Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200392 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Mohammad Adha Akbar
"ABSTRAK
Hampir 85% aktifitas perikanan tangkap di perairan Indonesia didominasi oleh perikanan skala kecil. Tingginya aktifitas penangkapan oleh nelayan skala kecil turut mempengaruhi tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan dan keberlanjutan usaha perikanan tangkap itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keragaan usaha perikanan tangkap skala kecil dan keberlanjutannya di Desa Ciparage Jaya. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan pencatatan. Analisis data keragaan perikanan dan perkembangan trend indeks kelimpahan menggunakan analisis indeks kelimpahan sumberdaya ikan, IMP dan regresi. Analisis keberlanjutan usaha perikanan menggunakan analisis R/C Ratio. Hasil analisis keragaan perikanan menunjukkan bahwa nelayan yang aktif dalam kurun waktu bulan Agustus-Desember 2018 sebesar 62-78%. Komposisi hasil tangkapan ikan pelagis kecil 68%, demersal 22%, cumi 6% dan pelagis besar 4%. Frekuensi panjang total ikan teri rata-rata 7,0 cmTF dan ikan tembang 16,1 cmTL Puncak musim ikan pelagis kecil dan pelagis besar terjadi bulan Oktober (IMP 1,7 dan 2,9), demersal bulan April (IMP 1,9) dan cumi bulan November (IMP 2,9). Hubungan curah hujan dan hasil tangkapan berkorelasi positif dengan nilai R2 sebesar 0,808 pada bulan Januari-Agustus, sedangkan bulan September-Desember berkorelasi negatif dengan nilai R2 sebesar 0,058. Perkembangan trend indeks kelimpahan sumberdaya ikan rata-rata mengalami penurunan. Tahun 2004 nilai indeks kelimpahan sebesar 268 ton/trip, kemudian menurun secara bertahap menjadi sebesar 115 ton/trip pada 2018. Total penerimaan usaha tahun 2017 Rp. 8.351.077.000. Rata-rata pendapatan perkapita per tahun Rp. 26.101.750. Sebanyak 87,8% pendapatan perkapita perbulan lebih rendah dari nilai UMK Karawang dengan rerata Rp. 2.000.000. Sedangkan 12,2%  diantaranya lebih besar dari nilai UMK Karawang dengan rerata Rp. 5.500.000. Nilai rasio penerimaan dan biaya (R/C Ratio) sebesar 0,70. Berdasarkan hal tersebut maka usaha perikanan tangkap skala kecil di desa Ciparage sudah tidak dapat diharapkan keberlanjutannya.

ABSTRACT
Nearly 85% of fishing activities in Indonesian waters are dominated by small-scale fisheries. The high fishing activities by small-scale fishermen also influence the level of utilization of fish resources and the sustainability of their capture fisheries business. This study aims to assess the performance of small-scale capture fisheries businesses and their sustainability in Ciparage Jaya Village. The data used are primary and secondary data that collected through interview, observation and recording techniques. Analysis of fisheries performance data using abundance indice analysis, IMP and regression. The sustainability analysis of fisheries business uses R/C Ratio analysis. The results of fisheries performance analysis show that fishermen who are active in the period August-December 2018 are 62-78%. The composition of small pelagic fish is 68%, demersal 22%, squid 6% and large pelagic 4%. The main catches of small pelagic fishes are fringerscale sardinella and anchovies. The average total length of anchovy is 7.0 cmTL and 16.1 cmTL for fringerscale sardinella. The peak season of small pelagic fish and large pelagic occurs in October (IMP 1.7 and 2.9), demersal in April (IMP 1.9) and squid in November (IMP 2.9). The relationship between rainfall and landing is positively correlated with R2 value of 0.808 in January-August, while September-December is negatively correlated with R2 value of 0.058.  The average annual abundance indice tend to gradually decreased  from of 268 tons/trip in 2004 then gradually decreased to 115 tons/trip in 2018. The estimate total business value in 2017 was Rp. 8,351,077,000. The average per capita income per year is around Rp. 26,101,750, as much as 87.8% per capita income per month which less than Karawang UMK value with an average of Rp. 2,000,000. While 12.2% among them are greater than the UMK value with an average of Rp. 5,500,000. The value of the revenue and cost ratio (R/C Ratio) is 0,70. Based on this, the sustainability of small-scale fisheries in Ciparage village can,t be expected."
2019
T53314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rehansya Agusvirta
"Skripsi ini membahas mengenai pengaturan perizinan usaha perikanan tangkap yang dapat memberikan perlindungan bagi kesejahteraan nelayan skala kecil. Penelitian yang dilakukan berjenis yuridis normatif dengan analisis data secara kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Adapun Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui pengaturan mengenai hal tersebut, mengidentifikasi permasalahan hukum, dan bentuk perlindungan bagi kesejahteraan nelayan skala kecil di Indonesia.

This thesis discusses the regulation of the licensing of commercial fishing businesses that can provide protection for the welfare of small scale fishermen. The research conducted is judicial normative and analyses data qualitatively that is descriptive analytical. The purpose of this research is to find out about the regulation of the preceding, to identify the legal issues, and the form of the protection for the welfare of small scale fishermen in Indonesia."
2016
S62615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Mahardhika Pratiwi
"Aktivitas perikanan tangkap laut di pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di kawasan Pantai Depok mengalami perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keberlanjutan aset mata pencaharian dan strategi mata pencaharian nelayan di Pantai Depok tahun 2020 menggunakan Pendekatan Mata Pencaharian Berkelanjutan (SLA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis spasial. Wilayah penelitian dibagi menjadi dua berdasarkan jarak tempat tinggal nelayan dari pantai Depok yaitu kurang dari 500 meter dan lebih dari 500 meter. Berdasarkan perhitungan rentang skala, mata pencaharian nelayan yang tinggal kurang dari meter dari Pantai Depok termasuk kurang berkelanjutan, sedangkan aset nelayan yang tinggal di lebih dari 500 meter dari Pantai Depok termasuk berkelanjutan. Strategi mata pencaharian yang dilakukan adalah migrasi dan diversifikasi mata pencaharian.

Marine fisheries activities on the southern coast of Special Region of Yogyakarta province, especially in the Depok Beach area, has gradually developed. This research aims to analyze the livelihood sustainability level and livelihood strategy of small-scale fishermen at Depok Beach in 2020 based on Sustainable Livelihood Approach (SLA). The methods used in this research are quantitative descriptive analysis and spatial analysis. Study area divided into two groups based on the distance of fishers’ house from Depok Beach, i.e. less than 500 meters and more than 500 meters from the Depok Beach. Based on the calculation of the scale range, livelihood of fishermen in living in less than meters from Depok Beach considered less sustainable, while assets of fishers living in more than 500 meters from Depok Beach are sustainable. The livelihood strategies are diversification and migration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurul Fahmi
"ABSTRAK
Produk ekspor perikanan Indonesia mengalami peningkatan pada periode lima tahun terakhir, disisi lain kasus penolakan masih ditemukan, terutama untuk produk ekspor ke Amerika Serikat, terdeteksi kontaminasi bakteri Salmonella spp. Tujuan penelitian mengidentifikasi adanya potensi resiko bahaya kontaminasi Salmonella spp., determinasi tingkat resiko Salmonella spp. rantai pasok ikan cakalang skala kecil, mengusulkan alternatif perbaikan dalam sistem pembinaan, pengendalian jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan cakalang di PPN Palabuhanratu. Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya potensi kontaminasi Salmonella spp. didapatkan dari rantai pasok di kapal adalah 18,5%, pendaratan/TPI 18,5%, dan pengumpul 7%. Persentase kontaminasi sampel didapatkan dari air/es adalah 11%, ikan cakalang 26% dan swab tangan pekerja 7%. Perhitungan jumlah koloni di kapal 46% (480 koloni/ml), pendaratan 34% (360 koloni/ml) dan pengumpul 20% (210 koloni/ml). Berdasarkan jenis sampel, air/es 28% (290 koloni/ml), ikan cakalang 61% (640 koloni/25g) dan swab tangan pekerja 11% (120 koloni/cm2). Alternatif sistem pengendalian di rantai pasok skala kecil adalah dengan memberikan pembinaan dan pengawasan dalam rangka perbaikan sistem cara penanganan ikan yang baik dan benar sesuai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52A/MEN-KP/2013.

ABSTRACT
Indonesian exports of fishery products have increased in the last five years, on the other hand, the case of rejection could still be found, especially for products that were exported to the United States of which Salmonella spp was detected frequently. The purposes of this study was to identify the potential hazards of Salmonella spp, to determine the risk level of Salmonella spp. Contamination of the small scale supply chains of skipjack, The study was carried out by determining to propose options for improvement in guidance and control systems to achieve quality and safety assurance of skipjack fisheries in the Pelabuhanratu fishing port. The result from this research shows that the percentage of Salmonella spp. contamination from supply chain 18,5% was collected on board, 18,5% was from the landing site, and, 7% was at the collection area of supplier’s handling space. While the percentage contamination of samples obtained from the water/ice (11%), skipjack (26%), and hand swabs of workers (7%). The expected colony counts of bacteria on board 46 % (480 colonies/ml), the landing site 34% (360 colonies/ml) and at the supplier 20% (210 colonies/ml). Based on the percentage of sample water/ice 28% (290 colonies/ml), skipjack 61% (640 koloni/25g) and hand swabs of worker 11% (120 colonies/cm2). The official control alternatives in small scale supply chain is to give guidance and supervision in order to provide a system improvement of good handling practices established according to the Decree of the Minister of Marine Affairs and Fisheries No. 52A/MEN-KP/2013."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firliana Alvira
"Penelitian ini mengkaji tantangan yang dihadapi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya di De Saung, terkait peningkatan kinerja dan kesadaran merek mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, dengan memanfaatkan data primer dari kuesioner online dan offline yang disebar kepada pelanggan, serta data sekunder dari catatan keuangan. Alat analisis seperti analisis SWOT, analisis gap, dan analisis Pareto digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penurunan kinerja De Saung. Temuan penelitian menunjukkan adanya penurunan kinerja De Saung, ditandai dengan penurunan pendapatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penurunan ini dapat disebabkan oleh kurang optimalnya pemanfaatan saluran promosi media sosial dan kurangnya penawaran promosi yang beragam. Selain itu, De Saung juga menghadapi persaingan dari bisnis sejenis, yang menuntut penyesuaian strategi mereka. Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini menyarankan pengembangan saluran pemasaran untuk meningkatkan kesadaran merek. Penelitian ini memberikan wawasan berharga dan rekomendasi bagi UMKM, khususnya De Saung, untuk mendorong pertumbuhan dan kesuksesan di pasar.

This study examines the challenges faced by Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Indonesia, specifically in De Saung, regarding their performance improvement and brand awareness. The research adopts a mixed-methods approach, utilizing primary data from online and offline questionnaires distributed to customers and secondary data from financial records. Analytical tools such as SWOT analysis, gap analysis, and Pareto analysis are employed to identify the factors contributing to De Saung's performance decline. The findings indicate a decrease in De Saung's performance, characterized by a decline in income compared to previous years. This decline can be attributed to underutilized social media promotional channels and a lack of diverse promotional offerings. Additionally, De Saung faces competition from similar businesses, necessitating adjustments to their strategies. To address these challenges, the study proposes the development of marketing channels to enhance brand awareness. This research offers valuable insights and recommendations for MSMEs, specifically De Saung, to foster growth and success in the market."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagitha Fadhilah Nur’aini
"Skala usaha pada UMKM memang menjadi salah satu upaya yang ingin dicapai oleh para pelaku usaha untuk melihat perkembangan usahanya. Peran digitalisasi dalam kegiatan usaha juga menjadi faktor pendukung skala usaha. Beberapa studi juga berpendapat bahwa adopsi digitalisasi berkorelasi positif terhadap kegiatan UMKM terutama di masa pandemi Covid-19. Adopsi digitalisasi dilihat sebagai pendorong tingginya tingkat skala usaha melalui tingkat pendapatan dan jumlah tenaga kerja. Peneliti menambahkan tingkat pendidikan sebagai variabel kontrol antara pengaruh adopsi digitalisasi dengan skala usaha. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei pada UMKM kuliner di Kota Depok. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adopsi digitalisasi tidak memiliki pengaruh signifikan dengan skala usaha. Namun, jika dikontrol dengan tingkat pendidikan menunjukkan adanya pengaruh antara adopsi digitalisasi dan skala usaha meskipun arah pengaruh berbeda. Dengan demikian, hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pengaruh antara adopsi digitalisasi dan skala usaha dapat dimoderasi oleh tingkat pendidikan sebagai faktor-faktor sosiologis.

Business scale in MSMEs is one of the efforts that business actors want to achieve to see the development of their business. The role of digitalization in business activities is also a supporting factor for business scale. Several studies also argue that the adoption of digitalization has a positive correlation with MSME activities, especially during the Covid-19 pandemic. The adoption of digitalization is seen as driving high levels of business scale through income levels and the number of workers. Researchers added education level as a control variable between the influence of digitalization adoption and business scale. In this research, researchers used a quantitative approach with a survey method on culinary MSMEs in Depok City. The results of this research show that digitalization adoption does not have a significant influence on business scale. However, if controlled for education level, it shows that there is an influence between digitalization adoption and business scale, although the direction of influence is different. Thus, the results of this study show that the influence between digitalization adoption and business scale can be moderated by the level of education as sociological factors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handi Wijaya
"ABSTRAK
Keberhasilan operasi penangkapan pancing tonda banyak dipengaruhi oleh faktor teknis, dan non teknis. Tujuan penelitian adalah menentukan indeks musim penangkapan, morfometri, umur dan pertumbuhan ikan madidihang, serta pengelolaan pancing tonda di PPN Palabuhanratu berkesinambungan. Metode pengumpulan data primer dengan mengukur parameter kualitas air dan panjang berat ikan madidihang, kemudian wawancara dan pengisian kuesioner. Analisis yang digunakan adalah : (1) analisis rata-rata begerak; (2) regresi linier sederhana; (3) Von Bertallanfy Growth Function; dan (4) regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musim penangkapan ikan madidihang di Palabuhanratu terjadi bulan Juni atau musim timur. Potensi lestari ikan madidihang sebesar 1095,54 ton/tahun dan f optimum 615 unit upaya penangkapan standar long line. Hubungan panjang berat ikan madidihang bersifat isometrik. Kemudian pola dan umur pertumbuhan ikan madidihang dinyatakan dengan persamaan von Bertalanffy yaitu : Lt = 166.43{1-e[-0.45(t+1.3843)]}dengan umur rata-rata 2-3 tahun dan sudah pernah memijah. Secara simultan pengaruh kedelapan faktor produksi ini terhadap hasil tangkapan madidihang dengan pancing tonda adalah signifikan dengan selang kepercayaan 95%. Sedangkan secara parsial pengaruhnya yang signifikan hanya oleh 5 faktor produksi saja, yaitu pendidikan dan pengalaman nakhoda, frekuensi setting menggunakan alat bantu "layang-layang", serta lamanya dan frekuensi setting menggunakan alat bantu jerigen per hari.

Abstract
The success of fishing operation of trolling lines heavily influenced by technical factors, and non-technical. The research objective was to determine the fishing season index, morphometry, age and growth of yellowfin tuna, as well as the management of fishing trolling lines at PPN Palabuhanratu. Primary data collection methods collected from measurement of water quality parameters and the length and weight of yellowfin, then interview and filling questionnaire from filed. The analysis used were: (1) analysis of the average stir, (2) simple linear regression, (3) Von Bertallanfy Growth Function, and (4) multiple regression. The results showed that yellowfin fishing season in Palabuhanratu season in June or east season. The potential sustainable resource of yellowfin tuna is 1095.54 tons/year and 615 units optimum f standard longline fishing effort. Length weight relationship of yellowfin tuna is isometric. The pattern and age of yellowfin tuna growth expressed by von Bertalanffy equation, Lt = 166.43 {1-e [-0.45 (t+1.3843)]} with an average age of 2-3 years and have never spawn. The simultaneous influence of these eight factors of production towards yellowfin catches by fishing with trolling lines is a significant 95% confidence interval. While the partial effects were significant only by the 5 factors of production, namely education and experience of the skipper, the frequency setting using the tools kite "layang-layang", as well as the duration and frequency settings using the tools jerry cans per day.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30043
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Sari Dewi
"Kondisi kerja nelayan perikanan skala kecil dipengaruhi oleh risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Penelitian ini bertujuan menyusun model pengendalian lingkungan kerja nelayan melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian adalah penilaian risiko K3 nelayan dengan tingkat risiko tinggi; aspek sosioekologis nelayan perikanan skala kecil meliputi karakteristik nelayan dan aspek DPSIR yang menjadi faktor utama adalah Impact; aspek kebijakan dan program kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan. Analisis kebijakan dengan SWOT mengidentifikasi kekuatan (lokasi penangkapan dekat tempat tinggal), kelemahan (sarana dan prasarana terbatas), peluang (bantuan modal pemerintah), dan ancaman (industri pesisir). Kesimpulan pengendalian lingkungan kerja nelayan dengan tahapan: (a). penilaian risiko K3 nelayan; (b). tahapan aspek sosiekologis nelayan yaitu karakteristik nelayan dan Impact (dampak sosial, ekonomi dan lingkungan); dan (c). peningkatan kebijakan dan pengembangan dengan strategi peningkatan faktor internal dan faktor eksternal.

The working conditions of small-scale fishery workers are significantly influenced by occupational safety and health (OSH) risks. This study aims to develop a model for managing the working environment of fishermen using qualitative and quantitative approaches. The findings indicate a high level of OSH risk among fishermen, with key socio-ecological aspects including fishermen's characteristics and DPSIR components, where "Impact" (social, economic, and environmental) is the primary factor. The analysis of policies and programs related to health, safety, and welfare, conducted through SWOT analysis, identifies strengths (fishing locations near fishermen's residences), weaknesses (limited facilities and infrastructure), opportunities (government financial assistance), and threats (coastal industrial activities). The proposed environmental management model consists of three stages: (a) OSH risk assessment for fishermen; (b) socio-ecological analysis focusing on fishermen's characteristics and impacts; and (c) policy improvement and development strategies by enhancing internal and external factors."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alvin Mohamad Ridwan
"Pendahuluan: Ataksia merupakan salah satu gangguan koordinasi gerakan otot sadar dan merupakan kelainan fisik namun bukan penyakit, meskipun kasusnya cukup jarang namun memiliki potensi dampak tinggi terhadap terjadinya disabilitas. Ataksia dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor dan salah satunya adalah pajanan uap merkuri. Di Indonesia, terdapat sekitar 150.000 pekerja pertambangan emas skala kecil (PESK) yang berisiko terpajan merkuri, dan sampai saat ini belum ada penelitian yang secara spesifik menilai prevalensi ataksia terkait pajanan merkuri pada pekerja PESK dan faktor-faktor yang berhubungan.
Metode: Desain potong lintang digunakan dalam penelitian ini untuk mencari hubungan antara usia, kebiasaan merokok, kebiasaan konsumsi alkohol, konsumsi ikan, masa kerja sebagai penambang, jenis aktivitas bekerja dalam PESK, dan terpajan pestisida. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner asesmen kesehatan populasi terpajan merkuri dari WHO UNEP dan pemeriksaan fisis ataxia of gait (walking).
Hasil: Berdasarkan hasil analisis multivariat, ditemukan bahwa faktor determinan terjadinya gangguan ataksia pada pekerja PESK adalah jenis aktivitas kerja yang bukan peleburan (p=0,018; RO:0,18; IK95%:0,05-0,71) dan terpajan pestisida (p=0,004; RO:8,26; IK95%:1,98-34,55). Faktor lain tidak ditemukan hubungan yang bermakna secara statistik.
Kesimpulan: Didapatkan hubungan yang bermakna pada penelitian ini yaitu jenis aktivitas kerja yang bukan peleburan dan terpajan pestisida

Introduction: Ataxia is a disorder of coordination of conscious muscle movements and is a physical disorder but not a disease, although it is quite rarely found in everyday practice, but it has a high potential impact due to disability. Ataxia can be caused by various factors and one of them is exposure to mercury vapor. In Indonesia, there are around 150,000 artisanal small-scale gold mining (ASGM) workers at risk of exposure to mercury, and to date no studies have specifically assessed the prevalence of ataxia related to mercury exposure in ASGM workers and related factors.
Method: Cross-sectional design was used in this study to find out the relationship between age, smoking habits, alcohol consumption habits, fish consumption, working period as ASGM workers, type of activity working in ASGM, and exposure to pesticides. The instrument used was a health assessment questionnaire in the population exposed to mercury from WHO UNEP and physical examination of ataxia of gait (walking).
Result: Based on the results of multivariate analysis, there were found that the determinant factors of ataxia disorder in ASGM workers, namely the type of work activities that were not smelting (p = 0.018; RO: 0.18; IK95%: 0.05-0.71) and exposure to pesticides (p = 0.004; RO: 8.26; IK95%: 1.98-34.55). Other factors found no relationship that was statistically significant.
Conclusion: There were found significant relationships in this study, namely the type of work activities that were not smelting and exposed to pesticides."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>