Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12520 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukarjo Waluyo
"Masalah lokalitas dan kearifan lokal di Indonesia menjadi permasalahan yang banyak mendapat perhatian pasca-Reformasi 1998. Kecamatan Cepu di Kabupaten Blora saat ini mulai bangkit untuk merevitalisasi kejayaan Kadipaten Jipang di masa lalu. Sementara itu, Adipati Arya Penangsang yang memerintah Jipang pada pertengahan abad ke-16 adalah simbol pahlawan mereka.
Babad Tanah Djawi dan budaya Jawa Mataraman/pedalaman telah membangun representasi yang bercorak hegemoni yang jejak-jejaknya terwujud dalam kesenian kethoprak Solo (Mataraman). Sementara itu, kethoprak Pati (pesisiran) yang mengakomodasi cerita tutur di Jawa Pesisir membangun representasi yang bercorak resistensi. Penelitian ini menunjukkan bahwa pementasan kethoprak Pati dan kethoprak Solo dalam mengonstruksi tokoh Arya Penangsang ada perbedaan yang berseberangan. Pertama, berkaitan dengan judul lakon dan penokohan. Kedua, berkaitan dengan adegan utama pementasan. Ketiga, berkaitan penggambaran antara poros Jipang-Kudus versus Pajang-Kadilangu.
Cepu adalah kota yang mewarisi keberadaan tokoh Arya Penangsang dan Kadipaten Jipang. Upaya revitalisasi kejayaan Kadipaten Jipang di Cepu adalah representasi yang bercorak resistensi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga hal penting dalam upaya revitalisasi Kadipaten Jipang. Pertama, melalui konstruksi Arya Penangsang sebagai pahlawan lokal dan Jawa Pesisir. Kedua, konstruksi memori kolektif Cepu sebagai bumi Arya Jipang. Ketiga, penetapan Raja Keraton Jipang terkait upaya revitalisasi.
Akhirnya, penelitian menjelaskan bahwa dengan melihat kebesaran tokoh Arya Penangsang dan kejayaan Kadipaten Jipang masa lalu, masyarakat Cepu berusaha melakukan dua macam bentuk representasi. Pertama, representasi Cepu berubah dari representasi pasif ke representasi aktif. Kedua, representasi Cepu berupaya melakukan kapitalisasi representasi dengan berbagai motif, terutama politik dan ekonomi.

The problem of locality and local wisdom in Indonesia has become a problem that has got much attention in the post-Reformation 1998. Cepu District in Blora Regency is now starting to rise to revitalize the glory of the Jipang Duchy in the past. Meanwhile, Duke of Arya Penangsang who ruled Jipang in the mid-16th century was a symbol of their hero.
The chronicle of Babad Tanah Djawi and the Javanese Mataraman/inland culture have built a hegemonic representation whose traces are manifested in the art of Solo kethoprak (Mataraman). Meanwhile, Kethoprak Pati (coastal area) which accommodates spoken stories in Coastal Java builds a representation that has a resistance pattern. This research shows that the performance of Kethoprak Pati and Kethoprak Solo in constructing the character of Arya Penangsang is different. First, relating to the title and characterization. Secondly, in connection with the main scene of the performance. Third, related to the depiction between the axis of Jipang-Kudus versus Pajang-Kadilangu.
Cepu is a city that inherits the existence of the figure of Arya Penangsang and Kadipaten Jipang. The revitalization of the glory of the Jipang Duchy in Cepu is a resistance patterned representation. This research shows that there are three important things in the effort to revitalize the Jipang Duchy. First, through the construction of Arya Penangsang as a local hero and Coastal Java. Second, the collective memory construction of Cepu's memory as the Arya Jipang earth. Third, the determination of the King of Jipang Palace is related to revitalization efforts.
Finally, the research explained that by seeing the greatness of the character of Arya Penangsang and the glory of the past Jipang Duchy, the Cepu community tried to do two forms of representation. First, Cepu representation changes from passive representation to active representation. Second, Cepu's representation seeks to capitalize representation with various motives, especially politics and economics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
D2610
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handayani
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
899.223 8 HAN t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dyna Susanti
"Skripsi ini membahas mengenai fenomena yeongeo yeolphung yang direpresentasikan dalam film Narara Penggwuin. Dalam penelitian ini penulis membatasi pembahasan masalah pada representasi yeongeo yeolphung dalam film Narara Penggwuin dan pengaruh fenomena yeongeo yeolphung di Korea terhadap representasi yeongeo yeolphung dalam film Narara Penggwuin. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui pendekatan representasi media dan kognisi sosial dapat disimpulkan bahwa film Narara Penggwuin dapat menggambarkan lima dari delapan wujud yeongeo yolphung. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa yeongeo yeolphung di Korea memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap pembuatan film Narara Penggwuin.

This thesis analyzes yeongeo yeolphung phenomenom which is represented in Narara Penggwuin film. The research is focused on yeongeo yeolphung representation in Narara Penggwuin film and the influence of yeongeo yeolphung phenomenom in Korea towards yeongeo yeolphung representation in Narara Penggwuin film. By using descriptive qualitative method and through representative media and social cognitive approach it can be concluded that Narara Penggwuin film represents five of eight kinds of yeongeo yeolphung. It can be stated based on this research that yeongeo yeolpung phenomenom in Korean society strongly influence Narara Pewnggwuin film.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
IB. Rai Putra
Denpasar : Upada Sastra, 1991
899.221 RAI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Octavia Viriyo
"Pada 1970-an, shōjo manga menjadi salah satu media perwujudan gagasan perempuan Jepang dan menjadi suatu genre dari perempuan untuk perempuan. Skripsi ini membahas gambaran perempuan Jepang dalam shōjo manga Haikarasan ga Tōru dan N.Y. Komachi sebagai suatu gagasan Yamato Waki atas perempuan Jepang. Penelitian ini menggunakan pendekatan feminis dengan menerapkan teori Gynocritics dari Elaine Showalter pada analisis. Sebagai hasil, diketahui bahwa tokoh utama perempuan pada masing-masing shōjo manga yang menjadi korpus penelitian mewakili pola pikir perempuan Jepang pada masa karya tersebut diterbitkan. Meski menampilkan tokoh utama perempuan yang menentang subordinasi, disimpulkan bahwa dua karya tersebut bukan karya feminis.

In 1970s, shōjo manga became one of media which embodied Japanese women?s ideas and became a from women to women genre. This study will focus on explaining the images of Japanese women in shōjo manga titled Haikarasanga Tōru and N.Y. Komachi as Yamato Waki?s ideas of women. This research uses feminist approach and applies Gynocritics theory from Elaine Showalter on the analysis. As a result, it's shown that the main female protagonists of both shōjo mangas who become the center of this research represent Japanese women?s mindset from the era when those works were published. Though it?s featuring female protagonist who against female subordination, it's concluled that both works are not a feminist works.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999
398.217 BAN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mawardiyanti
"Skripsi ini mengkaji tiga cerpen karya Zulidahlan, yang berjudul "Maka Sepurnalah Penderitaan Saya di Muka Bumi", "Maskawin Bagi Istriku", dan "Ulang Tahun". Zulidahlan adalah sastrawan yang luput dari pandangan para peneliti sastra. Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan unsur intrinsik (latar dan tokoh) dan klasifikasi emosi. Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep unsur intrinsik yang terdapat pada buku Nurgiyantoro (1995), konsep klasifikasi emosi yang terdapat pada buku Minderop (2013) dan Walgito (2002). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara deskriptif. Penelitian ini menjelaskan tentang latar, tokoh, serta fungsinya. Selanjutnya dianalisis unsur emosi yang muncul, kemudian dianalisis keterkaitan dari ketiga unsur berupa latar, tokoh, dan emosi.

The thesis examined three short stories by Zulidahlan, which are entitled "Maka Sempurnalah Penderitaan Saya di Muka Bumi", "Mas kawin Bagi Istriku", and "Ulang Tahun". Zulidahlan is a litteratuer who escaped from the view of literature researchers. The purposes of this thesis are to explain intrinsict element (setting and character) and to classify the emotion. The concepts that are used in this research are the intrinsict element concept in Nurgiyanto (1995) book, the classification of emotion concept in Minderop (2013) and Walgito (2002) books. This thesis is analyzed by using qualitative methods, then compiled with descriptive method. This thesis explained about setting, character, and its functions. Afterwards, the emotion element, which appeared in this thesis is analyzed. Ultimately, the connection among three elements such as: setting, character, and emotion is elaborated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Khasanah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pencitraan tokoh Damarwulan dalam Serat Damarwulan Karya Rangga Prawiradirja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana citra tokoh Damarwulan dalam Serat Damarwulan Karya Rangga Prawiradirja berdasarkan 5 urutan cerita. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskripsi. Teori yang digunakan adalah teori pencitraan Rachmat Djoko Pradopo dan menggunakan teori Jauhari untuk menganalisis 6 aspek citra tokoh Damarwulan. Hasil penelitian berdasarkan 6 aspek tokoh Damarwulan, diperoleh gambaran sebagai berikut: (1) berdasarkan aspek fisik yaitu tampan, (2) berdasarkan aspek pikiran tokoh yaitu berilmu pengetahuan, (3) berdasarkan aspek reaksi tokoh yaitu cekatan, (4) berdasarkan aspek watak tokoh yaitu sabar, (5) berdasarkan aspek sekitar pelakon yaitu dikagumi, dan (6) berdasarkan aspek reaksi pelakon lain yaitu lincah.

ABSTRACT
This research aims to present images of Damarwulan in Serat Damarwulan by Rangga Prawiradirja. The purpose of this research is to know the images of Damarwulan in Serat Damarwulan by Rangga Prawiradirja based on five stories of chronology. This research uses descriptive analitical method. The theory which is used in this research is the theory of image by Rachmat Djoko Pradopo and theory of six aspects of character images by Jauhari. The result of this research shows images of Damarwulan based on six aspects of character images which are: (1) based on physical aspect is handsome, (2) based of portrayal aspect is having knowledge, (3) based on reaction of events is nimble, (4) based on direct author analysis is patient (5) based on discussion of environment is being admired by others, and (6) based on reaction of other character is agile.
"
2015
S59690
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliati
"ABSTRACT
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penyebab tokoh Hasan menjadi seorang ateis dan bagaimana proses perubahan spiritual Hasan dari seorang Islam yang taat menjadi seorang yang ateis serta bagaimana pemikiran Islam dalam menolak paham ateis. Masalah penelitian ini adalah 1) apa yang menjadi penyebab tokoh Hasan menjadi seorang ateis; 2) bagaimana proses perubahan spiritual Hasan dari seorang Islam yang taat menjadi seorang yang ateis; dan 3) bagaimana pemikiran Islam dalam menolak paham ateis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka. Berdasarkan kajian dapat diketahui bahwa penyebab terjadinya transformasi spiritual pada tokoh Hasan dari seorang Islam taat menjadi seorang ateis adalah karena lemahnya tradisi berpikir Islam yang dimilikinya serta faktor percintaan yang mengesampingkan norma dan etika agama."
Mataram: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 MABASAN 11:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Windiyarti
"ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan mengungkapkan perubahan kepribadian tokoh Nayla dalam novel Nayla. Sumber data penelitian ini adalah novel Nayla karya Djenar Maesa Ayu yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama tahun 2012. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teori psikoanalisis Karen Horney. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan psikoanalisis. Pembahasan ini menghasilkan hal-hal berikut. Pertama, hubungan orang tua-anak yang buruk menciptakan berbagai peristiwa yang mendorong munculnya konflik batin tokoh Nayla. Kedua, konflik batin yang berupa kecemasan-kecemasan memicu timbulnya tingkah laku neoritis berupa tindakan-tindakan menyimpang tokoh Nayla untuk meraih kebermaknaan hidup.
Kata kunci."
Jayapura: Kibas Cenderawasih, 2018
400 JIKK 15:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>