Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170217 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Aini Sabichiyyah
"Periode postpartum merupakan waktu dimana ibu mengalami perubahan fisiologis dan psikologis pada enam minggu pertama setelah melahirkan. Salah satu perubahan yang terjadi adalah uterus akan segera berkontraksi dengan kuat disekitar pembuluh darah tempat pelepasan plasenta. Hal tersebut pada sebagian besar ibu postpartum multipara dapat menimbulkan efek munculnya kontraksi uterus yang tidak stabil yang disebut afterpains. Afterpains menimbulkan masalah keperawatan ketidaknyamanan pasca partum. Intervensi yang digunakan untuk mengontrol afterpains adalah prone position dan pemberian aromaterapi lavender. Intervensi yang diberikan dilakukan selama tiga hari berturut-turut, dilakukan tiga kali sehari yaitu pagi, siang, malam, dan atau ketika rasa mules muncul selama 10 menit setiap intervensi. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu postpartum multipara yang mengalami afterpain dengan penerapan prone position dan pemberian aromaterapi lavender. Karya ilmiah ini menggunakan metode case study pada satu pasien di wilayah puskesmas Ambal. Evaluasi dari intervensi didapatkan adanya penurunan skala mules dari sedang menjadi ringan dengan menggunakan Numeric Rating Scale dan klien merasakan lebih nyaman. Keterbatasan dari penelitian ini adalah intervensi yang diberikan baru diterapkan pada satu orang klien.

The postpartum period is the time when mother experiences physiological and psychological changes in the first six weeks after giving birth. One of the changes that occurs is uterine contractions. Uterine contractions occur when the placenta is born and immediately contract the blood vessels where the placenta is released. Based on study, most postpartum multipara women often experience an unstable uterine contractions or afterpains that lead to discomfort. The application of prone position and lavender aromatherapy become one alternative to overcome this problem. The interventions were given for three days with three times such as in the morning, afternoon, evening, and when the pain appeared for 10 minutes each intervention. This paper aims to analyze nursing care in postpartum multipara women who experience afterpains with post-partum discomfort by the application of prone positions and lavender aromatherapy. This work uses a case study method in one of the patients in the Ambal District Health Center area. The results is the pain decreased from moderate to mild by used numeric rating scale, so that the client feels more comfortable. The limitation of this study is that the intervention given was only applied to one client."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aini Sabichiyyah
"ABSTRAK
Masa nifas adalah saat ibu mengalami perubahan fisiologis dan psikologis dalam enam minggu pertama setelah melahirkan. Salah satu perubahan yang terjadi adalah rahim akan langsung berkontraksi hebat di sekitar pembuluh darah tempat plasenta dilepaskan. Hal ini pada kebanyakan ibu postpartum multipara dapat menyebabkan efek kontraksi uterus yang tidak stabil yang disebut nyeri punggung. Rasa sakit setelah melahirkan menimbulkan masalah ketidaknyamanan menyusui pasca melahirkan. Intervensi yang digunakan untuk mengontrol afterpains adalah posisi tengkurap dan aromaterapi lavender. Intervensi diberikan selama tiga hari berturut-turut, tiga kali sehari yaitu pagi, siang, sore, dan / atau saat timbul rasa bagal selama 10 menit setiap intervensi. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu postpartum multipara yang mengalami nyeri pasca persalinan dengan menerapkan posisi tengkurap dan pemberian aromaterapi lavender. Karya ilmiah ini menggunakan metode studi kasus pada satu pasien di Puskesmas Ambal. Evaluasi intervensi menunjukkan adanya penurunan skala keledai dari sedang menjadi ringan dengan menggunakan Numeric Rating Scale dan klien merasa lebih nyaman. Batasan penelitian ini adalah intervensi yang diberikan hanya diterapkan pada satu klien.
ABSTRACT
The puerperium is when the mother experiences physiological and psychological changes in the first six weeks after delivery. One of the changes that occurs is that the uterus will immediately contract violently around the blood vessels where the placenta is released. This in most multiparous postpartum mothers can cause an unstable effect of uterine contractions called back pain. Pain after childbirth creates a problem with postpartum breastfeeding discomfort. The interventions used to control afterpains were prone position and lavender aromatherapy. Interventions were given for three consecutive days, three times a day, namely morning, afternoon, evening, and / or when a mule arose for 10 minutes each intervention. This paper aims to analyze nursing care in multiparous postpartum mothers who experience postpartum pain by applying the prone position and administering lavender aromatherapy. This scientific work uses a case study method in one patient at Puskesmas Ambal. The intervention evaluation showed a decrease in the donkey scale from moderate to mild using the Numeric Rating Scale and the client felt more comfortable. The limitation of this research is that the intervention given is only applied to one client."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aini Sabichiyyah
"ABSTRAK
Periode postpartum merupakan waktu dimana ibu mengalami perubahan fisiologis dan psikologis pada enam minggu pertama setelah melahirkan. Salah satu perubahan yang terjadi adalah uterus akan segera berkontraksi dengan kuat disekitar pembuluh darah tempat pelepasan plasenta. Hal tersebut pada sebagian besar ibu postpartum multipara dapat menimbulkan efek munculnya kontraksi uterus yang tidak stabil yang disebut afterpains. Afterpains menimbulkan masalah keperawatan ketidaknyamanan pasca partum. Intervensi yang digunakan untuk mengontrol afterpains adalah prone position dan pemberian aromaterapi lavender. Intervensi yang diberikan dilakukan selama tiga hari berturut-turut, dilakukan tiga kali sehari yaitu pagi, siang, malam, dan atau ketika rasa mules muncul selama 10 menit setiap intervensi. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu postpartum multipara yang mengalami afterpain dengan penerapan prone position dan pemberian aromaterapi lavender. Karya ilmiah ini menggunakan metode case study pada satu pasien di wilayah puskesmas Ambal. Evaluasi dari intervensi didapatkan adanya penurunan skala mules dari sedang menjadi ringan dengan menggunakan Numeric Rating Scale dan klien merasakan lebih nyaman. Keterbatasan dari penelitian ini adalah intervensi yang diberikan baru diterapkan pada satu orang klien.

ABSTRACT
The postpartum period is the time when mother experiences physiological and psychological changes in the first six weeks after giving birth. One of the changes that occurs is uterine contractions. Uterine contractions occur when the placenta is born and immediately contract the blood vessels where the placenta is released. Based on study, most postpartum multipara women often experience an unstable uterine contractions or afterpains that lead to discomfort. The application of prone position and lavender aromatherapy become one alternative to overcome this problem. The interventions were given for three days with three times such as in the morning, afternoon, evening, and when the pain appeared for 10 minutes each intervention. This paper aims to analyze nursing care in postpartum multipara women who experience afterpains with post-partum discomfort by the application of prone positions and lavender aromatherapy. This work uses a case study method in one of the patients in the Ambal District Health Center area. The results is the pain decreased from moderate to mild by used numeric rating scale, so that the client feels more comfortable. The limitation of this study is that the intervention given was only applied to one client.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Neni Fidya Santi
"ABSTRAK
Kematian neonatal dini bertanggungjawab pada tiga perempat kasus kematian neonatal. Kondisi ibu post partum dengan kematian neonatal dini merepresentasikan kehilangan multipel yang dialami oleh ibu, ditambah lagi dampak kehilangan tidak hanya pada sisi emosional saja namun juga pada aspek reaksi fisik,kognitif, perilaku, sosial dan spiritual yang berpengaruh pada kualitas hidup ibu, oleh karena itu asuhan keperawatan yang holistik diperlukan dalam penatalaksanaan kasus ini. Karya ilmiah ini merupakan laporan dari studi kasus dengan mengintegrasikan teori Orem dan Swanson yang diterapkan pada lima ibu dengan kematian neonatal dini. Latar belakang klien yang bervariasi diantaranya usia ibu berkisar 17 hingga 34 tahun, usia kehamilan dari 23 minggu hingga 36 minggu dengan penyebab kematian neonatus dikarenakan prematuritas, kelainan kongenital mayor dan pertumbuhan janin terhambat. Evidence Based Nursing Practice (EBPN) yang diaplikasikan berupa Muslim Bereavement Support merupakan bagian dari intervensi keperawatan yang terbukti efektif mengurangi intensitas berduka klien. Intervensi keperawatan dan dukungan yang diberikan melalui asuhan keperawatan secara tepat dapat membantu ibu postpartum yang mengalami kematian neonatal dini untuk secara mandiri merawat dirinya dan meningkatkan kesejahteraan ibu.

ABSTRACT
Early Neonatal Death (END) is responsible for three quarters of cases of neonatal death. Postpartum mothers with END represent multiple losses, additionally the impact of loss not only on the emotional aspect but also physical, cognitive, behavioral, social and spiritual reactions and require holistic nursing care. A scientific report comprises a case study report by applying Orem and Swanson theory in five mothers who experienced END with various backgrounds such age 17-34 years old, 23-36 weeks of gestation with different cause of END range from prematurity, major congenital anomaly and Intra Uterine Growth Restriction (IUGR). Evidence Based Nursing Practice (EBPN) as a part of nursing intervention effective in reduce grief intensity in mothers experienced END. An appropriate Interventions and support from nurses help mothers who experience END to independently care for themselves and improve their wellness."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Frida
"Proses penuaan berdampak pada penurunan fungsi tubuh dan menyebabkan adanya perubahan peran dalam kehidupan lansia serta berakibat memunculkan masalah psikososial. Tingkat stres karena persaingan hidup dan masih bekerja dihari tua menyebabkan lansia di perkotaan rentan mengalami penyakit hipertensi. Laporan kasus ini dibuat untuk menggambarkan hasil asuhan keperawatan pada lansia hipertensi dengan intervensi keperawatan menggunakan terapi rendam kaki dan aromaterapi. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan terkanan darah selama proses intervensi dilakukan. Intervensi rendam kaki dan aromaterapi dapat dipilih sebagai salah satu intervensi unggulan untuk mengontrol hipertensi pada lansia karena terbukti efektif menurunkan tekanan darah.

The aging process has an impact on the decrease in body function and causes changes in the role of life in the elderly and results in psychosocial problems. The level of stress due to competitive life and still working in the old days causes the elderly in urban areas to be prone to hypertension. The purpose of this case report is to describe the results of nursing care in elderly with hypertension with nursing intervention using foot bath and aromatherapy. The results obtained were decreased blood levels during the intervention process. Foot bath and lavender aromatherapy interventions can be chosen as one of interventions to control hypertension in family with elderly and effective in lowering blood pressure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Aulia Zahra
"Perdarahan pasca persalinan merupakan salah satu penyebab terbesar terjadinya kematian pada ibu. Pada tahun 2017 terdapat sekitar 295.000 wanita meninggal selama kehamilan dan persalinan, dimana 75% penyebab kematian ibu diantaranya adalah perdarahan pasca persalinan, infeksi, preeklamsia/eklamsia, dan komplikasi lainnya dari persalinan. Di Indonesia dari 20 penyebab kematian ibu, perdarahan pasca persalinan merupakan penyebab nomor satu kemarian ibu. Angka Kematian Ibu di Indonesia masih jauh dari target MDGs yang telah ditetapkan bahkan tiga kali lipat lebih tinggi dari target yang seharusnya. Hal ini merupakan suatu permasalahan yang serius dan perlu diprioritaskan. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian perdarahan pasca persalinan di Indonesia pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017 (SDKI 2017). Populasi dari penelitian ini merupakan seluruh wanita usia subur yang berusia 15-49 tahun yang pernah melahirkan selama 5 tahun terakhir sebelum survei dilakukan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa umur (PR= 1,1), tingkat pendidikan (PR= 1,39), tempat tinggal (PR= 1,11), paritas (PR= 1,13), riwayat komplikasi kehamilan (PR= 0,91), kelengkapan pemeriksaan ANC (PR= 1,35), penolong persalinan (PR= 1,59), tempat persalinan (PR= 1,38), dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (PR= 1,14) memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian perdarahan pasca persalinan (p= <0,05). Perlunya komitmen pemerintah dalam mengoptimalisasi upaya perencanaan program yang strategis dan sistematis meliputi pencegahan dan manajemen yang tepat sejak ibu berada dalam periode kehamilan hingga masa nifas serta pemberdayaan dan pemberian edukasi pada perempuan, keluarga, dan masyarakat, khususnya pada kelompok-kelompok rentan.

Postpartum hemorrhage is one of the leading causes of maternal death. In 2017 there were approximately 295,000 women who died during pregnancy and childbirth, 75% of the cases were caused by childbirth complications including severe postpartum hemorrhage, infection, preeclampsia/eclampsia, and other. In Indonesia, out of the 20 causes, postpartum hemorrhage is the leading cause of maternal death. The current maternal mortality rate in Indonesia is recorded to be three times higher than the expected target of MDGs. This is a serious problem and needs to be prioritized. Therefore this study was conducted to determine the factors associated with the incidence of postpartum hemorrhage in Indonesia in 2017. This study used a cross-sectional design with secondary data from the Indonesian Demographic and Health Survey in 2017 (SDKI 2017). The population of this study consisted of women in childbearing age (15-49 years old) who had given birth in the last 5 years prior to the survey was conducted. From the results of the study, it was found that age (PR= 1,1), educational level (PR= 1,39), place of residence (PR= 1,11), parity (PR= 1,13), history of pregnancy complications (PR= 0,91), completeness of antenatal care examination (PR= 1,35), birth attendant (PR= 1,59), place of delivery (PR= 1,38), and compliance in iron tablets consumption (PR= 1,14) had a significant relationship with the incidence of postpartum hemorrhage (p= <0,05). Government commitment is needed to optimize strategic and systematic program planning efforts including prevention and proper management from pregnancy period to postpartum period as well as empowering and providing education to women, families, and communities, especially to vulnerable groups."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Trisnawati Handayani
"COVID-19 telah menjadi pandemi sejak diumumkan oleh WHO pada Februari 2020. Tingginya angka kematian akibat komplikasi penyakit ini menjadi perhatian berbagai pihak. Salah satu komplikasinya adalah gagal napas. Masalah gangguan pertukaran gas adalah masalah yang umum ditemukan pada pasien COVID-19. Namun, keterbatasan ruang ICU di rumah sakit akhirnya membuat inovasi dalam perawatan pasien, terutama untuk mengatasi masalah gangguan pertukaran gas. Posisi prone yang sebelumnya diberikan pada pasien yang terintubasi, kini mulai direkomendasikan untuk pasien COVID-19 non intubasi. Karya ilmiah ini melaporkan studi kasus mengenai perawatan pasien COVID-19 dengan masalah gangguan pertukaran gas. Seorang wanita usia 49 tahun dengan keluhan utama batuk berdahak yang sulit dikeluarkan dan sesak napas. Hasil CXR menunjukkan adanya gambaran pneumonia dengan opasitas bilateral di seluruh lapang paru. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan klien terkonfirmasi COVID-19. Pasien juga mengalami hipoksemia dan membutuhkan suplemen oksigen tambahan. Dukungan ventilasi merupakan salah satu intervensi untuk mengatasi masalah gangguan pertukaran gas. Awake self prone position dan incentive spirometry dapat diterapkan sebagai intervensi dukungan ventilasi dengan cara mengatasi mismatching ventilasi-perfusi sehingga dapat meningkatkan fungsi paru. Pelaksanaan intervensi ini harus dilakukan secara berkelanjutan, sehingga diperlukan pemahaman dan komitmen dari perawat maupun dari pasien itu sendiri.

COVID-19 has become a pandemic since it was announced by the WHO in February 2020. The high mortality rate due to complications of this disease has attracted the attention of various parties. One of the complications is respiratory failure. The problem of impaired gas exchange is a common problem found in COVID-19 patients. However, the limited ICU space in hospitals has finally made innovations in patient care, especially to overcome the problem of gas exchange disorders. The prone position, which was previously given to intubated patients, is now starting to be recommended for non-intubated COVID-19 patients. This scientific paper reports a case study regarding the treatment of COVID-19 patients with impaired gas exchange problems. A 49-year-old woman with the chief complaint of coughing phlegm that is difficult to expel and shortness of breath. The CXR results showed a picture of pneumonia with bilateral opacities in all lung fields. The results of laboratory tests show that the client is confirmed to be COVID-19. The patient is also hypoxaemic and requires oxygen supplementation. Ventilation support is one of the interventions to overcome the problem of gas exchange disorders. Awake self prone position and incentive spirometry can be applied as ventilation support interventions by overcoming ventilation-perfusion mismatching so as to improve lung function. The implementation of this intervention must be carried out on an ongoing basis, so it requires understanding and commitment from both the nurse and the patient themselves."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lessy Alfiani Sri Fazar
"Kehamilan merupakan proses alami yang terjadi pada wanita. Selama kehamilan ibu akan mengeluh ketidaknyamanan, seperti mual dan muntah. Mual biasanya terjadi pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala ini kurang lebih terjadi setelah 6 minggu dari hari pertama haid terkahir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Apabila mual dan muntah terus berlanjut akan berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin. Tujuan dari penelitian ini memberikan analisis asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan masalah mual dan muntah. Salah satu intervensi keperawatan untuk mengatasi mual dan muntah adalah pemberian aromaterapi inhalasi lemon. Pemberian aromaterapi inhalasi lemon dilakukan selama 3 hari. Hasil eveluasi yang didapatkan adanya penurunan skor 12 menjadi skor 3 yaitu dalam 12 jam mual yang dirasakan ibu terjadi paling lama 1 jam dan ibu tidak mengalami muntah lagi, yang diukur dengan menggunakan kuesioner Rhodes Index Nausea, Vomitting, and Retching (INVR). Oleh karena itu, karya tulis ini menganjurkan adanya pemberian aromaterapi inhalasi lemon pada ibu hamil untuk mengurangi mual dan muntah. Keterbatasan intervensi pemberian aromaterpi inhalasi lemon baru diterapkan pada satu pasien.

Pregnancy is a natural process that occurs in women. During pregnancy the mother will complain of discomfort, such as nausea and vomiting. Nausea usually occurs in the morning, but can also occur at any time of the night. These symptoms occur more or less after 6 weeks from the first day of the last menstrual period and last for approximately 10 weeks. If nausea and vomiting continue to have a negative impact on the health of the mother and fetus. The purpose of this study is to provide an analysis of nursing care in pregnant women with nausea and vomiting. One of the nursing interventions to treat nausea and vomiting is lemon inhalation aromatherapy. Lemon inhalation aromatherapy was administered for 3 days. The results of the evaluation obtained from a decrease in the score of 12 to a score of 3, namely in 12 hours felt by the mother which occurred at the longest 1 hour and the mother did not experience vomiting anymore, as measured using the Rhodes Index Nausea, Vomiting, and Retching (INVR) questionnaire. Therefore, this paper recommends the provision of lemon inhalation aromatherapy for pregnant women to reduce nausea and vomiting. The limitations of the lemon inhalation aromatherapy intervention were only applied to one patient."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alifa Widya Waty Iqbal
"Kesulitan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering muncul pada ibu postpartum. Penyusunan karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan pola tidur pada ibu postpartum. Masalah utama yang ditegakkan pada klien berusia 33 tahun yaitu gangguan pola tidur. Data yang mendukung yaitu klien mengungkapkan hanya tidur berdurasi 3 jam dalam sehari setelah melahirkan dan hasil screening PSQI hari ke-9 postpartum didapatkan skor 16 bermakna kualitas tidur klien buruk. Implementasi yang dilakukan adalah terapi relaksasi dengan latihan otot progresif dan terapi musik relaksasi. Implementasi menggunakan pemutaran video dan musik relaksasi.
Hasil evaluasi yang diperoleh klien mengatakan jam tidurnya meningkat, perasaan segar saat bangun pagi dan hasil skor PSQI hari ke-14 setelah intervensi diperoleh 3 bermakna kualitas tidur klien baik.

Sleep difficulty is the one of symptom occurs in the postpartum woman. This scientific paper aims to report nursing care on clients with sleep patterns disorder in postpartum woman. The main problem found on the 33-year-old is disturbed sleep patterns. Client revealed only could sleep 3 hours in the day after delivery and the results of PSQI screening day on 9th postpartum got score 16 it rsquo;s mean client has bad sleep quality. One of the nursing intervention is non-pharmacology by relaxation therapy: Progressive Muscle Relaxation Exercises and Music Therapy Relaxation. The implementation uses video and music.
The results obtained client said that hours of sleep increased, fresh feeling after woke up in the morning and PSQI exam results on 14th day after intervention got 3 means client has good sleep.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Hidayati
"Kemampuan ibu dalam melaksanakan perannya didukung oleh berbagai faktor diantaranya kedekatan ibu dan bayinya. Pemisahan antara ibu dan bayi segera setelah lahir dapat mempengaruhi hubungan ibu dan bayi selanjutnya.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan disain quasi eksperimen yang bertujuan untuk menguji pengaruh perilaku yang memfasilitasi bonding attachment terhadap kepercayaan diri ibu dalam merawat bayinya pada masa awal postpartum di Rumab Sakit Amelia Pare Kediri. Populasi penelitian lni adalah 108 orang selama bulan April- Mei 2006. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 responden yang memenuhl kriteria inklusi dengan teknik quota sampling. Untuk menguji homogenitas antara kelompok control dengan kelompok intervensi digunakan uji Chi Square, dengan hasil karakteristik kedua responden homogen.
Hasil panelitian menunjukkan babwa pengaruh perlakuan yang memfasilitasi bonding attachment terhadap kepercayaan diri ibu dalam merawat bayinya pada masa awal pastpartum didapatkan p = 0,000 yang berarti mempunyai perbedaan yang signifikan. Hal ini juga dapat dilihat dari perhedaan yang cukup besar antara nilai mean pada kelompok kontrol dan intervensi, yaitu masing-masing 34,40 dan 62,00.
Mengingat karakteristik pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi sudah homogen, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan perawat yang memfasilitasi terjadinya bonding attachment berpengaruh terhadap kepercayaan diri ibu dalam merawat bayinya pada masa awal postpartum. Untuk itu perlu adanya kebijakan dari rumah sakit untuk menerapkan standar pelayanan yang berlandaskan family centered care yang memfasilitasi interaksi ibu-bayi serta merupakannya metode rawat gabung secara totalis, yang memberi kesempatan ibu dan keluarga untuk menimba ilmu dari perilaku perawat baik dalam perawatan ibu maupun bayinya.

Mother's capability implement mother's role supported by various factor among other's maternal - infant propinquity. Separated mother with her babyafter birth immediately, can influence relationship mother- baby furthermore.
This research is a Quasi Experiment Design which quota to examine the influence treatment which facilitated bonding attachment toward adolescent mother in taking care of her baby at beginning of postpartum in Amelia Pare Kediri Hospital. Population in this research are 108 people from April until May 2006. Amount of samples in this research are 90 respondents who have an inclusion criteria by quota sampling. To examine homogeneity between control group and intetvention group are used Chi Square test with result both of respondent characteristics are homogeneous.
Result of this research indicate that the influence treatment which facilitated bonding attachment toward adolescent mother in taking care of her baby at beginning of postpartum are p = 0,000. It means that they have different significantly. This case can be showed from difference mean value in control group and intervention group, each group are 34.40 and 62,00. Considering characteristic of control group and intervention group have homogeneous, so it can be concluded that nurse act which facilitated bonding attachment influenced toward mother's self confidence in taking care of her baby at beginning postpartum. Because of that, it need a policy in hospital to apply the service standard which have base to family centered care which facilitated of maternal- infant interaction and applying a combination care method totally, giving an opportunity for mother and family to study knowledge of nurse act for mother and her baby's care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>