulan data sekunder dan survei lapangan untuk validasi pasien tidak mampu.
Hasil penelitian menyimpulkan besarnya biaya satuan pelayanan rawat jalan untuk pasien tidak mampu adalah sebesar Rp. 104.000,- termasuk biaya obat, yang diperoleh dengan perhitungan analisis biaya Activity Based Costing. Evaluasi ketepatan subsidi kepada Pasien tidak mampu yang berhak menerima dengan kriteria yang telah ditetapkan memiliki validitas ketidakmampuan sebesar 96 %. Sebanyak 4 % sisanya merupakan pasien tidak mampu yang berasal dari luar Jakarta Utara sehingga tidak diperhitungkan.
Untuk mendapatkan angka subsidi yang mencukupi kebutuhan pengobatan pasien tidak mampu maka pemerintah perlu memperhitungkan besar biaya satuan. Dan untuk pelaksanaan prosedur dan ketepatan pemberian subsidi tersebut perlu dilakukan pengawasan dari pihak terkait.
Daftar bacaan : 35

Analysis on Cost Subsidy for the Poor at Ambulatory Care Service unit, Koja General District HospitalProtecting the poor is Government's responsibilities. Implementation of subsidy policy seems to be the important strategy to meet the medical treatment need for the poor effectively. To ensure appropriateness of the subsidy, calculation on the unit cost is needed.
The objective of this study is to obtain information on subsidy for Ambulatory in Unit of Koja General District Hospital based on the unit cost and validation of those who entitled to obtain the subsidy.
The study showed that the cost was Rp. 104.000,- based on Activity Based Costing analysis. It is also confirmed that 96% subsidy provided is distributed to the entitled person. The remaining 4% was dedicated for those who reside outside North Jakarta.
Based on the study result, the Government need to calculate the unit cost of subsidy for the poor. To ensure the appropriateness and sufficient subsidy, control to the subsidy disbursement is needed.
References: 35"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatyana Amanda Pinta
"Pandemi COVID-19 memberi dampak negatif pada rumah sakit. Rumah sakit harus bertahan dan melakukan berbagai modifikasi sebagai upaya adaptasi dengan keadaan yang tidak menentu, bahkan mengalami transformasi terhadap rencana strategis rumah sakit yang sudah dibuat sebelumnya. Evaluasi dan perubahan perencanaan strategis terkadang perlu dilakukan pada saat menghadapi kondisi yang sudah tidak relevan lagi. Upaya ini perlu dilakukan agar rumah sakit mampu mempertahankan keberlangsungannya. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran perbedaan dalam implementasi perencanaan strategis RSUD Tugu Koja dalam bidang sarana prasarana,sumber daya manusia, dan keuangan saat menjadi RS Rujukan COVID-19 Tahun 2020 dari tahun sebelumnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan teknik triangulasi. Peneliti menganalisa data primer dan sekunder serta melakukan wawancara dengan melibatkan sebagian besar para pengambil keputusan dan stakeholders untuk mengidentifikasi aspek – aspek perencanaan strategis RSUD Tugu Koja sebelum dan setelah pandemi COVID-19. Sedangkan pada kinerja keuangan, Rumah Sakit Umum Daerah Tugu Koja terjadi peningkatan pendapatan dari 2019. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa ketiga unsur penting dalam RENSTRA memiliki pengaruh terhadap seluruh proses pelayanan pasien pada masa pandemi COVID-19 di RSUD Tugu Koja yaitu sumber daya manusia, sarana prasarana dan anggaran. Upaya sosialisasi kebijakan dari level paling tinggi sampai ke bawah memerlukan upaya yang simultan dan terus menerus, serta harus ada upaya evaluasi apakah setiap pihak sudah menerima kebijakan tersebut dan bagaimana implementasinya.

The COVID-19 pandemic has had a negative impact on hospitals. Hospitals must survive and make various modifications in an effort to adapt to uncertain conditions, and even undergo a transformation to the hospital's strategic plan that has been made previously. Evaluation and changes in strategic planning that need to be done when facing conditions that are no longer relevant. This effort needs to be done so that the hospital is able to maintain its continuity. The purpose of this study was to describe the differences in the implementation of the Tugu Koja Hospital strategic plan in the fields of infrastructure, human resources, and finance when it became a 2020 COVID-19 Referral Hospital from the previous year. This research was conducted using qualitative methods with triangulation techniques. Researchers analyzed primary and secondary data and conducted interviews involving most decision makers and stakeholders to identify aspects of strategic planning at Tugu Koja Hospital before and after the COVID-19 pandemic. Meanwhile, in terms of financial performance, Tugu Koja Hospital experienced an increase in revenue from 2019. Based on the results of research that has been done, it is known that three things that are not important in the RENSTRA affect the whole process. patient services during the COVID-19 pandemic at Tugu Koja Hospital, namely human resources, infrastructure and budget. Efforts to socialize policies from the highest to the lowest levels require simultaneous and continuous efforts, and there must be an evaluation of whether each party has accepted the policy and how it is implemented."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Wulan Sari
"Tesis ini membahas mengenai analisis biaya pemulihan pada NICU RSUD Koja pada tahun 2016. Permasalahan yang ada adalah besarnya pengeluaran yang harus ditanggung oleh rumah sakit pada di NICU. Penelitian ini merupakan analisis kualitatif dengan data kuantitatif, analisis kuantitatif yaitu menghitung tingkat pemulihan biaya pelayanan NICU RSUD Koja yang terjadi dalam rentang waktu Januari-Desember 2016.metode yang di gunakan adalah step down dan analisis SWOT. Dari hasil penghitungan ini menunjukan pembiayaan terbesar adalah pada operasional yaitu sebesar 54 dari total biaya. Pengeluaran terbesar adalah belanja pegawai yaitu sebesar 26 dari total biaya, pemulihan biaya di NICU sebesar 85 yang menggambarkan NICU mengalami defisit. Dalam mengatasi defisit tersebut manajemen RSUD dapat membuat kebijakan yang berkaitan dengan penetapan biaya satuan serta membuat langkah strategis antara lain meningkatkan utilisasi, efisiensi, mengurangi lama hari rawat dan melibatkan perawat pelaksana. Rumah sakit dapat meningkatkan pemanfaatan NICU salah satunya dengan menjadi rujukan pelayanan NICU di DKI maupun rujukan nasional yang bekerjasama dengan asuransi swasta dan rumah sakit lainnya.

This thesis discuss about the cost recovery rate analysis at NICU RSUD Koja in 2016. The existing problem is the amount of expense that should be borne by the hospital on NICU. This research is qualitative analysis by using quantitative data and interviews. the method use is step down and SWOT analysis. From the results of this calculation shows that the largest financing is on the operational that is equal to 54 of the total cost. The largest expense is employee expenditures that is equal to 26 of the total cost, cost recovery in the NICU described that the NICU is experiencing deficit. In addressing the deficit management of RSUD can create a policy with regard to the costing unit as well as making strategic steps such as improving utilization, efficiency, reducing length of stay and involving nurses. Hospitals can improve the utilization of NICU such as becoming a referral NICU service in DKI as well as national reference that work together with private insurance and other hospitals."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdhi Adha
"Salah satu penilaian mutu pelayanan rumah sakit adalah tersedianya perbekalan farmasi dalam jumlah cukup dengan mutu yang baik, serta harganya memadai. Perencanaan persediaan perbekalan farmasi terpenting berada di kamar operasi, karena dalam kamar operasi kelancaran pelayanan pasien sangatlah utama dibandingkan pada bagian lain. Kamar operasi harus dapat menyediakan perbekalan secara optimal, tetapi tetap harus diingat tidak boleh berlebihan.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan analisis distribusi, dimana akan diketahui distribusi kelompok persediaan yang kritis untuk pelayanan terhadap pasien, dilanjutkan dengan penelitian operasional peramalan dengan analisis kuantitatif, agar dapat diketahui model perencanaan persediaan kritis untuk tahun depan.
Adapun hasil analisis Indeks Kritis dapat diketahui bahwa :
1. Terdapat obat-obatan yang biaya investasi besar, tetapi indeks kritisnya kecil, dan sebaliknya terdapat obat-obatan yang biaya investasi kecil tetapi mempunyai indeks kritis yang tinggi.
2. Dengan analisis Indeks Kritis ABC ternyata kelompok obat yang termasuk kelompok yang harus diperhatikan dalam pengendalian persediaan obat, jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan analisis ABC biasa.
Kemudian, dari hasil penelitian peramalan :
1. Semua metode peramalan dapat dipakai untuk memperkirakan jumlah pemakaian obat.
2. Pemilihan metode peramalan juga harus mempertimbangkan jumlah data dengan fluktuasi data.
Beberapa alternatif untuk rumah sakit dalam melakukan perencanaan :
1. Peran dokter dalam melakukan proses perencanan harus dilibatkan agar ikut merasa bertanggung jawab.
2. Dalam melakukan perencanaan agar juga terarah harus dilakukan formularium standard.
3. Dalam pemilihan peramalan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk dipilih peramalan paling baik.
4. Dan dalam melakukan peramalan perlu dipertimbangkan peramalan jenis lain yang bukan hanya berdasarkan waktu

Analysis of Medicine Reserve Planning in the Operating Room at RSUD Koja Jakarta One parameter for assessing hospital quality is the availability in sufficient number good quality and suitable price. The most important medicine reserve planning is for the operating room, because we can not afford any lack of medicine during operation. Operating room should have medicine reserve in optimal amount, but not too excessive.
This research is a case study with distribution analysis, which from there, it will be determined group critical medicine reserve for patient. After that it will be continued by forecasting operational study with quantitative analysis, in order to determine the model for planning critical reserve for next year.
The results of this critical index analysis are :
1. There is medicine with high cost, but low critical index, but on the other side there is medicine with low cost but high critical index.
2. Critical Index ABC analysis shows that the amount of medicine that must be considered in planning medicine reserve is more than the amount of medicine from usual ABC analysis.
The results from forecasting studies are:
1. All Forecasting method can be used to predict the amount of medicine used.
2. The choice of forecasting method should consider amount of data with data fluctuation.
Some alternatives for hospital in planning medical reserve are :
1. Doctors should be involved in planning medicine reserve in order to make them responsible for medicine reserve.
2. In planning medicine reserve, there should be a standard formula as a guidance.
3. In choosing forecasting method, it should be tested for the best one.
4. In Forecasting, it should be considered the other type of forecasting method. not only based from time.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>