Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195973 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saras Anindya Nurhafid
"Indonesia tengah mengalami pergeseran pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Hal ini terjadi karena adanya perubahan perilaku masyarakat yang tidak sehat, salah satunya aktivitas fisik yang kurang. Aktivitas fisik yang kurang tidak hanya ditemukan pada dewasa namun juga remaja. Aktivitas fisik yang kurang pada remaja mengakibatkan berbagai masalah kesehatan kedepannya, baik fisik maupun psikis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh manajemen diri terhadap efikasi diri dan perilaku aktivitas fisik siswa SMP Negeri di Jakarta Utara. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen jenis pretest and posttest with control group, dengan 64 responden pada kelompok intervensi dan 68 responden pada kelompok non-intervensi yang diseleksi dengan cluster random sampling dan simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Paired t-test dan Pooled t-test. Intervensi ini diberikan sebanyak 7 sesi dalam 6 minggu selama 60-75 menit.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh manajemen diri terhadap efikasi diri dan perilaku aktivitas fisik (p = 0,000). Penelitian ini merekomendasikan pemberian manajemen diri kepada siswa diintegrasikan dengan program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam pendampingan Puskesmas.

Indonesia is on shift of disease pattern from infection disease to non-infectious disease. This happened due to change of non-healthy behaviour of its people, which among others is lack of physical activities. Such lack of physical activities is not only found on the adults, but also on the adolescent. The lack of physical activities on the adolescent will cause health problems in the future, both physically and mentally as well.
This research is aimed to identify the impact of self management towards self efficafy and physical activity behaviour of students from a National Junior High School in North Jakarta. The study was designed using quasi experiment of pretest and posttest with control group, involving 64 respondents of intervention group and 68 respondents of non-intervention group which were selected through Cluster random sampling and simple random sampling. The data was analyzed using Paired t-test and Pooled t-test. The intervention was given in 7 sessions during 6 weeks for 60-75 minutes. The data analysis using paired t-test and pooled t-test. This intervention is implemented for 7 sessions in a week for 60-75 minutes.
The result of research shows that there is an impact of self management towards self efficacy and physical activity behaviour (p= 0,000). This research recommends implementation self management for students to be integrated to Youth Care health Service and School Health is need to be conducted under Puskesmas Supervision.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Jauhar
"Tuberkulosis TB paru masih menjadi masalah kesehatan global dan nasional meskipun obat anti TB dan vaksin BCG telah diberikan. WHO menetapkan TB paru sebagai kedaruratan global bagi kemanusiaan. Angka morbiditas dan mortalitas meningkat setiap tahunnya karena faktor sosial, ekonomi, lingkungan, nutrisi, dan penyakit lain. Dampaknya antara lain kehilangan waktu kerja, stigma negatif, perubahan fisik dan emosional yang tidak hanya dirasakan oleh klien namun juga keluarga dan masyarakat. Hal tersebut akan mempengaruhi efikasi diri dalam berperilaku sehat dan status kesehatan fisik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bimbingan manajemen diri terhadap efikasi diri dan status kesehatan fisik pada klien TB paru. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen jenis pretest and posttest with control group. Jumlah masing-masing responden 30 klien pada kelompok intervensi dan kontrol diseleksi dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan Self Efficacy Questionnaire Health Seeking Behavior Treatment Adherence among Tuberculosis Patients dan Functional Assessment of Chronic Illness Therapy-Tuberculosis FACIT-TB. Intervensi ini diberikan sebanyak 4 sesi dalam 2 minggu selama 60-90 menit.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh bimbingan manajemen diri terhadap efikasi diri p=0,002 namun tidak berpengaruh terhadap status kesehatan fisik p=0,341.
Penelitian ini merekomendasikan pemberian intervensi keperawatan dalam bentuk bimbingan manajemen diri pada klien TB paru rawat jalan terutama pada tahap awal pengobatan 1-2 bulan terintegrasi dengan program DOTS di fasilitas layanan kesehatan.

Pulmonary tuberculosis TB is still become a global and national health problem even though anti TB drugs and BCG vaccine have been given. WHO establishes pulmonary TB as a global emergency for humanity. Morbidity and mortality rates are increasing every year due to social factor, economic, environmental, nutritional and other diseases. The effects include loss of work time, negative stigma, physical and emotional changes not only perceived by the client but also the family and society. It will affect self efficacy and physical health status.
This study aims to determine the influence of self management counseling on self efficacy and physical health status in pulmonary TB clients. The research design uses quasi experimental pretest and posttest with control group types. The number of each respondent 30 clients in the intervention and control group was selected by purposive sampling. Instruments used Self Efficacy Questionnaire Health Seeking Behavior Treatment Adherence among Tuberculosis Patients and Functional Assessment of Chronic Illness Therapy Tuberculosis FACIT TB. This intervention is given 4 sessions in 2 weeks for 60 90 minutes.
The results showed that there was influence of self management counseling to improve self efficacy p 0,002 and but can rsquo t improve physical health status p 0,341.
This study recommends the provision of nursing interventions in the form of self management counseling on pulmonary TB clients especially in the early stages of treatment 1 2 months integrating with DOTS program in health care services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T49776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmawati Indah Purnamasari
"ABSTRAK
Efikasi diri pengambilan keputusan karier diprediksi oleh status identitas. 191 partisipan, yaitu siswa kelas X SMA Negeri dan Swasta yang telah mengambil keputusan peminatan, memberikan respon pada Extended Objective Measure of Ego Identity Status 2 (EOM-EIS 2) yang mengukur status identitas. Partisipan juga memberikan respon pada Career Decision Self-Efficacy – Short Form (CDSE-SF) yang mengukur efikasi diri pengambilan keputusan karier. Dari pengujian hipotesis menggunakan One Way Anova, didapatkan nilai F (3, 187) = 6.319, p < 0.05. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan mean efikasi diri pengambilan keputusan karier berdasarkan status identitas siswa kelas X SMA. Dengan kata lain, terdapat hubungan antara status identitas dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier. Dari analisis post hoc menggunakan Tukey HSD, didapatkan hasil bahwa mean efikasi diri pengambilan keputusan karier berbeda secara signifikan antara kelompok identity achievement, foreclosure dan identity diffusion. Tidak terdapat perbedaan mean efikasi diri pengambilan keputusan karier berdasarkan usia dan jenis kelamin. Pengembangan penelitian lanjutan serta kepentingan konseling didiskusikan.

ABSTRACT
Career decision making self-efficacy was predicted by identity status. The 191 participants – tenth grade students who have already made career decision – gave responses to Extended Objective Measure of Ego Identity Status 2 (EOM-EIS 2) which measured identity status. They also gave responses to Career Decision Self- Efficacy – Short Form (CDSE-SF) which measured career decision self-efficacy. Statistical analysis used One Way Anova showed F (3, 187) = 6.319, p < 0.05. It means there is significant difference between mean score of career decision making self-efficacy based on identity status of tenth grade student. In conclusion, there is correlation between identity status and career decision making self- efficacy. Post hoc analysis using Tukey HSD showed significant mean different between mean score career decision making self-efficacy between identity achievement, foreclosure, and identity diffusion. There is no significant mean difference of career decision self-efficacy based on age and gender. Implications for counseling and future research are discussed.""
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ain Rahmiati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah atribusi berperan sebagai mediator dalam hubungan persepsi siswa terhadap penilaian guru dengan self-efficacy siswa dalam pelajaran matematika. Terdapat empat penyebab dalam atribusi yang akan dilihat dalam penelitian ini, yaitu kemampuan, usaha, keberuntungan, dan derajat kesulitan tugas. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner yang terdiri dari persepsi siswa terhadap penilaian guru, atribusi, dan self-efficacy dalam pelajaran matematika. Kuesioner diisi oleh 330 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 7 tiga SMP Negeri di Pontianak dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribusi siswa pada kemampuan dan usaha pada saat sukses, serta kemampuan saat gagal berperan sebagai partial mediator dalam hubungan persepsi siswa terhadap penilaian guru dengan self-efficacy siswa dalam pelajaran matematika. Hal ini menunjukkan pentingnya pembentukan atribusi yang adaptif untuk meningkatkan self-efficacy siswa.

The aim of this study is to explore the role of attribution as mediator in the relationship between student's perception of teacher ability evaluation and self-efficacy in mathematics. The causes stem from four attribution categories, namely ability, effort, luck, and task difficulty. The data was collected through self-report questionnaire about student's perception of teacher ability evaluation, self-efficacy in mathematics, and causal ascription for success and failure. The questionnaire is filled by 330 of 7th-grade Junior High School students from three Public Junior High Schools in Pontianak.
Results show that the effect of student's perception of teacher ability evaluation on self-efficacy in mathematics was mediated partially by the ability attribution of success, effort attribution of success and ability attribution of failure. The results indicate the the important role of adaptive attribution to increase self-efficacy.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rahman Hakim
"Penelitian ini secara garis besar dilakukan untuk mengetahui pengaruh perceived supervisor support dan self-efficacy terhadap turnover intention pekerja Gen Y dan Gen Z di Jabodetabek dengan peran mediasi burnout. Terdapat 6 hipotesis yang peneliti rancang pada penelitian ini. Dengan menggunakan pendekatan structural equation modelling (SEM), beberapa temuan dihasilkan dari data yang telah terkumpul dari 207 responden pekerja Gen Y dan Gen Z di Jabodetabek. Temuan atau hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perceived supervisor support memiliki pengaruh yang signifikan negatif terhadap burnout dan turnover intention pekerja Gen Y dan Gen Z di Jabodetabek. Kemudian, self-efficacy juga memiliki pengaruh yang signifikan negatif terhadap burnout dan turnover intention pekerja Gen Y dan Gen Z di Jabodetabek. Ditambah dengan adanya variabel burnout memediasi hubungan antara perceived supervisor support dan self-efficacy terhadap turnover intention pekerja Gen Y dan Gen Z di Jabodetabek, semakin tinggi perceived supervisor support dan self-efficacy yang dimiliki karyawan Gen Y dan Gen Z di Jabodetabek, maka semakin rendah perasaan burnout dan turnover intention yang dialami oleh karyawan Gen Y dan Gen Z di Jabodetabek. Kesimpulannya, penting untuk perusahaan memperhatikan perceived supervisor support dan self-efficacy dari karyawannya khususnya Gen Y dan Gen Z di Jabodetabek untuk menurunkan tingkat burnout dan turnover intention karyawannya.

This research was conducted to determine the effect of perceived supervisor support and self- efficacy on the turnover intention of Gen Y and Gen Z workers in Jabodetabek with the role of mediating burnout. Using a structural equation modeling (SEM) approach, several findings were generated from data collected from 207 Gen Y and Gen Z worker respondents in Greater Jakarta. The findings in this study indicate that perceived supervisor support has a significant negative effect on burnout and turnover intention of Gen Y and Gen Z workers in Jabodetabek. Then, self-efficacy also has a significant negative effect on burnout and turnover intention of Gen Y and Gen Z workers in Jabodetabek. Coupled with the presence of the burnout variable mediating the relationship between perceived supervisor support and self-efficacy on the turnover intention of Gen Y and Gen Z workers in Jabodetabek. Thus, the higher the perceived supervisor support and self-efficacy of Gen Y and Gen Z employees in Jabodetabek, the lower feelings of burnout and turnover intention experienced by Gen Y and Gen Z employees in Jabodetabek. In conclusion, it is important for companies to pay attention to the perceived supervisor support and self-efficacy of their employees, especially Gen Y and Gen Z in Jabodetabek to reduce the burnout rate and turnover intention of their employees."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Insani Rahmi Putri
"Hipertensi menjadi faktor risiko utama untuk penyakit serius seperti kardiovaskular, ginjal, dan stroke. Salah satu upaya untuk mengontrol kejadian hipertensi dengan melakukan manajemen diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan manajemen diri pada klien hipertensi di RT 001/RW 030 Perumahan Alamanda Regency, Bekasi. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan 56 sampel yang diambil menggunakan total sampling. Uji chi square menunjukkan hasil bahwa efikasi diri memiliki hubungan bermakna dengan manajemen diri p=0,040; OR=4,375; 95 CI=0,99-19,26.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa klien dengan efikasi diri yang tinggi memiliki 4,3 kali kesempatan dalam melakukan manajemen diri yang baik dibandingkan dengan klien yang memiliki efikasi diri rendah. Penelitian ini merekomendasikan untuk memperhatikan karakteristik demografi dalam membantu meningkatkan efikasi diri agar manajemen diri menjadi lebih baik.

Hypertension is a major risk factor for serious cardiovascular events, kidney disease, and stroke. Self management is the method to control hypertension prevalences. This analytic cross sectional study aimed to explore relationship between self efficacy with self management among hypertensive client at RT 001 RW 030 Perumahan Alamanda Regency, Bekasi. Fifty six samples was chosen by total sampling method.
Analytic test using chi square showed that self efficacy hasrelationship with self management p 0,040. Further analysis showed that client with high self efficacy has 4,3 times doing better self management than client with low self efficacy OR 4,375. The concern about demographic characteristic is necessary to help promoting self efficacy of hypertensive client to achieve adequate self management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar belakang penelitian ini adlah terdapat perilaku tidak jujur yaitu mencontek yang terjadi di Fakultas Psikologi Universitas X. Data menunjukkan mahasiswa tahun angkatan 2009 merupakan mahasiswa dengan persentase terbesar menyontek dibandingkan dengan angkatan lain. Berdasarkan wawancara dan observasi banyak mahasiswa yang tidak yakin akan kemampuannya dan menganggap dirinya tidak akan mendapat nilai bagus tanpa menyontek meskipun sudah belajar sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan perilaku mencontek mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas X angakatan 2009. Populasi penelitian mahasiswa psikologi angkatan 2009 berjumlah 173 orang dengan sampel 44 orang. Pengukuran yang digunakan adalah self efficacy dari Bandura dan alat ukur perilaku mencontek disusun berdasarkan teori Cizek. Analisis pengujian dilakukan dengan rank Spearman dan menunjukkan korelasi negatif yang signifikan sebasar -0,78. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi self efficacy mahasiswa maka semakin rendah perilaku menconteknya."
MIMBAR 28:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Amalia Meiliyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara optimisme dan general self-efficacy (GSE) pada mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi di Universitas Indonesia (UI). Optimisme didefinisikan sebagai ekspektasi atau pengharapan yang bersifat umum pada seorang individu, bahwa hal-hal baik akan terjadi dan hal-hal buruk hampir minim akan terjadi di masa mendatang. GSE didefiniskan sebagai persepsi dan belief individu tentang dirinya sebagai orang yang mampu untuk melakukan beragam tugas dalam berbagai macam situasi secara efektif pada konteks yang luas. Pengambilan data dilakukan pada 250 partisipan mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi di UI dengan menggunakan dua buah kuesioner, Life Orientation Test Revised (LOT-R) untuk mengukur optimisme dan General Self-Efficacy Scale (GSES) untuk mengukur GSE. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara optimisme dan GSE (r = 0.263, p = 0.000) pada mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi di UI. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi skor optimisme individu, maka semakin tinggi pula skor GSE.

The aim of this study was to investigate the correlation between optimism and general self-efficacy (GSE) among students of Bidikmisi Scholarship at Universitas Indonesia. Optimism was defined as „„the generalized outcome expectancies in individuals that good things will happen in the future and bad things will be minimal”. GSE was defined as “individuals‟ perception and belief in their tendency to view themselves as capable of performing task demands across variety of different situations effectively in a broad array of contexts”. Two questionnaires, Life Orientation Test Revised (LOT-R) measured optimism and General Self-Efficacy Scale (GSES) measured GSE, were used to obtain data from 250 students of Bidikmisi Scholarship at Universitas Indonesia as participants. The result of Pearson Correlation Test indicated positive and significant correlation between optimism and GSE (r = 0.263, p = 0.000). The result explained that the higher score of optimism, would be followed by higher score of GSE."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandura, Albert, 1925-
New York : W.H. Freeman , 1997
155.2 BAN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatia Andaruni
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kecemasan sesaat dan self-efficacy pada pemain bola basket. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui berapa besar sumbangan yang diberikan masing-masing komponen dari kecemasan sesaat terhadap self-efficacy. Pengukuran kecemasan sesaat dilakukan dengan menggunakan The Revised Competitive State Anxiety Inventory-2 (Cox, Martens, & Russell, 2003), sedangkan pengukuran self-efficacy dilakukan dengan menggunakan Individual Efficacy Questionnaire (Chase, Lirgg, & Feltz, 1996). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 155 pemain bola basket yang mengikuti berbagai macam kompetisi bola basket yang diselenggarakan pada bulan April hingga Mei 2013 di Jakarta. Penelitian dilakukan satu jam sebelum pertandingan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan sesaat dan self-efficacy pada pemain bola basket (r = -.559, n = 155, p < .01, two-tailed). Hasil tersebut memiliki arti bahwa semakin rendah kecemasan sesaat yang dimiliki individu, maka semakin tinggi self-efficacy yang dimilikinya. Hasil lain dari penelitian ini adalah komponen self-confidence dari kecemasan sesaat memberikan sumbangan terbesar terhadap self-efficacy, yang berarti bahwa peningkatan pada self-confidence dari kecemasan sesaat akan diikuti oleh peningkatan terhadap self-efficacy.

This research was conducted to understand the relationship between competitive state anxiety and self-efficacy among basketball players. It was also conducted to understand how much each component of competitive state anxiety was given to self-efficacy. Competitive state anxiety was measured by using a modified instrument named The Revised Competitive State Inventory-2 or CSAI-2R (Cox, Martens, & Russell,2003), while self-efficacy was measured by using a modified instrument named Individual Efficacy Questionnaire or IEQ (Chase, Lirgg, & Feltz,1996). The participants were 155 basketball players participated at a number of basketball competitions held between April and May 2013 in Jakarta. The research was done one hour before the competition.
The main result showed that there was a significantly negative correlation" "between competitive state anxiety and self-efficacy among basketball players (r = -.559, n = 155, p < .01, two-tailed). This result means that the lower competitive state anxiety of one’s own, the higher self-efficacy of him. Another result of this research was that the biggest contribution of competitive state anxiety components to self-efficacy was self- confidence, which means, an increase of self-confidence component from competitive state anxiety would be followed by an increase of self-efficacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>