Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174334 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Destin Kurniawati
"Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah global dewasa ini ini. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya penderita hipertensi di dunia pada tahun 2015 adalah 1,13 miliar dan prevalensi di Indonesia adalah 34% pada tahun 2018. Angka hipertensi masih tinggi dan penanganan hipertensi masih kurang menjadi masalah klien dengan hipertensi berisiko mengalami komplikasi. Kemampuan literasi kesehatan klien merupakan faktor penting dalam manajemen hipertensi. Tujuan: Mengetahui hubungan antara literasi kesehatan dan gaya hidup pada klien dewasa hipertensi di Puskesmas Rangkap Jaya Baru. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain penampang. Hasil: Nilai p hasil uji korelasi gamma antara literasi kesehatan dengan gaya hidup 0,028. Kesimpulan: Ada hubungan antara literasi kesehatan dengan gaya hidup klien dewasa hipertensi karena implikasi literasi kesehatan adalah responden dapat menggunakan layanan kesehatan dan memahami manajemen penyakit. Sehingga semakin baik literasi kesehatan responden maka semakin baik gayanya kehidupan responden menjadi lebih baik.

Background: Hypertension is a disease that has become a global problem today. This is evidenced by the number of hypertension sufferers in the world in 2015
is 1.13 billion and the prevalence in Indonesia is 34% in 2018. The hypertension rate is still high and handling hypertension is still less of a problem for clients with hypertension at risk of experiencing complications. The client's health literacy ability is an important factor in hypertension management. Objective: To determine the relationship between health literacy and lifestyle in hypertensive adult clients at Puskesmas Rangkap Jaya Baru. Research Methods: This study used a cross-sectional design. Results: The p value of the gamma correlation test results between health literacy and lifestyle is 0.028. Conclusion: There is a relationship between health literacy and lifestyle of adult clients with hypertension because the implication of health literacy is that respondents can use health services and understand disease management. So that the better the respondent's health literacy, the better the respondent's life style is getting better.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sittatun Mukharromah
"Prevalensi hipertensi meningkat di banyak negara sejalan dengan perubahan gaya hidup tidak sehat dan menyebabkan tingginya angka kematian akibat komplikasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gaya hidup pasien dewasa penderita hipertensi di puskesmas Kota Depok. Penelitian dilakukan dengan desain crosssectional pada 84 pasien hipertensi usia dewasa dengan teknik purposive di tiga puskesmas kota Depok pada April hingga Mei 2013. Pengambilan data menggunakan kuesioner modifikasi dari Fantastic Lifestyle Assessment. Hasil penilaian gaya hidup didapatkan 20% baik sekali, 63% baik dan 17% cukup baik. Meskipun gaya hidup yang dijalani pasien hipertensi sudah baik, sosialisasi pengobatan masih perlu ditingkatkan mengingat banyak penderita hipertensi yang pengobatannya tidak terkontrol secara optimal.

The prevalence of hypertension has increased in many countries in line with the change in unhealthy lifestyle and caused the high mortality due to complication. The study was conducted to identify the lifestyle of adult patient with hypertension. This is cross-sectional study, carried between April and Mei 2013. 84 hypertensive patients in adult age were purposively chosen in three community health center in Depok. The modification of “Fantastic Lifestyle Assessment ” questioner was used for data collection. The lifestyle score were 20% very good, 63% good and 17% fair. Although the lifestyle was good, the health care provider should improve the socialization about hypertensive treatment because many hypertensive patients were not controlled with optimal treatment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurma Rizqiana
"ABSTRAK
Hipertensi merupakan penyakit yang memiliki angka kesakitan dan kematian yang tinggi baik di Indonesia maupun di dunia. Hipertensi juga merupakan faktor risiko utama salah satu penyakit katastropik yaitu penyakit jantung koroner yang memerlukan biaya pengobatan yang tinggi. Adanya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan pembiayaan tersebut. Hingga tahun 2018, sekitar 26% masyarakat Indonesia belum terdaftar sebagai peserta JKN. Keikutsertaan dalam program JKN dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain pengetahuan, ketersediaan waktu, rasa berat dalam pembayaran, dan tidak mau mendaftar. Perilaku masyarakat terkait dengan keyakinan kesehatan yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keyakinan kesehatan dengan partisipasi program JKN pada klien hipertensi di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 109 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data kepercayaan kesehatan berdistribusi normal dengan nilai rata-rata 78. Uji chi square menunjukkan nilai p sebesar 0,240 (α = 0,1). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keyakinan kesehatan dengan partisipasi dalam program Jaminan Kesehatan Nasional pada klien hipertensi di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur. Skrining masyarakat di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur perlu dilakukan untuk lebih mengidentifikasi individu yang tidak memiliki jaminan kesehatan dan diberikan edukasi tentang pentingnya memiliki jaminan kesehatan dengan hipertensi.
ABSTRACT
Hypertension is a disease that has a high morbidity and mortality rate both in Indonesia and in the world. Hypertension is also a major risk factor for one of the catastrophic diseases, namely coronary heart disease which requires high treatment costs. The existence of the National Health Insurance (JKN) is a solution to overcome these financing problems. As of 2018, around 26% of Indonesians have not been registered as JKN participants. Participation in the JKN program is influenced by various factors, including knowledge, availability of time, difficulty in paying, and refusal to register. People's behavior is related to the health beliefs they have. This study aims to determine the relationship between health beliefs and participation in the JKN program for hypertension clients at the Matraman District Health Center, East Jakarta. The research design used was cross sectional with a sample size of 109 respondents. The results showed that the health confidence data was normally distributed with an average value of 78. The chi square test showed a p value of 0.240 (α = 0.1). This shows that there is no significant relationship between health beliefs and participation in the National Health Insurance program for hypertensive clients at the Matraman District Health Center, East Jakarta. Community screening in Matraman District, East Jakarta needs to be done to better identify individuals who do not have health insurance and be given education about the importance of having health insurance with hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Millaturrahmah
"Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) menjadi salah satu kondisi keabnormalan hormon yang paling umum terjadi pada wanita dan berdampak terhadap sistem reproduksi dan kesehatan secara keseluruhan. PCOS tidak dapat disembuhkan secara total, namun gejalanya dapat dikontrol dengan menerapkan gaya hidup sehat. Penerapan gaya hidup sehat pada perempuan PCOS dapat berkaitan dengan tingkat literasi kesehatan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan literasi kesehatan dengan penerapan gaya hidup sehat. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan metode desain cross sectional yang melibatkan 108 perempuan dengan PCOS di dalam komunitas PCOS Fighter Indonesia dengan menggunakan convenience sampling. Instrumen yang digunakan adalah Indonesian version of electronic Health Literacy Scale (Ie-HEALS) dan Health Promoting Lifestyle Profile-II (HPLP-II). Hasil penelitian menunjukkan p-value <0,05 yang berarti terdapat hubungan yang positif, semakin tinggi literasi kesehatan perempuan PCOS, akan cenderung menerapkan gaya hidup sehat yang lebih baik. Temuan data ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang diambil. Hasil penelitian ini merekomendasikan peningkatan pendekatan tenaga kesehatan dalam mengedukasi serta melakukan bimbingan konseling yang bermanfaat dalam manajemen kesehatan perempuan dengan PCOS.

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) is one of the most common hormonal abnormalities in women, affecting the reproductive system and overall health. PCOS cannot be completely cured, but its symptoms can be managed by adopting a healthy lifestyle. The adoption of a healthy lifestyle in women with PCOS can be related to their level of health literacy. This study aims to identify the relationship between health literacy and the adoption of a healthy lifestyle. This quantitative study employs a cross-sectional design involving 108 women with PCOS within the PCOS Fighter Indonesia community using convenience sampling. The instruments used are the Indonesian version of the electronic Health Literacy Scale (Ie-HEALS) and the Health Promoting Lifestyle Profile-II (HPLP-II). The study results show a p-value <0.05, indicating a positive relationship: the higher the health literacy of women with PCOS, the more likely they are to adopt a healthier lifestyle. These findings align with the research hypothesis. The study recommends enhancing healthcare professionals' approaches in educating and providing counseling that is beneficial in the health management of women with PCOS."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradita Haryuningtyas
"ABSTRAK
Gaya hidup sehat merupakan salah satu upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup. Gaya hidup sehat dapat meningkat apabila kemampuan memperoleh, dan mengolah informasi baik. Kemampuan tersebut dapat diketahui melalui tingkat literasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara literasi kesehatan dan gaya hidup sehat. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel 235 mahasiswa keperawatan, dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Gaya hidup sehat diukur menggunakan modifikasi instrumen Health Promoting Lifestyle Profile HPLP-II dan buku panduan GERMAS tahun 2015. Literasi kesehatan diukur menggunakan instrumen Health Literacy Questioner HLQ . Hasil penelitian menunjukkan 48,1 mahasiswa memiliki gaya hidup sehat sedangkan 51,9 memiliki gaya hidup tidak sehat. Rata-rata skor tingkat literasi kesehatan mahasiswa keperawatan 150,07 dari 197. Peneletian ini juga menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara literasi kesehatan dengan gaya hidup sehat X2=35,696.

ABSTRACT
Healthy lifestyle is one attempted to improve and enhance the quality of life. Healthy lifestyles can increased if the ability to obtain, and processed the information was good. This ability can be known through the health literacy level. This study aimed to identify the relationship between health literacy and healthy lifestyle. This study used cross sectional design with 235 samples of nursing students, with stratified random sampling as a sampling technique. Healthy lifestyle was measured by using modification Health Promoting Lifestyle Profile HPLP II instrument and GERMAS guided book 2015. Health literacy was measured by using the Health Literacy Questioner HLQ instrument. The results shows that 48.1 of students had a healthy lifestyle, while 51.9 had an unhealthy lifestyle. The average health literacy score of nursing students was 150.07 from 197. This study also shows that there is a significant relationship between health literacy and healthy lifestyle X2 35,696."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Ayu Eka Permatasari
"Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di negara berkembang dan di negara maju. Di Indonesia, ISPA masih merupakan salah satu maslah kesehatan masyarakat yang utama terutama pada bayi (0-11 bulan) dan balita (1-4 tahun). Berdasarkan data Profil Puskesmas Rangkapan Jaya Baru Tahun 2008, Menunjukkan bahwa ISPA merupakan penyakit infeksi yang paling sering diderita oleh masyarakat Pancoran Mas Depok khususnya baduta. ISPA menempati urutan pertama dalam daftar sepuluh penyakit tertinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok dengan persentase sebesar 40,68%.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian gejala ISPA ringan pada baduta di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Tahun 2008. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 230 baduta. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari hasil laporan Prakesmas tahun 2008 yang dilakukan selama 3 bulan, dari bulan Februari sampai April 2008 di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru. Pengumpulan data untuk variabel independen terdiri atas karakteristik baduta (umur, jenis kelamin, berat lahir, status gizi, asupan gizi, pola asuh), karakteristik keluarga (pengetahuan gizi ibu dan anggota keluarga yang merokok) dan lingkungan fisik rumah (cara pembuangan sampah, ventilasi udara, kebersihan lantai, jamban, kamar mandi dan pekarangan).
Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa baduta yang tidak mengalami gejala ISPA ringan sebesar 55,7%, sedangkan yang mengalami gejala ISPA ringan sebesar 44,3. Hasil uji Chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna (p<0,005) antara jenis kelamin dengan gejala ISPA ringan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Putu Asih Prihatie
"Hipertensi adalah salah satu tantangan terbesar di dunia. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan ditemukan kejadian hipertensi pada usia produktif atau usia dewasa. Prevalensi kasus hipertensi yang ditemukan di kabupaten Kendal mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Berdasarkan hasil penelian yang sudah dilakukan ditemukan sebesar 61% penduduk usia dewasa produktif menderita hipertensi (Hintari & Fibriana, 2023). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien usia dewasa dengan hipertensi yang tercatat di prolanis tahun 2023 di wilayah kerja puskesmas X di provinsi DKI Jakarta khususnya di Kotamadya Jakarta Timur. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi berjumlah 101 orang dari bulan Desember 2023 – Januari 2024 di wilayah kerja puskesmas X di provinsi DKI Jakarta khususnya di Kotamadya Jakarta Timur. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu purposive. Waktu penelitian sudah dilaksanakan pada bulan Desember 2023- Januari 2024. Penelitian ini sudah dilaksanakan di poli prolanis hipertensi wilayah kerja puskesmas X di provinsi DKI Jakarta khususnya di Kotamadya Jakarta Timur. Berdasarkan hasil analisis ditemukan hasil uji chi-square dari hasil analisis bivariate dihasilkan bahwa secara statistik terdapat ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan kepatuhan (p value 0,003). Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagian besar tingkat pengetahuan responden baik tentang hipertensi dengan kepatuhan minum obat antihipertensi masuk kedalam kategori patuh tetapi masih ditemukan responden yang tidak patuh minum obat antihipertensi dan disarankan bagi responden penderita hipertensi agar lebih patuh lagi untuk meminum obat antihipertensi sehingga hipertensi dapat terkontrol.

Hypertension is one of the biggest challenges in the world. Based on research that has been conducted, it is found that the incidence of hypertension is in productive age or adult age. The prevalence of hypertension cases found in Kendal district has increased every year. Based on the results of research that has been done, it was found that 61% of the productive adult population suffers from hypertension (Hintari & Fibriana, 2023). The approach used is a cross sectional approach. The population in this study were adult patients with hypertension who were registered in prolanis in 2023 in the working area of X health center in DKI Jakarta province, especially in East Jakarta Municipality. So the number of samples in this study were 101 hypertensive patients from December 2023 - January 2024 in the working area of the X health center in the DKI Jakarta province, especially in the Municipality of East Jakarta. The sampling technique in this study was purposive. The research time has been carried out in December 2023-January 2024. This research has been conducted at the hypertension prolanis clinic of the X health center working area in the DKI Jakarta province, especially in the East Jakarta Municipality. Based on the results of the analysis, the results of the chi-square test from the bivariate analysis results showed that statistically there was a significant relationship between knowledge and compliance (p value 0.003). The conclusion obtained from the results of this study is that most of the respondents' knowledge level is good about hypertension with adherence to taking antihypertensive drugs into the obedient category but there are still respondents who are not obedient to taking antihypertensive drugs and it is recommended for respondents with hypertension to be more obedient to taking antihypertensive drugs so that hypertension can be controlled."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry
"Status gizi pada usia lanjut perlu mendapat perhatian, karena dengan meningkatkan derajat kesehatan kelompok usia lanjut semakin bertambah. Usia lanjut adalah insan yang rentan dengan masalah kesehatan termasuk gizinya. Banyak faktor yang berhubungan dengan status gizi meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, sosial ekonomi dan konsumsi makanan. Untuk mengetahui gambaran status gizi menurut IMT dan faktor‐faktor yang berhubungan dengan IMT pada usia lanjut binaan Rw Siaga Kelurahan Rangkapan Jaya Lama, dilakukan Studi Cross Sectional. Populasi penelitian adalah seluruh usia lanjut yang mengikuti pembinaan kesehatan di wilayah Rw Siaga Kelurahan Rankapan Jaya Lama yang berumur 55 - 82 tahun. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 119 responden. Penelitian ini menganalisa data primer, data yang diperoleh dari hasil pengisian melalui wawancara, recall 24 jam, pengukuran dan penimbangan. Pengolahan data dan analisa menggunakan komputer. Analisa data dilakukan secara univariat untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan dilakukan secara bivariat dengan menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui hubungan antara variabel independent yang meliputi karakteristik responden gaya hidup dan konsumsi makanan dengan status gizi menurut IMT.
Dari hasil analisa univariat diketahui ada 14,3% usia yang mengalami status IMT kurus, 56,3% dengan status IMT normal dan 29,4% mengalami status IMT gemuk. Dari hasil analisa bivariat diketahui adanya hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan status gizi menurut IMT usia lanjut (p ≤ 0,05). Sementara variabel umur dan lain‐lain tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan status gizi (p > 0,05). Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar meningkatkan kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut, dengan melakukan pemantauan status gizi secara berkala sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap masalah gizi kurang maupun lebih. Selain itu untuk mempertahankan status gizi normal perlu melakukan upaya peningkatan pengetahuan mengenai gizi bagi para usia lanjut, sehingga mereka dapat mempertahankan kesehatan melalui keseimbangan makanan yang dikonsumsi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-5462
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lianny Alda Suhendra
"Skripsi ini membahas hubungan pengetahuan gizi dan faktor lainnya dengan pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kemirimuka. Pengendalian tekanan darah dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Terdapat terapi farmakologis dan non farmakologis berupa edukasi faktor risiko. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa usia merupakan faktor yang mempengaruhi pengendalian tekanan darah. Pengetahuan gizi dan faktor lainnya yang tidak diteliti tidak mempengaruhi pengendalian tekanan darah. Variabel usia mempengaruhi hubungan antara pengetahuan gizi dengan keadian tekanan darah tidak terkendali. Usia mempengaruhi hubungan antara pengetahuan gizi dengan kejadian hipertensi tidak terkendali setelah dikontrol kebiasaan merokok, keadaan stress, dan jenis kelamin pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kemiri Muka pada tahun 2023.

This study focuses on the relationship between nutritional knowledge and other factors and blood pressure control in hypertensive patients in the working area of the Kemirimuka Community Health Center. This study focuses on blood pressure control is carried out to prevent complications. There are pharmacological and non-pharmacological therapies in the form of risk factor education. The results of this study show that age is a factor that influences blood pressure control. Nutritional knowledge and other factors not studied did not influence blood pressure control. The age variable influences the relationship between nutritional knowledge and the incidence of uncontrolled blood pressure. Age influences the relationship between nutritional knowledge and the incidence of uncontrolled hypertension after controlled by smoking habits, stress conditions, and gender in hypertensive patients in the Kemiri Muka Community Health Center working area in 2023."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Miftahul Janah
"Hipertensi sebagai salah satu jenis Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyumbang terbanyak penyebab kematian di dunia. Komplikasi dari hipertensi menyumbang sebagian besar kematian secara global. Perilaku kesehatan yang tidak terkontrol pada penderita hipertensi erat kaitannya dengan peningkatan angka kesakitan yang diakibatkan komplikasi dari hipertensi setiap tahunnya. Patuh minum obat dan pengendalian perilaku merokok merupakan upaya untuk membentuk perilaku kesehatan yang positif untuk mencegah komplikasi dari hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan perilaku kesehatan dengan kepatuhan minum obat dan perilaku merokok pada klien hipertensi di Kecamatan Cipayung Jakarta Timur. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan 109 partisipan, yang dipilih dengan pengambilan sampel purposive sampling yaitu klien hipertensi primer usia dewasa menengah. Hasil uji chi square menunujukan ada hubungan antara perilaku kesehatan dengan kepatuhan minum obat (p value : 0,024) CI 90%. Uji chi square antara perilaku kesehatan dengan perilaku merokok pada CI 90% menujukan nilai p value 0,217 yang menujukan tidak terdapat hubungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin positif perilaku kesehatan maka semakin tinggi kepatuhan minum obat pada klien hipertensi. Perawat komunitas memiliki peran pening dalam memodifikasi perilaku penderita hipertensi dengan berbagai pendekatan baik sebagai individu, keluarga, mapupun masyarakat dapat mempertahankan kesejahteraan kesehatannya.

Hypertension as Non-Communicable Diseases (PTM) is the largest contributor to the causes of death in the world. Complications of hypertension account for the majority of deaths globally. Uncontrolled health behavior in patients with hypertension is closely related to an increase in morbidity rates due to complications from hypertension each year. Medication adherence and controlling smoking behavior is an effort to form positive health behaviors to prevent complications from hypertension. This study aims to identify the relationship between health behavior with medication adherence and smoking behavior in hypertensive clients in Cipayung District, East Jakarta. using cross sectional design, approach with 109 participants, who were selected by purposive sampling, are choosen primary hypertensive clients of middle adulthood. The results of the chi square test showed that there was a relationship between health behavior and medication adherence (p value: 0.024) 90% CI. Chi square test between health behavior and smoking behavior in CI 90% addressed p value 0.217 which showed no relationship. Based on the results of the study it can be concluded that the more positive the health behavior, the higher the adherence to taking medication in hypertensive clients. Community nurses have an important role in modifying the behavior of hypertensive patients with a variety of approaches both as individuals, families, and the public can maintain their health well-being."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>